ARSITEKTUR TRADISIONA DAN VERNAKULAR Zainal Abrar 21020117120044 Lathifatur roihah 21020117120045 Robby Sukma P 21020117120046 Fadilla Ananda F 21020117140047 Mars Planet M 21020117140048 Michael David C 1020117130049 Geraldo Aji P 21020117140050 Arsitektur Tradisional Arsitektur tradisional adalah arsitektur yang mewarisi nilai nilai norma adat dan tradisi yang melekat pada suatu daerah yang di bangun berdasarkan aturan yang telah diturunkan secara turun temurun Arsitektur Vernakular Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi. Arsitektur Tradisional Arsitektur tradisional di Indonesia berasal dari dua sumber. Pertama adalah dari tradisi Hindu besar dibawa ke Indonesia dari India melalui Jawa. Yang kedua adalah arsitektur pribumi asli. Rumah-rumah yang ditemukan di daerah pedesaan dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti atap ilalang, bambu, anyaman bambu, kayu kelapa, dan batu. 1 Rumah Tradisional Gorontalo, “Rumah Adat Dolohupa” Contoh Arsitektur Tradisional Karakteristik Rumah Dolohupa yang diwarisi secara turun temurun Bentuk dan Pola Ruang Formasi dan Jumlah Tiang Tiang C A B Tiang B Tiang A Denah pada gambar A berbentuk segiempat utuh dan tidak terdapat sulambe / teras pada sisi kiri, kanan dan belakang. Kemudian deenah pada gambar B berbentuk segiempat utuh dan terdapat sulambe / teras pada sisi kiri, kanan dan belakang. Tiang C dapat berubah-ubah sesuai tingkatannya. Untuk rumah tinggal para raja berjumlah 32 bh, untuk rumah tingal para orang kaya berjumlah 28 bh sedangkan rumah tinggal pada rakyat biasa berjumlah 20 bh. Selain tiang C, tiang A dan tiang B jumlahnya sama Posisi Tangga Orientasi Bangunan U Ornamen Listplank Pintu dan Jendela Material Dinding Material dinding dari kayu/papan yang dipasang secara verikal. Terdapat balok diagonal sebagai penguat dinding Material Lantai Material lantai dari papan (A) Pembatas berupa balok menonjol di atas lantai sebagai pembeda fungsi ruang (Pihito) pada gambar (B) 2 Rumah suku Wae Rebu, Flores, NTT “Mbaru Niang” Contoh Arsitektur Tradisional Karakteristik Rumah Mbaru Niang yang diwarisi secara turun temurun Bentuk dan Struktur Ruang dan Fungsi 4 3 2 1 berbentuk kerucut dengan atap terbuat dari daun lontar, struktur lantai panggung. Kontruksi bangunan rumah ini menggunakan sistem pasak dan pen yang kemudian di ikat menggunakan rotan serta pondasi berupa beberapa kayu yang ditanam sedalam 2 m Lantai 1: ruang beraktivitas/berkumpul/ kamar tidur Lantai 2: ruang penyimpanan makanan dan barang, benih serta biji bijian. Lantai 3: tempat menyimpan cadangan makanan Lantai 4: ruang sesajian kepada leluhur Dinding dan Atap Penyangga dinding yang sekaligus berfungsi sebagai atap ini adalah kumpulan rotan dalam satu ikatan, ukurannya sangat besar, dan panjangnya disesuaikan dengan keliling lingkaran, dan semakin keatas semakin pendek. kumpulan rotan inilah yang membentuk bulatan pada mbaru niang. selain kumpulan rotan besar itu sebagai penyangga utama, ada juga bambubambu sebagai ‘reng’ atau penyangga yang mengikat sekumpulan-kumpulan ijuk atau alang-alang yang disusun bergantian Beberapa contoh Arsitektur Tradisional Rumah lamin Rumah minang Beberapa contoh Arsitektur Tradisional Rumah joglo Rumah honai Arsitektur Vernakular Arsitektur vernakular identik dengan perkembangan jenis karya arsitektur tanpa arsitek (desainer formal) merupakan istilah atas langkah adaptatif dan antisipatif manusia lokal untuk membuat perlindungan diri dengan lingkungannya secara try and error. 1 Rumah Makan Padang Contoh Arsitektur Vernakular 1 Kantor Dinas Kesehatan Kodya Denpasar Contoh Arsitektur Vernakular 1 Toko, machiya, jepang Contoh Arsitektur Vernakular Perbedaan Arsitek Tradisional dan Vernakular Perbedaan antara Arsitek Tradisional dan Vernakular adalah arsitektur tradisional diwariskan turun temurun, jenis arsitektur ini memiliki aturan yang diberlakukan turun-temurun dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Adapun arsitektur modern yang mentransformasi bentuk atau konsep arsitektur tradisional tidak bisa lagi disebut arsitektur tradisional. begitu juga bangunan-bangunan yang hanya mengambil image atau bentuk arsitektur tradisional, tidak bisa dikatakan arsitektur tradisional. Vernakular Tradisional ekonomi budaya Iklim sosial Sosial Agama Kepercayaan Mistis teknologi Pakem/Aturan kemampuan Kepercayaan sumberdaya geografi Adat Kekuasaan Kesimpulan Arsitektur Vernakular adalah istilah yang digunakan untuk mengkatagorikan metode kontruksi yang menggunakan sumber daya orisinal lokal untuk memenuhi kebutuhan lokal. Arsitektur vernakular berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan, budaya, dan sejarah dari daerah dimana karya arsitektur tersebut muncul dan berada atau eksis Kesimpulan Arsitektur tradisional dan vernakular erat hubungannya. Suatu Arsitektur tradisional bisa dikatakan merupakan bagian dari arsitektur vernakular namun Arsitektur Vernakular belum tentu Arsitektur Tradisional. Kemudian apabila seluruh konsepsi dan hasil karya tersebut diakui secara aklamasi dan hasilnya sangat teruji dalam kurun waktu yang relatif panjang dan sangat lama hingga mendarah daging, karya vernakular ini masuk dalam klasifikasi karya arsitektur tradisional. Vernakular Tradisional Sekian, dan Terima Kasih