RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN Nomor 5 Tahun 2006 TENTANG PEMELIHARAAN KESENIAN TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan kehidupan kesenian yang sehat dan berkepribadian serta menjadi unsur potensial bagi perkembangan kesenian Daerah dan Kebudayaan nasional; b. bahwa untuk pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah diperlukan adanya pengaturan pemeliharaan kesenian; c. bahwa berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan tentang Pemeliharaan Kesenian. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat( Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Nomor 169 Tahun 1999 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 29 Tahun 2003 tentang Dinas Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 31 seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 49 ); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 24 seri E , Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30 ). 1 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN dan BUPATI KUNINGAN MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG KESENIAN PEMELIHARAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan; 3. Bupati adalah Bupati Kuningan; 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan yang bertanggung jawab di bidang pemeliharaan kesenian; 5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan yang bertanggung jawab di bidang Pendidikan Kesenian; 6. Pemeliharaan adalah upaya untuk pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan apresiasi karya seni serta penghargaan terhadap seniman; 7. Kesenian adalah karya estetik hasil perwujudan kreativitas daya cipta, rasa, karsa dan karya yang hidup dan atau berakar di Daerah Kabupaten Kuningan baik tradisional maupun kontemporer. BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Pemeliharaan Kesenian bertujuan untuk: a. meningkatkan kesinambungan usaha pengelolaan, penelitian, peningkatan mutu, penyebarluasan hasil kesenian, peningkatan daya cipta dan daya penampilan, serta peningkatan apresiasi; b. meningkatkan kreativitas dan produktivitas para seniman untuk berkarya; dan c. meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap kesenian melalui pendidikan dan apresiasi seni baik di sekolah maupun di luar sekolah. 2 Pasal 3 Ruang lingkup pemeliharaan kesenian meliputi : a. Jenis kesenian tradisional daerah; b. Jenis kesenian yang dianggap hampir punah atau langka yang memiliki ciri khas daerah; c. Kesenian kontemporer dan Kraesi Baru yang selaras dengan nilai budaya Daerah; d. Seniman sebagai penggarap dan pencipta seni budaya; e. Masyarakat , sebagai pengapresiasi seni budaya. BAB III ARAH DAN SASARAN Pasal 4 Pemeliharaan kesenian diarahkan pada norma dan nilai kemajuan adab yang bermanfaat bagi terwujudnya pembangunan manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia. Pasal 5 (1) Sasaran pemeliharaan kesenian meliputi: a. Terwujudnya iklim kesenian baik tradisional maupun kontemporer yang sehat, bebas dan dinamis; b. Meningkatkan kesejahteraan dan terlindunginya hak cipta dan kekayaan seni dan intelektual para seniman; c. Tertatanya lembaga kesenian yang kreatif, responsif, proaktif dan dinamis terhadap kebutuhan dan pertumbuhan kesenian; d. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap kesenian; e. Meningkatnya profesionalisme penyelenggara kesenian di Daerah. (2) Pencapaian sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui pengembangan program serta kegiatan yang sistematis , terencana, dan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat, seniman, para ahli, dan pihak lain yang berkepentingan. BAB IV WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 6 (1) Bupati mempunyai wewenang dan pemeliharaan kesenian di Daerah. tanggung jawab di bidang (2) Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan. Pasal 7 (1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2), bertanggung jawab : a. Mendorong dan memberi kesempatan kepada para seniman untuk makin kreatif berkarya yang semakin bermutu; b. meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana kesenian; c. mengadakan publikasi dan promosi hasil karya seni; d. mendorong tumbuhnya industri alat-alat kesenian; 3 e. meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni budaya daerah mereka; f. merefleksi dan mengevaluasi kegiatan kesenian yang ada; g. melakukan pembinaan perkumpulan seni di Daerah melalui pemberian Izin. (2) Dinas Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2), bertanggung jawab : a. menyusun kurikulum Pendidikan Kesenian; b. menghidupkan kegiatan kesenian di sekolah-sekolah; c. meningkatkan apresiasi kesenian para siswa dan para guru di sekolah-sekolah; d. menyiapkan tenaga pengajar bidang kesenian yang mempunyai keahlian dan menguasai bidangnya; e. mengadakan sarana dan prasarana kesenian di sekolah-sekolah; BAB V APRESIASI KESENIAN Pasal 8 Apresiasi kegiatan kesenian dilaksanakan dalam bentuk : a. pesta kesenian yang diselenggarakan secara periodik; b. pergelaran kesenian yang dilaksanakan pada acara-acara tertentu; c. menyelenggarakan pasanggiri kesenian; d. kegiatan lainnya yang berfungsi sebagai sarana dan media apresiasi. BAB VI PERAN MASYARAKAT Pasal 9 (1) Masyarakat berperan sebagai pelaku aktif dan kreatif dalam upaya kehidupan dan pemeliharaan kesenian. (2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan : a. berkarya seni; b. menyajikan hasil karyanya sendiri dan hasil karya orang lain; c. menumbuhkan apresiasi seni; d. mendirikan perkumpulan seni yang keabsahannya diketahui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Kuningan. BAB VII STRATEGI Pasal 10 Pemeliharaan kesenian dilaksanakan melalui strategi : a. Penerapan dalam kurikulum pendidikan dasar menengah dengan memasukkan mata pelajaran kesenian mempunyai kedudukan dan perlakuan yang setara dengan mata pelajaran lainnya; b. Meningkatkan tenaga guru bidang dan bahan ajar kesenian serta pamong seni; c. Memenuhi fasilitas pendukung di dalam pelaksanaan pendidikan kesenian; d. Mendorong dan memfasilitasi perkumpulan seni dan lembaga swadaya masyarakat dalam pemeliharaan kesenian; 4 e. Mengembangkan sistem pemberian penghargaan kepada yang menunjukkan upaya yang bermanfaat bagi pemeliharaan kesenian; f. Memanfaatkan ruang publik, gedung kesenian dan media upaya memelihara kesenian. g. Penggunaan pakaian Adat masyarakat Sunda 1(satu) hari satu minggu bagi Aparatur Pemerintah Daerah. pihak-pihak kepentingan massa bagi kerja dalam Pasal 11 Karya seni tradisonal dan atau karya seni yang tidak diketahui penciptanya wajib dilindungi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 12 (1) Para seniman dapat membentuk organisasi profesi kesenian yang berfungsi sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam upaya pemeliharaan kesenian. (2) Perkumpulan seni seniman/seniwati. wajib melaksanakan sapta sila kehormatan BAB IX PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 Pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan Bupati yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan instansi terkait. BAB X SANKSI Pasal 14 Setiap perkumpulan seni yang melanggar ketentuan pasal 9 ayat (3) akan dikenakan sanksi administrasi oleh Dinas yang berwenang. BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 15 Pembiayaan Pemeliharaan Kesenian berasal dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat. 5 BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati untuk pelaksanaan Peraturan Daerah ini paling lama dalam waktu 6 (enam) bulan harus sudah diterbitkan. Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan. Disahkan di Kuningan Pada tanggal 2006 BUPATI KUNINGAN AANG HAMID SUGANDA Diundangkan di Kuningan Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN AMAN SURYAMAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN Nomor Tahun 2006 TENTANG PEMELIHARAAN KESENIAN I. UMUM Kesenian mengandung nilai-nilai luhur yang dapat mmperluas akal budi manusia sehingga menjadi lebih arif dan bijaksana. Globalisasi dan Modernisasi berpengaruh terhadap tata nilai dalam kehidupan kesenian di Daerah, baik secara positif maupun negatif sehingga perlu diusahakan upaya-upaya untuk meminimalisir pengaruhpengaruh negatif dari budaya global melalui peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan dunia kesenian. Upaya peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kesenian serta kreatifitas terhadap kesenian perlu didorong dengan pengaturan kebijakan yang tepat dan terarah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal ini menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud menyamakan pengertian tentang istilah-istilah itu, sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman dalam menafsirkannya. Pasal 2 Huruf a Yang dimaksud dengan kehidupan kesenian yang sehat adalah kehidupan kesenian yang ditandai adanya menejemen berkesenian yang jujur, teratur, kompetitif, dan kesempatan berkreasi yang bermartabat. Huruf b,c, dan d Cukup Jelas Pasal 3 Huruf a Yang dimaksud dengan Kesenian Daerah Tradisional adalah kesenian yang merupakan hasil kreasi dari para seniman masa lalu yang hidup dan berkembang secara turun temurun serta telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari adat istiadat dan kebiasaan hidup masyarakat pada masanya. Huruf b Cukup Jelas Huruf c Yang dimaksud dengan Kesenian Kontemporer adalah kesenian yang merupakan kreasi baru dari para penggarap kesenian masa kini yang telah memperoleh pengaruh budaya luar. Huruf d dan e Cukup Jelas 7 Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Yang dimaksud dengan pihak lain yang berkepentingan adalah Dinas dan atau Instansi yang mempunyai kaitan dengan upaya pemeliharaan kesenian serta lembaga-lembaga kemasyarakatan dan Badan Usaha yang mempunyai kepedulian terhadap upaya pemeliharaan kesenian. Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Huruf a, b, dan c Cukup Jelas Huruf d Perkumpulan seni/organisasi yang wajib mendapat keabsahan adalah : 1. Organisasi telah diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan setempat. 2. Mempunyai anggota tetap minimal 15 orang baik laki-laki, perempuan atau campuran yang berprofesi di bidangnya. 3. Pengajuan diterima minimal 6 bulan dari keputusan hasil rapat anggota organisasi. 4. Telah melaksanakan atau mengadakan 3(tiga) kali pementasan (bagi seni pentas). 5. Pengajuan keabsahan yang berhak adalah ketua organisasi. 6. Mentaati aturan pengajuan yang telah ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah para seniman. 7. Membayar biaya administrasi surat keputusan dan keabsahan sesuai dengan perkumpulan seni/organisasi seni yang digarapnya. 8. Selalu mentaati etika pementasan, antara lain : a) Harus menggunakan pakaian seragam atau pakaian pentas yang tidak bertentangan dengan norma-norma kehidupan masyarakat. b) Penampilan pelaku sesuai dengan proposal dan garapan kesenian yang dipentaskan harus selaras dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Kuningan. c) Pelaku seni harus menghormati waktu menjalankan ibadah agama. 8 Ayat (3) Sapta Sila kehormatan Seniman/Seniwati : 1. Pelaku seni adalah seniman sejati, wajib menjaga nilai luhur semua yang digarapnya. 2. Seniman adalah pendidik masyarakat, wajib memberi contoh terhadap masyarakat yang menyenangi pada keseniannya, bukan saja dengan perkataan tetapi sikap dan perilaku. 3. Seniman wajib memberikan penerangan dalam batas-batas kemampuannya membantu pemerintah meneruskan dan menyebarkan segala cita-cita negara dan bangsa kepada masyarakat lingkungannya. 4. Seniman adalah sosiawan Indonesia yang wajib memperkuat jiwa bergotong-royong dalam berbagai hal kehidupan masyarakat. 5. Seniman adalah susilawan yang wajib menjaga norma-norma kesusilaan di lingkungan masyarakat. 6. Seniman mempunyai kepribadian yang wajib menjaga dan melestarikan kepribadian bangsanya. 7. Seniman sediawan selamanya wajib taat dan menghormati Pasal 10 Cukup Jelas Pasal 11 Cukup Jelas Pasal 12 Organisasi Profesi Kesenian adalah organisasi yang dibentuk secara mandiri sebagai wadah aspirasi anggotanya dalam upaya pemeliharaan kesenian di kabupaten Kuningan. Pasal 13 Cukup Jelas Pasal 14 Sanksi terhadap pelanggar Peraturan Daerah, berupa : 1. Teguran Lisan. 2. Teguran Tertulis. 3. Pemberhentian waktu pentas oleh petugas yang berwenang. 4. Pencabutan Surat Keputusan/Akta Keabsahan. 5. Dikenakan denda minimal 15% dari besarnya sewa group seni. Pasal 15 Cukup Jelas Pasal 16 Cukup Jelas Pasal 17 Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 10