1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bintang dapat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bintang dapat didefinisikan sebagai suatu benda yang memenuhi dua
keadaan, yaitu terikat oleh gravitasinya sendiri dan terjadi aliran energi di
dalamnya. Selang waktu 1920-1940 merupakan periode emas dalam penelitian di
lapangan melalui pengamatan secara langsung, kemudian setelah perkembangan
secara teoritis orang dapat menjelaskan data-data pengamatan bintang. Sejak saat
itulah keadaan bagian dalam bintang atau struktur dalam bintang dapat diketahui
dan dijadikan landasan astrofisika modern, serta diperbaiki oleh adanya komputasi
yang bisa menjelaskan model bintang lebih rinci. Hal ini merupakan perpaduan
topik antara teori dan hasil pengamatan yang sangat erat untuk membangun model
bintang.
Bintang merupakan objek penelitian astrofisika yang harus dipahami
secara komprehensif. Beberapa persamaan bintang yang ada seperti persamaan
distribusi massa M (r ) , luminositas L(r ) , tekanan P ( r ) , suhu efektif permukaan
Teff (r ) , energi pembangkit bintang  pp (r ) dan perpindahan aliran energi secara
radiasi TER(r ) dan konveksi TEK (r ) yang masing-masing keadaan bergantung
pada perubahan kenaikan jarak radial dari pusat hingga ke permukaan bintang.
Semua persamaan tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu metode komputasi untuk menyelesaikan persamaan
yang berkaitan dengan besaran keadaan pada bintang.
Model bintang dapat dibangun dengan mengetahui keadaan kesetimbangan
hidrostatis dan kesetimbangan termalnya. Kesetimbangan hidrostatis disebabkan
oleh adanya kesetimbangan tekanan termal dan gravitasi. Kesetimbangan
hidrostatis bergantung pada jarak radial dari pusat hingga ke permukaan bintang,
semakin mendekati permukaan bintang, maka tekanan di dalam bintang berkurang
sedangkan gravitasinya bertambah.
Pemanfaatan dari model bintang untuk mengetahui karakteristik bintang
yang meliputi kerapatan, massa, luminositas, suhu, tekanan dan jarak radial dari
1
2
pusat bintang yang bergantung pada kerapatan dan komposisinya. Untuk
membangun model bintang dibutuhkan penyelesaian sistem persamaan diferensial
yang menentukan karakteristik sebuah model bintang.
Penyelesaian sistem persamaan diferensial tersebut digunakan suatu
metode integrasi numerik dengan bantuan komputer sebagai alat utama
komputasi. Metode integrasi numerik yang digunakan adalah metode GaussianQuadrature, pada prinsipnya yaitu mengevaluasi integral suatu fungsi dengan
pemilihan titik evaluasi tertentu. Hasil perhitungannya kemudian diinterpretasikan
melalui grafik keadaan-keadaan yang terjadi di dalam bintang yang dipengaruhi
oleh perubahan kenaikan jarak radial dari pusat hingga ke permukaan bintang.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi
pokok pembahasan dalam skripsi ini dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimanakah untuk membangun model bintang dengan mengasumsikan
kerapatan material bintang  ( r ) yang diperlakukan sebagai fungsi input?
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan yang ada pada bintang sebagai objek penelitian dalam
bidang astrofisika dirasakan terlalu luas. Oleh karena itu, untuk menghindari
terlalu luasnya masalah yang dibahas, maka perlu dibatasi sebagai berikut:
1.
Mengasumsikan bahwa bahan penyusun bintang didominasi oleh Hidrogen.
2.
Kerapatan material bintang  ( r ) diasumsikan sebagai fungsi input berupa
persamaan matematis yang bergantung pada jarak radial dari pusat bintang.
3.
Proses perpindahan aliran energi secara radiasi dan konveksi.
4.
Bintang yang ditinjau berada di daerah deret utama pada diagram
Hertzsprung-Russell (H-R).
1.4 Tujuan Penelitian
Dari rumusan dan batasan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian
skripsi ini antara lain:
3
1.
Memperoleh model bintang sederhana dengan mengasumsikan kerapatan
material bintang  ( r ) sebagai fungsi input dan bahan penyusun bintang
didominasi oleh hidrogen dengan menggunakan metode integrasi numerik
Gaussian-Quadrature 8 titik.
2.
Membandingkan model bintang imaginer1, imaginer2 dan penerapannya
untuk Matahari.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini, antara lain:
1.
Menghasilkan
program
komputasi
dalam
penyelesaian
persamaan
membangun model bintang.
2.
Sebagai salah satu model komputasi bintang yang dapat dijadikan sebagai
referensi bagi perkembangan penelitian selanjutnya dalam bidang astrofisika.
Download