PENGEMBANGAN BAHAN LATIHAN MEMBACA CEPAT DI SMP

advertisement
 PENGEMBANGAN BAHAN LATIHAN MEMBACA CEPAT DI SMP
DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
Nurul Qomariyah 1
Imam Agus Basuki 2
Moch. Syahri 3
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang
Email: [email protected]
ABSTRAK: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan
bahan latihandan panduan penggunaan bahan latihan membaca cepat di SMP dengan
menggunakan Macromedia Flash. Model yang digunakan dalam penelitian ini
dimodifikasi dari model penelitian Borg & Gall. Produk yang dihasilkan berupa
bahan latihan membaca cepat dan panduan penggunaan bahan latihan yang bisa
dioperasikan sendiri oleh siswa.Berdasarkan uji yang dilakukan kepada ahli,
praktisi, dan siswa,bahan latihanini layak dan dapat diimplementasikan.
Kata kunci:bahan latihan, membaca cepat, multimedia interaktif
ABSTRACT: Research and development aims to developexercise materials and the
manual in using exercise materials of speed reading in SMP by using Macromedia
Flash. The Model used in research and development is a modification from Borg &
Gall research model. The final Product is in form of exercise materials of spead
reading and the manual in using exercise materials which can be operated by the
students.Based on the validationconducted by the expertsandpractitioners(teachers),
this exercisematerials is valid enough and can be implemented.
Key words: exercisematerials, speed reading, interactive multimedia
Membaca cepat merupakan keterampilan membaca yang mengutamakan
kecepatan
dengan
tidak
mengabaikan
pemahamannya
(Nurhadi,
2010:39).Membaca cepat merupakan keterampilan membaca yang dilakukan
dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk memperoleh informasi sebanyakbanyaknya.Kecepatan efektif membaca (KEM) dinyatakan dalam satuan kata per
menit (kpm).Membaca cepat merupakan keterampilan yang tidak datang secara
tiba-tiba.Oleh karena itu, perlu adanya latihan terus menerus guna meningkatkan
kecepatan membaca.
Keterampilan membaca cepat tak banyak dikuasai oleh orang karena
dalam praktiknya terdapat hambatan-hambatan yang menyertainya.Menurut
Soedarso (2004:5—9), membaca cepat memiliki enam hambatan yang
menyertainya, yakni (1) vokalisasi, (2) gerakan bibir, (3) gerakan kepala, (4)
menunjuk dengan jari, (5) regresi, dan (6) subvokalisasi.Pernyataan tersebut
sesuai dengan pendapat Nurhadi (2008:75—76) yang menyatakanbahwa terdapat
delapan hal yang menghambat kecepatan membaca. Kedelapan hal tersebut, yakni
1
Nurul Qomariyah adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari
SkripsiSarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang, 2013.
2
Imam Agus Basuki adalah Dosen Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang.
3
Moch. Syahri adalah Dosen Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang. 1
2
(1) menyuarakan apa yang dibaca, (2) membaca kata demi kata, (3) membantu
melihat/menelusuri baris-baris bacaan dengan ujung jari, (4) menggeraknggerakkan kaki atau bagian tubuh yang lain, (5) konsentrasi berpikir terpecah
dengan hal-hal lain di luar bacaan, (6) bergumam-gumam atau bersenandung, (7)
kebiasaan berhenti lama di awal kalimat, paragraph, sub-sub bab, bahkan di
tengah-tengah kalimat, dan (8) kebiasaan mengulang-ulang apa yang telah dibaca.
Studi pendahuluan berupa wawancara praktisi dan observasi yang dilakukan
dalam studi pendahuluan terkait dengan membaca cepat menunjukkan bahwa
bahan pembelajaran yang digunakan memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut
secara garis besar dapat dibagi menjadi empat, yakni (1) bahan pembelajaran yang
digunakan siswa sudah lama, (2) bahan pembelajaran yang digunakan siswa
kurang lengkap, (3) siswa tidak mengetahui cara meningkatkan kecepatan
membaca, dan (4) fasilitas pendukug kegiatan pembelajaran jarang dimanfaatkan.
Usaha untuk meningkatkan kecepatan membaca siswa secara optimal
diperlukan suatu bahan latihanyang tepat dalam kegiatan pembelajaran.Menurut
Nurhadi (2008:90—91), salah satu cara mengembangakan kecepatan membaca
adalah dengan mempercepat gerakan mata.Terkait dengan hal tersebut, kecepatan
gerakan mata saat membaca dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan
membaca siswa. Melalui cara tersebut, siswa diberikan latihan-latihan yang dapat
merangsang siswa untuk fokus dan selalu meningkatkan kecepatan membacanya.
Oleh karena itu, kecepatan gerak mata dapat diwujudkan dengan mengembangkan
bahan latihan membaca cepat yang menarik dan inovatif.
Adanya perubahan dalam bidang teknologi khususnya teknologi informasi,
membawa paradigma baru pada learning material dan learning method
(Darmawan, 2011:38).Seiring dengan bergesernya teacher oriented menjadi
student orienteddalam pembelajaran, secara tidak langsung menuntut
ketersediaannya fasilitas belajar mandiri yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komputer sekarang ini
dapat mendukung dan memfasilitasi belajar siswa dengan kehadiran teknologi
multimedia.Pemanfaatan teknologi multimedia dalam pembelajaran interaktif
berbasis komputer dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan
pembelajaran yang menggunakan bahan cetak.
Multimedia
sebagai
sarana
pendidikan
memiliki
pengertian
yaknigabungan dari berbagai media (bahan cetak/teks, audio, video, slide, siaran
radio,siaran televisi) yang masing-masing berdiri sendiri namun terprogram
(Ariani dan Haryanto, 2010:5). Multimedia interaktif adalah suatu multimedia
yangdilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna
dan juga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya
(Ariani dan Haryanto, 2010:25). Apabila multimedia dipilih, dikembangkan, dan
digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi
guru dan siswa. Pembelajaran akan lebih menarik, interaktif, dan pembelajaran
dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Untuk mendukung terciptanya sebuah
bahan pembelajaran yang interaktif, aplikasi yang dapat digunakan yaitu
Macromedia Flash.
Penelitian sejenis pernah dilakukan dengan judul Pengembangan Bahan
Ajar Membaca Cepat dengan Strategi Perluas Percepat untuk Siswa Kelas X
SMA/MA karya Wardani (2011).Bahan ajar tersebut dikembangkan dalam
pembelajaran membaca dengan kompetensi menemukan ide pokok teks bacaan
3
nonsastra dengan teknik membaca cepat. Hasil yang diperoleh dalam
pengembangan bahan ajar tersebut adalah penggunaan strategi memperluas
jangkauan mata dan mempercepat gerak mata dalam bahan ajardapat membantu
meningkatkan kecepatan membaca siswa disertai dengan pemahamannya dalam
pembelajaran membaca cepat (Wardani, 2011:60).
Bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash
merupakan wujud pengembangan dari kecepatan membaca dalam pembelajaran
membaca cepat. Bahan latihan ini dikembangkan dengan landasan proses
pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang memanfaatkan program
Macromedia Flash. Proses tersebut meliputi tahap analisis kebutuhan, identifikasi
materi, desain Flow Chart, penulisan Story Board, pengumpulan bahan animasi,
pemrograman, produk akhir, uji coba, dan revisi produk (Darmawan, 2011:41—
44)
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan (1) bahan latihan membaca
cepat di SMP dengan menggunakan Macromedia Flash dan (2) panduan
penggunaan bahan latihan membaca cepat di SMP dengan menggunakan
Macromedia Flash.
METODE
Model penelitian dan pengembangan adalah dasar untuk melakukan
penelitian dan mengembangkan produk.Model yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model prosedural yang diadaptasi dari model pengembangan Borg and
Gall.Adapun sepuluh langkah pelaksanaan model pengembangan menurut
BorgandGallyaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3)
pengembangan draf produk, (4) uji lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6)
uji coba lapangan yang lebih luas, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan,
(8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10)
diseminasi dan implementasi (Sukmadinata, 2005:169). Dalam penelitian ini
diterapkan delapan tahap, yaitu (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3)
pengembangan draf produk, (4) uji kelayakan, (5) merevisi produk awal, (6) uji
lapangan, (7) penyempurnaan produk akhir, dan (8) diseminasi dan implementasi.
Dalam realisasinya, prosedur penelitian pengembangan bahan
latihanmembaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash yang digunakan
meliputi tiga tahap, yakni (1) prapengembangan, (2) pengembangan, dan (3)
pascapengembangan.Pertama, tahap prapengembangan.Tahap prapengembangan
terdiri dari empat tahap, yakni (1) pengkajian penelitian terdahulu, (2) studi
pustaka, (3) analisis kebutuhan, (4) menentukan tujuan pembuatan produk, dan (5)
menyusun spesifikasi produk.Kedua, tahap pengembangan.Tahap pengembangan
terdiri dari tiga tahap, yakni (1) prencanaan pengembangan, (2) pengembangan
draf produk, dan (3) konsultasi dan revisi produk awal.Ketiga, tahap
pascapengembangan.Tahap pascapengembangan ini berisi serangakaian uji coba
dan revisi yang selanjutnya memutuskan bahwa produk layak untuk
diimplementasi dan diseminasi.
Sumber data penelitian ini adalah (1) ahli membaca, yaitu Dr. Nurhadi,
M.Pd, dosen Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang, (2)ahli
multimedia, yaitu Mitra Istiar Wardhana, S.Kom, MT, dosen Jurusan Seni dan
Desain Universitas Negeri Malang, (3) praktisi, yaitu Yudi Hariadi, S.Pd, guru
4
Bahasa Indonesia di SMP N 2 Malang, dan (4) kelompok kecil yaitu siswa
sebanyak 12 siswa SMP N 2 Malang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tigainstrumen,
yaitu (1) instrumentahap pendahuluan dan (2) instrumen tahapuji kelayakan, dan
(3) instrumen tahap uji lapangan. Instrumenyang digunakan untuk tahap
pendahuluan berupa pedoman wawancara untuk guru dan angket untuk
siswa.Pedoman wawancara dengan guru terdiri atas dua belas pertanyaan yang
menanyakan keberadaan bahan latihan dalam pembelajaran membaca cepat dan
bahan latihan membaca cepat yang diharapkan guru sebagai analisis
kebutuhan.Angket untuk siswa terdiri atas dua belas pertanyaan mengenai respon
siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan siswa bersama guru dalam kegiatan
membaca cepat dan harapan siswa terhadap bahan yang lebih baik sebagai analisis
kebutuhan.Instrumen yang digunakan untuk tahap uji kelayakanberupa angket
penilaian untuk ahli dan praktisi yang berisi penilaian kelayakan bahan latihan
dengan menggunakan skala likert dan pemberian saran.Angket ujicoba ahli yang
pertama dilakukan oleh ahli membaca terdiri atas empat belas penilaian dengan
memberikan skor dan pemberian saran meliputi tinjauan kurikulum, tinjauan
materi, penggunaan bahasa, dan panduan penggunaan.Angket ujicoba yang kedua
dilakukan oleh ahli multimedia terdiri atas enam belas penilaian dengan
memberikan skor dan pemberian saran meliputi penggunaan bahasa, tampilan, dan
panduan penggunaan.Angket ujicoba ketiga dilakukan oleh praktisi terdiri atas
dua puluh tiga penilaian dengan memberikan skor dan pemberian masukan
meliputi tinjauan kurikulum, tinjauan materi, tinjauan bahasa, tampilan, dan
panduan penggunaan.Instrumen yang digunakan untuk tahap uji lapangan berupa
angket penilaian oleh siswa untuk memperoleh produk akhir bahan latihan.Angket
ujicoba siswa terdiri atas enam belas penilaian dan pemberian saran meliputi
tinjauan materi, penggunaan bahasa, dan tampilan.
Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun sejumlah kriteria yang
dinilai dan ditanggapai melalui angket yang diberikan kepada ahli, praktisi, dan
siswa.Pengumpulan data terdiri atas dua jenis, yaitu (1) data analisis kebutuhan dan
(2) data uji coba produk.Data hasil analisis kebutuhan diperoleh dari hasil panduan
wawancara dengan guru dan angket siswa pada tahap prapengembangan.Data hasil
ujicoba diperoleh dari angket penilaian ahli dan praktisi pada tahap uji
kelayakan.Data hasil analisis kebutuhan berupa data verbal yang berisi jawaban guru
dan siswa.Data hasil ujicoba melalui angket terdiri atas dua jenis, yaitu data verbal
dan nonverbal.Data verbal berupa saran atau masukan yang diperoleh dari ahli,
praktisi, dan siswa.Data nonverbal atau numerik berupa skor penilaian kelayakan
bahan latihan yang diperoleh dari angket ahli, praktisi, dan siswa.
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif, yaitu
menglasifikasikan data yang diperoleh sesuai dengan kriteria tujuan
penelitian.Kriteria tersebut dimodifikasi dari skala likert, yaitu skor antara 1– 4
yang menunjukkan kualitas produk mulai dari sangat kurang baik, kurang baik,
baik, hingga sangat baik.Perolehan skor dipresentase, lalu dirumuskan dengan
kriteria penggolongan kevalidan produk untuk menarik kesimpulan terhadap
tindakan selanjutnya pada produk.Ada empat kriteria kevalidan produk menurut
Sugiyono (2010:417—421), yaitu (1) sangat layak dan dapat diimplementasikan
(86%––100%), (2) layak dan dapat diimplementasikan (76%––85%), (3) cukup
layak dan memerlukan revisi (56%––75%), dan (4) kurang layak dan
memerlukan revisi (< 55).Teknik analisis data meliputi (1) reduksi data, (2)
5
penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2010:337).Reduksi data
atau merangkum data dilakukan dengan caramemilah data yang diperlukan dan
membuang data yang tidak diperlukan. Penyajian data dilakukan dengan cara
menata data hasil angket uji ahli, praktisi, dan siswa dengan menghitung
persentasenya. Hasil perhitungan persentase tersebut kemudian disesuaikan
dengan kriteria kelayakan pengembangan oleh Sugiyono.Penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil penghitungan data dilakukan perumusan sebagai dasar untuk
menentukan tindak lanjut perlakuan terhadap bahan latihan.Data nonverbal
berupa skor dianalisis secara kuantitatif menggunakan rumus dan hasilnya
dipaparkan secara kualitatif deskripstif.Berikut rumus untuk menghitung
persentase kelayakan bahan ajar per aspek dan secra keseluruhan.
x 100%
75%
x 100%
Keterangan:
T = Persentase kelayakan bahan latihan per aspek
P = Persentase kelayakan dan tingkat implementasi bahan latihan secara keseluruhan
HASIL
Deskripsi Produk
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa bahan
latihandan panduan penggunaan bahan latihan dengan judul Membaca Cepat
Secepat Kilat yang terbagi dalam tiga zona.Setiap zona memuat pengalaman
belajar yang berbeda-beda.Bahan latihan membaca cepat merupakan bahan
pembelajaran membaca cepat berbasis multimedia interaktif yang bisa digunakan
siswa untuk belajar secara mandiri dengan atau tanpa kehadiran guru.Ariani dan
Haryanto (2010:120) menyatakan bahwa dengan metode pembelajaran secara
multimedia, anak didik dapat belajar secara mandiri baik di rumah maupun di
sekolah tentang materi pembelajaran.Oleh karena itu, bahan latihan membaca
cepat ini dibuat dalam bentuk multimedia interaktif yang bisa dioperasikan secara
langsung oleh siswa.
Penerapan bahan latihan membaca cepat menekankan pada latihan-latihan
yang dapat meningkatkan kecepatan membaca.Nurhadi (2009:1) menyatakan
bahwadalam kehidupan modern ini, setiap orang dituntut mempunyai dayabaca
yang tinggi.Sejalan dengan hal tersebut, siswa dirangsang untuk berlatih dalam
meningkatkan daya bacanya guna mencapai standar kecepatan membaca sesuai
dengan tingakat usianya.Terkait dengan hal tersebut, penerapan bahan latihan
membaca cepat dibuat seinteraktif dan semenarik mungkin dengan bantuan
multimedia.
Bahan latihan ini terdiri atas tiga menu utama, yaitu (1) menu judul, (2)
menu petualangan membaca, dan (3) menu biodata pengembang.Menu
petualangan membaca terdiri atas tiga zona,yaitu (1) Zona 1 Mengukur Kecepatan
Membaca Awal, (2) Zona 2 Latihan Membaca, dan (3) Zona 3 Mengukur
kecepatan dan Pemahaman Terhadap Bacaan.Zona 1 memuat materi tentang
membaca cepat dan mengukur kecepatan membaca awaldisertai pemahaman isi
6
bacaan. Zona 2 memuat tiga latihan, yakni (1) Latihan Konsentrasi, (2) Latihan
Mempercepat Gerak Mata, dan (3) Latihan Memperluas Jangkauan Mata.Latihan
Konsentrasiberisi dua kali latihan konsentrasi, yakni menghitung titik-titik hitam
dan menelusuri benang kusut.Latihan Mempercepat Gerak Matasiswa
mendapatkan latihan persepsi kata 1, latihan persepsi kata 2, latihan persepsi
frasa, latihan mempercepat gerak mata, dan latihan mempercepat gerak mata pada
teks.Latihan Memperluas Jangkauan Mataberisi latihan membaca satu deret
angka, latihan membaca tiga deret angka, latihan membaca bersuara, latihan
membaca kata-kata, latihan membaca kelompok kata satu, latihan membaca
kelompok kata dua, dan 3 latihan memperluas jangkauan mata pada teks, yaitu
membaca frasa demi frasa, membaca frasa komplit dan klausa sederhana, dan
membaca unit pikiran.Zona 3memuat tiga ujian untuk mengukur kecepatan
membaca dan pemahaman terhadap isi bacaan. Bahan latihan ini dilengkapi dengan panduan penggunaan bahan latihan
yang berbentuk multimedia interaktif.Panduan penggunaan tersebut berfungsi
untuk memandu siswa sebelummenggunakan bahan latihan.Panduan penggunaan
ini bersisi langkah-langkah dalam menggunakan bahan latihan.Sistematika
penyajian panduan penggunaan ini dibagi menjadi dua bagian, yakni membuka
tampilan bahan latihan dan membuka menu utama.Langkah membuka bahan
latihan menjelaskan cara membuka tampilan bahan latihan. Langkah menu utama
menjelaskan cara menggunakan bagian-bagian dalam menu utama.
Bahan latihan dan panduan penggunaan bahan latihan membaca cepat ini
dikemas dalam CD pembelajaran interaktif. Bahan latihan ini dibuat dengan
menggunakan aplikasi multimedia yang dapat menghasilkan bahan pembelajaran
interaktif, yaitu Macromedia Flash 8. Oleh karena itu, bahan latihan ini hanya
bisa digunakan pada komputer/laptop yang sudah diinstal program
tersebut.Sementara itu, panduan penggunaan dibuat dengan menggunakan bantuan
Microsoft Office Power Point.
Hasil Uji Coba
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu (1) bahan latihan membaca cepat yang terdiri atas aspek tinjauan kurikulum,
tinjauan materi, pengunaan bahasa, dan tampilan dan (2) panduan pengunaan
bahan latihan membaca cepat.
Pertama, hasil yang diperoleh dari ujicoba kelayakan bahan latihan
membaca cepat dengan menggunanakan Macromedia Flash adalah (1) tinjauan
kurikulum mencapai persentase 100%, (2) tinjauan materi mencapai persentase
82,2%, (3) penggunaan bahasa mencapai persentase 87,2%, dan (4) tampilan
mencapai persentase 81,5%. Rata-rata keseluruhan kelayakan bahan latihan
membaca cepat mencapai persentase 87,7%.
Kedua, hasil yang diperoleh dari uji kelayakan panduan pengunaan bahan
latihan membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash adalah (1)
kemenarikan desain yang digunakan mencapai persentase 83,3%, (2) kemenarikan
gambar yang digunakan mencapai persentase 83,3%, (3) kemudahan dalam
memahami bahasa yang digunakan mencapai persentase 83,3%, dan (4)
keberfungsian panduan dalam menggunakan bahan latihan mencapai persentase
91,7%. Rata-rata keseluruhan panduan penggunaan bahan latihan membaca cepat
mencapai persentase 85,4%.
7
Revisi
Sugiyono (2010:310) memaparkan bahwa revisi produk dilakukan apabila
dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena
itu, revisi produk dilakukan pada aspek kelayakan bahan latihan dan panduan
penggunaan bahan latihan.Berikut dipaparkan revisi yang dilakukan berdasarkan
hasil uji coba dengan ahli materi membaca, ahli multimedia, praktisi, dan
kelompok kecil siswa.
Bahan Latihan Membaca Cepat. Berdasarkan penilaian ahli mengenai
kelayakan tinjauan kurikulum, bahan latihanmembaca cepat menurut ahli
membaca sudah bagus dan bahan latihan ini bisa digunakan untuk meningkatkan
kemampuan membaca cepat secara umum, sehingga tidak perlu dikaitkan dengan
kurikulum. Bahan latihan ini tetap mengacu pada kurikulum yang tidak terfokus
hanya pada kompetensi membaca cepat saja, bahan latihan ini bisa digunakan
untuk kompetensi membaca teks nonsastra yang lain. Berdasarkan saran tersebut,
menu kompetensi yang terdapat menu utama dihapus agar bahan latihan ini tidak
terfokus pada satu kompetensi saja.
Berdasarkan penilaian ahli mengenai kelayakan tinjauan materi, ahli
menyarankan untuk memperkaya latihan dalam Zona 2 Latihan Membaca.Peneliti
hanya menambahkan dua latihan pada bagian latihan mempercepat gerak mata
karena porsi pada latihan ini masih kurang.Latihan konsentrasi dan latihan
memperluas jangkauan mata sudah memuat latihan yang cukup, sehingga tidak
perlu ditambahkan latihan lagi.Program yang digunakan untuk membuat bahan
latihan ini adalah Macromedia Flash Professional 8, sehingga program tersebut
harus aktif terlebih dahulu di komputer/laptop sebelum menggunakan bahan
latihan membaca cepat dalam pembelajaran.Ahli menyerankan untuk
menambahkan panduan menginstall program tersebut dalam panduan
penggunaan.Saran ini tidak dilakukan oleh peneliti karena hal tersebut bukan
menjadi tanggung jawab peneliti.Menu keluar pada bahan ajar menurut ahli belum
berfungsi secara sempurna.Menu tersebut memang dibuat dengan format tidak
langsung keluar dari pembelajaran, sehingga terdapat pilihan untuk meneruskan
kembali atau tetap keluar.
Berdasarkan penilaian aspek kelayakan penggunaan bahasa bahan latihan,
revisi dilakukan pada sapaan yang digunakan yaitu kalian yang sebelumnya
menggunakan kata sapaan Anda.Perubahan tersebut dikarenakan kata sapaan yang
digunakan sebelumnya kurang sesuai dengan umur pengguna bahan latihan dan
tidak cocok jika digunakan dalam bahna latihan yang dikembangkan.Selain itu,
kata sapaan yang digunakan lebih sopan daripada kata sapaan kamuagar lebih
komunikatif.
Berdasarkan hasil penilaian aspek kelayakan tampilan bahanlatihan, revisi
dilakukan pada tombol navigasi. Tombol yang digunakan untuk menjawab pilihan
ganda dalam mengukur pemahaman isi bacaan masih belum mencerminkan
sebuah tombol karena mempunyai kesan yang sama dengan isi jawabannya. Oleh
karena itu, tombol tersebut diberikan bentuk tersendiri sebagai penanda sebuah
tombol.Tombol navigasi merupakan salah satu bagian yang penting karena tombol
tersebut berfungsi untuk memandu pengguna dalam mengoperasikan bahan
latihan.Tombol arah secara umum fungsinya untuk menuju ke halaman
selanjutnya dan kembali ke halaman sebelumnya, sehingga tidak perlu diberikan
keterangan tombol.Keterangan tombol cenderung yang dianggap pengguna
8
sebagai tombol.Selain itu, fungsi tombol sudah dijelaskan pada halaman panduan
yang terletak pada menu judul.Tombol yang digunakan harus mempunyai satu
fungsi saja tidak boleh lebih. Fungsi tombol yang lebih dari satu tersebut bisa
membingungkan penggunanya karena tombol yang digunakan sama tapi bisa
digunakan dengan fungsi yang berbeda.Pemilihan jenis huruf yang tepat dapat
memberikan kesan yang estetik dan menarik serta untuk membedakan fungsi pada
kalimat.Jenis huruf yang digunakan pada kompetensi sebelumnya hanya
menggunakan satu jenis huruf saja.
Panduan Penggunaan Bahan Latihan Membaca Cepat. Berdasarkan
penilaian ahli mengenai kelayakan panduan penggunaan bahan latihan, revisi
dilakukan pada bentuk panduan penggunaan.Panduan penggunaan berbentuk
multimedia seperti bahan latihan yang sebelumnya berbentuk buku.Menurut ahli,
bentuk buku kurang sesuai jika digunakan sebagai Manual Book panduan
penggunaan bahan latihan yang berbentuk multimedia. Ahli menyarankan
panduan penggunaan berbentuk multimedia dengan memanfaatkan program
Microsoft Office Power Point. Panduan penggunaan sebelumnya ditujukan untuk
guru, setelah direvisi, panduan penggunaan ditujukan untuk siswa.Revisi tersebut
dilakukan agar siswa dapat menggunakan panduan sebagai pendukung sebelum
mengunakan bahan latihan.Langkah-langkah dalam panduan penggunaan yang
telah direvisi disesuaikan dengan panduan penggunaan sebelumnya yang telah
diujicobakan.
PEMBAHASAN
Bahan Latihan Membaca Cepat
Bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash
yang dihasilkan memiliki perbedaan dengan bahan ajar membaca cepat
sebelumnya, yakni (1) bahan ajar membaca cepat dengan strategi perluas dan
percepat ditujukan khusus untuk kelas X SMA saja, sedangkan bahan latihan
membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash ditujukan untuk semua
tingkat kelas di SMP, (2) bahan ajar membaca cepat dengan strategi perluas dan
percepat tidak memberikan umpan balik secara langsung, sedangkan bahan latihan
membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash memberikan umpan
balik secara langsung, dan (3) bahan ajar membaca cepat dengan strategi perluas
dan percepat berbentuk buku teks, sedangkan bahan latihan membaca cepat
dengan menggunakan Macromedia Flash berbentuk multimedia. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Ariani dan Haryanto (2010:26) menyatakan manfaat yang
dapat diperoleh adalah proses pembelajaran multimedia jelas lebih menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar (ceramah) dapat dikurangi, kualitas belajar
siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak dan belajar mengajar sangat
fleksibel, serta sikap dan perhatian siswa dapat ditingkatkan.
Kelayakan bahan latihan membaca cepat dapat dijabarkan sebagai berikut.
Pada aspek tinjauan kurikulum dalam bahan latihan membaca cepat dengan
menggunakan Macromedia Flash telah memenuhi kriteria kelayakan, yaitu (1)
materi dengan standar kurikulum sangat sesuai, (2) materi dengan kompetensi
dasar sangat sesuai, dan (3) materi dengan indikator sangat sesuai. Pada aspek
penyampaian materi dalam dalam bahan latihan membaca cepat dengan
menggunakan Macromedia Flash telah memenuhi kriteria kelayakan, yakni (1)
materi yang disajikan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, (2) materi yang
9
disajikan sudah lengkap dan sesuai kebutuhan siswa, (3) materi yang disajikan
mudah dimengerti oeleh siswa, dan (4) ketepatan latihan-latihan yang diberikan
sesuai kebutuhan siswa. Pada aspek penggunaan bahasa dalam bahan latihan
membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash telah memenuhi kriteria
kelayakan, yakni (1) bahasa yang digunakan dalam bahan latihan sudah jelas, (2)
bahasa yang digunakan dalam bahan latihan sesuai dengan siswa, dan (3) bahasa
yang digunakan dalam petunjuk, materi, dan latihan sudah komunikatif. Pada
aspek tampilan bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan Macromedia
Flash telah memenuhi kriteria kelayakan, yakni (1) desain yang digunakan sudah
menarik dan sesuai karakteristik siswa, (2) tipografi yang meliputi ukuran huruf,
jenis huruf, dan tata letak menu sudah sesuai, (3) ilustrasi/gambar yang digunakan
sudah sesuai, (4) ilustrasi/gambar sudah sesuai dengan materi membaca cepat, (5)
animasi yang digunakan pada tampilan bahan latihan sudah menarik, (6) warna
yang digunakan pada tampilan bahan latihan sudah menarik, (7) warna yang
digunakan pada tampilan bahan latihan sudah sesuai, dan (8) suara yang
digunakan dalam bahan latihan sudah jelas.
Berdasarkan uji coba kelayakan bahan latihan membaca cepat dengan
menggunakan Macromedia Flash, revisi dilakukan pada aspek tinjauan
kurikulum, tinjauan bahasa, tinjauan materi, dan tampilan. Revisi tersebut
meliputi, (1) bahan latihantetap dikaitkan dengan kurikulum karena tahap studi
pendahuluan pengembangan bahan latihan ini salah satu tahapnya tinjauan
kurikulum, (2) kata sapaan yang digunakan mempertimbangkan kesopanan dan
umur, (3) memperkaya latihan dengan menambahkan dua latihan untuk
mempercepat gerak mata, sedangkan bagian latihan konsentrasi dan latihan
memperluas jangkauan mata tidak ditambah karena sudah cukup, dan (4)
penggunaan tombol navigasi harus sesuai dan jelas. Nurhadi (2009:115—119)
menyatakan bahwa kecepatan membaca dapat ditingkan dengan tiga latihan, yakni
(1) latihan konsentrasi, (2) latihan mempercepat gerak mata, dan (3) latihan
memperluas jangkauan mata.
Hendrasari (2011:205) menyatakan bahwa ada tiga hal yang dapat
memengaruhi kecepatan membaca seseorang dan cara mengatasinya, yakni (1)
metode gerak mata, (2) menghilangkan kebiaaan membaca dengan bersuara, dan
(3) meningkatkan konsentrasi. Oleh karena itu, materi yang disajikan dalan bahan
latihan membaca cepat dibuat sesua dengan tiga pernyataan tersebut.Hal tersebut
dilakukan agar siswa sebagai pengguna dapat meningkatkan kecepatan
membacanya.
Format latihan disajikan secara interaktif.Animasi yang digunakan dalam
latihan dibuat untuk melatih kecepatan gerakan mata dari kiri ke kanan dan dari
atas ke bawah dengan satuan waktu tertentu. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Nurhadi (2010:108) yang menyatakan bahwa terdapat tiga macam
membaca cepat dilihat dari cara bergeraknya bola mata. Ketiga macam tersebut,
yakni (1) membaca dengan gerak horizontal dengan mengikuti gerak baris-baris
bacaan, (2) membaca dengan gerak mata vertikal dengan arah gerak pandangan
mata menyimpang ke bawah, dan (3) gerak mata membentuk spiral.Selain itu,
animasi yang digunakan dalam latihan memperluas jangkauan mata mulai dari
unit terkecil sampai teks bacaan juga memiliki satuan waktu tertentu.Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Pandawa, Hairudin, dan Sakdiyah (2009:18) yang
menyatakan bahwa pokok pikiran yang melandasi metode gerak mata adalah
10
semakin panjang dan semakin luas jangkauan mata (eye span) dalam melihat unitunit bahasa, semakin cepat pula kemampuan membacanya.
Bahasa yang digunakan dalam bahan latihan disesuaikan dengan
penggunanya yaitu siswa. Bahasa yang dipilih komunikatif dan interaktif serta
memperhatikan unsur kesopanan.Pemilihan katanya sudah bisa menyampaikan
maksud dan informasi dengan jelas.Menurut Muslich (2010:303—305), kriteria
kelayakan bahasa yang baik, yakni (1) kesesuaian pemakaian bahasa dengan
perkembangan inelektual, sosial, dan emosional siswa, (2) pemakaian bahasa yang
komunikatif, indikatornya adalah keterbacaan pesan dan ketepatan kaidah
kebahasaan, dan (3) keruntutan dan keterpaduan alur pikir.
Pada aspek tampilan dalam bahan latihan membaca cepat dengan
menggunakan Macromedia Flash, revisi dilakukan pada aspek navigasi.Revisi
tersebut meliputi, (1) tombolarah secara umum sudah diketahui fungsinya,
sehingga tidak perlu diberi keterangan fungsi tombol, (2) setiap tombol harus
mempunyai satu fungsi saja, dan (3) pemilihan tombol harus menandakan sebuah
tombol.Tombol merupakan alat pengontrol yang bisa dioperasikan sendiri oleh
siswa. Sesuai dengan hal tersebut, multimedia interaktif adalah suatu multimedia
yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Ariani
dan Haryanto, 2010:95).
Ariani dan Haryanto (2010:146—147) menyatakan enam kriteria untuk
menilai multimedia interaktif, yakni (1) kemudahan navigasi, (2) kandungan
kognisi, (3) persentasi informasi, (4) integrasi media, (5) tampilan yang artistik,
dan (6) fungsi secara keseluruhan. Sesuai dengan pendapat tersebut, bahan latihan
ini mudah dioperasikan oleh pengguna dengan tombol-tombol yang ada.Tomboltombol diletakkan pada tempat yang sesuai dan mudah untuk digunakan.Materi
yang disampaikan dapat meningkatkan kognisi siswa dan sesuai dengan
keterampilan berbahasa yang harus dipelajari.Tampilan yang berupa desain,
tipografi, animasi, dan warna dipadukan dan disesuaikan agar terlihat artistik dan
estetik.Secara keseluruhan bahan latihan ini dapat memberikan pembelajaran yang
seharusnya diperoleh oleh pembelajar.
Panduan Penggunaan Bahan Latihan Membaca Cepat
Panduan penggunaan bahan latihan telah memenuhi kriteria kelayakan,
yaitu (1) desain yang digunakan dalam panduan penggunaan sudah menarik, (2)
gambar yang digunakan dalam panduan penggunaan sudah menarik, (3) bahasa
yang digunakan dalam panduan penggunaan mudah dipahami, dan (4) panduan
penggunaan sudah mampu memandu dalam menggunakan bahan latihan.
Desain dan gambar yang digunakan dalam panduan penggunanaan bahan
latihan sudah menarik.Tampilan bahan latihan yang menarik dengan komposisi
warna yang serasi membuat indah panduan penggunaan bahan latihan ini.Jenis
huruf yang digunakan dipilih yang bervariasi dan jelas dibaca sehingga pengguna
mudah dalam memahami isi materi bahan ajar membaca cepat.Hal yang perlu
diperhatikan dalampenggunaan jenis huruf adalah tidak menggunakan huruf hias
(Muslich, 2010: 308).Tata letak tombol menu yang terlihat jelas, memudahkan
pengguna untuk mengoperasikan bahan latihan tersebut.
Bahasa yang digunakan dalam panduan penggunaan bahan latihan
disesuaikan dengan penggunanya yaitu siswa. Bahasa yang dipilih komunikatif
11
dan interaktif serta memperhatikan unsur kesopanan.Pemilihan katanya sudah bisa
menyampaikan maksud dan informasi dengan jelas.Menurut Muslich (2010:303—
305), kriteria kelayakan bahasa yang baik, yakni (1) kesesuaian pemakaian
bahasa dengan perkembangan inelektual, sosial, dan emosional siswa, (2)
pemakaian bahasa yang komunikatif, indikatornya adalah keterbacaan pesan dan
ketepatan kaidah kebahasaan, dan (3) keruntutan dan keterpaduan alur pikir.
Langkah-langkah yang terdapat dalam panduan penggunaan sudah bisa
memandu siswa sebelum menggunakan bahan latihan.Panduan penggunaan
berbentuk multimedia interaktif yang dilengkapi dengan tombol navigasi yang
bisa digunakan sesuai keinginan pengguna.Isi yang terdapat dalam panduan
penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan sebelum menggunakan bahan latihan
dan isi bahan latihan secara umum.Sesuai dengan hal tersebut, multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya (Ariani dan Haryanto, 2010:95).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah (1)
bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan Macromedia Flash dan (2)
panduan penggunaan bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan
Macromedia Flash.Berdasarkan paparan tersebut, bahan latihan dan panduan
penggunaan bahan latihan layak digunakan dalam pembelajaran membaca cepat
untuk siswa SMP.Bahan latihan ini dapat digunakan untuk mengukur kecepatan
membaca dan pemahaman isi bacaannya.Selain itu, bahan latihan ini memberikan
latihan-latihan yang dapat meningkatkan kecepatan membaca siswa.
Saran
Saran diberikan dalam pemanfaatan, diseminasi, dan pengembangan
selanjutnya.Pertama, saran pemanfaatan produk ditujukan pada siswa sebagai
subjek pengguna bahan latihan membaca cepat dan guru sebagai pengajar.Siswa
disarankan untuk memahami panduan penggunaan bahan latihan terlebih dahulu
sebelum mengoperasikan bahan latihan membaca cepat dengan menggunakan
Macromedia Flash.Bagi guru, pemanfaatan bahan latihan ini perlu
mempertimbangkan sarana dan prasarana pendukung dalam menggunakan bahan
latihan yaitu komputer/laptop dan sound. Bahan latihan membaca cepat ini hanya
bisa digunakan pada komputer/laptop yang sudah diinstal dengan program yang
mendukung penggunaan bahan latihan tersebut yaitu program Macromedia Flash.
Selain itu, bahan latihan ini dapat digunakan untuk menarik minat dan memotivasi
siswa untuk belajar.
Kedua, saran untuk diseminasi ditujukan kepada semua pihak agar produk
dapat disebarluaskan melalui sosialisai di berbagai instansi.Bahan latihan
membaca cepat ini dapat didistribusikan kepada guru matapelajaran Bahasa
Indonesia di SMP.Selain itu, produk dapat disebarluaskan melalui penulisan
dalam artikel atau melalui pihak penerbitan buku yang kemudian dapat dijual di
berbagai toko buku.Produk juga dapat disebarluaskan melalui website di internet.
Ketiga, saran untuk pengembangan lebih lanjut, disarankan agar subjek
penelitian uji coba sebaiknya dilakukan pada subjek yang lebih luas.Peneliti
12
selanjutnya dapat mempelajari dan memanfaatkan produk bahan latihan membaca
cepat sebagai pijakan untuk mengembangkan produk bahan pembelajaran yang
lebih kreatif dan inovatif.Selain itu, diharapkan juga agar pengembangan lebih
lanjut dapat mengujikan mengenai efektivitas produk yang dikembangkan dengan
analisis data yang lebih kompleks.
DAFTAR RUJUKAN
Ariani, N. dan Haryanto, D. 2010.Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman
Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: Prestasi
Pustakarya.
Darmawan, D. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hendrasari, Y.S. 2011. Peningkatan Kecepatan Membaca (KEM) Teks NonSastra dengan Teknik Tri-fokus Steven Snyder dan Media Video Membaca
Cepat Karya Muhamad Noer Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri
Sleman.Yogyakarta: FBS UNY
(Online),(http://www.google.co.id/url?sa=t%rct=j&q=bagaimana%20cara
%20membaca%3F20nurhadi%20pdf), diakses 16 Oktober 2012.
Mulich, M. 2010. Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Nurhadi.2008. Meningkatkan Daya Baca. Malang: Asih Asah Asuh.
Nurhadi. 2009. Teknik Membaca. Malang: Asih Asah Asuh.
Nurhadi.2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Pandawa, N., Hairudin, dan Sakdiyah, M. 2009.Pembelajaran Membaca.Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan.
Soedarso. 2004. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wardani, D. K. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Cepat dengan
Strategi Perluas Percepat untuk Siswa Kelas X SMA/MA.Malang. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra UM.
Download