Uploaded by Tata Mahyuvi

MODUL Psikoedukasi berbasis SCT

advertisement
MAGISTER TERAPAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
PSIKOEDUKASI
BERBASIS SOCIAL COGNITIVE THEORY
Penyusun :
Tata Mahyuvi, S.Kep., Ns
Kontributor :
Prof. Dr. H. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Puji Astuti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B
MODUL
PSIKOEDUKASI
BERBASIS SOCIAL COGNITIVE THEORY
Penyusun :
Tata Mahyuvi, S.Kep., Ns
Kontributor:
Prof. Dr. H. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Puji Astuti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan modul " Pengaruh psikoedukasi berbasis
social cognitive theory”.
Dengan terselesaikannya penulisan modul ini, saya
sadari karena bantuan dan peran dari berbagai pihak, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati diucapkan
terimakasih tak terhingga dan penghargaan yang
setinggi- tingginya kepada Prof. Dr. H. Nursalam, M.Nurs
(Hons) selaku pembimbing pertama dan Puji Astuti,
M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B selaku pembimbing kedua yang
memberikan arahan, bimbingan, dan koreksi serta
dukungan mulai dari perencanaan sampai penyelesaian
modul.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan penyusunan dan
penulisan modul ini.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Surabaya, Januari 2019
Penulis,
Tata Mahyuvi, S.Kep., Ns
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
2
DAFTAR ISI
Sampul Depan ………………………………………. 1
Kata Pengantar………………………………………. 2
Daftar isi……………………………………………... 3
Pendahuluan ………………………………………… 4
Psikoedukasi berbasis social cognitive theory ……… 6
Penutup ……………………………………………… 18
Daftar Pustaka ………………………………………. 19
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
3
PENDAHULUAN
1) Deskripsi
Modul ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan
dari psikoedukasi berbasis social cognitive theory pada
penderita stroke iskemik . Hasil akhir yang diharapkan
dari terapi ini mampu meningkatkan self efficacy,
menurunkan tingkat depresi dan mengontrol tekanan
darah.
2) Sasaran
Modul ini digunakan oleh beberapa pihak antar lain :
a. Pasien stroke iskemik sebagai upaya untuk
meningkatkan self efficacy, menurunkan tingkat
depresi dan mengontrol tekanan darah
b. Perawat ruangan sebagai intervensi keperawatan
pada pasien dengan masalah keperawatan self
efficacy, depresi dan tekanan darah dalam
memenuhi tugas seorang perawat
c. Manajerial rumah sakit sebagai rencana
penyususunan kebijakan dan strategi dalam
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
3) Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk membantu anda dalam melakukan prosedur
psikoedukasi berbasis social cognitive theory sebagai
berikut:
a. Bacalah materi tentang psikoedukasi berbasis social
cognitive theory
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
4
b. Pelajari keseluruhan materi di modul ini secara
berurutan, jangan memaksakan diri sebelum benarbenar memahami isi materi dan tahapan-tahapannya
c. Ikuti petunjuk teknis pelaksanaan psikoedukasi
berbasis social cognitive theory
d. Ikutilah prosedur psikoedukasi berbasis social
cognitive theory
4) Tujuan Akhir
Setelah dilakukan psikoedukasi berbasis social
cognitive theory diharapkan dapat menjadi salah satu
intervensi keperawatan pada pasien stroke iskemik di
rumah sakit untuk meningkatkan self efficacy,
menurunkan tingkat depresi dan mengontrol tekanan
darah pada pasien stroke iskemik.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
5
Psikoedukasi
Berbasis social cognitive theory
1) Pengertian
Psikoedukasi merupakan sebuah edukasi/
pendidikan yang dilakukan melalui proses interaktif
yang mendorong terjadinya pembelajaran dengan
menggunakan
pendekatan
konsep
psikologi.
Pembelajaran
merupakan
media
penambahan
pengetahuan baru, sikap serta keterampilan melalui
penguatan praktek dan pengalaman tertentu (Potter,
Perry, Stockert, & Hall, 2014). Upaya memaksimalkan
pemberian psikoedukasi dapat dilakukan melalui
pendekatan bebasis social cognitive theory.
Social cognitive theory yang dikemukakan oleh
Albert Bandura memiliki 5 asumsi dasar yang sangat
penting dalam pembelajaran, yaitu: Plastisitas, triadic
reciprocal causation model, Perspektif agen, faktor
internal dan eksternal, dan agensi moral. Aplikasi klinis
dari social cognitive theory yaitu menolak model gejala
medis / penyakit psikopatologi, dan lebih menekankan
pada proses pembelajaran, perilaku, harapan, standar
penghargaan diri, serta yang paling penting keyakinan
tentang self efficacy yang disfungsional. Edukasi
tentang disfungsi dapat terjadi melalui observasi
terhadap model, khususnya melalui pengondisian
tertentu atau pengalaman secara langsung (Bandura
dalam (Feist et al., 2017)).
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
6
2) Manfaat
Manfaat dari psikoedukasi berbasis social
cognitive theory adalah meningkatkan self efficacy,
menurunkan tingkat depresi dan mengontrol tekanan
darah.
3) Waktu Pelaksanaan
Psikoedukasi berbasis social cognitive theory
dilakukan pada pasien stroke iskemik dengan durasi
waktu 30 - 60 menit.
4) Pelaksanaan
Tahap - tahap psikoedukasi berbasis social
cognitive theory meliputi sesi 1, sesi 2, sesi 3 dan sesi
4.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
7
SESI 1
Sesi 1: Identifikasi Masalah
PENGERTIAN Sebuah pendidikan / edukasi dengan
menggunakan
pendekatan
konsep
psikologi yang diberikan secara individu
atau
kelompok
dengan
design
menggunakan pendekatan social cognitive
theory dengan tujuan untuk melatih aneka
life skill sebagai upaya dalam mengatasi
masalah penyakit stroke iskemik
TUJUAN
1. Pasien
menyepakati
program
psikoedukasi
2. Pasien mengetahui tujuan dilaksanakan
program psikoedukasi
3. Pasien mengungkapkan perasaan /
permasalahan kesehatan yang dihadapi
terkait kondisi kesehatannya saat ini
4. Pasien mengungkapkan usaha yang
sudah dilakukan untuk mengatasi
masalah yang diderita
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
KONTRA
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
disertai konsumsi obat antidepresan dan
mengalami penurunan kesadaran
PERSIAPAN
PASIEN
1. Memastikan responden dengan ikhlas
berkenan menjadi peserta dalam
pemberian psikoedukasi
2. Kontrak waktu untuk pelaksanaan
psikoedukasi
3. Memposisikan
pasien
senyaman
mungkin
PERSIAPAN
ALAT
1. Kuisioner pengukuran self efficacy,
depresi dan observasi tekanan darah
2. Dokumentasi
METODE
Tanya jawab
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
8
CARA KERJA
1. Fase orientasi
a. Memberikan salam terapuetik,
meperkenalkan diri serta membina
hubungan saling percaya kepada
pasien
b. Menanyakan perasaan dan sejauh
mana kesiapan pasien
c. Kontrak : menjelaskan tujuan
pertemuan pertama dan tahapan
kegiatan psikoedukasi
d. Apabila pasien ingin ke toilet
diperbolehkan untuk meminta
waktu jeda atau mengakhiri kegiatan
2. Fase kerja
a. Melakukan identifikasi perasaaan
pasien yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan saat ini
b. Melakukan identifikasi masalah
psikologis yang dirasakan selama
pasien menderita penyakit
c. Menanyakan tentang lama waktu
pasien menderita penyakit stroke
dan upaya yang dilakukan dalam
mengobati penyakit yang pasien
derita
d. Mengkaji perasaan atau masalah
kesehatan yang dihadapi saat ini
secara mendalam
3. Fase terminasi
a. Melakukan evaluasi perasaan
pasien
setelah
menceritakan
kondisi dan perasaan yang
dirasakan saat ini
b. Memberikan umpan balik positif
atas apa yang diceritakan oleh
pasien
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
9
c. Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
Rencana tindak lanjut :
Pertemuan sesi 2 :edukasi dan Manajemen
self efficacy, depresi dan tekanan darah
HASIL
Responden mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan masalah psikologis yang
dialami
SESI 2
Sesi 2: Manajemen pengetahuan /pendidikan kesehatan,
manajemen self efficacy, depresi dan tekanan darah
PENGERTIAN Sebuah pendidikan / edukasi dengan
menggunakan
pendekatan
konsep
psikologi yang diberikan secara individu
atau
kelompok
dengan
design
menggunakan pendekatan social cognitive
theory dengan tujuan untuk melatih aneka
life skill sebagai upaya dalam mengatasi
masalah penyakit stroke iskemik
TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan tentang
stroke
2. Mengurangi efek negatif yang timbul
akibat penyakit yang diderita
3. Pasien mampu megungkapkan self
efficacy dan depresi yang dialaminya
4. Pasien diberikan beberapa teknik
relaksasi sesuai dengan kebutuhan
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
KONTRA
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
disertai konsumsi obat antidepresan dan
mengalami penurunan kesadaran
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
10
PERSIAPAN
PASIEN
1. Memastikan responden dengan ikhlas
berkenanmenjadi
peserta
dalam
pemberian psikoedukasi
2. Kontrak waktu untuk pelaksanaan
psikoedukasi
3. Memposisikan
pasien
senyaman
mungkin
PERSIAPAN
ALAT
1.
2.
3.
4.
METODE
Tanya jawab
CARA KERJA
1. Fase orientasi
a. Memberikan salam terapuetik,
meperkenalkan diri serta membina
hubungan saling percaya kepada
pasien
b. Menanyakan perasaan dan sejauh
mana kesiapan pasien
c. Kontrak : menjelaskan tujuan
pertemuan pertama dan tahapan
kegiatan psikoedukasi
d. Apabila pasien ingin ke toilet
diperbolehkan untuk meminta
waktu jeda atau mengakhiri kegiatan
Modul psikoedukasi
Alat pengeras suara / MP4
Leaflet / Video
Dokumentasi
2. Fase kerja
a. Menanyakan terkait perubahan
emosi atau perubahan psikologis
b. Menjelaskan penyebab, tanda dan
gejala yang timbul
c. Menjelaskan perubahan emosi atau
perubahan psikologis, sepeti self
efficacy, depresi dan terjadinya
perubahan fisiologis tekanan darah.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
11
d. Menjelaskan mengenai aktivitas
fisik,
diet,
pengobatan
dan
rehabilitasi yang dianjurkan
e. Memberikan
edukasi
terkait
penyakit stroke
f. Memberikan dan mengajarkan
teknik relaksasi menggunakan
pemeran atau visualisasi tiruan
sebagai model dengan cara metode
demonstrasi
g. Memberikan kesempatan untuk
berlatih relaksasi sesuai dengan
kebutuhan dan bertanya apabila ada
hal yang belum jelas
3. Fase terminasi
a. Melakukan evaluasi perasaan
pasien
setelah
mendapatkan
penjelasan terkait penyakit yang
pasien derita
b. Memberikan umpan balik positif
atas apa yang diceritakan oleh
pasien
c. Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
Rencana tindak lanjut :
Pertemuan sesi 3 : membangun harapan
HASIL
Responden mampu mengidentifikasi
penyebab perubahan yang terjadi serta
pahan dan mampu melakukan apa yang
telah dianjurkan dalam mengatasi masalah
tersebut. Sehingga masalah psikologis
klien dapat teratasi atau berkurang.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
12
SESI 3
Sesi 3: Membangun harapan pasien
PENGERTIAN Membangun kepercayaan dan keyakinan
akan sesuatu yang ingin dicapai atau suatu
kejadian akan berubah kebaikan di waktu
yang akan dating terhadap masalah atau
penyakit stroke yang pasien derita
TUJUAN
1. Pasien mampu menemukan sumber
pendukung atau pendorong sehingga
pasien tetap menjalani pengobatan dan
terapi yang disarankan
2. Pasien memiliki harapan yang positif
terkait tindakan yang dilakukan atau
dipilihnya
3. Pasien mampu melakukan teknik
relaksasi untuk menigkatkan self
efficacy dan mengatasi depresi yang
dialami
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
KONTRA
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
disertai konsumsi obat antidepresan dan
mengalami penurunan kesadaran
PERSIAPAN
PASIEN
1. Memastikan responden dengan ikhlas
berkenan menjadi peserta dalam
pemberian psikoedukasi
2. Kontrak waktu untuk pelaksanaan
psikoedukasi
3. Memposisikan
pasien
senyaman
mungkin
PERSIAPAN
ALAT
1. Modul psikoedukasi
2. Dokumentasi
METODE
Tanya jawab
CARA KERJA
1. Fase orientasi
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
13
a. Memberikan salam terapuetik,
meperkenalkan diri serta membina
hubungan saling percaya kepada
pasien
b. Menanyakan perasaan dan sejauh
mana kesiapan pasien
c. Kontrak : menjelaskan tujuan
pertemuan pertama dan tahapan
kegiatan psikoedukasi
d. Apabila pasien ingin ke toilet
diperbolehkan untuk meminta
waktu jeda atau mengakhiri kegiatan
2. Fase kerja
a. Menanyakan perasaan setelah
mengungkapkan hasil dari sesi
kedua dan ketiga
b. Menggali potensi dampak negatif
apabila pasien memilih tindakan
yang kurang tepat
c. Menggali potensi dampak positif
apabila memilih tindakan yang
tepat
d. Menanyakan bagaimana respon
kelurga dan orang terdekat dalam
menghadapi/ menyikapi perasaan
pasien
3. Fase terminasi
d. Menyakan perasaan pasien selama
menjalani
sesi
psikoedukasi
sebelumnya dan saat ini
e. Memberikan umpan balik positif
atas partisipasi dan memberikan
motivasi
f. Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya
Rencana tindak lanjut :
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
14
Pertemuan sesi 4 : Evaluasi dan penutup
HASIL
Responden
dapat
menemukan
kepercayaan dan keyakinan diri serta
motivasi daam diri sehingga timbul
harapan yang positif yang mampu
membantu dalam pemulihan penyakit
yang diderita
SESI 4
Sesi 4: Evaluasi dan penutup
PENGERTIAN Tahap akhir dalam pross pemberian
psikoedukasi kepada pasien dengan cara
melihat proses kemajuan ataupun
perubahan dalam diri pasien baik negatif
ataupun positif dalam menghadapi
penyakit stroke yang diderita.
TUJUAN
1. Pasien dapat menentukan tindakan
yang akan dipilih dalam mengatasi
masalah ataupun penyakit stroke yang
diderita pasien
2. Pasien mampu melakukan teknik
relaksasi untuk meningkatkan self
efficacy dan mengatasi depresi yang
dialami
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
KONTRA
INDIKASI
Pasien yang menderita stroke iskemik
disertai konsumsi obat antidepresan dan
mengalami penurunan kesadaran
PERSIAPAN
PASIEN
1. Memastikan responden dengan ikhlas
berkenan menjadi peserta dalam
pemberian psikoedukasi
2. Kontrak waktu untuk pelaksanaan
evaluasi psikoedukasi
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
15
3. Memposisikan
mungkin
pasien
senyaman
PERSIAPAN
ALAT
1. Modul psikoedukasi
2. Dokumentasi
METODE
Tanya jawab
CARA KERJA
4. Fase orientasi
a. Memberikan salam terapuetik,
meperkenalkan diri serta membina
hubungan saling percaya kepada
pasien
b. Menanyakan perasaan dan sejauh
mana kesiapan pasien
c. Kontrak : menjelaskan tujuan
pertemuan pertama dan tahapan
kegiatan psikoedukasi
d. Apabila pasien ingin ke toilet
diperbolehkan untuk meminta
waktu jeda atau mengakhiri kegiatan
5. Fase kerja
a. Menanyakan
perasaan
setelah
mengungkapkan hasil dari sesi 1-3
bersama keluarga
b. Menanyakan terkait keputusan yang
dipilih dalam mengatasi masalah
c. Memaparkan kesimpulan pemberian
psikoedukasi
6. Fase terminasi
a. Melakukan evaluasi perasaan pasien
setelah menyelesaikan semua sesi
dalam pemberian psikoedukasi
b. Menceritakan kondisi dan perasaan
yang dirasakan pada saat ini
c. Memberikan Memberikan umpan
balik positif atas partisipasi dan
memberikan motivasi
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
16
HASIL
Responden
dapat
menemukan
kepercayaan dan keyakinan diri serta
motivasi daam diri sehingga timbul
harapan yang positif yang mampu
membantu dalam pemulihan penyakit
yang diderita
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
17
PENUTUP
Penulisan modul merupakan proses penyusunan
materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis
sehingga siap dipelajari oleh pembacanya. Semoga
buku modul ini bisa bermanfaat bagi semua pasien
khususnya pasien stroke iskemik dan perawat ruangan.
. Aamiin.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
18
DAFTAR PUSTAKA
Brown, N. W. (2011). Psychoeducational Groups 3rd
Edition: Process and Practice. New York:
Routledge Taylor & Francis Group.
Feist, J., Feist, G. J., & Robert, T.-A. (2017). Teori
Kepribadian, Edisi 8 - Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika.
Hadidi, K. (2015). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap
Pengetahuan, Koping, Kepatuhan, Dan Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
Menggunakan Pendekatan Model Teori Adaptasi
Roy. Journal Ners.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P., & Hall, A. (2014).
Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta.
Retrieved from Salemba Medika.
R.Casanas, R.Catalan, R.Penades, J.Real, S.Valero,
MA.Munoz, … M.Casa. (2015). Evaluation of the
Effectiveness of a Psychoeducational Intervention
in Treatment-Na\ve Patients with Antidepressant
Medication in Primary Care: A Randomized
Controlled Trial, 2015, 11.
Supratiknya. (2011). Merancang Program dan Modul
Psikoedukasi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
PSIKOEDUKASI
Berbasis social cognitive theory
19
Download