Uploaded by wirawativony

Lapsus karsinoma colorectal

advertisement
LAPORAN KASUS
Vony Wirawati
FAB 118 052
Pembimbing: dr. Endang Sriwahyuni, Sp. B
RSUD dr. Doris Sylanus
Fakultas Kedokteran
Universitas Palangka Raya
2019
Anamnesis
 Identitas:
Nama
Umur
JK
MRS
: Tn. A
: 20 th
: Laki - laki
: 20 April 2019
 Keluhan Utama:
Nyeri perut
 RPS:
Pasien datang ke IGD RSUD Doris Sylanus dengan
keluhan nyeri perut terus menerus diseluruh lapang perut,
dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Os mengeluh perut kembung
terus - menerus. Muntah (+), BAB (-), Kentut (-), Demam (-).
Os merasa badan bertambah kurus. Os juga mengatakan 1
tahun SMRS sering mengalami BAB berdarah dengan darah
segar, ada lendir.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien pernah mengalami keluhan yang seperti ini
sebelumnya.
- Pasien mengaku pernah dioperasi colostomy akibat benjolan
usus ― 6 bulan yang lalu.
 Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat penyakit keganasan di keluarga (-)
 Riwayat Sosial Lingkungan :
- Makan tidak teratur, merokok (-), alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 103 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,7°C
SpO2 : 97%
 Status Generalis
Kepala : normochepal, rambut hitam, tidak rontok
- Mata : CA +/+ , Sklera ikterik -/-, Pupil bulat isokor, diameter 3mm/mm,
Refleks pupil +/+
- THT : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-),pembesaran thyroid (-)
Thorax
- Inspeksi : jejas (-), simetris
- Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri tekan (-), vokal
fremitus sama simetris dekstra sinistra.
- Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
- Auskultasi : Paru : vesikular (+/+) normal, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-),
stridor (-/-); Jantung : BJ I dan II murni regular, murmur (-), gallops (-)
Abdomen
- Inspeksi : cembung (+), distensi abdomen(+), luka operasi
baik (+) dehisen (-), stoma ital(+) , warna kemerahan
produksi (-)
- Auskultasi : bising usus (+) meningkat
- Palpasi : perut tegang untuk dipalpasi
- Perkusi : hipertimpani seluruh kuadran abdomen
Ekstremitas:
- Superior et inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema
(-), sianosis (-)
Rectal touche : tidak dilakukan
DIAGNOSA KERJA
Ileus Obstruktif et Causa Carcinoma Colorectal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
 WBC: 16.43 x 10 (H)
 HGB: 10,5 g/dL (L)
Histopatologi
Sediaan jaringan menunjukkan sarangsarang sel maligna
asal epitel kelenjar rectum dengan inti atipik, pleomorfik,
sedikit hiperkromatik dan nucleoli prominent, masih terlihat
bentukan tubuler kelenjar rectum di antara stroma jaringan
ikat
Kesimpulan:
Adenokarsinoma rectum, well differentiated
Tatalaksana
 Inf RL
 Inj. Ceftriaxon 2 x 19
 Inj. Ranitidin 2 x 50
 Ketrolac 3 x 30 mg
TEORI
Carsinoma Colorectal
 Carcinoma colorectal merupakan keadaan dimana jaringan
neoplasma ganas berasal atau tumbuh di dalam struktur usus
besar (kolon) dan atau rectum.
Faktor Resiko
 Usia
 Polip colon
 Inflammatory Bowel Disease
 Genetik (Riwayat Keluarga)
 Diet (Kebiasaan Makan)
 Gaya Hidup
Epidemiologi
Kanker colorectal merupakan salah satu dari beberapa jenis
kanker yang ada di dunia yang menempati urutan nomor 2
dalam frekuensinya dan merupakan penyebab kematian
nomor 4 dari kematian karena kanker di dunia
Gambaran Klinis
Anamnesis
 Perubahan buang air besar
Karsinoma kolon kanan: obstruksi tumor menyebabkan
perubahan pola buang air besar lambat terjadi diakibatkan
oleh lumen yang lebih besar, bentuk tumor yang tidak
sirkuler, konsistensi feses yang masih cair
Karsinoma kolon kiri: perubahan pola buang air besar
sangat menonjol berupa konstipasi hingga obstruksi total
 Perdarahan
Karsinoma kolon kanan: perdarahan yang terjadi
berlangsung sedikit sedikit dan sukar dilihat dengan mata
telanjang (occult bleeding) > pasien anemis tanpa diketahui
penyebabnya
Karsinoma kolon kiri: perdarahan makroskopik per rektal
 Nyeri
Karsinoma kolon kanan: nyeri berasal dari daerah
epigastrium
Karsinoma kolon kiri: nyeri berasal dari daerah di bawah
umbilikus
 Pada karsinoma rektal, gejala yang dapat muncul:
Perdarahan per rektal
Gejala obstruksi rektal, konstipasi atau defekasi dengan
tenesmus
 BB menurun
 Perdarahan per rektal
 Konstipasi
Pemeriksaan Fisik
Palpasi: Tumor yang kecil pada awalnya tidak teraba pada
pemeriksaan palpasi abdomen. Terabanya tumor
menunjukkan bahwa keadaan sudah lanjut. Massa di dalam
sigmoid lebih jelas teraba daripada massa di bagian kolon
lainnya
Colok dubur:
 Keadaan tumor
 Mobilitas tumor
 Ekstensi dan ukuran tumor
Klasifikasi TNM karsinoma rektum
berdasarkan panduan NCCN 2016
Tumor Primer (T)
Tx
Tumor primer tidak dapat dinilai
T0
Tidak ditemukan tumor primer
Tis
Karsinoma insitu: intraepitel atau menginasi lamina propia
T1
Tumor menginasi submukosa
T2
Tumor menginasi muskularis propia
T3
Tumor menginasi jaringan perikolorektal melalui muskularis propia
T4a
Tumor berpenetrasi ke permukaan peritoneum iseral
T4b
Tumor secara langsung menginasi atau melekat pada organ atau struktur
lainnya
Limfonodus Regional (N)
Nx
limfonodus tidak dapat dinilai
N0
Tidak ada metastasis limfonodus regional
N1
Metastasis pada 13 limfonodus regional
N1a
Metastasis pada 1 limfonodus regional
N1b
Metastasis pada 23 limfonodus regional
N1c
Deposit tumor pada subserosa, mesenterium atau perikolon non peritoneum
atau jaringan perirektal tanpa metastasis limfonodus regional
N2
Metastasis pada 4 atau lebih limfonodus regional
N2a
Metastasis pada 46 limfonodus regional
N2b
Metastasis pada 23 atau lebih limfonodus regional
Metastasis Jauh (M)
M0
Tidak ada metastasis jauh
M1
Metastasis jauh
M1a
Metastasis terbatas pada 1 organ atau area seperti (hepar, paru, oarium,
limfonodus non regional)
M1b
Metastasis pada lebih dari 1 organ/ area atau peritoneum
KlasifikasiTNM (Dukes)
Dukes
Dalamnya infiltrasi
Prognosis hidup setelah
5 th
A
Terbatas di dinding usus
97%
B
Menembus lapisan muskularis mukosa
80%
C
Metastasis kelenjar limfe
C1
Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer
65%
C2
Dalam kelenjar limfe jauh
35%
D
Metastasis jauh
<5%
Stadium
T
N
M
0
Tis
N0
M0
I
T1
N0
M0
A
II A
T2
T3
N0
N0
M0
M0
A
B
II B
T4a
N0
M0
B
II C
T4b
N0
M0
B
III A
T1 T2
N1/N1C
M0
C
T1
N2a
M0
C
T3 T4a
N1/N1C
M0
C
T2 T3
N2a
M0
C
T1 T2
N2b
M0
C
T4a
N2a
M0
C
T3 T4a
N2b
M0
C
T4b
N1 N2
M0
C
IV A
Any T
Any N
M1a
IV B
Any T
Any N
M1b
III B
III C
Dukes
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium: Hitung darah lengkap/Complete Blood Count
(CBC)
 Imaging Studies: Sigmoidoskopi, Kolonoskopi
 MS CT abdomen
Tatalaksana
 Terapi bedah: modalitas utama untuk kanker stadium dini
dengan tujuan kuratif
 Kemoterapi: dapat dilakukan sebagai terapi adjuan, neoadjuan
atau paliatif
 Radioterapi: dapat baik pada tumor yang resectable maupun
yang non resectable, dengan tujuan mengurangi resiko
kekambuhan lokal terutama pada pasien dengan histopatologi
buruk
 Terapi Biologis: dengan antibodi monoklonal: dapat diberikan
dalam berbagai situasi klinis, baik sebagai obat tunggal
maupun kombinasi dengan modalitas terapi lainnya
Panjang reseksi pada karsinoma kolon. A. Karsinoma sekum. B.
Karsinoma fleksura hepatika. C. Karsinoma kolon transversum. D. Karsinoma
fleksura splenika. E. Karsinoma kolon desenden. F. Karsinoma kolon sigmoid.
Prognosis
Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk kanker rektal adalah
sebagai berikut :
 a. Stadium I - 72%
 b. Stadium II - 54%
 c. Stadium III - 39%
 d. Stadium IV - 7%
Download