Uploaded by Rmdhnyt Maya

BAGIAN UTANG USAHA

advertisement
BAGIAN UTANG USAHA
Bagian utang usaha telah menerima dan sementara menyimpan berbagai salinan permintaan,
pesanan pembelian, dan laporan penerimaan. Perusahaan telah menerima persediaan dari
pemasok dan memiliki kewajiban untuk membayar barang tersebut.
Dokumen formal yang menyediakan informasi ini adalah faktur pemasok (supplier’s
invoice). Jika perusahaan telah menerima faktur perusahaan akan menunda pencatatan
kewajiban hingga faktur tiba sehingga akan menimbulkan sedikit waktu tunggu. Kesalahan
penyajian ini akan menjadi masalah pada periode penutupan buku, yaitu ketika perusahaan
membuat laporan keuangan. Untuk menutup buku, perkiraan nilai kewajiban perusahaan
dibuat hingga faktur tiba. Jika perkiraan tersebut salah jumlahnya secara material, maka harus
dibuat jurnal penyesuaian untuk memperbaiki kesalah tersebut. Karena kebanyakan prosedur
utang usaha dipicu oleh penerimaan faktur, para akuntan harus menyadari bahwa mungkin
ada kewajiban yang tidak tercatat pada waktu periode penutupan buku.
Ketka faktur tiba, staf administrasi bagian utang usaha merekonsiliasi informasi finansial
dengan berbagai dokumen di file tunda, mencatat transaksi dalam jurnal pembelian, dan
mencatatnya ke rekening pemasok dalam buku pembantu utang usaha. Jika perusahaan
menggunakan metode biaya biaya aktual, staf administrasi bagian utang usaha akan
mengirimkan salinan faktur pemasok ke bagian pengendalian persediaan. Jika biaya standar
digunakan, maka tahap ini tidak digunakan.
Setelah mencatat kewajiban, staf administrasi bagian utang usaha mentransfer semua
dokumen sumber (permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan
faktur) ke file utang usaha terbuka (open accounts payable file). Biasanya, file ini diatur
berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran untuk memastikan bahwa utang dibayar pada
tanggal terakhir yang diizinkan tanpa melewati tanggal jatuh tempo dan kehilangan diskon.
Terkahir, staf administrasi bagian utang usaha akan meringkas berbagai ayat dalam jurnal
pembelian untuk periode tersebut dan membuat voucher jurnal untuk bagian buku besar.
dengan menganggap bahwa perusahaan menggunakan metode persediaan perpektual, maka
ayat jurnalnya adalah:
Persediaan-Pengendalian
xxx
Utang usaha-Pengendalian
xxx
Jika metode persediaan berkala digunakan, ayat jurnalnya menjadi:
Pembelian
Utang usaha-Pengendalian
SISTEM VOUCHER UTANG
xxx
xxx
Berdasarkan sistem ini, bagian utang usaha menggunakan bukti kas keluar (cash
distribursement voucher) dan membuat nomor register voucher. Ketika staf administrasi
merekonsiliasi dokumen sumber seperti biasanya, dia kemudian membuat bukti kas keluar.
Voucher memberikan pengendalian yang lebih baik atas pengeluaran kas, dan
memungkinkan perusahaan mengonsolidasikan beberapa pembayaran ke pemasok yang sama
melalui sebuah voucher, sehingga mengurangi jumlah cek yang ditulis.
Staf administrasi bagian utang usaha mencatat voucher dalam nomor register voucher. Nomor
register voucher mencerminkan kewajiban utang usaha perusahaan. Penjuamlahan dari
berbagai voucher terbuka (belum dibayar) dalam register tersebut juga merupakan saldo
utang usaha perusahaan. Inilah sebabnya perusahaan menggani buku pembantu utang
dagangnya dengan nomor register voucher.
Staf administrasi bagian utang usaha menyimpan bukti kas keluar, bersama dengan dokumen
sumber pendukung, dalam file voucher utang (voucher payable file). File ini sama dengan
file utang usaha terbuka yang dibahas sebelumnya dan juga disusun berdasarkan tanggal jatuh
temponya.
BAGIAN BUKU BESAR
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persedian. Staf administrasi bagian buku besar mencatat dari
voucher jurnal ke akun pengendali persediaan dan utang usaha serta merekonsiliasi akun
pengendalian persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan. Dengan tahap ini, tahap
pembelian dalam siklus pengeluaran selesai.
SISTEM PENGELUARAN KAS
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem
pembelian. Tujuan utama sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang valid
menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut
melakukan pembayaran lebih awal, perusahaan akan melepas penghasilan dari bunga yang
seharusnya didapatkannya atas dana tersebut. Akan tetapi, jika kewajiban terlambat dibayar,
perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau dapat merusak peringkat kreditnya.
Berdasarkan gambar diatas, terdapat 3 proses yaitu:
1.
2.
3.
Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang jatuh
tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan
dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan kebagian utang usaha sebagai bukti bahwa
kewajiban telah dibayar, dan akun utang usaha akan diperbaharui untuk menyingkirkan
kewajiban tersebut.
Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim
informasi rigkasan ke buku besar. informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun
pengendalian kas serta utang usaha.
BAGIAN UTANG USAHA
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Tiap hari, staf administrasi bagian
utang usaha, meninjau file voucher utang terbuka (open voucher payable file) atau utang
usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher serta
dokumen pendukungnya (permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan dan
faktur) ke bagian pengeluaran kas. Staf administrasi bagian utang usaha akan menerbitkan
rekening pemasok dalam buku pembantu utang usaha dan mengirim ringkasan akun ke
bagaian buku besar.
BAGIAN PENGELUARAN KAS
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau berbagai
dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administrasifnya. Untuk tiap pengeluaran,
staf administrasi tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah
uangnya, nomor voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar cek (check register), yang
juga disebut sebagai jurnal pengeluaran kas.
Cek tersebut, bersama dengan berbagai dokumen pendukungnya, masuk ke manajer bagian
pengeluaran kas, atau bendahara, untuk ditandatangani. Bagian cek yang dapat dipertikarkan
dikirim ke pemasok, dan staf administrasi akan melampirkan salinan dari cek tersebut ke
paket voucher sebagai bukti pembayaran serta menyimpan salinan ketiga. Staf administrasi
tersebut akan menandai berbagai dokumen dalam paket voucher dengan tulisan sudah dibayar
dan mengembalikannya ke bagian utang usaha. Setelah menerima itu, staf administrasi
bagian utang menutup voucher terbuka dengan mencatat nomor cek dalam daftar cek serta
menyimpan paket voucher ke dalam file voucher tertutup. Terakhir staf administrasi bagian
pengeluaran kas meringkas berbagai entri yang dimasukkan dalam daftar cek serta mengirim
voucher jurnal dengan ayat jurnal berikut ini ke bagian buku besar:
Utang Usaha
xxx
Kas
xxx
BAGAN BUKU BESAR
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran kas dan ikhitisar
akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher menunjukkan pengurangan total dalam
kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok. Kemudian
staf mencatat ke akun pengendalian utang usaha dan akun kas dalam buku besar serta
merekonsiliasi akun pengendalian utang usaha dengan ikhtisar buku pembantu utang usaha.
Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran kas.
PENGENDALIAN SIKLUS PENGELUARAN
OTORISASI TRANSAKSI
Subsistem Pembelian. Ketika tingkat persedian jatuh pada titik pemesanan ulang yang telah
ditetapkan, bagian pengendalian persedian secara formal akan mengotorisasi pengisian
pembelian kembali melalui permintaan pembelian. Formalisasi proses otorisasi akan
mendorong manajemen persediaan yang efisien dan memastikan legitimasi berbagai transak
pembelian. Pembelian yang tidak sah dapat mengakibatkan tingkat persedian yang berlebihan
untuk beberapa barang, sementara barang lainnya kehabisan persediaan. Persediaan yang
berlebihan mengikat cadangan kas perusahaan, dan kehabisan persedian menyebabkan
hilangnya cadangan kas perusahaan, dan kehabisan persediaan menyebabkan hilangnya
kesempatan menjual serta tertundanya produksi.
Subsistem Pengeluaran Kas. Bagian utang usaha mengotorisasi pengeluaran kas melalui
bukti kas keluar. Untuk memberikan pengendalian yang efektif di seluruh arus kas dari
perusahaan, staf administrasi bagian pengeluaran kas seharusnya tidak menulis cek tanpa
otorisasi yang jelas.
Download