10 penerapan metode diskusi untuk meningkatkan

advertisement
PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS MAHASISWA PADA MATA KULIAH SOSIOLOGI
EKONOMI
Oleh:
Dra. Siti Aisyah, M.M
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Lumajang
e-mail: [email protected]
Abstract. This study aims to solve the problem of teaching and learning
activities in the classroom with effective teaching methods to enhance
classroom discussion. Methods class discussions are expected to run smoothly
and effectively. However, most students tend to joke in the classroom at the
time of the discussion so that lecturers should be clever to set the situation and
condition of the student activities in the classroom. The study design used was
a Classroom Action research. Subjects research were students of program
study economics education 2008-2009 STKIP PGRI Lumajang force totaling
30 students. The determination of this subject is because students are not
actively involved in the teaching and learning activities, the activities and
outcomes of student learning is not maximized. The results of this study
indicate that the application of the method will be effective classroom
discussion and increase the activity of students in learning activities. Proven
before given their average class students passive and indifferent to the learning
sociology economy, after allowing for class actions students become active
and engaged in learning activities. Based on this analysis it can be concluded
that the application of the method in a class discussion of economic learning is
more effective in improving the quality and activity of students in learning
activities.
Keywords: Activity Learning, Class Discussion Method
PENDAHULUAN
Menurunnya keaktifan dan keterlibatan mahasiswa program studi pendidikan
ekonomi dalam perkuliahan sosiologi ekonomi adalah kurang sesuai antara metode
pembelajaran dengan konsep materi yang disampaikan. Hampir semua penyampaian
konsep mata kuliah ekonomi disampaikan dosen dengan metode ceramah. Padahal
penggunaan metode ceramah yang sangat dominan mengandung banyak kelemahan.
Kelemahannya antara lain adalah: hanya dosen yang aktif dalam pembelajaran, sementara
para mahasiswa cenderung pasif; penerapan metode ceramah secara terus menerus akan
membosankan (Imansjah, 1984 : 77).
Sebenarnya banyak alternatif metode yang bisa dipilih dosen dalam pembelajaran
ekonomi sesuai dengan konsep yang disampaikan. Misalnya, metode karya wisata atau
mengamati kegiatan ekonomi secara langsung, baik di instansi, badan usaha (perusahaan),
atau dalam kelompok masyarakat. Tetapi penggunaan metode tersebut seringkali menemui
kendala, baik biaya yang relatif mahal juga membutuhkan waktu pelaksanaan yang cukup
panjang sehingga kurang efektif. Untuk itu menurut penulis salah satu cara untuk mengatasi
persoalan tersebut dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
10
Penerapan Metode Diskusi ….11
menyenangkan adalah dengan menggunakan metode diskusi. Metode diskusi dinilai
mampu menunjang keaktifan mahasiswa bila pelaksanaannya melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Berawal dari uraian di atas maka perlu diadakan penelitian terkait dengan:
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Mahasiswa Program studi
Pendidikan Ekonomi Pada Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dapat
di rumuskan dan di batasi oleh masalah yang berkaitan dengan permasalahan sebagai
berikut: Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam
mata kuliah sosiologi ekonomi pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
angkatan 2008-2009 STKIP PGRI Lumajang ?
Tujuan penelitian adalah untuk: meningkatkan keaktifan mahasiswa melalui
metode diskusi kelas sehingga perhatian mahasiswa terfokus pada materi pelajaran
sosiologi ekonomi yang disampaikan oleh dosen.
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a) Melatih mahasiswa untuk belajar lebih aktif.
b) Melatih keberanian mahasiswa untuk mengemukakan pendapat di depan kelas.
c) Melatih kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan hasil belajar yang telah
diperoleh dalam diskusi.
d) Melatih mahasiswa untuk menghormati pendapat orang lain.
e) Meningkatkan rasa saling memahami perbedaan individu, karena anggota
kelompoknya terdiri dari mahasiswa yang heterogen.
KAJIAN PUSTAKA
Aktivitas Mahasiswa
Aktivitas mahasiswa yang dimaksud adalah partisipasi aktif mahasiswa,
tanggapan serta respon balik mahasiswa terhadap penyampaian materi oleh dosen.
Aktivitas mahasiswa yang diamati meliputi: Aktivitas dalam pembelajaran baik pada
saat dosen menerangkan maupun saat diskusi kelas, mengerjakan tugas, mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan memberikan sanggahan terhadap pendapat
orang lain.
Menurut Kunandar (2008) aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam
bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna
menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari
kegiatan tersebut. Dalam proses pembelajaran, komponen utama adalah dosen dan
mahasiswa, yang melakukan kegiatan belajar adalah mahasiswa. Dengan bantuan
dosen, mahasiswa diharapkan mampu mencari, menemukan, dan menggunakan
pengetahuan yang dimilikinya. Seyogyanya dosen membantu mahasiswa sedemikian
rupa, sehingga aktivitas mahasiswa betul-betul terwujud
Metode Diskusi
Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan berinteraksi antara pendidik
dan peserta didik dalam proses belajar yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
tingkah laku mahasiswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran yang baik
menurut aliran Gestalt dalam Darsono, Max (2000) yaitu suatu usaha untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga mahasiswa lebih mudah
mengorganisasikannya (mengatur) menjadi suatu pola bermakna. Suatu proses
pembelajaran dapat dikatakan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh
terhadap proses pembelajaran saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan
12. JP3 Vol 2 No 1, Maret 2012
pembelajaran, salah satu komponennya adalah dosen. Peran dosen dalam pembelajaran
sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran.
Peran dosen harus mampu memilih metode yang sesuai dengan kemampuan
mahasiswa, dengan harapan mahasiswa dapat belajar secara aktif, efektif dan efisien.
Salah satunya adalah metode diskusi. Metode diskusi sebagai alternative penyampaian
mata kuliah yang melibatkan peserta didik secara aktif untuk membicarakan dan
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Dosen
dan mahasiswa memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam
diskusi.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 20), "metode diskusi adalah suatu
cara penyajian bahan pelajaran dimana dosen memberi kesempatan kepada para
mahasiswa (kelompok-kelompok mahasiswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah
guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas suatu masalah”.
Dalam menggunakan metode diskusi perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Persiapan/perencanaan diskusi
a) Tujuan diskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin
b) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya
disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri.
c) Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.
d) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.
2. Pelaksanaan diskusi:
a) Membuat struktur kelompok (pimpinan, sekertaris,anggota).
b) Membagi tugas dalam diskusi
c) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
d) Mencatat ide-ide/saran- saran yang penting.
e) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.
f) Menciptakan situasi yang menyenangkan.
3. Tindak lanjut diskusi
a) Membuat hasil-hasil/kesimpulan dari diskusi
b) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.
c) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan
pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.
Dalam beberapa hal dosen boleh secara aktif mengikuti diskusi bersama
mahasiswa dengan mengemukakan pandangan atau pengarahan yang bersifat
memimpin atau membimbing jalannya diskusi kearah tujuan yang sebenarnya, menjaga
agar diskusi tidak menyimpang dari topik yang telah ditetapkan, dan menjaga agar
semua anggota kelompok/peserta diskusi memperoleh kesempatan berpartisipasi. Serta
mengkondisikan suasana kelas tetap kondusif dari kegaduhan karena mahasiswa
bercanda dan ramai sendiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa prodi pendidikan ekonomi angkatan 20082009 STKIP PGRI Lumajang. Penentuan pada mahasiswa prodi pendidikan ekonomi
angkatan 2008-2009 STKIP PGRI Lumajang sebagai setting dan subjek penelitian
didasarkan atas kondisi objektif dimana permasalahan pembelajaran memang terjadi, yakni
aktivitas mahasiswa serta keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dinilai
kurang bahkan sebagian besar mahasiswa terkesan pasif bila dibandingkan angkatan
lainnya. Interaksi antar mahasiswa maupun dengan dosen tidak berjalan dengan lancar,
Penerapan Metode Diskusi ….13
suasana gaduh dan kurang memperhatikan dosen, serta banyak mahasiswa yang tidak
menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah dikarenakan kurang memahami materi yang
diajarkan. Jumlah subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa, terdiri dari 14 mahasiswa
laki-laki dan 26 mahasiswa perempuan. Dari hasil observasi diperoleh gambaran bahwa
sebagian mahasiswa memiliki kemampuan rata-rata dan kurang dalam hal berinteraksi,
menyampaikan pendapat dan berkomunikasi yang baik.
Dalam pembahasan sub bab terdahulu metode yang digunakan adalah metode
ceramah. Hal ini dirasa cukup membosankan baik bagi mahasiswa maupun dosen karena
penggunaan metode yang monoton dan cenderung di dominasi dosen, mahasiswa hanya
menjadi pendengar yang baik. Selain itu, suasana kelas juga cenderung gaduh dan ramai hal
ini dikarenakan mahasiswa kurang berminat dan bosan sehingga keaktifan mahasiswa
dalam kegiatan belajar memgajar menurun, mereka cenderung ramai sendiri dan bergurau
dengan temannya. Guna meningkatkan keaktifan mahasiswa dengan mengefektifkan
metode pembelajaran diskusi kelas, maka desain penelitian yang dianggap tepat adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan serangkaian tindakan diharapkan masalah
praktis di bidang pembelajaran dapat diatasi. Tahap PTK melalui siklus yang bermula dari
perencanaan; pelaksanaan tindakan; observasi; refleksi, dan kembali pada perencanaan
untuk tindakan berikutnya sampai dipandang cukup.
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi terstruktur
dengan menggunakan format yang telah ditentukan dengan cara mengamati setiap aktivitas
mahasiswa selama diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan diskusi kelas, hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauhmana para mahasiswa berpartisipasi aktif dan terlibat
langsung dalam kegiatan diskusi kelompok dan bagaimana perhatian kelompok lain
terhadap kelompok yang tampil di muka selaku penyaji. Serta respon balik dan tanggapan
mahasiswa pada saat penyaji menyampaikan pendapatnya. Pada umumnya hanya sebagian
mahasiswa yang benar-benar mengikuti kegiatan diskusi, sedangkan yang lain hanya
bergurau sendiri, berbicara dengan teman yang lainnya, mengganggu kelompok lainnya.
sehingga suasana menjadi gaduh.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah dan analisisnya kemudian
dirancang tindakan yang akan dilakukan. Secara terinci langkah-langkah yang dilakukan
adalah: penyusunan kelompok diskusi, jumlah mahasiswa prodi pendidikan ekonomi
angkatan 2008-2009 STKIP PGRI Lumajang adalah 40 mahasiswa dan dibagi dalam 5
kelompok, masing-masing terdiri dari 8 mahasiswa. Setiap kelompok sudah diatur sehingga
terdiri dari mahasiswa yang berkemampuan baik, sedang dan kurang juga terdapat
mahasiswa yang tidak pemalu dan berani dalam menyampaikan pendapat di depan kelas.
Penyusunan kelompok yang demikian diharapkan kegiatan diskusi dapat berjalan dengan
baik. Selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode
diskusi kelompok, peneliti memantau langsung kegiatan mahasiswa mulai dari awal.
Selanjutnya dilakukan tindakan siklus dengan melaksanakan pembelajaran dengan
metode diskusi kelompok. Pelaksanaan pembelajaran dengan satu pokok bahasan
digunakan alokasi waktu 2 x 50 menit diawali dengan pembentukan kelompok dan
pengaturan posisi tempat duduk. Setelah 15 menit berjalan kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan inti selama 70 menit untuk kegiatan diskusi kelompok dan 15 menit untuk
pengayaan oleh dosen. Dalam berdiskusi posisi duduk mahasiswa diatur, saling berhadapan
dalam tiap-tiap kelompok. Materi yang didiskusikan terdapat dalam buku penunjang yang
dipegang tiap mahasiswa. Ketika diskusi kelompok berlangsung, peneliti melakukan
observasi. Selama diskusi kelompok, dosen dan peneliti mengamati aktivitas masing-
14. JP3 Vol 2 No 1, Maret 2012
masing mahasiswa, ada yang benar-benar mengikuti diskusi ada juga yang malas-malasan
dan terpaksa mengikuti diskusi. Selain iu, kebanyakan mahasiswa laki-laki bergurau
dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Diskusi kemudian diteruskan
menjadi diskusi kelas, masing-masing mahasiswa mempunyai tugas dan tanggung jawab
pada kelompoknya
Dalam diskusi kelas, semua mahasiswa duduk menghadap papan tulis namun tetap
dalam kelompoknya. Pada siklus kegiatan diskusi kelas, dosen menunjuk salah satu
kelompok untuk tampil dimuka sebagai penyaji, posisi duduk mahasiswa diatur menghadap
ke papan tetapi masih tetap dalam kelompoknya masing-masing. Tiap kelompok
diwajibkan menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas sedangkan kelompok lain
diperbolehkan untuk bertanya atau menanggapi hasil dari diskusi yang telah dilakukan oleh
kelompok. Untuk efisiensi waktu, tiap kelompok hanya menyampaikan jawaban dari satu
permasalahan saja. Diskusi dimulai oleh moderator dari kelompok lain, penyaji
menyampaikan ringkasan materi secara singkat dan jelas. Kemudian moderator membuka
sesi pertanyaan, seluruh kelompok berhak mengajukan pertanyaan, menyanggah dan
memberikan tanggapannya.
Diskusi awalnya berlangsung dengan tenang, mahasiswa masih nampak malu dan
takut untuk memberikan komentarnya. Disinilah tugas moderator untuk menghidupkan
suasana dan membangkitkan semangat siswa agar berpartisipasi aktif. Suasana mulai panas
dan gaduh ketika ada salah satu anggota kelompok lain yang adu argumen dengan penyaji,
peserta yang lain ada juga yang menyanggah dan membantu menjawab.
Perdebatan terjadi karena kedua belah pihak saling mempertahankan pendapatnya.
Suasana gaduh juga terjadi karena ada beberapa siswa bergurau dan ada siswa yang
menyampaikan pendapatnya dengan volume suara kecil sehingga banyak peserta yang
bertanya berulang-ulang. Namun hal ini dinilai positif karena terlihat siswa lebih aktif dan
tanggap selama proses diskusi berlangsung
Acuan dari penelitian ini adalah keaktifan mahasiswa serta suasana diskusi kelas
pada saat kegiatan pembelajaran mata kuliah sosiologi ekonomi. Pengamatan/observasi
dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal-hal yang diobservasi
meliputi:
1) Antusias mahasiswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar
2) Aktivitas mahasiswa dalam mengerjakan tugas
3) Kerjasama dalam kelompok
4) Aktivitas dalam kegiatan diskusi
5) Intensitas pertanyaan mahasiswa
6) Aktivitas mahasiswa dalam menanggapi pertanyaan
7) Aktivitas mahasiswa dalam mengkomunikasikan hasil diskusi
Data hasil observasi selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
metode diskusi sebagai berikut.
Tabel 1. Prosentase aktivitas mahasiswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
KRITERIA
Baik (4)
Cukup (3)
Kurang (2)
Sangat kurang (1)
Total
1
93,3%
6,7%
100%
INDIKATOR
2
3
83,3%
70%
30%
16,7%
100%
100%
4
63,3%
23,3%
13,4%
100%
5
13,3%
86,7%
100%
6
10%
90%
100%
7
26,7%
73,3%
100%
Penerapan Metode Diskusi ….15
Perolehan data pada yang tercantum pada tabel 1 dapat digambarkan bahwa pada
indikator 1,2,3, dan 4 telah menunjukkan hasil yang baik. Sebagian besar mahasiswa
antusias dalam belajar dan berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Mahasiswa
yang berani mengajukan pertanyaan masih kurang. Hanya mahasiswa yang berkemampuan
baik dan berani saja yang mendominasi bertanya dan menjawab pertanyaan. Mahasiswa
yang pemalu masih cenderung kurang mau bertanya, gemetar mengucapkan kata-katanya,
dan mengungkapkan pendapat dengan volume suaranya kecil dan gugup, hal ini terlihat
pada indikator 5, 6, dan 7. Namun semua itu sudah menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas mahasiswa dari sebelumnya yang menggunakan metode ceramah.
Tahap refleksi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi,
masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan
Pembahasan
Pada pengamatan siklus selama proses belajar mengajar dapat terlihat bahwa
mahasiswa mempunyai minat dan perhatian yang cukup baik terhadap pelajaran, kerja sama
antara mahasiswa dalam pembelajaran dapat terlihat dari partisipasi aktif mahasiswa dan
interaksi antar mahasiswa yang cukup baik.
Hal ini dapat terlihat dari antusias mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar, aktivitas mahasiswa dalam mengerjakan tugas dan bekerjasama dalam kelompok
berjalan dengan baik. Kegaduhan sudah tidak terjadi lagi. Keberanian mahasiswa dalam
mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan
mahasiswa lain mulai tampak atau muncul. Meskipun masih terbatas pada mahasiswa
tertentu saja yang pada umumnya berkemampuan baik atau mahasiswa yang tidak pemalu.
Dengan meningkatnya mahasiswa yang aktif, serta kualitas belajar mahasiswa
KBM berjalan dengan lancar, tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini terbukti sebelum
diadakan tindakan mahasiswa cenderung pasif dan KBM di dominasi oleh dosen dan
beberapa mahasiswa yang pandai. Tetapi setelah dilakukan tindakan diskusi mahasiswa
lebih aktif dan KBM berjalan dengan lancar karena semua mahasiswa ikut berpartisipasi
dalam KBM. Suasana kelas yang semula gaduh karena sebagian mahasiswa ramai dan
bergurau sendiri sekarang berubah menjadi gaduh tetapi gaduh yang dimaksud adalah
gaduh yang positif, mahasiswa ramai karena debat dan bertukar pendapat.
Hasil wawancara menunjukkan mahasiswa lebih tertarik pada cara belajar dengan
penerapan metode diskusi kelas dalam pembelajaran sosiologi ekonomi, mereka
mengungkapkan bahwa selama mengikuti proses belajar belajar mengajar dengan
menggunakan metode diskusi kelas mereka sangat tertarik dengan metode diskusi kelas
tersebut, sebab mereka bisa saling mengungkapkan pendapat, materi pelajaran lebih mudah
dipahami, suasana belajar lebih menyenangkan dan santai. Mereka merasa lebih mudah
memahami konsep yang dipelajari dengan metode diskusi kelas serta mahasiswa bebas
mengungkapkan pendapatnya tanpa harus membaca buku dan ragu-ragu.
Hal ini berarti penggunaan metode diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan
metode diskusi kelas efektif dalam pembelajaran ekonomi. Meskipun tidak semua konsep
mata pelajaran ekonomi cocok menggunakan metode diskusi kelas. Namun metode diskusi
kelas dapat dipadukan dengan metode lain yang relevan dalam kegiatan belajar mengajar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan observasi dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan “ Pada
kegiatan pembelajaran ekonomi sebagian besar mahasiswa pasif karena metode yang
digunakan adalah metode ceramah dimana dosen lebih dominan dalam pembelajaran,
mahasiswa hanya menjadi pendengar yang baik. Mahasiswa merasa bosan dengan
penggunaan metode yang monoton, minat dan aktivitas mahasiswa cenderung tidak
16. JP3 Vol 2 No 1, Maret 2012
tampak. Melihat hal ini dosen perlu melakukan tindakan guna meningkatkan aktivitas
mahasiswa agar tujuan pembelajaran tercapai.
Perlakuan tindakan yang diambil oleh dosen adalah penerapan metode diskusi kelas
secara efektif sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan agar sasaran dan tujuan
pembelajaran tercapai dengan maksimal. Terbukti sebelum diadakan perlakuan tindakan
mahasiswa cenderung pasif sehingga aktivitas dan kualitas belajar menurun. Setelah
diadakan perlakuan tindakan yaitu dengan penerapan metode diskusi kelas ketuntasan
belajar meningkat. Mahasiswa mulai antusias mengikuti pembelajaran dan mengerjakan
soal, aktivitas mahasiswa mulai nampak. Dengan demikian penerapan metode diskusi kelas
di nilai efektif dalam meningkatkan aktivitas mahasiswa serta mengurangi tingkat
kegaduhan akibat mahasiswa bergurau sendiri dengan temannya pada saat kuliah
berlangsung.
Saran
Saran-saran yang penulis ajukan sesuai dengan analisa tersebut di atas sebagai
berikut :
1. Para dosen mata kuliah lain hendaknya dapat mencoba menerapkan metode
diskusi di kelas.
2. Penelitian selanjutnya agar lebih mengembangkan penerapan metode diskusi
secara lebih baik, sehingga hasilnya lebih relevan dan maksimal. Sebaiknya
penelitian dilakukan kolaborasi
3. Sebaiknya penelitian ini diteruskan ke siklus selanjutnya untuk mendapatkan
hasil yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Purnawan dan Gunawan. 2000. Teori-teori Belajar, Cetakan ke tiga, Erlangga, Jakarta
Darsono Max. 2000. Landasan Kependidikan, Cetakan ke dua, PT Rineka Cipta, Jakarta
Hasibuan dan Moedjiono.1986. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Imansjah. 1984. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Angkasa
Kasbolah, Kasihani.1998. Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Jakarta : Proyek PGSD Ditjen
Dikti Depdikbud.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta.PT RajaGrafindo Persada
Roestiyah NK dan Yumiarti Suharto.1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina
Aksara.
Sudjana, N.1990. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV.Sinar Baru.
Semiawan, Conny dan Larsito.1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta :
PT.Gramedia.
Semiawan, Conny,dkk.1987. Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan
Mahasiswa dalam Belajar. Jakarta : PT. Gramedia.
Sudaryo, 1991. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung. Alfabeta
Sukarno, 1981. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Download