diktat kuliah kalkulus peubah banyak

advertisement
DIKTAT KULIAH
KALKULUS PEUBAH BANYAK
(IE-308)
BAB 4
PENERAPAN TURUNAN PARSIAL
Diktat ini digunakan bagi mahasiswa
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha
Ir. Rudy Wawolumaja M.Sc
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2012
Diktat ini disusun berdasarkan “Calculus III” oleh Paul Dawkins, Lamar University dengan penyesuaian berupa penerjemahan, pengurangan
dan penambahan dari sumber-sumber lainnya.
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
BAB 4. PENERAPAN TURUNAN PARSIAL
4.1. Bidang Singgung dan pendekatan Linear
Bila P adalah titik di
dan
datar tegak/vertikal
dan bila
bidang datar tegak
kurva irisan
Jadi bila
trace
, maka
dan
menyatakan kurva irisan/trace
menyatakan kurva irisan/trace
dengan bidang
terhadap
adalah kemiringan garis singgung terhadap
adalah kemiringan garis singgung terhadap kurva irisan
adalah garis singgung terhadap trace
dan
.
adalah garis singgung terhadap
.
Maka pada bidang singgung terdapat dua garis
dan . dan secara geometris bidang
singgung tersebut menyinggung permukaan fungsi, analogi seperti juga garis singgung
menyinggung kurva fungsi pada Kalkulus 1 . Dan garis singgung dikatakan menyinggung
kurva fungsi pada titik singgung dan sejajar / paralel dengan kurva fungsi pada titik singgung.
Demikian juga bidang singgung adalah bidang datar yang menyinggung fungsi permukaan
pada titik singgung P dan sejajar / paralel dengan permukaan fungsi tersebut pada titik
singgung P.
Sehingga pada titik P berlaku baik untuk fungsi permukaan , juga bidang singgung:
Bila bidang singgung dinyatakan dengan persamaan bidang datar secara umum adalah:
Dimana
ulang menjadi:
adalah sebuah titik di bidang tersebut. Persamaan tersebut dapat ditulis
Dan bila,
Persamaan bisa ditulis menjadi,
Berikut ini kita akan melihat apa A dan B dalam hubungan bidang singgung dengan fungsi
permukaan.
Bila kita menahan y tetap, yaitu bila
. Maka persamaan bidang singgung menjadi,
Persamaan diatas menyatakan persamaan suatu garis, dan garis ini haruslah garis singgung
pada fungsi permukaan di
Jadi persamaan,
. Dan A adalah kemiringan dari garis singgung ini.
Adalah persamaan garis
dan kemiringan dari
Sehingga dapat dituliskan,
pada titik singgung P adalah
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
.
Halaman 69
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Bila kita menahan x tetap pada
persamaan bidang singgung menjadi,
Dan persamaan diatas juga menyatakan persamaan garis
singgung sebesar B atau
Jadi,
dengan kemiringan pada titik
.
Persamaan bidang singgung dengan fungsi permukaan
Sehingga karena
UK Maranatha 2012
pada
adalah,
dapat ditulis ulang persamaan bidang singgung sebagai:
Contoh 4.1.1. Dapatkan persamaan bidang singgung
at
.
Persamaan bidang singgung adalah:
Bidang singgung memberi gambaran dan cara untuk melakukan pendekatan pada suatu
permukaan sekitar sebuah titik. Sehingga memberikan persamaan pendekatan linear
sebagai,
Dengan kata lain, bila (x,y) adalah dekat/sekitar maka kita dapat mendekati nilai:
Contoh 4.1.2. Dapatkan pendekatan linear untuk
Jawab
pada titik
.
Bidang singgung / pendekatan linier, adalah
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 70
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Gambar 4.1. Bidang singgung terhadap permukaan
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
UK Maranatha 2012
pada titik (-4,3)
Halaman 71
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
4.2. Minimum Lokal dan Maximum Lokal (Relatif minimum dan maximum)
Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana menemukan maximum lokal dan minimum
lokal dalam fungsi 2 variabel.
Definisi dari relatif extrema dari fungsi 2 variabel identik dengan fungsi 1 variabel, hanya
bedanya kita berurusan dengan 2 variabel. Berikut ini definisi dari maximum lokal dan
minimum lokal dari fungsi 2 variabel.
Definisi
1. Suatu fungsi
memiliki minimum lokal pada titik
untuk setiap titik
2. Suatu fungsi
bila
dalam daerah/region sekitar/bersebelahan
memiliki maximum lokal pada titik
.
bila
untuk setiap titik
dalam daerah/region sekitar/bersebelahan
.
Definisi ini menyatakan bahwa minimum lokal adalah bukan nilai terkecil dari fungsi tapi
terkecil pada daerah bersebelahan, artinya untuk titik sekitar
nilai titik tetangga
bersebelahan (a,b) akan bernilai lebih besar dari
. Diluar daerah tetangga dekat sangat
mungkin ada nilai fungsi yang lebih kecil. Demikian juga maximum lokal.
Berikut konsep titik kritis pada fungsi 2 variabel.
Pada definisi titik kritis untuk 1 variabel, titik x=c adalah titik kritis fungsi
bila salah
satu kondisi berikut terjadi, yaitu
atau
tidak ada.
Definisi titik kritis untuk fungsi 2 variable adalah sbb. :
Definisi
Titik
berlaku,
adalah titik kritis dari
1.
(atau
2.
dan/atau
bila salah satu kondisi dari dua syarat dibawah
dan
),
tidak ada.
Teorema
Jika titik
dari
adalah extrema lokal dari fungsi
dan kita akan mendapatkan
maka
adalah juga titik kritis
.
Catatan bahwa TIDAK semua titik kritis adalah titik extrema lokal, tapi semua titik extrema
lokal adalah titik kritis.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut fungsi :
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 72
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Turunan parsial orde pertama ,
Titik dimana kedua turunan diatas adalah 0 terjadi pada, (0,0) dengan demikian (0,0) adalah
titik kritis dari fungsi diatas. Berikut grafik dari fungsi tersebut.
Gambar 4.2.
Perhatikan titik kritis
bukan titik extreme (max/min), karena sekitarnya/bertetangga ada
nilai lebih besar & lebih kecil.
Jenis titik kritis ini disebut: titik pelana / saddle points.
Teorema
Bila
adalah titik kritis
dan turunan kedua dari turunan parsial adalah kontinu
dalam suatu daerah yang memuat
. Dan bila D didefinisikan,
Kita memperoleh beberapa klasifikasi dari titik kritis dengan kondisi.
1. Jika
dan
maka didapat minimum lokal pada
.
2. Jika
dan
maka didapat maximum lokal pada
.
3. Jika
maka titik
adalah titik pelana/saddle point.
4. Jika
maka titik
mungkin minimum lokal, maximum lokal atau titik
pelana/saddle point. Dengan kata lain kita tidak tahu, tidak ada kesimpulan,
Perhatikan pada kondisi
maka
dan
akan memiliki tanda yang
sama (pos/neg), jadi kalau
bertanda positif, maka
juga akan bertanda
positif dan sebaliknya kalau negatif. Artinya bisa ditetapkan max atau minimum (ingat pada
kalkulus 1 syarat pos negatif, turunan kedua <0 , extrema =maks, turunan kedua>0, extrema
= minimum.
Contoh 4.2.1. Temukan dan klasifikasi titik kritis fungsi
Solusi
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
.
Halaman 73
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Pertama kita cari turunan orde pertama turunan parsial(utk mendapat titik kritis) kemudian
dapatkan turunan orde kedua turunan parsial(utk mengklasifikasi titik kritis).
Untuk mendapatkan titik kritis:
Persamaan diatas tidak linear, tapi masih mudah utk dipecahkan.
Dengan memasukkan kepersamaan kedua, didapat
Solusi nya:
atau
. kemudian
sehingga didapat titik kritis
Jadi, kita telah mendapat 2 titik kritis.
Sekarang kita menentukan klasifikasinya. Untuk itu kita perlu dicari D. Berikut rumus umum
dari D:
Masukkan titik kritis dalam persamaan diatas:
:
Jadi untuk
D adalah negative sehingga klasifikasinya adalah saddle point.
:
Untuk
D adalah positif dan
Gambaran yang lebih jelas.
positif, kesimpulkan kita dapat minimum lokal.
Gambar 4.3.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 74
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Contoh 4.2.2. Temukan dan klasifikasi titik kritis
Solusi
Turunan pertama & kedua f(x,y) adalah:
Utk mendapatkan titik kritis, kondisi berikut:
Pemecahan persamaan diatas adalah sbb.:
Jadi
atau
Untuk --:
.
:
Jadi, untuk
Dan untuk
kita mendapat titik kritis,
kita mendapat titik kritis,
Untuk menentukan jenis titik kritis, kita menghitung D.
Untuk :
:
:
:
Sehingga dapat disimpulkan untuk titik-titik kritis, jenisnya adalah:
(0,0)
: Maximum Lokal
(0,2)
: Minimum Lokal
(1,1)
: Titik Pelana
(-1,1) : Titik Pelana
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 75
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Berikut gambar fungsi:
Gambar 4.4.
Contoh 4.2.3. Tentukan koordinat titik pada bidang/plane
jarak terdekat pada titik
Solusi
Misal
yang mempunyai
.
adalah setiap titik yang terdapat dibidang. Jarak titik ini terhadap titik
, didapat dari rumus,
Kita sudah mendapat model pemecahan masalah diatas dengan mengidentifikasi masalah
menjadi menemukan nilai minimum dari persamaan diatas.
Titik
yang memberi nilai minimum pada persamaan diatas adalah titik pada bidang
yang mempunyai jarak terdekat ke titik
.
Sampai disini kita telah memodelkan pemecahan permasalahan diatas, namun ada perbedaan
dengan contoh2 yang sudah dibahas, yaitu disini fungsi d adalah fungsi x, y dan z sedangkan
yang lalu kita berurusan fungsi x dan y . Tapi bila dilihat lebih jauh hal ini tidak terlalu sulit.
Komplikasi ini bisa dipecahkan bila kita melihat persamaan bidang dan menyusunnya ulang
sebagai,
Memasukkan nilai z kepersamaan d (jarak) kita memperoleh persamaan jarak sbb,
Disini kita menemukan operasi akar yang merupakan komplikasi berikut, kita bisa
sederhanakan dengan menghilangkan akar tersebut dengan pangkat 2, karena kita tahu
menemukan titik minimum dari d adalah juga ekivalen menemukan titik minimum dari
.
Jadi, kita modifikasi formulasi atau model masalah kita menjadi mendapatkan nilai minimum
dari
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 76
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Walaupun kita telah merumuskan permasalah jarak terdekat bidang ketitik
menjadi
mencari minimum dari persamaan
kita
perlu berhati-hati disini. Kehati-hatian pertama, karena dari teori yang telah kita bahas bahwa
dari suatu persamaan fungsi kita dapat menemukan titik kritis dan kemudian menentukan
klasifikasi dari titik kritis diatas, apakah max atau min atau saddle point. Sedangkan disini
kita sudah langsung menetapkan mencari minimum. Kehati-hatian kedua yaitu dari teori
yang kita bahas adalah mencari extreme lokal sedang yang diminta adalah minimum global.
Mari kita lanjutkan dengan mencari nilai turunan pertama dan kedua dari turunan parsial
fungsi
.
Dan dalam prosesnya kita akan temukan barangkali ke hati2an kita menjadi tidak relevan.
Kita dapat kan turunan orde pertama dan kedua dari turunan parsial fungsi
adalah sbb.:
Disini tanpa menentukan titik kritis kita dapat menghitung D .
Jadi dalam persoalan contoh 3 ini, kita mendapatkan nilai D yang selalu positif dan juga nilai
juga selalu positif untuk apapun nilai x,y, jadi setiap titik kritis yang didapat
dijamin titik tersebut klasifikasinya minimum lokal. Kehati-hatian pertama menjadi tidak
relevan.
Selanjutnya kita temukan titik kritis, dengan mencari solusi dari persamaan :
Persamaan pertama diatas dapat dituliskan sbb.:
Kita masukkan nilai x kedalam persamaan kedua dan didapat:
Kita substitusi lagi ke persamaan
dan kita mendapatkan
.
Jadi, disini kita mendapatkan titik kritis tunggal :
. Dan kita tahu bahwa titik kritis
tersebut adalah minimum lokal dan karena titik kritis tersebut adalah tunggal kita tahu tidak
ada titik lain yang potensial menjadi titik eksteem, sehingga kehati-hatian kedua sudah
terjawab. Kita telah menemukan koordinat x dan y pada bidang selanjutnya kita dapat
mencari koordinat z dengan memasukkan nilai x & y kedalam persamaan bidang :
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 77
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Sehingga, titik pada bidang yang mempunyai jarak terdekat pada titik
UK Maranatha 2012
adalah
.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 78
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
4.3. Minimum Global dan Maximum Global (Absolut Minimum dan Maximum)
Pada bab ini kita akan meninjau lebih luas lagi dibanding yang bab lalu. Pada bagian
sebelumnya kita diminta untuk menemukan dan meng klasifikasi semua titik kritis sebagai
titik minimum lokal, maximum lokal dan atau titik pelana. Pada bagian ini kita akan
mengoptimumkan sebuah fungsi, artinya menetapkan minimum global dan/atau maximum
global dari suatu fungsi, pada suatu daerah (region) yang diberikan dalam
. Yang
dimaksud dengan pada suatu domain/daerah dalam
berarti dalam suatu domain di bidang
xy (xy-plane). Untuk itu kita akan menetapkan beberapa definisi.
Definisi
1. Suatu daerah dalam
disebut tertutup / closed bila daerah tersebut meliputi batasnya /
boundary. Suatu daerah disebut terbuka / open bila titik-titik pada batasnya / boundary
points tidak termasuk.
2. Suatu daerah dalam
disebut terbatas / bounded bila terliput/tercakup secara tuntas
dalam suatu cakram atau daerah yang memiliki batas-batas atau diliputi garis batas yang
terbatas (finite) bukan tidak terbatas (infinite)
Penjelasan definisi closed/tertutup. Kita katakan suatu daerah tertutup bila batasnya termasuk
daerah tersebut. Untuk lebih jelas, sebagai contoh suatu segi empat. Dibawah ini dua definisi
suatu segi empat, yang pertama open/terbuka dan kedua closed/tertutup.
Dalam kasus pertama diatas (open), titik/garis batasnya tidak termasuk, dalam kasus kedua
(close) region/daerah meliputi garis batasnya .
Konsep bounded, open and closed adalah konsep yang penting dan berikut ini teorema nilai
ekstrem.
Teorema Nilai Extreme
Jika
ada dalam
fungsi kontinu dalam himpunan D yang tertutup dan terbatas, dan himpunan D
maka terdapat titik-titik dalam D,
dan
sehingga
adalah maximum global dan
adalah minimum global dari fungsi f dalam D.
Catatan teorema ini TIDAK memberi petunjuk dimana minimum global atau maximum
global terjadi. Teorema ini hanya menyatakan ada max global & min global. Minimum
global dan/atau maximum global dapat ditemui di dalam daerah atau pada batas (boundary)
dari daerah.
Proses dasar untuk menemukan nilai maximum global dan minimum global adalah hampir
sama dengan proses pada Kalkulus dasar, hanya sekarang kita ada dalam fungsi 2 variabel,
proses tersebut adalah sbb.:
Algoritma menemukan Extrema Global
1. Temukan semua titik2 kritis dari fungsi didalam daerah D and tetapkan nilai fungsi pada
titik2 tersebut.
2. Temukan semua extrema dari fungsi pada garis batas (boundary).
3. Nilai terkecil dan terbesar yang didapat dalam kedua langkah diatas adalah nilai minimum
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 79
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
global dan nilai maximum global.
Perbedaan utama proses ini dengan proses yang digunakan Kalkulus I adalah
“batas/boundary” dalam Kalkulus I adalah dua titik jadi tidak dibutuhkan kerumitan pada
langkah 2.
Contoh 4.3.1. Temukan titik minimum global dan maximum global dari
pada daerah segi empat/ rectangle yang didefinisikan sebagai
dan
.
Pertama kita tinjau Daerah/Domain/Region segi empat yang dimaksud.
Gambar4.5.
Garis batas segi empat/rectangle adalah sbb.:
Sisi kanan : x=1 , −1 ≤ 𝑦 ≤ 1
Sisi kiri : x=-1, −1 ≤ 𝑦 ≤ 1
Sisi atas : y = 1, −1 ≤ 𝑥 ≤ 1
Sisi bawah : y =-1, −1 ≤ 𝑥 ≤ 1
Sekarang kita mulai dengan kedua langkah algoritma diatas.
Kita mulai langkah 1 dengan menemukan titik-titik kritis didalam domain. Untuk itu kita
membutuhkan kedua turunan pertama( first order derivatives).
Perhatikan karena disini kita tidak perlu mengklasifikasi titik kritis (apa max atau min), kita
tidak perlu turunan kedua (second order derivatives). Untuk mendapatkan titik kritis kita
perlu menyelesaikan persamaan berikut:
Persamaan kedua sama dengan:
Memasukan persamaan diatas ke persamaan pertama kita dapat,
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 80
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Solusi persamaan diatas adalah
atau
. Batasan daerah adalah
. Sehingga nilai x yang dipakai adalah x=0, sedangkan solusi kedua
diabaikan atau dibuang.
Dengan memasukkan
kedalam persamaan untuk y, didapatkan,
Dalam hal ini, didapatkan nilai kritis tunggal, yaitu
pada titik kritis.
. Sekarang kita mencari nilai fungsi
Langkah pertama dari algoritma diatas telah selesai, dilanjutkan kelangkah kedua yaitu
menemukan nilai extrema global pada garis batas (dalam hal ini batas segi empat)
Kita mulai dengan garis batas kanan. Garis batas kanan didefinisikan sbb.:
Kita lihat pada garis batas kanan nilai x tetap
.
Kita definisikan fungsi baru g(y) dari f (x,y) dengan nilai x=1,
Sekarang kita perlu menemukan nilai extrema of
sepanjang garis batas kanan(right
side) yang sama dengan menemukan nilai extrema
dalam range
.
Kita mencari titik kritis g(y) pada range
dan kemudian menetapkan nilai
pada titik kritis tersebut dan pada titik ujung dari range y.
Hal tsb dilakukan sbb.:
Nilai g pada titik y=-1 (titik ujung), y=1 (titik ujung) dan y=1/4 adalah sbb.:
Kita kembalikan dari definisi
ke fungsi
.
Proses diatas kita ulang lagi untuk garis batas kiri yang didefinisikan sbb.:
Kita definisikan fungsi baru g (y) = f(-1,y), sbb.:
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 81
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Kita dapatkan fungsi yang sama seperti yang kita lakukan diatas, hal ini kebetulan saja untuk
kasus2 lain tidak perlu seperti ini.
Sehingga kita dapatkan titik kritis
dan kita dapatkan nilai fungsi pada titik kritis sbb.:
Kita lanjutkan pada proses garis batas atas,
Kita definisikan fungsi baru h(x), dimana dari f (x,y) dimana y=1,
Kita perlu menemukan extrema dari
Pertama temukan nilai kritis
pada range
.
Nilai fungsi dari titik kritis x=0 dan titik ujung x=-1, x=1 adalah:
Kita kembalikan dari definisi
ke fungsi
.
Terakhir kita lanjutkan pada proses garis batas bawah yang di definisikan ,
Kita definisikan fungsi baru h(x), dimana dari f (x,y) dimana y= -1,
Titik kritis untuk fungsi ini,
Nilai fungsi dari titik kritis x=0 dan titik ujung x=-1, x=1 adalah:
Kita kembalikan dari definisi
ke fungsi
.
Proses panjang diatas memberi hasil akhir:
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 82
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Nilai minimum global adalah pada
UK Maranatha 2012
karena memberi nilai paling kecil dari hasil akhir
diatas dan nilai maximum global adalah pada
dan
karena kedua titik ini
memberi nilai terbesar pada hasil akhir diatas.
Berikut ini gambar fungsi diatas dengan batasan domain x,y yang didefinisikan dalam segi
empat.
Gambar 4.6.
Contoh 4.3.2. Temukan minimum global dan maximum global dari
dari lingkaran dengan radius 4,
Solusi
Langkah pertama kita menemukan titik kritis fungsi didaerah didalam lingkaran, dengan
menghitung turunan pertama fungsi terhadap x lalu terhadap y,
Untuk mendapat titik kritis, kedua persamaan diatas bernilai 0,
Kita dapatkan
dan
. Sehingga titik kritsi fungsi adalah
, yaitu titik
didalam lingkaran dengan radius = 4. Nilai fungsi pada titik kritis (0,3) adalah sbb.:
Langkah kedua menemukan titik kritis pada garis batas, dalam hal ini berbentuk lingkaran :
Kita pecahkan dengan memasukkan
kedalam
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
dan mendapat fungsi y sbb.:
Halaman 83
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Kita mendapatkan fungsi 1 variabel dan kita cari nilai extrema dari fungsi dengan range
.
Turunan pertama dari fungsi diatas adalah sbb.:
Nilai fungsi pada titik kritis dan titik ujung,
Titik kritis didapat dengan memasukkan nilai y ke
Nilai fungsi
kita kembalikan ke
, sbb.:
., didapat:
Jadi dengan membandingkan nilai nilai fungsi pada titik kritis
diatas, kita temukan bahwa minimum global terjadi di
yang kita dapatkan
dan maximum global terjadi
pada
dan
.
Berikut ini gambar dari fungsi dengan range lingkaran.
Gambar 4.7.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 84
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
4.4. Lagrange Multipliers
Pada bab yang lalu kita telah menyentuh masalah optimasi suatu fungsi yang bounded dan
closed, yaitu mencari absolute extrema. Kita melakukannya dengan mencari semua titik kritis
didalam region/domain, juga pada garis batas dan memasukkan titik-titik kritis tersebut dalam
fungsi untuk mendapat nilai fungsi. Titik kritis tersebut adalah titik-titik yang potensial
menjadi titik optimal. Dan dari nilai fungsi yang didapat kita membandingkannya dan
menetapkan mana yang absolut minimum dan yang absolut maksimum. Secara umum
algoritma tersebut cukup baik, namun seperti kita ketahui bahwa melakukan prosedur /
algoritma menemukan absolute ekstreem yang telah dibahas merupakan proses panjang.
Pada bagian ini kita akan mempelajari alternatif cara untuk mengoptimasi suatu fungsi
dengan suatu kriteria pembatas (objective: min/max function subject to given constraint).
Constraint(s) / pembatas dapat berupa persamaan yang dinyatakan sebagai batas region (the
boundary of a region) walaupun dalam bagian ini kita tidak berkonsentrasi dalam hal
tersebut, melainkan pada constrain secara umum, tanpa memperdulikan dari mana konstrain
tersebut berasal.
Langsung pada inti bahasan, kita ingin mengoptimasi (mencari minimum dan maximum)
dari suatu fungsi,
, dengan kendala / konstrain
. Dalam hal ini sekali
lagi, konstrain dapat berupa persamaan yang menyatakan batas / boundary suatu region atau
juga bukan atau sembarang konstrain (pembatas). Proses yang kita bahas disebut metoda
Lagrange multiplier, yang algoritma/prosesnya cukup sederhana, sebagai berikut:
Metoda Lagrange Multipliers
1. Pecahkan persamaan berikut :
2. Masukan semua solusi diatas,
, dari langkah pertama diatas ke
identifikasi nilai minimum and maximum , bila ada (exist).
Nilai konstan,
dan
, disebut sebagai Lagrange Multiplier.
Bila diperhatikan dan diuraikan, sistem persamaan diatas mempunyai 4 persamaan, yang
dapat kita uraikan sbb. :
Vektor diatas diuraikan dalam komponen vektor sbb.:
Ketiga persamaan diatas bersama dengan persamaan konstrain
, menjadikan
empat persamaan dengan empat faktor tidak diketahui (unknowns), yaitu x, y, z, dan .
Catatan hal diatas berlaku untuk persamaan 2 variabel x, y dalam hal ini, komponen ke 3
gradient tidak ada jadi kita memiliki 3 persamaan dengan tiga faktor yang tidak diketahui
(unknowns) yaitu x, y, and .
Sebagai catatan penting, dalam beberapa kasus maksimum dan minimum sebenarnya tidak
ada (don’t exist), walaupun dalam menjalankan prosedur ini seolah-olah ada. Jadi dalam
setiap pemecahan problem kita harus memverifikasi dan mencek bahwa jawaban yang
didapat masuk akal.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 85
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Contoh 4.4.1. Temukan dimensi dari kotak yang menghasilkan volume terbesar dengan total
luas permukaan kotak sebesar 64 cm2.
Solusi
Untuk persoalan ini kita tetapkan dimensi kotak, panjang=x, lebar=y dan tinggi=z. Dan x, y,
z semua bernilai positive. (>0)
Persoalan menjadi maximize ,
Dengan constrain atau subject to:
Untuk menyederhanakan, kita membagi konstrain 2 dengan demikian juga fungsi konstrain
.
Kita mendapatkan empat persamaan yang akan dipecahkan, yaitu berapa x,y,z dan 𝜆.
(1)
(2)
(3)
(4)
Bila kita mengalikan persamaan (1) dengan x, persamaan (2) dengan y dan persamaan (3)
dengan z, kita mendapatkann :
(5)
(6)
(7)
Persamaan (5) dan (6) mempunyai nilai sama, sehingga
tidak bisa, karena berarti persamaan (1) menghasilkan
Sedangkan kita tahu dimensi kotak harus lebih besar dari nol (>0), sehingga kita membuang
kemungkinan
. Kita lanjut dengan kemungkinan kedua..
Karena kita tahu bahwa
(karena dimensi tinggi harus ada) kita bisa mencoret z dari
persamaan . Sehingga kita dapat,
(8)
Persamaan (6) dan (7) sama, sehingga kita mendapatkan,
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 86
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Sama seperti diatas kita tahu bahwa tidak mungkin
Kita juga tahu
UK Maranatha 2012
sehingga kita mendapatkan,
sehingga kita bisa mencoret x pada persamaan
sehingga,
(9)
Dengan memasukkan persamaan (8) dan (9) ke persamaan (4) kita mendapatkan,
Karena kita tahu bahwa y harus positif, maka kemungkinan bernilai negatif kita buang.
Sehingga kita mendapatkan solusi yang paling masuk akal adalah
Kesimpulan bahwa solusi kotak tersebut adalah kubus dengan dimensi :
.
Perhatikan bahwa dalam contoh diatas kita tidak mendapatkan nilai . Nilai tidak terlalu
penting untuk menentukan apakah titik tersebut maximum atau minimum, sehingga kita tidak
terlalu perduli apakah kita menemukan nilai tersebut atau tidak. Tetapi terkadang kita
membutuhkan nilai untuk membantu memecahkan persoalan atau menemukan solusi,
walaupun sesudahnya tidak kita gunakan lagi.
Contoh 4.4.2. Dapatkan maximum dan minimum dari
dengan
kendala/konstrain
.
Solusi
Persoalan ini lebih sederhana karena menyangkut hanya 2 variabel x & y, dan juga kita tahu
bahwa dari constraint bahwa region dari solusi yang mungkin ada dalam lingkaran dengan
radius
dan juga region tersebut closed dan bounded region dan dari Teorema Extreme
Value, kita tahu bahwa minimum dan maksimum pasti ada.
Pemecahannya adalah sbb.:
Perhatikan kita tidak mungkin mendapatkan nilai
karena kontradiksi dengan persamaan
diatas (5=0 dan -3=0) dan karena kita tahu bahwa
diatas sbb.:
kita dapat memecahkan persamaan
Dengan memasukkan nilai x & y kedalam persamaan konstrain kita mendapatkan :
Kita mendapatkan nilai
.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 87
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
Sekarang kita mendapatkan nilai
maximum dan atau minimum
kita dapat mencari titik yang menghasilkan potensial
Bila
Dan bila
UK Maranatha 2012
kita mendapatkan,
kita mendapatkan,
Untuk mendapatkan nilai maksimum atau maksimum kita tinggal memasukkan nilai x,y
kedalam persamaan fungsi dan berdasarkan Teorema Extreme Value untuk kasus contoh kita
berlaku, sehingga dipastikan maximum dan minimum ada dalam solusi problem ini, Berikut
ini minimum dan maksimum yang didapat :
f (-10,6) = -68
Minimum pada (-10,6)
f (10,-6) =68
Maximum pada (10, -6)
Contoh 4.4.3. Dapatkan nilai maximum dan minimum dari
dengan
pembatas
. dimana
.
Solusi
Dari konstrain diatas
dan batasan
, kita tahu bahwa Teorema Nilai
Extreme berlaku (daerah tertutup dan terbatas), sehingga nilai maximum dan minimum pasti
ada. Berikut ini pemecahan persamaan :
(10)
(11)
(12)
(13)
Dari persamaan diatas kita dapatkan (10) = (11) ,
Ada 2 kemungkinan, kita mulai dengan
. Dan dari persamaan (10) dan (11) kita tahu
bahwa nilai
adalah keharusan. Dari persamaan (12) berarti
. Berarti nilai
atau
.
Jadi dari kedua kemungkinan diatas dan persamaan (13) kita mendapatkan
Sehingga kita mendapatkan 2 solusi yang mungkin, yaitu
dan
.
Sekarang kita memproses kemungkinan,
. Kita mempunyai 2 kemungkinan lagi, yaitu
pertama
. Dalam hal ini berdasarkan konstrain persamaan(13) maka haruslah
sehingga kita mendapatkan solusi ketiga yaitu
Kemungkinan kedua adalah
.
. Kita tahu dari persamaan (11) dan (12) adalah sama.
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 88
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Kita sudah mengasumsikan
(lihat 2 baris diatas) sehingga satu2nya kemungkinan
adalah
. Ini juga akan berarti,
Dengan menggunakan persamaan constrain (13) berarti
Sehingga solusi berikutnya adalah
.
Kita mendapatkan 4 solusi dengan mengerjakan kedua persamaan pertama (persamaan
(10) = (11)). Untuk menuntaskan masalah ini kita perlu memproses seperti diatas dengan
mengerjakan persamaan (10) = (12), kemudian persamaan (11) = (12). Sehingga kita
mendapatkan :
Dan bila proses dilanjutkan, maka kita akan mendapatkan hasil / solusi sama seperti yang kita
telah dapatkan (anda dapat mencobanya).
Jadi, dari ke 4 solusi kita akan menentukan maximum dan minimum.
Jadi, dalam contoh soal ini kita mendapatkan maximum satu kali ( satu titik) dan minimum
yang terjadi tiga kali (tiga titik).
Dari ketiga contoh diatas, kita memecahkan konstrain berbentuk persamaan. Metoda La
Grange multiplier ditujukan untuk mencari titik extreme (max/min) pada garis batas
(boundary line/curve). Pada contoh berikut ini constraint kita berupa ketidaksamaan. Proses
yang kita gunakan hampir sama dengan ketiga contoh diatas, perbedaan utamanya adalah
bahwa kita perlu mencari titik kritis didaerah ketidaksamaan, sedangkan pada garis batas kita
gunakan metoda Lagrange multiplier.
Contoh 4.4.4. Dapatkan nilai maximum dan minimum dari
pada
cakram/ disk
.
Solusi
Karena konstrain tertutup dan terbatas, maka berdasarkan Teorema Nilai Ekstreem titik
maksimum dan minimum pasti ada.
Langkah 1, menemukan titik kritis didalam cakram. Yaitu dengan turunan parsial orde1 =0,
yang dinyatakan sbb.:
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 89
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
Jadi kita mendapatkan nilai kritis tunggal, yaitu
dan titik tersebut memenuhi syarat
ketidaksamaan.
Langkah 2, dilanjutkan dengan metoda Lagrange Multipliers dimana kita mengolah fungsi
constrain pada garis batasnya (persamaannya bukan ketidaksamaannya), untuk ketidak
samaan sudah diproses dilangkah 1.Kita dapatkan hasil sbb.:
Dari persamaan pertama kita dapatkan,
Untuk
Untuk
maka persamaan constrain menghasilkan
persamaan kedua menghasilkan,
.
Persamaan constrain menghasilkan
.
Analisis dengan persamaan 20y = 2𝜆𝑦 akan member hasil yang sama.
Jadi, Lagrange Multipliers member kita 4 titik, yaitu :
,
,
, and
.
Untuk menetapkan apakah titik tsb maximum dan minimum kita dapatkan nilai f(x,y) dan
kita bisa tetapkan mana yang minimum dan maximum.
Dalam contoh ini, minimum ada didalam cakram dan maksimum ada dibatas/boundary dari
disk.
Terakhir kita akan membahas bagaimana kalau kita mempunyai lebih dari satu constrain.
Pada bagian dibawah ini kita membahas 2 constrain, tetapi kita dapat memperluasnya lebih
dari 2 konstrain.
Model permasalahan: kita ingin mengoptimasi
dengan constraint
dan
.
Model pemecahannya adalah sbb.:
Jadi , disini kita mendapatkan dua Lagrange Multipliers.
Contoh 4.4.5. Dapatkan maximum dan minimum dari
dan
dengan pembatas
.
Solusi
Berikut ini persamaan yang perlu dipecahkan:
(14)
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
Halaman 90
Rudy Wawolumaja
Multivariable Calculus
UK Maranatha 2012
(15)
(16)
(17)
Pertama, dari persamaan (16) kita mendapat
dan (15) menghasilkan:
(18)
. Memasukkan nilai ini ke persamaan (14)
Masukkan nilai ini kepersamaan (18) menghasilkan.
Ada 2 nilai , pertama kita memproses nilai
. Kita dapatkan:
Dengan memasukkan nilai ini kepersamaan (17) kita mendapat,
Jadi, kita mendapatkan satu solusi.
Berikutnya, kita memproses nilai
. Kita mendapatkan,
Dengan memasukkan nilai ini kepersamaan (17) kita memperoleh,
Dan kita memperoleh solusi ke dua.
Dari kedua solusi yang diperoleh kita menetapkan apakah maximum atau minimum.
Jadi, didapatkan maximum pada
dan minimum pada
Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha
KALKULUS PEUBAH BANYAK
.
Halaman 91
Download