Adobe Photoshop PDF - Arsip Galeri Nasional Indonesia

advertisement
•
•
OLEH EVAWANI ELLISA
•
ARSITEKTUR vemakular ternyata ering memberi Lnpirasi bagi ejwnlah ar ilek be aI', mulai dari Frank:
L10yd ~ right hingga penggagas "estetika mesin" WaJter Cropiu . Kctika merancang kapel otre Dame
d'Hui[ di Ronchamp yang kemudian menjadi salah satu
yang legendaris, arsitek Perancis Le Corbu ier terinspi rasi oleh comoh-contoh bangunan ver.
nakuJar yang mcmcnuhi buku ketsanya.
RANK Lloyd Wrigbt
menunjukka n kekagurnan terhadap para
perancang bangunan
vernakular melalui definlsinya tentang arSitektur vernakular sebagai bangunan yang
clibuat oleh mereka yang benar-benar tabu tidak ada yang
lebih bijak daripada menyelaraskan karya rancang bangun
dengan lingkungan dan kebutuhan.
Para "arsitek" yang hanya
mengandalkan logika sederbana namun otentik ini, menurut
WIight, jauh lebih unggul dibandingkan dengan mereka
yang menjacli arsitek m~lalw
jalur formal. Yang terakhir Lru
daJam berkarya seIir;g tak
mampu melepaskan dm dan
pengaruh gaya atau kecenderungan arsitektur pada zamannya:
PIW'alitas etnis di wilayab
Nusantara merupakan berkah
karena kondisi ini memberi kekayaan khazanah arsitektw·
vemakular yang barangkali keragamannya tak tertandingi negara mana pun. Uniknya, keragaman itu tetap clijalin satu
benang merah, yaitu ketahanan
mereka terhadap ancaman bencana gempa.
Snouck Hurgronje, antropolog Belanda, dalam observasinya terhadap human masyarakat Aceh masa kolonial melaporkan, seoral)g pencW'i akan
menggoyang bangunan untuk
memastlkan apakah penghuni
rumah yang akan menjadi calon
korban tidW' nyenyak. Bila
penghuninya berteriak, "Siapa
itu?" maka sang pencuri pun
akan memutuskan membatalkan aksinya. Laporan HW'gronje memberi gambaran kepada
kita bahwa barangkali zaman
dahulu nenek moyang kita tidak
sepanlk kita saat ini ketika
mengalami peristiwa gempa
bwni.
Di Nias, pulau seluas Bali
yang secara geografis merupakan daerah rawan gempa sebagaimana wilayah Aceh, jejak-jejak keariian para arsitek
zaman dahulu juga masih bisa
ditemui cli Sihare'o Siwahili,
desa di Nias Utara. Berbeda
dari kawasan desa traclisional di
Nias Selatan yang mernerlukan
waktu dan tenaga ekstra untuk
mencapai lokasi mereka dari
Gunung Sitoli, desa inj bisa dicapai dengan kendaraan hanya
dalam waktu 30 menit melalui
jaJan aspal yang relatif mulus.
Rwnah-rumah vernakular cli
Nias, walaupun tidak bereaksi
ketika cligoyang-goyang sebagaimana dahulu rumah cli Aceh,
secara bijak dirancang dengan
prinsip tahan gempa. Di bagian
kaki bangunan kolom-kolom
terbagi menjacli clua jenis, yaitu
kolom strukturutama yang berdiIi dalam posisi tegak cla n kolam penguat yang
da-
Moclia
an9901
,
:
Hlm/klm
lam posisi silang-menyilang
membentuk humf X miring.
Balok kayu ataupun batu besar sengaja cliletakkan di selasela kolom penguat sebagai
pemberat untuk menahan bangunan dan terpaan angin. Sedangkan ujung atas kolom
tegak dihubungkan dengan balok penyangga melalui sambungan sistem pasak yang kemudian ditumpangi balok-balok lantai di atasnya.
Kolom-kolom diagonal tanpa titik .a wal maupun a.khir, jalin-menJahn untuk menopang
bangunan berdenah oval dengan kantilever mengeJilingi seluruh sisi lantai denah. Bagaikan sabuk, rangkaian balok dipasang membujur sekeliling tubub bangunan. Di atas sabuk
bangunan, sirip-sirip tiang dinding beTjarak 80 sentimeter dip~s~g berjajar dengan posisi
mumg ke arah luar. Di antara
Sirip:sirip . dipasang dinding
pengJSJ dan lembaran papan.
•
Kenyamanan dalam ruang cukup terjaga karena elemen rumah
dirancang dengan menerapkan prinsip arsitektur tropis.
Arsitektur Tropis
Ton99 01
HII1l/kll1l
~
"
....--
.. ..;.
•
,
•
•
EVAWANl El 115.1\
Kolom-kolom tegak dan diagonal menopang sekaligus melindungi
rumah dari ancaman gempa.
Tahan Gempa
•
•
•
£\lAW Nt 1-1 t 1\..\
Rumah-rumah oval berderet ""enghadap ke arah jalan. Bentuknya yang
oval menyebabkan mereka berdiri bebas satu sama lain .
Berderet
•
Modlo
•
Ton99 01
•
Hlm/klm
PENGGUNAAN kolong memang bukan satu-satunya di
Nias. Di beberapa wilayah Nu. santara, kolong di samping
mengemban fungsi struktur juga menciptakan ruang yang cukup efektii untuk menyiasati
masalah kelembapan yang ditimbulkan iklim tropis. Kolong juga dapat menghindari kontak langsung penghuni
dengan tanah yang cenderung
becek saat hujan. Berbeda dari
daerah lain, di Nias kolong tidak menjadi ruang positif yang
berfungsi sebagai tempat menenun, menyimpan barang,
atau memelihara ternak , melainkan benar-benar mengemban fungsi struktural.
Kolom-kolom ini berukuran
cukup besar sehingga kekokohannya bukan saja mampu mempertinggi angka ke<l!f1anan bangunan terhadap gempa, tetapi
secara psikologis juga memberi
perasaan aman bagi penghuninya sebab di atas kolom berdiri dengan megah bangunan
berskala besar dengan atap
menj ulang. Roxana Waterson,
pakar antropologi arsitektur
tradisional dari National University of Singapore, menyatakan, di seluruh kawasan Asia
Tenggara rumah Nias Utara
adalah karya arsitektur vernakular paling ekspresif dalam
menampilkan kesan monumentali tasnya.
Di bagian tengah bangunan,
kolom-kolom dari kolong yang
menjulang ke atas menembus
lantai hingga bubungan atap
bertugas mendukung struktur
atap. Sedangkan di bagian
pinggir bangtinan , kolom berhenti di atas ruang hunian dan
membentuk jurai atap. Sebagaimana dinding, atap bangunan juga mengikuti bentuk lantai
yang oval. Daun sagu yang dianyam pada sebilah bambu
menghasilkan lembaran yang
di.r angkai sebagai penutup
atap.
RUMAH Nias Utara bukan
saja menamp'ilkan kesan monumental, tetapi juga berperan
sebagai wadah bertinggal yang
leluasa dan nyaman. Denah dengan pola open layout memudahkan penghuni mengatur
tata ruang sesuai selera.
Pola paling umum adalah
membagi ruang menjadi empat
bagian, cukup dengan meletakkan dinding penyekat bersilangan tegak lurus satu sama
lain di tengah ruangan. Sistem
denah terbuka juga membuat
rumah vemakular ini sanga t
adaptif dengan kebutuhan masyarakat masa kini sebab pemilik rumah dapat leluasa
menggunakan berbagai perabot
modern di dalamnya.
Kenyamanan ruang cukup
terjaga karena elemen rumah
dirancang secara cerdik menggunakan prinsip arsitektur tropis. Di tempat-tempat yang diinginkan , bilah dinding papan
bisa diganti jerajak untuk menciptakan bukaan. Di ruang duduk lantai di sepanjang dinding
umumnya sengaja ditinggikan
dan sebuah bangku diletakkan
menempel sepanjang dinding.
Dari bangku ini penghuni memandang bebas ke arah luar.
Dinding rniring memungkinkan
privasi karena seluruh kegiatan
di balik rumah tidak tampak
dari luar walaupun jerajak dibiarkan terbuka se'p anjang hari.
Bukaan dengan posisi miring
mampu mengatasi tempias air
hujan. Ukurannya cukup lebar
sebingga udara dan cahaya
alam bebas menerobos masuk
ke dalam rumah. Di rua ng duduk dan dapur, salah satu bagian atap dapal berfungsi sebagai sky light, cukup dengan
cara mendorongnya ke arah luar
lalu menopangnya dengan tongkat dari dalam.
. Bentuk
oval
membuat
rumah-rurnah berdi.ti bebas satu sama lain. Di Sihare'o Siwahili, beberapa rumah terletak
berderet dengan bubungan
menghadap ke arah jalan. Di
beberapa
tempat,
sebuah
rumah tampak sendirian berdiri
anggun di atas bukit dikelilingi
oleh hijau pepohonan. Walaupun secara prinsip bentuknya
sama, variasi rumah akan terlihat dari proporsi keseluruhannya. Misalnya ada rumah
yang memiliki atap lebih
atau lebih curam, sementara
yang la j n memiliki ukuran lebih
besar. Ada juga rumah dengan
lengkungan eUps nyaris sempuma dibandingkan dengan
rumah lainnya.
Rumah di Nias adalah potret
tradisi nenek moyang suku Nias
yang secara rasional menyiasati
ancaman sekaligus potensi alam
dalam membina bangunan. Hasilnya, sikap pengekangan diri
yang melebur dengan keberani an berekspresi. Ti tik bera t
rancangan adalah memenuhi
kebutuhan bertinggal, tetapi nilai estetika justru lahir dari 10gika bahan serta konstruksi dan
geometri yang sederhana, jujur,
dan tidak rumit.
Walaupun rumah oval di Nias
Utara terbukti tahan gempa,
mungkin mereka tak akan
mampu bertahan dari terjangan
tsunami. Para arsiteknya tentu
sangat menyadari kekerdilan
mereka sebagai manusia. Besar
kemungkinan , inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa
mereka memilih daerah perbukitan sebagai lokasi meletakkan
rumah oval mereka.
.
EV AWANI E lLJ
A
Pengajar Departemen Arsitekrur
Fakultas Thknik Universitas
Indonesia
Media
10ng901
Hlm/klm
,
•
•
•
•
•
,
...,.,
•
-.
,.
.....:.
•
Pintu Masuk Teras dengan anak tangga menandai pintu masuk ke dalam rumah.
Di latar depan tampak bahan penutup atap berupa rangkaian daun sagu sedang
dijemur.
Download