perawatan endodontik satu atau dua kali kunjungan pada gigi

advertisement
PERAWATAN ENDODONTIK
SATU ATAU DUA KALI KUNJUNGAN
PADA GIGI DENGAN PERIODONTITIS APIKAL
Juni Jekti Nugroho
Departemen Konservasi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makassar
I. Pendahuluan
obturasi saluran akar karena lebih familiar dengan
Tujuan mikrobiologis perawatan endodontik
anatomi saluran akarnya. 4,7,8,9,10,11 Namun, ada
pada gigi yang mengalami periodontitis apikal
dua hal pada perawatan endodontik satu kali
adalah untuk mengurangi bakteri sampai terjadi
kunjungan yang membuat para dokter gigi tidak
penyembuhan jaringan periradikuler dan untuk
memanfaatkan pilihan ini, yaitu: (a) insiden flare up
mencegah rekolonisasi bakteri pada saluran akar
cenderung lebih tinggi dan (b) keberhasilan jangka
yang dirawat.
6,7
Tujuan yang pertama dapat
panjangnya.5,9,11
diperoleh dengan langkah-langkah antimikrobial,
seperti prosedur kemomekanis dan medikasi
intrakanal, sedangkan tujuan kedua melalui
tahapan obturasi saluran akar. Salah satu masalah
II. Pembahasan
paling kontroversial dalam endodontik adalah
Protokol kontrol infeksi biasanya adalah
perawatan dua kali kunjungan menggunakan
apakah medikasi antar-kunjungan benar diperlukan
medikasi intrakanal, karena desinfeksi saluran
untuk mendukung desinfeksi dan memperbaiki
akar adalah bagian yang penting dari keberhasilan
6
p e r a w a t a n . 11 K e p u t u s a n u n t u k m e l a k u k a n
hasil perawatan.
Berdasarkan jumlah kunjungan, perawatan
perawatan endodontik dalam satu atau dua kali
endodontik terdiri dari dua, yaitu perawatan
kunjungan tergantung pada kondisi patologis
endodontik satu kali kunjungan dan beberapa
pulpa dan jaringan periradikuler. Beberapa faktor,
8
kali kunjungan. Perawatan endodontik satu
seperti pengalaman dan keterampilan klinisi,
kali kunjungan memiliki beberapa keuntungan,
terjadinya komplikasi trans-operatif, ada/tidaknya
diantaranya: (a) jumlah kunjungan pasien
gejala dan faktor lain mempengaruhi keputusan
berkurang, (b) mengeliminasi kemungkinan
tersebut. Namun, pengambilan keputusan pada
kontaminasi mikroba antar kunjungan, (c)
akhirnya tergantung pada ada atau tidaknya infeksi
mengurangi risiko trauma, (d) ruang saluran akar
saluran akar. 6 Kondisi morfologis sistem saluran
dapat segera digunakan untuk retensi pasak, dan
akar mempersulit tahapan desinfeksi menggunakan
(e) mempermudah dokter gigi untuk melakukan
instrumen dan irigan dengan baik.11
PERAWATAN ENDODONTIK SATU ATAU DUA KALI KUNJUNGAN PADA GIGI DENGAN PERIODONTITIS APIKAL
1
Pada kasus pulpa vital, biasanya infeksi terbatas di
penelitian menyatakan bahwa perawatan dua kali
bagian koronal pulpa yang terpapar rongga mulut.
kunjungan atau lebih dengan kalsium hidroksida
Jaringan vital pada orifisium saluran akar setelah
sebagai medikamen saluran akar menawarkan
pulpa koronal diangkat mengindikasikan bahwa
tingkat keberhasilan 10 sampai 20% lebih
instrumentasi dan obturasi dapat dilakukan dalam
tinggi dibandingkan dengan perawatan satu kali
satu kali kunjungan, karena tidak ada komplikasi
kunjungan.6,10,11 Sjogren, dkk (1997) menguraikan
yang mungkin menghambat jalannya perawatan,
protokol berikut ini untuk memperoleh hasil
seperti kalsifikasi, resorpsi dan keterbatasan
yang optimal, yaitu: debridemen menyeluruh,
waktu.
10
Flare up dilaporkan memiliki insidensi
instrumentasi dan disinfeksi saluran akar dilakukan
yang lebih tinggi pada kasus perawatan ulang
pada kunjungan pertama, dilanjutkan dengan
dengan periodontitis apikal.
5,11
Menyelesaikan
aplikasi agen kalsium hidroksida ke dalam saluran
perawatan dalam satu kali kunjungan memerlukan
akar selama satu minggu, dan pada kunjungan
waktu lebih lama dan menyebabkan kelelahan
kedua dilakukan obturasi sistem saluran akar.2,9
pada kedua belah pihak, juga akan memicu stres
Penelitian oleh J Vera, JF Siqueira, D Ricucci dkk
dan disfungsi persendian temporomandibular joint
(2012) menunjukkan bahwa sistem saluran akar
(TMJ) apalagi jika pasien sudah memiliki riwayat
gigi yang dirawat dua kali kunjungan dengan
disfungsi TMJ.
11
Pada kasus pulpa nekrosis hampir
dressing antar-kunjungan menggunakan kalsium
selalu ditandai oleh infeksi saluran akar, terutama
hidroksida memiliki status mikrobiologis yang lebih
jika terdapat lesi periodontitis apikal. Terlepas dari
baik dibandingkan dengan gigi yang dirawat satu
faktor iatrogenik, kasus periodontitis apikal punya
kali kunjungan.6,10,11 Kalsium hidroksida memiliki
korelasi langsung dengan sisa koloni polimikrobial
kemampuan untuk merangsang penyembuhan
dan produk-produk bakteri yang berada dalam
periapikal melalui dua mekanisme, yaitu
10,11
tubulus dentinalis.
Bakteri tidak hanya terdapat
menghambat aktivitas resorpsi tulang pemicu
di saluran akar utama, tapi juga menyerang seluruh
lipopolisakarida (LPS) dan denaturasi mediator-
sistem saluran akar, termasuk tubulus dentinalis,
mediator proinflamasinya.2
ramifikasi (apikal dan lateral), dan isthmus. Jadi,
Penelitian mikrobiologis melaporkan bahwa
perlu waktu untuk mengeliminasi bakteri secara
terdapat suatu prevalensi populasi bakteri gram
maksimal di seluruh sistem. Instrumen dan irigan
negatif anaerob di dalam sistem saluran akar
biasanya tidak dapat menjangkau bakteri di daerah
gigi nekrosis dengan periodontitis apikal. Salah
yang jauh dari saluran akar utama, sehingga
satu komponen dinding sel bakteri gram negatif
desinfeksi satu kali kunjungan tidak tepat. Agen
adalah LPS, suatu endotoksin kuat yang mampu
antimikroba perlu dibiarkan di dalam saluran akar
menimbulkan efek toksik parah pada jaringan
antar-kunjungan agar dapat berdifusi ke daerah-
periapikal. LPS dilaporkan berperan penting dalam
daerah tersebut dan membunuh bakteri yang tidak
proses resorpsi tulang periapikal, berpengaruh
10,11
terjangkau oleh prosedur kemomekanis.
langsung pada stimulasi sekresi prostaglandin E2
Karena sisa bakteri terbukti berpengaruh buruk
(PGE2) dan memicu pembentukan osteoklas. LPS
terhadap hasil perawatan, penggunaan NaOCl
juga menstimulasi makrofag untuk melepaskan
sebagai irigan dengan konsentrasi antara 0,5% -
sitokin, seperti tumor necrosis factor (TNF) dan
5% dan pasta kalsium hidroksida sebagai dressing
beberapa interleukin (IL) yang merupakan mediator
saluran akar antar-kunjungan dianjurkan sebagai
inflamasi penting. Tanda dan gejala seperti nyeri
agen antimikrobial prosedur kemomekanis dan
spontan, sakit saat palpasi, sensitif terhadap perkusi
memaksimalkan reduksi bakteri.
1,2,3,4,5,6
Beberapa
juga dihubungkan dengan keberadaan endotoksin
2 PERAWATAN ENDODONTIK SATU ATAU DUA KALI KUNJUNGAN PADA GIGI DENGAN PERIODONTITIS APIKAL
di dalam sistem saluran akar. 2 LPS dilepaskan
memiliki tingkat keberhasilan dan penyembuhan
dari dinding sel bakteri selama duplikasi sel dan
yang lebih tinggi satu dengan lainnya. Namun
mengakibatkan sel lisis, misalnya, kematian bakteri
sistem saluran akar gigi dengan periodontitis apikal
akibat desinfeksi bakteri. Jadi, tujuan perawatan
yang dirawat dua kali kunjungan dengan medikasi
endodontik pada gigi nekrosis bukan hanya
antarkunjungan menggunakan kalsium hidroksida
eliminasi bakteri yang hidup tapi juga inaktivasi
memiliki status mikrobiologis yang lebih baik
efek toksin dari endotoksin bakteri. Sumber utama
dibandingkan dengan yang dirawat dalam satu kali
toksisitas LPS adalah komponen lipid-A. Safavi dan
kunjungan.6,11
Nichols (1994) menunjukkan bahwa perubahan
struktur pada komponen ini dapat menon-aktifkan
LPS. Ikatan ester pada lipid-A dapat diuraikan
melalui hidrolisis alkalin menggunakan kalsium
2
hidroksida.
IV. Saran
Keberhasilan jangka panjang perawatan
endodontik tidak ditentukan oleh jumlah
Tanomaru, dkk (2003) melakukan pengujian in
kunjungan tetapi lebih didasarkan pada diagnosa
vivo tentang pengaruh berbagai konsentrasi sodium
yang tepat, seleksi kasus yang tepat, dan teknik
hipoklorit, klorheksidin 2%, dan kalsium hidroksida,
perawatan endodontik terkini.
dan menyimpulkan bahwa larutan irigasi tidak
efektif untuk melawan LPS, sedangkan dressing
saluran akar menggunakan kalsium hidroksida
V. Referensi
2,10
1. Peters LB, Wesselink PR. Periapical healing of
Khan, dkk (2008) menguji kemampuan kalsium
endodontically treated teeth in one and two visits
hidroksida dalam mendenaturasi mediator-mediator
obturated in the presence or absence of detectable
pro-inflamasi yang dipicu oleh LPS. Mereka
microorganisms. Int Endod J. 2005; 35: 660-667.
melaporkan kemampuan kalsium hidroksida
2. Martins JNR, Saura M, Pagona A. One appointment
untuk mendenaturasi IL-1, TNF dan calcitonin
endodontic procedure on teeth with apical
gene-related peptide (CGRP) berkisar antara 50-
periodontitis : is this a criterion for success?- a
100%. Penelitian oleh Paula-Silva, dkk (2010)
literature review. Rev Port Estomatol Med Dent Cor
menunjukkan bahwa penggunaan dressing saluran
Maxillofac. 2011; 52 (3) : 181-186.
dapat menonaktifkan efek sitotoksin endotoksin.
akar kalsium hidroksida mampu mengurangi
3. Yilmaz Z, Ozdemir HO, Gorduyus O. Evaluation
ekspresi matriks metalloproteinase (MMP), salah
of single and multiple visit root canal therapy : a
satu golongan enzim utama yang bertanggung
randomized clinical cases. Clin Dent and Research.
jawab atas degradasi komponen matriks
2012; 36 (3) : 59-63.
ekstraseluler. Temuan ini menegaskan konsep
4. Shahnaz Nabi, et al. Management of post endodontic
bahwa instrumen, irigan dan teknik yang ada saat
pain following single visit endodontics: a review. Int
ini tidak cukup mendesinfeksi sistem saluran akar
J of Dent Health Sci. 2015; 2 (2): 396-405.
2
dengan baik hanya dalam satu kali kunjungan.
5. Jorge PV, Javier JE, Fabian OA. Frequency of
postoperative pain in one versus two visit endodontic
treatment. Endod Prac. 2015; 8 (1): 25-32.
III. Kesimpulan
6. Vera J, Siqueira JF, Ricucci D. One versus two
Perawatan endodontik satu kali kunjungan
maupun dua kali kunjungan dapat menyebabkan
visit endodontic treatment of teeth with apical
terjadinya flare up. Demikian pula, keduanya tidak
2012; 4 (10): 1-13.
periodontitis: a histobacteriology study. J of Endod.
PERAWATAN ENDODONTIK SATU ATAU DUA KALI KUNJUNGAN PADA GIGI DENGAN PERIODONTITIS APIKAL
3
7. Siqueira Jr JF, Isabela NR. Optimising single visit
disinfection with supplementary approaches: a quest
for predictability. Aus Endod J. 2011; 37: 92-98.
8. Souza Md, et al. Endodontists perceptions of single
and multiple visit root canal treatment: a survey in
Florianopolis Brazil. RSBO. 2014; 11 (11): 14-19.
9. Ricucci D, Siqueira JF, editors. Endodontology, an
integrated biological and clinical view. Quintessence
Pub.; 2013.p.184.
10. Siqueira Jr JF. Intracanal Medication. In: Siqueira
Jr JF, editor. Treatment of endodontic infections.
Quintessence Pub.; 2011.p.290-291.
11. Wong AWY, Zhang C, Chu C. A systematic review
of nonsurgical single visit versus multiple visit
endodontic treatment. Clin, Cosmetic and Invest
Dent. 2014; 6: 45-56.
4 PERAWATAN ENDODONTIK SATU ATAU DUA KALI KUNJUNGAN PADA GIGI DENGAN PERIODONTITIS APIKAL
Download