SILABUS KULIAH Sejarah Sosial Politik Indonesia Dosen: Mashuri Maschab Amalinda Savirani ([email protected]) L. Novadona Bayo ([email protected]) A. Pengantar Mengapa kita perlu belajar sejarah sosial dan politik? Bukankan sejarah hanya soal menghapal tanggal kejadian dan peristiwa di dalamnya? Bukankah sejarah begitu membosankan karena ia hanya berisi hapalan tanggal dan peristiwa belaka? Bukankah cukup membaca buku, maka sejarah akan kita pahami. Di universitas, sejarah yang kita pelajari akan mencakup dua hal besar. Pertama, ia bukan hanya tentang tanggal dan peristiwa, melainkan tentang bagaimana sebuah peristiwa itu lahir, apa yang melatarinya, dan yang paling penting adalah bagaimana dampak dari sebuah peristiwa sejarah pada pembentukkan Indonesia sebagai bangsa. Tanpa mengerti proses Indonesia menjadi sebuah bangsa di masa lalu, pemahaman kita akan Indonesia akan terpotong dan tidak utuh. Ada banyak penjelasan masa kini yang dapat dipelajari di masa lalu. Alasan kedua terkait dengan sejarah yang akan kita pelajari bukan hanya sejarah tentang para pahlawan, tentang tokoh Indonesia, tapi juga sejarah orang biasa, sejarah kecil, sejarah kelompok yang terpinggirkan dalam naskah-naskah sejarah, namun mereka memberi andil dalam pembentukan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Sejarah Sosial Politik Indonesia ini merupakan kuliah wajib fakultas untuk mahasiswa semester pertama di FISIPOL UGM, dan diberikan sebanyak 3 SKS. Matakuliah ini akan menjadi dasar bagi matakuliah lain yang akan dipelajari mahasiswa di tahun kedua dan ketiga. Kuliah Sistem Politik Indonesia misalnya, akan merujuk pada peristiwa-peristiwa penting masa lalu di Indonesia. Kuliah Gerakan Politik dan Gerakan Sosial juga akan merujuk pada bagaimana pola gerakan ini di masa lalu. B. Tujuan Perkuliahan Sebagai kuliah dasar yang diberikan di tahun pertama, kuliah ini memiliki beberapa tujuan: 1. Memberi pemahaman dasar mahasiswa tentang sejarah sosial politik Indonesia, momentum-momentum politik penting yang membawa dampak pada entitas Indonesia 2. Membekali pemahaman mahasiswa bahwa sejarah bersifat multi tafsir, memiliki banyak versi, dan tidak selalu terkait dengan sejarahnya orang besar, melainkan 1 sejarah orang biasa. 3. Memberi ketrampilan menjadikan disiplin sejarah sebagai alat untuk memahami peristiwa sosial dan politik kontemporer secara menyeluruh. 4. Mengundang minat dan kecintaan mahasiswa terhadap sejarah. Sejarah merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk memahami berbagai fenomena sosial politik. Kuliah ini diharapkan dapat memperkenalkan mahasiswa pada penggunaan sejarah sebagai perspektif dalam ilmu sosial. C. Metode Pembelajaran Kuliah akan menggunakan kombinasi berbagai metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi interaktif, kunjungan ke situs sejarah, membaca novel sejarah, menonton film terkait sejarah, dan menulis karya sejarah diri sendiri. Dalam metode pembelajaran yang seperti ini, peran aktif mahasiswa, kehadiran di kelas, dan datang ke kelas dengan membaca bahan yang telah ditentukan, menjadi amat dibutuhkan. Kelas akan didisain untuk memastikan peran aktif mahasiswa. Kelas akan dibagi menjadi dua bagian besar yakni kelas sebelum dan sesudah mid-semester. Dalam bagian perkuliahan sebelum ujian mid semester, metode utama adalah ceramah yang diselingi dengan diskusi dengan mahasiswa. Metode kunjungan pada situs sejarah juga akan dilakukan di bagian pertama ini. Untuk memperkaya pemahaman obyektif tentang sejarah Indonesia, di awal kuliah dirancang acara nonton bareng salah satu film yang menggambarkan periodesisasi sejarah tertentu Indonesia. Dalam rangka memastikan telah terserapnya materi perkuliahan, akan dilakukan evaluasi dalam bentuk kuis tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Untuk memperkuat refleksi kritis atas sejarah Indoesia, mahasiswa diwajibkan membaca dan membuat review ringkas terhadap salah satu roman atau novel sejarah yang ditentukan. Dalam bagian kedua perkuliahan, metode ceramah masih akan digunakan, namun akan dikombinasikan dengan diskusi kelompok pada beberapa pertemuan. Di akhir bagian kedua ini, mahasiswa akan ditugasi untuk menulis sejarah kecil terkait sejarah keluarganya, sejarah komunitasnya, atau sejarah-sejarah lain yang penting di daerah asalnya. D. Evaluasi dan Penilaian Nilai akhir merupakan hasil kumulatif dari komponen-komponen sebagai berikut: Komponen Review film Review Roman Sejarah Laporan Kunjungan Lapangan Menulis sejarah kecil Partisipasi kelas 2 Bobot 15% 30 % 20 % 20% 15% Catatan: Ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) lebih dari 3 kali otomatis akan didiskualifikasi dan mendapatkan nilai E. Syarat minimum dikeluarkannya nilai adalah kehadiran minimal 10 kali. Di selama perkuliahan akan diadakan Quiz. Jadwal pelaksanaan dan materi yang akan ditanyakan tidak akan ada pemberitahuan sebelumnya, dan dilakukan di antara jadwal perkuliahan. Untuk pengumpulan tugas yang menjadi komponen penilaian ditentukan sebagai berikut: a. Review film dan naskah sejarah kecil dikumpulkan sesui dengan jadwal mid semester. b. Review roman sejarah dikumpulkan sesuai dengan jadwal ujian akhirs semester. E. Rancangan pertemuan setiap sesi Sesi Topik & Substansi Bahan/Bacaan Bagian I: Momentum-momentum dasar sejarah Indonesia sebagai bangsa 1 Pengantar Perkuliahan: Penjelasan skope perkuliahan Penjelasan penugasan dan aspek-aspek teknis perkuliahan Silabus/RPKPS 2 Indianisasi dan Islamisasi: Nusantara Pra Islam & Kedatangan Islam: Periode dan proses “mutasi pertama” yakni masuknya India ke nusantara dan dampak permanen yang ditinggalkan khususnya di pulau Jawa. Kedatangan Islam sebagai awal dari sejarah “modern” Geertz (1983), hal 475-510 Simbolon (1999: hal 4-32); Lombard buku III hal 1-57) 3 Kedatangan orang Eropa dan dampaknya (1): Simbolon (1999: 76-100), Lombard Asal usul sosial kolonialisme Dampak kedatangan orang Eropa terhadap struktur sosial buku I (1996: 97127) politik di Nusantara. Ricklef (1989). hal 3-20 Surjo, et all (2001), hal 1-18 Kedatangan orang Eropa dan dampaknya (2): Pola Eksploitasi Simbolon (1999: BARU 77-134) Pola-pola eksploitasi yang dilakukan oleh kolonial Belanda 3 4 Pola eksploitasi dan kaitannya dengan sistem ekonomi global Implikasi pola eksploitasi ini pada masyarakat di Nusantara 5 Kedatangan orang Eropa dan dampaknya (3): Politik Etis Logika dasar Politik Etis sebagai bagian dari pengaruh global Tiga Implikasi gagasan: nasionalisme, pola imigrasi keluar Jawa, dan tumbuhnya perekonomian baru di luar Jawa. Simbolon (1999: 221-245) Ricklefs (2005: 319-340) 6 Langkah-langkah Menuju Kebangkitan Nasional & Pergulatan Awal Indonesia Menjadi Bangsa Revolusi Diskusi tentang geliat kebangsaan ini di tingkat lokal yakni Solo 7 Kunjungan ke Situs Sejarah Shiraishi (1997): 1-54, 237 - 294) Lombard (1996: 169-176) Simbolon (1999: 246 – 301) Keterangan: Kunjungan akan dilakukan pada hari sabtu atau minggu. Bagian II Indonesia di periode menjelang setelah kemerdekaan 8 Periode Kemerdekaan s/d Demokrasi Terpimpin Eksperimentasi demokrasi: ekonomi hancur, tapi demokratis. Implikasi eksperimentasi pada kehidupan warganegara. Ricklefs (2005: 508-557) Kahin (1995: 170184) 9 Orde Baru, kehancurannya, dan kelahiran Politik Transisi Pilar-pilar utama pemerintahan Orde Baru, sumber legitimasinya Sebab-sebab kehancuran Orde Baru, aktor-aktor utamanya dan peran kekuatan global Implikasi utama keruntuhan Orde Baru dalam format kepolitikan seperti Hubungan Pusat-Daerah; Sistem Kepartaian yang multipartai. Nonton Bareng Film Sejarah: Memahami secara lebih empirik & kritis revolusi kemerdekaan Indonesia Lay (1999) Ricklefs (2005: 558-674) Van Dijk (2001: 111-216) 10 Film Naga Bonar Bagian III: Sejarah Institusi Negara, Institusi Intermediary dan Gerakan Masyarakat 11 Sejarah institusi Negara di Indonesia: Birokrasi & Lembaga Kepresidenan 4 Der Wal (ed.) (2001: 7- 41, 190 - 12 Sejarah institusi intermediary: Parpol & Parlemen 13 Akar lahirnya partai di Indonesia dan perkembangannya Akar lahirnya lembaga parlemen dan perkembangannya (Volksraad, Rev. Kemerdekaan, dst.) Sejarah sosial dan politik masyarakat 14 Birokrasi ala Kolonial (VOC, Raffles, Hindia Belanda (Gubernur Jenderal) & Jepang. Lahir & berkembangnya lembaga kepresidenan di Indonesia Sejarah gerakan petani & masyarakat pinggiran 214) Wignyosubroto (2003) Marsono (2005: 51-74) Sutherland (1983: 25-56) Parakitri (1999: 273 – 276, 332 352) Sutherland (1983: 179-198) Abdullah (142159) Sartono (1984: 13-52) Kuntowijoyo (2000) Siahaan (2000: 106-121) Referensi Erwiza Erman, dalam Columbijn (2003) Penutup: Persentasi karya terbaik “Sejarah kecil” Review dan evaluasi perkuliahan F. Referensi Anderson, Benedict, (1988) Revolusi Pemoeda, Pendudukan dan Perlawanan di Jawa 1944-1946, Jakarta Pustaka Sinar Harapan Azra, A (1999), Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia, cetakan kelima Bandung, Mizan Dhakidae, Daniel (2001) Bagian Pengantar dalam Anderson, Benedict, (2001) Komunitas-Komunitas Terbayang, Yogyakarta, Insist Press-Pustaka Pelajar Erwiza, Erman dalam Columbijn, F (2003), The Roots of Violence in Indonesia, KILTV Geertz, Clifford (1983), Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, Jakarta, Pustaka Jaya 5 Kahin, George Mc Turnan, (1995) Nasionalisme dan Revolusi, PT Pustaka Sinar Harapan-UNS Press. Kristanto, JB. (ed.) (2000), 1000 tahun Nusantara, Jakarta, Kompas. Lay, Cornelis (1999) Setelah Soeharto Jatuh, AJI Jakarta Lombard, Denys (1996), Nusa Jawa Silang Budaya, Buku I-III, Jakarta, PT Gramedia. Mangunwijaya, YB (1990 Cet..) Burung-Burung Manyar, Jakarta, Djambatan Marsono (2003), Sejarah Pemerintahan dalam Negeri, Jakarta, Eko Jaya. Mas’oed Mohtar (1989) Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru, Jakarta, LP3ES. M.C Ricklefs (1981) Sejarah Indonesia Modern, Gadjah Mada University Press. Nasution, Adnan Buyung (1994) Konstitusionalisme Indonesia , Jakarta PT Graffiti Press Kartodirdjo, Sartono (1984), Pemberontakan Petani Banten: Kondisi, Jalan Peristiwa, dan Kelanjutannya, Jakarta, Pustaka Jaya. Simbolon (1995) Menjadi Indonesia, Jakarta, PT Gramedia Shiraishi, Takashi, (1996) Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926, Jakarta, Graffiti Press Toer, Pramudya Ananta (1999), Kronik Revolusi Indonesia, Populer Gramedia Jakarta, Kepustakaan Tim PAU SS UGM (1995), Agama dan Perubahan Sosial: Studi Tentang Hubungan Antara Islam, Masyarakat dan Struktur Sosial Politik Indonesia. Van Dijk, Kees (2001), A Country in Despair: Indonesia between 1997 and 2000, Jakarta, KITLV Press. 6