BAB I ENZIM DAN KOENZIM A. Pengertian Enzim Enzim adalah

advertisement
1
BAB I
ENZIM DAN KOENZIM
A. Pengertian Enzim
Enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa protein dan berbentuk bulat.
Enzim terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan mengubah
senyawa dan mempercepat proses reaksi dengan mengubah molekul awal yang
dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim (substrat) menjadi molekul lain
(produk). Kemampuan enzim untuk mengaktifkan senyawa lain dengan cara
spesifik disebut dengan biokatalisator.
B. Fungsi Enzim
Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah
reaksi. Didalam tubuh manusia, enzim berfungsi untuk memperlancar proses
pencernaan. Dimulai dari :
2
1. Mulut
Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (air ludah), dihasilkan oleh kelenjar
parotis (kelenjar ludah) dan pankreas. Fungsi untuk mengubah amilum
menjadi maltosa (molekul yang lebih sederhana). Contohnya jika kita makan
nasi dan mengunyahnya selama 3 menit atau lebih, maka kita akan merasakan
rasa manis. Hal tersebut terjadi karena ada efek dari enzim amylase.
2. Lambung
Enzim Renin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam)
lambung. Fungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein.
Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam)
lambung. Fungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa dan
polipeptida.
Enzim Lipase, berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak
3. Usus Halus

Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa

Enzim Maltase, fungsi mengubah maltosa (hasil dari kerja Amilase
disaliva) menjadi glukosa

Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak

Enzim Enterokinase, fungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin

Enzim Peptidase, fungsi mengubah polipeptida (hasil dari kerja Tripsin
dipankreas) menjadi asam amino (protein yang diserap kedalam darah)

Enzim Sukrase, fungsi mengubah sukrosa (diperoleh dari konsumsi buahbuahan seperti tebu dll) menjadi fruktosa dan glukosa
4. Pankreas

Enzim Tripsin, fungsi mengubah protein menjadi polipeptida

Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
(agar dapat dicerna)

Enzim Amilase, fungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau
disakarida
3

Enzim Karbohidrase, fungsi mencerna amilum menjadi maltose
C. Sifat Enzim
Enzim hanya disintesis oleh sel dan juga di dalam sel
Enzim ini mempunyai tempat khusus di dalam sel, misalnya enzim pada
siklus Krebs terletak didalam matriks ekstraseluler, sedangkan enzim pada
proses glikolisis terletak pada sitoplasma sel.
D. Struktur Enzim
Enzim disebut juga dengan Holoenzim, yang terbagi menjadi dua, yaitu
apoenzim dan kofaktor.
Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim
aktif yang terdiri atas protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah.
Sehingga dibutuhkan kofaktor untuk menjaga fungsi enzim tetap normal.
Kofaktor merupakan sebuah komponen berupa molekul yang bersifat
nonprotein. Kofaktor bisa mempunyai ikatan yang kuat maupun lemah
terhadap protein enzim. Jika kofaktor mempunyai ikatan yang kuat dengan
protein enzim, maka disebut dengan prostetik. Jika kofaktor terdiri atas
4
molekul organik nonprotein yang terikat secara tidak kuat/renggang terhadap
protein enzim, maka disebut dengan koenzim.
Kofaktor terbagi menjadi dua lagi, yaitu molekul organik dan nonorganik. Molekul organik (koenzim) contohnya adalah Vitamin. Sedangkan
molekul non-organik (ion logam) contohnya adalah Fe+2, Mn+2
Akan tetapi, penting untuk diketahui, bahwa tidak semua enzim memiliki
struktur yang lengkap (memiliki apoenzim dan kofaktornya). Contohnya saja
seperti enzim ribonuklease pankreas yang hanya terdiri atas polipeptida saja,
dan tidak mengandung gugus kimiawi lain.
E. Pengertian Dan Definisi Koenzim.
Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang
merupakan bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat,
larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk holoenzim.
Koenzim yang membentuk ikatan sangat erat baik secara kovalen maupun non
kovalen dengan apoenzim di sebut gugus prostetik. Koenzim memiliki fungsi
aktif sebagai katalisator yang dapat meningkatkan kemampuan katalitik suatu
enzim. Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu
reaksi dan dapat bertindak sebagai transpor elektron dari satu enzim ke enzim
yang lain. Contoh koenzim adalah NADH, NADP dan adenosin trifosfat.
Koenzim merupakan komponen penting dari enzim yang diperlukan
untuk setiap reaksi metabolisme dalam tubuh kita. Koenzim sering di
identikan sebagai vitamin karena banyak koenzim ditemukan dalam bentuk
derivat vitamin B seperti Niacin, Tiamin, Riboflavin, dl. Koenzim berikatan
dengan enzim membentuk holoenzim. Koenzim juga membentuk molekul lain
dalam sel yang menjadi sumber energi Sel. Energi sell dibutuhkan molekulmolekul sel untuk melakukan fungsi-fungsi khusus. Contoh dari salah satu
fungsi koenzim bagi tubuh adalah retensi memori. Tanpa koenzim, tubuh
manusia tidak bekerja dan semua proses sel berhenti.
5
BAB II
OKSIDASI BIOLOGI
A. Pengertian Oksidasi
Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron
atau kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu
senyawa dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan
memperoleh elektron atau memperoleh hydrogen.(Sri Widya : 2000)
Secara kimiawi, oksidasi di definisikan sebagai pengeluaran electron dan
reduksi sebagai penangkapan electron, sebagaimana di lukiskan oleh oksidasi ion
fero menjadi feri e (elektron) Fe 2+ ¬ Fe3+ . Dengan demikian, oksidasi selalu
disertai reduksi aseptor electron. Prinsip ini osidasi – reduksi ini berlaku pada
berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep penting yang melandasi
pemahaman sifat oksidasi biologi. kita ketahui bahwa banyak oksidasi biologi
dapat berlangsung tanpa peran serta molekul oksigen, misalnya : dehidrogenasi.
Pengertian sempit oksidasi biologi: reaksi suatu zat dengan molekul oksigen
sedangkan Pengertian luas oksidasi biologi : pelepasan hidrogen (dehidrogenasi)
atau pelepasan elektron.
Dalam oksidasi biologi diperlukan hidrogen/elektron, dalam reaksi, apabila ada
yang dioksidasi pasti ada yang direduksi.
Misal :
XH2 + Y —> YH2 +X (reaksi dehidrogenasi)
Y= yang direduksi (aseptor hidrogen)
X = yang dioksidasi
Enzim yang mengkatalisori : dehidrogenase
Respirasi : karbohidrat + O2 —> CO2 +H2O + E
Respirasi merupakan proses oksidasi – reduksi :
Karbohidrat dioksidasi menjadi CO2
Oksidasi (O2) direduksi membentuk H2O
Jadi dalam respirasi Karbohidrat tidak bereaksi dengan oksigen
6
Oksigen berperan sebagai aseptor hidrogen terakhir pada proses oksidasi senyawa
karbohidrat
Misal :
XH2 + Y —-> YH2 + X
YH2 + 1/2O2 —-> Y + H2O
XH2
x
Y
————-
X
H2O
x
YH2
O2
Akseptor Hidrogen
Reaksi dapat lebih panjang. Sebelum hidrogen diterima oksigen, dipindah
tangankan melalui beberapa aseptor hydrogen
Pada setiap hidrogen pindah ke aseptor hidrogen akan keluar energi. Hidrogen
terakhir diterima oleh oksigen menjadi H2O. Beberapa aseptor hidrogen adalah :
NAD (nikotin amida dinukleotida)
NADP (nikotin amida dinukleotida pospat)
FAD (flavo adenin dinukleotida)
Sitokrom, masing2 dg enz dehidrogenase yg sesuai.
Fungsi Reaksi Oksidasi Biologi
Di dalam system biologi sel makhluk hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan
dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energy. Contohnya pada oksidasi glukosa
menjadi CO2, air dan energy.
Proses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara anaerob maupun aerob. pada
keadaan aerob reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen sebagai penerima akhir
elektron atau hydrogen. Contohnya adalah proses peragian karbohidrat oleh sel
ragi. Karbohidrat seperti pati, glukosa, sukrosa, dll. Dapat diuraikan oleh enzimenzim yang terdapat di dalam ragi menjadi CO2 dan etanol. Pada keadaan aerob
reaksi berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai penerima akhir elektron
atau hydrogen. Keadaan ini dapat ditemukan pada berbagai sel hidup dalam
lingkungan yang cukup oksigen. Hasil akhir oksidasi aerob adalah CO 2 dan air.
7
Dari uraian tersebut, tampak bahwa baik pada keadaan aerob maupun anaerob,
oksidasi selalu menghasilkan CO2. Perbedaan hanya pada terbentuknya air (pada
oksidasi aerob) dan etanol (anaerob).
Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa oksidasi aerob merupakan oksidasi
lengkap. Hal ini dapat dipahami karena air tidak dapat dioksidasi lagi, sedangkan
etanol masih dapat dioksidasi lebih lanjut.
Oksidasi biologi berbeda dengan oksidasi yang terjadi dalam system bukan
biologi, tidak berlangsung secara sekaligus tanpa kendali, tetapi secara bertahap.
Untuk itu diperlukan sejumlah enzim yang bekerja sama dalam memindahkan
elektron atau hydrogen sebuah sel memperoleh energy dari molekul gual atau
protein dengan membiarkan atom-atom karbon dan hidrogennya bersenyawa
dengan oksigen membentuk CO2 dan H2O. oksidasi sel berlangsung secara
bertahap. proses itu dipecah menjadi sejumlah reaksi dan hanya sebagian kecil
saja yang secara langsung melibatkan penambahan oksigen.
Oksidasi tidak hanya diartikan sebagai penambahan atom-atom oksigen, oksidasi
lebih tepat bila digunakan untuk seua reaksi dimana elektron-elektron
dipindahkan dari satu atom ke atom yang lain. Oksidasi dalam pengertian ini
didefinisikan sebagai pelepasan elektron sedangkan reduksi penambahan elektron.
Walaupun secara energy bentuk karbon yang sering dijumpai adalah CO2 dan
untuk hydrogen adalah H2O. kedua molekul itu sesungguhnya berada dalam
keadaan stabil dan membutuhkan energy aktifasi agar dapat mencapai konfigurasi
yang lebih stabil. Katalisator protein yang sangat spesifik atau enzim bergabung
dalam molekul-molekul biologi sedemikian rupa sehingga bahan tersebut
mengurangi energi aktifasi reaksi-reaksi tertentu yang harus dijalani oleh
molekul-molekul tersebut. Sebagian energi yang dilepaskan dalam reaksi
oksidasi dimanfaatkan dalam pembentukan ATP. ATP berfungsi sebagai media
penyimpan energi yang baik untuk menggerakkan berbagai reaksi kimia yang
dibutuhkan oleh sel.

Didalam sel yang sedang bernafas secara aerobik oksidasi menjadi aseti co
enzim A dan CO2. Oksidasi dalam tahap ini memerlukan 3 kelompok enzim
8

Kelompok
piruvat
dehidrogenase
meng-oksidasi
dan
mengadakan
dekarboksilasi oksidatif menjadi suatu bentuk asetat yaitu tioester asetil CoA

Daur krebs asam trikarboksilat mengoksidasi karbon menjadi CO2 dan
membentuk NADH dan FADH2
Rantai pernafasan dari enzim pemindah elektron mengoksidasi
kembali ko enzim NADH dan FADH2 yang telah diproduksi oleh reaksireaksi dehidrogenase dari katabolisme. Pada pernafasan elektron dan proton
yang semula diturunkan dari molekul-molekul makanan, akhirnya bereaksi
dengan O2 untuk menghasilkan H2O. Rantai pernafasan enzim terletak di
membran mitokondria dalam dan akseptor elektron akhiran adalah oksigen.
Energi redoks yang diperoleh dengan reaksi-reaksi pertukar elektron ini
sebagian di tersimpan oleh penggabungan pemindahan elektron pada
fosforilasi ADP. Selain abekerja sebagai akseptor elektron akhir untuk
koenzim-koenzim FADH2 dan NADH yang di hassilkan pada dehidrogenasi
metokondrial, maka rantai pernafasan dapat memenfaatkan jalur-jalur reaksi
tertentu untuk bertindak sebagai akseptor elektron akhir bagi NADH yang di
hasilkan didalam sito plasma misalnya glikolisis aerobik
9
BAB III
PEMBELAJARAN ATP
A. Pengertian ATP
ATP adalah sumber utama energi dalam tubuh kita, tetapi apakah Anda tahu
apa yang ATP? Temukan jawaban untuk pertanyaan ini dengan rincian tentang
fungsi ATP dan produksi dalam artikel ini.
Tubuh kita sepenuhnya tergantung pada energi yang diperoleh dari makanan yang
kita makan. Makanan mengalami banyak proses dan kemudian akhirnya
melepaskan ATP. ATP atau Adenosin Tri-Fosfat adalah unit energi sel. Ini adalah
salah satu sumber energi yang paling penting dan utama tubuh. Hal ini digunakan
di hampir semua fungsi dan diproduksi oleh dua proses utama: glikolisis dan
siklus asam sitrat (Krebs cycle). Tapi sebelum pemahaman tentang produksi
molekul-molekul Anda harus terlebih dahulu memahami struktur dan komposisi
molekul ATP.
B. Struktur Molekul suatu ATP
Molekul ATP terdiri dari basa purin, gula pentosa dan gugus fosfat. Basis
purin, adenin melekat pada atom karbon 1 'dari ribosa, yang merupakan gula
pentosa. Ketiga gugus fosfat yang melekat pada gula pentosa pada posisi atom
karbon 5 '. Berikut ini adalah struktur molekul ATP dengan konstituennya.
Energi disimpan dalam PPP atau ikatan fosfat yang dilepaskan ketika ikatan rusak
dan ATP mengkonversi menjadi ADP melalui proses hidrolisis yang juga dikenal
sebagai defosforilasi.
ATP + H2O → ADP + Pi + energi (30,6 KJ / mol)
Dalam reaksi di atas, ADP adalah Adenosin Di-Fosfat dan Pi adalah fosfat
anorganik. Reaksi menunjukkan pemecahan ATP dan pelepasan energi. Reaksi ini
juga dapat dibalik dan ADP dapat dikonversi menjadi ATP tetapi akan
membutuhkan jumlah energi yang sama yang dilepaskan selama proses yaitu 30,6
KJ. Proses ini dikenal sebagai kondensasi atau fosforilasi. Hal ini terjadi karena
molekul ATP adalah sangat tidak stabil dan akan dihidrolisis segera. Ikatan antara
gugus fosfat dalam molekul ATP lebih lemah daripada molekul ADP. Oleh
10
karena itu, kita dapat mengatakan bahwa kehadiran satu kelompok fosfat dapat
membuat perbedaan dalam produksi energi dan konsumsi molekul.
C. Produksi ATP
ATP diproduksi di tingkat respirasi seluler. Hal ini diproduksi dan dikonsumsi
dalam respirasi anaerobik serta aerobik. Produksi ATP terdiri dari tiga jalur utama
yaitu glikolisis, siklus Krebs atau siklus asam sitrat dan fosforilasi transpor
elektron atau oksidasi beta. Siklus asam sitrat glikolisis dan berada di bawah
respirasi selular. Mari kita memahami diagram respirasi sel dan tiga jalur secara
rinci.
Glikolisis
Ini adalah jalur pertama dari respirasi manusia. Dalam proses ini, satu molekul
glukosa diubah menjadi dua molekul piruvat yang digunakan sebagai komponen
utama dalam jalur berikutnya. Dalam prosesnya, 2 molekul ATP yang dirilis yang
dianggap sebagai molekul yang berat karena mereka memiliki banyak energi.
Energi ini disimpan dan digunakan oleh tubuh kemudian.
Siklus Krebs atau Siklus Asam Sitrat
Setelah glikolisis, jalur selanjutnya adalah siklus Krebs atau siklus asam sitrat.
Dua molekul piruvat yang dihasilkan dalam glikolisis tersebut teroksidasi dalam
proses yang melepaskan CO2. Molekul-molekul ATP yang dirilis dalam bentuk
produk samping dan diserap oleh mitokondria yang kemudian pasokan energi
untuk melakukan tugas yang berbeda. Proses ini juga menghasilkan 2ATP
molekul.
Elektron Transport Fosforilasi
Elektron dilakukan melalui NADH yang dihasilkan oleh glikolisis dan siklus
asam sitrat, dan FADH2 dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang diambil untuk
fosforilasi transpor elektron. Dalam proses ini 32 molekul ATP.
Oleh karena itu jumlah ATP yang dihasilkan dalam respirasi aerobik dalam
2 + 2 + 32 = 36.
Molekul ATP digunakan untuk berbagai tujuan. Jadi untuk semua orang yang
bertanya-tanya mengapa ATP merupakan molekul penting dalam metabolisme,
11
jawabannya adalah bahwa ATP memegang banyak energi yang digunakan dalam
proses metabolisme banyak. ATP adalah bagian penting dari fotosintesis dan
proses sintesis protein. Hal ini juga digunakan dalam kontraksi otot dan sangat
membantu dalam transportasi molekul melalui membran. Proses ini juga dikenal
sebagai transpor aktif. Mereka juga digunakan dalam mengirimkan sinyal dan
dalam proses sintesis DNA.
12
BAB IV
METABOLISME DALAM TUBUH MANUSIA
A. PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh
semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu
organism dengan lingkungannya. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup
mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk
mempertahankan hidupnya.
B. JENIS-JENIS METABOLISME
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :
Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih
kecil untuk dijadikan energy.
Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari
molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme,baik secara
mekanis maupun kimiawi.Metabolisme itu sendiri terdiri dari 2 proses
yaitu anabolisme(pembentukanmolekul) dan Katabolisme(Penguraian Pada
proses pencernaan makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian
dengan menggunakan molekul air).Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan
menguraikan polisakarida menjadi monosakarida
Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar
parotis di dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida)
menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan
molekul glukosa.makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan
mungkin tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan
ditelan.
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah
satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah
kemampuannya untuk mencerna kolagen.Kolagenmerupakan bahan daasar utama
jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan.
13
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan
pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini
merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein
meninggalkan lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan
polipeptida besar.Setelah memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah
sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim
proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun
kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase
kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu
penyerapan melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil
sintesis asam amino dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun
yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah
untuk digunakan di dalam jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak
di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3(amonia)
dan NH4OH (amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur
N.Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan
urea berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat
menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh
tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan
melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis
kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di
dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus
halus.Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel
mukosa pada dinding usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida
dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan
lemak tersenit akan diangkut menuju hati.
14
BAB V
NUTRISI
A. Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya
akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil
metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi
dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.
B. STATUS NUTRISI
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan
factor penting dalam menentukan status nutrisi
1. Keseimbangan Energi
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk
terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi ( Panas + kerja+ energi
simpanan)
2. Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan
yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan
karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu
kalori juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal
= 1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang
merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
Pengeluaran Energi
15
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR)
dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus =
(BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam,
Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176
kal/jam, Melukis 400 kal/jam. Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari
pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga
cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat
badan. Sebaliknya, jiak pemasukan lebih banyak dari pengeluaran energi
maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi akan disimpan
dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
Basal Metabolisme Rate
Bsal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan
kalori basal dipengaruhi oleh :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tinggi dan Berat Badan
4. Kalainan endokrin
5. Suhu Lingkungan
6. Keadaan Sakit
3.
Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI)
dan Ideal Body Weight (IBW).
Body Mass Index (BMI)
16
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB (kg) atau BB (pon) X 704,5
TB (m) TB (inci)2
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan
100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
1. Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain
2. Kegiatan mekanik oleh otot
3. Aktivitas otot dan syaraf
4. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone
5. Sekresi cairan pencernaan
6. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
7. Pengeluaran hasil sisa metabolisme
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
1. Peningkatan Basal Metabolisme Rate
2. Aktivitas tubuh
3. Faktor usia
4. Suhu Lingkungan
5. Penyakit atau status kesehatan
C. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan, pencampuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Sistem pencernaan
17
makanan terdiri atas : Saluran Pencernaan dan Organ-organ Asesoris
(tambahan).
D. NUTRIEN (ZAT-ZAT GIZI)
Elemen Nutrien / Zat Gizi
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan
sumber energi dari makanan , sedangakn vitamin, mineral dan air merupakan
substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur
metabolisme jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik
b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c. Sebagai pelindung dan pengatur
E. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan
jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan
energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk
asam lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida
18
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah
glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa
banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam
air susu baik susu ibu maupun susuhewan.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida
adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat
1. Sumber energi yang murah
2. Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
3. Membuat cadangan tenga tubuh
4. Pengaturan metabolisme tubuh
5. Untuk efesiensi penggunaan protein
6. Memberikan rasa kenyang
7. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan
lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap
melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah)
semua berbentuk
monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,
Galaktosa,
19
Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati
Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah
ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
PROTEIN
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam
jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis didalam tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam
amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan
yaitu:

Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.

Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.

Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.

Fungsi Protein
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic
koloid, keseimbangan asam.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Pengaturan metabolisme
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
Dalam bentuk kromosom, proein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.
Sumber protein
20
Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging,
telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung,
kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan
enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa
dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi
asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya
diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati.Asam-asam amino
disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan
sebagian digunakan untuk membuat protein darah. Karean protein dapat larut
dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan hampir tidak
tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian
dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu
asam organic dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam
organic dimanfaatkan sebagai sumber energi.
LEMAK
Lamak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi:
Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol
Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak
dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
Fungsi Lemak
Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi
akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
Memberikan asam-asam esensial
Sumber Lemak
21
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacangkacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak
mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging
sapi, kambing dan lainnya.
Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak
karena larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh darah dan
dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol
diubah menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan
menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan yang
disebut Colesterol.
MINERAL
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral
yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika
kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah
kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang temasuk dalam mikromineral
adalah klorida, yodium, iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :

Membangun jarigan tulang

Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh

Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf

Membuat berbagai enzim
VITAMIN
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan
dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin
dapat diklasifikasikan menjadi :
Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid,
serta vitamin c.
22
Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
AIR
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia.
Tubuh manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih
besar dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka
proporsi air dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada oang dewasa asupan
air antara 120-1500 cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal.
Selain itu, air yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per
hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya
1. Melalui keringat berlebih
2. Muntah
3. Diare
4. Gejala Dehidrasi
MASALAH-MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri dari :

Kekurangan Nutrisi

Kelebihan Nutrisi

Obesitas

Malnutrisi

Diabetes Melitus

Hipertensi

Jantung Koroner

Anoreksia
23
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI

Pengetahuan

Prasangka

Kebiasaan

Kesukaan
24
BAB VI
PENGERTIAN KARBONHIDRAT
A. Pengertian
Pengertian karbohidrat. Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik
yang melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri dari karbon, hidrogen, serta
oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi untuk makhluk hidup, terutama
sebagai sumber bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan, dan materi
pembangun (seperti selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan serta jamur).
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau dapat mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil serta
banyak juga mengandung gugus hidroksil. Istilah karbohidrat pada awalnya
digunakan pada golongan senyawa yang memiliki rumus (CH2O)n.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana yang terdiri dari satu
molekul gula sederhana disebut monosakarida, misalnya glukosa. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari berbagai molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat bercabangcabang
yang
disebut
polisakarida,
misalnya
pati.
Selain monosakarida dan polisakarida terdapat juga disakarida (rangkaian 2
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian dari beberapa monosakarida).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi dihasilkan
dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat
yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang
sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi
selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam
lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida
25
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah
glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa
banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam
air susu baik susu ibu maupun susuhewan.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida
adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat

Sumber energi yang murah

Sumber energi utama bagi otak dan syaraf

Membuat cadangan tenga tubuh

Pengaturan metabolisme tubuh

Untuk efesiensi penggunaan protein

Memberikan rasa kenyang

Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan
lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.

Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap
melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah)
semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,
Galaktosa,
26
Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati
Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah
ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
27
BAB VII
HORMON
A. Pengertian Hormon
Pengertian Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh organ tubuh
tertentu dari kelenjar endokrin yang berguna memacu fungsi organ tubuh tertentu.
Istilah hormon berasal dari bahasa
yunani
yaitu hormein, yang berarti
memacu, atau hormao berarti menggairahkan atau membangkitkan. Semua
organisme yang bersifat multiseluler termasuk manusia, hewan dan tumbuhan
memproduksi hormon. Hormon memiliki peranan dalam mengendalikan proses
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, kekebalan, dan pola dari hidup manusia.
Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin yang ada didalam tubuh,macammacam kelenjar endokrin adalah kelenjar hipotalamus, kelenjar tiroid, kelenjar
pankreas, kelenjar ovarium, kelenjar pencernaan, kelenjar hipofisis, kelenjar
timus, kelenjar adrenal. Hormon tidak memiliki saluran sehingga pada sekresinya
masuk pada aliran darah dengan mengikuti peredaran darah keseluruh tubuh, jika
sampai ke organ tertentu, hormon akan merangsang terjadinya suatu perubahan.
Perubahan tersebut biasanya terjadi pada waktu yang panjang seperti
pertumbuhan dan pemasakan seksual, namun ada juga hormon yang memiliki
waktu yang relatif pendek seperti kejadian menakutkan. Hormon memiliki banyak
fungsi dan peranan. Fungsi hormon adalah sebagai berikut
Fungsi Hormon Hormon sangat bermanfaat karena dari fungsi yang dilakukan
hormon pada organ tertentu.Fungsi hormon adalah sebagai berikut...

Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak pada seluruh
tubuh

Mengendalikan tekanan darah

Merangsang dalam pembentukan sel darah merah

Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem reproduksi

Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal

Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid
28

Mempertahankan
homeostasis
lingkungan sekitarnya)
(keseimbangan
keadaan
tubuh
dengan
29
BAB VIII
METABOLISME LEMAK DALAM TUBUH MANUSIA
A. PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh
semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu
organism dengan lingkungannya. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup
mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk
mempertahankan hidupnya.
B. JENIS-JENIS METABOLISME
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :
Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih
kecil untuk dijadikan energy.
Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari
molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh
C. PROSES METABOLISME
Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme,baik
secara mekanis maupun kimiawi. Metabolisme itu sendiri terdiri dari 2 proses
yaitu anabolisme (pembentukanmolekul) dan Katabolisme (Penguraian molekul).
Pada
proses
pencernaan
makanan,karbohidrat
mengalami
proses
hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air).Proses pencernaan
karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar
parotis di dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida)
menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan
molekul glukosa.makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan
30
mungkin tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan
ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk dipecah oleh
ptialin menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus
selama satu jam setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung
bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas
ptialin dari air liur dihambat oelh zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal
ini dikarenakan ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat PH
medium turun di bawah 4,0.
Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua
belas jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum
di pecah akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi
pankreas ini mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada
air liur,yaitu memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya.Namun,pati pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa
dan polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.
31
BAB IX
PROSES PENCERNAAN
A. Menelan
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Segera setelah gigitan pertama
pada makanan, maka proses pencernaan dimulai. Saat proses mengunyah
makanan menjadi bagian yang lebih kecil, maka kelenjar air liur akan
memproduksi air liur guna membantu memperhalus makanan. Selain itu, air liur
juga mengandung enzim yang mulai mencerna karbohidrat menjadi lebih kecil
agar dapat diserap oleh usus.
Lidah kemudian akan mendorong makanan yang sudah halus ke belakang mulut
menuju esofagus atau kerongkongan. Gerakan peristaltik dari otot halus kemudian
membawa makanan menuju perut.
B. Pencernaan pada lambung
Lambung yang tampak seperti kantong, memiliki dinding-dinding otot yang kuat
mengelilinginya. Selain menampung makanan, lambung juga berfungsi sebagai
penghancur dan penghalus makanan. Perut akan menghasilkan asam dan enzim
yang akan melanjutkan proses cerna makanan. Keluar dari perut, makanan akan
memiliki tekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut yang kemudian bergerak
ke usus halus. Di dalam lambung, proses pencernaan protein dimulai.
C. Pencernaan dan penyerapan pada usus halus
Jika diukur, usus halus memiliki panjang sekitar 6 meter yang terdiri dari tiga
bagian, yaitu usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). Di dalamnya, makanan akan kembali diproses dengan enzim
pencernaan yang diproduksi pankreas, dinding usus halus, dan cairan empedu dari
kantong empedu. Ketiganya akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan
pencernaan makanan agar menjadi unit-unit kecil yang bisa diserap ke dalam
pembuluh darah usus .
Enzim pencernaan secara kimiawi akan memecah molekul makanan kompleks
menjadi lebih sederhana, kemudian cairan empedu membantu proses pencernaan
mekanis yang memecah lemak sehingga menjadi partikel yang lebih kecil. Ketika
32
makanan melalui usus duabelas jari, berarti proses pencernaan selesai. Proses
berikutnya adalah penyerapan.
Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum. Di
sana terdapat banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili memiliki
fungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat terserap
dengan lebih efisien.
Selama proses penyerapan, molekul makanan akan memasuki aliran darah
melalui dinding usus. Pembuluh darah mikroskopik atau kapiler dalam vili akan
menyerap hasil pencernaan yang berupa protein dan karbohidrat, sedangkan
pembuluh getah bening dalam vili akan menyerap lemak.
Dari situ, aliran darah akan membawa makanan yang sudah dicerna menuju ke
hati. Sel-sel hati kemudian akan menyaring zat-zat berbahaya dalam darah. Hati
juga akan menyimpan vitamin larut dalam lemak serta nutrisi yang berlebihan,
seperti glukosa untuk disimpan sebagai cadangan. Cadangan nutrisi ini akan
dilepaskan ketika tubuh memerlukan energi ekstra misalnya ketika seseorang lari
marathon
D. Penyerapan pada usus besar
Sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar adalah sisa-sisa makanan yang
tidak dapat dicerna atau diserap dan air. Usus besar terdiri dari enam bagian,
dimulai dari sekum, kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon
sigmoid, dan diakhiri dengan rektum. Tugas utama usus besar adalah menyerap
air dan mineral dari sisa makanan tersebut sehingga membuatnya menjadi lebih
padat dan membentuk tinja. Gerak peristaltik kemudian akan mendorong tinja
menuju rektum hingga dikeluarkan melalui anus.
33
BAB XI
PROSES ABSORPSI DALAM TUBUH MANUSIA
A. Pengertian
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gayagaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
B. Fungsi Absorbsi
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh :
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin
Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor
hingga suhu 550C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada
tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 –
40%. Bagian terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air
pendingin bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan
formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact
dengan air proses.
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam nitrat
Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom
absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO 2 dan
reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai
empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan
absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu
asam nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan
34
asam nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak
lebih dari 200 ppm.
35
BAB XII
PROSES REABSORPSI DALAM TUBUH MANUSIA
A. SISTEM REABSORPSI
Sistem reabsorpsi makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan, pencampuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Sistem pencernaan
makanan terdiri atas : Saluran Pencernaan dan Organ-organ Asesoris
(tambahan).
B. NUTRIEN (ZAT-ZAT GIZI)
Elemen Nutrien / Zat Gizi
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan
sumber energi dari makanan , sedangakn vitamin, mineral dan air merupakan
substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur
metabolisme jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
d. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik
e. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
f. Sebagai pelindung dan pengatur
C. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan
36
jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan
energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk
asam lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah
glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa
banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam
air susu baik susu ibu maupun susuhewan.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida
adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat
8. Sumber energi yang murah
9. Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
10. Membuat cadangan tenga tubuh
11. Pengaturan metabolisme tubuh
12. Untuk efesiensi penggunaan protein
13. Memberikan rasa kenyang
14. Sumber Karbohidrat
37
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan
lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap
melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah)
semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,
Galaktosa,
Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati
Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah
ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
PROTEIN
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam
jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis didalam tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam
amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan
yaitu:

Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.

Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.

Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.

Fungsi Protein
38
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic
koloid, keseimbangan asam.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Pengaturan metabolisme
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
Dalam bentuk kromosom, proein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.
Sumber protein
Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging,
telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
39
BAB XIII
O2 DAN CO2
A. PENGERTIAN
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel
tubuh. Oksigenasiadalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2)
sebagai hasil sisa oksidasi.
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi
(pernafasan), kardiovaskuler dan hematology
SISTEM PERNAFASAN
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma,
isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan
istirahat frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses
oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
Ventilasi
Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan paru-paru, jumlahnya
sekitar 500 ml. Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang
elastis serta persyarafan yang utuh. Otot pernapasan inspirasi utama adalah
diagfragma.Diafragma dipersyarafi oleh saraf frenik, yang keluarnya dari medulla
spinalis pada vertebra servikal keempat.
Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
antara intrapleura dengan tekanan atmosfer, dimana pada inspirasi tekanan
intrapleural lebih negative (725 mmHg) daripada tekanan atmosfer (760 mmHG)
sehingga udara masuk ke alveoli.
Kepatenan Ventilasi terganutung pada faktor :

Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan
menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru-paru.
40

Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan

Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru

Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal interkosa,
internal interkosa, otot abdominal.
Perfusi Paru
Perfusi paru adalah gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,
dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri
pulmonaris dari ventrikel kanan jantung.Darah ini memperfusi paru bagian
respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaan oksigen dan karbondioksida di
kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi
paru bersifat fleksibel dan dapat mengakodasi variasi volume darah yang besar
sehingga digunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan voleme atau tekanan
darah sistemik.
Difusi
Oksigen terus-menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke dalam aliran
darah dan karbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke dalam
alveoli. Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke
area konsentrasi rendah. Difusi udara respirasi terjadi antara alveolus dengan
membrane kapiler. Perbedaan tekanan pada area membran respirasi akan
mempengaruhi proses difusi. Misalnya pada tekanan parsial (P) O2 di alveoli
sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg
sehingga oksigen akan berdifusi masuk ke dalam darah. Berbeda halnya dengan
CO2 dengan PCO2 dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada alveoli 40 mmHg
maka CO2 akan berdifusi keluar alveoli
41
BAB XIV
PROSES PRENYAKIT
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyababkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Penyakit bersifat objektif, sedangkan rasa sakit bersifat subjektif.
Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya tidak
jarang ditemukan seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit,
sebaliknya tidak jarang ditemukan seseorang yang mengeluh sakit padahal tidka
ditemukan penyakit apapun pada dirinya
Sakit juga dapat diartikan sebagai kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan / tekanan sehingga
timbul pada gangguan pada sistem / fungsi dari tubuh. Definisi sakit sendiri
senantiasa
mengalami
perkembangan
seiring
dengan
kemajuan
dan
perkembangan zaman serta IPTEKS.
A. Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit
1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.
2. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan
terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan
kedudukan manusia
dalam Iingkungan).
3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan
keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati
membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan
dilengkapi teori imunitas.
6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan
epidemiologis.
7. Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab
dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.
42
B. Konsep Dasar Terjadinya Penyakit
Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic Triangle)
Komponen: host,
agent,
environment. Perubahan
pada
salah
satu
faktor/komponen akan mengubah keseimbangan . Hubungan ketiga komponen
digambarkan sebagai tuas dalam timbangan: environment sebagai penumpu.
Roda (Wheel)
Memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya
penyakit dengan tidak mementingkan pentingnya agent. Besarnya peran dari
masing-masing faktor bergantung pada penyakit yang bersangkutan.
Jaring-jaring sebab akibat (The Web of causation)
Suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan
sebagai akibat dari serangkaian proses sebab-akibat . Penyakit dapat dicegah
dengan memotong rantai pada berbagai titik.
C. Teori Terjadinya Penyakit
Teori Contagion
Di Eropa, epidemi sampar, cacar dan demam tifus merajalela pada abad ke-14 dan
15. Keadaan buruk yang dialami manusia pada saat itu telah mendorong lahirnya
teori bahwa kontak dengan makhluk hidup adalah penyebab penyakit menular.
Konsep itu dirumuskan oleh Girolamo Fracastoro (1483-1553). Teorinya
menyatakan bahwa penyakit ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui zat
penular (transference) yang disebut kontagion.
Menurut teori ini penyakit terjadi karena proses kontak atau bersinggungan
dengan sumber penyakit. Pada masa ini telah ada pemikiran konsep penularan
yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit kusta diMesir.Teori ini tentu
dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu di mana penyakit yang
melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi karena adanya kontak
langsung. Konsep itu dirumuskan oleh Girolamo Fracastoro (1483-1553).
Teorinya menyatakan bahwa penyakit ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui zat penular (transference) yang disebut kontagion. Fracastoro
membedakan tiga jenis kontagion, yaitu
43
Jenis kontagion yang dapat menular melalui kontak langsung, misalnya
bersentuhan, berciuman, hubungan seksua
Jenis kontagion yang menular melalui benda-benda perantara (benda tersebut
tidak tertular, namun mempertahankan benih dan kemudian menularkan pada
orang lain) misalnya melalui pakaian, handuk, sapu tangan.
Jenis kontagion yang dapat menularkan pada jarak jauh
Pada mulanya teori kontagion ini belum dinyatakan sebagai jasad renik atau
mikroorganisme yang baru karena pada saat itu teori tersebut tidak dapat
diterima dan tidak berkembang. Tapi penemunya, Fracastoro, tetap dianggap
sebagai salah satu perintis dalam bidang epidemiologi meskipun baru
beberapa abad kemudian mulai terungkap bahwa teori kontagion sebagai jasad
renik. Karantina dan kegiatan-kegiatan epidemik lainnya merupakan tindakan
yang diperkenalkan pada zaman itu setelah efektivitasnya dikonfirmasikan
melalui pengalaman praktek
Teori Hipocrates (460-377 SM)
Hipocrates berpendapat bahwa sakit bukan disebabkan oleh hal-hal yang
bersifat supranatural tetapi ada kaitannya dengan elemen-elemen bumi, api,
udara, air yang dapat menyababkan kondisi dingin, kering, panas dan lembab.
Kondisi ini dapat berpengaruh pada cairan tubuh, darah, cairan empedu
kuning dan empedu hitam. Pada zaman ini hipocrates telah menghubungkan
antara kejadian sakit dengan faktor lingkungan. Ia mengemukakan teori
tentang sebab musabab penyakit, yaitu bahwa:
Penyakit
terjadi
Penyakit berkaitan
karena
adanya
dengan
kontak
dengan
lingkungan
jasad
eksternal
hidup,
dan
maupun
internal seseorang.Teori itu dimuat dalam karyanya berjudul “On Airs, Waters
and Places”. Hippocrates juga merujuk dan memasukkan ke dalam teorinya
apa yang sekarang disebut sebagai teori atom, yaitu segala sesuatu yang
berasal dari partikel yang sangat kecil. Teori ini kemudian dianggap tidak
benar oleh kedokteran modern. Menurut teorinya, tipe atom terdiri dari empat
jenis: atom tanah (solid dan dingin), atom udara (kering), atom api (panas),
44
atom air (basah). Selain itu ia yakin bahwa tubuh tersusun dari empat zat:
flegma (atom tanah dan air), empedu kuning (atom api dan udara), darah
(atom api dan air) dan empedu hitam (atom tanah dan udara). Penyakit
dianggap terjadi akibat ketidakseimbangan cairan sementara demam dianggap
terlalu banyak Teori ini mampu menjawab masalah penyakit yang ada pada
waktu itu dan dipakai hingga tahun 1800-an. Kemudian ternyata teori ini tidak
mampu menjawab tantangan berbagai penyakit infeksi lainnya yang
mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit. Hipocrates (460-377
SM), yang dianggap sebagai Bapak Kedokteran Modern, telah berhasil
membebaskan hambatan-hambatan filosofis pada zaman itu yang bersifat
spekulatif dan superstitif (tahayul) dalam memahami kejadian penyakit
Teori
Humoral
Dikenal
dalam
kehidupan
masyarakat
China
yang
beranggapan bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan
dalam tubuh. Dikatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat macam
cairan yaitu putih, kuning, merah dan hitam. Bila terjadi ketidakseimbangan
akan menyebabkan penyakit, tergantung dari jenis cairan yang dominan.
Teori Miasma Kira-kira pada awal abad ke-18 mulai muncul konsep miasma
sebagai dasar pemikiran untuk menjelaskan timbulnya wabah penyakit.
Konsep ini dikemukakan oleh Hippocrates. Miasma atau miasmata berasal
dari kata Yunani yang berarti something dirty (sesuatu yang kotor) atau bad
air (udara buruk). Miasma dipercaya sebagai uap yang dihasilkan dari sisasisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan, barang yang membusuk
atau dari buangan limbah yang tergenang, sehingga mengotori udara, yang
dipercaya berperan dalam penyebaran penyakit. Contoh pengaruh teori
miasma adalah timbulnya penyakit malaria. Malaria berasal dari bahasa Italia
mal dan aria yang artinya udara yang busuk. Pada masa yang lalu malaria
dianggap sebagai akibat sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang
ada di rawa-rawa. Penduduk yang bermukim di dekat rawa sangat rentan
untuk
terjadinya
malaria
karena
udara
yang
busuk
tersebut.
Pada waktu itu dipercaya bahwa bila seseorang menghirup miasma, maka ia
45
akan terjangkit penyakit. Tindakan pencegahan yang banyak dilakukan adalah
menutup rumah rapat-rapat terutama di malam hari karena orang percaya
udara malam cenderung membawa miasma. Selain itu orang memandang
kebersihan lingkungan hidup sebagai salah satu upaya untuk terhindar dari
miasma tadi. Walaupun konsep miasma pada masa kini dianggap tidak masuk
akal, namun dasar-dasar sanitasi yang ada telah menunjukkan hasil yang
cukup efektif dalam menurunkan tingkat kematian.
Dua puluh tiga abad kemudian, berkat penemuan mikroskop oleh Anthony
van Leuwenhoek, Louis Pasteur menemukan bahwa materi yang disebut
miasma tersebut sesungguhnya merupakan mikroba, sebuah kata Yunani yang
artinya kehidupan mikro (small living) Penyakit timbul karena sisa dari
mahluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan
lingkungan. Pada zaman itu orang percaya bila seseorang menghirup miasma
atau uap busuk tadi maka ia akan terjangkit penyakit. Sebagai pencegahannya
rumah-rumah dianjurkan ditutup rapat terutama pada malam hari dan tidak
banyak keluar malam karena dipercaya miasma muncul terutama pada waktu
malam. Selain itu masyarakat juga percaya bahwa miasma dapat dihalau atau
diatasi dengan jalan membakar ramuan/ kemenyan (dupa) dan bisa juga diusir
dengan bunyi-bunyian keras seperti bel gereja, bedug, petasan, dll. Pada
zamannya teori miasma lebih dipercaya dan dapat diterima daripada teori
contagion yang dicetuskan oleh Fracastoro karena uap busuk lebih bisa
diamati dan tercium baunya.
Download