iptek 17 Halaman >> Senin > 26 Juli 2010 REPUBLIKA Ribuan Asteroid Baru di Dekat Bumi SPACE.COM Selain asteroid baru, WISE juga melihat 15 komet baru. Oleh Dewi Mardiani K hawatir dengan ancaman asteroid menimpa Bumi? Kekhawatiran itu cukup beralasan. Hasil pemantauan teleskop ruang angkasa milik NASA menemukan ada sekitar 25 ribu asteroid baru yang bisa saja setiap saat jatuh ke Bumi. Pemantauan tersebut dilakukan dalam enam bulan terakhir. Kesemua asteroid tersebut belum pernah terlihat sebelumnya. Sebagian besar asteroid itu dekat dengan Bumi. Hitungan dekat yang dimaksud, artinya berjarak sekitar 30 juta mil jauhnya. Memang, ini bukan ancaman berarti bagi Bumi dalam waktu dekat. Teleskop ruang angkasa itu bernama Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Pantauan pertama terlengkapnya soal angkasa secara penuh didapatkannya pada Sabtu pekan lalu, kemudian disusul dengan gambar-gambar lainnya. WISE memiliki keistimewaan karena kemampuannya menembus lapisan debu, mengangkat objek yang memancarkan panas yang tak bakal tampak oleh teleskop biasa. “Teleskop umumnya fokus pada objek terpanas dan paling terang di angkasa. Namun, WISE justru sangat sensitif melihat bagian yang dingin dan gelap, sebagai objek tersembunyi di luar angkasa,” ujar Richard Binzel, pakar dari Massachusetts Institute of Technology, belum lama ini. Proyek senilai 320 juta dolar AS ini diluncurkan pada Desember lalu. Di akhir tahun nanti, para peneliti berharap mendapatkan jutaan temuan objek baru untuk sensus kosmik. Temuan-temuan itu bisa membantu menjawab pertanyaan tentang bagaimana bentuk planet, bintang, dan galaksi. Tujuan utama misi itu adalah menyurvei semua angkasa dalam pantauan panas infra merah dengan kemampuan sensitivitas yang tinggi. Pimpinan investigasi misi ini, Edward Wright, dari University of California, Los Angeles, mengklaim misi ini berhasil. WISE mengobservasi lebih dari 100 ribu asteroid yang sekitar 25 ribu belum pernah terdeteksi. Sebagian besar batuan angkasa itu berada di lintasan asteroid utama antara Mars dan Jupiter. Komet baru Selain asteroid baru itu, WISE juga melihat 15 komet baru. Teleskop itu memantau ratusan objek spektrum bintang potensial berwarna cokelat berukuran kecil. Walaupun tampak kecil, ukuran sebenarnya lebih besar dari planet, tapi lebih kecil dari bintang. Objek itu ditemukan sekitar 20 titik, termasuk benda terdingin yang pernah dikenal. Gambar baru yang dihasilkan memperlihatkan kelompok bintang Peiades yang juga dikenal sebagai Seven Sister. Kelompok ini berada di penampang lapisan debu. Bidang area yang di foto itu setara dengan 35 bagian bulan penuh. Teleskop ini berukuran 16 inci yang dibangun di Utah State University’s Space Dynamics Laboratory. WISE mengelilingi Bumi di ketinggian 300 mil dan mengambil gambar hampir keseluruhan langit setiap 11 detik. Sejak survei angkasa dimulai, tim ini melaporkan objek-objek baru terdekat dengan Bumi ke International Astronomical Union’s Minor Planet Center. Di sanalah semua hasil rekam jejak objek kecil di sistem tata surya tersimpan. WISE menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi berukuran kira-kira lebih besar dari penemuan teleskop yang sudah ada sebelumnya. “Temuan itu seharusnya membantu dengan lebih baik lagi para ilmuwan untuk memperhitungkan potensi ancamannya,” ujar pakar astronomi Harvard, Timothy Spahr, yang juga memimpin Minor Planet Center. Misi WISE muncul 25 tahun setelah dibuatnya satelit astronomi infra merah (Infrared Astronomy Satellite) pertama dari semua teleskop pemetaan dengan gelombang infra merah di tahun 1983. Tak seperti pendahulunya, WISE jauh lebih mumpuni. Alat ini diharapkan tetap bisa mengambil gambar lebarnya untuk separuh angkasa hingga Oktober nanti. NASA mengeluarkan ribuan gambar temuannya yang dikumpulkan WISE selama seminggu. Ada sekitar 1,3 juta slide gambar yang dihasilkan. Meskipun begitu, katalog luar angkasa yang lengkap tentang apa yang ada di sana, tak akan dipublikasikan sampai tahun depan. Mereka akan menunggu tim memprosesnya untuk menghindari kemungkinan terjadi kekeliruan serta semua data dunia terangkum di dalamnya. ■ ap/space.com. ed: andi nur aminah Bintang Gemuk Bernama R136a1 obotnya terberat dengan suhu terpanas sejagat raya. Itulah bintang R136a1, temuan terbaru soal perbintangan. Bintang tersebut berupa bola besar yang sangat gemuk dan melintas ke galaksi di sebelahnya. Diperkirakan, bintang itu adalah yang paling berat yang pernah ditemukan selama ini. Tak salah jika para ahli perbintangan menyebutnya bintang gemuk. Para ilmuwan memperkirakan, gugusan ukuran bintang ini sekitar ratusan kali lebih besar dari matahari. Seperti dilaporkan laman AP di London, Inggris, belum lama ini, pakar perbintangan menganalisis beratnya diperkirakan sekitar 320 massa matahari. Pakar Astrofisika, Paul Crowther, B mengatakan, bintang ini dua kali lebih berat dari yang ditemukan sebelumnya, yang kini diperkirakan sudah menyusut seiring waktu. Faktanya, bintang ini membakar dirinya sendiri dengan intensitas pencahayaannya yang mendekati 10 juta kali dari pancaran sinar matahari. “Bintang-bintang ini berbentuk gemuk dan kehilangan beratnya seiring usia,” kata Crowther, pakar dari University of Sheffield di utara Inggris. Raksasa ini diidentifikasi ada di tengah satu kelompok bintang di Nebula Tarantula. Nebula adalah awan gas dan debu dalam kumpulan Large Magellanic Cloud, yaitu suatu galaksi yang jaraknya sekitar 165 ribu tahun cahaya dari Bimasakti atau Milky Way, pusat galaksi kita. Hasil temuan bintang gemuk ini dipublikasikan di The Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Selain lebih berat dan terang, bintang ini juga lebih panas. Suhu permukaannya bisa lebih dari 40 ribu derajat Celsius (72 ribu derajat Fahrenheit) atau tujuh kali lebih panas dari matahari. Crowther mengatakan, bintang masif ini hidupnya lebih cepat dan bisa ‘mati muda’. Si gemuk ini menumpahkan banyak material dan membakarnya dalam bentuk ledakan-ledakan spektakuler. “Yang paling besar bisa hidup hanya tiga juta tahun. Dalam dunia astronomi, usia sekian itu sangatlah singkat,” ujarnya. Para pakar yang tak terlibat dalam penemuan ini berpendapat bahwa hasilnya memang mengesankan. Akan tetapi, mereka memperingatkan bahwa ada kemungkinan para pakar dibingungkan dengan dua bintang yang sangat berdekatan, lalu menyatu dan menjadi besar. “Sebagai bintang masif tunggal itu, faktanya bisa saja sebagai sistem kembar yang sangat berdekatan,” ujar Mark Krumholz, astronom dari University of California, Santa Cruz. Crowther sendiri mengetahui bahwa R136a1 bisa saja punya rekan, tapi ukurannya tampak lebih kecil. Artinya, bisa saja bintang itu memang terbentuk gemuk dengan perkiraan sebesar 300 hingga 320 kali massa matahari. ■ dewi mardiani, ed: andi nur aminah ESO-P CROWTHER/AP UNDANGAN Untuk dan atas nama klien kami, dengan ini Kemas, Soeriawidjaja, Darjono & Associates Law Firm (KSD & Associates Law Firm), mengundang Saudara Denny Azhar Lubis, terakhir beralamat di Perum Citra Raya Blok H-5 No.8 Taman Puspita Cikupa Tangerang, untuk datang ke kantor kami, di Gedung Graha Binakarsa lantai 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-18 Jakarta Selatan, pada tanggal 29 Juli 2010 hari Kamis pukul 11.00 WIB, guna membicarakan penyelesaian kewajiban Saudara kepada klien kami. Demikian agar menjadi perhatian Saudara. Jakarta, 26 Juli 2010 Hormat kami, Kemas, Soeriawidjaja, Darjono & Associates Law Firm Sudarjono, SH., MCL Managing Partner M. Ali Tarmizi, SH. Senior Partner Meidi Kurniawan, SH., M.Hum. Senior Associates