Vivi Indra Amelia Nasution

advertisement
Vivi Indra Amelia Nasution
07/261918/PSP/3234
Resume Pertemuan ke-10
Kelas Kosmopoliatn
Pada pertemuan ke-10 ini ada tiga kelompok yang membahas topik mengenai social movement/SC
(gerakan sosial). Dari data yang disampaikan dalam presentasi bisa disimpulkan ketiga kelompok
mengambil data dari sumber yang sama yaitu wikipedia, dan tulisan Orion Kriegman yang berjudul
“,”Dawn of The Cosmopolitan: The Hope of a Global Citizens Movement ”.
Dari wikipedia, ada beberapa definisi social movement menurut beberapa pakar diantaranya
1. Charles Tilly [Tilly, 2004] (ilmuwan politik yang concern terhadap topik security, i.e, coercion
diplomacy, etc,)
Gerakan sosial sebagai serangkain bentuk dari perdebatan – atau pertikaian -, yang
ditampilkan dan diserukan oleh masyarakat awam untuk membuat klaim kolektif atas pihakpihak yang lain. Menurut Tilly, gerakan sosial adalah kendaraan utama bagi masyarakat awam
untuk berpartisipasi dalam urusan politik publik. Tilly menggunakan tiga elemen utama gerakan
sosial:
a. Campaigns: adanya upaya bersama yang terorganisir dan berlanjut untuk membuat
klaim kolektif terhadap tujuan-tujuan kekuasaan (otoritas).
b. Repertoire: yakni adanya serangkaian kegiatan dalam bentuk aksi-aksi politik, semisal
penciptaan koalisi dan asosiasi dengan tujuan tertentu, rapat umum, arak-arakan,
pawai, demonstrasi, petisi, pernyataan di media massa, dan pemasangan pamfletpamflet.
c. Menampilkan WUNC:
peserta gerakan
sosial merupakan
tampilan atau
merepresentasikan Worthiness (ke-ber-gunaan sesuatu), Unity (kesatuan/kohesivitas),
Numbers (jumlah), dan Commitments (keinginan kuat) dari masyarakat (publik) atau
SC=WxUxNxC
2. Sidney Tarrow, [Tarrow, 1994] mendefinisikan gerakan sosial sebagai perlawanan bersama
[baik kepada elit, pemegang otoritas, kelompok ataupun identitas budaya tertentu] oleh rakyat
(people) dengan tujuan dan solidaritas yang sama dalam interaksi yang terus menerus dengan
para elit, pihak-pihak oponen dan pemegang otoritas.
1
Dan ada beberapa lagi definisi yang didapatkan seperti dari Diani dan Della Porta.
Kelompok A dan B, mempresentasikan proses muncul dan berkembangnya gerakan sosial. Untuk
pertamakalinya term Gerakan Sosial dipublikasikan oleh sosiolog Jerman yang bernama pada
Lorenz von Stein pada 1850. Gerakan sosial bermula ketika organisasi keagamaan dan beberapa
kelompok cendikiawan menuntut penghapusan perbudakan di abad 19-an. Perkembangan yang
sangat fenomenal dapat dilihat ketika perang dunia berakhir. NGO-NGO menjamur, dan tidak
sedikit diantaranya masih eksis hingga sekarang. Bahkan di Eropa, NGO mendapatkan funding
dari pemerintah, yang jumlahnya mencapai 50%-90%. Pemerintah dan sektor swasta asing juga
menyediakan dana bagi gerakan sosial di negara berkembang. Menurut Kriegman ada tiga alasan
yang menyebabkan mncul dan berkembangnya NGO: 1.permintaan publik yang didasarkan pada
kegagalan institusi lain untuk memetakan masalah-masalah sosial;2.pertumbuhan ekonomi dan
munculnya simpat kelompok kelas menengah untuk mengembangkan ekonomi; 3.apresiasi
pemerintah terhadap gerakan sosial tersebut, yang didasarkan pada fakta, keadaan ini akan
membantu proses demokratisasi tetap dibawah pantauan mereka/tidak semata-mata bergantung
pada robust civil society.
Kelompok C; menguraikan tentang ”Tipologi dari aktivitas Global Civil Society untuk
Justice/keadilan dan Sustainability” [Orien Kriegman;hal.10], yaitu Global Forums ~(World
Social Forum, Pertemuan NGO yang berbarengan dengan KTT Internasional, misalnya, UNFCCC)
News and Information~(Inter Press Service, Sustainable Development, Communications Network,
Social Watch, ICC, etc); Research Networks~(Focus on the Global South, The Ring, Third World
Network, Trade Knowledge Network, Trans National Institute, etc); Humanitarian and Development
Aid~(Oxfam, CARE, World Vision, Médecins SansFrontières, Red Cross and Crescent,); Global
Campaigns and Protests~(Climate Action Network, ATTAC (Association pour la Taxation des
Transactions pour l'Aide aux Citoyens), Global Forest Watch, World Movement for Democracy, etc)
Kelompok II menutup presentasi dengan menjelaskan bahwa Dinamika Gerakan sosial seperti
siklus/daur hidup, muncul, berkembang, gagal, dan bangkit lagi. Menurut Kriegman Gerakan sosial
membutuhkan shared vision yang muncul lewat dialog efektif yang dikoordinasikan lewat bentuk
baru kepemimpinan.
Sesi Diskusi:
Dalam sesi diskusi muncul pertanyaan apa perbedaan gerakan sosial/SM dan Gerakan
masyarakat sipil/GSM. SM dipandang sebagai perlawanan terhadap struktur/ sistem yang sudah
establish, dalam pengertian klasiknya rakyat vs. negara. Namun saat ini perlawanan itu tidak
2
semata pada negara, tetapi bentuk sistem apapun yang dianggap merugikan dan tidak adil seperti
WTO, IMF, World Bank, dsb. Pada posisi ini NGO adalah sebagai aktor SM, bukan pelaku yang
terlibat aktif dari bawah (bottom up), bahkan posisi NGO semakin kabur, karena tidak jarang
digunakan sebagai alat pemerintah, alat mencapai kepentingan/tujuan tertentu dari sebuah
kelompok, (top-down).
Keohane, mencoba membedakan dua cara pandang yang sering digunakan yaitu Anglosaxon yang
lebih berorintasi pada hasil akhir (fisik, sesuatu yang bisa diukur dan dilihat) dan Sistem Eropa
yang lebih fokus pada proses (bagaimana ide bisa mengubah keadaan, cara pandang, apa sideeffect- yang ditimbulkan, dsb)
Cara pandang tersebut akan membantu kita untuk menganalisa kasus yang terjadi, misalnya,
apakah sebuah perubahan terjadi akibat hubungan kausalitas. Jangan-jangan tidak ada
hubungannya, karena kompleksitas hal-hal lain yang bisa mempengaruhi, misalnya kejatuahn
Suharto apakah karena gerakan Reformasi, atau sebab yang lain (misalnya IMF sudah tidak
mendukung Suharto, dsb), Ibu-Ibu di Amerika Latin (Plasa de Mayo).
Pertanyaan kemudian dimana dimensi kosmopolitan SM, atau sebaliknya dimana SM dalam
Kosmopolitan. Ada tanggapan bahwa SM dalam Kosmopolitan adalah sesuatu yang digerakkan
oleh kesadaran adanya tanggung jawab moral. Mbak DK menggunakan sebuah frasa “Activism is
my rent in this planet” untuk mengarahkan diskusi dalam melihat posisi moral responsibilities.
Diakhir sesi, kelas menyepakati beberapa poin yang dianggap sesuai dengan kosmopolitan dan
yang tidak kosmopolitan untuk menjawab pertanyaan kedua. Poin tersebut meliputi
Kosmopolit
Tidak Kosmopolit
perlawanan
Paksaan, uniformity, benturan antarkepentingan
Moral values
Sektoral, eksklusif
Solidaritas, (cosmos, shared identity
‘new establishment’, replikasi dari apa yang
sebelumnya dilawan
Equality
Lintaskelompok
Chauvinis
Participatory
(Political) practical Interest
Bottom-up
Cara extrim, radikalisme, fundamentalisme
Ekologi, budaya
rights
Collective consciousness/claim
responsibility
3
Download