SPESIALISASI TEKNIK SIPIL Dian Arumningsih Diah Purnamawanti Abstrak Dewasa ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, dan para lulusan dari perguruan tinggi dituntut untuk mempunyai keahlian di bidang masing-masing supaya dapat bersaing, jika sudah terjun ke masyarakat. Teknik Sipil adalah, cabang engineering yang sangat luas, mencakup tujuh bidang spesialisasi antara lain : Rekayasa Struktur, Manajemen dan Teknik Konstruksi, Teknik Transportasi, Geoteknologi, Rekayasa Sumber Daya Air dan Hidrolika, Teknik Lingkungan, Teknik Geodesi. Rekayasa Struktur bidang ini membahas tentang : Desain gedung-gedung bertingkat, Jembatan, Bangunan tangki, Menara, Waduk, dan lain-lain. Manajemen dan Teknik Konstruksi cabang ini mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perijinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut tepat waktu. Teknik Transportasi cabang yang mempelajari mengenai sistem Transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya, diantaranya : Jalan-jalan raya, Bandar udara, Pelabuhan laut, Sistem-sistem Transportasi umum. Geoteknologi mengacu pada penerapan Teknologi yang memanfaatkan lokasi spasial dalam visualisasi, pengukuran, menyimpan, mengambil, pemetaan, dan menganalisis fitur atau fenomena yang terjadi di bawah atau di atas bumi. Rekayasa Sumber Daya Air dan Hidrolika, bidang ini mencakup antara lain : Pengaliran air melewati parit, Saluran air buatan, Kanal, Waduk. Teknik Lingkungan, cabang yang mempelajari tentang : Pengelolaan limbah padat, Polusi udara dan air, Pengendalian pestisida, Bahaya limbah radio aktif, Teknik penyehatan. Geodesi adalah cabang dari ilmu matematika terapan, yang dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pengamatan. Kata kunci : Teknik Sipil, tujuh bidang spesialisasi. 1. PENDAHULUAN Pada semester tujuh, mahasiswa akan memilih bidang spesialisasi pada jurusan Teknik Sipil. Pemilihan bidang spesialisasi tersebut didasarkan pada minat dan kemampuan dari masingmasing mahasiswa. Pada setiap bidang spesialisasi akan dibahas tentang ilmu, perm asal ahan -perm asalahan dan penyelesaian dari setiap spesialisasi yang dipilih mahasiswa tersebut. Spesialisasi ini bertujuan supaya mahasiswa memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang kaitannya sangat dibutuhkan di masyarakat. M a s i n g m a s i n g s p e s i a l i s a s i mempunyai manfaat-manfaat khusus yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sipil. Oleh karena itu, semua spesialisasi sangat diperlukan untuk m em bawa kem aj uan dan kemaslahatan masyarakat. Banyaknya jenis spesialisasi berbeda-beda, tergantung program yang diselenggarakan oleh masingmasing universitas. Di Universitas Negeri yang terdapat di Surakarta terdapat lima bidang spesialisasi. Sedangkan pada pembahasan selanjutnya, akan dibahas lebih dalam lagi pada setiap bidang spesialisasi. 2. SPESIALISASI TEKNIK SIPIL Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu Teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik Sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik Sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar. Keluasan cabang dari Teknik Sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/ pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu Teknik Sipil. Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli Teknik Sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide/ gagasan kemungkinan pelaksanaan pem-bangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang Teknik Sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli Teknik Sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proses proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli Teknik Sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proses proyek. Ahli Teknik Sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti : yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini, sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli Teknik Sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut. Insinyur teknik sipil dapat kita jumpai bekerja di perusahaan– perusahaan konstruksi, manufaktur, pembangkit listrik, dan konsultan engineering, selain itu juga peluang terbuka pada departemen–departemen Teknik dan berbagai lembaga pemerintahan tingkat kota, provinsi, dan pusat. Teknik Sipil adalah cabang engineering yang sangat luas,mencakup tujuh bidang spesialisasi: a. Rekayasa struktur. b. Manajemen dan teknik konstruksi. c. Teknik transportasi. d. Geoteknologi. e. Rekayasa sumber daya air dan hidrolika. f. Teknik lingkungan. g. Teknik geodesi. 3. REKAYASA STRUKTUR Struktural adalah bidang Teknik yang berhubungan dengan analisis dan desain struktur yang mendukung atau menolak beban. Rekayasa Struktural biasanya dianggap khas dalam Teknik Sipil , tetapi juga dapat dipelajari sendiri. Insinyur struktural yang paling sering terlibat dalam desain bangunan dan besar struktur nonbuilding. Tetapi mereka juga dapat terlibat dalam dengan desain dari mesin, peralatan medis, kendaraan atau barang di mana integritas struktural mempengaruhi fungsi item atau keselamatan. Struktural insinyur harus memastikan desain mereka memenuhi kriteria desain yang diberikan, didasarkan pada keselamatan (misalnya struktur tidak boleh runtuh tanpa peringatan jatuh tempo) atau servis dan kinerja (misalnya bergoyang bangunan tidak Gambar 1. Burj Khalifa , di Dubai, gedung tertinggi dunia yang ditunjukkan tahap pembangunannya pada tahun 2007 Sumber : http://www.wikipedia.com/ boleh menimbulkan ketidaknyamanan bagi penghuni). Bangunan yang dibuat untuk bertahan beban besar serta perubahan iklim dan bencana alam. Teori Rekayasa Struktural didasarkan pada hukum-hukum fisika dan empiris pengetahuan tentang kinerja struktural pemandangan berbeda dan material. Desain Rekayasa Struktural menggunakan sejumlah kecil elemen struktur dasar untuk membangun sistem struktur yang bisa sangat kompleks. Insinyur struktural bertanggung jawab untuk membuat dan efisien penggunaan dana kreatif, elemen struktural dan bahan-bahan untuk mencapai tujuan tersebut. Bidang terbesar dalam Teknik Sipil adalah Rekayasa Struktur, disiplin ini membicarakan tentang : 1. Desain gedung – gedung bertingkat. 2. Jembatan. 3. Bangunan tangki. 4. Menara. 5. Waduk. 6. Dll. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifatsifat material itu, sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan. 4. MANAJEMEN DAN TEKNIK KONSTRUKSI Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktekkan aspek-aspek Manajerial dan Teknologi industri konstruksi. Manajemen Konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. Manajemen konstruksi secara umum adalah memanfaatkan dan mengelola sumber–sumber daya konstruksi (kendaraan–kendaraan berat, peralatan, mesin,bahan,dan para pekerja terampil), untuk menghasilkan bangunan atau fasilitas yang dirancang oleh para arsitek dan designer secara tepat waktu dan efisien. Cabang ini mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan. Sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu. Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan dan praktek profesional. Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya. Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsifungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perencanaan berperan hanya 20%, dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk di dalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain : a. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, b. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan, c. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan, d. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan, e. Fungsi m anajerial d ari manajemen, merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa dilapangan. Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen at au m engat ur p el aksana an pembangunan sedemikian rupa, sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification). Untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (Quality Control ) , pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ). Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik, adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap - tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut. Sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap - tahap proyek sebagai berikut : a. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek d e n ga n s i s t e m M K , d i s i ni mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan - masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek. b. Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible) mulai dari tahap disain. c. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila m anaj em en konst ru ksi di laksanakan setelah tahap disain. d. MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak - kontrak pelaksanaan untuk kontraktor. Peranan MK pada tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi : a. Agency Construction Manajement (ACM). Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan, serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan, tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan. b. Extended Service Construction Manajemen (ESCM). Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri. Sehingga hal ini, akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini. Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR. c. Owner Construction Management (OCM). Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi professional yang bertanggung jawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan. d. Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM). Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor). 5. TEKNIK TRANSPORTASI Cabang yang mempelajari mengenai : Sistem Transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Para insinyur transportasi berurusan dengan perencanaan dan pembangunan : a. Jalan jalan raya b. Bandar udara c. Pelabuhan laut d. Sistem - sistem transportasi umum. 6. GEOTEKNOLOGI Insinyur Geoteknologi berurusan dengan perilaku struktural tanah dan bebatuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium. Mereka menganalisis di lokasi lokasi permukaan bumi tertentu dan kemudian merancang pondasi, dinding tanah atau turap, landasan jalan raya, atau landasan pacu peasawat terbang. Geoteknologi mengacu pada penerapan teknologi yang memanfaatkan lokasi spasial dalam visualisasi, pengukuran, menyimpan, mengambil, pemetaan dan menganalisis fitur atau fenomena yang terjadi pada, di bawah atau di atas bumi. 7. REKAYASA SUMBER DAYA AIR DAN HIDROLIKA Kata Hidrolika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidrolika merupakan satu topik dalam Ilmu Terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidrolika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidrolika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Topik bahasan hidrolika membentang dalam banyak aspek sains dan disiplin keteknikan, seperti aliran tertutup (pipa), perancangan bendungan, pompa, turbin, tenaga air, hitungan dinamika fluida, pengukuran aliran, serta perilaku aliran saluran terbuka seperti sungai dan selokan. Bidang ini mencakup antara lain : a. Cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), b. Hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) c. Bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan (dam), kanal. Para insinyur sumber daya air dan hidrolika berhadapan dengan masalah : a. Pengaliran air melewati parit. b. Saluran air buatan. c. Kanal. d. Waduk 8. TEKNIK LINGKUNGAN Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan, khususnya : a. Pengelolaan limbah padat. b. Polusi udara dan air. c. Pengendalian pestisida. d. Bahaya limbah radioaktif. e. Teknik penyehatan. 9. GEODESI Geodesi menurut pandangan awam adalah cabang ilmu geosains yang mempelajari tentang pemetaan bumi. Geodesi adalah salah satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan bumi. Geodesi berasal dari bahasa Yunani, Geo = bumi dan daisia / daiein = membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi. Sebenarnya istilah “Geometri” sudah cukup untuk menyebutkan ilmu tentang pengukuran bumi, dimana geometri berasal dari bahasa Yunani = geo = bumi dan metria = pengukuran. Secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi. Namun istilah geometri (lebih tepatnya ilmu spasial atau keruangan) yang merupakan dasar untuk mempelajari ilmu geodesi telah lazim disebutkan sebagai cabang ilmu matematika. Menurut Helmert dan Torge (1880), Geodesi adalah Ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi yang juga mencakup permukaan dasar laut. Menurut IAG (International Association Of Geodesy, 1979), Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu. Pada laporan Dewan Riset Nasional Amerika Serikat, definisi Geodesi dapat dibaca sebagai berikut: a branch of applied mathematics that determines by observations and measurements the exact position of points and the figures and areas of large portions of the earth's surface,the shape and size of the earth, and the variations of terrestrial gravity. Dalam bahasa yang berbeda, geodesi adalah cabang dari ilmu matematika terapan, yang dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pengamatan untuk menentukan: a. Posisi yang pasti dari titik-titik di muka bumi, b. Ukuran dan luas dari sebagian besar muka bumi, c. Bentuk dan ukuran bumi serta variasi gaya berat bumi. Definisi ini mempunyai dua aspek, yakni: a. Aspek ilmiah (aspek penentuan bentuk), berkaitan dengan aspek geometri dan fisik bumi serta variasi medan gaya berat bu mi. b. Aspek terapan (aspek penentuan posisi), berhubungan dengan pengukuran dan pengamatan titiktitik teliti atau luas dari suatu bagian besar bumi. Aspek terapan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan surveidan pemetaan atau teknik geodesi. Gambar 2. GPS Sumber : http://w3hol.wordpress.com/2009/10/04/shop wiki-for-gps-device/ Kini Teknik Geodesi tidak lagi hanya berhubungan dengan survei dan pemetaan. Perkembangan teknologi komputer dijital telah memperluas ruang lingkup keilmuan dan keahlian Teknik Geodesi. Peta telah dikelola sebagai informasi geografis berkomputer. Itu sebabnya dunia internasional telah mengadopsi terminologi baru: Geomatika atau Geoinformatika. Dari aspek ilmiah, geodesi mengembangkan misinya untuk Gambar 3. Total station Sumber : http://geinstruments.blogspot.com/ menentukan bentuk dan dimensi bumi, termasuk medan gaya berat bumi. Sementara dari aspek praktis, geodesi mengemban misi untuk menentukan posisi titik-titik atau obyek-obyek fisik di permukaan bumi berlandaskan pada bentuk dan dimensi bumi yang telah dirumuskan oleh misi ilmiah geodesi. Sampai saat ini, media yang umum dipakai untuk menyatakan posisi titik-titik di permukaan bumi ialah peta. Oleh karena itu F.R.Helmert pada tahun 1880 telah mengemukakan definisi bahwa geodesi adalah ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi. Hasrat ingin tahu telah mendorong manusia untuk berupaya mencari kejelasan tentang fenomena sosok planet bumi tempat tinggalnya. Salah satu obyek kajian ilmiahnya ialah fenomena fisik bumi dan dinamikanya dengan penekanan pada aspek geometrik atau bentuk dan dimensi fisik bumi. Dalam per- Gambar 4. Sipat dasar Sumber : http://iamnotthoseman.wordpress.com kembangannya, upaya ilmiah ini kemudian mengidentifikasikan diri sebagai disiplin ilmu geodesi. Kajian ilmiah terhadap aspek geometrik bumi ini secara langsung didorong oleh kebutuhan praktis manusia akan informasi tentang posisi geografik titik-titik di permukaan bumi yang disajikan melalui media peta. Sudah selayaknya apabila peta yang baik (benar) harus dibuat berdasarkan model geometrik bumi yang akurat. Seperti diketahui kemudian bahwa peta menjadi sarana yang efektif dalam berbagai lapangan pekerjaan, sehingga pekerjaan survei geodetik dan pemetaan menjadi suatu profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Perkembangan disiplin ilmu geodesi ditandai oleh perkembangan teori tentang model bumi dan dinamikanya, seiring dengan perkembangan metode dan teknologi survei geodetik dan pemetaan. Pada dasarnya, perkembangan metode dan teknologi survei geodetik dan pemetaan senantiasa memberikan kontribusi pada perkembangan disiplin ilmu geodesi disamping manfaat bagi pemenuhan kebutuhan praktis. Sampai dengan pertengahan abad-20, misi ilmiah dan praktis geodesi didukung oleh metode dan teknologi survei konvensional seperti gravimetri, astronomi geodetik, dan geodesi geometrik (triangulasi, trilaterasi, traverse, leveling). Metode konvensional tersebut masih terbatas kapabilitas ketelitian dan jangkauan operasionalnya untuk mendukung studi geodesi secara global dan komprehensif. Kondisi alam seperti cuaca dan topografi masih merupakan kendala yang membatasi kapabilitas metode konvensional, sehingga penggabungan jaring kontrol geodetik dua wilayah daratan yang terpisah oleh lautan masih belum dapat diatasi. Dengan kondisi tersebut, maka di seluruh permukaan planet bumi ini sampai dengan pertengahan abad-20 terdapat banyak sistem geodetik (datum geodetik, jaring kontrol geodetik) yang belum dapat dihubungkan satu dengan lainnya. 10. DAFTAR PUSTAKA Wright, Paul H, 2005, Pengantar Engineering, Edisi ke-3, Jakarta, Erlangga. http://www.wikipedia.com/ http://www.freefoto.com/ http://www.worksafety.act.gov.au/ http://koranpagi2008.multiply.com/ http://www.koranbanten.com/ http://w3hol.wordpress.com/2009/10 /04/shopwiki-for-gps-device/ http://geinstruments.blogspot.com/ http://iamnotthoseman.wordpress.com/ Biodata Penulis : Dian Arumningsih Diah Purnamawanti. Alumni (S1) Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Tahun 1992. Pasca Sarjana (S2) Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2006. Dosen pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil UTP Ska.