1 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI UANG KULIAH TUNGGAL BADAN LAYANAN UMUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui penerapan Uang Kuliah Tunggal, perlu dibuat Pedoman Implementasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tentang Pedoman Implementasi Uang Kuliah Tunggal Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negaran Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negra Republik Indoemsia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5340); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negra Republik indoensia Nomor 3500); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2105 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesai Tahun 2015 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5689); 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 7. Peraturan… 2 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); 8. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2018 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 365); 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 96 Tahun 2013 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal Bagi Mahasiswa Baru Pada Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkungan Kementerian Agama Tahun Akademik 2013/2014; 10. Keputusan Menteri Agama Nomor 289 Tahun 2016 tentang Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Kementerian Agama Tahun Akademik 2016/2017; 11. Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Nomor 161 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyesuaian Uang Kuliah Tunggal Bagi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) BADAN LAYANAN UMUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG. BAB I KETENTUAN UMUM DAN KEBIJAKAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 2. Biaya Kuliah Tunggal, yang selanjutnya disingkat BKT adalah keseluruhan biaya operasional mahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri (PTN). 3. Uang Kuliah Tunggal, yang selanjutnya disingkat UKT, adalah sebagian BKT yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. 4. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 5. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. 6. Tahun Angkatan adalah tahun pada saat mahasiswa diterima di PTN. 7. Besaran UKT adalah besaran uang kuliah tunggal yang harus dibayarkan mahasiswa. 8. Data Ekonomi adalah data yang berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga atau orang tua atau orang yang membiayai kuliah mahasiswa. 9. SSBOPT adalah Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi yang diperlukan untuk menyelenggarakan program studi permahasiswa pertahun untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi mutu dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang diperoleh dari biaya langsung ditambah biaya tidak langsung. 10. SSBOPTb adalah standar satuan biaya operasional perguruan tinggi yang diperoleh dari biaya langsung dan tidak langsung yang telah dirumuskan oleh kementerian ristek dikti. 11. BL... 3 11. BL adalah biaya operasional satuan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan kurikulum program studi. BL dihitung secara cukup detil pada level aktivitas, yang didasari atas asumsi pemenuhan atas SNPT, serta memperhatikan praktek baik (good practices) yang selama ini sudah berjalan. 12. BTL adalah biaya operasional satuan yang tidak secara langsung terkait dengan penyelenggaraan kurikulum program studi namun mutlak diperlukan dalam pengelolaan institusi pendidikan tinggi dalam rangka mendukung penyelenggaraan program studi. 13. K1 adalah indeks status perguruan tinggi keagamaan islam negeri. 14. K2 adalah indeks mutu akreditasi prodi, akreditasi institusi (akreditasi prodi dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) 15. K3 adalah indeks kemahalan wilayah (versi BAPPENAS). 16. K4 adalah indeks pengelolaan keuangan. 17. Mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa BIDIKMISI. 18. Penyesuaian UKT adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai. Pasal 2 Kebijakan umum UKT adalah: a. Universitas bersama Program Studi merumuskan rumus besaran UKT per kelompok pada program studi berdasarkan pendekatan dan kebijakan nasional Kementerian Agama. b. Universitas mengusulkan besaran UKT program studi kepada Kementerian Agama untuk diterbitkan sebagai Keputusan Menteri Agama. c. UKT dibebankan pada mahasiswa dengan besaran tertentu yang ditetapkan dengan memperhatikan keadaan ekonomi mahasiswa. BAB II PEMBERLAKUAN UKT Pasal 3 (1) UKT diberlakukan bagi mahasiswa mulai tahun angkatan 2013. (2) UKT tidak berlaku bagi mahasiswa sebelum tahun angkatan 2013. Pasal 4 (1) UKT terdiri dari beberapa kelompok yang ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayai mahasiswa. (2) Untuk mahasiswa tahun angkatan 2013, 2014 dan 2015 diberlakukan 3 kelompok UKT. (3) Untuk mahasiswa tahun angkatan 2015 dan 2016 diberlakukan 5 kelompok UKT. (4) Untuk mahasiswa tahun angkatan 2017 dan seterusnya diberlakukan sesuai aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. BAB III MEKANISME PENETAPAN KELOMPOK DAN BESARAN UKT Pasal 5 Mekanisme penentuan besaran dan kelompok UKT sebagai berikut: a. Universitas mensimulasikan besaran dan kelompok UKT tiap program studi berdasar pendekatan yang digariskan oleh Kementerian Agama. b. Selanjutnya dari besaran yang sudah ditetapkan universitas, Program Studi membreak-down pada komponen kebutuhan mahasiswa. 4 c. Setelah… c. Selanjutnya Program Studi dan Universitas menetapkan draft usulan UKT. d. Draft usulan UKT diserahkan kepada Kementerian Agama. Pasal 6 (1) Perumusan formula besaran UKT pada tiap kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu pendapatan bisnis Universitas, subsidi anggaran Rupiah Murni pada tiap mahasiswa tiap semester, kelompok Program Studi, SSBOPTb, indeks status perguruan tinggi, indeks mutu akreditasi Program Studi dan akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT), indeks kemahalan wilayah, indeks pengelolaan keuangan. (2) Target pendapatan universitas diperoleh dari pemasukan uang kuliah tunggal dan pemasukan bisnis tahun sebelumnya. (3) Kelompok Program Studi adalah fokus penyelenggaraan program sarjana suatu program studi. (4) Besaran subsidi mahasiswa diperoleh dari penjumlahan biaya operasional, gaji, BOPTN dan pendapatan bisnis BLU. (5) SSBOPTb merupakan besaran biaya operasional sesuai kelompok program studi. (6) SSBOPT diperoleh dari SSBOPTb dikalikan K1, K2, K3 dan K4. (7) SSBOPT per semester merupakan SSBOPT per tahun dibagi dua semester. (8) SSBOPT rutin diperoleh dari SSBOPT per semester dikurangi subsidi mahasiswa. (9) Besaran UKT per kelompok diperoleh dari asumsi persentase kelompok dikalikan SSBOPT rutin. (10) Jumlah pemasukan diperoleh dari persentase kuota kelompok pada universitas dikalikan jumlah mahasiswa, dikalikan besaran UKT per kelompok. (11) Jumlah pemasukan semua program studi harus lebih besar dari target pendapatan Universitas. BAB IV KOMPONEN UKT OLEH PROGRAM STUDI Pasal 7 Komponen UKT mahasiswa meliputi: a. Tingkat Universitas yang meliputi SPP, wisuda, OPAK, pengembangan perpustakaan, KKN, Poliklinik, Tes Kesehatan dan Narkoba, layanan akses internet, pembinaan kegiatan mahasiswa, paket bahan ajar bahasa, simpanan KOPMA. b. Tingkat Fakultas yang meliputi majalah fakultas dan praktikum. c. Kebutuhan lain sesuai kepentingan dan kekuatan ekonomi mahasiswa yang ditetapkan Rektor. BAB V DATA EKONOMI MAHASISWA Pasal 8 Mahasiswa menginput data ekonomi sebagai berikut: (1) Data diri adalah data yang berkaitan dengan keadaan diri mahasiswa. (2) Data ekonomi adalah data yang menggambarkan kondisi ekonomi orang tua atau orang yang membiayai. (3) Data ekonomi meliputi status ayah ibu, pendidikan ayah ibu, kepemilikan kartu miskin, status kepemilikan rumah mobil motor, daya listrik, rerata besaran listrik, penghasilan, perkapita dan pengeluaran per bulan. (4) Data unggahan bukti adalah scan dokumen asli dan sah dari bukti-bukti data ekonomi untuk UKT. 5 BAB VI… BAB VI MEKANISME PENGUMPULAN DATA Pasal 9 (1) Pengumpulan data dilakukan secara online dengan mengakses dan menginput data pada laman http://datadiri.walisongo.ac.id (2) Jadwal Input Data UKT ditetapkan dalam Kalender Akademik dan diumumkan secara resmi melalui web Universitas. BAB VII PENETAPAN KELOMPOK UKT Pasal 10 (1) Pengelompokan UKT dilakukan dengan melihat parameter data ekonomi. (2) Mekanisme penetapan kelompok mahasiswa dilakukan dengan melakukan konversi data ekonomi ke dalam poin dan menghitung skor akhir poin tersebut adalah status ayah/ibu, pendidikan ayah/ibu, kepemilikan kartu miskin, status rumah, mobil, motor dan daya listrik, rerata besaran listrik, penghasilan, perkapita (penghasilan/jumlah perdon yang masih dinafkahi, dan pengeluaran per bulan. BAB VIII MEKANISME PENGUMUMAN DAN PEMBAYARAN (1) (2) (3) (4) Pasal 11 Pengumuman besaran UKT untuk mahasiswa baru pada setiap jalur dilakukan melalui laman http://datadiri.walisongo.ac.id dengan login menggunakan akun masing-masing. Setelah mendapatkan pengumuman, mahasiswa melakukan pembayaran pada bank mitra Universitas. Pembayaran UKT dilakukan melalui bank mitra. Setelah melakukan pembayaran, secara otomatis mahasiswa bisa melakukan aktifitas akademik seperti registrasi bagi mahasiswa baru dan KRS online bagi mahasiswa lama. BAB IX VERIFIKASI DATA EKONOMI UKT Pasal 12 (1) Registrasi mahasiswa baru dilakukan setelah mahasiwa melakukan pembayaran UKT. (2) Salah satu kegiatan dalam registrasi mahasiswa baru adalah verifikasi dokumen UKT. (3) Verifikasi dilakukan oleh tim verifikator. (4) Verifikasi bertujuan mencari kesesuaian data input mahasiswa dalam sistem dengan data fisik sebenarnya. (5) Jika dalam proses verifikasi ditemukan keadaan data yang berbeda antara data input dengan bukti fisik yang disebabkan kesengajaan maka mahasiswa dikenai sanksi oleh pimpinan dan dapat dilakukan peninjauan UKT ulang. 6 BAB X… BAB X MEKANISME PENYESUAIAN UKT Pasal 13 Mekanisme penyesuaian UKT dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: (1) Universitas melakukan sosialisasi melalui web dan surat pada fakultas; (2) Mahasiswa melakukan pendaftaran penyesuaian UKT melalui laman http://uktbkt.walisongo.ac.id (3) Bagian Akademik univeritas melakukan verifikasi terhadap kelengkapan serta keabsahan dokumen UKT; (4) Tim Khusus Penyesuaian UKT melakukan olah data penyesuaian berdasar parameter yang telah ditetapkan; (5) Setelah olah penyesuaian selesai, Rektor menerbitkan Surat Keputusan. (6) Universitas mengumumkan hasil penyesuaian UKT kepada mahasiswa melalui laman resmi universitas. BAB XI VERIFIKASI DAN VALIDASI PENYESUAIAN UKT Pasal 14 (1) Verifikasi Penyesuaian UKT dilakukan oleh Tim Khusus. (2) Verifikasi diawali dengan verifikasi dan validasi keabsahan dokumen fisik yang dikumpulkan mahasiswa. (3) Verifikasi tahap dua dilakukan dengan cara melakukan pengecekan kesesuaian antara data yang diinput dengan data fisik yang dikumpulkan. BAB XII KRITERIA PERTIMBANGAN PENYESUAIAN UKT Pasal 15 (1) Penetapan penyesuaian UKT dilakukan sebagaimana penetapan kelompok dengan memperhatikan parameter-parameter sebagai pasal 10. (2) Tiap mahasiswa hanya mendapatkan satu kali kesempatan penyesuaian UKT. BAB XIII PEMBAYARAN HASIL PENYESUAIAN UKT Pasal 16 (1) Pembayaran penyesuaian UKT dilakukan pada semester setelah SK Rektor penyesuaian UKT diterbitkan. (2) Pembayaran penyesuaian UKT dilakukan melalui bank mitra. BAB XIV… 7 BAB XIV MAHASISWA BIDIKMISI Pasal 17 (1) Mahasiswa Bidikmisi tidak diperbolehkan menjadi mahasiswa dengan kelompok UKT 1. (2) Mahasiswa Bidikmisi membayar biaya pendidikan sesuai besaran yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agama. BAB XV PENGAWASAN Pasal 18 Pengawasan dan monitoring UKT dilaksanakan oleh pimpinan universitas. BAB XVI LAIN-LAIN Pasal 19 Penyelesaian masalah terkait UKT diatur sebagai berikut: a. Peninjauan kembali besaran UKT. b. Pemberian sanksi bagi mahasiswa yang tidak memberikan data ekonomi sebenarnya. c. Penyelesaian lain yang efektif dan berkeadilan yang dilakukan oleh pimpinan universitas. BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 (1) Hal-hal lain yang belum tertuang dalam Keputusan Rektor ini akan ditambahkan kemudian. (2) Keputusan Rektor ini menjadi pedoman dan mulai berlaku sejak tanggal pengesahan. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 17 Januari 2017 Rektor, MUHIBBIN