PENDAHULUAN GD4207 –GEODESI KELAUTAN BA STITUT T IN NOLOGI EK NDUNG 1959 OUTCOMES : 1. Kognitif (Pengetahuan) Mampu memahami dan menjelaskan konsep dan peranan geodesi dalam penentuan bentuk dan dimensi bumi serta medan gaya berat bumi untuk wilayah lautan. 2. Psikomotorik (Ketrampilan) Mampu menerapkan konsep penentuan posisi teliti di laut, penentuan profil bathimetri, dan gaya berat bumi di wilayah laut dengan menggunakan teknologi satelit dalam kegiatan survey dan pemetaan 3. Afektif (Sikap) Mahasiswa mampu berprilaku positif (EDIR) Excellence Dignity Independence Recognition GD4207-GEODESI KELAUTAN • Sistem koordinat dan referensi geodetik • Datum vertikal • Proyeksi peta • Precise positioning • Penentuan posisi bawah air • Teknologi satelit altimetri • Beberapa aplikasi dan contoh kasus GD4207-GEODESI KELAUTAN ATURAN PERKULIAHAN : 1. 2. 3. Kuliah tatap muka (keterlambatan : …… menit) Absensi Responsi NILAI : 1. 2. 3. 4. Tugas (avoid plagiarism) Quiz UTS UAS GD4207-GEODESI KELAUTAN BAHAN REFERENSI : 1. Karl Rinner : Marine Geodesy and its future, Fisica de la Tierra, Num 5. 11-60, Editorial Complutense, Madrid, 1993. 2. Wolfgang Torge, Jurgen Muller : Geodesy, 4th Edition, De Gruyter 3. Lee-Lueng Fu, Anny Cazenave : Satellite Altimetry and Earth Science. A Handbook of Techniques and Applications. Academic Press, 2001. Apa itu Geodesi ? Geodesi adalah ilmu yang mempelajari penentuan bentuk bumi, medan gayaberat bumi, orientasi bumi dalam ruang, dan variasi temporalnya. Apa itu Geomatika ? Geomatika merupakan sebuah terminologi moderen yang terkait dengan kegiatankegiatan pengumpulan data, penyimpanan data, pengolahan data, analisis data sampai dengan penyajian dan pengelolaan informasi geospasial secara terpadu. Apa itu Geodesi Kelautan ??? LAUT LAUT BATAS LEMPENG MEDIA TRANSPORTASI SAMUDERA SBG MEDIA TRANSPORTASI POTENSI LAUT INDONESIA Potensi Fisik: Luas Perairan 2.8 juta km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau. SDA yang diperbaharui: Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan . SDA tidak diperbaharui: minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral. Energi: Pasang-surut, Gelombang, arus, angin, thermal. Jasa-jasa lingkungan: Pariwisata, perhubungan dan kepelabuhan SDM : 60% penduduk Indonesia bermukim di wilayah pantai OPTIMALISASI POTENSI KELAUTAN INDONESIA Potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Optimalisasi potensi memerlukan data spasial sebagai dasar perencanaan, pembangunan dan pengembangan serta evaluasi SDA/SDM kelautan. Penyelenggaraan DG /IG : SDM berkualitas dan Perkembangan IPTEKS Maaf …..topik tentang ini tidak dibahas dalam kuliah ini BENTUK BUMI BOLA ELIPSOID GEOID BUMI MEAN SEA LEVEL Global Mean Sea Surface (MSS), corresponding to the permanent sea level relative to a reference ellipsoid, as measured by satellite altimetry (ERS-1 Radar Altimeter ) http://earth.esa.int/services/pg/samples/pgersaltopr.html GEODESI KELAUTAN ( MARINE GEODESY ) Marine Geodesy • • • • • Satellite Altimetry & Remote Sensing Tides, Sea Level Ocean Mapping & Electronic Charting Hydrography & Geodesy Marine and Coastal Geographic Information Systems (GIS) • • • • • Tsunami Oceanography Geodetic Theory & Applications Underwater Remote Sensing UAV Navigation Geodesi Kelautan (Marine Geodesy), merupakan bagian dari keilmuan geodesi yang berkecimpung secara spesifik di pantai dan laut. Topik yang menjadi bahasan sangat luas, namun di Indonesia belum banyak yang menggeluti di bidang ini, LANDASAN UNDANG-UNDANG JARING KONTROL VERTIKAL NASIONAL DALAM UU-IG Pasal 9 (1) JKVN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b digunakan sebagai kerangka acuan posisi vertikal untuk IG. (2) Tinggi JKVN ditentukan dengan metode pengukuran geodetik tertentu, dinyatakan dalam datum vertikal tertentu, sistem tinggi tertentu, dan diwujudkan dalam bentuk tanda fisik. (3) JKVN diklasifikasikan berdasarkan tingkat ketelitian vertikal. Geoid merupakan bagian dari JKVN, baik untuk keperluan di darat maupun di laut. Oleh karena itu, Marine Geoid yang merupakan bagian dari Marine Geodesy secara tidak langsung diamanahkan juga dalam UU-IG. GEOID LANDASAN UNDANG-UNDANG UU No. 4 / 2011 tentang Informasi Geospasial Pasal 13 (1) (2) (3) (4) (5) Garis pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a merupakan garis pertemuan antara daratan dengan lautan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Garis pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. garis pantai surut terendah; b. garis pantai pasang tertinggi; dan c. garis pantai tinggi muka air laut rata-rata. Pada Peta Rupabumi Indonesia, garis pantai ditetapkan berdasarkan garis kedudukan muka air laut rata-rata. Pada Peta Lingkungan Pantai Indonesia dan Peta Lingkungan Laut Nasional, garis pantai ditetapkan berdasarkan kedudukan muka air laut surut terendah. Garis pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dengan mengacu pada JKVN. PENGUKURAN PASUT Data pasang surut sangat diperlukan untuk menentukan referensi data Geospasial, terutama untuk penentuan garis pantai dan referensi vertikal untuk pemetaan bathimetri (pemetaan laut) dan pemetaan rupabumi/topografi. TOPIK AKTUAL : TSUNAMI Distribution of the new 23 tide gauges operated in the begin of 2011 The purposes of the new tide gauge installations are : • To complete the grand design InaTEWS for supporting Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), • To determine MSL, Lowest Astronomical Tide and Highest Waters Level for Surveys and Mapping, • To monitor the effect of Global Climate Changes into Indonesian waters, • As fundamental data for the development of National Spatial Data Infrastructure (NSDI) BIG-2011 German-Indonesia Tsunami Early Warning System (GITEWS) program supports 10 sea level stations. Each station consists of continuous GPS monitoring, a ground meteorological sensor and VSAT communication. Data communication for tide gauge in Sadeng is facilitated with VSAT, on the other tide gauges are with Meteosat, BGAN and PASTI, enabling data stream in real time mode to InaTEWS. All of the GITEWS raw numerical data are pushed to DSS of InaTEWS. BIG-2011 TOPIK AKTUAL : BATAS LAUT A cartoon by Jim Toomey illustrating the importance of marine protected areas. TOPIK AKTUAL : HUKUM LAUT INTERNASIONAL Pasal 76 UNCLOS 1982 Ayat 1. Landas kontinen suatu Negara pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut teritorial diukur, dalam pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut. Limits and Boundaries Tasks 1 3 Baseline Construct the Baseline (PP. 38) Constraint (Cut-Off) Line Create the 2500 isobath and project 100 nm to seaward Create the 350 nm limit Combine the most seaward components of the 350 nm and the 2500m + 100nm Legal Limits Construct the 200 nm (ZEE) and other Limits Construct National Boundaries 4 Formula Line Article 76 of UNCLOS Locate the Fixed Points of the Foot of the Slope (FOS) Step-by-step Khafid-2011 Project the FOS points 60 nm to seaward to construct the FOS formula line. Locate the fixed points of the 1% sediment thickness Construct the 1% sediment thickness formula (Gardiner) line Combine the most seaward components of the FOS+60nm and the Gardiner line 5 Final Outer Limit Merge the most landward portions of the formula and cut-off lines to construct the new outer limit of the jurisdictional claim Final Evaluation Evaluation that all contributing points are <60nm apart Daerah Potensi Batas Landas Kontinen di luar 200 mil laut Khafid-2011 TOPIK AKTUAL : PERUBAHAN GLOBAL : WWW.CLIMATE.ORG/TOPICS/SEA-LEVEL/INDEX.HTML SELESAI