THE FORD FIESTA COMMUNICATING VALUE A. CASE SUMMARY Ford Fiesta dikembangkan oleh Ford sebagai respon atas krisis minyak pada tahun 1973 dengan desain mobil kecil berpenggerak roda depan dengan kompetitor Fiat dan Renault. Mobil ini populer sejak peluncurannya pada tahun 1976 dan 30 tahun setelahnya tetap eksis dengan pelbagai penghargaan yang didapatkan. Setelah sempat ditarik dari peredaran pada tahun 1978, Ford Fiesta kembali ke pasar mobil segmen B (segmen pasar mobil ukuran kecil) pada tahun 1981 dan pada tahun 2007 di sebuah eksebisi otomotif di Frankfurt, Ford Fiesta mencuri perhatian para pengamat dengan inovasi desain barunya yang lebih menarik dan berbeda. Untuk mengkomunikasikan value dari Ford Fiesta, perusahaan mengambil langkah yang cukup inovatif yaitu dengan merekrut agen dari kalangan pengguna social media yang memiliki popularitas tinggi di dunia maya. Upaya pemasaran ini dilakukan untuk merebut segmen pasar pengguna mobil dengan usia muda di bawah 30 tahun. Dengan agen yang dibentuk dan dilatih secara intensif, Ford mulai melakukan strategi pemasaran yang dikenal dengan Fiesta Movement yaitu gerakan pemasaran yang dimotori oleh pengalaman agen sebagai pengguna Ford Fiesta. Para agen melakukan sharing pengalamannya selama menggunakan Ford Fiesta untuk menyampaikan pelbagai kelebihan dari Ford Fiesta kepada para follower, kerabat, dan relasinya. Belum genap setahun program berjalan, pada Juni 2009 Ford melakukan evaluasi terhadap program Fiesta Movement. Muncul pertanyaan bagaimana memastikan bahwa para agen dapat menjaga brand produk dan apakah telah dilakukan pengendalian yang cukup untuk memastikan program ini cukup efektif. Pada kenyataannya Fiesta Movement sangat populer di kalangan pengguna social media dan telah berhasil menyampaikan pesan produk kepada konsumen. B. MAIN ISSUE Meskipun memiliki tingkat profitabilitas yang cukup tinggi pada pasar automobil di Amerika, pada kenyataannya Ford mengalami penurunan penjualan mencapai 50% dalam kurun waktu 10 tahun sejak 2000. Unit Sold or Leased 4,500,000 4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Year Ford Fiesta memililiki pesaing yang sangat tangguh yaitu mobil pabrikan Toyota dan Honda dimana kedua brand keluaran pabrikan negeri matahari tersebut telah memiliki positioning yang lebih mantap pada pasar segmen B. Terlebih pada tahun 1978 – 1981 Ford Fiesta sempat menepi dari persaingan pasar dengan keberadaan Ford Escort. B Segment Car Sales (units) 120000 100000 Scion 80000 Yaris 60000 Fit 40000 20000 Versa 0 2007 2008 2009 Ford Fiesta menyasar pada segmen pasar kaum millennial (pengguna muda berusia < 30 tahun), dimana segmen ini jauh berbeda dengan segmen yang selama ini dikuasai oleh Ford yaitu mobil pickup truck seri F yang sangat diminati di Amerika. Percent Purchasing B Segment Cars 16.0% 14.0% 12.0% 10.0% 8.0% 6.0% 4.0% 2.0% 0.0% Respondent Age Segmentasi Ford Fiesta (Millennial : <30 tahun) C. PROBLEM STATEMENT Apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan aktivitas Fiesta Movement dan bagaimana mengukur efektivitas program tersebut ? D. ANALYSIS Dasar Teori Perencanaan sales force membutuhkan pemilihan yang tepat atas objectives, strategy, structure, size dan compensation yang diberikan. Objectives dimaksud terdiri dari prospecting, targeting, communicating, selling, servicing, information gathering dan allocating. Untuk menentukan strategi yang tepat membutuhkan pendekatan mix of selling yang tepat. Memilih sales force memerlukan pembagian territory berdasarkan pertimbangan geografi, produk, pasar (atau kombinasi ketiganya). Untuk memperkirakan seberapa banyak sales force dapat dilihat dari total beban kerja dan waktu sales yang dibutuhkan. Untuk memberikan kompensasi perusahaan mempertimbangkan tipe salary, komisi, bonus, akun pengeluaran dan manfaat yang diberikan serta seberapa besar bobot kepuasan pelanggan. Untuk mengelola sales force terdapat 5 (lima) langkah yang dilakukan yaitu: 1. Merekrut dan menyeleksi sales representatives; 2. Melakukan pelatihan teknik sales, produk, kebijakan dan orientasi kepuasan pelanggan; 3. Menyelia sales force dan membantu pengaturan waktu; 4. Menyemangati sales force, menyeimbangkan kuota, penghargaan dalam bentuk uang dan motivator tambahan; 5. Melakukan evaluasi secara invidu dan kinerja sales secara group. Perekrutan Agen Fiesta Movement WPP perusahaan advertising terkemuka di dunia yang membantu Ford untuk membuat desain iklan Ford Fiesta membentuk Team Detroit yang terdiri dari JWT, Y&R dan Ogilvy. Tim ini melakukan seleksi dan rekrutmen agen Fiesta Movement yang akan menyampaikan value produk kepada target market. Karakter agen yang diinginkan adalah kemauan untuk berkembang dan menemukan hal –hal baru untuk kemudian membagi pengalamannya kepada orang lain, memiliki kelebihan sebagai penutur yang alamiah, kreatif, energik dan imajinatif, dan mampu membuat konten online yang menarik. Jika dilihat secara umum, spesifikasi ini disesuaikan dengan objective pemasaran yaitu target pasar millennial dengan sarana penyampaian pesan produk melalui pelbagai social media yang nyaris tidak pernah lepas dalam aktivitas keseharian para millennial. Selanjutnya tim melakukan seleksi dengan menyaring peserta pemilihan agen Fiesta Movement melalui video yang diunggah di Youtube. Dalam video tersebut para peserta seleksi mendeskripsikan kekuatan diri masing – masing untuk dinilai oleh tim. Tak kalah penting dari penilaian ini adalah bagaimana masing – masing kandidat agen memiliki skala semangat yang tinggi dan mampu mendorong orang lain untuk tergerak mencoba test drive Ford Fiesta. Mission Control Ford membentuk Mission Control, pusat komunikasi para Agen sekaligus menjadi unit pendukung misi individu yang akan dan sedang dilaksanakan. Sebelum dan sesudah menjalankan misinya para agen melakukan update misi dalam website. Mission Control menyediakan pelbagai keperluan misi para agen termasuk support perbaikan bilamana terjadi kerusakan/kecelakaan mobil yang digunakan agen untuk menjalankan tugasnya. Mission Control yang dibentuk merupakan upaya Ford untuk menyelia kegiatan para agen dan sangat penting keberadaannya untuk mendukung keberhasilan misi pemasaran. Evaluasi Program Fiesta Movement Selama 2 bulan pertama berjalan, Fiesta Movement telah menelan biaya investasi sebesar $ 2 Juta untuk pengadaan mobil dan infrastruktur lainnya serta $ 500 ribu setiap bulan untuk program maintenance. Biaya ini jauh lebih kecil dibandingkan program Ford lainnya yaitu Drive One yang digulirkan Ford selama tiga bulan pada periode tahun 2008. Meskipun biaya investasi Fiesta Movement lebih kecil namun efektivitas program dinilai lebih baik yang ditunjukkan dengan parameter sebgai berikut : Tingginya point familiarity produk yaitu nilai kecenderungan responden untuk membeli produk pada segmen B sebesar 42 % dari target 23% yang dicanangkan; Tingginya tingkat kunjungan website yaitu sebanyak 289.000 pengunjung dari target 144.000 pengunjung ; Tingginya angka pencapaian jumlah test drive yang dilakukan yaitu sebanyak 6000 test drive; Jumlah posting video dan blog oleh para agen yang melebihi target dan tingginya jumlah viewer yaitu rata-rata sebanyak 1.600 kali; Ford Fiesta menjadi produk favorit responden dengan shared voice sebesar 33% mengungguli Honda Fit (28%), Toyota Yaris (24%) dan Nissan Versa (15%). E. RECOMMENDATION Lesunya pasar otomotif direspon oleh Ford dengan strategi marketing yang low-cost dan inovatif sekaligus tepat menjangkau target market yang dibidik. Dengan penggunaan social media, para agen Fiesta Movement telah berhasil menyampaikan value produk kepada konsumen millennial segmen B. Beberapa hal yang dapat direkomendasikan terkait dengan studi kasus ini adalah sebagai berikut : Melakukan review kebijakan Ford yang tidak mengiklankan produk sebelum adanya persediaan untuk penjualan. Di sini perlu adanya fleksibilitas agar Ford dapat menerapkan cara – cara baru untuk memasarkan produk, misalkan dengan membantu menciptakan efek viral pada program Fiesta Movement maka perlu dukungan iklan di pelbagi media; Merekrut public figur / tokoh / artis untuk ikut membantu menarik konsumen; Untuk para agen yang tidak memenuhi standar kinerja, sebaiknya tidak begitu saja dibebas-tugaskan namun perlu dilakukan upaya optimalisasi melalui coaching clinic; Jika memungkinkan para agen dirotasi agar nampak performansi individual yang sebenarnya dan teridentifikasi kebutuhan training yang efektif.