Jaringan Komunikasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi
Penelitian Kuantitatif
Analisis Jaringan
Fakultas
Bidang Studi
Ilmu Komunikasi
Penyiaran
Tatap Muka
14
Kode MK
Disusun Oleh
85018
Finy F. Basarah, M.Si
Abstract
Kompetensi
Definisi dan pendekatan dalam analisis
jaringan, metode dan teknik analisis
jaringan.
Mahasiswa mampu memahami
kegunaan dan menganalisis data dalam
analisis jaringan.
14.1 Pengertian Analisis Jaringan

Analisis jaringan komunikasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana arus informasi
terpolakan yang mengalir dalam individu-individu pada sebuah sistem. Biasanya
digunakan pada arus informasi yang bersifat inovasi, yaitu ide, gagasan, barang
yang bersifat baru bagi orang-orang tertentu. Analisis ini dapat diterapkan pada
berbagai bidang komunikasi. Kita dapat meriset jaringan komunikasi pada sosialisasi
program KB di sebuah wilayah atau jaringan komunikasi pada difusi informasi
tentang
Pilkada
di
beberapa
desa,
dan
sebagainya.
Difusi
menurut
Rogers&Shoemaker adalah proses di mana penemuan disebarkan kepada
masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial. Dalam buku ini, analisis jaringan ini
bisa digunakan untuk melihat penyebaran informasi dari media sampai bagaimana
proses penerimaannya di masyarakat dan juga dipakai untuk mengukur penyebaran
informasi dalam organisasi.

Seorang Manajer PR, misalnya, dituntut mempunyai kemampuan dalam membatasi
masalah agar masalah tersebut tidak sampai keluar dari internal perusahaan apalagi
tercium dan dibesar-besarkan Pers. Perusahaan diibaratkan sebuah lingkaran.
Seorang PR dituntut berperan sebagai penjaga lingkaran agar masalah-masalah
(khususnya yang negatif) tetap di dalam lingkaran dan diselesaikan di dalam
lingkaran jangan sampai keluar. Upaya membatasi area masalah ini yang dikenal
dengan “Boundary-Spanning”.

Agar bisa menjalankan peran itu, maka PR harus mengetahui secara benar dan
detail akar permasalahan yang sesungguhnya. Untuk lebih mudahnya, PR harus
mengetahui siapa saja atau kelompok apa saja yang mempunyai pengaruh besar di
antara para karyawan. Mereka adalah para pemuka opini (Opinion Leaders) yang
dipercaya dan menjadi sumberi informasi bagi karyawan lainnya. PR harus mampu
memegang para opinion leaders ini. PR harus dapat berhubungan dan bekerja sama
dengan mereka untuk mencari solusi terbaik bagi masalah, sehingga terbentuklah
apa yang disebut “Dominant Coalition”. Salah satu cara untuk mendapatkan
informasi tentang pola-pola interaksi di antara karyawan adalah melalui analisis
jaringan komunikasi.

Rogers&Koncaid dalam buku Communication Network (1981:75) mengatakan bahwa
analisis jaringan komunikasi adalah sebuah metode riset untuk mengidentifikasi
struktur komunikasi dalam sebuah sistem, di mana data yang berhubungan dengan
arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan tipe-tipe hubungan interpersonal
sebagai unit analisisnya. Sedangkan struktur komunikasi diidentifikasikan sebagai
2016
1
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
susunan dari elemen-elemen yang berbeda yang dapat dikenal melalui satu pola
arus komunikasi dalam suatu sistem.

Analisis jaringan menganggap perilaku manusia paling esensi adalah ineraksi di
mana individu-individu bertukar informasi satu sama lain. Ada individu yang lebih
suka melakukan kontak dengan individu tertentu dan mengesampingkan individu
lainnya (misalnya, si A lebih suka berbagi informasi dengan si B daripada dengan si
C; si C lebih suka berbagi informasi dengan si D, dan seterusnya), yang akhirnya
membentuk pola arus komunikasi interpersonal. Bila terjadi terus-menerus dan
dalam waktu cukup lama, akan memunculkan sebuah struktur komunikasi (jaringan)
yang relatif stabil dan dapat memprediksi perilaku individu-individu.

Jadi, perilaku utama dalam analisis jaringan adalah informasi. Jaringan komunikasi
terdiri dari individu-individu yang terhubungkan satu sama lain oleh pola-pola arus
informasi. Informasi dapat diartikan sbb.:
1. Fakta atau data yang diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung
yang merupakan kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik
lainnya. Misalnya semakin sering seseorang menonton TV maka semakin
banyak informasi yang diperolehnya (berpindah dari TV ke seseorang tadi).
2. Sejumlah ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksi sejumlah
alternatif pilihan yang tersedia (Sendjaja, 1998:84).
3. Sesuatu yang digunakan untuk mengurangi ketidakpastian akan sesuatu.

Jadi informasi dilihat dalam konteks komunikasi pada gamber berikut:
Informasi
Ketidakpastian
Konfirmasi (Konvergen)
Mutual Understanding
2016
2
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jaringan Komunikasi
Gambar 14.1
Jaringan Komunikasi

Gambar di atas dapat dilihat pada peristiwa Difusi-Inovasi. Inovasi menurut Rogers
(1983:279) adalah penyebaran gagasan, cara, atau barang yang dianggap baru oleh
seseorang atau unit lain. Suatu inovasi ada kemungkinan diterima (diadopsi) atau
ditolak, namun tentu tidak secara langsung. Untuk sampai pada tahap ditolak atau
diterima,
individu-individu
yang
diterpa
inovasi
itu
mengalami
keadaan
“ketidakpastian”. Ketidakpastian inilai yang mendorong orang untuk mencari atau
mengkonfirmasi informasi tentang inovasi baru tadi. Informasi tersebut berguna
untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga individu bisa memutusan menerima atau
menolak. Interaksi antarindividu ini yang melahirkan suatu jaringan komunikasi.
Jaringan terbentuk karena tidak semua anggota dalam sistem dapat berhubungan
dengan anggota lainnya.

Kajian analisis jaringan ini berbeda dari model komunikasi yang linear (menganggap
bahwa pesan searah), individu pasif dan bersifat atomistis (terpisah satu dengan
lainnya). Pada analisis jaringan, proses komunikasi bersifat sirkuler (timbal-balik) di
mana terjadi pertukaran informasi antarindividu. Tidak terjadi perbedaan yang tajam
antara sumber dan penerima, sehingga arus informasi terjadi antara partisipanpartisipan dalam suatu jaringan, masing-masing bisa bertindak sebagai pengirim dan
penerima pesan.

Model komunikasi yang menggunakan prinsip di atas adalah model komunikasi
konvergen. Model ini mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses konvergen
(pemusatan) di mana informasi dibagi oleh para partisipan agar dapat mencapai
kesepahaman (mutual understanding).

Secara umum model komunikasi konvergensi mempunyai tiga asumsi:
1. Individu tidak atomistis, melainkan holistis. Sehingga memerlukan komunikasi
satu sama lain untuk mereduksi ketidakpastian menghadapi beragam
informasi. Untuk itu cara yang diambil adalah memusatkan perhatian pada
informasi yang mengalir selama proses komunikasi berlangsung.
2016
3
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Dari hasil komunikasi tersebut, ketidakpastian dapat direduksi dan akhirnya
memperoleh mutual understanding.
3. Komunikator dan komunikan saling membuat dan berbagi informasi,
sehingga keduanya aktif dan terjadi pergantian peran.
14.2 Prosedur Riset

Rogers & Kincaid (1980) memberikan panduan proses riset analisis jaringan:
1. Mengidentifikasikan klik-klik dalam keseluruhan sistem dan menentukan
bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku komunikasi dalam sistem.
2. Mengidentifikasikan beberapa peranan komunikasi yang terspesialisasi,
seperti liason, bridges, dan isolate.
3. Mengukur variasi struktur komunikasi (seperti hubungan komunikasi) di
antara individu, diadik, jaringan interpersonal, klik-klik, atau keseluruhan
sistem.

Pilihan komunikasi adalah sedikit banyaknya pilihan yang ditunjuk individu dalam
jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya (Rogers & Kincaid, 1981:82).
Terdiri dari dua hal, yaitu memilih tapi tidak dipilih (neglected), dan memilih dan
dipilih. Atas dasar frekuensi hubungan yang telah ditetapkan, dapat dihitung jumlah
hubungan yang muncul dari pilihan semua responden. Dengan catatan tidak ada
batasan jumlah responden, boleh memilih pasangan komunikasinya, paling tidak
diberi peluang satu orang lain sebagai pasangan komunikasi.

Arah hubungan komunikasi adalah kedudukan individu memilih individu lain sebagai
pasangan komunikasinya dalam jaringan komunikasinya (Rogers&Kincaid, 1981:98).
Dengan memerhatikan Matrik Pilihan Komunikasi Satu Langkah dan Sosiogram,
dapat dihitung jumlah hubungan komunikasi satu arah dan dua arah.

Proksimitas hubungan komunikasi adalah kedekatan relatif sepasang individuindividu dalam berkomunikasi satu sama lain (Roger & Kincaid, 1981:150). Dua
individu mempunyai tingkat proksimitas tinggi jika selain mempunyai hubungan
langsung satu langkah juga mempunyai hubungan tidak langsung dua langkah,
2016
4
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan memerhatikan arah hubungan komunikasi satu sama lain. Sebaliknya tingkat
proksimitasnya rendah jika hanya mempunyai hubungan langsung atau tidak
langsung saja. Komunikasi satu langkah bila individu berhubungan dengan individu
lain tanpa melalui individu lain. Komunikasi dua langkah bila individu berhubungan
dengan individu lain melalui individu lainnya.

Keanggotaan jaringan komunikasi adalah keterlibatan individu yang memilih individu
lain dalam jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya. Pemencil (isolate)
adalah individu dalam suatu sistem yang tidak terlibat dalam jaringan komunikasi.
Individu pemencil tidak memilih pasangan komunikasinya maupun tidak dipilih oleh
individu lain dalam sistem tersebut. Jika individu mempunyai hubungan (link), baik
hanya memilih atau hanya dipilih, individu tersebut adalah anggota jaringan
komunikasi.

Kepemukaan pendapat (Opinion Leader), adalah kedudukan individu dalam jaringan
komunikasi yang ditunjukkan dengan jumlah individu lain yang memilihnya sebagai
pasangan komunikasi (Cahyana, 1996:220). Jika individu yang dipilih oleh individu
lain sebagai pasangan komunikasi melebihi jumlah rata-rata pilihan komunikasi yang
diterima individu lain, dapat dikatakan individu tersebut sebagai Pemuka Pendapat.
Sebaliknya, jika di bawah rata-rata, bukan Pemuka Pendapat. Opinion Leader
terbentuk karena informasi yang dimilikinya lebih, terlepas dari kedudukan formalnya.

Rumus mencari Opinion Leader:
 Hubungan Komunikasi
 Anggota Jaringan
Misalnya:
Jumlah hubungan komunikasi: 44
Jumlah anggota jaringan: 17
Opinion Leader = 44/17 = 2.6 = 3
(Individu yang dipilih oleh lebih dari 3 orang adalah Opinion Leader)

Jaringan komunikasi personal, adalah keterhubungan individu dalam jaringan
komunikasi yang dihubungkan oleh arus komunikasi yang terpola. Hubungan yang
dimiliki individu tersebut, baik yang mengarah pada dirinya maupun yang mengarah
pada individu lain sebagai pasangan komunikasinya (Rogers & Kincaid, 1981:134).
2016
5
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika individu mempunyai jumlah hubungan melebihi rata-rata jumlah hubungan yang
dimiliki individu lain dalam jaringan komunikasi, maka jaringan komunikasi individu
tersebut adalah luas. Sebaliknya, jika di bawah rata-rata, jaringan komunikasinya
adalah sempit.

Klik, adalah bagian dari suatu sistem jaringan komunikasi yang anggota-anggotanya
relatif lebih sering berhubungan satu sama lain antaranggotanya (Rogers & Kincaid,
1981:177). Syarat klik adalah:

Setiap klik paling sedikti terdiri dari tiga anggota.

Setiap anggota klik tidak mempiunyai 50% hubungan.

Semua anggota klik harus berhubungan satu sama lain secara langsung
maupun tidak langsung, artinya tidak memerhatikan arah hubungan (Rogers
& Kincaid, 1981:346).

Penghubung antarklik (Bridge & Liason) adalah individu anggota jaringan komunikasi
yang menghubungkan dua klik atau lebih dalam suatu jaringan komunikasi.
Penghubung antarklik terdiri dari Brigde, yakni individu sebagai penghubung antara
klik atau lebih, dan individu tersebut menjadi anggota salah satu kliknya. Sedangkan
Liason, adalah individu sebagai penghubung antarsatu klik atau lebih, namun
individu tersebut tidak sebagai anggota klik manapun juga. Disebut Liason bila
hubungan yang dilakukan masing-masing 50%, sedangkan Bridge bila berhubungan
dengan mayoritas anggota klik dan juga berhubungan ke luar klik.

Keterbukaan klik adalah tingkat hubungan anggota-anggota klik terhadap individu
lain yang berada di luar klik tersebut dalam sistem jaringan komunikasi
(Rogers&Kincaid, 1981:182). Mengukur tingkat keterbukaan klik adalah dengan
menghitung jumlah hubungan komunikasi antaranggota klik dengan individu lain di
luar
klik
tersebut
dibagi
dengan
jumlah
kemungkinan
jumlah
komunikasi
antaranggota klik dengan individu lain di luar klik. Jika diperoleh indeks hasil
perhitungan lebih mendekati angka 1 dapat dikatakan tingkat keterbukannnya tinggi.
Jika menjauhi angka indeks 1, tingkat keterbukaannya rendah.

Keterhubungan komunikasi adalah sedikit banyaknya anggota jaringan komunikasi
yang berhubungan satu sama lain. Hal ini menunjukkan luas sempitnya jaringan
komunikasi (Rogers & Kincaid, 1981:81). Mengukur tingkat keterhubungan adalah
2016
6
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan menghitung jumlah hubungan komunikasi yang ada dibagi dengan jumlah
kemungkinan hubungan komunikasi. Dengan catatan, setiap hubungan komunikasi
dua arah saling memilih tetap dihitung sebanyak satu hubungan.

Kekompakan jaringan komunikasi adalah keadaan jumlah individu yang dapat
berhubungan dengan individu lain dalam jaringan komunikasi, dan ditunjukkan
dengan
langkah-langkah
hubungan
komunikasi
(Cahyana,
1996:221).
Pengukurannya adalah dengan menghitung jumlah individu yang mempunyai
hubungan langsung (satu langkah) dan menghitung jumlah individu yang menjadi
perantara pasangan komunikasi dalam hubungan komunikasi dua langkah. Bila hasil
penghitungan mendekati 100%, maka tingkat kekompakannya tinggi.
14.3 Metode Pengumpulan Data

Kuesioner, di mana pertanyaannya adalah pertanyaan-pertanyaan sosiometri untuk
mengetahui arus informasi tentang suatu hal yang mengalir dalam suatu sistem.
Misalnya, “Dari siapa Anda mencari informasi tentang X?” (biasanya jawaban
dibatasi 3 orang). Pertanyaan sosiometri tersebut diajukan pada seluruh populasi
yang menjadi anggota sistem dengan mengadaptasi prinsip snow-ball untuk
menghindari putusnya jaringan.

Wawancara, digunakan untuk melengkap data hasil kuesioner.

Kedua instrumen tersebut dapat digunakan pada beberapa metode pengumpulan
data, yaitu:

Self-Desgnating Method. Responden menentukan sendiri bahwa ia adalah
opinion leader. Contoh: “Teman-teman mengajak saya berdiskusi”, dengan
pilihan: sering, terkadang, tidak pernah. Bila jawaban terbanyak adalah
sering, maka ia adalah opinion leader.

Key Informant Method. Menanyai sistem di luar sistem dan orang yang
dianggap sebagai opinion leader. Misalnya, “Siapa saja anggota sistem yang
dimaksud yang sring diajak bicara oleh orang yang dianggap sebagai opinion
leader tersebut?”
2016
7
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Objective Method. Melakukan eksperimen terhadap orang-orang yang
dianggap sebagai opinion leader untuk melakukan persuasi. Bila ada yang
berhasil melakukan persuasi, dialah yang dianggap sebagai opinion leader.
14.4 Analisis Data

Hubungan dalam metode analisis jaringan komunikasi dapat dianalisis dari 4
tingkatan, yaitu:
1. Personal, dengan variabel: opinion leader, isolate, bridge, dan liason.
2. Diadik, komunikasi antardua orang.
3. Klik, dengan variabel: kekompakan klik, keterbukaan klik, dan keterhubungan
klik.
4. Sistem.

Untuk memahami tingkat analisis dalam metode jaringan komunikasi harus
memahami teori sistem, yaitu sistem terbuka.
14.4.1 Unit Analisis

Hubungan antarindividu dalam suatu sistem. Karena komunikasi dianggap sebagai
kumpulan hubungan-hubungan sehingga ada interaksi antarindividu dalam sistem.
Hubungan-hubungan ini merupakan pola-pola aliran informasi. Dalam komunikasi
konvergen individu-individu dilihat secara holistik sebagai bagian sistem sosial.
14.4.2 Sosiometri

Sosiometri adalah metode pengumpulan data secara kuantitatif mengenai pola
komunikasi di antara individu dalam sistem (Rogers & Kincaid, 1981:91). Siahaan
(1996:183) mengatakan bahwa sosiometri adalah metode pengumpulan serta
2016
8
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
analisis jaringan mengenai pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antarindividu
dalam kelompok.

Beberapa pertanyaan sosiometri adalah sbb.:

Dengan siapa anda ingin bekerja sama?

Dengan siapa anda menyampaikan keluhan-keluhan anda?

Dengan siapa anda sering meminta pendapat?

Dengan siapa anda ingin mendapat informasi baru tentang pekerjaan?
Daftar Pustaka
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media,
Public
Relations,
Advertising,
Komunikasi
Organisasi,
Pemasaran. Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2016
9
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Finy F. Basarah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi
Download