MODUL PERKULIAHAN Uji Tanda dan Uji Korelasi Rank Spearman Uji tanda untuk membedakan sesuatu dengan sesuatu, uji korelasi Rank Spearman untuk mengukur keeratan dua variabel Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran 12 Kode MK Disusun Oleh MK85003 Dra. Yuni Astuti, MS. Abstract Kompetensi Pendahuluan, Uji Tanda (Sign Test), Uji Korelasi Rank (peringkat) Spearman ( The Rank Correlation Test) Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Uji Hipotesis dengan menggunakan Sign test dan melakukan Uji hipotesis dengan Uji korelasi Rank Spearman . I. PENDAHULUAN Statistika non parametrik untuk data berperingkat adalah statistika yang menggu nakan data yang menggunakan data ordinal, yaitu data yang sudah diurutkan dengan urutan tertentu dan diberikan peringkatnya. Uji hipotesis pada statistika data berperingkat tidak menggunakan data riil atau nyata tetapi menggunakan data berperingkat. Ada beberapa kemudahan yang diperoleh, misalnya kemudahan dalam perhitungan dan tidak memerlukan persyaratan yang ketat seperti yang diterapkan pada statistika parametric. Dalam kehidupan, ada data yang tidak dapat dinominalkan seperti : ukuran kecantikan, kepandaian dll. Beberapa uji yang dapat digunakan untuk data berperingkat, misalnya : Uji tanda, untuk membedakan sesuatu dengan sesuatu - Misalnya : Harga saham tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya - Uji Wilcoxon, untuk membedakan dan mengetahui arah perbedaan - Uji jumlah berperingkat Wilcoxon, untuk mencocokan 2 populasi II. UJI TANDA (SIGN TEST) Uji tanda untuk melihat apakah sesuatu berbeda dengan lainnya, tanpa melihat - berapa besarnya perbedaan tsb. Uji tanda menggunakan skala ordinal, yaitu skala yang mengandung urutan atau - tingkatan dari subyek yang sama atau subyek yang dicocokkan. Menggunakan tanda positif (+) apabila kejadiannya lebih baik dan negatif (-) apabila - kejadiannya lebih buruk pada antar pasangan. Dan apabila tidak ada perbedaan diberi nilai 0, dan tidak dihitung sebagai sample yang relevan. Difinisi : Uji tanda adalah uji untuk melihat adanya perbedaan dan bukan besar nya - perbedaan serta didasarkan pada tanda positif dan negatif dari perbedaan antar pasangan data ordinal. Langkah-langkah dalam Uji Tanda 1. Menentukan Hipotesa - Hipotesa dapat disusun satu arah atau dua arah * Apabila Ho mengandung tanda = berarti uji dua arah. ‘14 2 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id * Hipotesa mengandung tanda ketidaksamaan ( , ) menunjukkan uji satu arah. - Hipotesa nol (Ho) untuk uji tanda biasanya menyatakan bahwa tidak ada perbedaan, sedang hipotesa alternative (H1) menyatakan adanya perbedaan. 2. Memilih taraf nyata ( ) Taraf nyata merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan kita terhadap sample. Taraf nyata bisa 1%, 5% atau 10% tergantung pada kepentingan dan ilmu. Biasanya dalam bidang Ekonomi digunakan : 5% . 3. Menghitung Frekuensi tanda - dilakukan perhitungan untuk jumlah observasi yang relevan (n), yaitu observasi yang mempunyai tanda + dan – , sedang yang 0 tidak digunakan. - menentukan nilai r, yaitu jumlah obyek yang digunakan pada saat bersamaan, dimana jumlah r = n atau r < n. 4. Menentukan probabilitas hasil sample yang diobservasi. - mengetahui berapa probabilitas suatu kejadian dari n sample observasi yang relevan dengan r kejadian secara bersamaan. - Nilai r biasanya dipilih berdasarkan tanda + atau – yang paling kecil dari n observasi yang relevan. - menentukan probabilitas hasil sample, dapat menggunakan table probabilitas Binomial atau dengan rumus ‘14 3 P( r ) ( n Cr ) p r q nr Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Menentukan Kesimpulan Menerima Ho apabila probabilitas hasil sample dan menolak Ho atau menerima H1 apabila probabilitas hasil sample. Contoh : Pidato Megawati pada pembukaan perdana perdagangan saham di BEJ mampu mendorong IHSG mencapai level di atas 700, peningkatan paling besar dalam 6 tahun terakhir. Demikian headline beberapa media massa pada 5 Januari 2004. Berikut adalah harga saham sebelum dan sesudah 5 Januari 2004. Ujilah apakah ada perbedaan antara sesudah dan sebelum 5 Januari 2004, dengan menggunakan uji tanda. No. Nama Perusahaan Harga sebelum Harga sesudah tanggal 5 tanggal 5 1 Bank Bumi Putra 155 160 2 BCA 3350 3325 3 Bank Buana 550 550 4 BNI 1375 1300 5 BRI 1250 1275 6 Danamon 2050 2100 7 Mandiri 1025 1000 8 Bank Lippo 455 440 9 Bank Mega 1025 1150 10 BII 110 110 Jawab : 1. Memberi tanda + untuk harga saham yang meningkat, tanda – untuk harga saham yang menurun dan tanda 0 untuk harga saham yang tetap. ‘14 4 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id No Nama Perusahaan Harga sebelum tanggal 5 Tanda beda Harga Sesudah tgl 5 1 Bank Bumi Putra 155 160 + 2 BCA 3350 3325 - 3 Bank Buana 550 550 0 4 BNI 1375 1300 - 5 BRI 1250 1275 + 6 Danamon 2050 2100 + 7 Mandiri 1025 1000 - 8 Bank Lippo 455 440 - 9 Bank Mega 1025 1150 + 10 BII 110 110 0 Dari 10 bank, tanda + ada 4, tanda negative ada 4 dan tanda 0 ada 2. Untuk menghitung sample digunakan tanda yang + dan – saja, tanda 0 tidak dihitung. Maka n = 8. Untuk menghitung nilai r, yaitu kejadian yang bersama-sama digunakan nilai tanda + dan – yang paling kecil. Karena jumlah + ada 4 dan jumlah – ada 4 , maka r =4 2. Menyusun Hipotesa Hipotesa yang diuji adalah apakah harga saham setelah 5 Januari lebih baik dari harga saham sebelum 5 Januari. Ho menyatakan bahwa harga saham sebelum 5 Januari = sesudah 5 Januari atau harga saham yang mempunyai tanda + sama dengan harga saham yang mempunyai tanda -. Karena tanda + dan – sama, maka peluangnya adalah sama yaitu 0,5. Hipotesa alternative (H1) menyatakan harga saham sesudah 5 Januari lebih baik dari sebelum 5 Januari atau tanda saham bertanda + lebih besar dari yang bertanda -, maka hipotesa dirumuskan sebagai berikut : Ho : p = 0,5 H1 : p>0,5 3. Menentukan taraf nyata Taraf nyata adalah 5 % = 0,05 ‘14 5 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Menentukan Probabilitas hasil sampel Digunakan rumus probabilitas Binomial : rumus kombinasi : n Cr n! r!(n r )! P( r ) ( n Cr ) p r q nr sedangkan dimana r = 4 dan n = 8 sehingga probabilitasnya adalah : P( 4) 1680 8! x0,58 70 x 0,00390625 = 0,2734375 0,5 4 x0,584 24 4!(8 4)! Nilai 0,273 menunjukkan bahwa ada 4 perusahaan yang mempunyai peluang mengalami penurunan harga saham setelah tanggal 5 januari sebesar 27,3 % 5. Menentukan Keputusan Diketahui = 0,05 dan probabilitas hasil sample = 0,273, jadi < probabilitas sample (0,273). Maka disimpulkan menerima Ho dan menolak H1. Dengan demikian tidak dapat menerima pernyataan bahwa harga saham sesudah tgl. 5 Januari lebih baik dari sebelum 5 januari dengan taraf nyata 5%. Soal Latihan : Direktur PT Mondar Mandir ingin mengukur peningkatan mutu kerja karyawan diperusahaannya, setelah memberlakukan kenaikan gaji. Untuk itu diambil sampel sebanyak 10 karyawam. Datanya adalah sbb : Peg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sebelum 71 91 86 60 83 70 72 65 80 72 sesudah 72 88 82 67 88 67 75 75 90 76 skor Ujilah dengan taraf nyata 5% , apakah ada peningkatan mutu kerja setelah kenaikan gaji ‘14 6 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id III. UJI KORELASI RANK (PERINGKAT ) SPEARMAN ( The Rank Correlation Test ) Pengujian korelasi urutan Spearman dikemukakan oleh Carl Spearman pada tahun 1904. Metode ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel atau data ordinal. Kedua variabel itu tidak memiliki distribusi normal dan kondisi varians tidak diketahui sama. Koefisien korelasi urutan Spearman disimbolkan rs 1). Jika rs = 1 ( ada hubungan positif sempurna ) 2). Jika rs = - 1 ( ada hubungan negatif sempurna ) 3). Jika rs = 0 ( tidak ada hubungan ) Koefisien korelasi Spearman ( rs ) dirumuskan : rS Rrank 1 6 d i2 Rumus Spearman n n2 1 Keterangan : di : selisih dari pasangan rank ke i n : banyaknya pasangan rank Untuk menghitung koefisien korelasi urutan Spearman dapat digunakan langkah-langkah sbb : 1). Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan diukur hubungannya diberi urutan. Jika ada nilai pengamatan yang sama dihitung urutan rata-ratanya. 2). Setiap pasangan urutan dihitung perbedaannya 3). Perbedaan setiap pasangan urutan tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya, kemudian dihitung nilai rs nya. Pengujian Hipotesis rs Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan distribusi t . Prosedur pengujiannya sebagai berikut : ‘14 7 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1). Menentukan formulasi hipotesis Ho : tidak ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya. H1 : ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya. 2). Menentukan taraf nyata dan nilai S tabel Taraf nyata dan nilai S tabel ditentukan sesuai dengan besarnya n ( n 30 ). 3). Menentukan kriteria pengujian Ho diterima apabila rS S Ho ditolak apabila rS S 4). Menentukan nilai uji statistik Merupakan nilai rS itu sendiri 5). Membuat kesimpulan : Menyimpulkan Menolak atau menerima Ho Catatan : Untuk sampel besar ( n > 10 ) nilai uji statistikanya dapat pula dihitung dengan rumus : t o rS n2 1 rS2 Pengujiannya dapat satu sisi atau dua sisi. Nilai t tabel ( t ) dengan derajat bebas (db) = n –2 Contoh Soal : Berikut ini data mengenai hubungan antara nilai matematika dan nilai statistika dari 10 orang mahasiswa . Hitung rS nya. ‘14 8 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Nilai matematika (M ) 82 75 85 70 77 60 63 66 80 89 Nilai statistika ( S ) 79 80 89 65 67 62 61 68 81 84 Penyelesaian : Mahasiswa Nilai M Nilai S d d2 X urutan Y urutan (X–Y) 1 82 8 79 6 +2 4 2 75 5 80 7 -2 4 3 85 9 89 10 -1 1 4 70 4 65 3 +1 1 5 77 6 67 4 +2 4 6 60 1 62 2 -1 1 7 63 2 61 1 +1 1 8 66 3 68 5 -2 4 9 80 7 81 8 -1 1 10 89 10 84 9 +1 1 Jumlah 22 rS Rrank 1 6 d i2 n n 1 2 =1- 6(22) = 0,867 10(100 1) Dengan menggunakan data diatas ujilah apakah ada korelasi positif yang nyata antara nilai matematika dan nilai statistika mahasiswa dengan alfa 5 % Penyelesaian : 1). Menentukan formulasi hipotesis Ho : rS = 0 ( tidak ada hubungan antara nilai matematika dengan statistika ) H1 : rS > 0 ( ada hubungan antara nilai matematika dengan statistika ) 2). Menentukan taraf nyata dan nilai S tabel = 5 % = 0,05 dengan n = 10 ‘14 9 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id S (0,05) = 0,564 ( dilihat pada Tabel Nilai Kritis untuk Spearman ) 3). Menentukan kriteria pengujian Ho diterima apabila rS S : 0,564 Ho ditolak apabila rS S : 0,564 4). Nilai uji statistik : rs = Rrank = 0,867 5). Kesimpulan : Karena : rs = 0,867 > S (0,05) = 0,564 Ho ditolak Jadi ada hubungan positif yang nyata antara nilai matematika dan statistika. LATIHAN SOAL 1). Jika X adalah biaya periklanan dalam jutaan rupiah dan Y adalah hasil penjualan dalam jutaan rupiah, maka berdasarkan data pada Tabel berikut tentukan koefisien korelasi rank Spearman antara biaya periklanan dan hasil penjualan. Setelah itu anda uji dengan alfa 5% X Y 70 590 90 679 68 650 69 560 70 524 95 625 75 625 70 478 90 500 2). Berikut adalah data mengenai hubungan antara nilai agama dan nilai kewarganegaraan dari 9 mahasiswa. Hitung Korelasi rank Spearman dan Ujilah dengan : 5% ‘14 10 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Nilai agama (A ) 82 75 85 70 77 60 63 66 80 Nilai kewarganegaraan ( K ) 79 80 89 65 67 62 61 68 81 Daftar Pustaka 1. Dajan.A. 1993. Pengantar Metode Statistik, Jilid 1. Ed. 17. LP3ES . Jakarta. 2. Suharyadi dan Purwanto, S.K. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta. 3. Supranto. J. 2001. Statistik. Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Ed.6. Penerbit Erlangga. 4. Spiegel, M.R, Susila, I,N dan Ellen, G. 1996. Statistika .Ed.2 Erlangga . Jakarta. ‘14 11 Statistika Sosial Dra. Yuni Astuti, MS Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id