Uploaded by maizurafauzie

Ekosistem Estuaria (2) - Copy

advertisement
ESTUARIA
EKOSISTEM ESTUARIA
• Ekosistem Utama Wilayah Pesisir
(Estuaria, Mangrove, Lamun, Terumbu karang,
Pantai berbatu dan berpasir, Pulau-pulau kecil)
• Perairan semi tertutup berada di bagian hilir sungai
dan masih berhub dengan laut sehingga masih
memungkinkan terjadi percampuran tawar laut
• Tempat air tawar dan laut bertemu dan bercampur
• Wilayah pesisir semi tertutup memiliki hubungan
bebas dengan laut terbuka dan menerima air tawar
dari daratan
• Didominasi oleh substrat lumpur terendap dari
tawar dan laut
• Contoh: Muara sungai, Teluk, Rawa pasut
Berdasarkan Aliran air dan Percampurannya
1. Estuaria Tipe A
- Kisaran pasang surut kecil, tetapi memiliki
aliran air tawar yang besar
- Lapisan air laut ada di bawah lapisan air
sungai, sehingga percampuran secara
vertikal diantara keduanya relatif kecil
2. Estuari Tipe B
- Kisaran pasang surut lebih besar, sehingga
gerakan massa air laut melebihi gerakan
air tawar yang masuk melalui badan sungai
- Percampuran antara kedua lapisan lebih
banyak karena adanya pengaruh gaya
Carolis, sehingga air tawar yang mengalir
keluar estuari dibelokkan ke arah kanan di
belahan bumi sebelah utara dan kekiri di
belahan bumi selatan
- Akibatnya perbatasan tawar air laut miring
3. Estuari Tipe C
- Aliran air tawar berkurang, namun massa
air laut menjadi dominan terutama saat
terjadi pasang
- Akibatnya massa air tawar akan mengalir di
sebelah kanan estuari sehingga lebar
estuari akan semakin besar
- Proses percampuran kedua massa air akan
menghasilkan suatu batas yang bentuknya
vertikal antara air tawar dengan laut
3. Estuari Tipe D
- Aliran pasut yang besar, sehingga air tawar
dan air laut dapat bercampur secara
sempurna (tidak terstratifikasi)
- Estuari tipe ini dangkal dan memungkinkan
proses pengadukan berlangsung secara
intensif yang menciptakan kondisi salinitas
yang homogen
Berdasarkan Geomorfologi Estuaria dibagi:
1. Estuari Dataran Pesisir
- Pembentukan terjadi akibat kenaikan permukaan
air laut menggenangi sungai pada bagian pantai
yang landai
2. Laguna (Gobah/Teluk Semi Tertutup)
- Terbentuk karena adanya beting pasir letaknya
sejajar garis pantai, sehingga menghalangi
interaksi langsung dan terbuka dengan perairan
laut
3. Fjords
- Estuaria yang dalam
- Terbentuk oleh aktivitas glassier berakibat
tergenang lembah es oleh air laut
4. Estuaria Tektonik
- Terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa
bumi atau letusan G. api)
- Turunnya permukaan tanah lalu digenangi
air laut
Karakteristik Fisik
1. Salinitas
- Gradien salinitas bervariasi (0,5-30%o)
- Tergantung pasukan air tawar dan air laut
- Mendukung biota padat
- Menyangkal predator dari laut
2. Substrat
- Dominan berlumpur dari sedimen air tawar
- Lumpur organik kaya bahan organik, sebagai
cadangan makanan bagi organisme estuaria
3. Sirkulasi air
- Adanya gerakan dan transpor air bermanfaat
bagi biota estuaria (plankton)
4. Pasang Surut
- Arus pasut berperan pada pengangkutan
zat hara dan plankton
- Mengencerkan dan menggelontorkan limbah
yang sampai di estuari
5. Penyimpanan Zat Hara
- Penyimpan zat hara terbesar
- Mangrove dapat mengkonversi zat hara
dan menyimpan bahan organik utk hewani.
Komposisi Biota dan Produktivitas Hayati
• Terdapat 3 Komponen fauna
1. Fauna laut (dominan)
Fauna Stenohalin: terbatas kemampuan
mentolerir perubahan salinitas sampai 30%o
Fauna Eurihalin: Kemampuan mentolerir
berbagai penurunan salinitas dibawah 30%o
2. Air Payau
- Species organisme yang hidup diperte
ngahan daerah estuari pada salinitas
antara 5-30%o
- Species tidak ditemukan di laut dan tawar
3. Air Tawar
- Species tidak mampu mentolerir salinitas
di atas 5%o
- Hanya terbatas pada hulu estuari
• Jumlah species lebih sedikit dari tawar dan
laut, karena fruktuasi kondisi lingkungan
• Species yang memiliki kekhususan fisiologis
yang mampu bertahan di estuari
• Miskin flora
• Keruhnya estuari: hanya tumbuhan mencuat
dapat mendominasi
• Rendahnya produktivitas primer di kolom air
• Sedikit Herbivora dan sejumlah besar detritus
sehingga rantai makanan di estuari adalah
rantai makanan detritus
• Detritus membentuk substrat pertumbuhan
Bakteri dan alga, sumber makanan penting
bagi pemakan detritus dan suspensi
• Fauna estuari (Pisces, Scyllidae, Bivalvia,
Annelida) bereproduksi, saling terkait melalui
rantai makanan.
• Estuari sebagai ekosistem produktif setara
hutan tropis dan terumbu karang karena:
1. Estuari penjebak zat hara
2. Fotosintesis berlangsung sepanjang tahun
karena beragam komposisi tumbuhan
3. Adanya fruktuasi permukaan air akibat pasut
memungkinkan pemasukan bahan makanan
dan zat hara diperlukan organisme estuari
Habitat Estuari:
Kolom air di estuaria merupakan:
1. Habitat bagi plankton
2. Neuston
3. Nekton
4. Benthos
Setiap organisme dalam habitat menjalankan
fungsi fisiologis masing-masing
1. Fitoplankton sebagai produser
2. Bakteri merombak bahan organik menjadi
nutrien
3. Terjadi hubungan trofik (makan memakan)
Adaptasi Organisme di Estuari
1. Adaptasi Morfologis
- Organisme lumpur memiliki rambut halus
menghambat penyumbatan sifon
2. Adaptasi Fisiologis
- Mempertahankan keseimbangan ion cairan
tubuh menghadapi fruktuasi salinitas
3. Adaptasi Tingkah Laku
- Pembuatan lubang dalam lumpur (Avertebrata)
Fungsi Ekologis Estuari
1. Sebagai sumber zat hara dan bahan organik
diangkut sirkulasi pasut
2. Penyedia habitat bagi berbagai species
hewan
3. Tempat Bereproduksi dan tempat tumbuh
membesar (Pisces, Macrura)
Pemanfaatan Estuari
1. Sebagai tempat Pemukiman
2. Tempat penangkapan dan budidaya
3. Sebagai jalur tranportasi
4. Sebagai pelabuhan dan dan kawasan industri
Download