MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGHIAS TAPLAK MEJA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DAN LATIHAN DI SMA N 4 PAYAKUMBUH ERNA JOHAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK 2012 Wisiuda Periode September 2012 Halaman Persetujuan Artikel PERSETUJUAN PEMBIMBING MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGHIAS TAPLAK MEJA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DAN LATIHAN DI SMA N 4 PAYAKUMBUH ERNA JOHAN Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Erna Johan untuk persyaratan wisuda periode September 2012 dan telah diperiksa/ disetujui oleh kedua pembimbing. Padang, September 2012 Pembimbing I Dra. Ernawati,M.Pd. Nip, 19610618 198903 2 002 Pembimbing II Dra. Rahmiati.M.Pd 19620904 198703 2 002 MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGHIAS TAPLAK MEJA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DAN LATIHAN DI SMA N 4 PAYAKUMBUH Erna Johan, Ernawati, Rahmiati Program Studi pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menghias taplak meja melalui metode pemberian tugas dan latihan di SMA N 4 Payakumbuh.Kreativitas siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dari empat indikator yaitu: Rasa ingin tahu siswa, keberanian siswa, menciptakan ide-ide baru, mendapatkan pengalaman baru dalam menghias taplak meja. Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari II siklus. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 4 Payakumbuh, yang berjumlah 20 orang siswa dalam kelas pengembangan diri.Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan observasi dan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas siswa pada indikator: rasa ingin tahu pada siklus I rata-rata 54%, siklus II 84%. Indikator keberanian pada siklus I rata-rata 56%, siklus II 88%. Menciptakan ide-ide baru pada siklus I rata-rata 57%, siklus II 87%, dan mendapatkan pengalaman baru pada siklus I rata-rata 63%, siklus II 85%. Jadi rata-rata kreativitas siswa dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi dengan empat indicator, siklus I 59% dikategorikan kurang dan siklus II 85% baik sekali, berarti kreativitas siswa sudah tercapai, dengan target pencapaian yang sudah ditetapkan yaitu 80%. Jadi dengan metode pemberian tugas dan latihan dalam proses pembelajaran dapat meningkat kreativitas siswa, dalam membuat sulaman aplikasi pada taplak meja. ABSTRACTION Research to improve decorative student creativity [of] tablecloth [pass/through] method [gift/ giving] of practice and duty [in] SMA N 4 Payakumbuh.Kreativitas student in this research can be seen from four indicator that is: Feeling to like to know student siswa,keberanian, creating new ideas, getting new pengelaman in decorating tablecloth with application embroidery. Research type that is Research Of Action Class ( PTK) consist of II cycle. Research Subjek [is] student of SMAN 4 Payakumbuh, amounting to 20 student people in class development of executed [by] data collecting diri.Teknik [is] Observation and technique analyse quantitative data and qualitative Result of research indicate that student creativity [at] indicator: feel to like to know [at] cycle of I mean 54%, cycle of II 84%. Bravery [at] cycle of I mean 56%, cycle of II 88%. Creating new ideas [at] cycle of I mean 57%, cycle of II 87%, and get new experience [at] cycle of I mean 63%, cycle of II 85%. Becoming student creativity mean in decorating tablecloth with application embroidery with four indicator, cycle of I 59% categorized less and cycle of II 85% very well, student creativity bararti have been reached, with attainment goals which have been specified [by] that is 80%. Becoming with method [gift/ giving] of practice and duty in course of study can mount student creativity, in making application embroidery [at] tablecloth Kata kunci: Kreativitas, metode pemberian tugas, latihan. A. PENDAHULUAN Prilaku masing-masing siswa untuk belajar selalu ada kreativitasnya, tapi masing-masing siswa tersebut mempunyai kreativitas yang tinggi dan kreativitas rendah. Sebagaimana yang dikemukakan Barry (dalam Tim Abadi Guru 2007:246) mengatakan bahwa “Kreativitas adalah kemampuan manusia untuk berkreasi atau berdaya cipta yang mampu menghasilkan suatu barang atau jasa agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia”. Dalam mata pelajaran pendidikan kesejahteraan keluarga, khususnya pada materi pembelajaran menghias taplak meja diperlukan kreativitas yang tinggi. Taplak meja tersebut dapat dihias dengan berbagai sulaman, misalnya Sulaman aplikasi dengan tujuan agar taplak meja tersebut menjadi indah dan menambah nilai guna dari taplak meja itu sendiri. Menurut Budiyono (2008:24) taplak meja adalah “Kain-kain yang dipergunakan untuk melengkapi alat rumah tangga”. Di dalam menghias taplak meja sangat diperlukan kreativitas, dimana siswa dituntut kreatif untuk menciptakan ide-ide dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi, hal ini dapat dilihat dari rasa ingin tahu siswa terhadap cara membuat hiasan taplak meja dengan sulaman aplikasi, keberanian siswa dalam membuat hiasan taplak meja, siswa juga dapat menciptakan ide-ide baru dalam membuat disain motif untuk sulaman aplikasi, dan siswa mendapatkan pengalaman baru dalam menjahit sulaman aplikasi untuk hiasan taplak meja. Rendahnya kreativitas siswa dalam mata pelajaran menyulam sulaman aplikasi untuk menghias taplak meja tersebut salah satu disebabkan oleh guru diantaranya: (1) dalam proses pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah belum menerapkan metode yang bervariasi, misalnya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran masih mengunakan satu metode pembelajaran saja, contohnya metode ceramah, guru selalu memakai metode ini sampai pembelajaran berakhir, tampa menggunakan motode yang lain, misalnya metode ceramah dipakai juga metode demostrasi, supaya siswa yang menerima dan tidak membosan pada pelajaran yang disajikan guru, (2) guru kurang menguasai model-model pembelajaran yang dapat membuat siswa kreatif dalam pembelajaran keterampilan, (3) kurangnya bimbingan dalam praktek menghias taplak meja, (4) kurang menerapkan metode pemberian tugas dan latihan dalam pembelajaran, (5) kurangnya penjelasan tentang teknik-teknik menjahit sulaman aplikasi,(6) metode ceramah dan demostarasi belum dapat meningkatkan kreativitas siswa, karena metode demonstrasi yang dilakukan guru belum mengikuti metode demomnstrasi yang benar, kurangnya menerapkan metode pemberian tugas, (7) tugas diberikan,tetapi tidak dikerjakan. Perkembangan prilaku masing-masing siswa untuk belajar selalu ada kreativitasnya, tapi masing-masing siswa tersebut mempunyai kreativitas yang tinggi dan kreativitas rendah. Sebagaimana yang telah dikemukakan Barry ( dalam Tim Abadi Guru 2007:246) kreativitas adalah “Kemampuan manusia untuk berkreasi atau berdaya cipta yang mampu menghasilkan suatu barang atau jasa agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia”. Pada materi pembelajaran menghias taplak meja diperlukan kreativitas yang tinggi. Taplak meja tersebut dapat dihias dengan berbagai sulaman, misalnya Sulaman aplikasi dengan tujuan agar taplak meja tersebut menjadi indah dan menambah nilai guna dari taplak meja itu sendiri. Menurut Budiyono (2008:24) taplak meja adalah “Kain-kain yang dipergunakan untuk melengkapi alat rumah tangga”. Berdasarkan permasalahan di atas, maka untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menghias alas, penulis beranggapan bahwa metoda pemberian tugas dan latihan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini dikemukakan oleh sejalan dengan pendapat yang Elida Prayitno (1989:61) mengatakan metode pemberian tugas “Merupakan suatu aspek dari metode pengajaran. metode pemberian tugas dapat meninjau pembelajaran yang dikuasi, menghafal pelajaran yang sudah diajarkan, untuk latihan-latihan, untuk mengumpulkan bahan-bahan, dan memecahkan suatu masalah”. Memantapkan pemahaman dan keterampilan siswa tentang teknik-teknik menyulam sulaman aplikasi, disamping metode pemberian tugas perlu juga diterapkan metode latihan. Metode latihan adalah suatu cara belajar siswa dengan banyak melakukan latihan-latihan keterampilan menyulam sulaman aplikasi dalam menghiasan taplak meja. Hal ini sejalan dengan pendapat Roestiyah (2001:125) mengatakan bahwa metode latihan adalah “Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari”. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka penelitian ini perlu untuk dilakukan, dengan judul “Peningkatan Kreativitas Siswa Menghias Taplak Meja Melalui Metode Pemberian Tugas dan Latihan Di SMAN 4 Payakumbuh Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Penelitian ini merumuskan, “Apakah dengan metode pemberian tugas dan latihan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi di SMA N 4 Payakumbuh?. Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah “Untuk Meningkatkan Sikap Kreativitas Siswa menghias Taplak Meja Dengan Sulaman Aplikasi Melalui Metode Pemberian Tugas Dan Latihan Di SMA N 4 Payakumbuh”. Tujuan khusus untuk penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan meningkatkan kreativitas siswa dalam hiasan taplak meja melalui metode pemberian tugas dan latihan di SMAN 4 Pakumbuh. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti: (1)Siswa, (2) Guru, (3) Sekolah, (4) Peneliti sendiri. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Suharsimi Arikunto ( 2006: 3 ) “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama “. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah seluruh siswi SMA N 4 payakumbuh yang memilih pengembangan diri jurusan busana sebanyak 20 orang siswa yang semuanya perempuan. Adapun alasan penulis meneliti adalah karena penulis terlibat dalam pengembangan diri pada jurusan busana, yang sesuai dengan bakat dan jurusan penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan bulan Januari 2012 sampai bulan Febuari 2012. Pertemuan pertama pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2012, pertemuan kedua pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2012, dan pelaksanaan ketiga pada hari Sabtu tanggal 4 Febuari 2012, pelaksanaan penelitian untuk tiga kali pertemuan berarti untuk siklus I sudah selesai. Untuk siklus II dilaksanakan pertemuan pertama pada hari Sabtu tanggal 11 Febuari 2012, pertemuan dua pada hari Rabu tanggal 18 Febuari 2012, dan pertemuan tiga pada hari Sabtu tanggal 25 Febuari 2012. Satu kali pertemuan 2x 40 menit. Sisklus penelitian merupakan ciri khusus penelitian tindakan kelas yang terdiri beberapa siklus. Siklus adalah rangkaian riset aksi, yang tidak ada dalam penelitian lain. Penelitian tindakan kelas mengacu pada model Kurt Lewin yaitu: (1) Rencana (Planning), (2) tindakan (Action), (3) pengamatan (Observasi), (4) Refleks (Reflection). Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana penelitian tindakan yang diselenggarakan dalam proses pembelajaran . Perencanaan disusun dan dipilih dengan pertimbangan kemungkinan untuk dilaksanakan secara efektif dan situasional. Sedangkan sifatnya fleksibel dan dapat diubah dengan perkembangan yang terjadi. Adapun persiapan dalam penelitian ini adalah : a. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibuat berdasarkan kurikulum yang berlaku, yaitu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Meyusun panduan obsevasi yaitu, daftar pengamatan mengenai prilaku kreativitas dalam proses pembelajaran. c. Mempesiapkan Fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, misalnya alat yang diperlukan untuk sulaman aplikasi. Tindakan dalam penelitian ini yaitu menyajikan materi pembelajaran dengan metode pemberian tugas dan latihan untuk meningkatkan kreativitas siswa yang dilaksanakan dua siklus dalam satu siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan, satu kali pertemuan 2 x 40 menit. Langkah – langkah yang dilakukan adalah : (a) Menyampaikan materi pembelajaran, (b) siswa melakukan praktek menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi, (c) siswa kreatif meyelesaikan tugas praktek dengan beberapa kali latihan. Bertujuan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan, cara keadaan, kendala menghambat dan mempermudah tindakan yang sudah direncanakan, pegaruhnya atau timbulnya masalah baru muncul. Pengamatan dilaksanakan sepanjang proses pembelajaran berlansung dengan menekankan kreativitas siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer di luar proses belajar mengajar dengan mengunakan panduan observasi dan catatan lapangan. Pengamatan yang dilakukan untuk melihat kreativitas siswa dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi pada indikator yang sudah ditetapkan yaitu rasa ingin tahu dapat dilihat siswa yang bertanya dan tekun mengerjakan tugas, keberanian siswa dapat dilihat ketika mengerjakan tugas, menimbulkan ide-ide baru dapat dilihat dari tugas yang diberikan berbeda dengan apa yang dicontohkan, dan mendapatkan penggalaman baru. Cara pengamatan kreativitas siswa dalam keterampilan adalah dengan pengamatan langsung tingkah laku siswa itu sendiri atau sikap siswa. Dalam penelitian ini untuk pengamatan (observasi) yang dikemukakan oleh Suharsimi (1997:234) yaitu “diperoleh dari suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukan sekadar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam skala bertingkat”. Dimana dapat dilihat kreativitis siswa dalam membuat sulaman aplikasi dengan indikator keberanian siswa dalam mendisain motif untuk hiasan taplak meja, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi siswa tersebut tapi juga menilai, reaksi tersebut, sangat baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali, semua ini ada rentangan nilainya yang dijelaskan dalam teknik analisis secara kuantitatif, dalam tabel ini bisa ditulis berbentuk ceklis (V) atau tanda silang (X). Pada tahap ini dikumpulkan data yang bertujuan untuk memberi informasi tentang peningkatan kreativitas siswa dalam menghias taplak meja dan dianalisis permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Setelah dilakukan refleksi maka disusun rencana berdasarkan informasi yang terjadi pada siklus I untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, begitu seterusnya pada setiap siklus. Sehingga kreativitas meningkat dan telah mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan target kecapaian yang telah ditetapkan yaitu 80%. Alek (2003) Menyatakan bahwa: ”Perenungan kreativitas siswa difokuskan pada kenyataan sejauh mana tindakan yang telah diambil dapat memecahkan permasalahan dan apakah tindakan yang telah diambil belum banyak memecahkan masalah atau ternyata menambah permasalahan baru, maka tentu saja sangat diperlukan siklus berikutnya”. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui pengamatan dan pemberian latihan untuk melihat hasilnya. Sedangkan alat pengumpulan data adalah : a. Lembaran Observasi Lembaran observasi berisi tentang indikator Kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung (. b. Catatan lapangan Catatan Lapangan merupakan catatan harian baik kegiatan guru maupun kegiatan yang dilakukan siswa, guna untuk mencatat semua kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran. Data kreativitas siswa diolah dengan menghitung persentase siswa yang kreatif dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi sesuai dengan indikator dengan rumusan : F P= X 100 % N Keterangan : P = persentase jumlah siswa yang terlibat F= Jumlah siswa yang terlibat N= jumlah siswa Menurut Suharsimi Arikunto 1996 interprestasi kreativitas siswa adalah sebagai berikut: 81 – 100 % = tinggi sekali ( TS) 61 - 80 % = Tinggi (T) 41- 60 % = sedang (S) 21- 40 % = rendah (R) Teknik analisa data kualitatif dalam penelitian ini dengan mempedomani tahap analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Madya 2006:76) yakni ada tiga komponen yang perlu dilakukan menganalisis data kualitatif yakni mereduksi data, membeberkan data, penarikan kesimpulan. Jadi target ketercapaian dalam menghias taplak meja pada semua indikator yang sudah ditetapkan, yaitu 80% artinya kreativitas siswa dalam menghias taplak meja, tercapai. C. Hasil dan Pembahasan 1. Siklus I a. Perencanaan Untuk meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar supaya lancar dalam penelitian ini, peneliti telah merencanakan beberapa tindakan yang diprogramkan sebagai berikut: 1) Penentuan jadwal kegiatan untuk proses penelitian Pertemuan pertama dilaksanakan dengan rencana yang sudah diprogramkan dan bahan ajar dibagikan pada siswa, isinya atara lain guna menghias taplak meja, manfaat hiasan taplak meja, manfaat trampil dalam menyulam, bahan yang diperlukan untuk sulaman aplikasi, teknik-teknik membuat membuat sulaman aplikasi, dan langkah yang harus diperhatikan dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi, alokasi waktu 80 menit untuk satu kali pertemuan. Penerapan pembelajaran guru menjelaskan, siswa dibagi atas 5 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang siswa. 2) Pelaksanaan kegiatan pertemuan kedua Penerapan pembelajaran pada pertemuan kedua, siswa berdiskusi tentang taplak meja yang akan dibuat, bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk sulaman aplikasi, siswa berlatih mendisain motif sulaman aplikasi untuk taplak meja, masing-masing kelompok mencari motif yang baik untuk hiasan taplak meja, dan memperbaiki motif yang sudah ditetapkan oleh kelompok. Waktu 80 menit. 3) Kegiatan pertemuan ketiga dilaksanakan. Pada pertemuan ketiga penerapan materi dilaksanakan sampai siswa mewarnai motif dengan beberapa jenis tusuk yang dipakai untuk sulaman aplikasi. b. Tindakan 1) Pertemuan I a) Melaksanakan pembelajaran dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam program pengembangan diri yang masuk beban kurikulum sekolah, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan dan anggota peneliti satu orang sebagai guru yang mengamati kreativitas siswa selama proses pembelajaran. b) Pelaksanaan tindakan diawali dengan mengambil absen dan membaca doa. Siswa diberi penjelasan materi pelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui pembelajaran menghias taplak meja, memperagakan media asli contoh macam-macam tusuk hias, dan sulam aplikasi pada taplak meja untuk membangkitkan, dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa sesuai dengan materi menghias taplak meja, siswa diberi motivasi dengan menjelaskan, bahwa menghias taplak meja banyak keuntungannya baik untuk diri sendiri maupun untuk masyrakat, siswa diberi contoh-contoh kesuksesan dalam menghias taplak meja. c) Langkah selanjutnya adalah menyampaikan materi pembelajaran menghias taplak meja, menjelaskan alat yang diperlukan untuk sulaman aplikasi. Guru mendemokan langkah dan teknik dalam mendisain motif untuk sulaman aplikasi. 2) Pertemuan kedua a) Masing-masing kelompok mendiskusikan bagaimana membuat motif taplak meja untuk sulaman aplikasi, karena pada masing-masing kelompok ditekankan tidak boleh sama dengan contoh yang diberikan guru. b) Masing-masing kelompok berlatih mendisain motif untuk taplak meja, siswa berlatih memperbaiki, menciplak motif ke dasar kain, dan mengunting motif untuk ditempelkan pada motif kain yang sudah diciplak. c) Guru mendemokan cara mengunting motif,dan menempelkan pada motif yang sudah ada pada taplak meja. 3) Pertemuan ketiga a) Siswa dalam kelompoknya berdiskusi cara mengunting pola yang ada pada kain perca, dan menempelkan pada motif taplak meja. b) Sambil siswa melakukan kegiatan, observer mengamati kegiatan siswa berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan. Untuk siklus I penerapan materi pembelajaran sampai siswa menempelkan motif pada taplak meja. Pada siklus I siswa baru mencapai target kecapaian 59%. Artinya siklus I belum mencapai target kecapaian, untukl utuk dilanjutkan pada siklus II. 2. Siklus I Dari hasil refleksi siklus I, perlu perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil observasi siklus I ternyata kreativitas siswa pada empat indikator yaitu: rasa ingin tahu, keberanian, menciptakan ide-ide baru, dan memiliki pengalaman baru menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi, hasil analisis data masih rendah, oleh karena itu pada siklus II diharapkan lebih meningkat dari pelaksanaan siklus I. Penyempurnaan dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada seluruh siswa untuk lebih meningkatkan kraetivitas siswa dalam membuat hiasan taplak meja dengan sulaman aplikasi. 2) Berdasarkan catatan lapangan dalam proses pembelajaran, 5 orang siswa yang mengerjakan tugas tidak sepenuh hati, hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam berlatih, timbul kebosanan dalam menjahit sulaman aplikasi. Pada siklus II diadakan perbaikan dengan mengadakan bimbingan guru dan pendekatan guru, pada siswa yang mengelami kesulitan dalam menjahit sulaman aplikasi. 3) Setelah pengamatan diadakan pada siklus I tentang kretivitas siswa dalam menjahit sulaman aplikasi, belum mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 80%, disebabkan karena belum sempurnanya metode pemberian tugas dan latihan, maka pada siklus II ditingkatkan cara dan langkah-langkah metode tersebut, sehingga penerapannya lebih menarik perhatian siswa dan terfokus untuk mempelajari menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi. 4) Dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk pengaturan waktu dalam menjahit sulaman aplikasi disempurnakan berdasarkan catatan dari kelemahankelemahan antara lain mengatur waktu dalam menjelaskan materi, masih kurangnya bimbingan waktu siswa mengerjakan tugas, dan pengelolaan kelas yang belum sempurna akan lebih diperhatikan lagi pada siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II tentang kreativitas siswa dalam menghias taplak meja. Observasi dilakukan bersama tindakan. cara ini untuk melihat apakah kreativitas siswa meningkat dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi. Hasil refleksi pencapaian yang diperoleh pada siklus II tingkat kreativitas dalam kemampuan siswa dalam membuat sulaman aplikasi untuk hiasan taplak meja, berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat dilihat bahwa rata-rata kreativitas siswa dengan persentase 86% dari empat indikator yaitu: rasa ingin tahu menjahit sulaman aplikasi, keberanian siswa dalam menjahit sulaman aplikasi, menciptakan ide-ide baru dalam menjahit sulaman aplikasi, dan mendapat pengalaman baru dalam menjahit sulaman aplikasi menunjukkan peningkatan yang signifikan atau sangat positif. Berdasarkan analisis data indikator kreativitas siswa yang telah di uraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas dalam tindakan siklus II sudah memenuhi target capaian minimal yang sudah ditetapkan. Dengan demikian maka penelitian ini selesai sampai pada siklus II D. KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan penilitian tindakan kelas telah selesai dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dan latihan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran menghias taplak meja. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil analisis tehadap empat indikator yang diperoleh dari observasi langsung oleh obsever dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menghias taplak meja. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan akhir dari penelitian ini bahwa metode pemberian tugas dan latihan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran menghias taplak dengan sulaman aplikasi dapat ditingkatkan sehingga terjadi belajar yang optimal. Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas dapat disarankan sebagai berikut: 1. Siswa a. Meningkatkan kreativitas siswa dalam menghias taplak meja b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menghias taplak meja, sehingga menjadi bekal setelah terjun kedunia kerja. 2. Guru a. Mampu dalam merancang skenario pembelajaran, b. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengunakan metode pemberian tugas dan latihan dalam menghias taplak meja dengan sulaman aplikasi. c. Memotivasi guru untuk menggunakan metode pemberian tugas dan latihan, d. Memperluas pengetahuan dan wawasan untuk melakukan penelitian tindakan kelas khususnya dan penelitian pada umumnya. 3. Sekolah, a. Dengan adanya penelitian ini akan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya, dan khususnya mata pelajaran menghias taplak meja. b. Sebagai pedoman atau acuan untuk mendorong guru-guru dalam mempergunakan berbagai model pembelajaran dan untuk memotivasi guru melakukan penelitian tindakan kelas. 4. Peneliti sendiri a. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas, b. Dapat memberi motivasi untuk penelitian selanjutnya. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra. Ernawati,M.Pd. dan pembimbing II Dra. Rahmiati,M.Pd. Daftar Pustaka Budiyono dkk. 2004. Kriya Tekstil.Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2002. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta :Depdiknas Depdiknas. 2006. Tentang Model Penilaian. Jaka Gatot Hari Priwirjanto. 2001 Mengambar Disain Teknik.Surabaya: Depd Hiasan Busana.Tim Fakultas Prayitno. 2008. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan.Universitas Padang. Roesbani.Pulukadang. 1982. Keterampilan Menghias Busana. Jakarta: Depdiknas Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers. Zahri,Wildati.1984.Teknik Menghias Busana.Padang: Universitas Padang.