BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia; mendeskripsikan proses kedatangan dan terbentuknya kekuasaan kolonial di Indonesia; mengidentifikasikan kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya di Indonesia serta pengaruhnya terhadap rakyat Indonesia; mengidentifikasi perbedaan pengaruh kolonial daerah-daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa; mendeskripsikan perlawanan rakyat Indonesia menentang kolonialisme bangsa barat. PETA KONSEP SEBAB DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BARAT Sebab dan tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Asia adalah: Mencari kekayaan termasuk berdagang (gold). Menyebarkan agama (gospel) Mencari kemuliaan bangsa (glory). PETA PENJELAJAHAN BANGSA EROPA PENJELAJAHAN BANGSA EROPA Orang Portugis yang pertama kali mencari jalan baru adalah Bartholomeus Diaz yang menyusuri pantai Barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan. Pelopor pelayaran bangsa Spanyol adalah Christopher Columbus. Pelaut Spanyol lainnya adalah Ferdinand Magelans yang mencapai Kepulauan Filipina. Pelaut Inggris dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Pengalaman dua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya. Ratu Elizabeth I memberikan hak istimewa pada EIC (East Indian Company) dalam menjalankan perdagangan di Asia pada 31 Desember 1600. Pelaut Belanda yang berhasil mendarat di Banten adalah Cornelis de Houtman. Untuk mengatasi persaingan antarpedagang Belanda dan terutama pedagang dari bangsa barat lainnya, Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) pada tahun 1602 . CHRISTOPHER COLUMBUS Christopher Columbus seorang penjelajah dari Spanyol yang berhasil mencapai benua Amerika. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA Di bidang ekonomi, Portugis bekerja sama dengan Kerajaan Ternate untuk melawan Kerajaan Tidore. Kesempatan ini dimanfaatkan Portugis, hal inilah yang menjadi awal kebijakan monopoli Portugis di Maluku. EIC, serikat dagang Inggris menjalin hubungan dagang dengan Kerajaan Aceh, Kerajaan Banjar, Jayakarta, dan Gowa, tetapi EIC tidak berhasil menanamkan dominiasi di Indonesia. Setelah menjalankan dominasi di bidang ekonomi, bangsa barat kemudian mendominasi daerah yang dikuasai secara politik. Hal ini berkaitan dengan ketidakinginan kepentingan ekonomi diganggu oleh penguasa lokal. Di bidang sosial budaya, kebijakan bangsa barat dalam menanamkan kolonialismenya diarahkan untuk mendukung kepentingan ekonomi. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP RAKYAT INDONESIA Pengaruh kebijakan Pemerintah Kolonial Bangsa Barat terhadap bangsa Indonesia dapat dirasakan pada: Bidang ekonomi berupa ketidakbebasan rakyat dalam menjual dan menentukan harga panen. Bidang politik, pengaruh kebijakan pemerintah kolonial adalah menurunnya kekuasaan penguasa lokal. Bidang budaya, muncul dan berkembangnya tradisi barat dalam masyarakat pribumi. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI PULAU JAWA DAN DAERAH-DAERAH LUAR PULAU JAWA Sejak semula, kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dipusatkan pada aspek ekonomi. Oleh karena itu, penguasa secara politik pun diarahkan pada bagaimana menguasai sentra-sentra produksi dan jalur pemasarannya. Daerah-daerah sentra produksi antara lain Maluku, beberapa daerah di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Sementara daerah-daerah jalur pemasarannya antara lain Banten, Sunda Kelapa, Aceh, dan Makassar. Dalam perkembangannya, pemerintah kolonial lebih memilih Pulau Jawa sebagai pusat kegiatannya. PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MENENTANG KOLONIALISME BANGSA Timbulnya perlawanan-perlawanan di daerah melawan kekuasaan asing, baik portugis maupun VOC. Hal tersebut karena pelaksanaan kebijakan pemerintah kolonial yang mengakibatkan kesengsaraan pada rakyat. PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MENENTANG KOLONIALISME BANGSA