Paper Title (use style: paper title)

advertisement
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY
PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI KELAS X APK 1
DI SMK NEGERI 1 LAMONGAN
Verry Irawan Zainal
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, e-mail: [email protected]
Meylia Elizabeth Ranu
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Penelitian pemanfaatan media schoology sebagai media pembelajaran e-learning ini bertujuan untuk
menganalisis kelayakan media pembelajaran e-learning dengan menggunakan schoology serta respons siswa terhadap
media pembelajaran yang dikembangkan pada mata pelajaran korespondensi kompetensi dasar surat niaga. Jenis
penelitian ini adalah menggunakan penelitian pengembangan metode 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate).
Pengembangan media ini ditujukan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan ini difokuskan pada media pembelajaran e-learning menggunakan schoology pada mata pelajaran
korespondensi kompetensi dasar surat niaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran e-learning
menggunakan schoology pada mata pelajaran Korespondensi kompetensi dasar surat niaga dinyatakan sangat layak
dengan hasil kelayakan materi sebesar 84% dan kelayakan media sebesar 83,43% serta rata-rata kelayakan media
sebesar 83,72% dinyatakan sangat layak. Berdasar analisis respons siswa terhadap media pembelajaran e-learning
menggunakan schoology pada mata pelajaran Korespondensi kompetensi dasar surat niaga mendapat respons positif
dari siswa. Rata-rata hasil respons siswa sebesar 91,5%.
Kata kunci: e-learning, schoology, media pembelajaran
Abstract
The development research of schoology as education media investigates e-learning’s expediency as education
media using schoology and student’s response to the media which is developed for correspondence subject, basic
competence business letter. This research uses 4D (Define, Design, Develop, and Disseminate) method in the
developing process. This development aims to using information technology in education. This development is focused
on e-learning as education media using schoology on correspondence subject in business letter as basic competence.
The research result shows that e-learning as education media using schoology on correspondence subject in business
letter as basic competence is be avowed as very decent with material expediency 84% and media expediency 83,43%
with average expediency score 83,72%. The research reveals students’ response on e-learning as education media using
schoology on correspondence in business letter as basic competence as very positive with average score 91,5%.
Keyword: e-learning, schoology, education media
Salah satu media pembelajaran yang kini
sedang berkembang pesat yakni memanfaatkan
teknologi informasi dengan komputer dan
internet. Meningkatnya penggunaan internet di
Indonesia setiap tahunnya memberikan peran
yang sangat besar dalam dunia pendidikan
karena penggunanya
dapat mengakses
informasi apa pun di mana saja dan kapan saja.
Perkembangan
internet
yang
semakin
terjangkau dan cepat mempermudah siswa dan
guru untuk mendapatkan materi-materi yang
berhubungan dengan pelajaran.
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan belajar mengajar
terdapat beberapa faktor penting yang harus
diperhatikan yaitu kondisi pembelajaran,
metode pembelajaran dan hasil pembelajaran.
Dari faktor-faktor ini, yang paling mudah
dikendalikan oleh guru adalah metode
pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran
ini juga harus didukung dengan pemilihan
media pembelajaran yang tepat sesuai
kebutuhan pembelajaran.
1
Tak dapat dipungkiri, internet dapat
membantu siswa dan guru untuk melakukan
kegiatan belajar mengajar. Salah satu mata
pelajaran yang dapat terbantu dengan adanya
internet adalah Korespondensi. Korespondensi
adalah mata pelajaran produktif bagi siswa
SMK jurusan Administrasi Perkantoran. Mata
pelajaran
ini
melatih
siswa
untuk
berkomunikasi secara tertulis menggunakan
surat. Selain itu, korespondensi membantu
siswa agar kompetitif di dunia kerja sebagai
sekretaris yang ahli di bidangnya seperti
membuat surat pribadi maupun bisnis.
Berdasar studi pendahuluan peneliti di
SMKN
1
Lamongan,
pembelajaran
Korespondensi pada kompetensi dasar surat
dinas dilakukan dengan metode ceramah. Guru
menjelaskan jenis-jenis surat dinas kemudian
menyuruh siswa untuk membuat surat dinas
sesuai contoh yang telah disediakan.
Beberapa kendala yang ditemui para proses
pembelajaran Korespondensi adalah waktu
pertemuan yang terbatas sedangkan materi
yang harus dipelajari sangat banyak. Pada
materi surat bisnis atau niaga, terdapat alokasi
waktu tujuh kali lima jam pelajaran padahal
materinya mencakup menjelaskan dan praktik
membuat surat seperti surat perkenalan, surat
permintaan penawaran, surat pesanan, surat
pengantar barang, surat pengaduan, surat
tuntutan dan penyelesaian, surat gugat, dan
lainnya. Tak hanya itu, siswa mengaku
pelajaran terasa monoton karena guru hanya
menerangkan di kelas kemudian memberikan
penugasan berupa membuat surat-surat seperti
yang sudah dicontohkan secara manual.
Padahal di dunia kerja, kebanyakan perusahaan
telah beralih ke sistem surat elektronik dengan
komputer dan internet.
Solusi yang ditawarkan peneliti untuk
mengatasi permasalah ini adalah pembelajaran
menggunakan e-learning. E-learning adalah
pemanfaatan
teknologi
internet
untuk
menunjang pembelajaran dengan mengirin
sumber informasi dan instruksi kepada
penggunanya. Adanya fasilitas internet yang
cepat membuat pengguna e-learning dapat
mengunduh
materi
pembelajaran
dari
serverdalam
waktu
singkat
sehingga
kenyamanan pelajar meningkat
Pelaksanaan kegiatan e-learning diperlukan
platform yang menunjang. Platform adalah
kombinasi arsitektur perangkat keras dengan
kerangka kerja perangkat lunak yan
memungkinkan perangkat lunak tersebut dapat
berjalan. Dengan kata lain, platform adalah
tempat untuk menjalankan perangkat lunak.
Beberapa platform yang cukup sering
digunakan antara lain yaitu moodle, edmodo,
claroline, google education, schoology, dan
lain sebagainya
Dalam penelitian ini, peneliti memilih
schoology untuk digunakan sebagai media
pembelajaran e-learning. Jika dibandingkan
dengan edmodo,schoology lebih unggul karena
tidak memungut biaya untuk digunakan.
Moodle dan claroline merupakan platform
open source, yang artinya pengembang hanya
menyediakan sumbernya yang kemudian dapat
dikembangkan sendiri oleh penggunanya
secara bebas namun diperlukan ahli yang
memahami bahasa pemrograman sedangkan
schoology dapat langsung digunakan oleh siapa
saja bahkan oleh orang awam. Tidak seperti
google education, schoology tidak memerlukan
konfirmasi alamat situs dan e-mail instansi
terlebih dahulu sebelum digunakan sehingga
lebih praktis.
Menurut situs resmi schoology, situs
pembelajaran virtual ini dikembangkan oleh
Jeremy Friedman, Ryan Hwang, dan Tim
Trinidad pada tahun 2007 dan awalnya
digunakan untuk berbagi catatan. Namun
sekarang, schoology telah berkembang sebagai
media yang memungkinkan sekolah, institusi
pendidikan, dan perusahaan untuk membuat,
mengatur, dan membagi materi dan sumber
pembelajaran seperti teks, gambar, tautan,
video, maupun audio. Secara tampilan,
schoology terlihat seperti facebook sehingga
mudah diakses oleh semua orang tanpa
pelatihan khusus. schoology juga menyediakan
aplikasi khusus untuk iOS, android, dan kindle
sehingga siswa dan guru dapat melakukan
pembelajaran tanpa harus berada di depan
komputer atau laptop.
2
Peneliti memilih media pembelajaran
menggunakan schoology untuk mata pelajaran
Korespondensi karena media ini dianggap
mampu meningkatkan hasil dan minat belajar.
Penggunaan media pembelajaran e-learning ini
didukung oleh laboratorium komputer di
sekolah yang terhubung dengan jaringan
internet. Selain itu, terdapat pula koneksi wifi
di area sekolah sehingga siswa dapat
mengakses internet dari perangkat mereka
seperti laptop, tablet, atau telepon genggam.
Siswa dapat mengoperasikan perangkatperangkat tersebut dengan baik karena telah
menjadi
pegangan
mereka
sehari-hari.
Disamping itu, siswa telah menerima pelajaran
komputer sejak di sekolah menengah pertama.
Ketika di luar sekolah, siswa juga sudah akrab
dengan internet karena kini tarif akses internet
semakin terjangkau dengan adanya warung
internet atau menggunakan paket internet dari
penyedia layanan telepon seluler.
Peneliti memilih SMK Negeri 1 Lamongan
sebagai tempat penelitian karena sekolah ini
merupakan salah satu SMK terbaik di
Lamongan. Sebagai SMK yang memiliki
banyak prestasi, sekolah ini dijadikan
percontohkan oleh SMK lain di Kabupaten
Lamongan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan pengembangan pembelajaran
e-learning menggunakan schoology. (2)
menganalisis kelayakan media pembelajaran
e-learning menggunakan schoology. (3)
menganalisis respons siswa siswa kelas X APK
1 SMK Negeri 1 Lamongan terhadap media
pembelajaran e-learning dengan menggunakan
schoology pada mata pelajaran korespondensi
yang dikembangkan.
pesannya adalah guru, siswa, orang lain, atau
penulis buku sedangkan penerima pesannya
adalah siswa. Dalam proses komunikasi ini
terkadang
terdapat
hambatan.
Untuk
menghindari hambatan ini, diperlukan media
sebagai penyalur pesan.
E-Learning
Menurut Gilbert & Jones (dalam Tastra dan
Suartama,
2014:11)
e-learning
yaitu
pengiriman materi pembelajaran melalui suatu
media
elektronik
seperti
internet,
intranet/extranet,
satellite
broadcast,
audio/video tape, interactive TV, CD-ROM,
dan computer based training.
Sistem e-learning dapat diterapkan dalam
tiga bentuk yaitu asynchronous,synchronous,
atau campuran antara keduanya (Tastra dan
Suartama, 2014). Disebut asynchronous
apabila siswa dan guru menggunakan portal elearning tanpa harus bertatap muka langsung.
Disebut synchronous jika siswa dan guru harus
bersama-sama
bertatap
muka
karena
pembelajaran dilaksanakan secara live. Atau
campuran bila menggabungkan antara kedua
bentuk tersebut.
Menurut Tastra dan Suartama (2014:40) ada
tiga fungsi pembelajaran elektonik yaitu: (1)
Suplemen, apabila siswa memiliki kebebasan
memilih
apakah
menggunakan
sistem
pembelajaran e-learning atau tidak. (2)
Komplemen, apabila materi pembelajaran
diprogramkan sebagai tambahan agar siswa
dengan cepat menguasai materi pembelajaran.
(3) Substitusi, apabila sistem pembelajaran
elektronik digunakan sebagai pengganti
pembelajaran langsung.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan, dengan model pengembangan
4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan dan
Semmel. Tahap pengembangan ini meliputi
model 4D: Define, Design, Develop. Dan
Disseminate (dalam Trianto, 2013).
Definisi Media
Pada hakikatnya, pembelajaran merupakan
suatu proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan oleh sumber pesan kepada
penerima pesan untuk memberitahu, mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan
(langsung) atau tidak langsung (melalui media)
(Effendy, 2006). Pesan yang disampaikan
adalah materi atau isi pembelajaran. Sumber
3
Dalam angket, kelayakan media diukur
menggunakan penilaian layak sekali, layak,
cukup, kurang, dan kurang sekali. Sedangkan
untuk respons siswa, diukur menggunakan
penilaian ya dan tidak. Untuk menghitung
presentase kelayakan, digunakan rumus sebagai
berikut.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (%) =
𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
Setelah
itu,
presentase
tersebut
dikategorikan dengan kriteria kelayakan
sebagai berikut.
Tabel 1. Kriteria Presentase
Presentase
0-55%
56-65%
66-80%
81-100%
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran
Menggunakan Schoology
Sumber: diadaptasi dari Thiagarajan dan Semmel (dalam Trianto,
2013)
Kriteria
Tidak layak
Kurang layak
Layak
Sangat layak
Sumber: (Mustaji, 2005)
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil penelitian pengembangan ini
berupa media pembelajaran e-learning
menggunakan schoology pada mata
pelajaran Korespondensi. Media ini
dapat diakses di mana saja dan kapan
saja menggunakan komputer, telepon
genggam, atau tablet asal terhubung
dengan jaringan internet.
Uji coba produk dilakukan untuk
mengetahui
keberhasilan
dalam
mengembangkan sebuah produk. Produk ini
akan diujicobakan kepada 36 siswa kelas X
APK 1 di SMK Negeri 1 Lamongan yang
beralamat di Jalan Jendral Sudirman 84
Lamongan. Dalam pengembangannya, media
akan diaplikasikan untuk mata pelajaran
Korespondensi. Penelitian dilakukan mulai dari
studi pendahuluan hingga selesai kurang lebih
selama lima bulan.
Jenis data dalam penelitian ini yaitu: (1)
Data kualitatif yang berasal dari kritik, saran,
dan komentar para ahli terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan serta hasil
observasi dan wawancara peneliti. (2) Data
kuantitaf yang berasal dari angket yang
diberikan kepada ahli media dan ahli materi
serta angket yang disebarkan kepada siswa
untuk mengetahui respons siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan lembar angket untuk validasi
media dan materi serta angket untuk
mengetahui respons siswa.
Gambar 2. Tampilan Awal Schoology
Sumber: www.schoology.com
Dalam pengembangannya, media
pembelajaran ini melalui tahap validasi
yaitu validasi ahli media dan validasi
ahli materi. Respons siswa juga
dibutuhkan
dalam
proses
pengembangannya. Media ini diuji
kelayakannya oleh ahli materi yaitu satu
4
orang dosen Pendidikan Administrasi
Perkantoran
Universitas
Negeri
Surabaya dan ahli media yaitu satu
orang dosen Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya. Sesuai
teknik analisis data, digunakan rata-rata
dalam perhitungan kelayakan media
yang dikembangkan sebagai berikut.
Tabel 2. Rekapitulasi Kelayakan Media
No.
1.
2.
Validasi
Ahli
Ahli materi
Ahli media
Presentase
Rata-rata
Presentase
84%
83,43%
167,43%
83,72%
PENUTUP
Simpulan
Dari seluruh proses pengembangan media
pembelajaran
e-learning
menggunakan
Schoology pada mata pelajaran Korespondensi
yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut: (1) Pengembangan
media pembelajaran e-learning menggunakan
Schooogy pada mata pelajaran Korespondensi
ini menggunakan teori pengembangan 4-D
yang dikembangkan oleh Thiagarajan,
Semmel, dan Semmel dengan tahapan Define
(Pendefinisian),
Design
(Perancangan),
Develop (Pengembangan), dan Disseminate
(Penyebaran). Pada tahapan ini juga dilakukan
validasi oleh ahli materi dan ahli media serta
uji coba terbatas pada 36 siswa SMK Negeri 1
Lamongan kelas X APK 1. Penelitian ini hanya
sampai pada tahap pengembangan karena
keterbatasan waktu dan biaya peneliti. (2)
Berdasar validasi ahli media dan ahli materi
oleh
dosen
diperoleh
bahwa
media
pembelajaran
e-learning
menggunakan
Schoology pada mata pelajaran Korespondensi
yang dikembangkan mendapat presentase
83,43% dengan kriteria sangat baik/sangat
layak. Jadi dapat disimpulkan Schoology
sangat layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran. (3) Dari penelitian ini, diperoleh
respons siswa di mana sebagian besar siswa
merespons
positif
terhadap
media
pembelajaran yang dikembangkan. Respons
siswa pada tahap uji coba mendapatkan
presentase 92% dengan kriteria sangat layak
sehingga dapat disimpulkan Schoology sangat
layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran.
Kriteria
Kelayakan
Sangat
layak
Layak
Sangat
layak
Dapat disimpulkan keseluruhan nilai
kelayakan media diperoleh presentase
sebesar 83,72% dengan nilai kelayakan
≥81% (sangat layak). Menurut Mustiaji
(2005) hasil penelitian dengan skala
likert menunjukkan presentase ≥ 81%
mendapat predikat kriteria sangat layak.
Jadi media pembelajaran e-learning
menggunakan schoology pada mata
pelajaran Korespondensi di SMK Negeri
1 Lamongan dapat dinyatakan “sangat
layak”.
Tabel 3. Rekapitulasi Respons Siswa
No.
1.
2.
Validasi
Ahli
Materi
Pembelajaran
Media
Presentase
Rata-rata
Presentase
92%
91%
183%
91,5%
Kriteria
Kelayakan
Sangat
layak
Sangat
layak
Sangat
layak
Berdasar tabel 3 didapat analisis respons
siswa pada aspek materi pembelajaran
mendapatkan presentase 92% dengan kriteria
sangat layak. Sedangkan pada aspek media
mendapatkan presentase 91% dengan kriteria
sangat layak dan rata-rata kelayakan 91,5%
sehingga
dapat
disimpulkan
media
pembelajaran
e-learning
menggunakan
schoology pada mata pelajaran Korespondensi
yang dikembangkan mendapat respons dengan
kriteria kelayakan ≥90% (sangat layak).
Saran
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, dapat dikembangkan beberapa
saran sebagai berikut: (1) Koneksi internet di
sekolah perlu ditingkatkan agar dapat siswa
dan guru dapat memanfaatkan fasilitas tersebut
dengan maksimal untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar. (2) Siswa dan guru perlu
5
dilakukan pelatihan untuk menggunakan
schoology agar mahir dalam pengoperasiannya
(3) Kemampuan berbahasa Inggris siswa dan
guru perlu ditingkatkan lagi untuk mengikuti
era
globalisasi
dan
memperlancar
pengoperasian schoology.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Effendy, Onong Ochjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori
dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
Linden, L., Banerjee, A., & Duflo, E. 2003. Computerassisted learning: Evidence from a randomized
experiment, Proverty Action Lab Report 5
(Online),
(https://www.povertyactionlab.org/fr/publication/
computer-assisted-learning-evidencerandomized-experiment diakses 12 Januari 2016)
Mustaji. 2005. Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik
Penerapan Dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah. Surabaya: Unesa University Press
Nee, Chee Ken. 2014. The Effect Of Educational
Networking On Students’ Performance In
Biology, (Online), Vol 3, Nomor 1,
(http://etec.hawaii.edu/proceedings/2014/Nee.pdf,
diunduh 20 Februari 2016)
Nguyen, Tuan. 2015. The Effectiveness of Online
Learning: Beyond No Significant Difference and
Future Horizons, (Online), Vol. 11, Nomor 2,
(http://jolt.merlot.org/Vol11no2/Nguyen_0615.pd
f , diakses 29 Februari 2016)
Pathoni, Hairul., Aminoto, Tugiyo. 2014. Penerapan
Media E-Learning Berbasis Schoology untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi
Usaha dan Energi di Kelas XI SMA N 10 Kota
Jambi, (Online), Vol 8, Nomor 1, (http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/sainmatika/article/vi
ew/2222/1561, diakses 20 Februari 2016)
Tastra, Drs. I Dewa Kade., Suartama, I Kadek. 2014. ELearning Berbasis Moodle. Surabaya: Graha
Ilmu
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya:
PT Bumi Aksara
6
Download