Sonata in C Major Op. 1 no 1 untuk Format Fluit dan Trio Gesek

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komposisi Musik Sonata
1.
Pengertian Sonata
Kata sonata berasal dari bahasa Italia “sonare” yang berarti
berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental
yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement, namun dapat
juga terdiri dari satu sampai lima movement. Pada periode Barok,
istilah sonata mengacu kepada sebuah komposisi untuk beberapa
instrumen musik atau satu instrumen musik saja. Pada periode itu
dikenal komposisi musik trio sonata dan solo sonata. Trio sonata
yaitu sonata untuk tiga instrumen, biasanya dua biola dan bas
kontinuo, sedangkan solo sonata merupakan sonata untuk instrumen
solo dan bas kontinuo. Pada periode Klasik, istilah sonata cenderung
mengacu kepada komposisi untuk satu atau dua instrumen saja,
contohnya Piano Sonata, yang merupakan komposisi untuk piano
tunggal, dan Cello Sonata yaitu komposisi untuk cello dan piano.
2.
Sejarah Sonata
Sonata muncul sebagai suatu bentuk musik instrumental yang
penting pada awal abad ke-17. Kemunculan sonata merupakan hasil
dari pertemuan tiga karakteristik musik Barok, yaitu 1:
a. Sekularisasi ekspresi.
1
Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms (New Jersey:Summy-Birchard
Music, 1979) , hlm. 104.
7
Sekularisasi ekspresi pada satu sisi mengarah kepada opera, di
sisi lain memungkinkan sebuah seni musik tanpa teks, sebuah
musik yang mengandung ekspresi yang abstrak.
b. Pembentukan tonalitas menggantikan modalitas.
Pada pertengahan abad 18 sebuah alur melodi yang paling
menonjol berdasarkan tema-tema yang berbeda membuat bentuk
musik instrumental ini berbeda dari tipe musik kontrapungtal
yang lebih awal, seperti fuga atau toccata yang berdasarkan motif
atau subyek tunggal.
c. Kesempurnaaan instrumen musik, khususnya keluarga instrumen
gesek.
Sekolah biola yang pertama berkembang di Italia pada awal
abad 17, dan sejarah awal bentuk sonata dapat ditemukan pada
karya-karya dari pemain biola dan komponis-komponis dari
sekolah ini: Rossi, Fontana, Legrenzi, diikuti oleh Valentini, Vitali,
Bassani, Tartini, Vivaldi, dan yang lain. Saat periode Barok beralih
ke Rokoko dan Klasik, karakteristik sonata ikut berubah, pusat
segala kegiatan kreatif bergeser dari Italia ke Jerman, dan
harpsichord yang diikuti oleh piano menggantikan biola sebagai
instrumen terpenting yang menggunakan bentuk sonata.
Pada abad 16, canzona sebagai musik instrumental merupakan
sebuah karya musik yang diadaptasi dari karya vokal. Mulai tahun
1560 bentuk dan tema chanson Perancis berpindah dari penggunaan
medium vokal ke medium organ (canzona d‟organo), sedangkan
berkisar dari tahun 1580 bentuk canzona mulai sering dipakai untuk
8
ansambel musik (canzona de sonare). Ketika canzona organ berkembang
menjadi fuga, canzona instrumental juga berkembang menjadi sonata.
Dalam tahap evolusinya dari bentuk canzona, bentuk sonata
melewati sejumlah tahapan 2:
a. Transisi dari bentuk kontrapungtal yang mengimitasi tekstur
canzona polifonik menjadi melodi utama dengan bas kontinuo.
b. Bentuk tiga sampai lima movement, movement pertama dan terakhir
adalah fuga bertempo cepat/allegro (sekitar tahun 1650).
c. Sonata da camera (Sonata kamar/ruangan), judul ini pertama kali
digunakan oleh Johann Rosenmüller (1667).
d. Sonata da chiesa (Sonata gerejawi), sebuah bentuk empat movement,
dimana tanda tempo menggantikan judul tarian dan karakter dari
“da camera”(sekitar tahun 1687).
e. Sonata keyboard pertama (sonata gerejawi) oleh Johann Kuhnau
(1692).
f. Sonata untuk satu, dua, tiga, atau empat penyaji oleh H. Biber dan
J. S. Bach.
g. Susunan tiga movement berupa cepat – lambat – cepat dari
Neapolitan Sinfonie (overture3 Italia) oleh Alessandro Scarlatti.
h. Sonata movement tunggal, oleh Domenico Scarlatti (1685-1757).
i.
Bentuk empat movement (Allegro – Adagio – Minuet – Allegro),
digunakan dalam simfoni-simfoni komponis Mannheim, Johann
Stamitz (1717-1757) dan Georg Monn (1717-1750).
2
Stein, hlm. 105.
3
Overture adalah komposisi instrumental yang digunakan sebagai bagian introduksi dalam sebuah
opera, oratorio, balet, atau drama, atau sebagai komposisi konser dalam satu movement yang berkaitan
dengan program konser.
9
j.
Bentuk sonata yang digunakan dalam empat kategori utama oleh
para komponis periode Klasik: format solo, musik kamar, simfoni,
dan konserto; format solo dan konserto dalam tiga movement,
sedangkan sonata ansambel dan simfoni dalam empat movement.
k. Empat movement solo sonata Beethoven; scherzo menggantikan
minuet; penambahan suara dalam simfoni.
l.
Sonata satu movement – Sonata in B minor, Liszt.
m. Cyclic treatment4 , seperti: Symphony No. 4, Schumann; Symphony in
D minor, Franck.
n. Free form sonata atau sonata bentuk bebas pada abad 20 – Sonata
No. 1, Hindemith; Sonata No. 7, Prokofiev.
3.
Bentuk dan Struktur Sonata Lengkap
Dalam sebuah komposisi sonata biasanya terdapat tiga atau
empat movement. Movement pertama bertempo cepat, hampir selalu
berbentuk sonata-allegro form atau sonata form, yang kedua bertempo
lambat dengan karakter yang penuh perasaan, movement ketiga
berbentuk tarian, dan movement keempat biasanya berbentuk rondo.
Jika dalam sonata ada tiga movement maka movement tarian akan
dihilangkan.
a. Movement pertama (sonata form) 5
Gambaran sonata form adalah sebagai berikut:
4
Cyclic treatment merupakan sebuah prosedur dimana material tematik yang sama digunakan pada
dua movement atau lebih dalam sebuah komposisi, atau pada bagian yang berbeda dari sebuah bentuk
movement tunggal yang besar.
5
Stein, hlm. 108.
10
BAGAN SONATA FORM
EKSPOSISI
Materi
Melodi
: (a)
Nada
Dasar
Nada Nada
: dasar 1 dasar 2
(b)
PENGEMBANGAN
REKAPITULASI
CODA
Pengolahan potongan
materi dari (a) dan (b)
(a)
(b)
Kadens
Variasi nada dasar
Nada
dasar 1
Nada
dasar 1
Nada
dasar 1
Perjalanan
harmoni
:
Gambar 2.1.
Introduksi (jarang dipakai)
Eksposisi (A) :
- Tema utama, dalam tonika
- Transisi
- Subtema, dalam dominan atau relatif minor/mayornya
- Codetta atau bagian penutup
Development/Pengembangan (B) :
- Pengembangan tiap bagian
Rekapitulasi (A’) :
- Tema utama, dalam tonika
- Transisi
- Subtema, dalam tonika
- Codetta atau bagian penutup
Coda
11
b. Movement kedua 6
Movement kedua yang bertempo lambat memberikan kesan
yang berbeda dari movement pertama. Struktur yang paling sering
digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Ternary (A B A’): Sonata in C K. 309, Mozart; Sonatas in G
Op. 79, Beethoven; Clarinet Quintet, Brahms
(2) Abridged sonata form: Sonata in F K. 332, Mozart; Sonatas in
F minor Op. 2 No. 1; C minor Op. 10 No. 1; D minor Op. 31
No. 2, Beethoven
(3) Air and variations
Struktur ini tidak begitu sering digunakan dalam musik
piano. Contoh penggunaan struktur seperti ini bisa dilihat
dalam Sonata for violin and piano Op. 47, Beethoven, dan
Emperor Quartet Op. 76 No. 3, Haydn.
(4) Old Rondo: Sonata in C minor K.457; Sonata in C major K.545,
Mozart; Sonata in A Op. 2 No. 2; Sonata in C minor Op. 13
(Pathétique), Beethoven.
c. Movement ketiga
Struktur untuk movement ini biasanya berupa minuet dan trio
atau scherzo dan trio. Scherzo dan trio memiliki struktur yang
sama seperti minuet dan trio.
d. Movement keempat 7
Struktur movement ini biasanya berupa:
6
William Cole, Form of Music (London:The Associated Board of The Royal Schools of Music, 1969),
hlm. 52.
7
Cole, hlm. 53.
12
(1) Sonata-rondo: Op. 22, Op. 26, Op. 28, Beethoven; Sonata in A
minor K.310, Mozart; Violin Concerto Op. 77 dan
Pianoforte Concertos in D minor Op.15 dan B flat
major Op. 83, Brahms.
(2) Old rondo: Sonata in F (K.533 dan 494), Mozart; Op. 10 No. 3,
Beethoven.
(3) Sonata form: Op. 10 No. 1 dan 2, Op. 27 No. 2, Beethoven; Sonata
in G K.283, Mozart.
Kadang-kadang movement-movement dari sebuah sonata atau
simfoni dapat dihubungkan, seperti pada movement ketiga dan
keempat dari Beethoven‟s Fifth Symphony. Cara lain untuk menyatukan
struktur adalah menggunakan tema yang sama, atau variasi tema
pada lebih dari satu movement. Cara ini digunakan oleh Frescobaldi
(1583-1643) dalam karya-karyanya dan telah menjadi salah satu
metode yang diakui pada periode itu, namun metode ini sempat
terabaikan sampai akhirnya ditemukan „idée fixe‟8 yang muncul pada
Symphonie Fantastique karya Berlioz. Beberapa komponis yang juga
menggunakan metode ini adalah Franz Liszt, César Franck, Vincent d’
Indy, Saint-Saëns, Fauré, dan Dukas. „idee fixe‟ yang ditemukan oleh
Berlioz menyebabkan timbulnya penggunaan leitmotif oleh Richard
Wagner pada sekitar tahun 1841. ”Leitmotiv is a musical motive
associated with some person, thing, idea, or symbol on the drama”,
8
„idée fixe‟ adalah sebuah tema yang muncul terus menerus dalam bentuk musikal utamanya,
walaupun nilai not, ritme, dan orkestrasinya bervariasi. Tema ini muncul dalam setiap movement dan
berfungsi menjadi penghubung antara movement-movement tersebut.
9
J. Kerman, G. Tomlinson, V. Kerman, LISTEN (New York: Bedford/ St. Martin’s, 2002), hlm. 276.
13
9
[Leitmotif
adalah
motif-motif
atau
tema-tema
musikal
yang
berhubungan dengan beberapa orang, benda, ide, atau simbol
tertentu dalam sebuah drama].
Sebagai upaya lebih lanjut untuk menyatukan keseluruhan karya
daripada membuat movement-movement terpisah, sebuah sonata atau
simfoni bisa saja terdiri dari satu movement. Bentuk sonata satu
movement ini muncul pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dan
berbeda dari sonata satu movement karya Domenico Scarlatti.
Langkah-langkah yang turut berperan dalam munculnya bentuk ini: 10
a. Sonata yang dibagi menjadi beberapa movement tetapi dimainkan
tanpa jeda di antara movement-movement tersebut – Sonata Op. 27
No. 1, Beethoven.
b. Sonata dua movement – Sonata Op. 53, Op. 54, Op. 78, dan Op. 90,
Beethoven.
c. Perpaduan movement kedua (slow movement) dan minuet menjadi
satu – Sonata Op. 27 No. 2 “Moonlight” dan Scherzo, Beethoven;
Sonata in A major for violin and piano, Brahms; Symphony in D minor,
Franck.
d. Sonata-sonata seperti pada poin (a) dan (b) di atas dengan
penggunaan cyclic treatment – Symphonies No. 1 and 4, Schumann;
Cello Concerto in A minor, Saint-Saëns; Piano Concerto in E-flat
major, Liszt.
e. Pada akhirnya, bentuk satu movement, biasanya dengan beberapa
bagian besar – Piano Concerto in A major, Liszt; Symphony No. 7,
Sibelius; Symphony No. 3, Roy Harris; Sonata No. 1 for piano,
10
Stein, hlm. 152.
14
Hindemith;
Piano Sonata, Alban Berg; Sonata Op. 28 No. 3,
Prokoviev.
Dari poin-poin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik
sonata satu movement pada abad 20 adalah sebagai bentuk movement
tunggal yang terdiri dari dua hingga lima bagian besar, dimana tema
musikal biasanya diperlakukan dalam pola berulang.
B.
Musik Kamar
1. Pengertian Musik Kamar
Istilah musik kamar memiliki pengertian yang bervariasi. Pada
pertengahan abad 16 hingga abad 17, istilah „musica da camera‟ (bahasa
Italia) dan „kammermusik‟ (bahasa Jerman) dinyatakan sebagai musik
ansambel yang dipertunjukkan untuk tontonan pribadi atau kerabat
dekat, umumnya berupa vokal dan beberapa alat musik, dapat
dimainkan di istana atau rumah para bangsawan dan orang kaya.
Pada periode yang sama, istilah-istilah ini juga berarti para musisi
yang disewa dalam sebuah pertunjukan musik untuk pribadi, seperti
„La Musique de la Chambre‟ di istana Perancis pada sekitar tahun 1530,
atau „Cammermusici‟ di istana Maximilian II (1540-1600). Jumlah
penonton yang sedikit membuat atmosfer pertunjukan lebih bersifat
hangat dan kekeluargaan, tidak seperti pertunjukan di gedung konser
yang besar. Jenis musik seperti ini juga sudah dikenal sejak jaman
Yunani kuno dan Romawi kuno, contohnya penyanyi yang diiringi
lyra, lute, atau beberapa instrumen berdawai lainnya. Dalam beberapa
konteks, istilah ini juga bisa berarti pertunjukan musik itu sendiri.
15
Selama awal abad 18 istilah „musica da camera‟ dipakai dalam
tulisan-tulisan teoritis yang mengarah kepada musik vokal dan
instrumental yang gaya komposisi dan fungsinya berbeda dari
komposisi musik untuk gereja dan teater. Pada perkembangannya
istilah ini menjadi semakin dihubungkan dengan musik instrumental
seperti sonata, trio, dan kuartet yang bertujuan sebagai pertunjukan di
lingkungan istana atau wilayah dalam negeri.
Pada akhir abad 19 istilah musik kamar secara jelas mengarah
kepada ansambel musik instrumental dengan sedikit pemain,
dipertunjukkan di tempat pribadi maupun publik. Pada awal abad 20,
istilah ini secara spesifik diasosiasikan dengan kuartet, kuintet, dan
piano trio dari Haydn, Mozart, Beethoven, Schubert, dan para
penerusnya. Abad 20 melihat bahwa pengertian musik kamar sebagai
repertoar yang dipertunjukkan menjadi semakin meluas, dengan jelas
terlihat melalui perbaikan sejumlah besar karya musik kamar dari
periode sebelum Klasik dan dari sisi pertunjukan dengan instrumen
pada
masa
itu,
juga
dengan
mengikutsertakan
karya-karya
kontemporer untuk musik kamar. 11
2. Sejarah dan Perkembangan Musik Kamar
Pada abad pertengahan di istana berlaku perbedaan untuk sajian
musik yang dimainkan oleh beberapa instrumen seperti terompet,
pipes, dan genderang, dan digunakan dalam acara-acara seremonial
dan festival, serta sajian musik yang dimainkan instrumen harpa,
Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician ( New York: Macmillan Publisher
Limited, 2002), II, hlm.434-435.
11
16
fiddles, chamber organ, dan fluit, kadang-kadang bersama vokal,
dimainkan pada saat jamuan makan dan kegiatan dengan temanteman dekat. Pada awalnya musik lebih banyak dipertunjukkan oleh
pemain musik dan penyanyi keliling daripada kalangan istana,
namun selama abad 15 hal ini mulai berubah, sebagai akibat dari
perkembangan nilai-nilai kemanusiaan dan sikap baru terhadap
musik. Beberapa raja-raja di Eropa mengembangkan keahlian
musikalnya
menjadi
semakin
tinggi
dan
saling
mendukung
pembuatan musik diantara para kalangan istana. Kebanyakan istana
melanjutkan memelihara kelompok pemain musik yang bermain bagi
kalangan istana di ruang-ruang pribadi.
Pada awal abad 17 karya komponis Italia untuk ensembel
musik instrumental format kecil beragam jenisnya (canzona, sinfonia,
sonata), pada saat itu istilah sonata mengacu pada musik instrumental
standar yang menjadi konsumsi lokal. Kumpulan karya solo dan trio
sonata mulai bermunculan, bahkan sonata juga diproduksi di luar
Italia seperti oleh Henry Purcell, Bach, Francois Couperin, Handel,
dan Telemann.
Musik kamar di Perancis mengembangkan
karakteristik instrumentasi dan gaya musiknya. Instrumen tiup (fluit,
oboe, dan bassoon) muncul di beberapa karya untuk ensembel. Bass viol
juga memiliki peran yang vital dalam ensembel musik kamar di
Perancis sampai abad 18, digunakan dalam kantata dan sonata baik
sebagai instrumen kontinuo dan instrumen solo untuk melodi-melodi
pada bagian bas. Beberapa komponis menggubah karya untuk bass
viol dan kontinuo.
17
3. Kuartet Gesek dan Musik Tiup
Kuartet gesek berkembang dari trio sonata Barok. Dalam kuartet
gesek keempat pemain mendapat bagiannya masing-masing namun
secara bersama-sama mereka menciptakan suatu kesatuan harmonis
dan peran masing-masing instrumen ditingkatkan.12 Dalam format
trio gesek pengalaman ini lebih jelas lagi karena peranan ketiga
instrumen (biola, biola alto, dan cello) lebih jernih. Komponis yang
banyak menggubah karya untuk kuartet gesek antara lain Haydn,
Mozart, dan Beethoven.
Pada jaman pra-Klasik trio sonata biasanya ditangani secara
bebas, misalnya biola 1 digantikan fluit atau fagot, atau kontrabas
dimainkan bersama cello. 13 Kebiasaan ini disebut penempatan ad
libitum. Sejak tahun 1780 para komponis menentukan dengan tegas
alat musik apa saja yang akan digunakan, maka terdapat duo, trio,
dan kuartet fluit, misalnya karangan Ch.Ph.E. Bach dan Mozart, peran
biola 1 diganti fluit. Sedangkan dalam kuintet klarinet adalah format
untuk klarinet dan kuartet gesek seperti pada karya Mozart KV 581.
Pada tahun 1778 di Mannheim, Mozart juga menggubah tiga kuartet
fluit dengan format instrumen fluit, biola, biola alto, dan cello.
4. Instrumen dalam Komposisi “Sonata in C Major Op. 1 No. 1”
Dalam komposisi “Sonata in C Major Op. 1 No. 1”, instrumen yang
digunakan sebagai berikut:
12
Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik jilid 2 (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993), hlm.120.
13
Prier, hlm.122.
18
a. Fluit
Sejarahnya, bentuk modern fluit (side-blown) dimulai dari
fluit/recorder
(end-blown),
yang
digunakan
sejak
periode
Renaisans. Fluit populer pertama kali di band militer, setelahnya
di opera dan orkes musik kamar di Jerman. Penemu dan pemain
fluit, Theobald Boehm dari Munich (1784-1881) mendesain ulang
instrumen ini tahun 1848, dua tahun setelah Adolphe Sax
mematenkan saxophone. Berikutnya, improvisasi Boehm juga
diterapkan pada instrumen lain dari keluarga yang sama:
klarinet, oboe, saxophone, bassoon. Fluit modern terbuat dari alloy,
nikel, dan perak (perak Jerman), atau perak lain dan emas. Ada
juga yang terbuat dari stainless steel. Wilayah suara normal fluit
mulai dari c1-c4, walau bisa sampai d4 atau e4.
Fluit adalah yang paling tangkas atau lincah dan paling sulit
di antara semua instrumen tiup. Di register bawah karakter
suaranya penuh dan kaya, di register tengah lembut dan jernih,
di register atas terang dan sonor.14 Fluit juga terdiri dari jenis:
1) Fluit alto (in G) bunyinya P4 lbh rendah dari fluit (in C) dan
fluit (in F) bunyinya P5 lebih rendah dari fluit (in C), wilayah
suara sama seperti fluit.
2) Fluit bass (in C) yang paling rendah suaranya, kreasi flautist
Albizzi dari Milan tahun 1910. Wilayah suaranya mulai dari c
– g2.
14
Konëmann Verlagsgesellschaft, The Illustrated Encyclopedia of Musical Instruments (Bulgaria: Kibea
Publishing Company, 2000), hlm. 258.
19
b. Biola
Biola adalah instrumen utama dari keluarga gesek modern.
Timbre suaranya yang spesial dan kualitas ekspresinya tidak ada
tandingannya dalam permainan solo, musik kamar, simfoni.
Biola juga punya peranan sama dalam ensembel musik kamar
seperti pada kuartet gesek dan trio. Jenis musik solo sonata dan
solo konserto awalnya digubah sebagai karya untuk biola, dan
banyak karya mengagumkan lain yang memakai biola sebagai
instrumen
utamanya.
Potensi
ekspresif
biola
mencapai
puncaknya pada karya luthier terkenal semenjak tiga abad
terakhir, dan oleh komponis serta penyaji hebat sejak dua abad
terakhir. “Its powerful tone, rich nuancing, and timbral variety, as
well as its capacity to perform complex melodies, allow the violin to
express, like the human voice, the subtlest shades of emotion,”15
[Karakter suaranya bertenaga, memiliki nuansa yang kaya,
timbre yang variatif sebagai kapasitasnya untuk menunjukkan
melodi kompleks, memungkinkan biola untuk berekspresi
seperti suara manusia, nuansa emosi yang paling halus.] Karena
itu biola menjadi instrumen utama diantara instrumen lain dari
periode Barok sampai sekarang. Awal abad 20, biola juga muncul
sebagai instrumen solo dalam musik jazz dan rock.
15
Konëmann, hlm. 274.
20
c. Biola alto
Biola alto berasal dari keluarga instrumen gesek, dimainkan
dengan cara yang sama seperti biola namun memiliki ukuran
yang lebih besar, panjang badannya kira-kira 6,5 cm lebih panjang
dari biola. Biola alto berbunyi P5 lebih rendah daripada biola,
dengan wilayah suara c-a3. Suaranya lebih penuh dan lebih
lembut dari biola. Timbre suaranya yang khas membuat nada A
pada biola alto tidak berbunyi senyaring nada A pada biola, dan
bunyi nada C pada biola alto tidak setebal nada C pada cello.16
Dalam orkestra, biola alto ditempatkan di antara biola dan
cello. Biola alto dipakai untuk memenuhi kebutuhan register
suara tengah dalam harmonisasi untuk seksi instrumen gesek,
tapi pada perkembangannya di abad 19 biola alto juga
dimanfaatkan oleh para komponis sebagai instrumen solo.
d. Cello
Violoncello atau yang lebih umum disebut cello juga berasal
dari keluarga instrumen gesek. Bentuknya serupa dengan biola,
namun panjangnya dua kali lipat panjang biola, tebalnya empat
kali lebih tebal dari biola dan memiliki leher yang lebih panjang.
Pada abad-abad awal posisi memainkan cello bisa sampai nyaris
vertikal diantara lutut bahkan dapat dimainkan sambil berdiri.
Dalam perkembangannya di abad 19 ada tuntutan untuk
membunyikan nada-nada pada register atas sehingga dibuatlah
16
Konëmann, hlm. 278.
21
end-pin dari bahan metal yang digunakan untuk menyangga cello
dengan kokoh. Bow cello mirip bow biola tapi ukurannya lebih
pendek dan lebih berat.
Dalam format orkestra dan musik kamar cello berfungsi
sebagai suara bas namun dapat juga menjadi memainkan bagian
melodi. “The cello‟s sound is warm, intimate, and expressive,
resembling the human voice, making it a favorite with Romantic
composers.”17 [Suara cello yang hangat, dalam, dan ekspresif,
menyerupai suara manusia, membuatnya menjadi instrumen
favorit para komponis periode Romantik.]
17
Konëmann, hlm. 280.
22
Download