Uploaded by ifahdalifah4

perkembangan ekosistem

advertisement
1.
EKOSISTEM ESTUARI
Estuari berasal dari kata aetus yang artinya pasang-surut. Estuari
didefinisikan sebagai badan air di wilayah pantai yang setengah tertutup,
yang berhubungan dengan laut bebas. Oleh karena itu ekosistem ini sangat
dipengaruhi oleh pasang surut dan air laut bercampur dengan air darat yang
menyebabkan salinitasnya lebih rendah daripada air laut. Muara sungai, rawa
pasang-surut, teluk di pantai dan badan air di belakang pantai pasir temasuk
estuari. Estuaria adalah wilayah pesisir semi tertutup yang mempunyai
hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari
daratan. Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang
merupakan endapan yang dibawa oleh air tawar dan air laut. Contoh dari
estuaria adalah muara sungai, teluk dan rawa pasang-surut.
b. Komponen Komponen Ekosistem Estuari
Di estuaria terdapat tiga komponen fauna, yaitu fauna laut, air tawar dan
payau. Komponen fauna yang terbesar didominasi oleh fauna laut yaitu
hewan stenohalin yang terbatas kemampuannya dalam mentolerir perubahan
salinitas dan hewan euryhalin yang mempunyai kemampuan mentolerir berbagai
penurunan salinitas yang lebar. Komponen air payau terdiri dari spesies
organisme yang hidup di pertengahan daerah estuaria pada salinitas antara 5300/00. Spesies-spesies ini tidak ditemukan hidup pada perairan laut maupun tawar.
Komponen air tawar biasanya terdiri dari yang tidak mampu mentoleril salinitas
di atas 5 dan hanya terbatas pada bagian hulu estuaria. Ciri khas estuaria
cenderung lebih produktif daripada laut ataupun air tawar. Estuaria adalah
ekosistem yang miskin dalam jumlah spesies fauna dan flora. Faunanya: ikan,
kepiting, kerang dan berbagai jenis cacing berproduksi dan saling terkait melalui
suatu rantai makanan yang kompleks. Detritus membentuk substrat untuk
pertumbuhan bakteri dan alga dan kemudian menjadi sumber makanan penting
bagi organisme pemakan suspensi dan detritus.
c. Peranan Ekosistem Estuari
Secara umum estuaria mempunyai peranan ekologis penting diantaranya sebagai
berikut:
1. Sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi
pasang surut (tidal circulation);
2. Penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria
sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan;
3. Sebagai tempat untuk bereproduksi dan atau tempat tumbuh besar (nursery
ground) terutama bagi sejumlah spesies udang dan ikan.
Sedangkan secara umum estuaria dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut:
1. Sebagai tempat pemukiman;
2. Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan;
3. Sebagai jalur transportasi;
4. Sebagai pelabuhan dan kawasan industri.
Secara umum estuaria mempunyai peranan ekologis penting diantaranya sebagai
berikut:
1. Sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi
pasang surut (tidal circulation);
2. Penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria
sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan;
3. Sebagai tempat untuk bereproduksi dan atau tempat tumbuh besar (nursery
ground) terutama bagi sejumlah spesies udang dan ikan.
c. Kerusakan Pada Ekosistem Estuari
1.
Sedimentasi di wilayah estuaria.
2.
Meningkatnya pembangunan di lahan atas (up-land) menjadi kawasan
Industri, pemukiman, pertanian menjadikan sumber limbah yang bersamasama dengan aliran sungai akan memperburuk kondisi wilayah estuaria.
3.
Kegiatan-kegiatan kontruksi yang berkaitan dengan usaha pertanian,
seperti pembuatan saluran irigasi, drainase dan penebangan hutan akan
mengganggu pola aliran alami daerah tersebut, mengakibatkan ekosistem
estuary tercemar
a. Tindakan Untuk Melestarikan Ekosistem Estuari
1. Memperbaiki Daerah Lahan Atas (up-land)
Upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi dampak kerusakan pada
ekosistem perairan wilayah estuaria yaitu dengan menata kembali sistem
pengelolaan daerah atas.
2. Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Secara Optimal
Wilayah estuaria yang berfungsi sebagai penyedia habitat sejumlah spesies
untuk berlindung dan mencari makan serta tempat reproduksi dan tumbuh.
3. Konsenvasi Hutan Mangrove
Perlindungan hutan mangrove pada wilayah estuaria sangat penting,
karena selain mempunyai fungsi ekologis juga ekonomis. Secara ekologis
hutan mangrove adalahsebagai penghasil sejumlah besar detritus dari
serasah, daerah asuhan (nursery ground), mencari makan (feeding ground)
dan sebagai tempat pemijahan (spawning ground).
5.Ekosistem Danau
Ekosistem danau adalah hubungan beberapa populasi yang hidup disuatu
ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air yang mengadakan
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik
dan hubungannya adalah timbal balik
a.
Komponen Komponen Ekosistem Danau
Komponen ekosistem danau tersusun atas komponen hidup (biotik) dan
komponen tak hidup (abiotik) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Komponen Biotik
Komponen biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk hidup
seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
Komponen Abiotik
1.
Suhu
2. Air
3.
Cahaya Matahari
4. Angin
5.
Batu dan Tanah
6.
Tingkat keasaman atau Ph tanah
b. Peranan Ekosistem Danau
Beberapa fungsi dan manfaat danau sebagai ekosistem antara lain :
1. sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan
genetik;
2. sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang
penting,
3. sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat
sekitarnya (rumahtangga, industri dan pertanian);
c.
Kerusakan yang terjadi pada ekosistem danau
Ekosistem danau mengalami kerusakan karena pencemaran akibat ulah
manusia yang tidak bertanggung jawab membuang sampah kedanau, atau
menjadikan danau sebagai toilet raksasa.
d. Tindakan Untuk Melestarikan Ekosistem Danau
Tidak membuang sampah dan limbah sembarangan terutama ke Danaudan
tidak menjadikan danau sebagai toilet raksasa
6.Ekosistem Sungai
Ekosistem sungai ini merupakan salah satu jenis ekosistem air tawar.
Indonesia sendiri di hampir semua wilayahnya mempunyai ekosistem sungai ini.
Hal ini karena setiap pulau yang ada di Indonesia mempunyai sungai. Beberapa
sungai yang terkenal dan sekaligus menjadi ekosistem sungai yang besar anatar
lain adalah Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, Sungai Musi, Sungai Bengawan
Solo, dan lain sebagainya.
b. Komponen Komponen Ekosistem Sungai

Komponen biotik.
Ekosistem sungai mempunyai banyak sekali komponen biotik, seperti
tumbuhan (contoh: ganggang, angkung liar, enceng gondok, lumut, dan
lain sebagainya), binatang (contoh: sipur, keong, remis, kerang, udang ,
ular, serangga, dan lain sebagainya), fitoplankton, zooplankton, serta
organisme lainnya.

Komponen abiotik
Beberapa komponen abiotik yang berada di ekosistem sungai antara lain,
suhu, cahaya matahari, kelembaban dan lain sebagainya.
c. Peranan Ekosistem Sungai
1. Sumber air tawar dan sebagai Ekosistem air berperan sebagai bottle neck dalam
siklus hidrologi yang ada di Bumi.
2. Ekosistem sungai yang bersamaan dengan ekosistem estuary merupakan
tempat yang mudah dan murah untuk membuang limbah yang bersifat tertier.
d.Tindakan Untuk Melestarikan Ekosistem Sungai
1.
Tidak menggunakan racun dan bom pada saat menangkap ikan di sungai
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalbumi.com/knol/terumbu-karang/
Sunarto.2006.Keanekaragaman Hayati dan degradasi Ekosistem Terumbu
Karang.Karya Ilmiah.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Padjajaran.
https://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
Febrizal, Ario Damar, dan Neviaty P. Zamani. 2009. Kondisi Ekosistem Terumbu
Karang di Perairan Kabupaten Bintan dan Alternatif Pengelolaannya.
Fakultas Peri-kanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
https://dosenbiologi.com/lingkungan/cara-melestarikan-terumbu-karang
https://dosenbiologi.com/ekosistem/ekosistem-terumbu-karang
Daniyal humaidy. 2010. Studi kerusakan ekosistem mangrove Untuk upaya
rehabilitasi di kawasan pesisir Kecamatan kasemen, kota serang, Provinsi
banten. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan. Bogor
http://fandriarexabuana.blogspot.com/2016/10/makalah-ekosistem-padanglamun.html
http://apa-gampong.blogspot.com/2012/01/ekosistem-padang-lamun.html
Nurul Dhewani Mirah Sjafrie, Udhi Eko Hernawan, Bayu Prayudha,
Indarto Happy Supriyadi, Marindah Yulia Iswari, Rahmat, Kasih Anggraini,
Susi Rahmawati, Suyarso. 2018. STATUS PADANG LAMUN INDONESIA
2018 Ver.02. Pusat Penelitian Oseanografi
http://penyuluhankelautanperikanan.blogspot.com/2016/11/konservasi-ekosistemestuari.html
http://ayu-ulss.blogspot.com/2013/12/makalah-ekosistem-danau.html
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92765
Download