Uploaded by User5285

TATA KRAMA PELAYANAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia dan
bagian dari hak asasi manusia, sehingga manusia berhak untuk hidup sehat
dan mendapat akses kesehatan, serta untuk tidak dihalangi mendapat
kesehatannya. Upaya untuk mendapat sehat tidak boleh dilakukan dengan
sewenang-wenang dan mengorbankan kesehatan atau bahkan keselamatan
jiwa orang lain. Perbuatan untuk mendapatkan kesehatan tersebut perlu
mendapat perhatian dari aspek norma atau hukum. dimana norma
merupakan aturan bertindak atau berperilaku dalam suatu masyarakat
tertentu atau komunitas dan hukum adalah aturan berperilaku masyarakat
dalam suatu masyarakat atau negara yang ditentukan atau dibuat oleh para
pemegang otoritas atau pemerintahan negara, dan tertulis. Norma atau
hukum tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni terciptanya kehidupan
masyarakat yang tertib, aman dan damai (Notoatmodjo, 2010).
Etika profesi merupakan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk
menjalankan profesi. Dengan adanya norma dalam etika profesi ini
diharapkan anggota profesi dapat bertindak dengan kapasitas profesional.
Untuk bisa bertindak sebagai seorang yang profesional, selain etika juga
dibutuhkan ilmu dan ketrampilan sesuai dengan profesinya dan juga
kesehatan, karena tanpa kesehatan yang cukup seseorang tidak akan mampu
menjalankan profesinya dengan baik. Norma dalam etika profesi juga
terdapat di bidang kesehatan dan diterapkan kepada tenaga kesehatan.
Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan harus tunduk
pada etika profesi dan juga harus tunduk pada ketentuan hukum, peraturan,
dan perundang – undangan yang berlaku. Tenaga kesehatan yang melanggar
norma profesi akan mendapat sanksi “etika” dari organisasi profesinya dan
juga akan mendapat sanksi hukum (Notoatmodjo, 2010).
Tenaga Kesehatan di Indonesia ternyata masih banyak yang
melakukan pelanggaran – pelanggaran norma dalam etika profesi, seperti :
malpraktek, aborsi, sikap yang kurang sopan, tidak ramah, dan masih
banyak lagi. Di makalah ini akan dibahas mengenai perilaku tenaga kerja
yang tidak ramah dan sering terlambat masuk kerja.
B.
Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana pengertian norma tenaga kesehatan?
2. Apa jenis-jenis norma?
3. Bagaimana tata tertib pelayan?
4. Mengapa dibutuhkan etika dan norma dalam tenaga kesehatan di
Indonesia?
5. Apa saja pelanggaran yang sering terjadi berkaitan dengan etika dan
norma kesehatan?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
1. Menjelaskan pengertian norma tenaga kesehatan?
2. Untuk mengerahui apa jenis-jenis norma?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan norma sopan santun?
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud norma hukum?
5. Menjelaskan bagaimana tata tertib pelayan?
6. Untuk mengetahui mengapa dibutuhkan etika dan norma dalam tenaga
kesehatan di Indonesia?
7. Untuk mengetahui apa saja pelanggaran yang sering terjadi berkaitan
dengan etika dan norma kesehatan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Norma Tenaga Kesehatan
Pengertian norma secara umum adalah aturan atau kaidah. Ketika
nilai merupakan pandangan tentang baik buruknya sesuatu, maka norma
merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat apakah tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai tindakan yang
wajar dan dapat diterima karena sesuai dengan harapan sebagian warga
masyarakat ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak
sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat. Antara nilai dan
norma tentunya mempunyai keterkaitan. Norma dibangun atas dasar nilai
dengan tujuan untuk tetap mempertahankan dan menjaga keutuhan dari
nilai, sehingga ketika nilai merupakan perwujudan abstrak, maka
diwujudkan dalam bentuk konkrit berupa nilai.
Norma dari segi bahasa Norma berasal dari bahasa inggris yakni
norm. Dalam kamus oxford norm berarti usual or expected way of behaving
yaitu norma umum yang berisi bagaimana cara berprilaku (Oxford, 2008).
Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma
memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana
tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria
bagi orang lain untuk mendukung atau menolak prilaku seseorang. Norma
juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah kelompok
masyarakat, yang pada keselanjutannya disebut norma sosial, karena
menjaga hubungan dalam bermasyarakat. Norma pada dasarnya adalah
bagian dari kebudayaan, karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah
interaksi antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya akan
menghasilkan sesuatu yang disebut norma (Stewart et al, 2005).
Hati nurani adalah merupakan sifat dasar manusia, kesadaran
mengenal diri sendiri, yang pada hakikatnya manusia cenderung
meng’iyakan’ perbuatan-perbuatan yang baik, yang jujur yang adil, dan
sebaiknya. Tetapi sebaliknya, manusia “tidak mengiyakan “ atau tidak
setuju, tidak memihak terhadap hal-hal seperti tersebut sebenarnya adalah
sejalan dengan moral. Oleh sebab itu, apabila orang bertindak sesuai dengan
hati nurani yang paling dalam, sudah barang tentu tindakan tersebut adalah
sesuai dengan etika atau moral. Sebaliknya, apabila bertindak melawan hati
nuraninya, dapat dipastikan bahwa tindakan tersebut tidak bermoral atau
tidak etis ( Notoatmodjo, 2010 ).
Dalam bidang kesehatan, ada suatu norma dan etika yang berlaku
pada tenaga medis. Norma dan etika dalam pelayanan kesehatan
berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan masyarakat dan
teknologi kesehatan. norma dan etika tenaga kesehatan masuk dalam etika
profesi. Tenaga kesehatan bekerja tetap sebagai pelaksanaan fungsi
pemasyarakatan berupa karya pelayanan yang pelaksanaannya dijalankan
secara mandiri dengan komitmen dan keahlian berkeilmuan dalam bidang
tertentu yang pengembangannya dihayati sebagai panggilan hidup dan
terikat pada etika umum dan etika khusus (profesi) yang bersumber pada
semangat pengabdian terhadap kepentingan umum. Pada tenaga kesehatan,
mereka mengabdikan hidup mereka dalam melakukan tugas mereka sebagai
tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat ( Sidharta, 2004 ).
Etika profesi disusun dalam sebuah kode etik profesi. Kode etik
profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik dalam
sebuah profesi berhubungan erat dengan nilai sosial manusia yang dibatasi
oleh norma – norma yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia itu
sendiri, agar terjadi keseimbangan kepentingan masing – masing di dalam
masyarakat. Norma etik tenaga kesehatan menggariskan kelakuan orang
yang mengobati terhadap orang yang diobati. Norma adalah aturan atau
kaidah yang dipakai untuk menilai sesuatu. Maka dari itu, etika dan norma
sangat penting adanya dalam suatu kehidupan bermasyarakat di Indonesia
khususnya. Agar tidak terjadi suatu penyimpangan – penyimpangan yang
dapat merugikan pihak – pihak terkait. Etika menjadi sebuah pengatur yang
membatasi tingkah laku masyarakat yang ada (Wiradharma, 1996).
B.
Jenis - jenis norma
1. Norma Agama
Secara Umum, Pengertian norma agama adalah peraturan atau
petujunjuk hidup yang berisi perintah-perintah, larangan - larangan, dan
anjuran-ajuran yang berasal dari Tuhan. Norma agama bersumber dari
Tuhan yang dimuat dalam kitab suci agama tertentu. Dalam norma
agama diwajibkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keimanan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perintah dan
menjauhi segala larangan - Nya untuk mencapai kebahagian baik yang
ada didunia maupun di akhirat nanti.
Apabila melanggar norma agama, maka akan diberi sanksi dan
hukuman yang bersifat langsung atau diakhirat nanti. Sanksi dan
hukuman yang diterima didunia adalah depresi, goncangan jiwa
maupun perang batin hati nurani. Sedangkan sanksi dan hukuman di
akhirat adalah berupa siksaan yang tiada tandingannya, jika terdapat
banyak dosa kita dari pelanggaran-pelanggaran yang kita perbuat
melampaui dari amalam perbuatan kita didunia. Contoh norma agama :
a. Rajin bersembahyang,
b. Membaca kitab suci,
c. Mendoakan orang lain
d. Tidak berbohong
e. Tidak mencuri
f. Berbakti kepada orang tua
Ciri - ciri norma agama dalah sebagai berikut :
1) Bersumber dari tuhan
2) Bersifat universal atau abadi
3) Dilaksanakan akan mendapt pahala, dan jika dilanggar mendapat
dosa
4) Bersifat luas dan berlaku untuk seluruh umat
2. Norma Kesusilaan
Secara Umum, Pengertian Norma Kesusilaan adalah peraturan
sosial yang bersumber dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Norma
kesusilaan, seseorang dapat membedakan mana yang dianggapnya baik
dan mana yang dianggap buruk. Pelanggaran norma kesusilaan
merupakan berupa sanksi pengucilan secara fisik ataupun rutin. Norma
kesusilaan juga memberi kita petunjuk mengenai cara bersikap dan
bertingkah laku dalam memutuskan yang ingin dilakukan, dihindari dan
juga ditentang. Tujuan norma kesusilaan adalah setiap orang dalam hidup
dan kehidupannya memiliki sifat kesusilaan tinggi berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan sebagai makhluk paling sempurna. Contoh - contoh norma
kesusilaan - norma kesusilaan adalah sebagai berikut :
a. Bersikap dan bertingkah laku jujur
b. Tidak memfitnah orang lain
c. Menolong orang yang kesusahan
d. Dilarang bersinah
e. Tidak menghina orang lain
f. Tidak berbuat curang atau menipu
g. Selalu berbicara jujur dan tidak berdusta
Ciri - ciri norma kesusilaan adalah sebagai berikut :
1) Bersumber dari hati nurani
2) Bersifatl lokal atau terpelihara dari masyarakat
3) Sanksi berupa rasa malu
3. Norma Kebiasaan
Secara umum, Pengertian Norma Kebiasaan adalah suatu bentuk
perbuatan yang dilakukan secara terus menerus dengan bentuk yang
sama, seacara sadar dengan tujuan yang jelas dan dianggap baik dan
benar. Norma kebiasaan disebut juga dengan folkways yang merupakan
macam-macam norma berdasarkan tingkatan norma sosial.
Norma
kebiasaan dapat juga diartian sebagai norma yang keberadaannya dalam
masyarakat dapat diterima sebagai bentuk aturan yang mengikat
walaupun tidak ditetapkan pemerintah. Umumnya kebiasaan sering
disamakan dengan adat istiadat. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan
sosial yang telah lama ada dalam masyarakat. Untuk memahami lebih
jelas norma kebiasaan, kita dapat melihat contoh-contoh norma kebiasaan
seperti dibawah ini :
a. Memberi ucapan selamat dan hadiah bagi yang berprestasi, berulang
tahun atau yang sedang mengalami sesuatu yang membahagiakan,
b. Menggunakan pakaian yang bagus di waktu pesta
c. Berperilaku sopan santun
d. Menghormati yang lebih tua
e. Syukuran kelahiran bayi
f. Upacara adat istiadat
Ciri - ciri norma kebiasaan adalh sebagai berikut :
1) Dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang
2) Bersifat adat istiadat
3) Dilakukan secara sadar dan tujuan yang jelas
C.
Norma sopan santun
Secara Umum, Pengertian Kesopanan adalah peraturan sosial yang
mengarah ke hal-hal berkenaan dengan cara seseorang bertingkah laku
wajar dalam kehidupan bermasyarakat. atau norma kesopanan juga dapat
berarti norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri dalam
mengatur pergaulan sehingga setiap anggota masyarakat saling hormat
menghormati. Akibat pelanggaran norma kesopanan adalah mendapatkan
celaan, kritik dan pengucilan.
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan disebut
dengan sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan hanya
berlaku khusus dan ditempat tertentu yang berlaku bagi golongan
masyarakat tertentu. Norma kesopanan terdiri dari beberapa contoh dalam
kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut :
a. Tidak meludah di sembarang tempat, memberi, atau menerima makanan
dengan tangan kanan
b. Tidak berbicara saat makan
c. Menghormati orang yang lebih tua
d. Memakai kata-kata yang sopan dan bertingkah laku yang baik
e. Memakai pakaian yang sopan dan sesuai dengan tempatnya
f. Membuang sampah pada tempatnya
Adapun Ciri - ciri norma kesopanan adalah sebagai berikut :
1) Bersumber dari pergaulan
2) Bersifat lokal atau kedaerahan
3) Sanksi berupa hinaan dari masyarakat
D.
Norma hukum
Secara Umum, Pengertian Norma Hukum adalah aturan sosial yang
dibentuk oelh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah, sehingga
sifatnya memaksa, tegas melarang atau sesuai dengan pembuat peraturan.
Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi denda atau hukuman
fisik. Penataan dan sanksi pelanggaran peraturan-peraturan hukumnya
bersifat heteronon yang artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar
yaitu oleh kekuasaan negara. Contoh norma hukum
1. Di larang berbuat korupsi
2. Dilarang membunuh orang lain
3. Dilarang melanggar ketertiban umum
4. Dilarang berbuat teror
5. Tidak boleh menipu orang lain
6. Dilarang mengambil hak orang lain
7. Mematuhi peraturan lalu lintas
Ciri - ciri norma hukum adalah sebagai berikut :
1) Bersumber dari lembaga resmi milik pemerintah
2) Bersifat memaksa, tegas melarang.
3) Terdapat sanksi hukuman yang berupa denda, hukuman fisik, atau
pidana.
E.
Tata tertib pelayan
Terdapat tata tertib yang wajib dipenuhi oleh pegawai antara lain :
1. Wajib berpakaian rapi dan sopan sesuai peraturan
2. Waktu kehadiran di tempat kerja
3. Waktu istirahat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
4. Waktu pulang kerja pukul 16.00 wib
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan integritas pegawai pemerintah kota
bandung
a. Kode etik
Kode etik pegawai di lingkungan kerja :
1) Bertaqwa kepada tuhan
2) Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah republik
indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud negara republik
indonesia tahun 1945.
3) Tanggap,terbuka,jujur, dan akurat serta tepat waktu dalam
melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah;
4) Memiliki integritas tinggi dan tidak menyalahgunakan jabatan dan
wewenang.
5) Saling menghormati,mampu bekerjasama,menciptakan suasana
dan hubungan kerja yang harmonis sesama pegawai.
6) Memberikan pelayanan secara cepat,tepat,terbuka,dan adil serta
tidak diskriminatif.
7) Senantiasa berpikir positif,kreatif,responsif,, dan inovatif untuk
kelancaran dan peningkatan kualitas pelaksanaan tugas.
8) Profesionalisme dan selalu berusaha untuk mencapai hasil yang
terbaik bagi masyarakat dan pemerintah kota bandung.Mengikat
walau tidak ditetapkan pemerintah.
Tata tertib pelayanan kesehatan juga diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah
Sakit Dan Kewajiban Pasien yang salah satunya terdapat pada pasal 2 tentang
kewajiban rumah sakit poin (d) yang mengatakan bahwa menyediakan sarana dan
prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu,
sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia.
F.
Adapun manfaat dari adanya etika tenaga kesehatan
Adapun manfaat dari adanya etika tenaga kesehatan yaitu :
1. Adanya sebuah pertanggungjawaban dari pihak tenaga kesehatan untuk
pasien mendapatkan kesehatan.
2. Mengurangi terjadinya pelanggaran – pelanggaran yang merugikan
masyarakat.
Dihasilkan sebuah keputusan etis dari tenaga kesehatan dalam
melakukan penanganan medis, dimana keputusan etis ini memiliki manfaat
untuk mencapai suatu pendirian moral dalam pergolakan pandangan
(tentang penggunaan obat tradisional), menbantu agar tidak kehilangan
orientasi (tujuan utama menolong), tidak naif/ tidak ekstrem (merawat
pasien tidak diskriminasi), dan menemukan dasar kemantapan dalam iman
dan kepercayaan ( dalam melakukan aborsi ).
G.
Pelanggaran norma dan etika kesehatan
Etika dan norma kesehatan seringkali dilanggar oleh para tenaga
kesehatan yang tidak sungguh-sungguh dalam menjalani profesinya sebagai
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut tidak mematuhi kode etik yang
telah disepakati oleh anggota perkumpulan tenaga kesehatan. Hal ini terjadi
karena
banyak
faktor
pendorong
terjadinya
pelanggaran.
Adapun
pelanggaran / penyimpangan etik tenaga kesehatan yang sering terjadi,
yaitu :
1. Indikasi medik tidak jelas. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan untuk
mengambil tindak lanjut penanganan penyakit pasien atau akan
mengakibatkan kesalahan mengonsumsi obat dan paling fatal akan
berakibat kematian.
2. Tindakan medik yang menyimpang dari pedoman baku pelayanan medik.
Hal ini juga dapat menyebabkan kematian pasien. Contoh dari
pelanggaran ini, seperti : malpraktek, aborsi.
3. Pasien tidak diberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan. Hal ini
akan membuat pasien syok setelah tindakan medik dilakukan, apalagi
jika terjadi hal yang tidak diinginkan akan membuat rugi pasien.
4. Persetujuan tindak medik tidak dibuat. Hal ini akan merugikan pihak
terkait ketika terjadi suatu hal yang diluar perkiraan. Bisa pasien
menuntut tenaga medis, maupun sebaliknya.
5. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat miskin yang berobat dan
ketidak ramahan tenaga kesehatan terhadap pasien.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Moral atau etika, adalah cara yang dilakukan atau tidak dilakukan secara
umum dan yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu. Etika yang
dimiliki oleh tenaga kesehatan yaitu etika profesi. Etika profesi
merupakan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk menjalankan
profesi. Sedangkan, norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok
tertentu, norma memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih
dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, norma
juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak
prilaku seseorang.
2. Etika dan norma sangat penting adanya dalam suatu kehidupan
bermasyarakat di Indonesia khususnya. Agar tidak terjadi suatu
penyimpangan – penyimpangan yang dapat merugikan pihak – pihak
terkait. Etika menjadi sebuah pengatur yang membatasi tingkah laku
masyarakat yang ada.
3. Manfaat adanya etika dan norma tenaga kesehatan yang baik sesuai
profesi yaitu adanya sebuah pertanggungjawaban dari pihak tenaga
kesehatan untuk pasien mendapatkan kesehatan, mengurangi terjadinya
pelanggaran – pelanggaran yang merugikan masyarakat, dihasilkan
sebuah keputusan etis dari tenaga kesehatan dalam melakukan
penanganan medis.
4. Pelanggaran-pelanggaran etika dan norma kesehatan yang sering terjadi
yaitu indikasi medik tidak jelas, tindakan medik yang menyimpang dari
pedoman baku pelayanan medik, pasien tidak diberitahu mengenai
tindakan yang akan dilakukan, persetujuan tindak medik tidak dibuat,
sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat miskin yang berobat dan
ketidak ramahan tenaga kesehatan terhadap pasien.
B.
Saran
Para tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
yang lainnya sebaiknya memiliki etika dan norma kesehatan yang baik
sesuai profesinya. Hendaknya memiliki rasa profesionalitas dalam
menjalankan profesinya. Memiliki hubungan yang baik terhadap pasiennya.
Sehingga dapat membuat pasiennya lebih nyaman terhadap pelayanan
kesehatan, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Aristya, sandra. 2012. Mengenal Etika dan Hukum (Dalam Etika Profesi
Kesehatan). Yogyakarta : KMPK-IKM FK UGM.
Kasimin. 2011. Modul Hukum Kesehatan Pokok Bahasan : Malpraktek
Tenaga Perawatan. Magelang : Balai Pelatihan Kesehatan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Oxford Advanced Learner’s Dictionary. 2008. Oxford : Oxford University
Press
Sidharta Arief. B. 2004. Pelaksanaan Kode Etik Profesi Hukum di
Indonesia: Rekaman Proses Workshop Kode Etik Advokat Indonesia. Jakarta :
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia.
Soeparto, Pitono., dkk. 2006. Etika dan Hukum di Bidang Kesehatan Edisi
Kedua. Surabaya : Airlangga University Press.
Stewart, Tubs dan Sylvia Moss. 2005. Human Communications, Prinsip –
Prinsip Dasar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Wiradharma. 1996. Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran. Yogyakarta :
Bina Rupa Aksara.
Download