insinyur teknik sipil mencakup beberapa spesialisasi

advertisement
SPESIALISASI TEKNIK SIPIL
Dian Arumningsih Diah Purnamawanti
Abstrak
Dewasa ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, dan para lulusan dari
perguruan tinggi dituntut untuk mempunyai keahlian di bidang masing-masing
supaya dapat bersaing, jika sudah terjun ke masyarakat. Teknik Sipil adalah, cabang
engineering yang sangat luas, mencakup tujuh bidang spesialisasi antara lain :
Rekayasa Struktur, Manajemen dan Teknik Konstruksi, Teknik Transportasi,
Geoteknologi, Rekayasa Sumber Daya Air dan Hidrolika, Teknik Lingkungan, Teknik
Geodesi.
Rekayasa Struktur bidang ini membahas tentang : Desain gedung-gedung
bertingkat, Jembatan, Bangunan tangki, Menara, Waduk, dan lain-lain. Manajemen
dan Teknik Konstruksi cabang ini mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang
berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya
proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perijinan bangunan hingga
pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut
tepat waktu.
Teknik Transportasi cabang yang mempelajari mengenai sistem Transportasi
dalam perencanaan dan pelaksanaannya, diantaranya : Jalan-jalan raya, Bandar
udara, Pelabuhan laut, Sistem-sistem Transportasi umum.
Geoteknologi mengacu pada penerapan Teknologi yang memanfaatkan lokasi
spasial dalam visualisasi, pengukuran, menyimpan, mengambil, pemetaan, dan
menganalisis fitur atau fenomena yang terjadi di bawah atau di atas bumi.
Rekayasa Sumber Daya Air dan Hidrolika, bidang ini mencakup antara lain :
Pengaliran air melewati parit, Saluran air buatan, Kanal, Waduk.
Teknik Lingkungan, cabang yang mempelajari tentang : Pengelolaan limbah
padat, Polusi udara dan air, Pengendalian pestisida, Bahaya limbah radio aktif,
Teknik penyehatan.
Geodesi adalah cabang dari ilmu matematika terapan, yang dilakukan dengan
cara melakukan pengukuran dan pengamatan.
Kata kunci : Teknik Sipil, tujuh bidang spesialisasi.
1. PENDAHULUAN
Pada semester tujuh, mahasiswa
akan memilih bidang spesialisasi pada
jurusan Teknik Sipil. Pemilihan bidang
spesialisasi tersebut didasarkan pada
minat dan kemampuan dari masingmasing mahasiswa. Pada setiap bidang
spesialisasi akan dibahas tentang ilmu,
perm asal ahan -perm asalahan dan
penyelesaian dari setiap spesialisasi
yang dipilih mahasiswa tersebut.
Spesialisasi ini bertujuan supaya
mahasiswa memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang kaitannya sangat
dibutuhkan di masyarakat. M a s i n g m a s i n g s p e s i a l i s a s i mempunyai
manfaat-manfaat
khusus
yang
berkaitan dengan ilmu-ilmu sipil. Oleh
karena itu, semua spesialisasi sangat
diperlukan
untuk
m em bawa
kem aj uan
dan
kemaslahatan
masyarakat.
Banyaknya jenis spesialisasi
berbeda-beda, tergantung program
yang diselenggarakan oleh masingmasing universitas. Di Universitas
Negeri yang terdapat di Surakarta
terdapat lima bidang spesialisasi.
Sedangkan
pada
pembahasan
selanjutnya, akan dibahas lebih dalam
lagi pada setiap bidang spesialisasi.
2. SPESIALISASI TEKNIK
SIPIL
Teknik Sipil adalah salah satu
cabang
ilmu
Teknik
yang
mempelajari
tentang
bagaimana
merancang, membangun, merenovasi
tidak hanya gedung dan infrastruktur,
tetapi juga mencakup lingkungan
untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik Sipil mempunyai ruang
lingkup yang luas, di dalamnya
pengetahuan matematika, fisika,
kimia, biologi, geologi, lingkungan
hingga
komputer
mempunyai
peranannya masing-masing. Teknik
Sipil dikembangkan sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga bisa dikatakan
ilmu ini bisa merubah sebuah
hutan menjadi kota besar.
Keluasan cabang dari Teknik
Sipil ini membuatnya sangat fleksibel di
dalam dunia kerja. Profesi yang didapat
dari seorang ahli bidang ini antara lain:
perancangan/pelaksana pembangunan/
pemeliharaan prasarana jalan, jembatan,
terowongan, gedung, bandar udara, lalu
lintas (darat, laut, udara), sistem
jaringan kanal, drainase, irigasi,
perumahan, gedung, minimalisasi
kerugian
gempa,
perlindungan
lingkungan, penyediaan air bersih,
survey lahan, konsep finansial dari
proyek, manajemen projek dsb.
Semua
aspek
kehidupan
tercangkup dalam muatan ilmu
Teknik Sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak
pada posisi ahli Teknik Sipil dalam
sebuah
proyek.
Arsitek
menyumbangkan rancangan, ide/
gagasan kemungkinan pelaksanaan
pem-bangunan di atas kertas. Hasil
rancangan tersebut diserahkan
selanjutnya kepada staf ahli bidang
Teknik Sipil untuk pelaksanaan
pembangunan. Tahapan ini, ahli
Teknik
Sipil
melakukan
perbaikan/saran dari pelaksanaan
perencanaan, koordinasi dalam proses
proyek, mengamati jalannya proyek
agar sesuai dengan perencanaan.
Selain itu, ahli Teknik Sipil juga
membangun konsep finansial dan
manajemen proyek atas hal-hal yang
mempengaruhi jalannya proses proyek.
Ahli Teknik Sipil tidak hanya
berurusan dengan pembangunan
sebuah proyek bangunan, tetapi di
bidang lain seperti : yang berkaitan
dengan informatika, memungkinkan
untuk memodelisasi sebuah bentuk
dengan bantuan program CAD,
pemodelan kerusakan akibat gempa,
banjir. Hal ini, sangat penting di
negara maju sebagai tolak ukur
kelayakan pembangunan sebuah
bangunan vital yang mempunyai
risiko dapat menelan korban banyak
manusia seperti reaktor nuklir atau
bendungan, jika terjadi kegagalan
perencanaan
teknis.
Rancangan
bangunan
tersebut
biasanya
dimodelkan dalam komputer dengan
diberikan faktor-faktor ancaman
bangunan tersebut seperti gempa dan
keruntuhan struktur material. Peran
ahli Teknik Sipil juga masih berlaku
walaupun fase pembangunan sebuah
gedung telah selesai, seperti terletak
pada pemeliharaan fasilitas gedung
tersebut.
Insinyur teknik sipil dapat kita
jumpai bekerja di perusahaan–
perusahaan konstruksi, manufaktur,
pembangkit listrik, dan konsultan
engineering, selain itu juga peluang
terbuka pada departemen–departemen
Teknik dan berbagai lembaga
pemerintahan tingkat kota, provinsi,
dan pusat.
Teknik Sipil adalah cabang
engineering yang sangat luas,mencakup tujuh bidang spesialisasi:
a. Rekayasa struktur.
b. Manajemen dan teknik
konstruksi.
c. Teknik transportasi.
d. Geoteknologi.
e. Rekayasa sumber daya air
dan hidrolika.
f. Teknik lingkungan.
g. Teknik geodesi.
3. REKAYASA STRUKTUR
Struktural adalah bidang Teknik yang
berhubungan dengan analisis dan
desain struktur yang mendukung atau
menolak beban. Rekayasa Struktural
biasanya dianggap khas dalam Teknik
Sipil , tetapi juga dapat dipelajari
sendiri. Insinyur struktural yang paling
sering terlibat dalam desain bangunan
dan besar struktur nonbuilding. Tetapi
mereka juga dapat terlibat dalam
dengan desain dari mesin, peralatan
medis, kendaraan atau barang di mana
integritas struktural mempengaruhi
fungsi
item
atau
keselamatan.
Struktural insinyur harus memastikan
desain mereka memenuhi kriteria
desain yang diberikan, didasarkan pada
keselamatan (misalnya struktur tidak
boleh runtuh tanpa peringatan jatuh
tempo) atau servis dan kinerja
(misalnya bergoyang bangunan tidak
Gambar 1. Burj Khalifa , di Dubai,
gedung tertinggi dunia yang
ditunjukkan tahap pembangunannya
pada tahun 2007
Sumber : http://www.wikipedia.com/
boleh menimbulkan ketidaknyamanan
bagi penghuni). Bangunan yang dibuat
untuk bertahan beban besar serta
perubahan iklim dan bencana alam.
Teori Rekayasa Struktural didasarkan
pada hukum-hukum fisika dan empiris
pengetahuan tentang kinerja struktural
pemandangan berbeda dan material.
Desain
Rekayasa
Struktural
menggunakan sejumlah kecil elemen
struktur dasar untuk membangun
sistem struktur yang bisa sangat
kompleks.
Insinyur
struktural
bertanggung jawab untuk membuat
dan efisien penggunaan dana kreatif,
elemen struktural dan bahan-bahan
untuk mencapai tujuan tersebut.
Bidang terbesar dalam Teknik
Sipil adalah Rekayasa Struktur,
disiplin ini membicarakan tentang :
1. Desain gedung – gedung
bertingkat.
2. Jembatan.
3. Bangunan tangki.
4. Menara.
5. Waduk.
6. Dll.
Sebuah bentuk bangunan mungkin
dibuat dari beberapa pilihan jenis
material seperti baja, beton, kayu, kaca
atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing.
Ilmu bidang struktural mempelajari sifatsifat material itu, sehingga pada akhirnya
dapat dipilih material mana yang cocok
untuk jenis bangunan tersebut. Dalam
bidang ini dipelajari lebih mendalam hal
yang berkaitan dengan perencanaan
struktur bangunan, jalan, jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi
hingga bangunan siap digunakan.
4.
MANAJEMEN DAN TEKNIK
KONSTRUKSI
Manajemen Konstruksi adalah
ilmu
yang
mempelajari
dan
mempraktekkan
aspek-aspek
Manajerial dan Teknologi industri
konstruksi. Manajemen Konstruksi
juga dapat diartikan sebagai sebuah
model bisnis yang dilakukan oleh
konsultan konstruksi dalam memberi
nasihat dan bantuan dalam sebuah
proyek pembangunan.
Manajemen konstruksi secara
umum adalah memanfaatkan dan
mengelola sumber–sumber daya
konstruksi
(kendaraan–kendaraan
berat, peralatan, mesin,bahan,dan
para pekerja terampil), untuk
menghasilkan bangunan atau fasilitas
yang dirancang oleh para arsitek dan
designer secara tepat waktu dan
efisien. Cabang ini mempelajari
masalah dalam proyek konstruksi
yang berkaitan dengan ekonomi,
penjadwalan pekerjaan, pengembalian
modal, biaya proyek, semua hal yang
berkaitan dengan
hukum
dan
perizinan
bangunan
hingga
pengorganisasian
pekerjaan
di
lapangan. Sehingga diharapkan
bangunan tersebut selesai tepat
waktu.
Construction
Management
Association of America (CMAA)
menyatakan bahwa ada tujuh
kategori utama tanggung jawab
seorang manajer konstruksi, yaitu
perencanaan proyek manajemen,
manajemen harga, manajemen waktu,
manajemen kualitas, administrasi
kontrak, manajemen keselamatan, dan
dan praktek profesional.
Yang dimaksud dengan proyek
adalah suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dibatasi
oleh waktu dan sumber daya yang
terbatas. Sehingga pengertian proyek
konstruksi adalah suatu upaya untuk
mencapai suatu hasil dalam bentuk
bangunan
atau
infrastruktur.
Bangunan ini pada umumnya
mencakup pekerjaan pokok yang
termasuk di dalamnya bidang teknik
sipil dan arsitektur, juga tidak jarang
melibatkan disiplin lain seperti teknik
industri, teknik mesin, elektro dan
sebagainya.
Manajemen proyek konstruksi
adalah proses penerapan fungsifungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan dan penerapan) secara
sistimatis pada suatu proyek dengan
menggunkan sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek secara optimal.
Manajemen Konstruksi meliputi
mutu fisik konstruksi, biaya dan
waktu. manajemen material dan
manjemen tenaga kerja yang akan
lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan
manajemen perencanaan berperan
hanya 20%, dan sisanya manajemen
pelaksanaan termasuk di dalamnya
pengendalian biaya dan waktu
proyek.
Manajemen konstruksi memiliki
beberapa fungsi antara lain :
a. Sebagai Quality Control untuk
menjaga
kesesuaian
antara
perencanaan dan pelaksanaan,
b.
Mengantisipasi terjadinya perubahan
kondisi lapangan yang tidak pasti dan
mengatasi kendala terbatasnya waktu
pelaksanaan,
c.
Memantau prestasi dan kemajuan
proyek yang telah dicapai, hal itu
dilakukan
dengan
opname
(laporan) harian, mingguan dan
bulanan,
d.
Hasil evaluasi dapat dijadikan
tindakan pengambilan keputusan
terhadap masalah-masalah yang
terjadi di lapangan,
e.
Fungsi
m anajerial
d ari
manajemen, merupakan sistem
informasi yang baik untuk
menganalisis performa dilapangan.
Tujuan Manajemen Konstruksi
adalah mengelola fungsi manajemen
at au m engat ur p el aksana an
pembangunan sedemikian rupa,
sehingga diperoleh hasil optimal sesuai
dengan persyaratan (spesification).
Untuk keperluan pencapaian tujuan ini,
perlu diperhatikan pula mengenai mutu
bangunan, biaya yang digunakan dan
waktu pelaksanaan. Dalam rangka
pencapaian hasil ini selalu diusahakan
pelaksanaan
pengawasan
mutu
(Quality Control ) , pengawasan biaya
( Cost Control ) dan pengawasan
waktu pelaksanaan ( Time Control ).
Penerapan konsep manajemen
konstruksi yang baik, adalah mulai
tahap perencanaan, namun dapat juga
pada tahap - tahap lain sesuai dengan
tujuan dan kondisi proyek tersebut.
Sehingga
konsep
MK
dapat
diterapkan pada tahap - tahap proyek
sebagai berikut :
a. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan
proyek. Pengelolaan proyek
d e n ga n s i s t e m M K , d i s i ni
mencakup pengelolaan teknis
operasional
proyek,
dalam
bentuk masukan - masukan dan
atau keputusan yang berkaitan
dengan teknis operasional proyek
konstruksi,
yang
mencakup
seluruh tahapan proyek, mulai
dari persiapan, perencanaan,
perancangan, pelaksanaan dan
penyerahan proyek.
b. Tim MK sudah berperan sejak
awal disain, pelelangan dan
pelaksanaan proyek selesai,
setelah suatu proyek dinyatakan
layak (feasible) mulai dari tahap
disain.
c. Tim MK akan memberikan
masukan dan atau keputusan
dalam penyempurnaan disain
sampai proyek selesai, apabila
m anaj em en konst ru ksi di laksanakan setelah tahap disain.
d. MK berfungsi sebagai koordinator
pengelolaan pelaksanaan dan
melaksanakan fungsi pengendalian
atau pengawasan, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan
mulai
tahap
pelaksanaan dengan menekankan
pemisahan kontrak - kontrak
pelaksanaan untuk kontraktor.
Peranan MK pada tahapan proyek
konstruksi dapat dibagi menjadi :
a. Agency Construction Manajement
(ACM).
Pada sistim ini konsultan
manajemen konstruksi mendapat
tugas dari pihak pemilik dan
berfungsi sebagai koordinator
"penghubung" (interface) antara
perancangan dan pelaksanaan,
serta antar para kontraktor.
Konsultan MK dapat mulai
dilibatkan mulai dari fase
perencanaan,
tetapi
tidak
menjamin waktu penyelesaian
proyek, biaya total serta mutu
bangunan. Pihak pemilik
mengadakan ikatan kontrak langsung
dengan beberapa kontraktor sesuai
dengan paket-paket pekerjaan yang
telah disiapkan.
b. Extended Service Construction
Manajemen (ESCM).
Jasa konsultan MK dapat
diberikan oleh pihak perencana
atau pihak kontraktor. Apabila
perencana
melakukan
jasa
Manajemen Konstruksi, akan
terjadi
"konflik-kepentingan"
karena
peninjauan
terhadap
proses perancangan tersebut
dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri. Sehingga hal
ini,
akan
menjadi
suatu
kelemahan pada sistim ini. Pada
type yang lain kemungkinan
melakukan jasa Manajemen
Konstruksi berdasarkan permintaan
Pemilik
ESCM/
KONTRAKTOR.
c. Owner Construction Management
(OCM).
Dalam hal ini pemilik mengembangkan
bagian
manajemen
konstruksi
professional
yang
bertanggung
jawab
terhadap
manajemen proyek yang dilaksanakan.
d. Guaranted
Maximum
Price
Construction Management
(GMPCM).
Konsultan ini bertindak lebih
kearah
kontraktor
umum
daripada sebagai wakil pemilik.
Disini konsultan GMPCM tidak
melakukan pekerjaan konstruksi
tetapi bertanggungjawab kepada
pemilik mengenai waktu, biaya
dan mutu. Jadi dalam Surat
Perjanjian
Kerja/
Kontrak
konsultan GMPCM tipe ini
bertindak sebagai pemberi kerja
terhadap para kontraktor (sub
kontraktor).
5.
TEKNIK TRANSPORTASI
Cabang yang mempelajari
mengenai : Sistem Transportasi dalam
perencanaan dan pelaksanaannya. Para
insinyur transportasi berurusan dengan
perencanaan dan pembangunan :
a. Jalan jalan raya
b. Bandar udara
c. Pelabuhan laut
d. Sistem - sistem transportasi
umum.
6. GEOTEKNOLOGI
Insinyur Geoteknologi berurusan
dengan perilaku struktural tanah dan
bebatuan dalam menopang suatu
bangunan yang akan berdiri di
atasnya. Cakupannya dapat berupa
investigasi lapangan yang merupakan
penyelidikan keadaan-keadaan tanah
suatu daerah dan diperkuat dengan
penyelidikan laboratorium. Mereka
menganalisis
di
lokasi
lokasi
permukaan bumi tertentu dan
kemudian
merancang
pondasi,
dinding tanah atau turap, landasan
jalan raya, atau landasan pacu
peasawat terbang.
Geoteknologi mengacu pada
penerapan teknologi yang memanfaatkan
lokasi spasial dalam visualisasi,
pengukuran, menyimpan, mengambil,
pemetaan dan menganalisis fitur atau
fenomena yang terjadi pada, di bawah
atau di atas bumi.
7. REKAYASA SUMBER DAYA
AIR DAN HIDROLIKA
Kata Hidrolika berasal dari
bahasa Yunani hydraulikos, yang
merupakan gabungan dari hydro yang
berarti air dan aulos yang berarti pipa.
Hidrolika merupakan satu topik
dalam Ilmu Terapan dan keteknikan
yang berurusan dengan sifat-sifat
mekanis fluida, yang mempelajari
perilaku aliran air secara mikro
maupun makro. Mekanika Fluida
meletakkan
dasar-dasar
teori
hidrolika yang difokuskan pada
rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam
tenaga fluida, hidrolika digunakan
untuk pembangkit, kontrol, dan
perpindahan tenaga menggunakan
fluida yang dimampatkan. Topik
bahasan hidrolika membentang dalam
banyak aspek sains dan disiplin
keteknikan, seperti aliran tertutup
(pipa),
perancangan
bendungan,
pompa, turbin, tenaga air, hitungan
dinamika fluida, pengukuran aliran,
serta perilaku aliran saluran terbuka
seperti sungai dan selokan.
Bidang ini mencakup antara lain :
a. Cabang ilmu hidrologi air
(berkenaan dengan cuaca, curah
hujan, debit air sebuah sungai
dsb),
b. Hidrolika (sifat material air,
tekanan air, gaya dorong air dsb)
c. Bangunan air seperti pelabuhan,
irigasi, waduk/bendungan (dam),
kanal.
Para insinyur sumber daya air
dan hidrolika berhadapan dengan
masalah :
a. Pengaliran air melewati parit.
b. Saluran air buatan.
c. Kanal.
d. Waduk
8.
TEKNIK LINGKUNGAN
Cabang yang mempelajari
permasalahan-permasalahan dan isu
lingkungan, khususnya :
a. Pengelolaan limbah padat.
b. Polusi udara dan air.
c. Pengendalian pestisida.
d. Bahaya limbah radioaktif.
e. Teknik penyehatan.
9. GEODESI
Geodesi menurut pandangan
awam adalah cabang ilmu geosains
yang mempelajari tentang pemetaan
bumi. Geodesi adalah salah satu
cabang
keilmuan
tertua
yang
berhubungan dengan bumi.
Geodesi berasal dari bahasa
Yunani, Geo = bumi dan daisia /
daiein = membagi, kata geodaisia
atau geodeien berarti membagi bumi.
Sebenarnya istilah “Geometri” sudah
cukup untuk menyebutkan ilmu
tentang pengukuran bumi, dimana
geometri berasal dari bahasa Yunani
= geo = bumi dan metria =
pengukuran. Secara harafiah berarti
pengukuran tentang bumi. Namun
istilah geometri (lebih tepatnya ilmu
spasial
atau
keruangan)
yang
merupakan dasar untuk mempelajari
ilmu geodesi telah lazim disebutkan
sebagai cabang ilmu matematika.
Menurut Helmert dan Torge
(1880), Geodesi adalah Ilmu tentang
pengukuran dan pemetaan permukaan
bumi yang juga mencakup permukaan
dasar laut.
Menurut IAG (International
Association Of Geodesy, 1979),
Geodesi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari tentang pengukuran dan
perepresentasian dari bumi dan
benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gaya beratnya masing-masing,
dalam ruang tiga dimensi yang
berubah dengan waktu.
Pada laporan Dewan Riset
Nasional Amerika Serikat, definisi
Geodesi dapat dibaca sebagai berikut:
a branch of applied mathematics that
determines by observations and
measurements the exact position of
points and the figures and areas of
large portions of the earth's
surface,the shape and size of the
earth, and the variations of terrestrial
gravity.
Dalam bahasa yang berbeda,
geodesi adalah cabang dari ilmu
matematika terapan, yang dilakukan
dengan cara melakukan pengukuran
dan pengamatan untuk menentukan:
a. Posisi yang pasti dari titik-titik di
muka bumi,
b. Ukuran dan luas dari sebagian
besar muka bumi,
c. Bentuk dan ukuran bumi serta
variasi gaya berat bumi.
Definisi ini mempunyai dua aspek,
yakni:
a. Aspek ilmiah (aspek penentuan
bentuk), berkaitan dengan aspek
geometri dan fisik bumi serta
variasi medan gaya berat bu mi.
b. Aspek terapan (aspek penentuan
posisi),
berhubungan
dengan
pengukuran dan pengamatan titiktitik teliti atau luas dari suatu
bagian besar bumi. Aspek terapan
ini yang kemudian dikenal dengan
sebutan surveidan pemetaan atau
teknik geodesi.
Gambar 2. GPS
Sumber :
http://w3hol.wordpress.com/2009/10/04/shop
wiki-for-gps-device/
Kini Teknik Geodesi tidak lagi
hanya berhubungan dengan survei
dan pemetaan. Perkembangan teknologi
komputer dijital telah memperluas ruang
lingkup keilmuan dan keahlian Teknik
Geodesi. Peta telah dikelola sebagai informasi
geografis berkomputer. Itu sebabnya dunia
internasional telah mengadopsi terminologi
baru: Geomatika atau Geoinformatika.
Dari
aspek
ilmiah,
geodesi
mengembangkan misinya untuk
Gambar 3. Total station
Sumber :
http://geinstruments.blogspot.com/
menentukan
bentuk dan dimensi
bumi, termasuk medan gaya berat
bumi. Sementara dari aspek praktis,
geodesi mengemban misi untuk
menentukan posisi titik-titik atau
obyek-obyek fisik di permukaan bumi
berlandaskan pada bentuk dan
dimensi bumi yang telah dirumuskan
oleh misi ilmiah geodesi. Sampai saat
ini, media yang umum dipakai untuk
menyatakan posisi titik-titik di
permukaan bumi ialah peta. Oleh
karena itu F.R.Helmert pada tahun
1880 telah mengemukakan definisi
bahwa geodesi adalah ilmu tentang
pengukuran
dan
pemetaan
permukaan bumi. Hasrat ingin tahu
telah mendorong manusia untuk
berupaya mencari kejelasan tentang
fenomena sosok planet bumi tempat
tinggalnya. Salah satu obyek kajian
ilmiahnya ialah fenomena fisik bumi
dan dinamikanya dengan penekanan
pada aspek geometrik atau bentuk dan
dimensi fisik bumi. Dalam per-
Gambar 4. Sipat dasar
Sumber :
http://iamnotthoseman.wordpress.com
kembangannya, upaya ilmiah ini
kemudian mengidentifikasikan diri
sebagai disiplin ilmu geodesi. Kajian
ilmiah terhadap aspek geometrik
bumi ini secara langsung didorong
oleh kebutuhan praktis manusia akan
informasi tentang posisi geografik
titik-titik di permukaan bumi yang
disajikan melalui media peta. Sudah
selayaknya apabila peta yang baik
(benar) harus dibuat berdasarkan
model geometrik bumi yang akurat.
Seperti diketahui kemudian bahwa
peta menjadi sarana yang efektif
dalam berbagai lapangan pekerjaan,
sehingga pekerjaan survei geodetik
dan pemetaan menjadi suatu profesi
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Perkembangan disiplin ilmu geodesi
ditandai oleh perkembangan teori
tentang
model
bumi
dan
dinamikanya, seiring dengan perkembangan metode dan teknologi
survei geodetik dan pemetaan. Pada
dasarnya, perkembangan metode dan
teknologi survei geodetik dan
pemetaan senantiasa memberikan
kontribusi
pada
perkembangan
disiplin ilmu geodesi disamping
manfaat bagi pemenuhan kebutuhan
praktis. Sampai dengan pertengahan
abad-20, misi ilmiah dan praktis
geodesi didukung oleh metode dan
teknologi survei konvensional seperti
gravimetri, astronomi geodetik, dan
geodesi
geometrik
(triangulasi,
trilaterasi, traverse, leveling). Metode
konvensional tersebut masih terbatas
kapabilitas ketelitian dan jangkauan
operasionalnya untuk mendukung
studi geodesi secara global dan
komprehensif. Kondisi alam seperti
cuaca dan topografi masih merupakan
kendala yang membatasi kapabilitas
metode konvensional, sehingga penggabungan jaring kontrol geodetik dua
wilayah daratan yang terpisah oleh
lautan masih belum dapat diatasi.
Dengan kondisi tersebut, maka di
seluruh permukaan planet bumi ini
sampai dengan pertengahan abad-20
terdapat banyak sistem geodetik
(datum geodetik, jaring kontrol
geodetik)
yang
belum
dapat
dihubungkan satu dengan lainnya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Wright, Paul H, 2005, Pengantar
Engineering,
Edisi
ke-3,
Jakarta, Erlangga.
http://www.wikipedia.com/
http://www.freefoto.com/
http://www.worksafety.act.gov.au/
http://koranpagi2008.multiply.com/
http://www.koranbanten.com/
http://w3hol.wordpress.com/2009/10
/04/shopwiki-for-gps-device/
http://geinstruments.blogspot.com/
http://iamnotthoseman.wordpress.com/
Biodata Penulis :
Dian Arumningsih Diah Purnamawanti.
Alumni (S1) Universitas Tunas
Pembangunan Surakarta, Tahun 1992.
Pasca Sarjana (S2) Program Magister
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Surakarta Tahun 2006. Dosen pada
Fakultas Teknik Jurusan Sipil UTP Ska.
Download