Archipelago Essay Competition 2016 PENGEMBANGAN MARINE TECHNO PARK PADA PULAU TERLUAR INDONESIA DEMI TERWUJUDNYA INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA Diusulkan oleh: Aziza Mahdania Haryogya, 15/378292/PN/14098 Ardiana Setyoningtyas, 15/381098/PN/14193 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2016 Pengembangan Marine Techno Park pada Pulau Terluar Indonesia Demi Terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Rasa sayange... rasa sayang sayange... Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Rasa sayange... rasa sayang sayange... Kulihat dari jauh rasa sayang sayange -Lagu daerah Maluku-[1] Lagu diatas merupakan sebuah petikan lagu daerah yang berasal dari Maluku. Ketika kita mendengarkan lagu rasa sayange tentu dalam benak kita masih teringat betapa lagu tersebut pernah menjadi perdebatan antara pihak Indonesia dan Malaysia. Saat itu Malaysia mengklaim bahwa lagu tersebut merupakan hak miliknya. Padahal, kita sebagai warga negara Indonesia telah mengetahui bahwa lagu tersebut merupakan lagu daerah asal Maluku. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah passti merasa geram dengan hal tersebut. Tidak hanya lagu saja, hal serupa juga terjadi pada pulau-pulau terluar Indonesia yang diklaim menjadi milik negara lain. Sebuah lagu asli Indonesia yang diklaim oleh negara lain saja kita sudah merasa geram, lantas bila Pulau terluar Indonesia yang diklaim menjadi milik negara lain tentu kita akan merasa lebih geram lagi. Contoh kasus yang terjadi, yaitu Malaysia yang mengklaim Pulau Sipadan sebagai milik mereka hingga akhirnya kasus tersebut berlanjut ke Mahkamah Internasional. Kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan Pulau Sipadan menjadi milik Malaysia.[2] Kita sebagai warga Negara Indonesia tidak ingin kasus tersebut terulang kembali. Penyebab terjadinya hal-hal tersebut diakibatkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap hak milik bangsa Indonesia. Dewasa ini kasus yang sering terjadi yaitu sengketa pada pulau terluar atau daerah perbatasan dengan negara tetangga. Pembangunan infrastruktur pada pulau terluar Indonesia masih tergolong minim. Selama ini pembangunan infrstruktur lebih dominan pada Pulau Jawa. Haal tersebut memicu terjadinya kesenjangan sosial antar pulau di Indonesia. Menyikapi hal tersebut kita sebagai Warga Negara Indonesia tidak boleh tinggal diam. Kita harus bisa menciptakan sebuah inovasi pada daerah pulau terluar Indonesia. Potensi-potensi yang ada pada pulau terluar Indonesia harus benarbenar dapat dikembangkan dengan tepat guna. Salah satu potensi yang dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik ada pada kawasan pesisir pada daerah pulau terluar Indonesia. Daerah pesisir harusnya bisa menjadi tumpuan perekonomian Indonesia, sebab kekayaan bahari Indonesia sangatlah melimpah. Salah satu alternatif yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah Marine Techno Park. 2. Pembahasan Techno Park merupakan sebuah kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.[3] Oleh karena itu Marine Techno Park dapat diartikan sebagai suatu kawasan terpadu yang menggabungkan kawasan pantai dengan dunia pendidikan, teknologi, kewirausahaan dan pariwisata menjadi satu kawasan terpadu. Marine techno park bisa menjadi salah satu inovasi untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial pada masyarat di daerah pulau terluar Indonesia. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengembangan Marine Techno Park adalah dukungan dari pemerintah dalam pembangunan. Salah satu dukungan yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu berupa finansial dan proses perijinan yang dipermudah. Pemerinntah merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup ini. Pembangunan Marine Techno Park juga perlu menyiapkan dan memilih sumber daya manusia yang profesional, sebab kawasan ini nantinya akan dibuka untuk umum. Masyarakat di sekitar daerah yang akan dijadikan kawasan Marine Techno Park juga harus ikut terlibat dan ikut diberdayakan. Letak kawasan Marine Techno Park yang berada pada pulau terluar Indonesia membuat pengembangan Marine Techno Park pada kawasan ini harus berbeda dengan kawasan lainnya. Kita perlu mengembangkan sebuah Marine Techno Park yang tetap memiliki ciri khas budaya Indonesia. Misalnya pembangunan gedung yang memiliki ciri khas budaya Indonesia atau gedung yang berbentuk rumah adat khas daerah Indonesia. Namun dalam gedung tersebut tetap terdapat unsur modern. Para petugasnya pun harus memakai seragam batik. Nantinya di bagian dalam bangunan akan berisi tentang proses pengolahan hasil perikanan. Dari sana masyarakat dapat belajar tentang pengolahan hasil perikanan yang baik beserta penggunaan teknologi tepat gunanya dan cara pengelolahan limbah yang tepat. Hasil dari pengolahan hasil perikanan tersebut juga dapat dijadikan oleh-oleh atau dipasarkan ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Aspek lingkungan dalam pengembangan kawasan ini juga harus diperhatikan. Pengelolahan hasil perikanan sebisa mungkin meneraapkan konsep zero waste. Selain itu, supaya keseimbangan lingkungan pada daerah pesisir tersebut tetap terjaga maka kita perlu mengmbangkan sebuah kawasan konservasi. Kawasan konservasi tersebut dapat berupa konservasi mangrove dan terumbu karang. Masyarakat yang berkunjung nantinya akan diajarkan melakukan konservasi sehingga juga dapat ikut melakukan pelestarian terhadap mangrove dan terumbu karang. Selain itu kita juga dapat mengmbangkan kawasan budidaya. Contoh budidaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan budidaya kepiting bakau, budidaya udang skala rumah tangga, . Ketika melakukan pembudidayaan, kita dapat mengajarkan cara budidaya yang baik dan benar sehingga aspek pendidikan juga terlaksana. Tidak hanya dalam hal budidaya tetapi para wisatawan juga dapat diajarkan tentang penanaman mangrove serta terumbu karang. Kawasan ini juga dapat dijadikan sebagai pusat studi dan inovasi teknologi. Tidak hanya itu pada marine techno park ini kita juga membangun sebuah museum tentang laut. Museum tersebut berisikan tentang hewan endemik khas perairan Indonesia. Dari sana para pengunjung dapat mendapatkan pengalaman edukasi. 3. Simpulan Begitulah gambaran mengenai Marine Techno Park. Jika pengelolaannya dapat dijalankan dengan baik tentu dapat menopang perekonomian masyarakat di daerah pulau terluar, sehingga tidak terjadi lagi kesenjangan sosial. Bila kesejahteraan masyrakat Indonesia di daerah pesisir, khususnya pulau terluar telah baik maka bukan tidak mungkin Indonesia dapat benar-benar menjadi poros maritim dunia. 4. Daftar Pustaka http://liriknusantara.blogspot.co.id/2013/01/rasa-sayange.html (Diakses pada tanggal 6 Februari 2016) https://id.wikipedia.org/wiki/Sengketa_Sipadan_dan_Ligitan (Diakses pada tanggal 6 Februari 2016) http://www.portal.bpppbanyuwangi.com/index.php/technopark/technopark (Diakses pada tanggal 6 Februari 2016) LEMBAR ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Aziza Mahdania H NIM : 15/378292/PN/14098 Prodi/jurusan : Teknologi Hasil Perikanan/Perikanan Fakultas : Pertanian Dengan ini menyatakan bahwa naskah esai saya yang berjudul : Pengembangan Marine Techno Park pada Pulau Terluar Indonesia Demi Terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Yang diikutsertakan dalam Archipelago Essay Competition 2016 Universitas Pattimura Ambon adalah benar merupakan karya saya dan karya tersebut belum pernah menjadi finalis atau memenangkan perlombaan sejenis di tempat yang lain. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian menyalahi aturan, karya saya berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut Dibuat di: Yogyakarta Pada tanggal :16/02/2016