1 INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT 1 Rahmat Hidayat 1, Isnaini2, Yenita Yatim2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT The background of this study caused at STKIP PGRI Sumatera Barat, especially in sosiology education program have the students who moved education program. The purpose of this research is to describe student’s interaction in moving education program with sosiology education program studenr’s at STKIP PGRI Sumatera Barat. The theories that used by the research is interactionalism symbolic theory, the expert is george simmel. According to simmel interactionalism symbolic is all about problems in a small scale, parsicularly the measure and individual interaction. This research is purposive sampling that participant’s are 19 student’s. The techniqui of collecting the data by using interview, collecting the data by using observation (non participant), interview, and document study. To analyte the data the research used individual and data analysis by miles and huberman that includes 4 steps ; data collection, data reduction, data presentation and conclusion phase.Student’s interaction in moving program in sosiology education program have two interaction : (1) Assosiatif interaction, (2) Disosiatif interaction. In asosiatif interaction is cooperation elements and acomodation elements (equilibrium). Disosiatif interaction look from contravensi element. Contravensi element, student’s interaction process that work all right that caused not willing someone that hidden and caused 2 or more individual may get conflict. Keywords : Interaction, Student’s perubahan itu sendiri. Salah satu PENDAHULUAN Keberadaan manusia dari sejak lahirterus mengalami pengembangan perubahan, melalui baik secara fisik maupun psikologis manusia pendidikan yaitu (Triwiyanto, 2014:1). yang merupakan makhluk hidup Pendidikan berusaha me- dengan akal budi memiliki potensi ngubah tingkah laku individu dalam untuk terus melakukan pengem- berfikir dan bertindak atau ber- bangan. Sifat pengembangan ma- tingkah laku. Selanjutnya pendidikan nusia menunjukkan sisi dinamis nya mempunyai artinya terus penting dalam meningkatkan sum- menerus pada manusia tidak ada berdaya manusia dan upaya me- yang wujudkan cita-cita bangsa Indonesia perubahan tidak terjadi berubah, kecuali 1 peran yang sangat 2 untuk mewujudkan kesejahteraan terhadap diri mereka sendiri umum dan Undang-undang Republik termasuk kebebasan dalam memilih Indonesia No 20 tahun 2003 tentang program studi bahkan kebebasan Sistem Pendidikan Nasional yang untuk pindah program studi sesuai menjelaskan bahwa pendidikan di dengan keinginan mahasiswa. Di lakukan agar mendapatkan tujuan STKIP yangdiharapkan bersama yaitu dalam didapatkan dua puluh satu orang (Undang-Undang System Pendidikan mahasiswa yang pindah ke program Nasional (SPN) No 20 Tahun 2003) : studi Sosiologi. Mahasiswa tersebut “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kecerdasan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi pendidikan agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/2013). berasal dari program studi yang Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dicapai tujuan pendidikan yang optimal (Tirta-rahardja dan Di dalam suatu Universitas, memiliki Sumatera Barat berbeda-beda. Berdasarkan data studi dokumen yang peneliti lakukan di prodi Sosiologi, di peroleh data sebanyak dua puluh satu mahasiswa yang melakukan pindah program studi di prodi sosiologi. Data yang peneliti temukan terdapat dua puluh satu nama-nama mahasiswa pindah program studi yang berasal dari prodi Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia, Sejarah, mahasiswa pindahan dari UNAND dan UNP. Berdasarkan hasilwawancara terhadap mahasiswa pindah program studipada tanggal 05 Januari Tahun 2017 di dapatkan keterangan bahwa mahasiswa pindah program studi masih kurang mampu berinteraksi Lasula, 2000:164). mahasiswa PGRI kebebasan dengan baik seperti bekerja sama dengan teman sekelas dalam 3 mengerjakan tugas kelompok, ber- kelompok, tugas yang di dapatkan komunikasi dan bekerjasama dalam tersebut akan di diskusikan kembali mempresentasikan tugas kelompok bersama rekan satu kelompok yang dengan teman satu kelompoknya. lain, apakah yang dicari oleh masing- Dari pengamatan penelitian, masing anggota kelompok tersebut terdapat 7 orang mahasiswa pindahan sudah benar atau belum. Hal ini yang masih kesulitan dalam ber- menandakan bahwa kerja sama yang interaksi ketika melakukan kerja- dilakukan oleh mahasiswa pindahan sama. Berikut ini adalah nama inisial dengan mahasiswa tetap dalam suatu mahasiswa kelompok masih belum berjalan pindahan yang me- ngalami permasalahan dalam ber- dengan baik. interaksi di prodi Sosiologi. Keterangan Selain itu juga terdapat delapan yang peneliti orang mahasiswa yang pindah peroleh dari salah seorang maha- program studi sudah mulai bisa siswa hanya untuk melakukan interaksi dengan bergantung kepada rekan-rekan yang baik bersama rekan-rekan sekelas- satu nya, baik berinteraksi dalam bekerja- pindahan, kelompok dirinya dengannya saat mengerjakan tugas kelompok. Disaat sama ketua kelompok, berkomunikasi ataupun kelompok kepada membagi masing-masing kelompok untuk mencari tugas anggota materi kelompok dan didiskusikan secara untuk ketika mengerjakan mempersentasikan tugas tugas kelompok di depan kelas. Maka penelitian ini tentu bersama, mahasiswa pindahan hanya sangat diam saja karena dia tidak paham karena peneliti akan mencari tahu dengan materi yang akan dia cari, tentang dan akhirnya mahasiswa pindahan mahasiswa yang pindah program tidak melakukan apa yang seharus- studi di prodi sosiologi, apakah nya dia kerjakan. bentuk interaksinya asosiatif atau Padahal ketika anggota kelompoknya sudah mengerjakan apa yang harus di kerjakan oleh anggota menarik untuk dilakukan disosiatif. bentuk interaksi sosial 4 Pemilihan informan dilakukan METODE PENELITIAN Penelitian pendekatan ini menggunakan dengan teknik purposive sampling Pendekatan yang berjumlah sebanyak19 orang. kualitatif. kualitatif sering disebut naturalistic, Teknik karena penelitiannya dilakukan pada berdasarkan atas anggapan bahwa kondisi yang alamiah disebut metode informan adalah orang yang benar- kualitatif karena data yang terkumpul benar mengetahui atau memiliki dan keterkaitan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2012:8). pemilihan informan dengan ini permasalahan atau objek penelitian. Para informan Prinsip dasar pendekatan kuali- dicari berdasarkan kriteria tertentu tatif adalah penelitian yang dimulai yang telah di tetapkan oleh peneliti dengan persoalan seperti mengapa, dan peneliti mengetahui identitas bagaimana, apa, dimana, dan bila- orang-orang yang pantas menjadi mana informan dan keberadaan mereka tentang suatu fenomena- fenomena atau gejala-gejala yang diketahui (Afrizal, 2014: 66). terjadi dilapangan dan peneliti dapat Disini peneliti menimbang dan memberi suatu makna kepada suatu menentukan informan mana yang peristiwa (Moleong, 2013:6). dianggap bisa di jadikan informan Dalam tipe penelitian deskriptif data yang dikumpulkan dalam penelitian ini agar sesuai dalam dengan permalahan dan tujuan yang penelitian adalah berupa kata-kata, akan diteliti, yang sesuai dengan gambar dan bukan angka-angka. Hal Penggunaan Teknik Purposive Sam- ini di sebabkan adanya penerapan pling peneliti menetapkan kriteria- metode kualitatif. Selain itu, semua kriteria informan yang harus di yang di kumpulkan berkemungkinan penuhi oleh informan. menjadi kunci terhadap apa yang Pengumpulan data di lakukan sudah di teliti. Dengan demikian, dengan wawancara mendalam. Me- laporan berisi tode pengumpulan data di lakukan kutipan-kutipan data untuk memberi dengan observasi (nonparti-sipant), gambaran penyajian laporan (Mo- wawancara men-dalam, dan studi leong,2010:11). dokumen. penelitian akan Unit analisis yang 5 digunakan adalah individu dengan Barat tentunya bertujuan untuk bisa analisis data Miles dan Huberman menjadi guru yang professional dan yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap bisa menjadi guru yang berkarakter. pengumpulan data, tahap reduksi Begitu pula dengan mahasiswa yang data, tahap penyajian data dan tahap pindah penarikan kesimpulan Sosiologi yang terdapat di kampus HASIL DAN PEMBAHASAN STKIP Interaksi sosial program PGRI studi di Sumatera prodi Barat. merupakan Mahasiswa tidak akan melakukan suatu bentuk yang umum dari proses pindah program studi jika mahasiswa sosial dan ini akan muncul bila tidak memiliki tujuan yang akan orang-orang atau kelompok manusia dicapai. mengadakan hubungan satu sama Tujuan adalah salah satu upaya lainnya. Interaksi sosial merupakan yang di lakukan seseorang untuk hubungan timbal balik antar manusia dapat mencapai apa yang diinginkan dalam kehidupan sosial (Setiadi, seseorang terhadap dirinya sendiri. 2011:95). Dari tahun 2009 sampai pada tahun Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau 2017 masih banyak terdapat kelompok terdapat kontak sosial dan mahasiswa yang pindah program komunikasi. Kontak sosial adalah studi ke prodi Sosiologi. tahap pertama dari terjadinya hu- Berdasarkan data wawancara bungan sosial. Komunikasi meru- yang di lakukan pada bulan April pakan penyampaian sesuatu infor- 2017 di prodi sosiologi, mahasiswa masi dan pemberian tafsiran dan pindah reaksi wawancarai adalah mahasiswa dari terhadap informasi yang disampaikan. Setiap program studi yang di prodi Matematika, Bahasa Inggris, kegiatan yang di Bahasa Indonesia, Sejarah dan ada lakukan oleh mahasiswa di STKIP juga PGRI Universitas Sumatera Barat tentunya mahasiswa diluar pindahan STKIP dari PGRI mempunyai tujuan masing-masing. Sumatera barat. Berdasarkan hasil Contohnya seperti mahasiswa yang penelitian yang telah di lakukan, kuliah di STKIP PGRI Sumatera tujuan mahasiswa yang melakukan 6 pindah program studi ke prodi interaksi mahasiswa pindah program sosiologi yaitu; untuk memperoleh studi sudah mulai stabil atau simbang IPK yang tinggi, dan ikut-ikut teman. (equilibrium) dimana sudah adanya Proses interaksi asosiatif usaha-usaha yang dilakukan oleh ditandai dengan adanya usaha-usaha mahasiswa seperti usaha untuk tidak untuk membeda-bedakan teman, dan usaha mengurangi perbedaan yang perbedaan- terdapat antara orang-perorangan atau kelompok- untuk menyelesaikan pertentangan atau konflik di dalam kelas kelompok manusia dan juga meliputi Proses disosiatif sering disebut usaha-usaha untuk mempertinggi ke- sebagai oppositional process persis satuan, proses-proses halnya dengan kerja sama, dapat memperhatikan ditemukan pada setiap masyarakat, kepentingan-kepentingan dan tujuan- walaupun bentuk dan arahnya di tujuan bersama. Untuk mencapai tentukan suatu kepentingan-kepentingan dan system social masyarakat yang ber- tujuan-tujuan maka diperlukan suatu sangkutan. Apakah suatu masyarakat bentuk kerja sama, proses akomodasi lebih menekankan pada salah satu dan proses asimilasi. Tetapi disini bentuk oposisi, atau lebih meng- hanya ditemukan dua bentuk proses hargai kerjasama, hal itu tergantung interaksi asosiatif yang dilakukan pada unsur-unsur kebudayaan ter- oleh mahasiswa pindah program utama yang menyangkut system studi yaitu dalam proses kerjasama nilai, struktur masyarakat dan system dan proses akomodasi. Berdasarkan sosial lainnya. Faktor yang paling hasil penelitian, kerjasama yang di menentukan adalah system lakukan masyarakat tersebut. mental sikap dan dengan oleh mahasiswa pindah oleh kebudayaan dan nilai program studi yaitu kerja sama Oposisi dapat diartikan sebagai dalam membuat tugas kelompok, cara berjuang melawan seseorang kerjasama dalam diskusi kelompok atau sekelompok manusia, untuk dan adanya kesmaan pembimbing mencapai tujuan tertentu. Penekanan akademik. Dalam proses akomodasi, oposisi pada proses interaksi diso- didapatkan keterangan bahwa 7 siatif yang di temukan adalah dalam kontravensi dimana pada saat diskusi unsur kontravensi. kelompok mahasiswa pindahan ini KESIMPULAN tidak di libatkan karena teman- Berdasarkan hasil penelitian temannya dalam satu kelas tidak mengenai interaksi sosial mahasiswa menyukai sifat dan sikap dari maha- pindah program studi di STKIP siswa pindahan sehingga mahasiswa PGRI Sumatera Barat, adanya dua pindahan merasa di asingkan oleh bentuk diantara teman sekelasnya. Selain itu, dalam mahasiswa pindah program studi hal ini juga pernah terjadi perten- dengan mahasiswa program studi tangan antara mahasiswa pindah sosiologi. Bentuk interaksi sosial program studi dengan teman satu tersebut dan kelas. Hal ini terjadi karena unsur dissosiatif. Adanya bentuk interaksi yang membeda-bedakan teman di sosial assosiatif yaitu dilihat dari dalam kelas. interaksi secara sosial assosiatif kerjasama yang dilakukan mahasiswa pindah program studi dalam pembuatan tugas kelompok dan diskusi kelompok didalam kelas. Proses akomodasi yang stabil juga menunjukkan bahwasannya proses interaksi mahasiswa pindah program studi mengarah kepada bentuk interaksi asosiatif, hal ini dapat menghasilkan suatu proses kerjasama yang bagus didalam kelas. Kerja sama yang timbul adalah karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainnya (out-group-nya). Sedangkan bentuk interaksi sosial dissosiatif yaitu dalam unsur 8 DAFTAR PUSTAKA Afrizal. 2008. Pengantar penelitian Kualitatif. Laboratorium Sosiologi FISIP UNAND Padang. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Depdiknas. 2003. Undang-Undang System Pendidikan Nasional (SPN) No 20 Th2003. Jakarta : Depdiknas. Dokumen. 2017.Profil Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Setiadi, Elly. Dan Usman Kolis. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media Group. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif dan R&D. BandungAlfabeta. Tirtahardja, Umar dan Lasula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.