Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera) Korry Novitriani, Rianti Nurpalah dan Meti Kusmiati Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Email: [email protected] ABSTRAK Virgin coconut oil (VCO) merupakan salah satu hasil olahan dari buah kelapa (Cocos nucifera) dengan proses fermentasi, starter yang digunakan adalah bakteri Lactobacillus casei galur komersial yakult®. Teknik fermentasi tanpa melibatkan panas dianggap memiliki keuntungan pada karakteristik kimia dari VCO salah satunya akan menghasilkan bilangan peroksida yang rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan konsentrasi starter terhadap karakteristik kimia VCO. Uji karakteristik kimia meliputi penetapan bilangan peroksida, bilangan iodium, bilangan penyabunan dan bilangan asam lemak bebas. Sedangkan untuk melihat pengaruh dari variasi yang dilakukan menggunakan metode uji T. Variasi penambahan konsentrasi starter 1% dibandingkan 2% menghasilkan berbeda signifikan pada bilangan asam bebas, bilangan iodium dan bilangan peroksida. Konsentrasi 1% dibandingkan 3% menghasilkan berbeda signifikan hanya pada bilangan asam bebas. Konsentrasi 2% dibandingkan 3% menghasilkan berbeda signifikan hanya pada bilangan iodium. Berdasarkan data hasil maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi starter perpengaruh pada beberapa karakteristik kimia pada VCO. Kata kunci: VCO, karakterisasi kimia, konsentrasi starter. Saat ini, teknologi yang mulai PENDAHULUAN Seluruh bagian pohon kelapa banyak digunakan untuk menghasilkan (Cocos nucifera L) dapat digunakan untuk VCO adalah melalui proses fermentasi, kepentingan manusia sehingga tanaman dengan menggunakan bantuan mikroba. ini pohon Berdasarkan penelitian Laras dkk (2009) kehidupan (Tree of life). Tanaman ini membuat VCO secara fermentasi dapat merupakan menggunakan sering disebut tanaman sebagai serbaguna atau mikroba Rhizopus tanaman yang mempunyai nilai ekonomi oligosporus yang sering dikenal dengan tinggi. (VCO) ragi tempe. Cara fermentasi ini diyakini merupakan bentuk olahan daging buah dapat menghasilkan rendemen minyak kelapa menjadi minyak, yang dapat yang tinggi dan kemungkinan rusaknya dimanfaatkan sebagai obat dan dipercaya beberapa senyawa yang berpotensi sebagai dapat menyembuhkan berbagai penyakit komponen yang dibutuhkan dalam bidang degeneratif. kesehatan sangat rendah. mikroba yang digunakan Virgin Coconut Keunggulan terletak pada tingginya jenuhnya yaitu sekitar Oil minyak ini asam lemak 90% Selain itu dalam yang pembuatan VCO dapat berupa bakteri dan menjadikan minyak ini minyak tersehat biasanya bakteri asam laktat (BAL). VCO (Setiaji dan Prayugo, 2006). yang dihasilkan dengan penambahan BAL menghasilkan volume VCO yang lebih 36 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 banyak, warna yang lebih jernih dan 1%, asam asetat (CH3COOH) 98% dan aroma yang lebih khas dibanding VCO asam klorida (HCl) 0,1 N. tanpa Alat BAL (Djukrana dkk, 2008). Lactobasillus casei menghasilkan VCO- Alat-alat yang digunakan dalam BAL dalam persentase volume secara penelitian ini adalah gelas kimia, labu signifikan lebih besar (34.5%). (Anton ukur, pipet volum, pipet tetes, kondensor, dkk, 2013). seperangkat alat titrasi, Neraca analitik Konsentrasi suatu starter Ohaus (0,0050-200,0000 g) dan hotplate. memberikan pengaruh yang berbeda nyata Cara Kerja terhadap rendemen minyak, pengaruh Preparasi Kelapa sangat nyata terhadap asam lemak bebas, Kelapa 20 butir yang berumur kadar asam laurat, bilangan peroksida dan cukup tua ditandai dengan kulit yang tidak berbeda nyata terhadap kadar air. berwarna kecoklatan kemudian dipisahkan Hal ini diungkapkan oleh Rommel (2010) daging buahnya dan diparut dengan mesin yang penelitiannya menggunakan Starter pemarut, selanjutnya ditimbang dan dibuat S. cereviceae. santan dengan ditambahkan air hangat Penelitian ini bertujuan untuk kuku 50 °C dengan perbandingan air 1:2 mengetahui pengaruh variasi penambahan kemudian dimasukan kedalam gelas kimia konsentrasi starter terhadap karakteristik tertutup dan didiamkan 1-6 jam sampai kimia VCO berbahan dasar kelapa (Cocos terjadi pemisahan membentuk 2 lapisan. nucifera L) yang diperoleh dengan metode Skim santan berada pada lapisan atas dan fermentasi dengan penambahan air berada dilapisan bawah. Kemudian Lactobacillus casei komersial skim dipisahkan dari air dengan cara air galur ® yakult . dihisap menggunakan selang sehingga yang tersisa di dalam gelas kimia hanya METODE PENELITIAN Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian adalah kelapa, suspense L. casei, akuades, indikator amilum 1%, asam sulfat (H2SO4) 6N, kalium dikromat skimnya saja. Skim diukur volumenya untuk selanjutnya skim digunakan untuk proses fermentasi. Pembuatan (Na2S2O3) 0,1 N, pereaksi hanus, natrium karbonat (Na2CO3) 0,5 N, etanol 96%, kalium hidroksida (KOH) 0,5 N, asam oksalat (H2C2O4.2H2O) 0,1 N, fenolptalien dengan variasi penambahan konsentrasi starter (1, 2 dan 3%) (K2Cr2O7) 0,1 N, kloroform (CHCl3), kalium iodida (KI), natrium thiosulfat VCO Skim santan yang diperoleh dari hasil preparasi sebanyak 3000 mL di bagi sama rata menjadi 3 bagian lalu dimasukan pada masing-masing gelas kimia 1000 mL dan diberi penambahan masing-masing suspensi 1, 2 dan 3% L casei yang telah disiapkan pada medium 37 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 susu probiotik, kemudian ditutup. konsentrasi suspensi starter L. casei 1, 2 Selanjutnya diikubasi selama 1 hari, pada dan 3% dalam waktu fermentasi 2 hari. suhu ruang. Minyak kelapa murni akan Dilihat dari organoleptik VCO berwarna berada dilapisan atas dari campuran dan bening jernih, baunya harum khas minyak dipisahkan dengan cara disendok secara kelapa namun pada fermentasi 3% hasil perlahan dan dimasukan kedalam botol minyak sedikit keruh. Hal ini terjadi yang gelap sebelum dilakukan analisis. karena Teknik analisis data bakteri Data pada setiap pengamatan yang diperoleh kemudian factor keseimbangan penambahan dapat antara suspense mempengaruhi nutrisi dalam dianalisis medium dan penambahan bakteri sehingga menggunakan SPSS untuk memperoleh bakteri menghasilkan minyak yang kurang nilai standar deviasi, dan uji T pada taraf sempurna. galat (α) 5%. volume minyak yang dihasilkan bahwa Berdasarkan banyaknya rendemen minyak yang paling banyak HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu pada penambahan suspense bakteri Preparasi Kelapa L.casei 1%. Semakin tinggi konsentrasi Pada dasarnya proses pemarutan diperlukan untuk memperkecil ukuran partikel dari daging buah kelapa, sehingga memudahkan untuk dilakukan ekstraksi lemak. Karena dengan diperkecil ukuran partikel maka memperbesar luas permukaan yang akan kontak dengan pelarut air yang akan digunakan. Penggunaan air hangat kuku diperlukan untuk memecah lemak yang terikat dalam lapisan-lapisan daging buah kelapa. Proses pengendapan selama 1 jam diperlukan untuk memisahkan kepala santan dengan pelarut (air). Pemisahan ini diperlukan untuk mengurangi kadar air dari kepala santan yang memungkinkan terjadinya proses oksidasi sehingga menyebabkan minyak mudah tengik. Pembuatan VCO variasi konsentrasi starter Dari hasil Analisis yang tertera pada tabel 2, sampel dengan penambahan 38 starter yang ditambahkan semakin sedikit volume vco yang dihasilkan, hal ini dapat terjadi karena L. casei memiliki enzim proteolitik yang dapat menghidrolisis ikatan peptide dalam subrat. Didalam hal ini yang menjadi subratnya adalah skim santan kelapa, menurut Ketaren (1986) protein yang terdapat dalam kelapa tua 3,4 g/ 100g. Sehingga dengan sedikitnya protein yang terdapat dalam skim tidak sebanding dengan jumlah L. casei yang terdapat dalam sampel, sehingga dapat membuat berkurang volume VCO dan membuat warna VCO yang dihasilkan sedikit keruh. (Tabel 2) Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 Tabel 2. hasil volume, aroma dan warna VCO variasi konsentrasi starter Konsentrasi (%) Vol VCO (mL) 1 628 2 600 3 Aroma Khas minyak kelapa Khas minyak kelapa Khas minyak kelapa 580 Warna disini salah satunya karena adanya aerasi dari bakteri yang terdapat dalam media. (Ketaren, Jernih Jernih 1986) Semakin konsentrasi starter banyak yang ditambahkan bilangan iodium semakin menurun. Asam lemak bebas Sedikit keruh Keberadaan asam lemak bebas biasanya Analisis data dijadikan indikator awal terjadinya kerusakan minyak. Asam lemak Berdasarkan data tabel 4 bebas merupakan asam lemak yang sudah 2% terlepas dari trigliserida karena proses perbedaan hidrolisis. Asam lemak bebas ini dapat konsentrasi dapat mempengaruhi pada dioksidasi secara autooksidasi atau oleh bilangan asam, bilangan iodium, bilangan enzim yang dinamakan lypooksigenase. penyabunan peroksida. Oksidasi khususnya terjadi pada asam Dibuktikan dari hasil uji t diperoleh angka lemak tidak jenuh, yaitu asam oleat, kurang 0,05 pada semua parameter. linoleat, dan linolenat yang merupakan Dengan asam-asam konsentrasi 1% berbanding memberikan hasil bahwa dan bilangan demikian jumlah adanya konsentrsi perbedaan starter dapat berpengaruh pada kualitas VCO. yang banyak terkandung dalam lemak atu minyak. Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan diubah menjadi Untuk perbandingan 1% dengan asam-asam lemak bebas dan gliserol. 3% memberikan pengaruh pada bilangan Hasil akhir pada reaksi tersebut adalah asam dan bilangan iodium sedangkan ketengikan hidrolisa yang menghasilkan bilangan penyabunan dan angka peroksida flavor dan bau tengik pada minyak. tidak berpengaruh. Hal ini dapat terjadi (Ketaren, 2008). karena konsentrasi starter terlalu banyak dibandingkan media Berdasarkan hasil analisis yang pertumbuhannya. tertera pada tabel 3, Hal ini bisa terjadi Sehingga metabolit sekunder dari bakteri karena asam lemak bebas terdapat di tersebut banyak. Bakteri L. casei termasuk dalam minyak atau lemak, jumlahnya akan bakteri asam laktat, dinamakan demikian terus bertambah selama proses pengolahan karena dapat merubah laktosa dan gula dan lainnya menjadi asam laktat. Asam yang Sedangkan diperoleh menggunakan α 5% diperoleh hasil tidak dianalisa menggunakan titrimetri metode asam basa. penyimpanan (Ketaren, berdasarkan 2008). uji T ada pengaruh yang nyata dari variasi Sedangkan perbandingan antara waktu 2% dengan 3%, berpengaruh signifikan variasi hanya pada bilangan iodium saja. Factor perubahan yang nyata dari penambahan fermentasi sedangkan penambahan starter dengan didapat yang mempengaruhi bilangan iodium 39 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 konsentrasi tersebut, data ini dapat dilihat demikian pula pada variasi konsentrasi 1 pada tabel 4. dan 2% juga konsentrasi 2 dan 3%. Bilangan penyabunan Tabel 3. Karakteristik kimia VCO Sampel FFA (mg/g) IV (g/ 100g minyak) SV (mg KOH/g) PV (meq O2/ Kg) S1 S2 S3 0,319±0,08 0,329±0,09 0,324±0,06 6,326±0,22 6,660±0,50 6,138±0,55 227,633±1,70 226,469±1,43 226,418±1,99 1,637±0,35 1,473±0,21 1,530±0,44 Catatan: FFA = bilangan asam lemak bebas, IV = bilangan iodium , SV = bilangan penyabunan dan PV = bilangan peroksida. S1 = Konsentrasi starter 1%, S2 = Konsentrasi starter 2% dan S3 = Konsentrasi starter 3% Tabel 4. Hasil uji T Variasi konsentrasi starter terhadap karakteristik kimia VCO Variabel Signifikan (ρ) (%) FFA IV SV 1 VS 2 0,000* 0,001* 0,006 1 VS 3 0,018* 0,089 0,014 2 VS 3 0,009 0,000* 0,910 Catatan: (*) < 0.05 berbeda signifikan. Bilangan penyabunan merupakan jumlah alkali yang diperlukan untuk menyabunkan sejumlah contoh minyak. Besarnya bilangan penyabunan tergantung pada berat molekul minyak. Minyak yang mempunyai berat molekul rendah akan mempunyai bilangan penyabunan yang tinggi daripada minyak yang mempunyai berat molekul yang tinggi (Ketaren, 2008). Data PV 0,033* 0,301 0,528 bilangan diperoleh penyabunan pada penambahan konsentrasi pada variasi mempunyai pengaruh hanya pada hasil uji t terhadap konsentrasi Bilangan iodium yang 1 dan 2%. Sedangkan asam penambahan starter 2 dan 3% memberikan lemak yang menyusun lemak/minyak hasil yang tidak signifikan berarti tidak dapat ditentukan berdasarkan reaksi adisi ada antara asam lemak dengan iod (I2). Ikatan konsentrasi tersebut. rangkap yang terdapat pada lemak tidak Angka peroksida Derajat ketidakjenuhan pengaruh dari penambahan jenuh dapat di adisi oleh senyawa iod Angka peroksida dapat dijadikan sehingga menghasilkan senyawa dengan nilai terpenting untuk menentukan derajat ikatan jenuh. Bilangan iod menyatakan kerusakan pada minyak. Asam lemak tak jumlah gram iod yang digunakan untuk jenuh mengikat oksigen pada ikatan mengadisi 100 gram lemak atau minyak rangkapnya (Ketaren, 2008). peroksida. Angka peroksida merupakan sehingga membentuk analisis salah satu penentu kualitas minyak dan bilangan iodium pada variasi penambahan minyak segar yang telah dimurnikan konsentrasi Berdasarkan didalam starter VCO ini hasil diperoleh bahwa sebaiknya terdapat banyak kurang dari 1 miliekivalen/kg (Ketaren, terkandung ikatan tak jenuh yang berakti masih banyak terkandung asam lemak tak memiliki angka peroksida 2008). Berdasarkan hasil analisis jenuh. Sedangkan berdasarkan uji T terhadap bilangan peroksida penambahan dihasilkan pada variasi hari pertama dan konsentrasi starter mempunyai pengaruh ketiga ketiga hanya pada hasil uji t terhadap konsentrasi memberikan perbedaan yang nyata. Dan 1 dan 2%. Hal ini terjadi karena dengan 40 juga hari kedua dan Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 15 Nomor 1 Februari 2016 penambahan konsentrasi 3% Djukrana Wahab dan Muhammad Taufik. memberikan hasil yang tidak signifikan 2008. Efek penambahan bakteri asam berarti laktat (BAL) dan tanpa BAL dalam tidak ada 2 dan pengaruh dari penambahan konsentrasi tersebut. pembuatan virgin coconut oil (vco). WARTA - WIPTEK, Volume 16 KESIMPULAN Nomor : 01 Januari 2008, ISSN 0854- kesimpulan bahwa konsentrasi starter perpengaruh pada parameter kimia VCO. 0667. Ketaren. 1986. Minyak Pengantar dan Teknologi Lemak Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada STIKes Bakti Tunas Husada dalam pembiayaan serta prodi DIII Analis Kesehatan yang telah memberikan fasilitas untuk berkarya. Ketaren. 2008. Minyak dan lemak Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta. Laras Cristianti dan Adi hendra prakosa. 2009. Pembuatan minyak kelapa murni ( coconut oil virgin ) menggunakan fermentasi ragi tempe. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, A.N. 2005. Virgin Coconut Rommel Doloksaribu. 2010. Pengaruh Oil, Minyak Penakluk Aneka konsentrasi Penyakit. Agromedia Pustaka, Jakarta cereviceae Anton Rahmadi, Ipnatul Abdiah, Maya Dewi Sukarno Ningsih. dan 2013. Titin Purna Karakteristik starter dan Saccharomyces waktu fermentasi terhadap hasil dan mutu minyak kelapa virgin coconut oil. Universitas sumatera utara. Medan fisikokimia dan antibakteri virgin Setiaji, B dan Surip Prayogo, 2006. coconut oil Hasil fermentasi bakteri Membuat VCO Berkualitas Tinggi. asam laktat. J. Teknol. dan Industri Penebar Swadana. Jakarta. Pangan Vol. 24 No. 2 Th. 2013 ISSN: 1979-7788 I.S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. YAPMMI, APCC. 2009. APCC Standards for virgin coconut Surono, oil. http:// Jakarta. Winarti S , Jariyah, dan Yudi Purnomo. www.apccsec.org/document/VCNO.P 2007. Proses DF. [3 Januari 2015]. (VirgineCoconut Oil) secara enzimatis mengunakan pembuatan papain kasar VCO 136-141. 41