See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/322355049 Indikasi, Penyebab dan Penerapan Type Curve Pada Reservoir Low Resistivity Low Contrast (LRLC); Studi Kasus Lapangan KL Conference Paper · July 2017 CITATIONS READS 0 381 6 authors, including: Didit Putra Kusuma PETRONAS 9 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Rock Typing Evaluation View project The Relationship Between Smectite/ Illite Ratios and Diagenetic History of Sandstone Reservoir, Batu Ayau Formation, Upper Kutai Basin, East Kalimantan, Indonesia View project All content following this page was uploaded by Didit Putra Kusuma on 10 January 2018. The user has requested enhancement of the downloaded file. Indikasi, Penyebab dan Penerapan Type Curve Pada Reservoir Low Resistivity Low Contrast (LRLC); Studi Kasus Lapangan KL Mohammad Reza1, Riezal Arieffiandhany1, Didit Putra K1, Nur Rahma S1, Icuk Dwi W2, Linda Fransiska2, and Sobani2 1 2 Petrophysics, PT Pertamina Hulu Energi, Jakarta 12440, Indonesia West Reservoir Management, PT Pertamina Hulu Energi, Jakarta 12440, Indonesia ABSTRAK Potensi Zona Pay Low Resistivity Low Contrast (LRLC) merupakan salah satu tantangan perusahaan minyak dan gas dalam mendeterminasi cadangan dan potensi yang mereka miliki. Kehadiran Zona Pay LRLC bisa menghilangkan potensi minyak dan gas yang seharusnya ada. Potensi ini terwujud pada Formasi Main dan Massive Cibulakan pada Lapangan KL Offshore North West Java yang merupakan salah satu formasi dengan reservoir berkarakter LRLC yang terbukti menghasilkan minyak dan gas. Pengalaman dalam mendeterminasi indikasi, penyebab dan solusi menjadi hal yang penting untuk perkembangan industri hulu minyak dan gas Indonesia. Zona reservoir yang terindikasi LRLC adalah Zona KL-56 pada Formasi Massive Cibulakan yang merupakan reservoir penghasil minyak. Secara umum indikasi LRLC pada reservoir ini adalah kehadiran minyak pada serbuk bor dengan kategori jejak ke baik, lonjakkan total gas, lonjakan pembacaan log resistivitas 2-4 ohmm, crossover kurva Faktor Formasi (F) – Resistivitas Dalam (RT) dan crossover kurva Densitas (RHOB) – Resistivitas Dalam (RT). Penyebab indikasi-indikasi tersebut adalah ukuran butir yang halus, lapisan dengan laminasi tipis dan keterdapatan jejak mineral konduktif. Penyebab-penyebab tersebut berpengaruh terhadap pembacaan kurva resistivitas dikarenakan luas permukaan butiran yang luas yang dapat mengikat air, konduktivitas matrik serta resolusi vertikal kurva resistivitas yang rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa reservoir terindikasi LRLC dengan parameter kelistrikan yang khusus. Type Curve digunakan dalam mengklasifikasikan jenis reservoir dan membantu dalam penentuan parameter kelistrikan yaitu m dan n. Type curve menunjukkan zona reservoir KL-56 merupakan reservoir dengan karakter kelistrikan lebih konduktif dibandingkan reservoir batupasir serpihan dan nilai parameter kelistrikkan yang tidak sama dengan keadaan Archie (m≠n≠2). Penggunaan nilai m dan n dari type curve pada perhitungan saturasi air menunjukkan penurunan antara 10-30% sehingga dapat memberikan ketebalan pay yang lebih tebal. Ketebalan zona reservoir LRLC pay ini telah divalidasi dengan data mudlog berupa reservoir dengan pembacaan gas yang tinggi. Metode ini memerlukan pengujian pada kasus-kasus lain dengan validasi yang akurat. Kata kunci : Low Resistivity Low Contrast (LRLC), Formasi Massive Cibulakan, Type Curve, Parameter Kelistrikan PENDAHULUAN Zona reservoir Low Resistivity Low Contrast (LRLC) di PHE ONWJ merupakan salah satu zona yang berkontribusi memproduksikan minyak dan gas. Potensi minyak dan gas pada zona ini menjadi tantangan bagi perusahaan dikarenakan karakter data log mencerminkan zona reservoir yang berpotensi terkandung fluida air dan berpotensi memberikan hasil perhitungan petrofisika yang jauh lebih pesimis dan tidak ekonomis jika digunakan dalam perhitungan cadangan. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mencari solusi dalam perhitungan petrofisika dan selanjutnya dapat memberikan hasil perhitungan cadangan yang jauh lebih meyakinkan. digunakan dengan asumsi kesamaan karakter geologi reservoir. Data-data tersebut selanjutnya akan digunakan pada rangkaian analisis yang meliputi : 1. Identifikasi Reservoir Potensi menggunakan data log dan mud log 2. Identifikasi Penyebab Karakter LRLC pada reservoir potensi dengan menggunakan data mud log, wireline log dan data inti batuan. 3. Penerapan metode type curve untuk mencari parameter kelistrikan yang tepat dan selanjutnya digunakan dalam perhitungan saturasi air. Gb. 1 ‘Peta lokasi Lapangan KL dan Struktur KLA (Garis Merah) Studi petrofisika mengambil studi kasus pada interval KL-56, Formasi Massive Cibulakan yang berlokasi pada Lapangan KL, Struktur KLA (Gb.1). Formasi Massive Cibulakan diendapkan pada Kala Miosen Awal – Tengan dengan lingkungan pengendapan Laut Dangkal. Reservoir ini merupakan salah satu reservoir silisiklastik produksi minyak yang berkarakter LRLC. Pada interval ini, studi petrofisika meliputi identifikasi reservoir potensi, identifikasi penyebab dan penerapan type curve yang merupakan solusi dalam perhitungan saturasi air pada reservoir berkarakter LRLC. Detil dari rangkaian studi ini akan dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab selanjutnya. DATA DAN METODE Data yang digunakan dalam studi ini meliputi data log, mud log, inti batuan beserta analisisnya seperti Special Core Analysis (SCAL), Routine Core Analysis (RCAL) dan Analisis Air Formasi (Water Analysis). Data tersebut merupakan syarat minimum data yang dibutuhkan dalam studi ini untuk mendapatkan hasil analisis yang meyakinkan. Jika tidak ada inti batuan, analogi data sumur yang terdapat data inti batuan bisa Identifikasi reservoir potensi menggunakan data log dan mud log dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri penting kehadiran hidrokarbon pada reservoir. Pada data mud log, potensi reservoir dicirikan dari kehadiran minyak pada serbuk bor dan peningkatan pembacaan gas pada Total Gas ataupun Gas Chromatograph. Selanjutnya pada data wireline log potensi hidrokarbon bisa diamati pada log resistivitas (RT), persilangan antara Log Formation Factor (F) dan Resistivitas (RT), persilangan antara Log Resistivitas dan Densitas (RHOB) dan persilangan antara Log Neutron (NPHI) dan Densitas (RHOB). Rentang log resistivitas berkarakter LRLC adalah 1-3 ohmm (Gauntt et al., 1964; Murphy & Owens, 1972; Tripathy et al., 1984). Log Formation Factor (F) didapat dengan: F = CWA/CT....................................................(1) Dimana CWA adalah Konduktivitas Air Semu (Conductivity Water Apparent) dan CT adalah Konduktivitas sebenarnya (Conductivity True). Selanjutnya log F ditampilkan dalam satu kolom bersama log RT dengan nilai minimum & maksimum dari Log F adalah 0.01 & 1000K dan log RT adalah 0.2 & 20 ohmm dengan skala logaritmik. Untuk log RT dan RHOB yang ditampilkan dalam satu kolom, nilai minimum & maksimum untuk log RT adalah 0.2 & 20 ohmm dan log RHOB adalah 1.91 & 2.71 G/CC. Untuk log NPHI dan RHOB yang ditampilkan dalam satu kolom, nilai minimum & maksimum untuk log NPHI adalah 0 & 0.6 dengan tampilan terbalik terhadap log RHOB, sedangkan nilai minimum & maksimum untuk log densitas adalah 1.7 & 2.7 G/CC. Nilai minimum dan maksimum pada beberapa log diatas dapat diubah berdasarkan interpretasi pada interval reservoir yang terbukti ataupun diyakini terisi air dan pada interval murni serpih. Pengamatan data mud log dan wireline log dapat diinterpretasikan berpotensi reservoir terkandung hidrokarbon jika : 1. Keterdapatan minyak pada serbuk bor pada skala jejak sampai menengah (trace – fair show) 2. Perbedaan jelas antara kenaikkan Total Gas (TG) dengan Background Gas (BG) 3. Log F dan RT terdapat persilangan (F rendah dan RT tinggi) 4. Log RT dan RHOB terdapat persilangan (RT tinggi dan RHOB rendah) 5. Log NPHI dan RHOB terdapat persilangan (NPHI rendah dan RHOB rendah) Identifikasi penyebab LRLC melibatkan data mud log, wireline log dan data inti batuan jika tersedia. Tentunya kehadiran tiga (3) data tersebut mampu memberikan gambaran penyebab LRLC yang jelas dari reservoir kita. Pengamatan pada Mud Log meliputi ukuran butir, porositas, keterdapatan mineral konduktif dan deskripsi keterdapatan minyak pada serbuk bor. Pengamatan pada Wireline Log meliputi pengamatan kualitatif terhadap Log Gamma Ray (GR), Neutron (NPHI) dan Densitas (RHOB). Pola halus datar (Smoothed) pada data log mencirikan tidak terdapat perubahan ukuran butir dan mineral sedangkan pola bergerigi (Serrated) mencirikan perubahan ukuran butir dan mineral secara berulang atau berstruktur laminasi. Pengamatan pada data inti batuan meliputi pengamatan pada data deskripsi megaskopis yaitu penampakan inti batuan, ukuran butir, struktur sedimen, kehadiran minyak pada inti batuan beserta analisis fluoroscences, petrografi, X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya hasil pengamatan ini akan menyimpulkan penyebab dominan dari reservoir LRLC. Type Curve merupakan suatu pendekatan yang dikemukakan oleh P.F. Worthington (2006) dan digunakan untuk mengkarakterisasi parameter kelistrikan dari reservoir. Parameter kelistrikan reservoir yang dimaksud adalah nilai a, m dan n yang didapatkan dari Special Core Analysis (SCAL) dan selanjutnya digunakan dalam perhitungan saturasi air. Parameter kelistrikan tersebut hadir dari persamaan: F = Cw/Co atau Ro/Rw....................................(2) Dimana Cw = Konduktivitas Air Formasi, Co = Konduktivitas Reservoir Terisi Air, Ro = Resistivitias Reservoir Terisi Air dan Rw = Resistivitas Air Formasi F = a/Φm............................................................(3) Dimana F = Formation Factor yang berlaku pada kondisi reservoir terisi penuh oleh air, a = Turtosity, Φ = Porositas, dan m = Faktor Sementasi G = 1/(Φm Swn).................................................(4) Dimana G = Geometric Factor yang merupakan formation factor (F) pada kondisi terjenuhkan sebagian oleh air, Sw = Saturasi Air dan n = Saturation Exponent. Penurunan nilai F = Cw/Co pada reservoir batupasir serpihan dan batupasir sangat serpihan terhadap penurunan nilai Cw atau nilai salinitas air formasi menunjukkan adanya peningkatan konduktivitas reservoir terisi air yang diakibatkan oleh Excess Conductivity (x) (Worthington, 1985). x bisa hadir dikarenakan adanya mineral lempung yang dapat mengikat air dan selanjutnya meningkatkan konduktivitas dari reservoir sehingga dapat mempengaruhi nilai F, m dan n yang merupakan parameter kelistrikan reservoir. Karakterisasi ini digambarkan dalam Type Curve dengan membandingkan nilai F/F* dengan Cw dan G/G* dengan Cw dan mengelompokkan karakter kelistrikan reservoir kedalam Kondisi Archie, Non-Archie (Shaly Sand) dan Severely NonArchie (Worthington, 2006)(Gb.3). Fa = Formation Factor Apparent dan Ga = Geometric Factor Apparent adalah faktor yang tidak terpengaruh oleh penurunan nilai Cw atau faktor pada kondisi Archie dengan nilai m = 2 dan n = 2. 7. Hitung G* = 1/(Φ m* Swirrn* dengan asumsi n* = 2 8. Hitung G/G* 9. Masukkan nilai Cw dan G/G* kedalam diagram G/G* (Terjenuhkan air sebagian). Baca nilai x/Swirr 10. Hitung x menggunakan persamaan x’=x/Swirr 11. Masukkan nilai Cw dan x kedalam diagram F/F*. Baca nilai F/F* 12. Hitung Δm dari persamaan hubungan antara F/F* dan Φ. Perkiraan m = m* - Δm. 13. Hitung Δn dari persamaan hubungan G/G*, Φ dan Swirr. Perkiraan n = n* - Δn. 14. Gunakan nilai parameter m dan n yang baru dalam perhitungan saturasi air (Sw). HASIL DAN DISKUSI Identifikasi keterdapatan reservoir LRLC yang berpotensi menunjukkan bahwa reservoir tersebut hadir dengan ciri-ciri adanya kemunculan minyak, kenaikkan total gas, kenaikkan resistivitas rata-rata dibawah 3 ohmm, crossover log F dan RT dan crossover log RT dan RHOB. Metode identifikasi ini bisa direplikasi pada interval non-LRLC ataupun pada sumur-sumur lainnya. Gb. 3 Diagram Type Curve untuk karaterisasi kelistrikan reservoir jenuh air atau F/F* vs Cw (Atas) dan kelistrikan reservoir jenuh air sebagian atau G/G* vs Cw (Bawah) (Worthington, 2006) Langkah kerja penerapan Type Curve kedalam analisis petrofisika sebagai berikut (Modifikasi dari Worthington, 2006) : 1. Perhitungan petrofisika awal (Vshale & Por) 2. Penentuan nilai konduktivitas air formasi (Cw). Dianjurkan berasal dari data analisis air formasi. 3. Pembacaan konduktivitas dalam (Ct) 4. Hitung G=Cw/Ct 5. Hitung F* = 1/Φm* dengan asumsi m* = 2 6. Hitung Swirr (Saturasi Air Irreducible) dengan bantuan data Capillary Pressure (JFunction) dan Rocktyping Identifikasi penyebab reservoir LRLC menunjukkan reservoir umumnya memiliki ukuran butir sangat halus – menengah, kehadiran mineral konduktif yaitu glaukonit dengan kategori jejak dan struktur sedimen laminasi tipis. Ciri-ciri diatas dapat menyebabkan LRLC dan memungkinkan adanya karakter kelistrikan yang khusus dan juga mempengaruhi nilai parameter m dan n. Perbedaan nilai salinitas air yang digunakan pada saat analisis inti batuan dengan kondisi salinitas air sebenarya pada reservoir mengakibatkan terdapat perbedaan parameter kelistrikan reservoir dari data inti batuan dan dari analisis Type Curve. Type Curve menunjukkan karakter kelistrikan reservoir adalah Severely Non-Archie dan parameter m dan n yaitu 1.45 dan 1.2 (Gb.4). Gb.4. Penerapan Type Curve menunjukkan reservoir berkarakter Severely Non-Archie dan hasil perhitungan saturasi air menunjukkan korelasi baik dengan data total gas pada mud log. Hasil perhitungan saturasi air menunjukkan hasil yang lebih optimis dan berkorelasi dengan total gas pada mud log dan dengan data produksi. Tentunya hasil ini analisis zona KL-56 ini mendukung tingkat keyakinan dalam perhitungan cadangan dan rencana penambahan produksi dengan pengeboran sumur infill 2018 (RKAP 2018). KESIMPULAN Optimisasi perhitungan saturasi air pada Reservoir LRLC yaitu KL-56 menunjukkan bahwa Type Curve dan kombinasi dengan data pendukung menunjukan metode ini bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan hasil yang lebih optimis dan meyakinkan. Tentunya penerapan metode ini juga harus terus mengalami pengembangan mengingat adanya penyebab LRLC lain yaitu laminasi serpih pada reservoir yang dapat diatasi dengan metode lain. PUSTAKA Worthington, P.F. 1982. The influence of shale effects upon the electrical resistivity of reservoir rocks, Geophysical Prospecting 30: 673–687. Worthington, P.F. 1985. The evolution of shalysand concepts in reservoir evaluation, The Log Analyst 26 (1): 23–40. View publication stats Worthington, P.F. 2000. Recognition and evaluation of low-resistivity pay, Petroleum Geoscience 6: 77–92. Worthington, P.F. 2006. Quality assurance of the evaluation of hydrocarbon saturation form resistivity data, Society of Petroleum Engineer. Worthington, P.F. 2007. Petrophysical type curves for identifying the electrical character of petroleum reservoirs, Society of Petroleum Engineer: Reservoir Evaluation & Engineering. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Jajaran Manajer Departemen Subsurface dan Team Lead West Asset PHE ONWJ atas dukungannya dan juga rekan-rekan PT. FERG Geosains Indonesia atas masukan dan saran mengenai evaluasi formasi LRLC.