Uploaded by User18268

Informasi dan proses bisnis kelompok 3

advertisement
TUGAS:
INFORMASI PROSES BISNIS
OLEH
KELOMPOK 3
DEWI PERMATASARI
ANDI ASWAD
DEWI YUSTIKA SYAM
161196
161173
161157
KELAS E
SEKOLAH TINGGI MANEJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR 2017
Informasi Proses Bisnis
Page i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmatNya
kami dapat menyeesaikan tugas yang dalam bentuk makalah ini. Kami juga
berterimakasih kepada beberapa kelompok lain yang telah membantu kami.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Dan taklupa pula kami sangat beterima kasih kepada dosen matakuliah
Informasi Dan Proses Bisnis yaitu ibu Rismayani S.Kom, M.Tyang sampa
sekarang ini telah membibing kami sehingga Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah iniAkhir kata kami berharap semoga makalah ini
ada manfaatnya untuk masyarakan dan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Makassar, 01 Juni 2017
Informasi Proses Bisnis
Page ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................... ii
Ucapan Terima Kasih .......................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................ 4
BAB 2
RANTAI NILAI ........................................................ 5
2.1 ciptakan keunggulan bisnis.................................... 8
2.1.1 apa itu value?................................................ 9
2.1.2 value chain versi porter ............................... 10
2.1.3 manajemen rantai nilai ................................ 11
2.1.4 tujuan dan hasil ........................................... 14
BAB 3
RANTAI NILAI ........................................................ 16
3.1 faktor pendukung ................................................... 17
3.1.1 latar belakang ............................................... 18
3.1.2 deskripsi dan detail ...................................... 19
3.1.3 intermediate event ....................................... 22
3.1.4 contoh penggunaan ...................................... 24
3.1.5 time intermediate ......................................... 25
BAB 4 MANAJEMEN BISNIS ............................................ 26
Informasi Proses Bisnis
Page iii
4.1 manajemen bisnis .................................................. 26
4.1.1 dasar manajemen .......................................... 27
4.1.2 komponen bisnis .......................................... 29
BAB 5
proses informasi dan contoh kasus .......................... 36
5.1 konsep sensasi ....................................................... 36
5.1.1 faktor yang mempengaruhi pemrosesan ....... 40
5.1.2 daftar pustaka .............................................. 59
Informasi Proses Bisnis
Page iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di Era Globalisasi seperti saat ini mengharuskan perusahaan bersaing
semakin ketat untuk tetap bisa bertahan di antara perusahaan- perusahaan yang
ada. Untuk itu di perlukan strategi yang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan keputusan.Sebuah perusahaan dikatakan menguntungkan
ketika nilai yang diperoleh tidak melebihi biaya dalam menciptakan produk.
Keputusan untuk menentukan stratagi kompetitif yang akan di aplikasikan
apakah menggunakan strategi : Low Cost atau diferensiasi ( porter, 1985 ).
Sebagai contoh, strategi Low cost membutuhkan penekanan pada pemeliharaan/
pengelolaan struktur biaya yang lebih rendah dari para pesaing secara
signifikan.
Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan membatasi penawaran produk,
mengurangi tingkat kerumitan produk, atau pembatasan layanan konsumen.
Strategi diferensiasi juga membutuhkan usaha pengendalian biaya secara
berkelanjutan, tetapi penekanan strategi manajemen akan diarahkan pada
diferensiasi produk.
Informasi Proses Bisnis
Page 1
1.2. Rumusan / Deskripsi / Batasan Masalah

Apa itu rantai nilai Porter’s atau Porter's Value Chain Model ..?

Bagaimana berbisnis melalu Porter’s atau Porter's Value Chain Model..?

Apa itu Event pada Proses Bisnis..?

Faktor-Faktor apa saja yg mendukung terselenggaranya Event..?

Seberapa penting Manajemen Bisnis di dalam Even dan Proses
Informasi..?
Informasi Proses Bisnis
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
RANTAI NILAI PORTERS / PORTER’S VALUE CHAIN MODEL
Istilah 'Rantai Nilai' digunakan oleh Michael Porter dalam bukunya "
Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance"
(1985). Analisis rantai nilai menggambarkan kegiatan organisasi dalam
melakukan dan menghubungkan ke posisi organisasi yang kompetitif.Analisis
rantai nilai menggambarkan kegiatan di dalam dan di sekitar organisasi, dan
berkaitan dengan analisis kekuatan kompetitif organisasi. Oleh karena itu,
evaluasi nilai setiap kegiatan tertentu akan menambah nilai dari produk atau jasa
organisasi. Ide ini dibangun di atas wawasan bahwa organisasi lebih dari
sekadar mesin, peralatan, orang dan uang. Hanya jika hal-hal ini diatur dalam
sistem dan secara sistematis mengaktifkan produksi maka pelanggan akan
bersedia membayar harga yang menguntungkan organisasi. Porter berpendapat
bahwa kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu dan untuk mengelola
hubungan antara kegiatan ini merupakan sumber keunggulan kompetitif.
Porter
membedakan
antara
kegiatan
utama
dan
kegiatan
pendukung.Kegiatan utama secara langsung berkaitan dengan penciptaan atau
pengiriman produk atau layanan. Kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi
lima bidang utama: logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan
penjualan, dan layanan. Masing-masing kegiatan utama terkait untuk
mendukung kegiatan yang membantu untuk meningkatkan efektivitas atau
efisiensi. Ada empat bidang utama kegiatan dukungan:
pengadaan,
pengembangan
teknologi
(termasuk
Research
&
Development), manajemen sumber daya manusia, dan infrastruktur (sistem
perencanaan, keuangan, kualitas, informasi manajemen dll.). Model dasar
dari Porter's Value Chain Model adalah sebagai berikut:
Informasi Proses Bisnis
Page 3
Istilah "Margin" (batas) menyiratkan bahwa organisasi
menyadari margin keuntungan yang tergantung pada kemampuan mereka
untuk mengelola hubungan antara semua kegiatan dalam rantai nilai.
Dengan kata lain, organisasi ini mampu memberikan produk / layanan
dimana pelanggan bersedia untuk membayar lebih dari jumlah dari biaya
dari semua kegiatan dalam rantai nilai. Beberapa pemikiran tentang
keterkaitan antara kegiatan: hubungan ini sangat penting untuk
keberhasilan perusahaan. Keterkaitan yang arus informasi, barang dan
jasa, serta sistem dan proses untuk menyesuaikan kegiatan. Pentingnya
mereka adalah yang terbaik digambarkan dengan beberapa contoh
sederhana:
Hanya jika Pemasaran & Penjualan dapat melakukan fungsi
memberikan perkiraan penjualan untuk periode berikutnya untuk semua
departemen lain dalam waktu dan akurasi yang dapat diandalkan maka
pengadaan akan dapat memesan bahan yang diperlukan untuk tanggal
yang benar. Dan hanya jika pengadaan melakukan pekerjaan yang baik
dan selanjutnya memesan informasi logistik masuk, serta dari operasi akan
didapatkan jadwal produksi yang menjamin pengiriman produk secara
tepat waktu dan efektif sepertiyang telah ditentukan oleh bagian
Informasi Proses Bisnis
Page 4
pemasaran sebelumnya. Hasilnya adalah hubungan kerjasama yang baik
dan arus informasi antara kegiatan rantai nilai antara pemasaran&
penjualan, pengadaan dan produksi.
Di sebagian besar industri, tidak semua perusahaan melakukan
semua kegiatan mulai dari desain produk, produksi komponen, dan
perakitan akhir untuk pengiriman ke pengguna.Paling sering, organisasi
adalah elemen dari sistem nilai atau rantai pasokan.Oleh karena itu,
analisis rantai nilai harus mencakup seluruh sistem nilai di mana
organisasi beroperasi.
Dalam sistem nilai secara keseluruhan, hanya ada nilai tertentu
dengan margin keuntungan yang telah tersedia. Ini adalah perbedaan harga
akhir yang harus pelanggan bayar dan jumlah semua biaya yang
dikeluarkan dengan produksi dan pengiriman produk / layanan (misalnya
bahan baku, energi dll.). Hal ini tergantung pada struktur sistem nilai,
bagaimana marjin (yang berkaitan dengan keuntungan) ini menyebar di
Informasi Proses Bisnis
Page 5
seluruh pemasok, produsen, distributor, pelanggan, dan unsur-unsur lain
dari sistem nilai.
Setiap anggota sistem akan menggunakan posisi pasar dan
kekuatan negosiasi untuk mendapatkan proporsi yang lebih tinggi dari
marjin ini. Namun demikian, anggota dari sistem nilai dapat bekerja sama
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya mereka dalam rangka
mencapai total margin yang lebih tinggi untuk kepentingan semua dari
mereka.
Sebuah analisis rantai nilai dapat dilakukan dalam langkahlangkah berikut:
 Analisis rantai nilai - biaya terkait dengan setiap kegiatan tunggal.
 Analisis rantai nilai pelanggan - bagaimana produk yang dihasilkan
sesuai dengan rantai nilai.

Identifikasi keuntungan biaya potensial dibandingkan dengan
pesaing (kompetitor).
 Identifikasi nilai potensial tambahan bagi pelanggan - bagaimana
produk dapat menambah nilai rantai nilai pelanggan (misalnya biaya
yang lebih rendah atau kinerja yang lebih tinggi) - mana pelanggan
melihat potensi tersebut.
2.2.
CIPTAKAN KEUNGGULAN BISNIS LEWAT RANTAI NILAI ATAU
VALUE CHAIN
Jika
Anda
sedang
mencari
cara
untuk
meningkatkan
keunggulan bisnis Anda, maka Anda harus pertimbangkan untuk
melakukan analisis rantai nilai (value chain analysis) untuk
memberikan keunggulan dalam menciptakan nilai terbaik bagi
pelanggan. Ini agar bisnis Anda tidak mati terkapar di tengah jalan.
Informasi Proses Bisnis
Page 6
Value Chain Analysis (VCA) bergantung pada prinsip ekonomi
dasar yang mengarah pada keuntungan perusahaan yang disajikan
oleh
sektor-sektor
tertentu
di
sebuah
perusahaan
dan
bisa
menghasilkan keuntungan yang besar, dibandingkan dengan pesaing
mereka. Secara bersamaan, perusahaan harus bertanya pada diri
sendiri di sektor mana mereka dapat memberikan nilai terbaik kepada
pelanggan mereka.
Untuk melakukan VCA, perusahaan harus mulai dengan
mengidentifikasi
setiap
bagian
dari
proses
produksi
dan
mengidentifikasi di mana langkah-langkah yang dapat dihilangkan
atau dilakukan perbaikan. Perbaikan ini dapat menghasilkan
penghematan dari sisi biaya dan kapasitas produktif yang bisa
ditingkatkan.Yang tak kalah penting, hasil akhirnya adalah pelanggan
mendapatkan banyak keuntungan dari produk yang mereka beli karena
mendapatkan biaya yang murah.Dan ini berdampak meningkatkan
bottom line perusahaan dalam jangka panjang.
2.3.
Apa itu Value Chain?
Analisis
rantai
nilai
atau Value
Chain
Analysis
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Kumpulan aktivitas atau kegiatan
dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain,
memproduksi,
memasarkan,
mengirimkan,
dan
mendukung
keberadaan produk terangkum dalam sebuah analisa rantai nilai.
Jadi, VCA bisa dikatakan sebagai pisau analisa yang bisa
digunakan untuk membedah sebuah proses bisnis. Dengan value
chain, perusahaan bisa melakukan identifikasi mengenai proses kunci
apa yang penting, dan proses mana yang sekadar pendukung.
Informasi Proses Bisnis
Page 7
Untuk memahami bagaimana untuk melakukan analisis rantai
nilai, bisnis harus terlebih dahulu tahu apa rantai nilainya. Sebuah
rantai nilai adalah berbagai kegiatan – termasuk desain, produksi,
pemasaran dan distribusi – usaha melalui untuk membawa produk atau
layanan dari konsepsi untuk pengiriman. Bagi perusahaan yang
memproduksi barang, rantai nilai dimulai dengan bahan baku yang
digunakan untuk membuat produk mereka, dan terdiri dari segala
sesuatu yang ditambahkan ke dalamnya sebelum dijual ke konsumen.
2.4. Value Chain Versi Porter
Michael E. Proter dari Harvard Business School merupakan
orang pertama yang memperkenalkan konsep value chain.Ia mulai
membahas konsep rantai nilai dalam bukunya “Competitive
Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance” yang
diluncurkan tahun 1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five
Forces Model yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk
mengetahui seberapa baik mereka dapat bersaing di pasar saat ini.
Menurut Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat
dipahami dengan melihat perusahaan secara keseluruhan. “Hal ini
berasal dari banyaknya kegiatan yang berbeda yang dilakukan di suatu
perusahaan
dalam
merancang,
memproduksi,
pemasaran,
mengirimkan, dan mendukung suatu produk.Masing-masing kegiatan
ini dapat memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-masing
di perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi,” papar
Porter.
Berdasarkan LearnMarketing, kalimat Porter menunjukkan
bahwa kegiatan dalam sebuah organisasi juga memasukkan unsur nilai
Informasi Proses Bisnis
Page 8
pada layanan dan produk yang dihasilkan perusahaan. Artinya semua
kegiatan ini harus dijalankan pada tingkat optimal jika organisasi ingin
mendapatkan keuntungan kompetitif yang nyata.Jika mereka berjalan
secara efisien, nilai yang diperolehpun harus melebihi biaya yang
dikeluarkan.Misalnya, pelanggan selalu kembali ke perusahaan dan
bertransaksi secara bebas dan sukarela.
Dengan VCA, perusahaan dapat melakukan semacam business
reengineering. Ini untuk membuat sebuah operasi bisnis menjadi lebih
efisien dan mampu memberikan value added yang optimal.
2.5. Manajemen Rantai Nilai
Value Chain menjadi sebuah blue print atau benang merah suatu
bisnis. Ada enam fungsi bisnis dari pembuatan rantai nilai, yaitu:

Penelitian dan pengembangan

Desain Produk.

Layanan atau proses Produksi

Pemasaran dan penjualan

Distribusi

Layanan Pelanggan.
Dalam bukunya, Porter mengatakan kegiatan bisnis bisa dibagi
menjadi dua kategori yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung.
Kegiatan utama (primary activities) meliputi:
1.
Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau
kegiatan yang dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan
dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan bahan
Informasi Proses Bisnis
Page 9
baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan
pengembalian kepada supplier.
2.
Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan
dengan mengubah input atau bahan baku menjadi bentuk
produk akhir, seperti permesinan, pengemasan, perakitan,
perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya
yang berkaitan dengan prose operasi atau produksi.
3.
Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang
diasosiasikan
dengan
pengumpulan,
penyimpanan
dan
distribusi produk ke pembeli, seperti pergudangan produk jadi,
penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan
dan penjadwalan.
4.
Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah
kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk
membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota
dan harga.
5.
Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan
dengan
penyediaan
layanan
untuk
meningkatkan
dan
mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan
dan penambahan produk.
Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara
umum, terbagi dalam 4 kategori kegiatan, yaitu:
1.
Procurementatau pengadaan, berkaitan dengan bagaimana
bahan baku untuk produk yang diperoleh. Ini mengacu pada
fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah, persedian
dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti
mesin-mesin,
perlengkapan
laboratorium,
kantor
dan
bangunan.
Informasi Proses Bisnis
Page 10
2.
Technology Development atau pengembangan teknologi,
terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke
dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses.
Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan
kompetitif dalam semua industri.
3.
Human
manusia
Resource
meliputi
Management, pengelolaan
kegiatan
rekrutmen,
sumberdaya
pelatihan,
pengembangan SDM. Hal ini berkaitan dengan kegiatan dalam
mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang tepat
untuk membantu desain, membangun dan memasarkan
produk.
4.
Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri
dari
sejumlah
aktivitas
termasuk
pengelolaan
umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, dan manajemen kualitas.
Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama
maupun yang pendukung, ada tiga jenis kegiatan yang memiliki peran
berbeda dalam kegiatan tersebut, yaitu:
Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan langsung dalam
pembuatan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, iklan, desain
produk, rekrutmen dan lain sebagainya.
Tidak langsung (indirect), aktivitas yang memungkinkan untuk
melakukan kegiatan langsung secara berkelanjutan, seperti perawatan,
penjadwalan, administrasi penelitian dan lain sebagainya.
Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas
yang menjamin kualitas dari aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi,
testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.
Informasi Proses Bisnis
Page 11
Proses mengatur semua kegiatan ini sehingga mereka dapat
dianalisis dengan baik disebut manajemen rantai nilai. Tujuan dari
manajemen rantai nilai adalah untuk memastikan bahwa orang-orang
yang bertanggung jawab atas setiap tahap dari rantai nilai
berkomunikasi dengan satu sama lain, untuk membantu memastikan
produk semakin di tangan pelanggan sebagai mulus dan secepat
mungkin.
2.6. Tujuan dan Hasil
Idealnya, VCA dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi daerah-daerah yang dapat dioptimalkan untuk
efisiensi maksimum dan profitabilitas. Misalnya dalam bisnis
perbankan, value chain yang amat penting adalah pada sisi
penggalangan dana dan penyaluran kredit. Dalam industri manufaktur,
tentu saja yang paling penting adalah pada mata rantai proses
procurement bahan baku, quality assurance, proses produksi,
marketing & sales, dan servis. Sedangkan pada bisnis jasa consulting,
rantai proses yang paling memberikan value adalah materi/modul,
fasilitator, dan sales. Dalam organisasi yang Anda tekuni sekarang,
proses value chain analysis itu perlu dijalankan agar diketahui pada
area apa saja terdapat proses yang paling memberikan valued added
bagi kinerja organisasi.
Tahapan selanjutnya dalam area yang teridentifikasi
sebagai high value added areas, semua sumber daya untuk menopang
proses tersebut harus dioptimalkan. Mulai dari sumber daya
peralatannya,
teknologi,
sistem
operasi,
hingga
SDM
yang
menjalaninya.Sayangnya, banyak organisasi yang luput melakukan hal
yang
sangat
elementer
(namun
fundamental)
tersebut.Banyak
perusahaan dan organisasi yang gagal melacak key value chain dalam
Informasi Proses Bisnis
Page 12
dirinya, dan kemudian gagal juga dalam mengalokasikan sumber daya
secara cerdas.
Ambil misalnya, dalam hal pengelolaan SDM. Banyak
perusahaan yang menganggap seluruh SDM dalam organisasinya
bersifat sama, tanpa memandang apakah sebagian diantara mereka
masuk dalam key value chain atau tidak. Akibatnya, treatment
pengembangan kepada semua SDM itu dilakukan sama dan seragam.
Ini bukan saja melelahkan tapi juga merupakan pemborosan. Kenapa
tidak fokus saja pada SDM yang berada pada high value added areas,
dan “menggodok” talenta-talenta kelas dunia yang berada pada area
itu. Inilah yang dilakukan oleh perusahaan kelas dunia seperti IBM,
Google, Microsoft, Apple dan juga General Electric.Ratri Suyani (dari
berbagai sumber)
Informasi Proses Bisnis
Page 13
BAB III
EVEN PADA PROSES BISNIS
3.1. Apa itu Event?
Event adalah “media komunikasi”. Merupakan “jembatan”
untuk menyampaikan suatu maksud / tujuan dari principal (client)
kepada target, Rangkaian kegiatan yang memberikan pegalaman
secara “live”, langsung dan nyata.
Event Organizer

EO adalah Translator & Eksekutor

Menerjemahkan Ide ke dalam konsep kreatif

Melaksanakan konsep menjadi sebuah pengalaman kegiatan
yang langsung dan nyata
Tujuan Event
Pihak berkepentingan thd suatu event
1. Principal : pemilik, pemodal, client, sponsor
 Marketing :“sesuatu untuk dijual”
 image / pencitraan / kesan
2. Pelaksana event (organizer/panitia)
 Profit
 Non Profit
Informasi Proses Bisnis
Page 14
Jangkauan Event
Event hanya menjangkau secara “Terbatas”
1.
Kelompok yang disasar
2.
Kapasitas/quota TAPI BISA MEMBERI DAMPAK YANG TAK
TERBATAS
3.2. Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung sehingga terselenggara sebuah
event adalah :
1. Ada Situasi (Moment)
suatu kondisi yang melatarbelakangi ataupun momentum yang tepat.
2. Ada Tujuan
Jawaban dari latarbelakang yang bisa berdampak pada pencapaian
pencitraan / image yang diinginkan
3. Ada Sumber Daya
Sumber penopang penyelenggaraan event : SDM, anggaran, peralatan,
dll
4. Kemauan & kemampuan
Sikap mental dan semangat yang harus dimiliki
Event Kreatif
Agar sebuah event selalu diingat dan meninggalkan citra yang
positif, salah satu strategi yg dilakukan adalah membuat event secara
kreatif. Kreatifitas bisa dibuat dengan 2 kata kunci : UNIK dan
BERBEDA
Informasi Proses Bisnis
Page 15
Project Brief
EO Memulai sebuah simulasi perencanaan event biasanya
diawali dengan proses “brainstorming” yang hasilnya dituangkan ke
dalam sebuah concept/project brief. Project brief menjadi pondasi,
dasar, acuan proses penyelenggaraan sebuah event.
Menyusun Latar Belakang & Tujuan
1.
Tentukan 2 – 5 situasi, fenomena dan atau momentum yang terjadi
saat itu dan melatarbelakangi rencana event
2.
Tentukan 2-5 tujuan yang hendak dicapai dengan cara menjawab
latarbelakang
Contoh :
3.3.
Latar Belakang :
1.
Banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah karena ditengarahi
terkena penyakit demam berdarah
2.
Prestasi nilai rata2 sekolah dalam ujian mendatang dikhawatirkan
turun akibat banyaknya siswa tidak mengikuti pelajaran/ujian
Tujuan :
1.
Membuat kegiatan aksi peduli dan penangkalan bahaya Demam
Berdarah di lingkungan sekitar Sekolah
2.
Menyelenggarakan program tryout dan apresiasi internal sekolah
terhadap prestasi nilai belajar.
Informasi Proses Bisnis
Page 16
3.4 Ide & Tema Kreatif
Kreatifitas nilainya sangat relatif. Dari tujuan yg ada team ini
EO/Panitia inti melanjutkan brainstorming ke ide event dengan
memasukkan unsur :
1.
“Berbeda” atau “Tidak Biasanya”
2.
Memasukkan unsur “Keunikan”
Contoh Ide Event kreatifitasnya:
Biasanya :
1.
Penyuluhan dari Dinkes / puskesmas
2.
Bersifat satu arah
Tidak Biasa :
1.
Lomba teater antar kelas dengan tema “Keluarga sehat anti demam
berdarah”
2.
Lomba Poster anti demam berdarah
Keunikan :
1.
Bersifat menghibur
2.
Melibatkan partisipasi aktif siswa
3.
Ada hadiahnya
3.4. Deskripsi & Detail Program
Setelah ditentukan jenis eventnya, langkah selanjutnya adalah
membuat deskripsi dan detail program komponen deskripsi & detail
program/event:
Event Description
Informasi Proses Bisnis
Page 17
1.
Nama Program / event
2.
Waktu kegiatan
3.
Lokasi
4.
Deskripsi kegiatan :Penjelasan umum kegiatan
Creative Packaging
5.
Content Event : penjelasan masing-masing rangkaian kegiatan
6.
Outlooks & Branding Concept : rencana desain penampakan, layout,
dan material pendukung, penataan material promosi sponsor
7.
Promo & Sosialisasi : rencana promosi ke pihak internal dan eksternal
Funding & Sponsorship
8.
Rencana Partner/mitra
9.
Rencana Biaya
10. Rencana Pendanaan/sponsorship
Events adalah termasuk notasi utama dalam BPMN yang
merepresentasikan sesuatu yang terjadi selama berjalannya proses yang dapat
mempengaruhi alur proses. Events terbagi dalam 3 jenis, yaitu Start Events,
Intermediate Events dan End Events. Secara sederhana, Start Events adalah
event yang menunjukkan awal dari proses bisnis, End Events adalah event
yang menunjukkan berakhirnya suatu proses bisnis, dan Intermediate Events
adalah event yang terjadi di pertengahan proses bisnis. Infografis dibawah ini
menggambarkan set lengkap Events yang digunakan dalam BPMN.
Informasi Proses Bisnis
Page 18
Jangan pusing dulu melihat infografis diatas :).Anda tidak perlu
menghafalkan semua notasi tersebut, tetapi yang perlu anda perhatikan
adalah pola dari masing-masing notasi itu.Jika anda sudah memahami
polanya, maka pasti anda dapat menguasai semuanya. Untuk memahami
pola notasi sebuah events, perhatikan gambar berikut ini:
Ada empat bagian gambar yang perlu dipahami:
Informasi Proses Bisnis
Page 19

Garis lingkaran terluar dari notasi, bisa terputus atau garis menyambung.
Jika terputus, maka artinya notasi ini tidak menginterupsi sebuah aktivitas,
sebaliknya jika garis menyambung, maka notasi ini akan menginterupsi
sebuah aktivitas

Garis lingkaran bagian dalam dari notasi menunjukkan lokasi dari
sebuah event. Jika tidak ada garis lingkaran dalam (alias lingkaran
hanya satu, tapi tipis) maka artinya notasi tersebut adalah start event.
Jika tidak ada garis dalam (lingkaran hanya satu dan tebal) maka
artinya notasi tersebut adalah end event. Namun jika ada lingkaran
dalam (lingkaran ada 2) maka artinya notasi tersebut adalah
intermediate event.

Internal markers, adalah gambar di dalam lingkaran, menunjukkan jenis
event dari notasi tersebut, apakah message, timer, error, cancel dan lainlain.

Apakah internal marker dalam lingkaran terblok hitam atau tidak. Jika
terblok hitam menunjukkan aktivitas throw (mengirim), namun jika tidak
terblok maka menunjukkan aktivitas catch (menerima).
Informasi Proses Bisnis
Page 20
3.5. INTERMEDIATE EVENTS
Salah satu tantangan dalam membuat proses bisnis yang baik adalah
adanya banyak skenario yang harus diantisipasi atau difasilitasi. Biasanya
skenario itu
digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
bagaimana jika data pemohon tidak lengkap, bagaimana jika terjadi error,
bagaimana jika waktu proses terlalu lama, bagaimana jika saldo pelanggan tidak
cukup, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Maka disinilah BPMN
menunjukkan kelebihannya dibandingkan notasi yang lain. BPMN menyediakan
skenario yang lebih untuk berbagai kemungkinan proses bisnis yang terjadi, salah
satunya dengan menggunakan Intermediate Events. Dengan menggunakan
Intermediate Events, kita bisa mengantisipasi beragam skenario yang mungkin
terjadi di tengah-tengah proses bisnis yang sedang berjalan.Diantara intermediate
events yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

None Intermediate Event: Biasanya digunakan untuk merepresentasikan
perubahan status dalam proses bisnis.

Message Intermediate Event: Digunakan untuk merespon jika ada pesan
masuk atau mengirim pesan keluar
Informasi Proses Bisnis
Page 21

Timer Intermediate Event: Digunakan untuk menunjukkan adanya delay
dalam proses, atau menjalankan aktivitas dalam rentang waktu tertentu.

Error Intermediate Event: Digunakan untuk melempar atau menerima
sebuah error pada proses bisnis.

Cancel Intermediate Event: Digunakan untuk membatalkan transaksi
pada sebuah sub-proses.

Compensation Intermediate Event: Digunakan untuk menginisiasi atau
menghandle kompensasi pada sebuah proses. Kompensasi dapat diartikan
sebagai suatu alternatif proses yang dijalankan ketika terjadi suatu
kegagalan proses tanpa harus memunculkan error.

Rule Intermediate Event: Digunakan hanya untuk menghandle
Exception, dan akan dijalankan ketika suatu rule (aturan) terbukti bernilai
True.

Link Intermediate Event: Menghubungkan dengan Link Event yang lain
agar memungkinkan suatu proses melompat ke proses lainnya. Dalam
pemrograman hal semacam ini sama dengan GO TO statement

Multiple Intermediate Event: Event yang bisa di-trigger dengan lebih
dari satu cara.
3.6. CONTOH PENGGUNAAN
Timer Start Event
Misalnya, dalam sebuah sistem diperlukan aktivitas untuk
membackup database, yang dilakukan pada setiap akhir minggu untuk
membackup seluruh transaksi yang terjadi selama seminggu yang
lalu.Maka, notasi untuk aktivitas tersebut adalah sebagai berikut.
Informasi Proses Bisnis
Page 22
Dalam notasi tersebut, kita menggunakan Timer Start
Event.TImer Start Event digunakan jika kita ingin melakukan aktivitas
pada waktu atau tanggal tertentu atau jika aktivitas tersebut memiliki
siklus waktu.Karena aktivitas backup dilakukan menggunakan siklus
waktu mingguan, yaitu setiap hari jumat, maka kita menggunakan Timer
Start Event seperti contoh diatas. Sehingga setiap hari jumat pukul 00.00
WIB, proses bisnis akan aktif dan melaksanakan aktivitas membackup
data.
3.7. Timer Intermediate Event
Mari kita kembangkan proses bisnis kita diatas. Aktivitas
backup database tidak selalu sukses karena berbagai hal. Oleh karenanya
kita perlu mengantisipasi jika aktivitas backup database error, apa yang
harus dilakukan. Selain itu, adakalanya kita memiliki server lain sebagai
backup server utama, sehingga setelah database dibackup, file hasil backup
bisa dikirimkan ke server backup.
Informasi Proses Bisnis
Page 23
Perhatikan gambar diatas, pada aktivitas backup database,
terdapat sebuah Boundary Event.Boundary Event adalah sebuah
Intermediate Event yang menempel pada Task/Aktivitas.Pada gambar
diatas boundary event berjenis Error Intermediate Event dengan garis
lingkarang solid (tidak putus2) yang artinya dia bersifat Interrupt, atau
menginterupsi aktivitas yang ditumpanginya. Dengan kata lain, jika pada
aktivitas muncul error maka Error Intermediate Event akan diaktifkan dan
akan melanjutkan proses ke bawah yaitu Message End Event, dimana
event ini akan mengirim pesan kesalahan dan proses berhenti.
Namun, jika aktivitas backup database berhasil, maka ia
menemui Timer Intermediate Event, dimana event ini akan menunggu
(delay) selama 30 menit untuk mengirim file hasil backup ke server
backup, dan selanjutnya proses selesai.
1. MANAJEMEN BISNIS
Informasi Proses Bisnis
Page 24
BAB IV
MANAGEMEN BISNIS
4.1. Pengertian Managemen Bisnis
Manajemen
bisnis
akan
sangat
berguna
ketika
anda
menjalankan kegiatan bisnis. Manajemen sendiri merupakan ilmu yang
berhubungan dengan berbagai hal yang terkait dengan pengaturan,
perancangan dan pengawasan dari suatu kegiatan termasuk juga bisnis.Istilah
manajemen berasal dari kata di bahasa italia yaitu manggiare atau yang
memiliki arti mengendalikan. Menurut Marg Parker Foler, manajemen
merupakan seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui kerja orang lain. Seni
ini juga merupakan cara untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang
dapat memberikan keuntungan bagi keseluruhan organisasi maupun beberapa
pihak. Selain itu, manajemen juga diambil dari kata dalam bahasa Inggris
yaitu manage yang memiliki arti mengatur atau mengelola.
Bisnis memiliki definisi sebagai satu jenis kegiatan yang
bertujuan untuk menjual produk – produk dalam bentuk barang maupun jasa.
Dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen Bisnis ialah suatu kegiatan
mengatur penjualan produk-produk agar dapat memberikan keuntungan
sebesar besarnya pada para pelakunya. Manajemen bisnis berguna untuk
membantu para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat
menghindari adanya resiko mendapatkan kerugian dalam bisnis tersebut.
2. DASAR DASAR MANAGEMEN BISNIS
Untuk mencapai keterampilan manajemen tingkat tertingi
diawali dari keterampilan tingkat dasar terlebih dahulu.Secara garis besar
pernah dibahas pada tulisan piramida keterampilan manajemen
terdahulu.Berikut keterampilan dasar manajemen yang harus dikuasai
untuk menuju level piramida berikutnya:
Informasi Proses Bisnis
Page 25
1.Plan
Planning atau perencanaan adalah langkah pertama dan paling
penting dalam tugas manajemen.Ini paling sering diabaikan atau langkah
yang sengaja dilewatkan. Sejumlah perencanaan dan detail pelaksanaan
sangat perlu dilakukan dalam mencapai sukses bisnis. Kesuksesan tanpa
rencana hanyalah keberuntungan saja, sedangkan keberuntungan porsinya
sangat kecil sekali
2. Organiz
Seorang manajer harus mampu mengatur tim, tugas, dan
proyek-proyek dalam rangka untuk mendapatkan pekerjaan tim dilakukan
dengan cara yang paling efisien dan efektif. Sebagai manajer awal, Anda
mungkin mengatur tim kerja kecil atau tim proyek. Keterampilan yang
sama ini akan diperlukan nanti dalam karir Anda ketika Anda harus
mengatur departemen atau divisi baru perusahaan.Bila Anda
mengorganisasi pekerjaan, yang perlu anda lakukan adalah menentukan
peran yang dibutuhkan

menetapkan tugas dengan peran,

menentukan sumber daya terbaik (orang atau peralatan) untuk
peran,

memperoleh sumber daya dan mengalokasikan mereka ke
peran, dan

menetapkan sumber daya untuk mendelegasikan tugas dan
wewenang dan

tanggung jawab kepada mereka.
Informasi Proses Bisnis
Page 26
3. Direct/Mengarahkan
Mengarahkan adalah langkah untuk memastikan bahwa rencana
sudah dapat dilaksanakan sesuai jalurnya. Selain itu anda juga harus
memastikan tim anda mengetahui dengan pasti tujuan bisnis yang akan
dijalankan. Dan memastikan semua berperan sesuai fungsinya.;Anda akan
lebih efektif memimpin tim menuju tujuan Anda jika Anda memberikan
dorongan kepada mereka (memimpin mereka) daripada memberi perintah.
Lebih baik Anda memotivasi orang-orang dalam tim Anda dan membantu
dan mengilhami mereka terhadap tujuan tim.
4.Kontrol
Pada langkah di atas, Anda telah merencanakan pekerjaan,
mengorganisir sumber daya untuk mewujudkannya paling efisien, dan
diarahkan tim untuk mulai bekerja. Pada langkah kontrol, Anda memonitor
pekerjaan yang sedang dilakukan.Anda membandingkan kemajuan aktual
dengan rencana tersebut.Anda memverifikasi bahwa organisasi bekerja
seperti yang Anda dirancang itu.
Hal-hal yang perlu anda kontrol antara lain:

Schedule, memastikan semua kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal

Keuangan, memonitor alokasi keuangan, pengeluaran dan
pemasukan

Sumberdaya, memonitor dan memastikan semua sudah
menjalankan fungsi seperti yang dikehendaki. Mengukur
kinerja personalia dan lain-lain.

Menguasai keterampilan dasar manajemen pada level ini
membantu anda bisa melaksanakan tugas sesuai dengan
rencana yang ditetapkan. (Galeriukm). dikutip dari galeriuk

Informasi Proses Bisnis
Page 27
4.3. Komponen bisnis
Komponen Bisnis
Bisnis mencakup beberapa komponen yang saling terkait dan
berhubungan satu dengan yang lain. Komponen komponen dari bisnis
antara lain adalah manajemen bisnis, branding, layanan dan produk, relasi
dan juga pelanggan. Manajemen bisnis merupakan komponen yang utama
dalam sebuah bisnis agar bisa berhasil.Manajemen memiliki tujuan untuk
membuat rencana, mengelola dan menjalankan suatu bisnis.Komponen
lain dari bisnis adalah branding. Branding atau pembuatan merek adalah
suatu komponen yang penting untuk memberikan citra pada bisnis yang
nantinya akan mendukung dalam pencapaian untuk keberhasilan bisnis.
Ketika pembuatan merek dilakukan dengan tepat, maka akan lebih banyak
potensi konsumen yang tertarik pada barang tersebut.
Kualitas merek juga akan menentukan kepercayaan konsumen
yang nantinya akan berpengaruh pada pendapatan dan keuntungan yang
bisa didapatkan dari hasil bisnis tersebut. merek juga memiliki pengaruh
emosional pada masyarakat, yaitu merek dapat memberikan kesan dan
sudut pandang yang berbeda mengenai suatu barang dan produsen.
Layanan dan produk juga termasuk dalam cakupan manajemen
bisnis.Layanan dan produk adalah komponen komponen dalam bisnis yang
ditawarkan ke konsumen dan pasar.Komponen bisnis selanjutnya adalah
partner, yaitu pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan bisnis dan
berperan dalam usaha pencapaian tujuan kesuksesan dalam bisnis.
Informasi Proses Bisnis
Page 28
4.4. Perencanaan manajemen bisnis
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada
dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa(what), siapa (who), kapan (when), dimana
(where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana
informal atau secara formal.Rencana informal adalah rencana yang tidak
tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi.Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.Rencana
formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman
tentang apa yang harus dilakukan.
Informasi Proses Bisnis
Page 29
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur
perencanaan.Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama
adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan
tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan,
keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan
melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara
melaksanakan tindakan tersebut. Dalam sebuah perencanaan juga perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :

Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah
dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran ang berbedaberbeda dapat ditiadakan.

Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan
yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana
dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja.
Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain
dari yang direncanakan.

Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi
harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.

Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktorfaktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan
kebutuhan.

Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsifungsi yang ada dalam organisasi.
Untuk bisa mencapai kesuksesan bisnis yang tepat, maka
diperlukan manajemen bisnis yang terencana dengan matang sehingga
mampu mengarahkan bisnis menuju arah yang tepat dan mengantisipasi
adanya kerugian yang mungkin dihadapi oleh suatu bisnis.Memulai
perencanaan manajemen bisnis bukan hanya terletak pada modal. Banyak
atau sedikitnya modal tidak menjamin suatu bisnis akan bisa sukses
dengan tepat. namun dengan manajemen yang tepat, maka akan diperoleh
Informasi Proses Bisnis
Page 30
pelaksanaan bisnis yang efisien dalam menggunakan modal yang tersedia.
Untuk mencapai perencanaan manajemen bisnis yang efisien, maka perlu
dilakukan perhitungan yang cermat mengenai modal yang ada dengan
disesuaikan pada kegiatan operasional dari pabrik atau perusahaan hingga
beberapa waktu yang ada di masa depan. Membuat anggaran jangka
panjang yang tepat akan sangat tepat dalam membantu perusahaan agar
bisa mencapai kesuksesan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya
melalui empat tahap sebagai berikut :
 Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
 Merumuskan keadaan saat ini
 Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan
 Mengembangkan rencana / serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
Beberapa Manfaat Berencanaan Membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan
1.
Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi
lebih jelas
2.
Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
3.
Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
4.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi
5.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
6.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
7.
Menghemat waktu, usaha, dan dana
Informasi Proses Bisnis
Page 31
Beberapa kelemahan perencanaan adalah :
1.
Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan
pada kontribusi nyata
2.
Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3.
Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk
berinisiatif dan berinovasi
4.
Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan
setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5.
Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten
Hambatandalam Penetapan dan Tujuan dan Perencanan
1. Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk.Membayar
deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak jika dananya
didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan
mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika
Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan
dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan
juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada
ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.
2. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat
merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan
Informasi Proses Bisnis
Page 32
3. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan
hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan
yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat
meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat
mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang
4. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan
bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab
mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau
takut akan kegagalan. Jika seorang manajer menetapkan suatu tujuan
spesifik, ringkas, dan berhubungan dengan waktu, maka apakah ia
mencapai atau tidak mencapai tujuan tersebut akan tampak nyata. Manajer
yang secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menghindari tingkat
tanggung jawab ini lebih mungkin untuk menghindari usaha perencanaan
organisasi.Pfizer, suatu perusahaan farmasi besar, mengalami masalah
karena manajernya tidak menetapkan tujuan untuk penelitian dan
pengembangan. Sebagai akibatnya, organisasi tersebut jauh tertinggal di
belakang karena manajer tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa
efektif usaha penelitian dan pengembangan mereka sebenarnya.
5. Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan
adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada intinya terkait
dengan perubahan sesuatu dalam organisasi.Avon Products hampir
membuat dirinya sendiri bangkrut beberapa tahun yang lalu karena
perusahaan bersikeras melanjutkan kebijakan pembayaran deviden yang
besar kepada para pemegang sahamnya.Ketika laba mulai turun, manajer
Informasi Proses Bisnis
Page 33
menolak memotong deviden dan mulai melakukan pinjaman untuk
membayar deviden tersebut. Hutang perusahaan meningkat dari $3 juta
menjadi $1,1 miliar dalam waktu delapan tahun. Pada akhirnya, manajer
terpaksa menyelesaikan masalah dan memotong deviden.
6. Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat
dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain.
Informasi Proses Bisnis
Page 34
BAB V
PROSES INFORMASI DAN COTOH
KASUS
5.1. Pemprosesan Informasi Dalam Belajar.
Teori belajar pemrosesan informasi/sibernetik merupakan teori
belajar yang relatif baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya.Menurut
teori sibernetik, "belajar" adalah pemrosesan informasi.Teori ini lebih
mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari.
Bagaimana proses belajar berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem
informasi dari pesan tersebut. Oleh sebab itu, teori sibernetik berasumsi
bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi.
Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Asumsi teori belajar sibernetik (Lusiana, 1992):
1.
Antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan
informasi di mana pada masing-masing tahapan dibutuhkan
sejumlah waktu tertentu.
2.
Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan
mengalami perubahan bentuk atau pun isinya.
3.
Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas terbatas.
Komponen
pemrosesan
informasi
dipilah
berdasarkan
perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya.
Komponen tersebut adalah
Informasi Proses Bisnis
Page 35
1.
Sensory Receptor (SR)
Sensory Receptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali
informasi diterima dari luar.Di dalam SR informasi ditangkap dalam
bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi
tadi mudah terganggu atau berganti.
2.
Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi
yang diberi perhatian oleh individu.Karakteristik WM adalah
memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan
kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat
disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.Artinya
agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah
informasi
tidak
melebihi
kapasitas
disamping
melakukan
pengulangan.
3.
Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan:
a.
berisi semua pengetahuan yan telah dimiliki individu,
b.
mempunyai kapasitas tidak terbatas,
c.
sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah
terhapus atau hilang.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap
kegiatan pembelajaran adlah sebagai berikut:
1.
Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki
signifikasi
yang
besar
bagi
perencanaan
dan
desain
pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan
pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan
balik yang mengikuti performance pembelajar.
Informasi Proses Bisnis
Page 36
2.
Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar
selama pembelajaran berfungsi mensupport yang terjadi pada
pembelajaran.
5.2. Konsep Sensasi,Atensi,Persepsi,dan Memori
A.
Konsep Sensasi
Sensasi
merupakan
tahap
pertama
stimulus
mengenai
indera.Sensasi merupakan pengalaman elementer yang tidak memerlukan
penguraian verbal. Sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima
informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan
menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang
bermakna. Fungsi alat indera dalam menerima informasi sangat penting,
melalui
alat
lingkungannya,
indera,
manusia
memperoleh
dapat
memahami
pengetahuan
dan
kualitas
kemampuan
fisik
untuk
berinteraksi dengan dunianya.Ketajaman sensasi dipengaruhi oleh faktor
personal, perbedaan sensasi dapat disebabkan perbedaan pengalaman atau
lingkungan budaya disamping kapasitas alat indera yang berbeda.
B.
Konsep Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian
stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya
melemah (Kenneth E. Andersen). Faktor eksternal yang mempengaruhi
perhatian dimana hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional
personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan
perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention
getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :

Gerakan (Movement) secara visual tertarik pada objek-objek
yang bergerak.
Informasi Proses Bisnis
Page 37

Intensitas Stimuli (Stimulus Intensity), kita akan memerharikan
stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain

Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang
beda, akan menarik perhatian.

Perulangan (Repeatation), hal-hal yang disajikan berkali-kali
bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.
C.
Konsep Persepsi
Sensasi
adalah
bagian
dari
persepsi.Persepsi
adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi & menafsirkan pesan.Persepsi
memberikan
makna
pada
stimuli
inderawi
(sensory
stimuli).
Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi,
persepsi tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori (
Desiderato, 1976).
Contoh : Anda melihat kawan anda melihat etalase di toko.
Anda menyergapnya dari belakang, “udah lupa sama aku ya..”, orang
tersebut memablik dan anda terkejut ternyata ia bukan kawan anda tetapi
orang yang tidak anda kenal.
D.
Konsep Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan
penting dalm memperngaruhi persepsi maupun berpikir. Memori adalah
system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya ( Schlessinger dan Groves, 1976). Setiap
stimuli menenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara
sadar atau tidak sadar.
Memori melewati tiga proses :
a.
Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui
reseptor indera dan sirkit syaraf internal.
Informasi Proses Bisnis
Page 38
b.
Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama
informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana,
penyimpanan bisa aktif atau pasif. Secara aktif bila kita
menambahkan informasi tambahan, kita mengisi informasi
yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah
desas-desus menyebar lebih banyak dari volume asal). Secara
pasif terjadi tanpa penambahan.
c.
Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat
lagi adalah menggunakan informasi yang disimpan.
5.3. Faktor yang mempengaruhi pemprosesan informasi dalam belajar yaitu:
1)
Faktor internal (psikologis dan fisiologis) dan eksternal
Factor internal adalah factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat memengaruhi hasil belajar individu.Factor-faktor internal ini
meliputi factor fisiologis dan factor psikologiss.
a)
Factor fisiologis
Factor-faktor fisiologis adalah factor-factor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu.Factor-factor ini dibedakan menjadi dua macam.
Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada
umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang .kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau
sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh
karena itu keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar ,
maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah :

menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi
yang masuk kedalam tubuh, karena kekurangan gizi atau
Informasi Proses Bisnis
Page 39
nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan
mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar,

rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat;

istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses
belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat
memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang
berfunsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik
pula .dalam proses belajar , merupakan pintu masuk bagi segala informasi
yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehinga manusia dapat
menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam
aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh lkarena itu, baik guru
maupun siswwa perlu menjaga panca indra dengan baik, baik secara
preventif maupun secara yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan
sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan
fungsi mata dan telinga secara periodic, mengonsumsi makanan yang
bergizi , dan lain sebagainya.
b. Factor psikologis
Factor –faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa factor psikologis yang
utama memngaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motifasi ,
minat, sikap dan bakat.

kecerdasan /intelegensia siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemempuan
psiko-fisik dalam mereaksikan rangsaganan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan dmikian, kecerdasan
bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ
tubuh lainnya.Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak
merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena
Informasi Proses Bisnis
Page 40
fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi (executive control) dari
hamper seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan factor psikologis yang paling penting
dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa.
Semakin tinggi iteligensi seorang individu, semakin besar peluang
individu tersebut meraih sukses dalam belajar.Sebaliknya, semakin rendah
tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai
kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang
lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai factor psikologis
yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan
pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru
professional, sehingga mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.
Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam-macam, salah
satunya adalah penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes Stanford-Biner
yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut ((Fudyartanto
2002)
Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision
Tingkat kecerdasan (IQ)
Klasifikasi
140 – 169
Amat superior
120 – 139
Superior
110 – 119
Rata-rata tinggi
90 – 109
Rata-rata
80 – 89
Rata-rata rendah
0 – 79
Batas lemah mental
Informasi Proses Bisnis
Page 41
20 — 69
Lemah mental
Dari table tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat
kecerdasan manusia, yaitu:
a.
Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang
antara IQ 140—IQ 169;
b.
Kelompok kecerdasan superior merenytang anatara IQ 120—
IQ 139;
c.
Kelompok rata-rata tinggi (high average) menrentang anatara
IQ 110—IQ 119;
d.
Kelompok rata-rata (average) merentang antara IQ 90—IQ
109;
e.
Kelompok rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ
80—IQ 89;
f.
Kelompok batas lemah mental (borderline defective) berada
pada IQ 70—IQ 79;
g.
Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective)
berada pada IQ 20—IQ 69, yang termasuk dalam kecerdasan
tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh
orang tua dan guru atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui
konsultasi dengan psikolog atau psikiater.Sehingga dapat diketahui anak
didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior,
rata-rata, atau mungkin malah lemah mental.Informasi tentang taraf
kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk
memprediksi kamampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat
kecerdasan peserta didik akan membantu megarahkan dan merencanakan
bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
Informasi Proses Bisnis
Page 42

Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa.Motivasilah yang mendorong siswa
ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan
motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).
Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.Motaivasi intrinsic adalah
semua factor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar
membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena
membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga
telah mejadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsic
memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic relaatif lebih
lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar(ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk
dalam motivasi intrinsic untuk belajar anatara lain adalah:
a.
Dorongan ingin tahu dan ingin menyelisiki dunia yang lebih luas;
b.
Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju;
c.
Adanaya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat
dukungan dari orang-orang penting, misalkan orang tua, saudara,
guru, atau teman-teman, dan lain sebaginya.
d.
Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang
berguna bagi dirinya, dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah factor yang dating dari luar diri
individu
tetapi
memberi
pengaruh
terhadap
kemauan
untauk
belajar.Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, danlain
sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan
memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.
Informasi Proses Bisnis
Page 43

Minat
Secara sederhana,minaat (interest) nerrti kecemnderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam
psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor internal
lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan
kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan
kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas
belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh
karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik
lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi
pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya.
Untuk membagkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang
bisa digunakan. Anatara lain, pertama, dengan mebuat materi yang akan
dipelajarai semenarik mingkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk
buku materi, desai pembelajaran yang membebaskan siswa mengeksplor
apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif,
afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi
guru yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang
studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi
dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.

Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi
keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang
mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang,
peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah,
2003).
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan
sekitarnya.Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negative
Informasi Proses Bisnis
Page 44
dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya.
Dengan profesionalitas,seorang guru akan berusaha memberikan yang
terbaik bagi siswanya; berusaha mengambangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha
untuk menyajikan pelajaranyang diampunya dengan baik dan menarik
sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan
tidak menjemukan; meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang dipelajara
bermanfaat bagi ddiri siswa.

Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah
bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin
(1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki
seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah
kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen yang diperlukan
dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi
untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masingmasing.Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu,
akan lebih mudah menyerap informasi yang berhungan dengan bakat
yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat dibidang bahasa akan
lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya
sendiri.
Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang dimilki
setiap
individu,maka
para
pendidik,
orangtua,
dan
guru
perlu
memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau
Informasi Proses Bisnis
Page 45
peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan,
dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan
bakatnya.
a.
Factor-faktor eksogen/eksternal
Selain karakteristik siswa atau factor-faktor endogen, factorfaktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal
ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktaor-faktor eksternal yang
memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
factor lingkungan social dan factor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan social
a.
Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan temanteman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan harmonis antra ketiganya dapat menjadi motivasi bagi
siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar.
b.
Lingkungan social masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat
tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan
siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga
dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa kesulitan
ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilkinya.
c.
Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi
kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi
keluarga (letak rumah), pengelolaankeluarga, semuannya dapat
memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan anatara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis
akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Informasi Proses Bisnis
Page 46
2. Lingkungan non social.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah;
a.
Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk dantenang. Lingkungan alamiah
tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.
b.
Factor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan
dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat
belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.
c.
Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini
hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga
denganmetode
mengajar
guru,
disesuaikandengan
kondisi
perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan
kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat
diterapkan sesuai dengan konsdisi siswa.

Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal

Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung

Tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informsi
yang telah disimpan dalam ingatanKemampuan otak tiap
individu tidak sama.
2.
Pemanfaatan pemprosesan informasi dalam belajaryaitu :
 Membantu terjadinya proses pembelajaran sehungga individu mampu
beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah.
 Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir
yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
 Kapasilitas belajar dapat disajikan secara lengkap.
 Prinsip perbedaan individual terlayani.
Informasi Proses Bisnis
Page 47
3.
Lupa dalam Belajar
A. Proses Terjadinya Kelupaan dalam Belajar
Lupa adalah masalah yang sangat lumrah kita alami.Mungkin hal ini
sudah menjadi konsekuensi logis dari kemampuan kita sebagai manusia
yang memiliki daya ingatan.Hal ini juga yang menunjukkan bahwa setiap
orang memiliki daya ingat yang berbeda-beda.Seringkali memang, lupa
kita rasakan menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan, saat di mana kita
sedang membutuhkan informasi penting sementara ingatan gagal
memunculkanya kembali. Bahkan pada orang-orang tertentu lupa telah
menjadi semacam ‘penyakit’, dari lupa yang biasa sampai lupa yang
terlalu sering.Namun demikian, bagi manusia lupa tidak serta merta selalu
menjadi sesuatu yang buruk. Bahkan lupa bisa dikatakan sebuah
mekanisme yang juga bermanfaat bagi manusia. Karena jika manusia tidak
lupa terhadap segala hal, akan menjadi halangan yang besar dalam
kehidupan. Jika manusia tidak bisa melupakan, maka manusia akan
diganggu detil-detil fakta dan kejadian remeh yang terus-menerus
merongrong kesadarannya.
Kita bisa lupa akan sesuatu dari ingatan karena sejumlah sebab. Di antaranya
adalah:
1. Aus (Decay Theory)
Teori ini adalah teori yang beranggapan bahwa ingatan yang telah
disimpan bisa rusak dan menghilang.Dikatakan bahwa, ingatan menjadi aus
dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal).
Informasi yang disimpan dalam ingatan akan meninggalkan jejak-jejak
(memory traces), dengan berlalunya waktu proses yang berlaku dalam otak
mengakibatkan jejak-jejaknya makin terkikis yang menyebabkan mundurnya
daya mengingat.
Informasi Proses Bisnis
Page 48
2. Adanya penumpukan ingatan (Interferensi Theory)
Ingatan yang tidak atur atau organisir dengan baik akan menumpuk Di satu
tempat dan kusut. Teori interferensi berseberangan dengan teori decay dalam
hal kerusakan ingatan dalam penyimpanan di otak. Menurut teori ini,
Informasi inderawi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang masih ada
dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), hanya saja jejak-jejak
ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Hal inilah yang
menyebabkan orang bisa lupa.
Misalnya seseorang yang sedang berusaha mempelajari tentang materi
pelajaran Biologi, setelah itu ia disuruh mempelajari materi pelajaran Fisika.
Saat orang tersebut disuruh kembali mengingat materi pelajaran Biologi,
mungkin ia akan kesulitan karena adanya gangguan dari materi Fisika yang
dipelajarinya. Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit
mencari informasi yang suda ada dalam ingatan kita disebut interferensi
retroaktif. Sedangkan bila informasi yang baru kita terima sulit diingat
karena adanya pengaruh ingatan yang lama disebut proses interferensi
proaktif. Saat kita lupa karena interferensi ini berarti terjadi penumpukan
ingatan di satu tempat, dan kusut ketika akan dikeluarkan.
3. Represi
Represi adalah proses pemblokiran ingatan tentang suatu kejadian yang
menyakitkan atau memalukan oleh alam sadar. Artinya, represi adalah
kesengajaan melupakan suatu kejadian oleh seseorang karena kejadian yang
dialami dirasa merugikan.Teori tentang penyebab lupa berupa represi ini
berangkat dari konsep Sigmund Freud tentang pertahanan ego (ego
defences).Jadi secara sederhananya, salah satu penyebab lupa pada seseorang
mengenai suatu pengalaman lampau yang dialaminya bisa terjadi karena orang
yang bersangkutan menyengaja untuk melupakannya.
Informasi Proses Bisnis
Page 49
4.
Ketergantungan petunjuk (Retrieval Failure)
Satu lagi hal yang dianggap menjadi penyebab lupa, yaitu
ketergantungan pada petunjuk. Proses mengingat kembali dari ingatan
jangka panjang dibutuhkan suatu petunjuk. Kegagalan mengingat kembali
lebih disebabkan oleh tidak adanya petunjuk yang memadai untuk
merangsang ingatan tersebut muncul.Dengan demikian, bila syarat tersebut
dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tentu dapat
ditelusuri dan diingat kembali. Misalnya anda pernah mempunyai suatu
pengalaman tertentu, anda bisa teringat kembali pengalaman tersebut
dengan melihat tempat di mana pengalaman itu terjadi.Petunjuk yang
dimaksud bisa berupa visual (pemandangan misalnya)audio (suara)
ataupun bau-bauan. Petunjuk yang diperlukan tidak selalu berasal dari
luar. Kadang-kadang kita teringat sesuatu ketika suasana hati atau kondisi
psikologis kita sama seperti saat kita sedang mengalami sesuatu, sehingga
hal itu menyebabkan kita teringat pengalaman masa lampau.
1. Penyaringan
Pada proses terjadinya ingatan, informasi yang masuk tidak
serta merta disimpan, melainkan melewati proses penyaringan atau
penyeleksian. Pada saat penyaringan ini banyak kesan-kesan yang hilang,
menyisakan informasi-informasi yang dianggap penting saja. Proses
penyaringan itu menjaga kesanggupan mengingat agar tidak berat. Yang
terpilih dari kesan-kesan itu hanya bagian yang relevan saja untuk
diolah.Kesan-kesan yang telah disaring itu kemudian baru masuk ke dalam
tempat simpanan jangka panjang.
Proses penyaringan ini kemudian di satu sisi mengakibatkan orang
menjadi lupa atau gagal mengingat kembali informasi yang masuk ke
dalam ingatan jangka pendek tadi karena mungkin sudah tereliminasi oleh
ingatan yang lain.
Informasi Proses Bisnis
Page 50
2.Gangguan Fisiologis
Penyebab lupa selanjutnya adalah karena adanya gangguan
fisiologis pada sesorang.Salah satu gangguan fisiologis yang mungkin
terjadi adalah Amnesia.
Amnesia adalah gangguan pada otak yang menyebabkan orang lupa masa
lalunya. Ada dua penyebab dasar amnesia: organik, di mana terjadi
kerusakan pada fungsi-fungsi otak dan penyebab psikologis. Amnesia bisa
terjadi pada siapa pun, pada usia berapa pun.
Jenis-jenis amnesia yang umum terjadi adalah:Amnesia Traumatic,
biasanya bersifat sementara dan terjadi setelah cedera kepala. Durasi dan
intensitas amnesia ini terkait dengan jenis cedera yang diterima, tapi
memori sering kembali setelah orang yang bersangkutan sembuh.
 Amnesia disosiatif, umumnya terjadi pada orang yang mengalami
peristiwa traumatik seperti pemerkosaan. Pada amnesia ini orang
yang bersangkutan akan memblokir kejadian trauma yang
dialaminya dari ingatan.
 Amnesia Global, jenis amnesia yang paling total, sering disertai
gangguan stress pasca-trauma. Biasanya walaupun pasien sembuh,
ingatannya tidak sepenuhnya kembali, pasien kadang-kadang dapat
mengalami kilatan ingatan yang spontan, sering dari peristiwa
traumatis itu sendiri. Amnesia global yang paling sering terlihat
pada orang tua.
 Beberapa gangguan fisiologis, seperti dampak alkohol, malnutrisi ,
dan penyakit Alzheimer's juga dapat menyebabkan hilangnya
memori.
 Amnesia ringan, ini terjadi ketika seseorang mengingat suatu
informasi tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana atau kapan ia
memperoleh itu.
 Amnesia Anterograde, adalah suatu kondisi di mana seorang
individu yang tidak mampu membentuk ingatan baru. Pada orang
yang mengalami amnesia ini, ingatannya mengenai pengalamannya
Informasi Proses Bisnis
Page 51
yang lama masih ada dan ingatan jangka panjangnya masih
berfungsi, tetapi ia tidak dapat memasukkan informasi baru ke
dalam ingatan jangka panjangnya. Amnesia anterograde hampir
selalu merupakan akibat langsung dari beberapa bentuk cedera otak
cedera atau trauma, namun penyebab pastinya belum sepenuhnya
dipahami.
 Amnesia Retrograde, adalah hilangnya ingatan yang bersifat
sementara atau permanen pada ingatan yang terjadi sebelum ia
mengalami amneisa. Penyebab amensia ini biasanya karena cedera
otak. Dalam bentuk yang parah, amnesia jenis ini mengakibatkan
sesorang tidak mengenali orang-orang tercinta atau orang-orang
yang ada di sekitarnya. Pada beberapa kasus, pasien amnesia
retrogade hanya mengalami amnesia ringan dan hanya tidak ingat
kejadian beberapa jam sebelum ia mengalami amnesia.
A.
Faktor-Faktor Penyebab Lupa dalam Belajar dan Kiat Mengatasinya
Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan
apa-apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpandalam
akal kita. Padahal, menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita
pelajari, kalau memang system akal kita mengolahnya dengan cara yang
memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita.
Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang
dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun
justru sukar untuk diingat kembali bahkan mudah terlupakan. Sebaliknya,
tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu
mudah melekat dalam ingatan.
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut
atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita
pelajari.Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan
Informasi Proses Bisnis
Page 52
lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang
pernah dipelajari atau dialami.Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa
hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
Faktor-faktor penyebab lupa

Pertama, lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara
item-item informasi atau materi yang ada dalam system memori
siswa. Dalam interference theory (teori mengenai gangguan),
gangguan konflik ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1) practice
interference; 2) retroactive interference (Reber 1988; Best 1989;
Anderson 1990).
Seorang siswa akan mengalami gangguan proactive apabila materi
pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal
permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru.
Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah
materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang
telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal
ini materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau
diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami ganguan retroactive
apabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan
terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran lama yang telah
lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa
tersebut. Dalam hal ini, materi pelajarn lama akan sangat sulit
diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain siswa tersebut
lupa akan materi peajaran lama itu.

Kedua, lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena sebab adanya
tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja maupun tidak.
Penekanan ini terjadi karena beberapa sebab, yaitu:
1. Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan,
kesan,dan
Informasi Proses Bisnis
sebagainya)
yang
diterima
siswa
kurang
Page 53
menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya
hingga ke alam ketidaksadaran
2.
Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item
informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena
retroactive
3.
Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat
kembali) itu tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya
lantaran tidak pernah dipergunakan

Ketiga, lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikapdan minat
siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun
seorang siswa telah mengikuti proses belajar-mengajar dengan tekun
dan serius, tetapi karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut
menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan terhadp guru)
maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.

Keempat, menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975), lupa dapat
terjadi karena sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak
pernah digunaakan atau dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian
ahli, materi yang diperlakukan demikian akan masuk ke alam bawah
sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran
baru.

Kelima, lupa tentu saja dapat terjadi karena sebab perubahan urat
syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti
keracunan, kecanduan alcohol, dan geger otak akan kehilangan
ingatan
ata
item-item
informasi
yang
ada
dalam
memori
permanennya.
B. Kiat mengurangi lupa dalam belajar
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara
meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba
Informasi Proses Bisnis
Page 54
siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain menurut Barlow
(1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah sebagai berikut:

Over learning
Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang
melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.Over
learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa
melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar
kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning,
antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin
memungkinkan ingatan siswa terhadap teks Pancasila lebih kuat.

Extra study time
Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya
penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas
belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa
menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam waktu
belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan
kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua
kali sehari.Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi
memori dari kelupaan.

Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya
disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait”
mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal
siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol
adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah
yang harus diingat siswa. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogianya
dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan
tersendiri.
System kata pasak (peg word system), yakni sejenis teknik
mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya
telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru.Kata komponen
Informasi Proses Bisnis
Page 55
pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu
warna, rasa, dan seterusnya).Misalnya langit-bumi; panas-api; merahdarah; dan seterusnya.

Clustering
Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item
materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam
arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama
atau sangat mirip. Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk
daftar-daftar item materi sehingga mudah untuk dihafalkan.
Informasi Proses Bisnis
Page 56
D. Cara Mengatasi Lupa

Memperbanyak konsumsi ikan Asam lemak omega-3 yang
terkandung dalam ikan seperti salmon dan makanan yang telah
diperkaya seperti yogurt merupakan makanan super untuk
memori.DHA, sejenis omega-3, efektif menurunkan peradangan
arteri dan memperbaiki lapisan pelindung saraf.

Olahraga meningkatkan detak jantung 3 kali seminggu selama 20
menit, bahkan hanya dengan berjalan, akan memperbanyak oksigen
di otak sehingga membantu pertumbuhan sel-sel baru. Menurut Sam
Wang, PhD, associate professor of neuroscience di Princeton
University, latihan aerobik juga sama efektifnya dengan aktivitas
pelatihan otak lainnya. Tidak harus ke gym.

Mencatat kegiatan Buatlah daftar kegiatan dengan menggunakan
agenda harian atau notebook kecil. Pastikan selalu menempatkan
kunci mobil atau apapun di tempat yang sama. Hal ini akan
memudahkan Anda jika hilang ingatan menyerang.

Membaca buku mungkin terdengarnya agak klasik, tapi para
peneliti dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa membaca bisa
menurunkan risiko kehilangan memori hingga 30-50 persen.Jadi
jangan lupa membaca buku dimanapun Anda berada.Bacaan seperti
buku-buku ilmu pengetahuan dan novel adalah bacaan yang paling
bisa membantu meningkatkan kemampuan otak.
Informasi Proses Bisnis
Page 57
DAFTAR PUSTAKA
http://caca-e-supriana.blogspot.co.id/2015/09/sistem-informasi-porters-valuechain.html
http://www.uinsby.ac.id/lecturer/akunaefi/index.php/2016/11/14/bpmnmengenal-events-part-3/
http://pengertianmanajemen.net/pengertian-manajemen-bisnis/
http://haryantobatubara.blogspot.co.id/2015/02/psikologi-pendidikan_90.html
http://bambanghermawan.ilearning.me/2014/10/05/perencanaan-planninganalisa-proses-bisnis/
https://bussinesconsultan.wordpress.com/2012/06/04/dasar-dasar-managemenbisnis/
https://www.google.com/search?q=managemen+bisnis&ie=utf-8&oe=utf8&client=firefox-b-ab
http://www.nangimam.com/2014/02/PENGERTIAN-PENYEBAB-DAN-CARAMENGATASI-LUPA.html
Informasi Proses Bisnis
Page 58
Download