BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna, rasa ingin tahu dan ingin berkembang merupakan sifat dasar yang dimiliki. Oleh sebab itu, semua manusia membutuhkan komunikasi sebagai sarana mereka ingin tahu dan berkembang. Seperti yang kita ketahui, komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar yang dilakukan oleh manusia yang benar-benar terhubung dengan semua kegiatan kemanusiaan. Dengan berkomunikasi mereka dapat bertukar informasi dan berhubungan satu sama lain.Komunikasi merupakan kegiatan antarmanusia yang paling asasi yang dapat menimbulkan pengaruh serta sikap orang demi membentuk lingkungan yang dituju. Hal ini menegaskan bahwa dalam setiap aspek kehiduapn, manusia dipengaruhi oleh komunikasi manusia lainnya (Littlejohn & Foss, 2011:3). Peranan komunikasi dalam organisai atau perusahaan sangatlah penting. Hal ini terjadi karena organisasi menurut Everett Rogers adalah suatu sistem individu yang stabil dimana para anggotanya bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang sama dengan stuktur hierarki dan pembagian kerja. Struktur hierarki inilah yang menjadi karakteristik yang membedakan komunikasi organisasi dan komunikasi yang ada di luar organisasi, dimana karena adanya hierarki ini lah perilaku berkomunikasi organisasi bersifat mengikat. Struktur organiasi sangat mempengaruhi proses komunikasi yang menjadikan adanya perbedaan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan antar sesamanya (Thoha, 2011:186-187). Untuk mencapai kerjasama yang baik diperlukan suatu keyakinan, sikap dan perilaku sesama karyawan. Komunikasi organisasi yang baik merupakan perekat dalam hubungan antara karyawan maupun atasan dan bawahan sehingga karyawan memiliki perilaku yang sejalan dengan visi misi perusahaan. Selain itu, peran dari atasan sangat memiliki pengaruh sangat besar dalam menunjang kinerja karyawan dalam menghadapi pekerjaan khususnya yang memiliki interaksi langsung dengan atasan dimana setiap atasan memiliki cara masing-masing dalam berkomunikasi dengan bawahannya. Hal ini dapat terjadi karena letak kekuasaan berada pada atasan sebagai pemegang kendali dalam perusahaan dan bertindak sebagai pemerintah. Namun tidak dipungkiri lagi, keduanya harus memiliki interaksi komunikasi dan bahasa yang sesuai dengan kedudukan dalam perusahaan (Robbins & Judge, 2011:8). 2 Secara umum, perusahaan membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang dapat memenuhi sistem organisasi yang kuat. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya dukungan dari manajemen yang baik yang dapat menghasilkan keteraturan dan konsistensi dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organisasi yang kuat dan memonitor hasil. Kemudian melalui kepemimpinan dapat menentukan arah dengan cara mengembangkan visi masa depan perusahaan dan diikuti dengan menyatukan orang-orang yang mengomunikasikan visi ini, dan juga menginspirasi anggotannya dalam mengatasi tantangan (Robbins & Judge, 2011:48). Kepemimpinan dan motivasi merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering menjadi tolak ukur dalam kemajuan perusahaan. Pengaruh dari gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat membuat karyawan termotivasi. Apabila terjadinya tingkat produktivitas yang rendah, kemangkiran, moral yang rendah, ketidakpuasan, kemunduran merupakan gejala-gejala tidak adanya motivasi. Tujuan dari kepemimpinan yang dimiliki oleh perusahaan dan dilakukan oleh seorang atasan adalah membantu orang untuk menegakkan kembali, mempertahankan dan meningkatkan motivasi mereka (Pace & Faules, 2005:276). Suatu kepemimpinan dapat diwujudkan melalui gaya kerja (operating style) atau cara bekerjasama dengan orang lain yang konsisten. Bahasa atau tindakan yang disampaikan seseorang dapat membantu orang lain untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Sehingga, cara seseorang berbicara dan bersikap di depan orang lain merupakan suatu gaya kerja yang dapat mempengaruhi kepimimpinannya dalam suatu organisasi (Pace & Faules, 2005:276). Gaya kerja seorang pemimpin yang memberikan dampak terhadap kemajuan suatu perusahaan juga terlihat di dalam PT. Borneo Marine Service (PT. BMS). PT. Borneo Marine Service (PT.BMS) merupakan salah satu perusahaan bidang jasa pengangkutan laut mulai dari jasa pelayan penumpang dan barang muatan, penyewaan kapal laut, perawatan kapal laut,konsultasi,pendidikan, dan juga pelatihan pengangkutan laut. Dari 14 karyawan yang beroperasional di kantor pusat perusahaan ini, tingkat paling tinggi yang disebut jajaran direksi terbagi menjadi 3,yaitu direktur utama, direktur keuangan dan direktur operasional. Peneliti tertarik untuk meneliti dua dari tiga direktur tersebut, direktur keuangan dan direktur operasional, yang menjadi salah satu pemimpin perusahaan ini. Dua direktur ini mempunyai posisi yang seimbang dibawah direktur utama yang masih banyak berhubungan langsung dengan bawahannya. Sebagai bagian dari karyawan PT. 3 Borneo Marine Service yang menjabat sebagai asisten direktur, peneliti melihat adanya perbedaan gaya kepemimpinan dibawah kedua direktur tersebut. Setelah melakukan dan menilai situasi dari hasil observasi lapangan, peneliti melihat adanya situasi dari lingkungan di perusahaan yang terjadi antara direktur dan karyawan. Kedua direktur yang memimpin ini memberikan perintah sesuai dengan visi misi perusahaan tetapi keduanya memiliki gaya masing-masing baik dalam memberikan perintah maupun bekerja sehari-hari. Dengan gaya yang berbeda ini tentunya mendapat perhatian dan penilaian tersendiri bagi karyawan yang menerimanya. Ada karyawan yang dapat menerima, ada pula karyawan yang merasa tertekan terhadap gaya kepemimpinan baik salah satu maupun kedua direktur tersebut. Dengan adanya latar belakang di atas, maka peneliti akan meneliti gaya kepemimpinan dari dua direktur PT. Borneo Marine Service dengan penelitian berjudul “GAYA KEPEMIMPINAN DI PERUSAHAAN JASA ANGKUTAN LAUT (STUDI KASUS DUA DIREKTUR PT. BORNEO MARINE SERVICE)”. Gaya kepemimpinan yang diteliti berlandaskan komunikasi pemimpin kepada bawahannya. Untuk itu pandangan dari bawahan mengenai kepemimpinan dua direktur ini akan melengkapi informasi penelitian ini. 1.2 1. 2. 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana gaya kepemimpinan dua direktur PT. Borneo Marine Service? Bagaimana penilaian karyawan terhadap gaya kepemimpinan dua direktur? Tujuan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang ditemukan selama melakukan kegiatan proses komunikasi di dalam perusahaan. 2. Untuk mengetahui penilaian karyawan terhadap dua gaya kepemimpinan direktur. 3. Untuk mendeskripsikan kegiatan komunikasi yang dilakukan antara atasan dan bawahan. 4 1.3.2 Manfaat Peneliti berharap dalam skripsi ini bermanfaat untuk: 1. Secara Akademis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi program studi ilmu komunikasi khusunya dalam dunia komunikasi organisasi, serta hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi PT.Borneo Marine Service. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi PT.Borneo Marine Service, serta bagi peneliti sendiri untuk mengetahui benar bagaimana strategi komunikasi organisasi berguna dalam mencapai kepuasan karyawan bekerja. 1.4 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, rumus permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan penelitian yang berjudul “GAYA KEPEMIMPINAN DI PERUSAHAAN JASA ANGKUTAN LAUT (STUDI KASUS: DUA DIREKTUR PT. BORNEO MARINE SERVICE”. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang dimulai dari teori komunikasi, teori komunikasi dalam organisasi, teori gaya kepemimpinan, hingga teori komunikasi dan gaya kepemimpinan. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori dan ditutup dengan kerangka pemikirian penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini peneliti menjelaskan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kualitatif adalah metode yang dipilih peneliti dalam penelitian ini. Informasi lainnya mengenai metode pengumpulan data, tahapan metode analisis data, lokasi dan waktu penelitian,keabsahan data, dan tahapan riset akan dijelaskan di dalam bab ini. 5 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dari pengolahan data yang dilakukan peneliti. Selanjutnya data yang telah dianalisa akan dikaitkan dengan teori yang telah digunakan pada bagian pembahasan. Bab V Penutup Pada bagian ini, peneliti akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Bagian ini akan ditutup dengan saran yang diberikan oleh peneliti baik secara akademis maupun secara praktis.