BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara seseorang dengan orang lain, baik untuk menyampaikan pesan atau perasaan maupun mengisahkan pengalaman yang berkesan. Berbagai ekspresi, kisah, bahkan pengalaman hidup seseorang dapat diungkapkan melalui musik. Adanya ide-ide yang mendukung proses terciptanya sebuah karya musik tentunya membuat karya itu lebih mudah dipahami dan dinikmati oleh pendengarnya. Berangkat dari uraian di atas maka akan disusun sebuah komposisi musik instrumental berupa sonata. Tema musikal yang akan digunakan dalam komposisi ini terinspirasi oleh pengalaman hidup keluarga penulis, yaitu tentang perasaan bahagia atas kelahiran sang adik, perasaan sedih dan duka ketika mendapati kenyataan bahwa sang adik divonis menyandang autisma, juga perjuangan keluarga dengan segala doa, harapan, dan upaya untuk memulihkan kondisi sang adik. Anak-anak penyandang autisma adalah anak-anak yang memiliki kelainan yang mengakibatkan keterlambatan pada bidang kognitif, 1 bahasa, perilaku/psikomotorik, komunikasi, dan interaksi sosial. Dilihat dari segi penampilan, anak-anak tersebut nampak normal, tetapi jika diamati secara 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. (Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan Emosi oleh Luthfi Seli Fauzi. 20 April 2008) http://luthfi.wordpress.com/2008/04/20/pengaruh-musik-terhadap-perkembangan-kognitif-dankecerdasan-emosi/html 1 lebih seksama, maka akan terlihat berbagai perilaku yang tidak lazim. Anakanak ini cenderung menarik diri, selalu melakukan aktivitas yang berulangulang seperti mengibas-ngibaskan tangan, menggoyang-goyangkan badan atau benda (Djohan, 2005). Beberapa anak autis terkadang suka membuka atau menutup pintu berulang-ulang karena tertarik dengan pemandangan atau suara yang repetitif, suka memandang benda-benda yang berputar seperti roda, kipas angin, dan lain-lain. Anak-anak autis juga menyukai keteraturan, jika sudah cocok dengan suatu kondisi ruangan, apabila suatu saat barangbarang dalam ruangan tersebut diubah letaknya maka mereka biasanya akan mengamuk dan menuntut agar barang tersebut dikembalikan ke letaknya semula. Sejak umur empat tahun pada tahun 1997, salah seorang adik didiagnosa dokter menyandang autis ringan. Sebelum didiagnosa, anak ini menunjukkan perilaku yang berbeda dengan adik satunya. Hal tersebut ditunjukkan seperti pada saat memandang putaran kipas angin dengan lama, menghindari kontak mata dan sosialisasi dengan sesama, keterlambatan bicara karena kosakata yang dikuasainya sangat terbatas dibandingkan anak-anak seusianya sehingga menghambat proses komunikasi dengan keluarga dan orang lain. Selain itu anak ini mengucapkan sesuatu yang tidak jelas maknanya juga mengulangulang sebuah kata atau kalimat pendek yang tidak sesuai konteks pembicaraan pada saat itu. Beberapa perilaku ini merupakan ciri-ciri anak autis. 2 2 Rudy Sutadi, “Autisma : Gangguan Perkembangan Pada Anak” dalam jurnal Simposium Sehari Autisma (30 Agustus 1997), hlm. 18. 2 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sejarah dan struktur Sonata Klasik? 2. Bagaimana proses penuangan ide-ide musikalitas untuk menyusun sebuah komposisi berbentuk Sonata Klasik? 3. Bagaimana analisis musikalitasnya secara lengkap? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah menunjukkan bahwa sebuah karya seni (dalam hal ini musik) bisa menjadi sarana yang efektif untuk menuangkan isi hati, berbagi perasaan dan pengalaman hidup. Tujuan khusus penelitian ini adalah menyusun sebuah komposisi Sonata Klasik dengan judul “Sonata in C Major Op. 1 No. 1” untuk format fluit dan trio gesek, yang diharapkan dapat menjadi media untuk berbagi kisah pengalaman hidup keluarga penulis. D. Manfaat Penelitian Manfaat bagi penulis secara khusus yaitu dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama proses perkuliahan dalam menyusun komposisi ini sekaligus sebagai media untuk berbagi kisah tentang pengalaman hidup keluarga dalam mendampingi salah satu anak yang autis. Masyarakat diharapkan dapat menangkap pesan tulus dibalik komposisi ini, yaitu adanya rasa kepedulian yang besar terhadap adik yang menyandang autisma, juga 3 kekuatan cinta kasih dan kebersamaan dalam suatu keluarga ketika menghadapi masalah dalam kehidupannya. E. Batasan Masalah Untuk menghindari perluasan pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada hal penyusunan sebuah komposisi “Sonata in C Major Op. 1 No. 1” untuk format fluit dan trio gesek yang terinspirasi dari pengalaman keluarga dalam membesarkan anak yang autis. F. Batasan Istilah “Sonata in C Major Op. 1 No. 1” merupakan judul komposisi sonata yang disusun oleh penulis. Sonata merupakan salah satu bentuk komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga sampai empat movement3, namun dapat juga terdiri dari satu sampai lima movement.4 Format fluit dan trio gesek merupakan salah satu format musik kamar yang terdiri dari empat instrumen yaitu fluit, biola, biola alto, dan cello. G. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode penelitian analisis deskriptif adalah metode penelitian yang menjawab berbagai fakta mengenai bentuk lagu, bentuk iringan, harmonisasi, dinamika, 3 Movement: sebuah bagian dari karya musik besar seperti simfoni atau konserto, yang dapat berdiri sendiri. Penggunaan istilah movement selanjutnya akan tetap ditulis apa adanya. 4 Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms (New Jersey:Summy-Birchard Music, 1979) , hlm. 103. 4 ritme, struktur, pesan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan proses pembuatan sebuah komposisi. Sistematika penulisan terdiri dari pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan beberapa referensi komposisi musik untuk membantu memperoleh gambaran awal bagaimana penyusunan komposisi musik yang baik, kemudian dilakukan penyusunan ide cerita berdasarkan pengalaman keluarga yang ingin disampaikan melalui komposisi ini. Ide cerita dibagi dalam tiga movement. Movement pertama menggambarkan suasana kebersamaan keluarga yang hangat dan menyenangkan serta adanya perasaan bahagia atas kelahiran adik kedua. Movement kedua menggambarkan perasaan sedih yang dalam karena adik kedua divonis menyandang autisma, dalam movement ini juga digambarkan adanya doa, harapan, dan upaya keluarga untuk membuat keadaan sang adik menjadi lebih baik. Pada movement ketiga digambarkan keadaan ketika keluarga mendapat anugerah seorang adik lagi, dan hadirnya adik bungsu ini menjadi faktor penting yang membuat kondisi sang adik yang autis berangsur-angsur membaik. Setelah ide cerita didapatkan selanjutnya melakukan proses analisis data yaitu dengan mengolah ide musikal, menyusun motif yang sesuai untuk menggambarkan karakter atau suasana (leitmotif) berdasarkan ice cerita yang sudah terbentuk, juga dengan mendengarkan beberapa komposisi yang menjadi acuan, sekaligus menentukan instrumen yang akan digunakan dalam komposisi tersebut. Proses selanjutnya adalah penyusunan komposisi sonata sesuai data-data yang sudah terkumpul. Komposisi yang sudah jadi selanjutnya akan dilatih dan selama proses latihan akan dilakukan evaluasi sampai akhirnya diperoleh sebuah komposisi yang baik. Proses terakhir adalah penulisan laporan yang 5 menggambarkan seluruh proses penelitian hingga tersusunnya sebuah komposisi musik yang final. Penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih empat bulan sejak proposal ini diterima Fakultas Seni Pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana. 6