PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN (PAKf) PENGKAJIAN TERKAIT PENGGUNAAN OBAT PADA KASUS STROKE ISKEMIK Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan 1. Pengertian (Definisi) fungsi otak akut baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah arteri maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan pencitraan dan/atau patologi 2. Pengumpulan Data Subyektif dan Obyektif 1. Penelusuran riwayat penggunaan obat 2. Data klinis pasien terkait penggunaan obat dalam tata laksana stroke iskemik: Tata laksana umum: a. Stabilisasi hemodinamik: infus kristaloid b. Pengendalian tekanan intrakranial: manitol c. Pengendalian kejang: antikonvulsi d. Pereda nyeri dan demam: analgetik dan antipiretik e. Gastroprotektor f. Pencegahan Deep Vein Thrombosis (DVT) dan emboli paru: Heparin, LMWH Tata laksana spesifik: a. Trombolisis intravena: Alteplase b. Pengendalian tekanan darah: Calcium Channel Blocker, Angiotensin Receptor Blocker, ACEInhibitor, Beta blocker, Diuretik c. Pengendalian gula darah: insulin, antidiabetik oral d. Pencegahan stroke sekunder: antiplatelet atau antikoagulan 3. Asesmen Kefarmasian Menetapkan kebutuhan pasien berdasarkan analisis data subyektif dan obyektif: 1. Kebutuhan terapi obat sesuai indikasi medis pada tata laksana umum dan tata laksana khusus 2. Penyesuaian dosis obat 3. Penghentian obat yang tidak ada indikasi 4. Penanganan adanya interaksi obat yang bermakna secara klinik 5. Penanganan efek samping obat 6. Kebutuhan edukasi tentang penggunaan obat 4. Intervensi Kefarmasian 1. Memberikan rekomendasi terkait pemilihan obat: a. Jenis Obat PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN (PAKf) PENGKAJIAN TERKAIT PENGGUNAAN OBAT PADA KASUS STROKE ISKEMIK b. Dosis c. Bentuk sediaan/cara pemberian d. Frekuensi/ interval pemberian e. Durasi 2. Memberikan rekomendasi penyesuaian dosis 3. Memberikan rekomendasi penghentian obat yang sudah tidak ada indikasinya 4. Memberikan rekomendasi tindaklanjut jika terdapat interaksi obat yang bermakna secara klinik 5. Memberikan rekomendasi penanganan efek samping obat (jika terjadi) 5. Informasi dan Edukasi 1. Cara menggunakan/minum obat 2. Cara mengidentifikasi terjadinya efek samping obat 3. Memotivasi meningkatkan kepatuhan mengikuti rejimen terapi obat 6. Monitoring dan Evaluasi 1. Pemantauan efek terapeutik obat 2. Pemantauan efek samping obat 3. Kepatuhan pasien 7. Indikator Pencapaian sasaran farmakoterapi: a. Hemodinamik stabil b. Tekanan intrakranial normal c. Tidak terjadi kejang d. Tidak nyeri e. Tidak demam f. Tidak terjadi stress ulcer g. Tidak terjadi Deep Vein Thrombosis (DVT) dan emboli paru h. Kadar gula darah terkendali i. Tidak terjadi stroke berulang j. Efek samping obat teratasi 8. Kepustakaan 1. Guideline Stroke 2011 (Edisi Revisi), Kelompok Studi Serebrovaskuler PERDOSSI 2011 2. Jauch EC, Saver JL, Adams HP Jr, Bruno A, Connors JJ, et al. Guidelines for the early management of patients with acute ischemic stroke; a guideline for healthcacre professionals from the American Heart Association/ American Stroke Association. Stroke. 2013; 44(3): 870-947 PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN (PAKf) PENGKAJIAN TERKAIT PENGGUNAAN OBAT PADA KASUS STROKE ISKEMIK 3. Dipiro, Josept. T., et. al. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach Sixth Edition. McGrawHill : USA 4. American Pharmacists Association. 2015. Drug Information Handbook. A Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Professional 25th Edition. Ohio: Lexi-Comp Inc.