Revolusi Industri •Pengertian Revolusi Industri. •Penyebab timbulnya Revolusi Industri •Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial secara umum. •Pengaruh Revolusi Industri terhadap perkembangan kolonialisme dan imperialism di Indonesia pada abad ke 18-20. Perubahan besar, secara cepat, dan radikal = Revolusi Revolusi Industri: •Perubahan •Barang-barang •Tenaga Manusia •Tenaga Mesin Abad Ke 19 Friedrich Engels Kondisi dari kelas pekerja di Inggris (Condition of the Working Classes in England) (1844) Penyebab Revolusi Industri  Situasi politik stabil (Revolusi Glorious 1688)  Sumber daya alam menunjang Industri di Inggris  Penemuan baru di bidang teknologi  Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap penemuan baru (Royal Society for Improving Natural Knowledge) Dampak Revolusi Industri Bagi Perekonomian  Barang melimpah dan harga murah  Perusahaan Kecil Gulung Tikar  Perdagangan makin berkembang  Transportasi makin lancar Dampak Revolusi Industri di Bidang Sosial  Berkembangnya Urbanisai  Upah buruh rendah  Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh  Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh  Munculnya Revolusi Sosial:  Reform Bill (1832)= Buruh mendapatkan hak perwalian dalam parlemen  Factory Act (1833)= Buruh mendapat jaminan sosial serta pelarangan tenaga kerja anak di area tambang  Poor Law Act (1834)= Pusat penampungan rakyat miskin Dampak Revolusi Industri di Bidang Politik  Munculnya Gerakan Sosialis Thomas Morus  Munculnya Partai Politik  Munculnya Imperialisme Modern Dampak Revolusi Industri bagi Indonesia Daendels  Pemerintahan kolonial di pusatkan di Batavia dan berada di      tangan gubernur jenderal. Pulau Jawa dibagi menjadi sembilan prefectur. Hal ini untuk mempermudah administrasi pemerintahan. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda Mengadakan pemberantasan korupsi dan penyelewengan dalam pungutan (contingenten) dan kerja paksa. Kasultanan Banten dan Cirebon dijadikan daerah pemerintah Belanda yang disebut pemerintah gubernemen. Berbagai upacara di istana Surakarta dan Yogyakarta disederhanakan. Raffles (1811–1816)  Mengadakan penggantian sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi dengan sistem pemerintahan kolonial ala Barat. Untuk memudahkan sistem administrasi pemerintahan, Pulau Jawa dibagi menjadi delapan belas karesidenan.  Para bupati dijadikan pegawai pemerintah  Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa atau rodi.  Raffles menganggap bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik semua tanah yang ada di daerah tanah jajahan. Pengaruh Sistem Tanam Paksa Bagi Indonesia:  Sawah ladang terbengkalai.  Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panen, membayar pajak, kerja rodi.  Munculnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit, misalnya di Cirebon (1843), Demak (1849), Grobogan (1850). Bagi Belanda  Mendatangkan keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda  Hutang-hutang Belanda dapat terlunasi  Kas Negara Belanda dapat terpenuhi  Berhasil membangun Amsterdam menjadi kota pusat perdagangan dunia  Perdagangan berkembang pesat