Sumber Daya Alam

advertisement
Sumber Daya Alam
HUTAN
HUTAN
Berdasarkan Latitude dan Altitude dikenal ada beberapa Bioma:
•Kutub
•Tundra
•Taiga (Hutan Konifer)
•Hutan Temperata
•Hutan Tropis
•Padang Rumput (Savana, padang rumput tropis)
•Padang Pasir
Macam-macam Hutan
Hutan Konifer (Taiga)
Hutan Temperata :
Hutan gugur
Hutan selalu hijau
Hutan Tropis :
Hutan hujan tropis
Hutan musim Tropis
Hutan pegunungan
Penyebaran Hutan Hujan Tropis
Amerika Latin
9%
Amerika Selatan
Brazil
25%
Afrika
10%
10%
33%
13%
Indonesia
Asia Tenggara dan
Oceania serta lainnya
Hutan Hujan Tropis di Indonesia
 Hutan Suaka Alam
 Hutan Lindung
 Hutan Produksi
 Hutan Produksi yg dikonversikan utk kegunaan lain
Laju Kerusakan Hutan
 10 – 20 juta Ha/Tahun (World Wildlife)
 Di Amerika Latin tersisa
: 37%
 Asia / Pasifik / Oceania
: 41,6%
 Afrika
: 51,6%
:
:
:
:
19
30
64
30
juta
juta
juta
juta
Ha
Ha
Ha
Ha.
Karakteritik Hutan Tropika





Keanekaragaman Tinggi
Jumlah populasi tiap spesies sedikit
Biomasa tinggi
Siklus materi cepat terjadi
Simpanan nutrisi dalam tanah rendah
Persebaran terbatas : Ada Endemik
Manfaat/Fungsi Hutan
 Sumber Devisa Negara: Kayu – Rotan – Damar
 Penyedia Materi & Energi
 Sumber Plasma Nutfah
 Memperlunak Iklim Mikro: Mengurangi Kecepatan Angin
Mengurangi Amplitudo Suhu Siang–Malam




Meningkatkan Curah Hujan
Memelihara Keseimbangan Hidrologis
Habitat Anekaragam Fauna
Sumber Inspirasi : Estetika
Kawasan Wisata : Rekreasi
Penyebab Kerusakan Hutan Tropis






Pertambahan Penduduk :
Perluasan Areal Pemukiman
Perluasan Daerah Pertanian
Lahan untuk Daerah Transmigrasi
Keperluan Kayu Bakar
Konsumsi Kayu Hutan Dunia yang Meningkat
Ketidakmerataan Pemilikan Lahan
Kesempatan Kerja Non-Pertanian Kurang Cepat Berkembang
Lemahnya Fungsi Pengawasan Pelaksanaan Penebangan Hutan
Prospek Pelestarian Hutan Tropis
 Perlu ditingkatkan status dan fungsinya :
Ekosistem hutan lindung
Penelitian IPTEK kehutanan
 Reboisasi dan Tanaman pengayaan
 Pelaksanaan tebang pilih – tanam Indonesia
 Mencegah perladangan berpindah
 Mencegah kemungkinan kebakaran hutan
 Penurunan jumlah eksport kayu gelondongan
 Peningkatan produksi hutan industri/produksi melalui Agroforestry:
Agrisilvikultur
Silvopastur
Silvofishery
Farmforestry
Air
Persebaran Air di Bumi
Air laut : 97,25%
Air Tawar : 2,75%
: Salju
Air Permukaan
Air Tanah
Air Atmosfir
: 2,06%
: 0,03%
: 0,65%
: 0,01%
Berdasarkan letak/terdapatnya di Bumi
• Air permukaan : air mengalir, air tidak mengalir, es/gletser
sungai, danau, laut
• Air Tanah air hujan yang meresap ke tanah sering mengandung
mineral/logam berat dalam kadar tinggi
• Air dalam Atmosfer
Berdasarkan Reaksi Kimianya
• Air murni
• Air bersifat asam
• Air bersifat basa/sadah : sementara
tetap
Fungsi air bagi Manusia
Bagian terbesar dari tubuh (± 70%) berbentuk cairan intra dan ekstra sel
Pelarut bagi zat-zat dalam tubuh
Medium bagi reaksi biokimia tubuh
Alat transportasi
Pengatur suhu tubuh
Air untuk rumah tangga
Untuk irigasi
Industri + energi
Perikanan & pertambangan, peternakan
Potensi Air
Rata-rata Dunia
Indonesia/Jawa
(aliran air mantap)
Jawa (Thn 2000)
Persediaan
Pemakaian
(m3/Kapita/Tahun)
18.000
10.000
560
403
436
Pemakaian air untuk negara berkembang:
Untuk irigasi
: 73%
Untuk industri
: 21%
Untuk rumah tangga
: 6%
702
Ekosistem Air Tawar
Lotik
Lentik
: Sungai
: Danau, Rawa
Zonasi perairan danau berdasarkan
penetrasi cahaya
Biota Ekosistem Air
Biota
Fungsi : Produsen : tumbuhan berakar di daerah litoral
Fitoplankton di daerah Limnetik
Konsumen : Zooplankton dan Hewan air lainnya
Pengurai
Sifat hidupnya:
Benthos (org hdp di sedimen dasar)
Periphython (menempel pd tb-an)
Plankton (halus mengapung)
Nekton (berenang bebas)
Neuston ( istirahat atau berenang di
permukaan perairan)
Pembentukan Danau
Tektonik + Klimatik
Vulkanik/D. Kawah
D. Dolina
D. Gletser
Belokan Sungai
Buatan
Danau
Dalam ekosistem lentik terjadi interaksi aktif antara komponen biotik dan
abiotik
terjadi perubahan komunitas secara bertahap
suksesi
Interaksi Komponen Biotik dan Abiotik
Manusia
Hewan
Tumbuhan
Udara
Air
Lahan
Biotik
Abiotik
Suksesi dalam Danau
Oligotrofik
Danau baru terbentuk
Bahan terlarut sedikit
Sinar matahari tembus sampai dasar
Fluktuasi suhu rendah
Keanekaragaman biota rendah
Mesotrofik
Air agak keruh
Bahan terlarut banyak
Sinar matahari suli tembeus sampai dasar
Laju foto sintesis tinggi
Biota beranekaragam
Air lebih keruh, daya tembus cahaya rendah
Bahan terlarut banyak, laju fotosintesis tinggi
Biota sangat beranekaragam
Kadar O2 rendah
Pendangkalan cepat
Eutrofik
Air sangat keruh
Bahan organik/gambut sangat tinggi
Warna air hitam-coklat
Kadar O2 rendah
Terbentuknya daratan
Distrofik
Danau
Asam
Mati
Pemanfaatan Ekosistem Danau
 Sumber bahan makanan
 Produktivitas rendah karena entropi tinggi
 Memanfaatkan azas lingkungan
 Panen dilakukan pada tingkat trofik
Manfaat Ekosistem Lentik Buatan
 Menampung air untuk musim kering
 Pengendali banjir
 Irigasi daerah pertanian
 Menghasilkan tenaga listrik
 Untuk perikanan
 Pariwisata
Masalah Perikanan
 Letak jauh dari tempat pemasaran
 Sarana dan prasarana kurang memadai
 Kebutuhan ikan meningkat
 Sistem penangkapan merusak anak ikan
 Meningkatnya pencemaran air
Pencegahan dan Penanggulangan
 Mencegah terjadinya kerusakan perairan
 Menentukan kuota
 Melindungi anak ikan
 Melindungi daerah pemijahan
 Melarang penggunaan bahan peledak dan beracun
 Mencegah terjadinya pencemaran oleh zat kimia beracun
 Menutup perairan/penangkapan untuk penangkapan ikan pada musim
tertentu.
EKOSISTEM LOTIK
SUNGAI
KARAKTERISTIKA

Ada aliran air/arus
pembatas organisme

Fluktuasi air berdasarkan waktu/musim

Sebagai ekosistem terbuka

Terpengaruh ekosistem daratan

Penetrasi cahaya sampai dasar sungai

Kadar O2 tinggi
PENGELOLAAN DAS

Tanaman penutupan pada lahan dengan kemiringan
750%
makanan ternak

Intensifikasi pada lahan miring 10-15%

Intensifikasi lahan pekarangan

Membangun DAM dan saluran tersier

Meningkatkan penghijauan dan reboisasi

Konservasi lahan pertanian kering

Pendidikan kesadaran lingkungan & ketrampilan
EKOSISTEM LAUT
EKOSISTEM HARAPAN?
Sifat-sifat Lautan
- Luas (± 70% dari muka bumi)
- Dalam, kehidupan sampai di semua
kedalaman
- Bersambungan
- Adanya sirkulasi yang bersambungan
DAERAH KEHIDUPAN
KEDALAMAN LAUT
PENETRASI CAHAYA
Littoral : Pasang Surut
Bentic : Dasar Laut
Pellagic : Laut Lepas
Neritic : 200 m Continental shelf
Oceanic : laut dalam
Photic : ada penetrasi fotosintesis
Disphotic : remang-remang
Aphotic : tidak ada cahaya
EFEK CORIOLIS
KARENA PERPUTARAN BUMI
(KE TIMUR)
ARUS LAUT :
BBU
KE KANAN
BBS
KE KIRI
ANGIN
DI DAERAH KATULISTIWA =
DARI TIMUR
DI DAERAH DINGIN =
DARI BARAT
AKIBATNYA :
ARUS LAUT DI
BBU = ARAH JARUM JAM
BBS = BERLAWANAN
JARUM JAM
S U H U

PERAIRAN HOMOGEN DAN TENANG DISTRIBUSI
VERTICAL SUHU AKAN MENURUN SECARA
EKSPONESIAL KE BAWAH
kTo
SUHU
K
E
D
A
L
A
M
A
N
T (z) = To e-KZ
K = KONSTANTA
DISTRIBUSI VERTICAL TEMPERATUR PERAIRAN
HOMOGEN YANG TENANG

BILA ADA TIUPAN
TERADUK
DISTRIBUSI VERTICAL SUHU AKAN :
0
K
E
D
A
L
A
M
A
N
m
24
25
26
27
100
Mixed layer
Thermocline
1000
Deep Water
LAPISAN “MIXED LAYER” SUHU  SAMA
THERMOCLINE : TERJADI PERUBAHAN SUHU YANG MENYOLOK
“DEEP WATER” SUHU RENDAH RELATIF HOMOGEN
0
C
EKOSISTEM LAUT INDONESIA
1. EKOSISTEM HARAPAN ?
INDONESIA = NUSANTARA
NEGARA TERDIRI ATAS 17.000 NUSA (PULAU)
YANG DIKELILINGI LAUT/LAUTAN LEPAS
LUAS DARATAN 2.027.083 KM2
LUAS LAUT (BATAS 12 MIL LAUT) : 3.166.183 KM2
LAUT DI INDONESIA MEMPUNYAI POTENSI SUMBER DAYA ALAM TERSIMPAN,
BELUM DIGALI SECARA OPTIMAL.
2. GEOGRAFI
INDONESIA MEMILIKI LAUT DALAM DAN DANGKAL KARENA ADA 2 PAPARAN
BENUA DIPISAHKAN OLEH SELAT DALAM DAN PALUNG.
3. KOMPONEN ABIOTIK
LAUT DI INDONESIA (DAERAH TROPIK)
SUHU HAMPIR KONSTAN SEPANJANG TAHUN
SUHU PERMUKAAN 26 0C – 30 0C
KADAR GARAM RELATIF RENDAH = 27 – 33 0/00
TERJADI PEMISAHAN LAPISAN ATAS DAN BAWAH
FAKTOR
LAP. ATAS
LAP. BAWAH
SUHU AIR
KADAR GARAM
SINAR SURYA
KADAR
OKSIGEN
UNSUR HARA
FOTOSINTESIS
TINGGI
RENDAH
BANYAK
TINGGI
RENDAH
CEPAT
RENDAH
TINGGI
SEDIKIT
RENDAH
TINGGI
LAMBAT
KOMPONEN BIOTIK
FITOPLANKTON
SEBAGAI
PRODUSEN DI LAUT
BIASANYA HALUS (= NANO PLANKTON)
RANTAI MAKANAN RELATIF PANJANG
FITOPLANKTON
ZOOPLANKTON
IKAN KECIL
IKAN BESAR
IKAN KARNIVOR PUNCAK
DITINJAU DARI SEGI PRODUKTIVITAS EKOSISTEM
LAUT RELATIF KURANG SUBUR KECUALI DI DAERAH:
 PERAIRAN LAUT DANGKAi
 PERAIRAN DEKAT MUARA SUNGAI
PERAIRAN DIMANA TERJADI “UPWELLING”
PEMANFAATAN LAUT
EKOSISTEM LAUT BERPERAN SEBAGAI :
SUMBER BAHAN MAKANAN (IKAN,
CUMI-CUMI, PAUS, GANGGANG, DLL.)
UDANG,
DAERAH
LUAS
(JUTA KM2 )
PRODUKTIVITAS
RATA-RATA
(GR.C/M2/TH)
PRODUKSI IKAN
BASAH
(JUTA TON/
THN.)
LAUT LEPAS
326
50
1,6
LAUT DANG-KAL
“UPWELLING”
36
3,6
100
300
120
120
Total
LAUTAN DI INDONESIA
- KEANEKARAGAMAN SPESIES = RELATIF TINGGI
- UKURAN POPULASI = RELATIF RENDAH
KARENA ITU PERIKANAN LAUT DI INDONESIA :
TAK DAPAT MENGANDALKAN SISTEM PERIKANAN TUNGGAL
HARUS DIKEMBANGKAN SISTEM PERIKANAN LAUT YANG
BERANEKARAGAM
 240
Proyeksi Produksi Budidaya Menurut Komoditas Utama
(sumber: Kementrian Kelautan dan Perikanan) (dalam ton)
2009
Rumput laut
2010
2011
2012
2.574.000 2.672.800 3.504.200 5.100.000
Kenaikan rata2
32 %
Catfish
(Patin,lele)
332.600
495.600
749.000 1.146.000
52 %
Ikan Nila
378.300
491.800
639.300
27 %
Ikan Bandeng
291.300 349.600
419.000
503.400
19 %
Udang
348.100 400.300
460.000
529.000
15 %
Ikan mas
254.400
280.400
300.000
7%
44.400
5%
6.500
13 %
11.000
31 %
267.100
Ikan gurame
38.500
40.300
42.300
Ikan Kakap
4.600
5.000
5.500
Ikan Kerapu
5.300
7.000
553.000
646.700
Lainnya
9.000
738.800
850.000
925.400
14 %
POSISI INDONESIA dalam Perikanan Tangkap Dunia
(dalam Ton)
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
NEGARA
China
India
Indonesia
Filipina
Vietnam
Thailand
Korsel
Jepang
Banglades
Cile
Lainnya
KENAIKAN
RATA-RATA
2004
2005
2006
41.329.608
43.270.852
45.296.657
4,69 %
2.799.304
2.966.646
3.127.803
5,71 %
1.468.612
2.163.674
3.193.565
24,57 %
1.717.028
1.895.848
2.092.274
10,39 %
1.228.617
1.467.300
1.687.727
17,22 %
1.259.983
1.304.213
1.385.801
4,88 %
952.856
1.057.725
1.279.163
15,97 %
1.290.810
1.253.963
1.223.953
- 2,62 %
914.752
882.091
892.049
- 1,22 %
685.135
713.706
835.996
10,65 %
6.705.498
3,63 %
6.245.954
6.357.933
Sumber: Fishtat,FAO july 2008/ Kementrian Kelautan dan Perikanan
PRODUKSI IKAN LAUT INDONESIA
1966
720.000 TON
1977
1.050.000 TON
BELUM OPTIMAL, BARU  20% DARI DAYA DUKUNG
SUMBER KEKAYAAN ALAM : GARAM, MINERAL, MINYAK BUMI,
GAS ALAM, TAMBANG, DLL.
SUMBER ENERGI NON MINYAK : TENAGA GELOMBANG, ARUS
PASANG SURUT.
SARANA
TRANSPORTASI/KOMUNIKASI
ANTAR
PULAU
/INTERNASIONAL (LAUT = EKOSISTEM YANG SAMBUNG
MENYAMBUNG TAK TERPUTUS)
FAKTOR DALAM PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL
PARIWISATA
LAUTAN
DI
INDONESIA
BESAR
PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN
EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA.
MASALAH LINGKUNGAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI AKIBAT SAMPINGAN DARI
KEGIATAN PEMBANGUNAN
PELUMPURAN PANTAI DAN MUARA
PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM SECARA BERLEBIHAN
PENCEMARAN
- BUANGAN INDUSTRI
- SAMPAH/LIMBAH PEMUKIMAN
- SISA-SISA BIOSIDA
- ZAT TOKSIK,, ZAT RADIOAKTIF
- MINYAK BUMI
PENGARUH PENCEMARAN DI LAUT
- TOKSISITAS MINYAK
- PENURUNAN KADAR OKSIGEN
EFEK PENCEMARAN TERHADAP ORGANISME
- MIGRASI
- PERUBAHAN TINGKAH LAKU
- TERGANGGUNYA SIKLUS HIDUP
- BERKURANGNYA KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT
- FISIOLOGIS TERGANGGU
- EFEK GENETIS
PENEBANGAN HUTAN BAKAU UNTUK :
- PENGHASIL KAYU
- WILAYAH PERTANIAN, PEMUKIMAN, TAMBAK, PERTAMBANGAN, INDUSTRI
- HILANGNYA JENIS-JENIS TERTENTU
- PENURUNAN PRODUKSI IKAN DAN UDANG
- TERKIKISNYA PANTAI OLEH GEMPURAN OMBAK
- PENYAKIT MALARIA MENINGKAT
UPAYA PENANGGULANGAN
PENINGKATAN PENGELOLAAN DAERAH PANTAI DARI SEGI PEMANFAATAN DAN
PELESTARIAN
PENGATURAN EKSPLOITASI HASIL LAUT :
MENENTUKAN BANYAKNYA BIOTA AIR YANG BOLEH DITANGKAP
MELINDUNGI ANAK IKAN DARI PENANGKAPAN
MELARANG CARA PENANGKAPAN YANG MERUSAK BIOTA
MELINDUNGI DAERAH REPRODUKSI
PENANGGULANGAN PENCEMARAN LAUT DENGAN SECARA MEKANIS, KIMIAWI DAN
MIKROBIOLOGIS
MEMONITOR PERUBAHAN KOMPOSISI BIOTIS DAN ABIOTIS EKOSISTEM LAUT
MELAKUKAN PENELITIAN TENTANG HABITAT, PERILAKU REPRODUKSI, MAKANAN BIOTA
LAUT
Download