BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia “sonare” yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement, namun dapat juga terdiri dari satu sampai lima movement. Pada periode Barok, istilah sonata mengacu kepada sebuah komposisi untuk beberapa instrumen musik atau satu instrumen musik saja. Pada periode itu dikenal komposisi musik trio sonata dan solo sonata. Trio sonata yaitu sonata untuk tiga instrumen, biasanya dua biola dan bas kontinuo, sedangkan solo sonata merupakan sonata untuk instrumen solo dan bas kontinuo. Pada periode Klasik, istilah sonata cenderung mengacu kepada komposisi untuk satu atau dua instrumen saja, contohnya Piano Sonata, yang merupakan komposisi untuk piano tunggal, dan Cello Sonata yaitu komposisi untuk cello dan piano. 2. Sejarah Sonata Sonata muncul sebagai suatu bentuk musik instrumental yang penting pada awal abad ke-17. Kemunculan sonata merupakan hasil dari pertemuan tiga karakteristik musik Barok, yaitu 1: a. Sekularisasi ekspresi. 1 Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms (New Jersey:Summy-Birchard Music, 1979) , hlm. 104. 7 Sekularisasi ekspresi pada satu sisi mengarah kepada opera, di sisi lain memungkinkan sebuah seni musik tanpa teks, sebuah musik yang mengandung ekspresi yang abstrak. b. Pembentukan tonalitas menggantikan modalitas. Pada pertengahan abad 18 sebuah alur melodi yang paling menonjol berdasarkan tema-tema yang berbeda membuat bentuk musik instrumental ini berbeda dari tipe musik kontrapungtal yang lebih awal, seperti fuga atau toccata yang berdasarkan motif atau subyek tunggal. c. Kesempurnaaan instrumen musik, khususnya keluarga instrumen gesek. Sekolah biola yang pertama berkembang di Italia pada awal abad 17, dan sejarah awal bentuk sonata dapat ditemukan pada karya-karya dari pemain biola dan komponis-komponis dari sekolah ini: Rossi, Fontana, Legrenzi, diikuti oleh Valentini, Vitali, Bassani, Tartini, Vivaldi, dan yang lain. Saat periode Barok beralih ke Rokoko dan Klasik, karakteristik sonata ikut berubah, pusat segala kegiatan kreatif bergeser dari Italia ke Jerman, dan harpsichord yang diikuti oleh piano menggantikan biola sebagai instrumen terpenting yang menggunakan bentuk sonata. Pada abad 16, canzona sebagai musik instrumental merupakan sebuah karya musik yang diadaptasi dari karya vokal. Mulai tahun 1560 bentuk dan tema chanson Perancis berpindah dari penggunaan medium vokal ke medium organ (canzona d‟organo), sedangkan berkisar dari tahun 1580 bentuk canzona mulai sering dipakai untuk 8 ansambel musik (canzona de sonare). Ketika canzona organ berkembang menjadi fuga, canzona instrumental juga berkembang menjadi sonata. Dalam tahap evolusinya dari bentuk canzona, bentuk sonata melewati sejumlah tahapan 2: a. Transisi dari bentuk kontrapungtal yang mengimitasi tekstur canzona polifonik menjadi melodi utama dengan bas kontinuo. b. Bentuk tiga sampai lima movement, movement pertama dan terakhir adalah fuga bertempo cepat/allegro (sekitar tahun 1650). c. Sonata da camera (Sonata kamar/ruangan), judul ini pertama kali digunakan oleh Johann Rosenmüller (1667). d. Sonata da chiesa (Sonata gerejawi), sebuah bentuk empat movement, dimana tanda tempo menggantikan judul tarian dan karakter dari “da camera”(sekitar tahun 1687). e. Sonata keyboard pertama (sonata gerejawi) oleh Johann Kuhnau (1692). f. Sonata untuk satu, dua, tiga, atau empat penyaji oleh H. Biber dan J. S. Bach. g. Susunan tiga movement berupa cepat – lambat – cepat dari Neapolitan Sinfonie (overture3 Italia) oleh Alessandro Scarlatti. h. Sonata movement tunggal, oleh Domenico Scarlatti (1685-1757). i. Bentuk empat movement (Allegro – Adagio – Minuet – Allegro), digunakan dalam simfoni-simfoni komponis Mannheim, Johann Stamitz (1717-1757) dan Georg Monn (1717-1750). 2 Stein, hlm. 105. 3 Overture adalah komposisi instrumental yang digunakan sebagai bagian introduksi dalam sebuah opera, oratorio, balet, atau drama, atau sebagai komposisi konser dalam satu movement yang berkaitan dengan program konser. 9 j. Bentuk sonata yang digunakan dalam empat kategori utama oleh para komponis periode Klasik: format solo, musik kamar, simfoni, dan konserto; format solo dan konserto dalam tiga movement, sedangkan sonata ansambel dan simfoni dalam empat movement. k. Empat movement solo sonata Beethoven; scherzo menggantikan minuet; penambahan suara dalam simfoni. l. Sonata satu movement – Sonata in B minor, Liszt. m. Cyclic treatment4 , seperti: Symphony No. 4, Schumann; Symphony in D minor, Franck. n. Free form sonata atau sonata bentuk bebas pada abad 20 – Sonata No. 1, Hindemith; Sonata No. 7, Prokofiev. 3. Bentuk dan Struktur Sonata Lengkap Dalam sebuah komposisi sonata biasanya terdapat tiga atau empat movement. Movement pertama bertempo cepat, hampir selalu berbentuk sonata-allegro form atau sonata form, yang kedua bertempo lambat dengan karakter yang penuh perasaan, movement ketiga berbentuk tarian, dan movement keempat biasanya berbentuk rondo. Jika dalam sonata ada tiga movement maka movement tarian akan dihilangkan. a. Movement pertama (sonata form) 5 Gambaran sonata form adalah sebagai berikut: 4 Cyclic treatment merupakan sebuah prosedur dimana material tematik yang sama digunakan pada dua movement atau lebih dalam sebuah komposisi, atau pada bagian yang berbeda dari sebuah bentuk movement tunggal yang besar. 5 Stein, hlm. 108. 10 BAGAN SONATA FORM EKSPOSISI Materi Melodi : (a) Nada Dasar Nada Nada : dasar 1 dasar 2 (b) PENGEMBANGAN REKAPITULASI CODA Pengolahan potongan materi dari (a) dan (b) (a) (b) Kadens Variasi nada dasar Nada dasar 1 Nada dasar 1 Nada dasar 1 Perjalanan harmoni : Gambar 2.1. Introduksi (jarang dipakai) Eksposisi (A) : - Tema utama, dalam tonika - Transisi - Subtema, dalam dominan atau relatif minor/mayornya - Codetta atau bagian penutup Development/Pengembangan (B) : - Pengembangan tiap bagian Rekapitulasi (A’) : - Tema utama, dalam tonika - Transisi - Subtema, dalam tonika - Codetta atau bagian penutup Coda 11 b. Movement kedua 6 Movement kedua yang bertempo lambat memberikan kesan yang berbeda dari movement pertama. Struktur yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut: (1) Ternary (A B A’): Sonata in C K. 309, Mozart; Sonatas in G Op. 79, Beethoven; Clarinet Quintet, Brahms (2) Abridged sonata form: Sonata in F K. 332, Mozart; Sonatas in F minor Op. 2 No. 1; C minor Op. 10 No. 1; D minor Op. 31 No. 2, Beethoven (3) Air and variations Struktur ini tidak begitu sering digunakan dalam musik piano. Contoh penggunaan struktur seperti ini bisa dilihat dalam Sonata for violin and piano Op. 47, Beethoven, dan Emperor Quartet Op. 76 No. 3, Haydn. (4) Old Rondo: Sonata in C minor K.457; Sonata in C major K.545, Mozart; Sonata in A Op. 2 No. 2; Sonata in C minor Op. 13 (Pathétique), Beethoven. c. Movement ketiga Struktur untuk movement ini biasanya berupa minuet dan trio atau scherzo dan trio. Scherzo dan trio memiliki struktur yang sama seperti minuet dan trio. d. Movement keempat 7 Struktur movement ini biasanya berupa: 6 William Cole, Form of Music (London:The Associated Board of The Royal Schools of Music, 1969), hlm. 52. 7 Cole, hlm. 53. 12 (1) Sonata-rondo: Op. 22, Op. 26, Op. 28, Beethoven; Sonata in A minor K.310, Mozart; Violin Concerto Op. 77 dan Pianoforte Concertos in D minor Op.15 dan B flat major Op. 83, Brahms. (2) Old rondo: Sonata in F (K.533 dan 494), Mozart; Op. 10 No. 3, Beethoven. (3) Sonata form: Op. 10 No. 1 dan 2, Op. 27 No. 2, Beethoven; Sonata in G K.283, Mozart. Kadang-kadang movement-movement dari sebuah sonata atau simfoni dapat dihubungkan, seperti pada movement ketiga dan keempat dari Beethoven‟s Fifth Symphony. Cara lain untuk menyatukan struktur adalah menggunakan tema yang sama, atau variasi tema pada lebih dari satu movement. Cara ini digunakan oleh Frescobaldi (1583-1643) dalam karya-karyanya dan telah menjadi salah satu metode yang diakui pada periode itu, namun metode ini sempat terabaikan sampai akhirnya ditemukan „idée fixe‟8 yang muncul pada Symphonie Fantastique karya Berlioz. Beberapa komponis yang juga menggunakan metode ini adalah Franz Liszt, César Franck, Vincent d’ Indy, Saint-Saëns, Fauré, dan Dukas. „idee fixe‟ yang ditemukan oleh Berlioz menyebabkan timbulnya penggunaan leitmotif oleh Richard Wagner pada sekitar tahun 1841. ”Leitmotiv is a musical motive associated with some person, thing, idea, or symbol on the drama”, 8 „idée fixe‟ adalah sebuah tema yang muncul terus menerus dalam bentuk musikal utamanya, walaupun nilai not, ritme, dan orkestrasinya bervariasi. Tema ini muncul dalam setiap movement dan berfungsi menjadi penghubung antara movement-movement tersebut. 9 J. Kerman, G. Tomlinson, V. Kerman, LISTEN (New York: Bedford/ St. Martin’s, 2002), hlm. 276. 13 9 [Leitmotif adalah motif-motif atau tema-tema musikal yang berhubungan dengan beberapa orang, benda, ide, atau simbol tertentu dalam sebuah drama]. Sebagai upaya lebih lanjut untuk menyatukan keseluruhan karya daripada membuat movement-movement terpisah, sebuah sonata atau simfoni bisa saja terdiri dari satu movement. Bentuk sonata satu movement ini muncul pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dan berbeda dari sonata satu movement karya Domenico Scarlatti. Langkah-langkah yang turut berperan dalam munculnya bentuk ini: 10 a. Sonata yang dibagi menjadi beberapa movement tetapi dimainkan tanpa jeda di antara movement-movement tersebut – Sonata Op. 27 No. 1, Beethoven. b. Sonata dua movement – Sonata Op. 53, Op. 54, Op. 78, dan Op. 90, Beethoven. c. Perpaduan movement kedua (slow movement) dan minuet menjadi satu – Sonata Op. 27 No. 2 “Moonlight” dan Scherzo, Beethoven; Sonata in A major for violin and piano, Brahms; Symphony in D minor, Franck. d. Sonata-sonata seperti pada poin (a) dan (b) di atas dengan penggunaan cyclic treatment – Symphonies No. 1 and 4, Schumann; Cello Concerto in A minor, Saint-Saëns; Piano Concerto in E-flat major, Liszt. e. Pada akhirnya, bentuk satu movement, biasanya dengan beberapa bagian besar – Piano Concerto in A major, Liszt; Symphony No. 7, Sibelius; Symphony No. 3, Roy Harris; Sonata No. 1 for piano, 10 Stein, hlm. 152. 14 Hindemith; Piano Sonata, Alban Berg; Sonata Op. 28 No. 3, Prokoviev. Dari poin-poin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik sonata satu movement pada abad 20 adalah sebagai bentuk movement tunggal yang terdiri dari dua hingga lima bagian besar, dimana tema musikal biasanya diperlakukan dalam pola berulang. B. Musik Kamar 1. Pengertian Musik Kamar Istilah musik kamar memiliki pengertian yang bervariasi. Pada pertengahan abad 16 hingga abad 17, istilah „musica da camera‟ (bahasa Italia) dan „kammermusik‟ (bahasa Jerman) dinyatakan sebagai musik ansambel yang dipertunjukkan untuk tontonan pribadi atau kerabat dekat, umumnya berupa vokal dan beberapa alat musik, dapat dimainkan di istana atau rumah para bangsawan dan orang kaya. Pada periode yang sama, istilah-istilah ini juga berarti para musisi yang disewa dalam sebuah pertunjukan musik untuk pribadi, seperti „La Musique de la Chambre‟ di istana Perancis pada sekitar tahun 1530, atau „Cammermusici‟ di istana Maximilian II (1540-1600). Jumlah penonton yang sedikit membuat atmosfer pertunjukan lebih bersifat hangat dan kekeluargaan, tidak seperti pertunjukan di gedung konser yang besar. Jenis musik seperti ini juga sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno, contohnya penyanyi yang diiringi lyra, lute, atau beberapa instrumen berdawai lainnya. Dalam beberapa konteks, istilah ini juga bisa berarti pertunjukan musik itu sendiri. 15 Selama awal abad 18 istilah „musica da camera‟ dipakai dalam tulisan-tulisan teoritis yang mengarah kepada musik vokal dan instrumental yang gaya komposisi dan fungsinya berbeda dari komposisi musik untuk gereja dan teater. Pada perkembangannya istilah ini menjadi semakin dihubungkan dengan musik instrumental seperti sonata, trio, dan kuartet yang bertujuan sebagai pertunjukan di lingkungan istana atau wilayah dalam negeri. Pada akhir abad 19 istilah musik kamar secara jelas mengarah kepada ansambel musik instrumental dengan sedikit pemain, dipertunjukkan di tempat pribadi maupun publik. Pada awal abad 20, istilah ini secara spesifik diasosiasikan dengan kuartet, kuintet, dan piano trio dari Haydn, Mozart, Beethoven, Schubert, dan para penerusnya. Abad 20 melihat bahwa pengertian musik kamar sebagai repertoar yang dipertunjukkan menjadi semakin meluas, dengan jelas terlihat melalui perbaikan sejumlah besar karya musik kamar dari periode sebelum Klasik dan dari sisi pertunjukan dengan instrumen pada masa itu, juga dengan mengikutsertakan karya-karya kontemporer untuk musik kamar. 11 2. Sejarah dan Perkembangan Musik Kamar Pada abad pertengahan di istana berlaku perbedaan untuk sajian musik yang dimainkan oleh beberapa instrumen seperti terompet, pipes, dan genderang, dan digunakan dalam acara-acara seremonial dan festival, serta sajian musik yang dimainkan instrumen harpa, Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician ( New York: Macmillan Publisher Limited, 2002), II, hlm.434-435. 11 16 fiddles, chamber organ, dan fluit, kadang-kadang bersama vokal, dimainkan pada saat jamuan makan dan kegiatan dengan temanteman dekat. Pada awalnya musik lebih banyak dipertunjukkan oleh pemain musik dan penyanyi keliling daripada kalangan istana, namun selama abad 15 hal ini mulai berubah, sebagai akibat dari perkembangan nilai-nilai kemanusiaan dan sikap baru terhadap musik. Beberapa raja-raja di Eropa mengembangkan keahlian musikalnya menjadi semakin tinggi dan saling mendukung pembuatan musik diantara para kalangan istana. Kebanyakan istana melanjutkan memelihara kelompok pemain musik yang bermain bagi kalangan istana di ruang-ruang pribadi. Pada awal abad 17 karya komponis Italia untuk ensembel musik instrumental format kecil beragam jenisnya (canzona, sinfonia, sonata), pada saat itu istilah sonata mengacu pada musik instrumental standar yang menjadi konsumsi lokal. Kumpulan karya solo dan trio sonata mulai bermunculan, bahkan sonata juga diproduksi di luar Italia seperti oleh Henry Purcell, Bach, Francois Couperin, Handel, dan Telemann. Musik kamar di Perancis mengembangkan karakteristik instrumentasi dan gaya musiknya. Instrumen tiup (fluit, oboe, dan bassoon) muncul di beberapa karya untuk ensembel. Bass viol juga memiliki peran yang vital dalam ensembel musik kamar di Perancis sampai abad 18, digunakan dalam kantata dan sonata baik sebagai instrumen kontinuo dan instrumen solo untuk melodi-melodi pada bagian bas. Beberapa komponis menggubah karya untuk bass viol dan kontinuo. 17 3. Kuartet Gesek dan Musik Tiup Kuartet gesek berkembang dari trio sonata Barok. Dalam kuartet gesek keempat pemain mendapat bagiannya masing-masing namun secara bersama-sama mereka menciptakan suatu kesatuan harmonis dan peran masing-masing instrumen ditingkatkan.12 Dalam format trio gesek pengalaman ini lebih jelas lagi karena peranan ketiga instrumen (biola, biola alto, dan cello) lebih jernih. Komponis yang banyak menggubah karya untuk kuartet gesek antara lain Haydn, Mozart, dan Beethoven. Pada jaman pra-Klasik trio sonata biasanya ditangani secara bebas, misalnya biola 1 digantikan fluit atau fagot, atau kontrabas dimainkan bersama cello. 13 Kebiasaan ini disebut penempatan ad libitum. Sejak tahun 1780 para komponis menentukan dengan tegas alat musik apa saja yang akan digunakan, maka terdapat duo, trio, dan kuartet fluit, misalnya karangan Ch.Ph.E. Bach dan Mozart, peran biola 1 diganti fluit. Sedangkan dalam kuintet klarinet adalah format untuk klarinet dan kuartet gesek seperti pada karya Mozart KV 581. Pada tahun 1778 di Mannheim, Mozart juga menggubah tiga kuartet fluit dengan format instrumen fluit, biola, biola alto, dan cello. 4. Instrumen dalam Komposisi “Sonata in C Major Op. 1 No. 1” Dalam komposisi “Sonata in C Major Op. 1 No. 1”, instrumen yang digunakan sebagai berikut: 12 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik jilid 2 (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993), hlm.120. 13 Prier, hlm.122. 18 a. Fluit Sejarahnya, bentuk modern fluit (side-blown) dimulai dari fluit/recorder (end-blown), yang digunakan sejak periode Renaisans. Fluit populer pertama kali di band militer, setelahnya di opera dan orkes musik kamar di Jerman. Penemu dan pemain fluit, Theobald Boehm dari Munich (1784-1881) mendesain ulang instrumen ini tahun 1848, dua tahun setelah Adolphe Sax mematenkan saxophone. Berikutnya, improvisasi Boehm juga diterapkan pada instrumen lain dari keluarga yang sama: klarinet, oboe, saxophone, bassoon. Fluit modern terbuat dari alloy, nikel, dan perak (perak Jerman), atau perak lain dan emas. Ada juga yang terbuat dari stainless steel. Wilayah suara normal fluit mulai dari c1-c4, walau bisa sampai d4 atau e4. Fluit adalah yang paling tangkas atau lincah dan paling sulit di antara semua instrumen tiup. Di register bawah karakter suaranya penuh dan kaya, di register tengah lembut dan jernih, di register atas terang dan sonor.14 Fluit juga terdiri dari jenis: 1) Fluit alto (in G) bunyinya P4 lbh rendah dari fluit (in C) dan fluit (in F) bunyinya P5 lebih rendah dari fluit (in C), wilayah suara sama seperti fluit. 2) Fluit bass (in C) yang paling rendah suaranya, kreasi flautist Albizzi dari Milan tahun 1910. Wilayah suaranya mulai dari c – g2. 14 Konëmann Verlagsgesellschaft, The Illustrated Encyclopedia of Musical Instruments (Bulgaria: Kibea Publishing Company, 2000), hlm. 258. 19 b. Biola Biola adalah instrumen utama dari keluarga gesek modern. Timbre suaranya yang spesial dan kualitas ekspresinya tidak ada tandingannya dalam permainan solo, musik kamar, simfoni. Biola juga punya peranan sama dalam ensembel musik kamar seperti pada kuartet gesek dan trio. Jenis musik solo sonata dan solo konserto awalnya digubah sebagai karya untuk biola, dan banyak karya mengagumkan lain yang memakai biola sebagai instrumen utamanya. Potensi ekspresif biola mencapai puncaknya pada karya luthier terkenal semenjak tiga abad terakhir, dan oleh komponis serta penyaji hebat sejak dua abad terakhir. “Its powerful tone, rich nuancing, and timbral variety, as well as its capacity to perform complex melodies, allow the violin to express, like the human voice, the subtlest shades of emotion,”15 [Karakter suaranya bertenaga, memiliki nuansa yang kaya, timbre yang variatif sebagai kapasitasnya untuk menunjukkan melodi kompleks, memungkinkan biola untuk berekspresi seperti suara manusia, nuansa emosi yang paling halus.] Karena itu biola menjadi instrumen utama diantara instrumen lain dari periode Barok sampai sekarang. Awal abad 20, biola juga muncul sebagai instrumen solo dalam musik jazz dan rock. 15 Konëmann, hlm. 274. 20 c. Biola alto Biola alto berasal dari keluarga instrumen gesek, dimainkan dengan cara yang sama seperti biola namun memiliki ukuran yang lebih besar, panjang badannya kira-kira 6,5 cm lebih panjang dari biola. Biola alto berbunyi P5 lebih rendah daripada biola, dengan wilayah suara c-a3. Suaranya lebih penuh dan lebih lembut dari biola. Timbre suaranya yang khas membuat nada A pada biola alto tidak berbunyi senyaring nada A pada biola, dan bunyi nada C pada biola alto tidak setebal nada C pada cello.16 Dalam orkestra, biola alto ditempatkan di antara biola dan cello. Biola alto dipakai untuk memenuhi kebutuhan register suara tengah dalam harmonisasi untuk seksi instrumen gesek, tapi pada perkembangannya di abad 19 biola alto juga dimanfaatkan oleh para komponis sebagai instrumen solo. d. Cello Violoncello atau yang lebih umum disebut cello juga berasal dari keluarga instrumen gesek. Bentuknya serupa dengan biola, namun panjangnya dua kali lipat panjang biola, tebalnya empat kali lebih tebal dari biola dan memiliki leher yang lebih panjang. Pada abad-abad awal posisi memainkan cello bisa sampai nyaris vertikal diantara lutut bahkan dapat dimainkan sambil berdiri. Dalam perkembangannya di abad 19 ada tuntutan untuk membunyikan nada-nada pada register atas sehingga dibuatlah 16 Konëmann, hlm. 278. 21 end-pin dari bahan metal yang digunakan untuk menyangga cello dengan kokoh. Bow cello mirip bow biola tapi ukurannya lebih pendek dan lebih berat. Dalam format orkestra dan musik kamar cello berfungsi sebagai suara bas namun dapat juga menjadi memainkan bagian melodi. “The cello‟s sound is warm, intimate, and expressive, resembling the human voice, making it a favorite with Romantic composers.”17 [Suara cello yang hangat, dalam, dan ekspresif, menyerupai suara manusia, membuatnya menjadi instrumen favorit para komponis periode Romantik.] 17 Konëmann, hlm. 280. 22