pengembangan hilirisasi produk kelapa rakyat

advertisement
PENGEMBANGAN HILIRISASI PRODUK KELAPA RAKYAT
Oleh : Gevisioner
Balitbang Provinsi Riau
Pendahuluan
Prioritas pembangunan Kabupaten Inhil menempatkan kelapa sebagai
komoditas unggulan daerah, hal ini ditegaskan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bahwa optimalisasi penanaman dan
pemanfaatan komoditas kelapa rakyat merupakan program prioritas pembangunan
di Kabupaten Inhil termasuk perbaikan harga dan diversifikasi sumber pendapatan
perkebunan rakyat. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana upaya pemerintah untuk
tetap mempertahankan komoditas kelapa sebagai tanaman primadona dan jati diri
daerah. Oleh sebab itu kehidupan sosial masyarakat Kabupaten Inhil sangat
dipengaruhi oleh luas dan kondisi kebun kelapa yang dimiliki serta seberapa baik
harga kelapa dipasaran (Wardan, 2015).
Salah satu upaya meningkatkan nilai jual kelapa rakyat adalah
meningkatkan penerimaan petani melalui pengembangan produk hilir. Selain
kopra dan minyak, berbagai produk lain dapat dihasilkan dari tanaman kelapa,
baik berupa produk primer maupun produk sekunder/olahan serta kerajinan; mulai
dari daun, bunga/mayang, buah, batang sampai kepada akarnya. Buah kelapa
terdiri atas daging buah, air buah, tempurung dan sabut. Daging buah selain
menghasilkan minyak juga dapat diolah menjadi beranekaragam produk seperti
kelapa parut kering (desicated coconut), santan awet, krim, makanan ringan dan
makanan bayi. Air buah selain untuk minuman penyegar juga dapat diolah
menjadi nata de coco, kecap; tempurung diolah menjadi arang dan arang aktif;
sabut diolah menjadi serat dan debu sabut.
Masalah
Pengembangan produk hilir kelapa oleh masyarakat atau industri kecil
menengah relatif kurang berkembang dibanding dengan perusahaan industri
pengolahan hasil berkaitan dengan kelapa. Produk kelapa yang dihasilkan oleh
masyarakat masih terbatas pada kopra, VCO, gula merah, briket dan asap cair,
VCO. Sedangkan industri pengolahan telah mengolah turunan produk dari daging
kelapa. Untuk mengembangkan produk hilir kelapa rakyat diperlukan kajian
pengembangan hilirisasi produk kelapa rakyat dalam rangka meningkatkan
pendapatan petani kelapa.
Diversifikasi usaha pertanian merupakan salah satu program untuk
meningkatkan pendapatan petani. Dalam kenyataannya upaya diversifikasi belum
dilakukan secara optimal oleh petani. Umumnya petani kelapa di Kabupaten Inhil
mengelola usahataninya secara monokultur dan ekstensif. Pada kondisi usaha
demikian, nilai pendapatan per satuan areal unit usahatani sangat rendah. Disisi
lain diversifikasi yang diterapkan belum didukung sepenuhnya dengan teknologi
pengolahan yang memadai, khususnya pada pengolahan kelapa.
Peningkatan pendapatan petani kelapa, memerlukan pengembangan
hilirisasi produk kelapa rakyat di Provinsi Riau. Aplikasi teknologi pengolahan
kelapa oleh petani yang akan menunjang peningkatan produksi dan
pengembangan aneka produk kelapa dapat menopang peningkatan pendapatan
petani dan masyarakat. Pada saat harga jual kelapa turun, petani dapat tetap
1
memanfaatkan nilai jual dari produk turunannya. Oleh sebab itu Badan Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Riau bekerjasama dengan Balai Pengkajian dan
Penerapan Teknologi melakukan Kajian Tindak Lanjut Pengembangan Hilirisasi
Produk Kelapa Rakyat pada bulan Agustus hingga November 2016.
Pembahasan
Karakteristik Produk Olahan
Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil telah memberikan bantuan peralatan
dan mesin proses pengolahan kelapa kepada beberapa kelompok tani. Dalam
perjalanannya, beberapa peralatan tidak termanfaatkan secara optimal, seperti alat
pembuatan kecap dan sabun mandi. Pembuatan beberapa produk kelapa tidak
berjalan di kelompok tani/petani disebabkan beberapa hal antara lain: kurangnya
pendampingan, peralatan yang tidak sesuai spesifikasi dan pemasaran yang sulit.
Kualitas kopra yang dihasilkan oleh petani kelapa masih rendah. Umumnya
petani membuat kopra dengan cara dipanaskan di atas alat yang bernama langkau
dengan bahan bakar berupa sabut kelapa sehingga dihasilkan kopra yang berwarna
hitam. Selain itu juga kadar air kopra masih tinggi sehingga harganya kurang
kompetitif.
Sebagian produk VCO di Kabupaten Inhil belum diuji kandungan kimianya
sehingga masih belum diterima pasar secara luas. Flavor dan kekentalan VCO
yang sejatinya adalah minyak juga merupakan salah satu kendala untuk
dikonsumsi secara langsung. Perlu adanya bantuan peralatan bagi pengrajin VCO
yang masih menggunakan peralatan sederhana
Dalam menentukan prioritas produk unggulan berbasis kelapa, digunakan
beberapa kriteria antara lain: multifungsi, daya simpan lama, jangkauan pasar
luas, harga kompetitif dan kontinuitas produksi. Dari beberapa kriteria tersebut
dipilihlah dua produk unggulan yang berbasis kelapa di Kabupaten Inhil yaitu
gula kelapa dan VCO.
Produk olahan kelapa eksisting di Kabupaten Inhil adalah gula kelapa,
VCO, kopra, minyak kelapa, lekar/kerajinan, arang aktif, sabun mandi, sirup, selai
kelapa, dan tepung kelapa. Produk unggulan olahan kelapa adalah gula kelapa dan
VCO, sedangkan produk prospektif adalah minyak putih (minyak kelapa yang
jernih) dan nata de coco. Karakteristik produk unggulan untuk menentukan
produk unggulan olahan kelapa antara lain memiliki multifungsi, daya simpan
lama, efisien dalam penggunaan bahan, jangkauan pasar luas, harga kompetitif,
kemasan baik dan kontinuitas produksi.
Karakteristik teknologi pengolahan kelapa meliputi biaya murah, lebih
praktis, mudah dimodifikasi, ramah lingkungan, dan kualitas produk baik.
Dukungan teknologi meliputi (a) teknologi produksi, yakni tata air, pengendalian
OPT, dan pemupukan, (b) teknologi pascapanen, meliputi alsin, teknologi
pengolahan, dan pembinaan kelompok produsen. Dukungan kebijakan yang dapat
dilakukan pada kegiatan ini antara lain pemerintah daerah sebagai pembeli, bapak
angkat/inkubator, forum ekonomi lokal, modal, promosi, infrastruktur, alsin, dan
sarana/prasarana.
2
Karakteristik Teknologi Pengolahan
Teknologi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan
demi kepentingan dan kesejahteraan. Teknologi tidak terlepas dari sumber daya
manusia dan sumber daya alam. Karakteristik teknologi yang diharapkan untuk
Pengembangan Hilirisasi Produk Kelapa Rakyat khususnya di Kabupaten Inhil,
Provinsi Riau sebagai berikut: 1) Murah berarti tidak harus menggunakan
peralatan dan mesin yang mahal harganya, produk dapat dibuat dengan peralatan
yang sederhana, 2) Penggunaan lebih praktis yaitu teknologi tersebut mudah
digunakan, tidak perlu proses yang sulit untuk pemanfaatannya, 3) Mudah
dimodifikasi yaitu teknologi yang digunakan mudah disesuaikan atau dirubah
sesuai dengan keperluan dan kearifan lokal. Karakteristik produk olahan seperti
gula merah dan VCO yang dikembangkan di Kabupaten Inhil sebaiknya memiliki
beberapa keunggulan diantaranya: multi fungsi, masa simpan atau daya tahan
lebih lama, perubahan kualitas olahan rendah/sedikit, kuantitas yang diperlukan
untuk mengolah produk lain lebih efisien, pasar lebih luas.
Penutup
Dalam pengembangan produk hilirisasi kelapa rakyat di kabupaten
Indragiri Hilir khususnya, dan provinsi Riau secara umum, sangat diperlukan
pendampingan teknologi peningkatan produktivitas, pendampingan berkelanjutan
teknologi dalam pembuatan gula kelapa, VCO, minyak putih, promosi dan
pemasaran, serta terkait kontinuitas penggunaan mesin dan peralatan pengolahan
kelapa.
Referensi
Wardan, 2015. http://www.tiraskita.com/read-9-2950-2015-03-21-h-m-wardantak-malu-dipanggil-bupati-kelapa.html
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau. 2016. Tindaklanjut
Pengembangan Hilirisasi Produk Kelapa Rakyat di Provinsi Riau.
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau. Pekanbaru.
3
Download