STUDI PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN PASAR RAYA KOTA PADANG Oleh : Hanifa Desi,1 Slamet Rianto,2 Erna Juita3 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3 Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study aimed to obtain the data,process, analyse, and discuss data on street vendors along the highway market Padang town. The type of research is descriptive. Population in this study amounted 287 people that all street vendors, and the sample totaled 71 people. Instrument used in this study is a questionnaire or a questionnaire. The data analysis uses the percentage formula. The result of this study found : 1) the vendors agree with the location they occupy in the desert town along the highway with the percentage 42.25%. 2) the street vendors agree with increased environmental hygiene along city highways sword with a percentage of 45.07%. 3) the vendors agree with environmental safety conditions along along the desert highway town with percentage 42.25%. 4) the vendors agree with supervision order environment in desert town along the highway with the percentage 42.25%. Keyword : Study, Vendors STUDI PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN PASAR RAYA KOTA PADANG Oleh : Hanifa Desi,1 Slamet Rianto,2 Erna Juita3 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3 Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas data tentang pedagang kaki lima di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 287 orang yaitu seluruh pedagang kaki lima di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang. Dan sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik proporsional random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 71 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian ini menemukan : 1) Pedagang kaki lima setuju dengan lokasi yang mereka tempati di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang dengan persentase 42,25%. 2) Pedagang kaki lima setuju dengan kebersihan lingkungan di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang dengan persentase 45,07%. 3) Pedagang kaki lima setuju dengan keamanan lingkungan di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang dengan persentase 42,25%. 4) Pedagang kaki lima setuju dengan ketertiban lingkungan di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang dengan persentase 42,25%. Kata Kunci : Studi, Pedagang Kaki Lima dari kalangan pengusaha maupun PENDAHULUAN Kegiatan perdagangan merupakan salah satu kegiatan di bidang perekonomian yang mempunyai peran strategis dan sebagai rangka pembangunan yang pada dewasa ini merupakan salah satu urat kehadiran perekonomian Bangsa Indonesia. Perdagangan di Negara Indonesia potensi yang mempunyai besar untuk memasarkan barang dan jasa ke berbagai tempat, hal ini didukung oleh kedudukan geografi Negara Indonesia sepanjang garis khatulistiwa dan posisinya sebagai wilayah penghubung, yaitu diapit oleh dua benua dan dua samudera yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup memadai. Mengenai perdagangan tidak terlepas dari adanya tempat atau orang yang memperjualbelikan suatu yang dibutuhkan oleh manusia. Secara umum keterpurukan ekonomi Bangsa Indonesia saat ini sangat dirasakan oleh semua pihak kalangan dunia Keterpurukan usaha. ekonomi mengakibatkan juga bertambahnya tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan yang membuat masyarakat mencari jalan pintas membuka lapangan pekerjaan sendiri. Satu-satunya sektor masih bertahan sampai saat ini adalah sektor informal yang di dalamnya terdapat salah satu kegiatan yang saat ini berkembang pesat yaitu pedagang kaki lima. Menurut Peraturan Walikota No. 26 tahun 2007 menjelaskan pedagang kaki lima adalah yang melakukan usaha perdagangan informal yang menggunakan lahan terbuka dan tertutup diberbagi fasilitas umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sebagai fasilitas umum sebagai tempat usahanya dengan menggunakan baik peralatan bergerak atau peralatan bongkar pasang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pedagang kaki lima yang pedagang. Sejak terjadinya Gempa umumnya berjualan di ruas-ruas Bumi pada tanggal 30 September kota seperti jalan umum, lokasi 2009 yang menguncang Padang pasar dan beberapa tempat yang Sumatera Barat, menghancurkan dianggap strategis oleh pedagang beberapa kaki lima sehingga membuat kota bangunan menjadi sembrawut dan tidak mempemburuk tatanan pasar yang indah lagi, yaitu salah satunya sudah ada. Hal ini mempengaruhi adalah pedagang kaki lima di performa penataan pedagang kaki sepanjang jalan Pasar Raya Kota lima dalam banyak aspek. Dan Padang. menjadi Adanya pedagang kaki lima di sepanjang Kota Padang lokasi yang jalan Pasar Raya ini, mempunyai sangat strategis menjadi pusat perekonomian Kota bangunan termasuk pasar dan permasalahan pemerintah khususnya bagi Kota Dinas Padang Pasar untuk menertibkan para pedagang kaki lima tersebut (Dinas Pasar Kota Padang, 2012). Padang sehingga pengunjungnya Kenyataan di lapangan, beragam baik dari dalam maupun pedagang kaki lima di sepanjang luar Kota Padang. Pada awalnya jalan Pasar Raya Kota Padang pedagang kaki lima di sepanjang belum tertata dengan rapi. Karena jalan Pasar Raya Kota Padang para pedagang kaki lima tersebut hanya sedikit dan masih rapi tetapi berjejeran dan bebas berjualan sebaliknya sekarang sembarangan jumlahnya tempat sehingga sudah banyak dan tidak teratur membuat jalan penuh sesak serta lagi. Pedagang kaki lima ini yang situasi terdata yang sebab banyaknya kendaraan yang tersebar di sebelah barat sebanyak saling mendahului membuat jalan 180 lapak pedagang dan sebelah menjadi macet dan pejalan kaki timur (pengunjung) menjadi terganggu. 287 pedagang, sebanyak 107 lapak sangat memperhatinkan Akibatnya jalan raya di Pasar Raya Sepanjang Jalan Pasar Raya Kota Kota Padang”. Padang tak berfungsi sebagaimana mestinya. Ditambah lagi beberapa delman parkirnya METODE PENELITIAN yang tidak rapi serta angkot dan kendaraan lainnya memasuki jalan sempit areal pedagang kaki lima tersebut (Akbar, 2012). Kegiatan pedagang kaki lima ini dapat dilakukan oleh siapa saja, karena tidak memerlukan biaya yang besar, keterampilan khusus, prosedur yang panjang. Hanya saja perlu ruang atau tempat untuk berjualan meskipun tidak terlalu memadai. Seharusnya kebersihan tempat serta kebersihan makanan maupun minuman juga harus diperhatikan oleh penjual. Banyak kita jumpai yang menjual pedagang barang seperti makanan, minuman, buah-buahan, pakaian jadi, jilbab, aksesoris, sepatu atau sandal, tas dan kioskios kecil lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Studi Pedagang Kaki Lima di Jenis penelitian ini adalah deskriptif. (2010) Menurut Arikunto metode deskriptif merupakan penelitian yang benarbenar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi di lapangan atau wilayah tertentu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 287 orang PKL yaitu seluruh pedagang kaki lima di sepanjang jalan Pasar Raya kota Padang yang hanya memakai fasilitas jalan umum yang dianggap mengganggu. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi Arikunto (2010). yang diteliti, Berdasarkan jumlah populasi yang ditunjuk, maka sampel responden diambil secara teknik proposional random sampling, sebesar 25 % dari jumlah populasi sehingga dengan demikian jumlah sampel yaitu 71 orang. Maksudnya responden ditentukan secara acak seperti cara mengambil sampel random sampling yaitu undian dan dengan proporsi yang sama setiap jenis dagangan pedagang tersebut. kaki lima Berpedoman pada Arikunto (2006) menyatakan jika subjek nya kurang 100, lebih baik diambil semua. Tetapi jika subjek nya besar, dapat diambil antara 1015 % atau 20-25 % atau lebih. Berdasarkan penelitian tujuan yang telah di kemukakan, maka yang menjadi variabel penelitian ini adalah : lokasi, kebersihan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran lingkungan dan ketertiban lingkungan dari Pasar Raya Kota Padang terletak di Kecamatan Padang Barat astronomis penelitian analisis ini melalui distribusi frekuensi dan persentase P= ( ) ( ) x 100% Kelurahan Kecamatan Padang Selatan – 100 21’ 11” Bujur Barat dan ketinggian dari permukaan air laut 0-8 meter. Batas-batas administratif Kecamatan Padang Barat sebagai berikut: a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan c) Sebelah Barat berbatasan dengan menggunakan persentase di Barat terletak pada 00 58’ Lintang berada di sepanjang jalan Pasar Teknik analisa data pada tepatnya Kampung Jao . Secara letak pedagang kaki lima tersebut yang Raya Kota Padang. Daerah Penelitian lingkungan, keamanan Umum Samudera Indonesia d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur. Dari hasil penelitian yang telah B. Pembahasan 1. Lokasi Pedagang Kaki Lima dilakukan di daerah penelitian Di Sepanjang Jalan Pasar terdapat 32 orang dari 71 orang Raya Kota Padang responden Dari hasil penelitian yang telah setuju dengan dilakukan di daerah penelitian tempat dan terdapat 30 orang dari 71 orang diutamakan di sepanjang jalan responden Pasar setuju yang menjawab dengan lokasi di yang menjawab kebersihan barang Raya sangat Kota Padang dengan persentase (45,07%). sepanjang jalan Pasar Raya Bersih adalah keadaan dan Kota Padang dengan persentase lokasi (42,25%). menampilkan suasana bebas Menurut Tarigan (2012) teori dari kotoran, sampah, limbah, lokasi yang penyakit menyelidiki tata ruang (spatial sehingga order) kegiatan ekonomi atau kebersihan, kerapian dan sehat ilmu yang menyelidiki alokasi disemua tempat yang menjadi geografis dari sumber-sumber tempat yang serta Kebersihan atau keadaan bebas dari kotoran, adalah ilmu langka, hubungannya dengan lingkungan dan yang pencemaran menampilkan kegiatan manusia. merupakan pengaruhnya terhadap lokasi termasuk diantaranya berbagai macam usaha atau sampah dan kegiatan lain baik maupun Kebersihan adalah salah satu sosial. tanda dari keadaan yang baik. 2. Kebersihan Lingkungan debu, sebagainya. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan Di kebersihan diri agar sehat, Sepanjang Jalan Pasar Raya tidak bau, tidak menyebabkan Kota Padang kotoran Pedagang Kaki Lima atau menularkan kuman penyakit bagi ciri dan tindakan lainnya (Putri, sendiri maupun orang lain 2012). (Bahri, 2012). 4. Ketertiban Pedagang Kaki 3. Keamanan Pedagang Lingkungan Kaki Lima Di Lima Di Sepanjang Jalan Pasar Raya Kota Padang Sepanjang Jalan Pasar Raya Dari hasil penelitian yang telah Kota Padang dilakukan di daerah penelitian Dari hasil penelitian yang telah terdapat 30 orang dari 71 orang dilakukan di daerah penelitian responden terdapat 31 orang dari 71 orang satuju responden menjawab lingkungan di sepanjang jalan keamanan Pasar setuju yang dengan yang dengan Raya menjawab ketertiban Kota Padang lingkungan di sepanjang jalan dengan persentase (42,25%). Pasar Ketertiban yaitu aturan yang Raya Kota Padang dengan persentase (43,66%). mengharuskan segala sesuatu Keamanan keadaan supaya berjalan sejalan agar bebas dari bahaya. Istilah ini tidak berantakan dan teratur. bisa digunakan berhubungan Ketertiban dimaksudkan agar dengan segala para pembeli atau pengunjung bentuk kecelakaan dan lain- dapat merasakan suasana tertib lain. dalam kehidupan masyarakat suatu adalah kejahatan, Keamanan merupakan kondisi yang serta adanya kepastian memberikan suasana tentram pelayanan yang adil dan tertib bagi pengunjung atau pembeli, dimanapun bebas dari rasa takut dan tidak Penciptaan ketertiban yang ada khawatir akan pada penjual atau pedagang keselamatan lima ia tersebut berada. jiwa raga, dan harta milik, kaki akan bebas dari ancaman, gangguan menarik simpati para pembeli. Hal ini, tergantung sejauh mana pengetahuan masyarakat terhadap pemeliharaan pada persentase 42,25%. dan suasana tertib disuatu tempat, sehingga Pasar Raya Kota Padang dengan dasarnya DAFTAR PUSTAKA memperoleh suasana tertib dan teratur serta berdisiplin dalam Arikunto, Suharsimi. 2006. berbagai tugas tanggung jawab Manajemen Penelitian Suatu bersama (Surya, 2012). Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. ________. Suharsimi. 2010. Prosedur C. Kesimpulan 1. Pedagang setuju Penelitian Suatu Pendekatan yang mereka Praktik. Jakarta : PT Rineka kaki dengan lokasi lima Cipta. tempati di sepanjang jalan Pasar Raya Kota Padang dengan Peraturan Wali Kota No. 26 tahun persentase 42,25%. 2. Pedagang kaki lima 2007 tentang Pedagang Kaki setuju Lima. dengan peningkatan kebersihan lingkungan di sepanjang jalan Statistik Kecamatan Padang Barat. Kecamatan dalam Pasar Raya Kota Padang dengan 2012. persentase 45,07%. Angka. BPS : Kota Padang. 3. Pedagang kaki dengan kondisi lima setuju keamanan Syamsul Bahri. lingkungan di sepanjang jalan 2012.http://pengusahamuslim. Pasar Raya Kota Padang dengan com/pengurusan-izin-usaha. persentase 43,66%. Di akses tanggal 18 Juli 2012. 4. Pedagang kaki lima setuju dengan pengawasan ketertiban lingkungan di sepanjang jalan Wiryawan, M. Ryzki . 2012.http://aleut.wordpress.co m/2012/05/09/asal-usulistilah-pedagang-kaki-lima/. Di akses tanggal 15 Januari 2013.