BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Wireline Logging Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor (Ellis & Singer, 2008). Data yang dihasilkan disebut sebagai well log. Berdasarkan proses kerjanya, logging dibagi menjadi dua jenis yaitu wireline logging dan logging while drilling. Well Logging merupakan bagian dari penilaian formasi yang mempunyai tujuan utama antara lain: a. Identifikasi reservoir b. Perkiraan cadangan hidrokarbon di reservoir c. Perkiraan perolehan hidrokarbon Adapun pengertian dari Wireline logging sendiri merupakan perekaman dengan menggunakan kabel setelah pengeboran dilaksanakan dan pipa pengeboran telah di angkat. Wireline logging dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel digunakan sebagai alat untuk mentransmisikan data. 2.2 Jenis-jenis Log Berdasarkan interpretasi secara pintas (quick look) log terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 5 6 1. Log yang menunjukan zona permeable a. Log Spontaneous Potential (SP) b. Log Gamma Ray (GR) c. Log Caliper 2. Log yang mengukur resistivitas formasi a. ILD / LLD (Log Deep Resistivity) b. ILM / LLM (Log Medium Resistivity) c. MSFL (Micro Resistivity Log) 3. Log yang mengukur porositas a. Log Density (RHOB) b. Log Neutron (NPHI) c. Log Sonic (DT) 2.3 Prinsif Kerja Wireline Logging Dalam pengukuran wireline, alat logging (atau probe) diturunkan kedalam lubang sumur pada sebuah konduktor ganda. Transmitter yang dimasukan kedalam sumur berfungsi merekam keadaan dibawah dan receiver yang ditanam di permukaan sebagai penerima hasil transmitter. Setelah diturunkan ke bagian bawah tepatnya di interval zona produktif, pengukuran dilakukan dengan cara menarik perlahan tool yang dimasukan kedalam sumur tersebut. Sehingga defleksi kurva–kurva log yang 7 dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi lubang bor tersebut dan lumpur yang digunakan. Gambar 2.1 Wireline Logging Tools (sumber : admin Interrlectual, 2017) Adapun rumus-rumus yang dipakai pada perhitungan wireline logging itu meliputi : A. Archie B. Simandoux C. Indonesia 8 D. Volume Shale E. Porositas Absolute F. Porositas Efektif ∅𝑒 = ∅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − (𝑉𝑠ℎ . ∅𝑠ℎ) 2.4 Dasar Interpretasi QuickLook Gambar 2.2 defleksi chart log triple combo (sumber:Dosh Nazlan (linkedIn) Metode Interpretasi Quick look dapat diklasifikasikan sebagai metode cepat untuk mengidentifikasi kemungkinan zonazona prospek yang pada umumnya dilakukan di wellsite. Analisa yang dapat diperoleh yaitu posisi zona permeable, tebal lapisan, 9 porositas, saturasi air, dan prediksi nilai produksi net. Ada beberapa metode quicklook yang pada umumnya digunakan. Salah satunya yaitu menggunakan Software Maxis OP, dimana didalam software tersebut terdapat komputasi/algoritma PERT (Preeleminary Evaluation Real Time) dan FEQL (Formation Evaluation Quick Look). 2.5 Pengertian Cadangan Cadangan adalah perkiraan volume minyak,kondensat,gas alam,natural gas liquid dan substansi lain yang berkaitan secara komersial dapat diambil dari jumlah yang terakumulasi di reservoir dengan metode operasi yang ada dengan kondisi ekonomi dan atas dasar regulasi pemerintah saat itu. Cadangan biasanya direvisi begitu reservoir diproduksikan seiring bertambahnya data geologi yang diperoleh atau karena perubahan kondisi ekonomi. Perhitungan cadangan melibatkan ketidakpastian yang tingkatannya sangat tergantung pada tersedianya jumlah data geologi dan engineering yang dapat dipercaya. Atas dasar ketersediaan data tersebut maka cadangan digolongkan menjadi dua , yaitu proved reserve dan unproved reserve. Unproved reserve memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih besar dari proved reserves dan digolongkan menjadi probable dan possible. 10 2.5.1 Perhitungan cadangan dengan Metode Volumetric Metode volumetric digunakan untuk memperkirakan besarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang baru, dimana data-data yang tersedia belum lengkap. Datadata yang diperlukan untuk perhitungan perkiraan cadangan secara volumetris, yaitu bulk volume reservoir (Vb), porositas batuan (f), saturasi fluida (Sf), dan faktor volume formasi fluida. Perhitungan perkiraan cadangan secara volumetris dapat digunakan untuk mengetahui besarnya initial oil in place, ultimate recovery, dan recovery factor. A. Penentuan OOIP (original oil in place) Pada batuan reservoir yang mengandung satu acre-feet pada kondisi awal, maka volume minyak dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: ...................persamaan 2.1 B. Penentuan Recovery Factor Recovery Factor adalah perbandingan antara jumlah minyak yang dapat diproduksikan dengan jumlah minyak mula-mula ditempat dalam suatu reservoir. Recovery Factor pada saat 11 volumetrik dapat dihitung dengan Metode JJ. Arps berdasarkan tenaga pendorong reservoirnya. Reservoir dengan tenaga pendorong water drive mempunyai persamaan sebagai berikut : ……….persamaan 2.2 Reservoir dengan tenaga pendorong solution gas drive ………persamaan 2.3 C. Penentuan Estimated Ultimated Recovery Apabila harga recovery factor telah diketahui maka dapat diperkirakan jumlah cadangan minyak yang mungkin dapat diproduksikan (Estimated Ultimated Recovery). Estimated Ultimated Recovery (EUR) pada saat volumetrik.Mempunyai persamaan sebagai berikut : …………………………persamaan 2.4