Survey Pada Nasabah Bank Bjb Syariah Bandung

advertisement
PENGARUH BANKING SERVICE QUALITY TERHADAP
KEPUASAN NASABAH SERTA IMPLIKASINYA
PADA WORD OF MOUTH
(Survey Pada Nasabah Bank Bjb Syariah Bandung)
NASKAH ARTIKEL JURNAL TESIS
Oleh :
MAMAN RUSDIANA
NPM : 138 020 090
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
ABSTRAK
1
2
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
“Pengaruh
Banking Service Quality (BSQ) Terhadap Kepuasan Nasabah Serta Implikasinya Pada Word Of
Mouth (Survei Pada Nasabah bank bjb Syariah Bandung)”. Hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pihak bank bjb Syariah Bandung
khususnya dan pihak perbankan pada umumnya untuk lebih meningkatkan kualitas dalam hal
banking service quality (BSQ) dalam menciptakan kepuasan nasabah di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan bersifat deskriptif dan verifikatif, sedangkan metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif dan survey
eksplanatori. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan
menggunakan kuesioner disertai dengan teknik observasi. Pengumpulan data di
lapangan dilaksanakan pada tahun 2015. Analisis data menggunakan analisis
jalur (path analysis).
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum banking service
quality (BSQ) masuk dalam kategori baik begitu juga kepuasan nasabah dan
word of mouth cenderung baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keenam
dimensi banking service quality yang terdiri dari keefektifan dan jaminan, akses
harga, keterwujudan, portofolio jasa dan kehandalan baik secara parsial maupun
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah sebesar
77.80% dan kKepuasan nasabah berpengaruh terhadap word of mouth di bank bjb
Syariah Bandung
Kata Kunci : Banking Service Quality, Kepuasan Nasabah, Word of Mouth
Latar Belakang Penelitian
Bank bjb Syariah selalu memperhatikan service (pelayanan) yang
ditawarkan sehingga mampu meningkatkan total nasabah setiap tahun dan selalu
berusaha menjaga kepuasan nasabahnya. Berdasarkan data dari bank bjb Syariah
Executive Information System (BJB EIS), perkembangan dan pertumbuhan bjb
Syariah diketahui mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir total rekening dan Dana Pihak Ketiga (DPK) bjb Syariah khususnya
untuk cabang Syariah Bandung mengalami peningkatan.
Nasabah merasa puas, maka diharapkan mereka tidak akan beralih ke
Bank lain tetapi akan tetap menjadi nasabah yang loyal kepada banknya.
Disamping itu nasabah akan cenderung melakukan word of mouth communication
3
(rekomendasi atau saran dari orang lain) kepada relasi-relasi terdekatnya, agar
mereka melakukan hal yang sama dengan dirinya, yaitu menjadi nasabah pada
bank yang sama. Namun sebaliknya jika pelanggan merasa tidak puas maka
nasabah akan memindahkan dananya kepada Bank lain yang akan memberikan
pelayanan yang sesuai dengan harapannya. Melalui terpeliharanya loyalitas
nasabah, diharapkan perusahaan (bank) akan dapat meningkatkan profitabilitas
usahanya dimasa yang akan datang (Haskett dalam Tjiptono, 2011:231).
Fenomena word of mouth diyakini bisa mendorong pembelian oleh
konsumen, bisa mempengaruhi komunitas, efisien karena tidak memerlukan
budget yang besar (low cost), bisa menciptakan image positif bagi produk, dan
bisa menyentuh emosi konsumen.
Word of mouth (WOW) pada bank bjb selama ini masih kurang baik,
dimana ada dua hal pokok yang harus mendapat perhatian pihak bank bjb untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, yaitu menyangkut teknologi informasi (TI) dan
sumber daya manusia (SDM).
Kepuasan nasabah menimbulkan hubungan antara bank dan nasabah
menjadi harmonis, memungkinkan pembelian ulang dan terciptanya loyalitas serta
pelanggan memberi rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang
menguntungkan perusahaan (Faishal, 2010). Pentingnya word of mouth
dinyatakan oleh Bharadwaj et al. (2003) dan Ennew et al. (2000), bahwa reputasi
terstimulasi dari positif word of mouth. Mazzarol et al. (2006) menyatakan bahwa
komunikasi WoM, terutama sekali sangat penting pada konteks jasa, karena jasa
adalah tidak berwujud (intangible).
4
Word of mouth yang positif dapat bertindak sebagai agen penjualan yang
handal dan sangat dipercaya sebaliknya word of mouth yang negatif dapat sangat
merugikan suatu perusahaan. Word of mouth adalah suatu komentar positif atau
negatif tentang suatu jasa yang disebarkan seseorang (biasanya pelanggan dulu
atau sekarang) kepada orang lain (Lovelock dan Wright, 2002:200).
Hasil dari penelitian pendahuluan mengenai word of mouth di BJB
Syariah yang didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa word of mouth di BJB
Syariah cenderung lemah. Hal ini ditunjukan dengan nasabah jarang memberikan
info positif kepada orang lain tentang BJB Syariah, tidak akan menyarankan
kepada orang lain untuk menjadi nasabah BJB Syariah tidak akan mengarahkan
orang lain untuk lebih memilih BJB Syariah dibanding Bank Syariah lainnya.
Hasil dari penelitian pendahuluan mengenai kepuasan nasabah yang
didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa kepuasan yang diterima nasabah
BJB Syariah cenderung lemah. Hal ini ditunjukan dengan BJB Syariah belum
dapat memenuhi semua kebutuhan perbankan nasabah, dan BJB Syariah belum
memberikan
pelayanan
yang
mengindikasikan bahwa nasabah
terbaik
dari
kepada
nasabah.
Hal
ini
BJB Syariah merasa kurang puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh BJB Syariah.
Hasil dari penelitian pendahuluan mengenai Banking Service Quality
(BSQ) ang didapatkan oleh peneliti mengungkapkan fakta bahwa 65% responden
menyatakan kemampuan karyawan dalam melakukan koreksi dirasakan masih
lambat, kemampuan karyawan dalam memberikan penjelasan produk bjb syariah
sebesar 55% menyatakan negatif terhadap pernyataan di atas, serta 60%
5
menyatakan sering adanya keterlambatan karena birokrasi dan prosedur dalam
pelayanan. Hal ini tentunya harus perlu ditingkatkan melalui perbaikan-perbaikan
fasilitas dan mutu pelayanan, agar dapat menjaga loyalitas dan kepercayaan
nasabah terhadap bank bjb Syariah Bandung.
Banyak cara untuk mengukur kualitas pelayanan. Yang sering digunakan
adalah konsep ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman (1990) dalam
Tjiptono (2011:70) yaitu dengan dimensi tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy. Karena konsep ini dianggap belum cukup mencakup
seluruh aspek kualitas pelayanan khususnya pada bidang perbankan, maka Bahia
dan Nantel (2000:201) mengembangkan metode pengukuran baru untuk
mengukur kualitas pelayanan bagi industri perbankan yang disebut sebagai
Banking Service Quality (BSQ), yang terdiri dari 6 dimensi yaitu : Keefektifan
dan Jaminan (Effectiveness and Assurance), Akses (Access), Harga (Price),
Keterwujudan (Tangible), Portofolio Jasa (Service Portofolio), dan Kehandalan
(Reliability).
Penelitian ini akan melakukan kajian mengenai pengaruh dari dimensidimensi banking service quality terhadap kepuasan nasabah dan word of mouth
nasabah bank bjb Syariah Bandung. Agar dapat perlu meningkatkan kualitas
pelayanannya guna meningkatkan kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung.
Identifikasi Masalah
1.
Kecepatan teller dalam menyelesaikan transaksi masih lamban dan sikap
teller kurang simpatik.
2.
Kurang tanggap dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada nasabah.
6
3.
Masih lambatnya penanganan komplain yang disebabkan kesalahan
pembukuan.
4.
Kurang tersedianya pelayanan komunikasi dengan teller dan karyawan bank.
5.
Pemahaman teller yang masih kurang tentang kebutuhan nasabah.
6.
Area parkir yang disediakan kurang memadai.
7.
Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan dirasakan lama.
8.
Petugas kurang memberikan perhatian secara individu dan sepenuh hati
kepada nasabah.
9.
Word of mouth (WOW) pada bank bjb selama ini masih kurang baik.
10. Teknologi informasi (TI) menyakut online system yang belum berfungsi,
kecepatan pelayanan, dan fasilitas ATM yang masih kurang memadai.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana banking service quality menurut nasabah bank bjb Syariah
Bandung.
2.
Bagaimana kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung.
3.
Bagaimana word of mouth nasabah bank bjb Syariah Bandung.
4.
Seberapa besar pengaruh banking service quality terhadap kepuasan nasabah
bank bjb Syariah Bandung baik secara parsial maupun simultan.
5.
Seberapa besar pengaruh kepuasan nasabah terhadap word of mouth nasabah
bank bjb Syariah Bandung.
6.
Seberapa besar pengaruh banking service quality terhadap word of mouth
melalui kepuasan nasabah.
7
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller
yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran
(2012:6) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain”
Definisi Jasa
Jasa merupakan suatu perbuatan, proses dan hasil pelaksanaan yang
diberikan oleh provider kepada konsumennya. Jasa sebagai suatu aktifitas atau
manfaat apapun yang ditawarkan satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya
tanpa wujud. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi
rancangan program pemasaran, diantaranya yaitu:
1.
Tidak berwujud (Intangibility)
2.
Tidak terpisahkan (Inseparability)
3.
Keragaman (Variability) :
4.
Tidak Tahan Lama (Perishability)
Kualitas Pelayanan Perbankan (Banking Service Quality (BSQ)
8
Berdasarkan hasil analisis Bahia dan Nantel (2000) maka diperoleh 6
dimensi Banking Service Quality (BSQ), yang kemudian diangkat menjadi
variabel penelitian ini, yaitu :
1.
Keefektifan dan Jaminan (Effectiveness and Assurance),
2.
Akses (Access.
3.
Harga (Price),.
4.
Keterwujudan (Tangible),.
5.
Portofolio Jasa (Service Portofolio).
6.
Kehandalan (Reliability).
Kepuasan Nasabah
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk
mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya, yaitu :
1. Sistem keluhan dan saran
2.
Survai kepuasan pelanggan
3.
Ghost shopping
4.
Lost customer analysis
Word of Mouth (WOW)
.Word of Mouth (WOM) adalah kegiatan mengirimkan informasi dari satu
orang kepada orang lain mengenai suatu hal ataupun suatu produk. Inti dari word
of mouth adalah mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen/pelanggan.
Karena dengan memiliki atau lebih tepatnya mendapatkan word of mouth adalah
cerminan bahwa perusahaan terus menerus berusaha memahami keinginan
pelanggan.
9
Pengaruh Banking Service Quality (BSQ) terhadap Word Of Mouth (WOM)
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka paradigma penelitian
pengaruh kualitas pelayanan perbankan (Banking Service Quality (BSQ) terhadap
kepuasan dan word of mouth (WOM) dapat digambarkan sebagai berikut.
BANKING SERVICE
QUALITY (BSQ)
Keefektifan dan
Jaminan
Akses
Harga
Keterwujudan
Hennig-Thurau, Gwinner, Gremler (2002)
(Goodman, 2005).
Yonggui Wang, Hing Po Lo, Renyang Chi
and Yongheng Yang (2004)
Bloemer et al (1999)
Lassar et al (2000)
Xin, Duff, dan Hair (2008)
Kepuasan
Nasabah
 Performance
 Expectations
Kotler dan
Keller (2012:36)
Portofolio Jasa
Kehandalan
Bahia dan Nantel (2000)
Gambar 2.5
Paradigma Penelitian
Hipotesis Penelitian
Word Of Mouth
(WOM)
 Memberikan info
positif
 Menyarankan
kepada orang lain
 Mengarahkan
orang lain
Brown et al. (2005)
10
1.
Banking service quality (BSQ) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah baik
secara parsial maupun simultan.
2.
Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap word of mouth (WOM).
3.
Banking service quality (BSQ) berpengaruh terhadap word of mouth (WOM)
melalui kepuasan nasabah.
BAB III
11
METODOLOGI PENELITIAN
Tipe Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan survey yaitu penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distributif dan hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis. survey yang digunakan adalah bersifat deskriptif
dan
verifikatif dengan konsep riset evaluasi. Sesuai dengan tujuan penelitian pertama
sampai ketiga, penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran
tentang ciri-ciri variabel yang diteliti,
Jenis
penelitian yang digunakan adalah explanatory research, yaitu
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Sedangkan untuk
menjawab tujuan penelitian ke empat sampai dengan ke enam penelitian ini
bersifat verifikatif, pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dan mengolah data, sehingga
diketahui hubungan atau pengaruh antar variabel yang diteliti.
Definisi Variabel dan Pengukurannya
Dalam penelitian ini ada tiga pokok variabel yang akan diteliti, yaitu
variabel X, Y dan Z. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
12
1.
Banking service quality sebagai variabel bebas (independen) (X). Variabel
independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
2.
Kepuasan nasabah sebagai variabel antara (intervening), yaitu variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen.
3.
Word of mouth sebagai variabel terikat (dependen) (Y). Variabel dependen
(variabel terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat
dari adanya variabel bebas.
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berikut ini hasil jawaban nasabah mengenai banking service quality diukur
dengan dimensi keefektifan dan jaminan (effectiveness and assurance), akses
(access), harga (price), keterwujudan (tangible), portofolio jasa (service
portofolio), dan kehandalan (reliability pada bank bjb Syariah Bandung dapat
dilihat dari hasil penelitian ini dimana diketahui kepuasan nasabah bank bjb
Syariah Bandung atas seluruh dimensi banking service quality adalah sebesar
72.87%, hal ini menandakan bahwa kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung
relatif cukup puas. Dimana kepuasan yang paling tinggi diperoleh dari dimensi
keefektifan dan jaminan (effectiveness and assurance) serta kepuasan terendah
diperoleh dari dimensi harga (price).
Kepuasan Nasabah Bank Bjb Syariah Bandung
Berikut ini hasil jawaban mengenai kepuasan nasabah bank bjb Syariah
Bandung dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.44
Rekapitulasi Data Jawaban Kepuasan Nasabah Bank Bjb Syariah Bandung
Frekuensi Jawaban
No
Item
31
Pernyataan
Memenuhi semua
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Skor
11
18
28
41
2
305
Mean
Skor
Ideal
3.05
500
Kepua
san
(%)
61.0
14
kebutuhan
32
Menikmati menjadi
nasabah Bjb Syariah
33
Bjb Syariah
menjadikan transaksi
menjadi lebih mudah
34
Bjb Syariah
memberikan pelayanan
yang terbaik dari Bank
Syariah yang lain
35
Secara keseluruhan,
saya merasa puas
menjadi nasabah Bjb
Syariah
Rata-rata
0
0
7
48
45
438
4.38
500
87.6
0
4
26
40
30
396
3.96
500
79.2
0
9
15
33
43
410
4.10
500
82.0
2
5
31
48
14
367
3.67
500
73.4
3.83
76.64
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4.44 di atas dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi
jawaban nasabah mengenai kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung yang
diukur dengan dimensi dapat memenuhi semua kebutuhan perbankan, sungguhsungguh menikmati menjadi nasabah, bjb syariah memberikan pelayanan yang
terbaik dan secara keseluruhan, merasa puas memperlihatkan indeks rata-rata
variabel sebesar 3.83 atau dengan kepuasan sebesar 76.64% yang berarti kepuasan
nasabah bank bjb Syariah Bandung dapat diinterpretasikan berada pada kategori
cukup puas.
Word Of Mouth Nasabah Bank Bjb Syariah Bandung
Berikut ini hasil jawaban nasabah mengenai word of mouth nasabah bank
bjb Syariah Bandung dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi jawaban nasabah
mengenai word of mouth nasabah bank bjb Syariah Bandung diukur dengan
dimensi memberikan info positif kepada orang lain, menyarankan kepada orang
lain untuk menjadi nasabah, mengarahkan orang lain untuk lebih memilih bjb
15
Syariah dan menjual produk-produk yang ada di bjb Syariah memperlihatkan
indeks rata-rata variabel sebesar 3.39 yang berarti word of mouth pada bank bjb
Syariah Bandung dapat diinterpretasikan berada pada kategori cukup. Hal ini
berarti dengan kepuasan yang diperoleh responden atas pelayanan dan kemudahan
yang diberikan oleh bjb Syariah sehingga responden sangat rela dan dengan sadar
akan memberikan info positif kepada orang lain tentang bjb Syariah serta akan
menyarankan dan mengarahkan kepada orang lain untuk menjadi nasabah bjb
Syariah. Bahkan responden yang sangat puas dengan bjb Syariah akan sangat
bersedia menjual produk-produk yang ada di bjb Syariah kepada orang lain.
Pembahasan Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum banking service
quality (BSQ) masuk dalam kategori baik begitu juga kepuasan nasabah dan
word of mouth cenderung baik. Pada dasarnya jawaban respoden terhadap seluruh
item pernyataan yang ada sebagian besar menjawab dengan skor diantara 3
sampai dengan 4. Hal ini menandakan bahwa responden menjawab dengan
kriteria cukup dan baik, serta respon dari responden cukup positif atau responsif.
Dengan demikian bahwa rata-rata penilaian dari seluruh responden terhadap
seluruh item pernyataan memberikan penilaian yang baik. Namun demikian masih
ada beberapan responden yang menjawab skor 1 dan 2. Hal ini menandakan
respon terhadap berbagai item pernyataan belum baik.
Berikut ini akan diuraikan hasil analisis deskriptif variabel banking service
quality (BSQ), kepuasan nasabah dan word of, yaitu sebagai berikut :
16
1.
Banking service quality (BSQ) yang diukur dengan tiga dimensi keefektifan
dan jaminan (effectiveness and assurance), akses (access), harga (price),
keterwujudan (tangible), portofolio jasa (service portofolio), dan kehandalan
(reliability) memperlihatkan indeks rata-rata variabel sebesar 3.62 yang
berarti banking service quality (BSQ) menurut sebagian besar nasabah
nasabah bank bjb Syariah Bandung dapat diinterpretasikan berada pada
kategori baik. Nilai rata-rata tertinggi berada pada indikator mengenai jumlah
teller memadai dan kecepatan dalam pelayanan sudah cepat sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada indikator mengenai jumlah ATM yang
memadai di tiap cabang dan Pihak Bjb Syariah memberitahu setiap kali
terdapat biaya.
2.
Kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung yang diukur dengan dimensi
dapat memenuhi semua kebutuhan perbankan, sungguh-sungguh menikmati
menjadi nasabah,
bjb syariah memberikan pelayanan yang terbaik
dan
secara keseluruhan, merasa puas memperlihatkan indeks rata-rata variabel
sebesar 3.83 yang berarti kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung dapat
diinterpretasikan berada pada kategori puas. Perhitungan rata-rata terhadap
variabel kepuasan nasabah diperoleh hasil rata-rata yang tinggi pada seluruh
variabel yaitu sungguh-sungguh menikmati menjadi nasabah Bjb Syariah.
Hal ini berarti responden Bjb Syariah merasa sangat puas dengan pelayanan
dan kemudahan bertransaksi yang diberikan oleh sehingga nasabah sangat
menikmati menjadi nasabah Bjb Syariah.
17
3.
Word of mouth nasabah bank bjb Syariah Bandung diukur dengan dimensi
memberikan info positif kepada orang lain, menyarankan kepada orang lain
untuk menjadi nasabah, mengarahkan orang lain untuk lebih memilih bjb
Syariah dan menjual produk-produk yang ada di bjb Syariah memperlihatkan
indeks rata-rata variabel sebesar 3.39 yang berarti word of mouth pada bank
bjb Syariah Bandung dapat diinterpretasikan berada pada kategori cukup. Hal
ini berarti dengan kepuasan yang diperoleh responden atas pelayanan dan
kemudahan yang diberikan oleh bjb Syariah sehingga responden sangat rela
dan dengan sadar akan memberikan info positif kepada orang lain tentang bjb
Syariah serta akan menyarankan dan mengarahkan kepada orang lain untuk
menjadi nasabah bjb Syariah. Bahkan responden yang sangat puas dengan bjb
Syariah akan sangat bersedia menjual produkproduk yang ada di bjb Syariah
kepada orang lain.
Pembahasan Analisis Verifikatif
-
Pengaruh Pengaruh Banking Service Quality Terhadap Kepuasan Nasabah
Pengaruh banking service quality terhadap kepuasan nasabah bank bjb Syariah
Bandung menunjukan adanya pengaruh yang relatif cukup besar yaitu sebesar
77.80%. sedangkan sisanya merupakan error (ε) sebesar 0.471 atau 22.20%.
Error adalah pengaruh variabel lain diluar komunikasi pemasaran dan variabel
ini tidak termasuk ke dalam variabel penelitian seperti bauran pemasaran jasa
dan kualitas pelayanan.
18
-
Pengaruh Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Word Of Mouth
Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap word of mouth pada bank bjb
Syariah Bandung dengan pengaruh sebesar 79.38%. Word of mouth (WOM)
mengacu pada komunikasi verbal antara konsumen aktual atau potensial dan
orang lain, seperti produk atau penyedia layanan, ahli independen, keluarga
dan teman-teman. Komunikasi ini dapat berupa positif atau negatif. WOM
positif bisa dianggap oleh banyak pemasar yang, mungkin, salah satu bentuk
tertua komunikasi pemasaran..
-
Pengaruh Pengaruh Banking Service Quality Terhadap Word Of Mouth
Melalui Kepuasan Nasabah
Pengaruh tidak langsung antara banking service quality terhadap word of
mouth melalui kepuasan nasabah adalah sebesar 87.88%. Hal ini menunjukan
bahwa pengaruh tidak langsung banking service quality terhadap word of
mouth melalui kepuasan nasabah lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
langsungnya. Nasabah yang telah menggunakan jasa layanan dapat menjadi
alat promosi efektif untuk mempengaruhi prospek (calon nasabah) yang lain.
19
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
1.
Banking service quality (BSQ) yang diukur dengan tiga dimensi keefektifan
dan jaminan (effectiveness and assurance), akses (access), harga (price),
keterwujudan (tangible), portofolio jasa (service portofolio), dan kehandalan
(reliability) diinterpretasikan berada pada kategori baik..
2.
Kepuasan nasabah bank bjb Syariah Bandung yang diukur dengan dimensi
dapat memenuhi semua kebutuhan perbankan, sungguh-sungguh menikmati
menjadi nasabah, bank bjb syariah memberikan pelayanan yang terbaik dan
secara keseluruhan, merasa puas dapat diinterpretasikan berada pada kategori
puas.
3.
Word of mouth nasabah bank bjb Syariah Bandung diukur dengan dimensi
memberikan info positif kepada orang lain, menyarankan kepada orang lain
untuk menjadi nasabah, mengarahkan orang lain untuk lebih memilih bjb
Syariah dan menjual produk-produk yang ada di bjb Syariah dapat
diinterpretasikan berada pada kategori cukup.
4.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa keenam dimensi banking service
quality yang terdiri dari keefektifan dan jaminan (effectiveness and
assurance), akses (access), harga (price), keterwujudan (tangible), portofolio
jasa (service portofolio), dan kehandalan (reliability) secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah sebesar
77.80% sedangkan sisanya merupakan error (ε) sebesar 0.471 atau 22.20%
20
tidak termasuk ke dalam variabel penelitian yang diteliti seperti bauran
pemasaran jasa.
Keenam dimensi di atas secara keseluruhan menunjukan pengaruh yang nyata
terhadap kepuasan nasabah. Dimensi harga memberikan kontribusi terbesar
terhadap kepuasan nasabah yaitu sebesar 20.45% diikuti dengan dimensi
keefektifan dan jaminan
memberi kontribusi sebesar 14.33%, dimensi
portofolio jasa memberi kontribusi sebesar 12.4, dimensi kehandalanmemberi
kontribusi sebesar 12.29%, dimensi akses memberi kontribusi sebesar
10.68% dan terakhir adalah dimensi keterwujudan memberikan kontribusi
sebesar 9.57%.
5.
Kepuasan nasabah berpengaruh terhadap word of mouth pada bank bjb
Syariah Bandung dengan pengaruh sebesar 79.38%.
6.
Pengaruh tidak langsung antara banking service quality terhadap word of
mouth melalui kepuasan nasabah adalah sebesar 87.88%. Hal ini menunjukan
bahwa pengaruh tidak langsung banking service quality terhadap word of
mouth melalui kepuasan nasabah lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
langsungnya.
Rekomendasi
1.
Banking service quality (BSQ) diinterpretasikan berada pada kategori baik,
namun masih perlu perbaikan dalam hal ketersediaan jumlah ATM, untuk itu
bank bjb syariah bisa penambahan fasilitas mesin ATM di pusat pertokoan,
rumah sakit, stasiun dan lain-lain.
21
2.
Untuk meningkatkan kepuasan nasabah bank bjb syariah dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Menyesuaikan tingkat bunga simpanan tabungan yang diberikan kepada
nasabah dengan tingkat bunga yang diberikan oleh bank pesaing.
b. Meningkatkan citra dengan memberikan pelayanan yang unggul kepada
setiap nasabah;
c. Memperpendek waktu pelayanan dengan menambah beberapa stand teller
dalam tiap kantor sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya, waktu,
tenaga dan pikiran dari setiap nasabah.
3.
Temuan dalam penelitian ini semakin memperkuat bahwa kualitas pelayanan
yang excellent merupakan determinan bagi kepuasan nasabah dan kepuasan
yang dirasakan oleh nasabah akan mendorong terjadinya word of mouth.
4.
Menambah jumlah indikator untuk masing-masing variabel dan menambah
jumlah sample yang lebih banyak agar hasil penelitian menjadi lebih baik.
5.
Penelitian ini belum mengungkapkan seluruh variabel yang dapat
mempengaruhi kepuasan dan word of mouth. Oleh karena itu disarankan bagi
peneliti yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama agar
melakukan pengamatan tentang variabel-variabel tersebut. Misalnya bauran
pemasaran jasa dapat mempengaruhi kepuasan dan word of mouth.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Humayoun, A.A., & Hasan, U. 2010. An analisys of functions
Performed by Islamic Bank: A case of Pakistan. European Journal of
Social Sciences – Volume 17, Number 1.
Allred, A., and Adams, H.L., 2000, “Service Quality at Banks and Credit Unions:
What do Customers Say“, Managing Service Quality, Vol.10 No.1, pp.
52-60
Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani, Jakarta.
Arasli, H., Mehtap-Smadi, S., dan Katircioglu, S.T. 2005, "Customer service
quality in the Greek Cypriot banking industry", Managing Service
Quality, Vol. 15 No.1, pp.41-56.
Bahia, Kamilia., Nantel, Jacques. 2000. A Reliable And Valid Measurement Scale
For The Perceive Service Quality Of Banks.International Journal of Bank
Marketing, No.2 Vol.18, Page 87.
Bloemer, Josee, Ko de Ruyter dan Pascal Peeters (1998), “Investigating Drivers of
Bank Loyalty : the Complex Relationship Between Image, Service
Quality and Satisfaction. “International Journal of Bank Marketing, 16/7,
p.276-286.
Bloemer, Josee, Ko de Ruyter dan Martin Wetzels (1999), “Linking Perceived
Service Quality and Service Loyalty : a Multi-dimensional Perspective,”
European Journal of Marketing, Vo. 33 No, 11/12, p. 1082-1106.
Brown, T.J., Barry, T.E., Dacin,P.A. and R.F. Gunst (2005),"Spreading the Word:
Investigating the Antecedents of Consumers' Positive Word-of-Mouth
Intentuions and Behaviors in a Retailing Context," Journal of the
Academy of Marketing Science, 33(2), 123-138.
Cannon, J. P., Perreault, W. D., and McCarthy, E. J., 2008. Basic Marketing. A
Global-managerial Approach. 16th edition. McGraw-Hill Companies,
Inc., New York.
Durianto, D., Sugiarto, Sitinjak, T., 2004, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merk, Gramedia, Jakarta.
Djati, S. P. dan Darmawan, D, 2005. “Pengaruh kinerja karyawan terhadap
kepuasan, kepercayaan, dan kesetiaan pelanggan”, Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan, Vol.7, No.1, Maret: 48-59.
23
Ennew, C.T., Banerjee, A.K., dan Li, D. 2000, "Managing word of mouth
communication: empirical evidence from India", International Journal of
Bank Marketing, Vol. 18 No.2, pp.75-83.
Gremler, D., dan Brown, S. 1999, "The loyalty ripple effect: appreciating the full
value of customers", International Journal of Service Industry
Management, Vol. 10 No.3, pp.271-91.
Gunara, T. dan Sudibyo, U. H., 2007, Marketing Muhammad – Strategi Andal dan
Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW. Madania Prima. Bandung,
Jawa Barat.
Hennig-Thurau, T., Gwinner, K. P., dan Gremler, D. D. 2002, Understanding
relationship marketing out come; an integration f benefits and
relationship quality. ,Journal of Service Research, Vol.4, No. 3 p. 230247.
Herr, P.M., Kardes, F.R., dan Kim, J. 1991, "Effects of word-of-mouth and
product attribute information on persuasion: an accessibilitydiagnosticity perspective", Journal of Consumer Research, Vol. 17
No.March, pp.454-62.
Hogan, J.E., Lemon, K.N., dan Libai, B. 2004, "Quantifying the ripple: word of
mouth and advertising effectiveness", Journal of Advertising Research,
Vol. 44 No.3, pp.271-80.
Ismail, A. G. dan Tohirin, A. 2010, “Islamic law and finance”, Humanomics,
vol.26 No.3, pp 178-199.
Kartajaya, Hermawan. 2006. Marketing plus 2000: siasat memenangkan
persaingan global. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta..
Kotler, Philip dan Kevin Keller, 2012, Marketing Management, 14th Edition,
Pearson Education Limited, England.
___________________________, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi
Ketigabelas, Jilid I dan II, Alih Bahasa Bob Sabran, Indeks, Jakarta
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong., 2008. Principles Of Marketing, 14th Edition,
PrenticeHall Pearson, USA.
24
Lam, Shun Yin, S. Venkatesh, M. K. Erramilli, & B. Murthy, 2004. An Customer
value, satisfaction loyalty, and switching, costs: an illustration from a
business service context.. Journal of The Academy of Marketing Science,
Vol.32, page 293-31.
Lassar, W, M., Manolis, Chris Winsor, Robert, D. 2000. Service quality
perspectives and Satisfaction in Private Banking, The International
Journal of bank Marketing, Bradford, Vol.18. Iss.4. page 181.
Lovelock, C.H. & Wright L. Principles of Service Marketing and Management,
2002.2nd edition. Prentice Hall, New Jersey.
Lymperopoulos, C. dan Chaniotakis, I. E. 2008 Price satisfaction and personnel
efficiency as antecedents of overall satisfaction from consumer credit
products and positive word of mouth. Journal of Financial Services
Marketing. London: Vol. 13, Iss. 1; pg. 63, 9 pgs
Mangold, W.G., Miller, F., dan Brockway, G.R. 1999, "Word-of-mouth
communication in the service marketplace", Journal of Services
Marketing, Vol. 13 No.1, pp.73-89.
Moutinho & Smith 2000. Modelling bank customer satisfaction through
mediation of attitudes towards human and automated banking.
International Journal of Bank Marketing, 18/2,Page123-134.
Murray, K. 1991, "A test of services marketing theory: consumer information
acquisition activities", Journal of Marketing, Vol. 55 No.January, pp.1025.
Nasution, M. E. dan Usman, H. 2008, Proses Penelitian Kuantitatif, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. dan Berry, L. 1985, "A conceptual model of service
quality and its implications for future research", Journal of Marketing,
Vol. 49, Fall, pp. 41-50.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. dan Berry, L. 1988, "SERVQUAL: a multiple-item
scale for measuring consumer perceptions of service quality", Journal of
Retailing, Vol. 64, Spring, pp. 12-40.
Pasuraman, A, Berry, LL dan Zeithamil, VA. 1990. An Empirical Examination of
Relationship In An Extended Servicequality Model. Report, No.90122,Marketing Sciences Institute, Chambridge, MA.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer
Relation Strategy. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
25
Richheld, Fred. 2006. The Microeconomics of Customer Relationships. MITSloan
Management Review, Winter 2006, Vol..47 No.2
Solomon, Michael. R, 2011. Consumer Behavior, Buying, Having, and Being 9th
Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Storbacka, K dan Lehtinen, J.R., 2001. Customer Relationship Management.
Creating Competitive Advantage Through Win-win Relationship
Strategies. McGraw-Hill Book Co., Singapura.
Szymanski, D. M., & Henard, D. H. 2000. Customer Satisfaction : a metaanalysis
of the empirical evidence. Journal of The Academy of Marketing
Science, Vol.29 (1),Page16-35.
Wangenheim, F. and Bayon, T. 2003 The effect of word of mouth on services
switching, Measurement and moderating variables. European Journal of
Marketing Vol.38, No.9/10, 2004, pp 1173-1185. Wilson, Jerry. R, 1991.
Word of Mouth Marketing. Jhon Wiley & Sons, Inc., Canada.
Younggui Wang, Hing Po Lo, Renyang Chi and Yongheng Yang, 2004. An
integrated framework for customer value and customer-relationship-management
performance: a customer-based perspective from China.
Download