MAKALAH RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR Sebagai Tugas Pengganti Mid “Ilmu Budaya Dasar” Dosen Pengajar Prof. Dr. H. Djalil Faizal, MP Disusun Oleh : AL IMRAN 18021014010 TEKNIK INDUSTRI (B) UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK / TEKNIK INDUSTRI 2018/2019 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Rangkuman Ilmu Budaya Dasar. Makalah ini di susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa banyak kekurangan – kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Disadari bahwa dalam makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang membantu baik dalam segi formil maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas segala waktu,masukan dan koreksi yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga amal baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran pembuatan makalah ini mendapat pahala serta ridho dari Allah S.W.T.Amiin. Makassar, February 2019 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................... ii BAB I ................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH................................................... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................ 1 1.3 TUJUAN ...................................................................................... 1 BAB II ................................................................................................... 3 PEMBAHASAN .................................................................................... 3 2.1 LATAR BELAKANG DAN RUANG LINGKUP IBD....................... 3 2.2 MANUSIA DAN CINTA KASIH .................................................... 4 2.3 MANUSIA DAN KEINDAHAN ...................................................... 6 2.4 MANUSIA DAN PENDERITAAN ................................................. 7 2.5 MANUSIA DAN KEADILAN ......................................................... 8 2.6 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP ........................................ 10 2.7 MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB......................................... 11 2.8 MANUSIA DAN KEGELISAHAN ................................................. 12 2.9 MANUSIA DAN HARAPAN ......................................................... 14 BAB III ................................................................................................. 16 PENUTUP ............................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 17 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Dalam hal ini saya melakukan perangkuman buku Ilmu Budaya Dasar dalam rangka mempermudah dalam menemukan inti materi mengenai isi buku Ilmu Budaya Dasar itu sendiri agar dapat lebih cepat pada materi nya tanpa harus bertele-tele dengan pembahasan lain dan lebih objektif serta lebih ringkas untuk di baca serta di mengerti dalam kata-katanya karena langsung pada inti pembahasan. 1.2 Rumusan masalah. Dari latar belakang diatas maka dapat disusun rumsan masalah seperti berikut : 1. Latar belakang dan tujuan ruang lingkup IBD 2. Manusia dan cinta kasih 3. Manusia dan keindahan 4. Manusia dan penderitaan 5. Manusia dan keadilan 6. Manusia dan pandangan hidup 7. Manusia dan tanggung jawab 8. Manusia dan kegelisahan 9. Manusia dan harapan 1.3 Tujuan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk adanya pengetahuan yang dapat dikatakan lebih mendalam mengenai IBD secara lebih objektif dan mendasar terhadap IBD itu sendiri seperti, Latar belakang dan ruang lingkup IBD. Manusia dan keindahan,Manusia dan kebudayaan,Manusia dan cinta serta cinta kasih,Manusia dan penderitaan serta keadilan,Manusia dan pandangan hidup. Dengan maksud demikian diharap 1 reka-rekan mahasiswa dapat memahami dan mengerti mengenai konsep IBD dengan lebih objektif dan cepat 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Latar Belakang dan Ruang lingkup IBD Hal yang melatar belakangi Ilmu budaya dasar bagi kalangan mahasiswa khususnya ternyata di adakan dalam suatu rangka pemikiran agar mahasiswa memiliki beberapa sikap serta pemikiran setelah mempelajari konsep-konsep ilmu budaya dasar dan diharap pula memiliki tiga kemampuan setelah mempelajari ilmu budaya dasar itu sendiri dan tiga kemampuan itu adalah : 1. Kemampuan personal. Yaitu kemampuan untuk menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan,kemasyarakatan dan kenegaraan ,serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia 2. Kemampuan akademis. Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah,baik lisan maupun tulisan ,menguasai peralatan analisis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahan. 3. Kemampuan profesional. Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesi nya. 3 Ruang lingkup dan tujuan Ilmu Budaya Dasar Dalam hal ini tujuan dari Ibd adalah mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran khususnya berkenaan dengan budaya kebudayaan agar daya tangkap ,persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya bagi mahasiswa khususnya dapat menjadi halus. Untuk tujuan hal tersebut, maka diharapkan ibd pun memiliki ruang lingkup dengan sebagai berikut: 1) Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan. 2) Memberikan kesempatan pandangan yang luas dan kritis terhadap persoalan yang ada. 3) Memeprluas pola pikir dalam berkehidupan tanpa hanya terikat oleh disiplin ilmu yang dimilikinya. 4) Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejalagejala sosial kebudayaan agar daya tanggap ,persepsi dan penalaran daat ditingkatkan 2.2 Manusia dan Cinta Kasih a. Pengetian Cinta Kasih Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadinata, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), atau pun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, cinta kasih dapat didefinisikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan mearuh belas kasihan. b. Cinta menurut Ajaran Agama Cinta Diri –> erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, mencintai segala hal yang mendatangkan kebaikan bagi dirinya 4 Cinta kepada Sesama –> agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan sesamanya Cinta Seksual –> erat kaitannya dengan dorongan seksual Cinta Kebapakan –> dorongan psikis antara ikatan bapak dengan anak-anaknya Cinta kepada Rasul –> Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. c. Kasih Sayang Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadinata, kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dalam kehidupan berumah tangga, kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang tidak hanya mengenai hubungan kasih antara suami dan istri melainkan juga antara orang tua dan anak. d. Kemesraan Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artiya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria atau pun wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. e. Pemujaan Adalah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. f. Belas Kasihan Rasa cinta yang timbul bukan karena kecakapannya, cantiknya atau pandainya melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung 5 arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya. g. Cinta Kasih Erotis Merupakan cinta yang mengarah pada keinginan seksual yang menuju kepada penyatuan diri. 2.3 Manusia dan Keindahan a. Keindahan Berasal dari kata indah, artinya bagus, cantik, permai, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran dan keindahan besifat universal, artinya tidak terikat oleh perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan atau lokal. Pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : Keindahan seni Keindahan Alam Keindahan Moral Keindahan Intelektual b. Renungan Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dalam-dalam. Perenungan dibutuhkan dalam menciptakan suatu seni yang menghasilkan keindahan. c. Keserasian Berasal dari kata serasi yang artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Dalam keindahan, sebagian ahli pikir menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), 6 keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast) 2.4 Manusia dan Penderitaan a. Pengertian Penderitaan Penderitaan berasal dari kata derita, dari Bahasa Sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita sendiri artinya ialah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang dapat berupa penderitaan lahir, batin, maupun lahir batin. b. Siksaan Dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang diterima oleh seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis misalnya: Kebimbangan Kesepian Ketakutan c. Kekalutan Mental Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Sebab timbulnya kekalutan mental: 1. Kepribadian yang lemah 2. Terjadinya konflik sosial-budaya 3. Cara pematangan batin yang salah d. Penderitaan dan Sebab-sebabnya Sebab-sebab timbulnya penderitaan: 7 1. Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia 2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan e. Pengaruh Penderitaan Sikap yang timbul dari sebuah penderitaan dapat berupa sikap positif maupun negatif. Negatif –> berupa penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, dan ingin bunuh diri. Positif –> sikap optimis menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanyalah bagian dari hidup. 2.5 Manusia dan Keadilan a. Pengertian Keadilan Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Menurut pendapat yang lebih umum, keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. b. Berbagai Macam Keadilan 1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral 2. Keadilan Distributif 3. Keadilan Komutatif 8 c. Kejujuran Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya atau apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. d. Kecurangan Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap lebih hebat, dan sebagainya. e. Pemulihan Nama Baik Nama baik merupakan tujuan utama hidup. Nama baik adalah nama yang tidak memiliki cela, atau dengan kata lain setiap orang berhati-hati menjaga namanya agar tetap baik, dengan tujuan menjadi teladan bagi orang di sekitarnya yang adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat kaitannya dengan tingkah laku dan perbuatan. Jadi, apabila seseorang ingin memulihkan nama baiknya yang telah tercela, maka orang tersebut akan bertobat dan meminta maaf, yang tidak hanya diucapkan melalui perkataan namun juga dalam sebuah aksi nyata. f. Pembalasan Ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, yang dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, atau tingkah laku yang seimbang. 9 2.6 Manusia dan Pandangan Hidup a. Pengertian Pandangan Hidup Pandangan hidup artinya pendapat atau petimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Berdasarkan asalnya, pandangan hidup dapat diklasifikan menjadi tiga: 1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya 2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tsb 3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya b. Cita-cita Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita ialah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian, cita-cita merupakan pandangan tentang masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Cita-cita bergantung pada tiga factor, yaitu: 1. Manusia –> ditentukan oleh kualitas manusianya 2. Kondisi –> ada yang menguntungkan, adapula yang menghambat 3. Tingginya cita-cita –> menggantungkan cita-cita setinggi langit tidak ada salahnya, namun hendaknya cita-cita juga disesuaikan dengan kemampuan diri c. Kebajikan Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, norma-norma agama, dan etika. 10 d. Usaha/Perjuangan Adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. e. Keyakinan/Kepercayaan Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasan Tuhan. Terdapat tiga aliran filsafat menurut Prof.Dr.Harun Nasution, yaitu: 1. Aliran Naturalisme –> kehidupan manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. 2. Aliran Intelektualisme –> aliran yang didasari oleh logika/akal. 3. Aliran Gabungan –> gabungan antara kekuatan gaib dan akal. f. Langkah-langkap Berpandangan Hidup yang Baik 1) Mengenal 2) Mengerti 3) Menghayati 4) Meyakini 5) Mengabdi 6) Mengamankan 2.7 Manusia dan Tanggung Jawab a. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. b. Macam-macam Tanggung Jawab 1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri 2. Tanggung jawab terhadap keluarga 3. Tanggung jawab terhadap masyarakat 11 4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara 5. Tanggung jawab terhadap Tuhan c. Pengabdian dan Pengorbanan Wujud tanggung jawab berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian Adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengorbanan Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan pembaktian/kebaktian. 2.8 Manusia dan Kegelisahan a. Pengertian Kegelisahan Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Seorang ahli psikoanalisa, Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: Kecemasan Kenyataan (Obyektif) –> suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Kecemasan neorotis (syaraf) –> kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya naluriah. 12 Kecemasan moril –> kecemasan yang disebabkan oleh pribadi seseorang (kecemasan akan rasa iri, dengki, marah, dsb). b. Sebab-sebab Orang Gelisah Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik itu ancaman dari luar maupun ancaman dari dalam. c. Usaha Mengatasi Kegelisahan Mengatasi kegelisahan pertama-tama harus dimulai dari diri sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. d. Keterasingan Keterasingan berasal dari kata dasar asing yang berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau dibenarkan orang banyak. e. Kesepian Berarti ialah merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Sebab-sebab terjadinya kesepian biasanya didasari oleh perasaan frustasi yang menyebabkan seseorang tidak mau diganggu dan lebih senang dalam keadaan sepi. f. Ketidakpastian Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, keadaan tanpa arah yang jelas, dan keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat dari pikiran manusia yang tidak dapat 13 berkonsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. g. Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian 1. Obsesi 2. Phobia 3. Kompulasi 4. Hysteria 5. Delusi 6. Halusinasi 7. Keadaan emosi 2.9 Manusia dan Harapan a. Pengertian Harapan Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan. Terdapat persamaan antara cita-cita dan harapan, antara lain: Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud Pada umumnya dengan cita-cita atau harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat b. Sebab Manusia Mempunyai Harapan Dorongan kodrat (pembawaan alamiah) Dorongan kebutuhan hidup Kelangsungan hidup (survival) Keamanan Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai Status Perwujudan cita-cita 14 c. Kepercayaan Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. d. Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya 1. Kepercayaan pada diri sendiri 2. Kepercayaan kepada orang lain 3. Kepercayaan kepada pemerintah 4. Kepercayaan kepada Tuhan Peningkatan kepercayaan dapat dilakukan melalui usaha-usaha berikut: Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dsb Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan Menekan perasaan negative seperti iri hati, dengki, fitnah dan sebagainya 15 BAB III PENUTUP 3.1 Penutup Alhamdulillah penulisan mengenai ringkasan Ilmu Budaya Dasar dapat ditulis dan dikerjakan dengan semaksimal mungkin dan diharapkan dengan telah ditulisnya makalah ini penulis dan pembaca dapat mendapatkan manfaat nya, namun dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan dan metode penulsan dengan metode ringkas yang baik maka penulis, merasa sangat perlu perbaikan dan pendapat atau komentar dalam rangka memperbaiki dan memaksimalkan metode penulisan agar di kemudian hari penulis dapat menulis dan menyusun metode secara lebih baik, dan sangat diharapkan kritikan membangun mengenai tulisan ini, terimakasih. 16 DAFTAR PUSTAKA Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Drs. Suyadi, MP., Dekdikbud, 1994 https://www.academia.edu/10450157/MAKALAH_RANGKUMAN_ILMU_BUDAY A_DASAR?auto=download https://ladrianarchitects.wordpress.com/2017/05/13/rangkuman-ilmu-budayadasar/ 17