Uploaded by valentineputri251098

B-Essay-Ocfiana Dwi Anggraeni

advertisement
Potensi Kota Adipura Terhadap Lingkungan Tidak Sepenuhnya Terealisasi
Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir Sri Hartatik MS
Oleh:
Ocfiana Dwi Anggraeni (170210101040)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Potensi Kota Adipura Terhadap Lingkungan Tidak Sepenuhnya Terealisasi
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di permukaan bumi
mencakup keanekaragaman biotik dan abiotik. Suatu lingkungan dapat dikatakan
baik apabila di dalamnya tersedapat keseimbangan antara komponen biotik
dengan abiotiknya. Komponen biotik merupakan komponen yang hidup seperti
manusia, hewan dan tumbuhan yang mana ketiga makhluk hidup ini dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan. Kemudian komponen abiotik merupakan
komponen tak hidup seperti air, tanah, udara dan lain sebagainya. Apabila
diantara kedua komponen tersebut dapat melakukan hubungan timbal balik yang
baik, maka kondisi lingkungan pasti baik. Komponen yang menjadi acuan disini
adalah manusia komponen biotiknya, karena manusialah yang mengatur dan
memiliki prioritas yang sangat besar berkaitan dengan kondisi lingkungan di
kehidupan yang akan datang.
Permasalahan lingkungan merupakan suatu kondisi dimana lingkungan
mendapatkan suatu ancaman yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
buatan dan faktor alam. Setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda
dengan lingkunganya, hal tersebut tergantung dari bagaimana masyarakat tersebut
memberlakukan lingkungan sebagaimana mestinya. Apabila yang dilakukan
masyarakat dapat dipertanggung jawabkan dan berdampak baik bagi kehidupan
lingkungan dimasa yang akan datang maka keadaan lingkungan akan aman,
namun apabila sebaliknya lingkungan tidak dapat mentolelir jika suatu saat akan
terjadi musibah atau permasalahan lingkungan lain.
Berkaitan dengan lingkungan dan kondisi lingkungan, setiap daerah
memiliki potensi lingkungan dan kondisi lingkungan yang beragam. Lingkungan
di daerah pegunungan, pedesaan cenderung lebih asri, hijau dan segar
dibandingkan di daerah perkotaan. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh
beberapa faktor seperti faktor manusia dan faktor alam. Daerah pedesaan
cenderung lebih asri karena disana masih banyak ditemukan pepohonan dan
kehidupan masyarakatnya yang mau bergotong royong membersihkan lingkungan
sekitar. Berbeda dengan masyarakat yang berada di wilayah perkotaan, mereka
lebih konsumtif dan membuat semuanya serba instan, tidak ada yang peduli
terhadap lingkungan walaupun sarana yang ada di wilayah perkotaan cenderung
lebih memadai dan lengkap.
Lumajang merupakan salah satu kota kecil yang terletak di Provinsi
Jawa Timur. Kabupaten kota tempat saya dilahirkan ini, memiliki banyak sekali
potensi dan kekayaan alam. Kekayaan akan tempat wisata, kekayaan hasil
tambang hingga makanan tradisionalnya. Kekayaan alam tersebut tentu saja
dimanfaatkan oleh pemimpin daerah untuk menambah penghasilan daerah di
Kabupaten Lumajang. Tidak hanya itu saja, kota Lumajang memiliki kondisi
lingkungan yang asri, nyaman dan bersih. Bahkan karena kebersihan wilayahnya,
kota Lumajang mendapatkan pengahargaan kota Adipura oleh Dinas Lingkungan
Hidup. Namun meskipun Lumajang sudah dianggap sebagai wilayah Kabupaten
kota yang memiliki tingkat kepedulian pada kebersihan lingkungannya, ternyata
tidak menutup kemungkinan bahwasanya kota Lumajang juga memiliki sisi yang
negatif terhadap pengelolaan lingkungan.
Lumajang sebagai Kabupaten kota merupakan daerah penghasil
tambang yang baik khususnya pasir. Pasir di daerah Lumajang memiliki
kandungan besi (Fe) yang tinggi dibandingkan dengan pasir yang dihasilkan dari
daerah lain. Sehingga permintaan pasir dari daerah Lumajang sangat banyak
karena hal itulah banyak pengguna tambang yang melakukan penambangan secara
illegal tanpa izin terlebih dahulu. Penambangan secara illegal ini akibatnya
memang tidak bisa dirasakan secara langsung, namun dampak terhadap
lingkungan kedepannya sangat signifikan dan berbahaya terhadap kondisi geologi.
Akibat dari banyaknya permintaan masyarakat luar terhadap pasir di daerah
Lumajang menjadikan pihak-pihak tertentu mendapatkan komisi yang lebih,
padahal perlu diketahui bahwasanya di daerah Kabupaten Lumajang masih saja
ditemukan jalan yang berlubang dan rusak. Apakah hal yang demikian cocok
diberikan kepada wilayah Lumajang yang notabene sebagai daerah penghasil pasir
dengan kualitas terbaik.
Pasir yang berada di daerah Lumajang diekspor ke luar daerah dan kota,
namun untuk memenuhi keperluan sarana prasarana wilayahnya sendiri
Kabupaten Lumajang tidak mampu melakukan hal yang demikian. Bahkan
ditemukan dari beberapa daerah di Kabupaten Lumajang yang didapati pembuatan
jalan yang berlubang menggunakan campuran semen dan pasir, yang demikian ini
sungguh membuat masyarakat merasa miris. Bagaiamana bisa, sebuah kota
penghasil pasir terbaik dan terkenal menggunakan campuran semen dalam
pembuatan jalan.
Kerusakan jalan sebenarnya tidak hanya disebabkan karena ulah
manusia saja, tetapi alam juga mempengaruhi misalnya air hujan. Air hujan yang
terus menerus mengguyu secara tidak langsung akan mengikis tanah dan daerah
jalan tersebut. Sehingga lama kelamaan akan berlubang. Lubang yang bawalnya
kecil, namun tidak segera ditangani maka lama kelamaan akan membesar dan
berbahaya bagi pengguna jalan.
Permasalahan lingkungan yang lain juga terjadi di wilayah Kabupaten
Lumajang, khususnya di daerah tempat tinggal saya yaitu Kecamatan Klakah.
Daerah tempat tinggal saya terkenal dengan pembuatan kerajinan-kerajinan kayu
dan pengahasil makanan tahu tempe. Kerajinan kayu di daerah rumah saya
menggunakan kayu-kayu dengan kualitas yang baik. Namun, apabila kegiatan ini
terus dilakukan maka dampaknya terhadap lingkungan sangat berbahaya
khususnya hutan, karena kayu diperoleh dari hutan. Hutan di daerah Jawa Timur
saja sangat minim menurut saya, apalagi untuk daerah pencil seperti daerah
tempat tinggal saya. Selain itu di daerah tempat tinggal saya juga terdapat pabrik
rumahan yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu. Seperti yang diketahui
bahwasanya untuk mendirikan suatu pabrik rumahan tidak diperlukan adanya
AMDAL yang diajukan sebagai suatu persyaratan mendirikan suatu banguan
seperti pabrik rumahan, sehingga tidak ada aturan yang diberikan kepada
pengelola pabrik terkait dengan pembuatan tahu dan tempe. Setiap pabrik pasti
menghasilkan limbah, limbah ini akan berbahaya apabila tidak diolah terlebih
dahulu. Limbah pabrik tahu yang berada di daerah tempat tinggal saya ini
langsung dibuang menuju sungai. Secara tidak langsung, pembuangan limbah ke
sungai ini dapat mempengaruhi kualitas dan kondisi air sungai itu sendiri. Bahkan
sangat disayangkan, penduduk di daerah tempat tinggal saya ternyata masih
banyak yang memanfaatkan air sungai untuk keperluan mereka sehari-hari seperti
mandi. Adanya limbah ini ditakutkan dapat berdampak pada kesehatan mereka,
terutama pada kulit mereka walaupun dampak tersebut tidak terjadi secara
langsung.
Limbah pabrik yang dibuang ke sungai selain merusak pemandangan
juga menggangu ekosistem yang berada di sungai. Banyak ditemukan ikan-ikan
yang mati karena adanya limbah pabrik. Limbah sendiri ada yang beracun dan
juga ada yang tidak tetapi pengaruhnya sama saja terhadap lingkungan. Limbah
yang dibuang ke sungai tidak hanya mencemari sungai tetapi juga udara, karena
aroma yang ditimbulkan limbah sangat mengganggu penciuman.
Selain limbah, terkadang juga ditemukan masyarakat yang masih
membuang sampah rumah tangga di sungai dan sekitar bantaran sungai. Kegiatan
ini dapat menyebabkan dampak yang serius apabila tidak segera ditangani.
Kemudian yang ditakutkan lagi jika sudah memasuki musim penghujan, tidak
menutup kemungkinan apabila daerah tersebut akan meluap karena banyaknya
sampah yang tidak diolah kembali. Pembuangan sampah yang demikian ini
sebenarnya tidak hanya mencemari sungai saja, tetapi tanah dan juga udara.
Karena sampah yang tidak dapat diolah tersebut akan terus menerus bertambah
jumlahnya dan sampah yang berada dibagian bawah secara tidak langsung akan
tertimbun di dalam tanah sehingga akan merusak kandungan-kandungan yang ada
pada tanah. Bau yang ditimbulkan dengan adanya sampah juga mengakibatkan
pencemaran udara. Sehingga kemungkinan besar penduduk yang tinggal di daerah
bantaran sungai akan terganggu dengan adanya sampah-sampah tersebut.
Berdasarkan dari pemaparan permasalahan diatas, kota Lumajang yang
kaya akan potensi alamnya ini justru harus melakukan kegiatan observasi lebih
lanjut di daerah kegiatan pertambangan pasir dan daerah industrian rumah tangga.
Selain itu pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait
dengan permasalahan lingkungan sehingga masyarakat awam menjadi lebih
mengerti dan bisa menjaga lingkungannya dengan baik di masa yang akan datang.
Begitu juga untuk kegiatan industri rumah tangga di daerah Klakah,
pemerintah memang tidak bisa melakukan sesuatu hal yang kuat untuk melakukan
tindakan lebih lanjut terkait dengan adanya kegiatan industri rumahan ini.
Sehingga hanya suatu masukan kepada produsen atau pemilik tahu supaya dapat
melakukan tindakan yang sekiranya dapat membuat lingkungan lebih nyaman
dengan adanya pabrik tersebut.
Pengambilan solusi yang baik terhadap permasalahan-permasalahan yang
berada di sekita tempat tinggal saya adalah melalui pemerintah. Pemerintah sudah
selayaknya untuk bersikap tegas dan berani mengambil tindakan terhadap oknum
yang melakukan kegiatan penambangan secara ilegal. Pemerintah Kabupaten Kota
Lumajang yang terkenal akan hasil tambang pasirnya diharapkan lebih
mengutamakan sarana dan prasarana di daerahnya terlebih dahulu agar
masyarakat lebih nyaman dan tentram, membuat peraturan baru terkait dengan
jalur yang harus dilalui trus-truk bermuatan besar, pemerintah juga ikut berperan
serta dalam mengelola kekayaan alam yang ada di daerah khususnya
pertambangan pasir dan menjaga hubungan baik dengan warga sekitar. Kepada
warga sekitar selayaknya memperjuangkan haknya dengan melaporkan kepada
pihak yang berwajib dan tidak menerima suap dari penambang illegal. Kemudian
turut serta dalam menjaga kelestarian alam dengan tidak mebuang sampah di
bantaran sungai serta aktif dalam kegiatan lingkungan yang biasanya diadakan
setiap bulannya sehingga lingkungan menjadi lebih nyaman. Namun terlepas dari
itu semua, solusi yang paling ampuh berada pada kemauan diri sendiri untuk
mengelola kekayaan alam dengan baik atau tidak. Apabila kemauan dalam diri
sendiri saja tidak mampu, bagaimana bisa merealisasikan lingkungan yang
nyaman. Oleh karena itu marilah menjaga lingkungan dengan baik, melakukan
pengelolaan kekayaan alam dengan baik agar apa yang telah di dapatkan
Lumajang tidak sia-sia dan menjadi suatu kebanggaan yang memang benar
adanya.
Download