KULIAH KERJA PROFESI PADA DIVISI PENGENDALIAN MUTU DI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR BOGASARI FLOUR MILLS TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA A. Latar Belakang Agribisnis (Agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. Agribisnis dari cara pandang ekonomi ialah usaha penyediaan pangan. Pendekatan analisis makro memandang agribisnis sebagai unit sistem industri dan suatu komoditas tertentu, yang membentuk sektor ekonomi secara regional atau nasional. Sedangkan pendekatan analisis mikro memandang agribisnis sebagai suatu unit perusahaan yang bergerak, baik dalam salah stau subsistem agribisnis, baik hanya satu atau lebih subsistem dalam satu lini komoditas atau lebih satu lini komoditas. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran (Maulidah, 2012). Indonesia merupakan negara yang sangat potensial akan kekayaan alam nya termasuk pula sektor pertanian didalamnya. Sumber daya alamnya yang melimpah dapat menjadikan sektor agribisnis sebagai alat penggerak pembangunan pertanian yang diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik dalam sasaran pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional. Sehingga persoalan pangan merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menjaga ketahanan pangan, salah satunya adalah menerapkan program diversifikasi bahan pangan pokok. Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang pangan baik itu industri skala kecil, industri skala menengah ataupun 1 2 perusahaan skala besar. Industri yang bergerak dalam bidang pangan ini menggunakan bahan baku yang telah ada dan memberikan inovasi - inovasi baru dalam produk yang dihasilkan kepada konsumen. Diversifikasi produk yang diberikan oleh setiap industri pangan yang ada menyebabkan persaingan antar industri yang semakin ketat. Disamping pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat begitu pula dengan permintaan akan pangan, seiring berkembangnya waktu semkain banyak industri pangan yang baru memasuki pasar menyebabkan banyak perusahaan yang menawarkan produk yang sama. Konsumen pun akan lebih selektif dalam memilih produk yang akan dibeli. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangan strategi yang dapat disesuaikan dengan perubahan yang begitu cepat agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia perindustrian. Dalam hal tersebut, perusahaan manufaktur dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk. Perusahaan harus dapat memberikan pelayanan, kebijakan, dan kualitas produk yang baik untuk memberi kepuasan kepada konsumen. Hal ini dapat ditunjang dengan beranekaragamnya produk hasil olahan yang dihasilkan. Saat ini, pengolahan hasil pangan sangat banyak yang sudah mencapai level 3 dan 4 untuk memberikan nilai tambah pada produk bahkan dengan menggunakan bioteknologi serta didukung proses produksi yang baik. Pengawasan mutu pada saat produksi berlangsung akan menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan dan menentukan pula nilai jual dan daya saing di mata konsumen. Permasalahan kualitas telah mengarah pada taktik dan strategi perusahaan secara menyeluruh dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan terhadap persaingan global dengan produk perusahaan lain. Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping itu, tuntutan konsumen yang senantiasa berubah menuntut perusahaan agar lebih fleksibel dalam memenuhi tuntutan konsumen yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk 3 yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkanya atau bahkan lebih baik lagi. Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kemampuan produk, manusia, proses dan lingkungan (La Hatani dalam Faiz Al Fakhri, 2010). Tepung gandum/terigu adalah tepung atau bubuk halus yang dihasilkan dari proses penggilingan biji gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie dan roti serta bahan makanan lainnya. Komoditas tepung gandum/terigu merupakan komoditas utama yang semakin bersifat strategis dari tahun ke tahun di Indonesia, dan selama ini industri dalam negeri telah berhasil berperan penting dalam rangka penyediaan pasokan dalam jumlah yang aman dan bermutu secara berkelanjutan, pada tingkat harga yang wajar/terjangkau, dan tentunya diharapkan di masa mendatang industri dalam negeri tetap dapat menjalankan fungsi tersebut. Dalam kenyataannya, industri dalam negeri telah melakukan investasi dalam jumlah yang sangat besar, terutama untuk keperluan mengelola fluktuasi harga domestik tepung gandum dari tahun ke tahun, oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa industri dalam negeri memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesinambungan produksi dan perdagangan tepung gandum/terigu di Indonesia. Konsumsi tepung terigu di Indonesia terus meningkat sejalan dengan tumbuhnya konsumsi mie instan, roti, biskuit dan cookies. Hampir 95% makanan berbahan baku tepung terigu sebenarnya adalah jenis makanan “introduksi”, bukan makanan asli Indonesia. Pola makan bangsa Indonesia yang terkait dengan terigu (gandum), nampaknya dibentuk oleh kampanye lewat iklan yang sangat gencar dan oleh penyediaan produk “siap saji secara mudah” di seluruh pelosok negara. Gandum atau terigu, yang masuk ke Indonesia pada tahun 1950-an sebagai bantuan pangan secara gratis lewat program bantuan PL-480, kini telah berubah menjadi kebutuhan pokok “wajib” yang harus diimpor dari pasar internasional dengan harga mahal. (Astri dan Mudya, 2016) 4 Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dibawah perusahaan induk PT. Indofoof Sukses Makmur. PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok merupakan salah satu produsen yang bergerak dalam bidang pengolahan gandum menjadi tepung terigu. PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok merupakan produsen tepung terigu terbesar di dunia. Saat ini PT. ISM Bogasari Flour Mills memenuhi kebutuhan masyarakat akan tepung terigu sekitas 70% yang semakin meningkat jumlahnya seiring berkembangnya produk olahan hasil tepung terigu, selain itu PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok tidak hanya memenuhi kebutuhan tepung terigu dalam dalam negeri melainkan juga memenuhi permintaan tepung terigu luar negeri (komoditas ekspor). Ada berbagai macam merek tepung terigu diproduksi oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok baik untuk konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Tepung terigu yang diproduksi PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok pun berbeda–beda jenisnya sesuai dengan kegunaannya. Dengan demikian, konsumen dalam negeri maupun luar negeri dapat memilih dan menyesuaikan jenis tepung terigu apa yang sesuai dengan produk olahan tepung terigu yang ingin dihasilkan. Selain tepung terigu, PT. ISM Bogasari Flour juga menghasilkan produk berupa pasta dengan merk dagang La Fonte dan Sedani. Produk pasta ini juga diproduksi untuk keperluan ekspor atau luar negeri seperti Filipina, Hongkong, Thailand, Malaysia, Vietnam, Bahrain dan lain lain. Lalu PT. ISM Bogasari Flour Mills juga memproduksi tepung Premiks, yaitu tepung instan untuk pembuatan kue yang lebih praktis dan mudah degan merk dagang Chesa. Tuntutan konsumen terhadap mutu dan keamanan pangan semakin deras dan kompleks. Kalau sebelumnya konsumen merasa puas dengan mendapatkan harga yang terjangkau, sekarang ini konsumen menuntut pangan selain murah harus sesuai selera,aman dan menyehatkan. (Hariyadi, 2007). Tingginya penilaian konsumen terhadap sebuah produk membuat para produsen secara terus menerus melaksanakan perbaikan mutu dan mempertahankan mutu produk. Kualitas dari suatu produk tidak terlepas dari 5 proses produksi yang berkualitas pula. Pengawasan mutu sangatlah diperlukan, tidak hanya pada tahap produksi tetapi juga perlu dilakukan pengawasan terhadap bahan baku dan produk akhir. Pengawasan mutu dalam suatu industri pangan merupakan suatu faktor penting dalam rangka penyediaan produk pangan yang sehat, bergizi dan aman bagi konsumen. Hal ini menjadi makin penting dalam kaitannya dengan perlunya jaminan kepada masyarakat bahwa produk pangan yang dibeli telah memenuhi standar kualitas tertentu. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan kemampuan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Dalam suatu perusahaan pula, pendidikan dari tenaga kerjanya mempengaruhi dari perkembangan perusahaan itu sendiri. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil. Oleh karena itu, diperlukan untuk melaksanakan praktek kerja secara langsung dalam suatu perusahaan dengan harapan dapat menerapkan seluruh ilmu yang telah didapatkan di perguruan tinggi. Praktik kerja dilakukan pada lembaga atau instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa yang merupakan berbasis pertanian. PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok merupakan salah satu perusahaan yang berbasis komoditas pertanian yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakuka kegiatan praktik kerja di perusahannya. PT. ISM Bogasari Flour Mills merupakan perusahaan penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang teritegrasi dan terbesar di Indonesia menjadi salah satu alasan PT. ISM Bogasari Flour Mills dipilih oleh penulis sebagai tempat untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Profesi. Saat ini PT ISM Bogasari Flour Mills telah memiliki 15 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas pabrik yang meningkat dari 800 ton menjadi 1200 ton gandum tiap harinya. Menurut situs world-grain.com PT ISM Bogasari menyediakan bahan baku tepung terigu kepada konsumennya yang sebagian besar adalah berupa usaha kecil menengah yang meliputi 66% dari pasar 6 Indonesia. Selain itu, Bogasari juga menyuplai bahan baku tepung terigu untuk divisi lain dibawah PT. Indofood Sukses Makmur seperti Mayora, Nippon Indosari, Nabisco, Monde, dan lain - lain yang mana kebutuhan tepung terigu untuk produk indofood yang lain bisa mencapai 22% dari total produksi tepung terigu PT. ISM Bogasari Flour Mills. Sedangkan untuk pasar ekspor PT. ISM Bogasari Flour Mills hanya membutuhkan kurang dari 5% dari total produksi tepung terigu, karena untuk pasar ekspor PT. ISM Bogasari Flour Mills lebih banyak mengekspor produk pastanya. Saat ini PT. ISM Bogasari Flour Mills menguasai 51% pangsa pasar tepung terigu di Indonesia. Meskipun angka tersebut menurun secara signifikan dari tahun 2006 yang mampu mencapai angkai 70% pangsa pasar, PT. ISM Bogasari Flour Mills mampu menyesuaikan dengan baik persaingan pasar yang ada saat ini. Terdapat 28 perusahaan produksi tepung terigu saat ini di Indonesia. Persaingan pada pasar tepung terigu dimulai pada tahun 1998 dimana pada saat itu hanya terdapat 5 perusahaan produksi tepung terigu dan pada saat itu Bogasari unggul dalam persaingan pasar. Dalam menghadapi persaingan pasar pada saat ini, PT. ISM Bogasari Flour Mills melakukan diferensiasi produk dengan terus menjaga kualitas yang baik, alami, menggunakan bahan baku yang murni serta kemampuan dalam memiliki saluran distribusi produk dan jasa yang baik. Untuk itu, penulis menyusun proposal kuliah kerja profesi dengan judul “Kuliah Kerja Profesi pada Divisi Pengendalian mutu Tepung Terigu di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara” untuk mempelajari proses produksi serta pengedalian mutu tepung terigu secara rinci dari PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok,, Jakarta Utara. B. Tujuan Kuliah Kerja Profesi 1. Mengetahui gambaran umum PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 7 2. Mengetahui dan mempraktekan proses produksi Tepung terigu pada PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 3. Mengetahui dan mempraktekan pengawasan serta pengendalian mutu produksi Tepung terigu pada PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 4. Mempraktekan Perhitungan Usaha Tani pada Divisi Produksi di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara C. Manfaat Kuliah Kerja Profesi Berikut adalah manfaat dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi: 1. Bagi Mahasiswa a. Menambah wawasan mahasiswa mengenai gambaran umum dari PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara b. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai proses produksi Tepung terigu pada PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara c. Menambah Pengetahuan mahasiswa mengenai pengawasan serta pengendalian mutu produksi Tepung terigu pada PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara d. Menambah pengalaman mahasiswa dalam dunia kerja di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 2. Bagi Program Studi a. Sebagai sarana terjalinnya hubungan kerjasama dengan PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara b. Sebagai bahan evaluasi dari laporan kegiatan Kuliah Kerja Profesi yang dilakukan oleh mahasiswa untuk referensi kurikulum. 8 c. Sebagai pengenalan badan usaha dan referensi lapangan kerja bagi para lulusan Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta 3. Bagi Perusahaan a. Terjalinnya kerjasama antara PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan civitas akademika UPN “Veteran” Yogyakarta yang diharapkan saling menguntungkan. b. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan yang berjalan selama proses produksi di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara. D. Rencana dan Jadwal Kegiatan 1. Nama Kegiatan Nama kegiatan ini adalah Kuliah Kerja Profesi 2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini akan dilaksanakan di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara yang beralamat di Jl. Raya Cilincing No. 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara Kuliah kerja profesi ini akan dilakukan selama 1 bulan dimulai dari tanggal 1 September 2019 hingga 30 September 2019 atau waktu yang telah disesuaikan dengan PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 3. Pelaksana Kegiatan Nama : Aisyah Nila Widyarini 9 NIM : 135160093 Semester : VII (Tujuh) Jurusan : Agribisnis / S1 E. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi Pelaksanaan kuliah kerja profesi direncanakan akan dilakukan selama 4 minggu. Berikut telah kami susun rincian rencana kegiatan Kuliah Kerja Profesi selama 4 minggu di PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rician susunan kegiatan tersebut dapat berubah sesuai dengan kesepakatan dengan perusahaan tempat kegiatan Kuliah Kerja Profesi. Tabel 1. Jadwal rencana kegiatan Kuliah Kerja Profesi Minggu KeNo Kegiatan Kompetensi 1 1. Pengenalan PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 1. Pengenalan dengan seluruh karyawan perusahaan 2. Pengenalan perusahaan profil 2 3 4 10 3. Pengenalan perusahaan sejarah 4. Pengenalan perusahaan lokasi 5. Pengenalan struktur organisasi perusahaan 1. Penjelasan dan praktik mengenai perencanaan penyediaan bahan baku 2. Penjelasan dan praktik tentang produksi Tepung Terigu PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara 2. Penjelasan dan praktik mengenai pengoperasian mesin produksi 3. Penjelasan dan praktik mengenai proses pengolahan tepung terigu 4. Penjelasan dan praktik mengenai pengendalian mutu proses produksi tepung terigu 5. Penjelasan dan praktik mengenai packaging 3. 4. Penjelasan dan praktik mengenai proses pengendalian mutu produksi PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara Evaluasi kinerja Kuliah Kerja Profesi 1. Penjelasan mengenai standar kualitas yang digunakan 2. Penjelasan dan mengenai pengendalian produksi praktik proses mutu 1. Pengumpulan data selama proses kegiatan Kuliah Kerja Profesi 2. Evaluasi pihak PT. ISM Bogasari Flour Mills divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara terhadap mahasiswa DAFTAR PUSTAKA 11 Al Fakhri, Faiz. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT. Masscom Graphy dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik Anonim, 2019. Tentang Bogasari. http://www.bogasari.com/. Diakses pada tangal 17 Juni 2019 pada pukul 7.58 Astri R. dan Mudya D. 2016. Profil Komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Komoditas Tepung Terigu cetakan 2016. https://ews.kemendag.go.id/download.aspx?file=BK_TERIGU_16-03-2 018-SP2KP.pdf&type=publication. Diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 05.00 Donley, Arvin. 2019. World’s Largest Mill Gets Even Bigger. https://www.world-grain.com/articles/11620-worlds-largest-mill-gets-e ven-bigger. Diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 04.28 Haryadi, P. et al. 2007. Penanganan Kemasan dalam Proses Termal. Bogor Maulidah, Silvana. 2012. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang. Universitas Brawijaya Press (UB Press)