Pertemuan 4 THE FIELD – THEORETICAL ORIENTATION ( ORIENTASI TEORI LAPANGAN) Dwi Hurriyati, S.Psi.,M.Si. Teori Lapangan (Field Theory) dinamakan pula Teori Psikodinamika. Tokoh-tokoh Teori Lapangan : 1. Kurt Lewin 2. Tolman (1932) 3. Wheeler (1940) 4. Bruswik (1949) Orientasi lapangan mendapat pengaruh dari aliran psikologi gestalt, yaitu aliran psikologi yang berkembang di Jerman yang dipelopori oleh Max Wertheimer (1912). Psikologi Gestalt mempunyai prinsipprinsip bahwa bagian atau elemen kejiwaan itu tidak berdiri sendiri, tetapi teorganisasikan dalam satu kesatuan. Metode yang digunakan berupa metode konstruktif yang memiliki kaidah-kaidah terutama bersifat mengklasifikasikan dinamis objek dengan studinya berdasarkan hubungan antara satu objek dengan objek lain. Konsep-Konsep Dasar Dalam Teori Lapangan, yaitu : 1. Lapangan Kehidupan (Life Space) 2. Lokomosi (Locomotion) 3. Daya (Forces) 4. Ketegangan (Tension) 1. Lapangan Kehidupan (Life Space) Lapangan kehidupan terdiri atas orang itu sendiri dan lingkungan psikologis yang ada padanya. Lapangan kehidupan mempunyai lingkungan kelompok dimana kelompok tersebut berada. Dimensi-Dimensi dari Lapangan Kehidupan (Life Space) : a. Lapangan kehidupan terbagi dalam wilayah (region) yang bersifat : 1. Nyata (reality), seperti: ibu, teman, pekerjaan,dsb 2. Maya (irreality), seperti : harapan, cita-cita, dsb. b. kecairan (fluidity), yaitu terjadinya perpindahan dari suatu wilayah ke wilayah lain. 2. Lokomosi Merupakan perubahan atau gerakan lapangan kehidupan. Lokomosi terjadi karena adanya komunikasi antara dua wilayah dalam kehidupan yang menimbulkan ketegangan (tension) dan kebutuhan (need). Ketegangan dan kebutuhab ini yang memunculkan suatu perilaku. 3. Daya (Force) merupakan suatu hal yang menyebabkan terjadinya perubahan. Perubahan terjadi karena pada suatu wilayah memiliki valensi yang bersifat positif atau negatif. Jika suatu wilayah memiliki v+, maka dia akan menarik daya dari wilayah lain.Sebaliknya, apabila suatu wilayah memiliki v- mk daya2 akan menghindar dari wilayah itu. 4.Ketegangan (Tension), merupakan seberapa jauh batas suatu wilayah dapat ditembus oleh daya dari wilayah lain disekitarnya. Sehingga faktor yang menurunkan suatu ketegangan adalah tertembusnya suatu wilayah. Kepuasan dalam mencapai kebutuhan juga dapat digunakan menurunkan ketegangan untuk