1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi

advertisement
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi dalam
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari informasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas bisnis (Satzinger, Jackson, & Burd,
2009, pp. 6-7).
Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi(O'Brien & Marakas, 2009, p. 24).
Berdasarkan dua teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi
adalah kombinasi dari komponen-komponen yang saling terpisah (data, hardware,
software, telekomunikasi, orang-orang, prosedur) yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pengolahan transaksi harian dan mendukung kegiatan-kegiatan dalam suatu
organisasi,
dimana
data
dikumpulkan
dan
diproses
menjadi
informasi
dan
didistribusikan kepada pengguna.
2.2
Komponen Sistem Informasi
Berdasarkan buku Management Information System (O'Brien & Marakas,
2009), Sistem Informasi memiliki beberapa komponen yaitu :
1. People Resources
Sumber daya manusia meliputi dua hal, yaitu :

End User : disebut juga sebagai user atau client, adalah orang yang
menggunakan sistem informasi. Pelanggan, penjual, kasir, akuntan, ataupun
manager dapat disebut sebagai end user.

IS Specialist : adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan
sistem informasi, meliputi system analist, software developer, dan system
operators.
2. Hardware Resources
Pada konsepnya, Hardware Resources meliputi segala perangkat fisik dan
material yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Dalam hal ini, hardware
resources yang dimaksud tidaklah hanya berupa mesin seperti komputer dan
7
8
peralatan lainnya, tetapi juga semua media data yang berwujud dimana data
disimpan, dari lembar kerja hingga magnetic atau optical disc.
Contoh dari hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalah sebagai
berikut :

Computer Systems : terdiri dari Central Processing Unit (CPU) yang berisi
microprocessor dan berbagai macam perangkat tambahan yang saling
berhubungan seperti printer, scanner, monitor, dll.

Computer Pheriperals : ialah perangkat seperti keyboard, electronic mouse,
trackball, video screen atau printer untuk menghasilkan output, serta
magnetic atau optical disc drives yang berguna sebagai tempat penyimpanan
data.
3. Software Resources
Software Resources meliputi sekumpulan instruksi pemrosesan informasi. Secara
umum, maksud dari software disini tidak hanya seperangkat instruksi operasi
yang disebut dengan program, yang mengarahkan dan mengontrol perangkat
keras komputer, tetapi juga sekumpulan instruksi pemrosesan informasi yang
disebut dengan prosedur yang dibutuhkan oleh manusia. Software Resources
dibutuhkan agar sistem informasi dapat secara benar menangkap, memproses dan
menyebarkan informasi kepada pengguna.
Contoh dari Software Resources adalah :

System Software : seperti sistem operasi, yang mengontrol dan mendukung
operasi dari sistem komputer. Contoh sistem operasi ialah Microsoft Windows
dan Unix.

Application Software : ialah program yang secara langsung memproses
kebutuhan computer tertentu bagi end user. Contohnya adalah sales analysis,
aplikasi penggajian, dan program pengolah kata (word processing).

Procedures : ialah berupa instruksi operasional bagi orang yang ingin
menggunakan sistem informasi. Contohnya seperti instruksi pengisian form.

Data Resources : dapat berupa deskripsi produk, customer records, file
karyawan, dan inventory database.
9
Network Resources :
-
Media komunikasi : contohnya kabel twisted-pair, coaxial dan fiber-obtic,
serta teknologi microwave dan satellite wireless.
-
Infrastruktur Jaringan : contohnya prosesor komunikasi seperti modem,
network access dan control software.
2.3
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang dijalankan dalam bentuk
koordinasi di dalam lingkungan organisasi dan teknikal. Aktivitas ini akan
menghasilkan tujuan dari bisnis dimana proses bisnis suatu perusahaan akan
berhubungan dengan proses bisnis dari perusahaan lain (Weske, 2012, p. 18).
Proses bisnis adalah kerja, prosedur, dan aturan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas bisnis, independen terhadap segala jenis teknologi yang
digunakan untuk mendukung bisnis yang ada (Efraim, Leidner, Mclean, & Wetherbe,
2007, p. 24).
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses bisnis
merupakan sekumpulan aktivitas baik itu kerja/tugas, prosedur dan aturan yang
berhubungan satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan di dalam lingkungan
organisasi guna mendukung bisnis yang ada.
2.4
Implementasi
Implementasi adalah proses perubahan yang terjadi dari sebuah sistem
komputer lama menuju sistem yang baru (Efraim, Leidner, Mclean, & Wetherbe,
2007).
Implementasi adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya
fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja (McLeod & Schell,
2004).
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi
adalah proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem dengan melalui
berbagai aktivitas baik dari segi teknis maupun konseptual.
2.5
Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning adalah sekumpulan aplikasi bisnis atau modul
yang berhubungan dengan berbagai jenis unit bisnis pada suatu perusahaan seperti
finansial, akuntansi, manufaktur, dan human resources yang terintegrasi secara sistem
10
dengan platform untuk aliran informasi pada keseluruhan bisnis (Light, Idisemi, Craig,
& Shah, 2013, p. 1).
Enterprise Resource Planning adalah sistem yang mengadopsi sebuah proses
bisnis terhadap keseluruhan organisasi untuk mengintergasikan perencanaan,
manajemen, dan penggunaan terhadap sumber daya organisasi dan menggunakan
software platform umum dan database (Rainer & Cegielski, 2013).
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahaan yang dirancang untuk megintegrasikan semua sumber
daya dan proses bisnis perusahaan.
Berdasarkan jurnal ERP System Implementation : A Malaysian Perspective,
Enterprise Resource Planning diinisialisasi pertama kali pada awal tahun 1990-an
sebagai solusi perangkat lunak yang terintegrasi dengan informasi dan proses bisnis
untuk memungkinkan informasi dapat disebarkan antar departemen di dalam
organisasi. Fungsionalitas dan penggunaan dari sistem ERP telah diperluas dalam
beberapa tahun terakhir ini dimana didalamnya termasuk
customer relationship
management (CRM), dan electronic commerce. Beberapa contoh umum dari sistem
ERP yaitu SAP ERP, Oracle, Baan, dan People Soft (Supramaniam & Kuppusamy,
2010).
Sistem ERP secara tipikal terdiri dari sistem yang terpusat, dengan database
komprehensif yang mengumpulkan, menyimpan dan menyebarkan data antar semua
fungsi bisnis dan aktivitas di dalam perusahaan. Dengan meningkatnya tren bisnis
pada era globalisasi, merger, dan kebutuhan akuisisi maka perusahaan harus memiliki
kemampuan untuk mengontrol dan mengkoordinasi unit operasi mereka. Sistem ERP
dapat membantu memperoleh hal tersebut dengan memungkinkan informasi yang di
sebarkan secara real time antar departemen dengan tidak mempermasalahkan
perbedaam bahasa, mata uang dan national borders(Supramaniam & Kuppusamy,
2010).
Tidak memungkinkan untuk menggunakan system ERP tanpa adanya
infrastruktur teknologi informasi yang baik. Mereka juga menekankan bahwa ERP
adalah sistem yang tidak dapat dipisahkan dengan bisnis dan teknologi informasi.
Sistem ERP adalah sekelompok kustomasasi dan aplikasi bisnis yang real time yang
membagi database umum, inti bisnis, produksi, dan fungsi administratif seperti
logistic, manufacture, sales, distribution, finance dan accounting. Perusahaan yang
memiliki struktur kompleks, secara geografis tersebar, dan memiliki budaya yang
11
berbeda cenderung memiliki tantangan unik untuk mengimplementasikan ERP
(Supramaniam & Kuppusamy, 2010, p. 2).
Sebagai best practice, ERP memiliki beberapa kelebihan, antara lain (Rainer &
Cegielski, 2013) :
1. Organization Flexibility and agility : sistem ERP dapat memecah proses secara
departemen dan area fungsional proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya
informasi, sehingga membuat organisasi lebih fleksibel, lincah dan adaptif.
Organisasi dapat bereaksi secara cepat terhadap perubahan kondisi bisnis
akankesempatan bisnis yang baru.
2. Decision support : ERP menyediakan informasi pada performa bisnis terhadap
area fungsional. Informasi ini secara signifikan meningkatkan kemampuan
manager untuk membuat keputusan yang lebih baik dan tepat waktu.
3. Quality and efficiency : sistem ERP mengintegrasi dan meningkatkan proses
bisnis organisasi, menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kualitas
pelayanan konsumen, produksi dan distribusi.
Disamping kelebihan yang dimiliki, ERP juga memiliki kekurangan antara lain :
1. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit: secara fakta, biaya, dan resiko
kegagalan implementasi sistem ERP yang baru adalah substansial.
2. Kompleks : ERP merupakan sistem kompleks yang memerlukan persiapan yang
sangat matang. Oleh karena itu dibutuhkan penilaian terlebih dahulu apakah
organisasi siap untuk mengimplementasikan sistem ini.
3. Memakan waktu : proses pengimplementasian sistem ERP yang kompleks
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Hal ini dikarenakan banyaknya tahapan
yang harus dijalani dari awal analisa proses bisnis hingga maintenance.
2.5.1 Evolusi Sistem ERP
ERP pada dasarnya dikembangkan untuk memfasilitasi proses bisnis yang
berasosiasi dengan proses manufaktur seperti raw material management, inventory
control, order entry, dan distribusi. Pada awalnya sistem ERP tidak meluas hingga
mencakup area fungsional lainnya seperti sales dan marketing. Didalamnya juga tidak
dimasukan customer relationship management yang memungkinkan organisasi untuk
menangkap data pelanggan secara spesifik. Seiring berjalannya waktu, sistem ERP
berevolusi dengan melibatkan area administrasi, penjualan, pemasaran, dan sumber
12
daya manusia. Saat ini, perusahaan mempekerjakan sistem dengan pendekatan terhadap
sistem ERP lebih luas yang memanfaatkan web dan menghubungkan semua segi dari
value chain. Sistem inilah yang disebut dengan ERP II. Sistem ERP II adalah sistem
ERP interorganisasi yang menyediakan fitur web antara key business perusahaan, seperti
inventory dengan produksi dan pelanggan, pemasok distributor, dan lain-lain(Rainer &
Cegielski, 2013, p. 275).
Link ini megintegrasikan aplikasi internal ERP dengan aplikasi eksternal yang
berfokus pada Supply Chain Management dengan Customer Relationship Management.
Saat ini vendor ERP telah mengembangkan modul web enabled software suite yang
berintegrasi dengan ERP Customer Relationship Management, supply chain
management, procurement, decision support, enterprise portal, dan fungsi aplikasi
bisnis lainnya. Contohnya ialah oracle E-Business suite dan SAP MySAP.
Tujuan dari sistem ERP II ini ialah memungkinkan perusahaan untuk
mengoperasikan keseluruhan dari proses bisnisnya menggunakan software terintegrasi
single web enabled system daripada menggunakan aplikasi e-business yang terpisahpisah. Modul-modul yang termasuk dalam sistem EPR II ini dibagi kedalam beberapa
modul utama ERP seperti financial management, operation management, dan human
resource management. Selain itu terdapat juga modul perluasan seperti Customer
Relationship Management, Supply Chain Management, serta Business Iintelligence and
E-Business.
Perkembangan sistem ERP tersebut juga diperkuat dengan pembahasan pada
sebuah jurnal mengenai implementasi sistem ERP. Jurnal tersebut membahas evolusi
ERP dari tahun 1960 hingga sistem ERP modern saat ini.
Enterprise resource planning (ERP) terlah berevolusi dari inventory management
system pada tahun 1960-an menjadi Material requirements Planning (MRP) pada tahun
1970-an dan Manufacturing Resource Planning (MRP II) pada tahun 1980-an. Pada
tahun 1990-an Gartner group sebuah perusahaan konsultasi US yang terkenal memberi
nama kembali MRP II sebagai ERP. ERP mengindikasikan pada sebuah aplikasi
perangkat lunak yang terintegrasi yang mempengaruhi departemen yang berbeda seperi
finance, dan human resource. Saat ini ERP mengimplikasikan system informasi yang
terintegrasi secara luas yang memungkinkan segala organisasi dengan ukuran dan lokasi
geografis yang berbeda beda. Berikut disajikan table evolusi system ERP.
13
Tabel 2.1 Evolusi sistem ERP
Periode
Evolusi
2000-an
Extended system ERP (ERP II)
1990-an
Enterprise Resource Planning
1980-an
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
1970-an
Material Requirement Planning (MRP)
1960-an
Inventory control packages
Sumber : Supramaniam & Kuppusamy (2010, p.37)
Generasi pertama sistem ERP (diperkenalkan oleh vendor seperti SAP dan Baan) telah
digunakan oleh perusahaan manufaktur besar seperti Boeing, Mercedes-Benz dan
BMW. Seiring berjalannya waktu banyak industri lain seperti retail, wholesale, dan
servis juga mulai menggunakan sistem ERP. Dalam beberapa tahun terakhir ERP II
generasi ke 2 ditambahkan fitur seperti supply chain management dan customer
relationship management. Tulang punggung utama dari sistem ERP adalah teknologi
informasi yang membantu mengintegrasikan sejumlah aplikasi dan proses yang dimiliki
oleh berbagai departemen didalam perusahaan. Hal ini tidak hanya memungkinkan
komunikasi yang efisien antar jaringan dan protokol tetapi juga integrasi dari berbagai
proses bisnis, kebijakan perusahaan dan struktur organisasi.Sejak pertengahan tahun
1990, jumlah perusahaan yang menggunakan ERP telah meningkat secara
signifikan(Supramaniam & Kuppusamy, 2010).
2.5.2 Faktor kritis keberhasilan implementasi sistem ERP
Berikut merupakan faktor krisis keberhasilan implementasi sistem ERP
(AlSudairi, 2013, pp. 46-49) :
1. Manajemen atas (Top Management)
Peran manajemen atas dalam implementasi sistem ERP merupakan faktor
kritis yang paling menentukan keberhasilan proyek. Manajemen atas harus
mendukung secara penuh dari awal hingga dan menganggap proyek implementasi
ini sebagai prioritas utama. Manajemen tingkat atas harus memiliki perencanaan
visi yang jelas seputar manajemen proyek, business project re-engineering,
pelatihan pengguna, dan komunikasi yang efektif secara keseluruhan proyek.
Karena alasan itulah manjemen tingkat atas memiliki dua fungsi dan tugas utama
yakni kepemimpinan dan penyedia segala kebutuhan dan sumber daya. Lebih jauh
14
dari itu, tugas manajemen tingkat atas tidak dibatasi hanya sebagai inisiator ataupun
fasilitator saja, melainkan diperluas hingga implementasi secara keseluruhan
dengan mengarahkan tim implementasi dan mengawasi jalannya proyek yang
berlangsung. Kesuksesan implementasi sistem ERP itu sendiri pada dasarnya
cenderung lebih mengacu kepada faktor manusianya, bukan proses ataupun
teknologi. Proses dan teknologi memang diakui sebagai faktor kritis lain yang
mempengaruhi, namun kepemimpinan dan pengawasan yang baik dari top
manajemen terhadap proyek yang dijalankan merupakan penentu yang dominan.
2. Manajemen perubahan (Change Management)
Sehubungan dengan pengenalan sistem yang baru, faktor perubahan
manajemen berperan penting untuk mengatasi perubahan-perubahan yang nantinya
mungkin terjadi. Tugas utama dari tim implementasi ERP dalam strategi perubahan
manajemen adalah untuk membangun user acceptance dan sikap karyawan
terhadap sistem yang baru. Kegagalan yang umumnya terjadi ialah kurang siapnya
organisasi dengan perubahan yang akan terjadi dengan sistem baru. Hal ini
dikarenakan sistem ERP merubah budaya organisasi secara keseluruhan. Hal lain
yang menjadi penyebab kegagalan ialah organisasi cenderung menganggap remeh
keterlibatan proses change management ini sebagai sesuatu yang penting dalam
proses implementasi sistem ERP.
3. Manajemen proyek (Project Management)
Sistem ERP pada dasarnya merupakan pendekatan manajemen proyek untuk
organisasi guna memiliki sistem yang terintegrasi dan proses bisnis yang
terdefinisikan dengan baik. Oleh karena itu, seperti layaknya proyek lain, proyek
ERP membutuhkan manajemen dalam hal : perencanaan bisnis, sumber daya
manusia, waktu, dan biaya. Manajemen proyek ialah manajemen perencanaan
implementasi, oleh karena itu tidak hanya terlibat dalam tahapan perencanaan tetapi
juga tanggung jawab pada berbagai pemain, pendefinisian tahapan kritis yang
dilalui, pelatihan dan perencanaan sumber daya manusia hingga penentuan
pengukuran keberhasilan proyek. Menurut Bhatti, manajemen proyek melibatkan
kemampuan
dan
pengetahuan
dalam
mengkoordinasikan
jadwal
dengan
pengawasan aktivitas yang telah didefinisikan sebelumnya guna memastikan tujuan
dari proyek implementasi ini tercapai.
4. Business Process Re-Engineering (BPR)
Pemilihan perangkat lunak serta kustomisasi sesuai keinginan dan kebutuhan
organisasi merupakan masalah utama dalam tahap ini. BPR dianggap sebagai faktor
15
kritis dikarenakan proses pemilihan perangkat lunak maupun kustomisasi
merupakan hal yang kompleks dan rumit. BPR pada dasarnya memiliki dua cara,
baik dengan merubah proses bisnis untuk mengakomodasi perangkat lunak untuk
pembangunan dalam jangka waktu yang panjang didalam menjalankan bisnis dan
peran serta tanggung jawab yang penting atau dengan memodifikasi perangkat
lunak untuk menyesuaikan dengan proses bisnis. Langkah pertama yang di lakukan
dengan keuntungan yang kompetitif ketika yang lain akan memperlambat projek
dan beresiko akan adanya bugs didalam system dan melakukan peningkatan
terhadap software ERP akan menjadi sulit.
5. Infrastruktur TI (IT Infrastructure)
Infrastruktur teknologi informasi merupakan salah satu faktor kritis penentu
keberhasilan implementasi sistem ERP. Hal ini disebabkan sangatlah penting untuk
mengevaluasi infrastruktur TI dan kemampuan dari organisasi jika kemungkinan
ada peningkatan (upgrade) hingga penggantian infrastruktur tersebut. Sistem ERP
membutuhkan infrastruktur TI yang kuat untuk menjalankannya. Oleh karena itu
meskipun perusahaan dapat memilih sendiri hardware yang diinginkan, namun
biasanya vendor ERP akan memilihkan hardware yang lebih cocok untuk
menjalankan sistem ERP.
6. Komunikasi (communication)
Demi tercapainya keberhasilan implementasi ERP, dibutuhkan komunikasi
yang efektif antar individual karyawan dengan tim proyek. Banyak penelitian
menyebutkan bahwa komunikasi ialah tugas yang menantang dalam implementasi
ERP. Dua jenis komunikasi yang terjadi ialah inward dan outward, dimana inward
merupakan komunikasi yang terjadi antara sesame anggota tim proyek, sedangkan
outward merupakan komunikasi antar keseluruhan organisasi. Jelas alasannya
bahwa informasi harus disebarkan tidak dibatasi hanya dengan sesama anggota tim
proyek saja melainkan kepada seluruh organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
faktor kritis keberhasilan yang dimaksud ialah komunikasi antara bisnis dengan
personal TI sehingga apa yang menjadi kendala maupun keinginan proses bisnis
organisasi dapat tertangkap dengan baik. Komunikasi harus dimulai dari tahap
sangat awal termasuk pada saat overview sistem sehingga dapat menghasilkan
perencanaan komunikasi yang baik. Rencana komunikasi memiliki detail berupa
hal-hal berikut :
-
Implementasi ERP yang benar
-
Manejemen perubahan proses bisnis
16
-
Manifestasi terhadap modul software
-
Konsultasi terhadap strategi perubahan manejemen, dan taktik
7. Pelatihan pengguna(user training)
Tahap terakhir dalam implementasi sistem ERP ialah pelatihan pengguna atau
karyawan. Perusahaan tidak akan merasakan keuntungan penggunaan sistem ERP
sampai
karyawannya
dapat
benar-benar
memiliki
pengetahuan
untuk
mengoperasikan sistem yang baru. Alasan utama dilakukannya pelatihan dan
program pendidikan pengguna adalah untuk memastikan bahwa karyawan merasa
nyaman dengan sistem ERP hingga meningkatkan keahlian dan pengetahuan
pengguna. Pelatihan yang dilakukan tidak berarti hanya belajar untuk
mengoperasikan sistem yang baru, akan tetapi juga harus mengerti proses baru serta
integrasi di dalam sistem yang memungkinkan pekerjaan satu karyawan memiliki
pengaruh kepada pekerjaan karyawan lain.
Ketujuh faktor kritis keberhasilan implementasi sistem ERP diatas secara dingkat
dapat digambarkan pada gambar 2.1 berikut .
Gambar 2.1 Critical Success Factor of ERP System Implementation
Sumber : AlSudairi (2013, p.48)
Selain sebagai pengukur keberhasilan implementasi sistem ERP, faktor-faktor
kritis yang telah dijelaskan sebelumnya juga memiliki keuntungan tersendiri apabila
diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh organisasi.
Tabel 2.2 berikut memperlihatkan keuntungan yang didapat oleh organisasi
sehubungan dengan faktor-faktor kritis dalam implementasi ERP.
17
Tabel 2.2 Keuntungan organisasi dari faktor kritis keberhasilan impelemntasi ERP
No
Key
Successful Keuntungan
factor
Tipe
Potential
keuntungan
grouping
aspect
1
Infrasturktur IT
Meningkatkan fleksibilitas
Keuntungan
Teknologi
bisnis, mengurangi biaya IT, infrastruktur
meningkatkan kemampuan
fungsional
2
Dukungan
Mendukung dalam hal
Keuntungan
manajemen atas
rencana pertumbuhan bisnis, strategis
SDM
alliances, inovasi bisnis,
biaya kepemimpinan
perbedaan produk, dan
perluasan global, serta
menjalankan e-business
3
Perubahan
Mendukung perubahan
Keuntungan
manajemen
organisasi bisnis, perubahan
organisasi
Proses
budaya dengan visi yang
umum, perubahan budaya
kerja karyawan dengan
sifted focus, moral dan
kepuasan karyawan yang
lebih baik
4
Business
Process Mengurangi biaya dan
Re-Engineering
siklus waktu, peningkatan
Keuntungan
Proses
operasional
dalam produktivitas,
kualitas data dan pelayanan
pelanggan
5
6
Manajemen
Manajemen sumber daya
Keutungan
Gabungan
proyek
yang lebih baik, kontrol
manajerial
aspek
Komunikasi
dari
kinerja yang lebih baik,
SDM,
serta pengambilan
proses dan
keputusan yang lebih baik
teknologi
Meningkatkan
Proses
komunikasi Keuntungan
18
internal dan koordinasi antar manajerial
departemen
7
Pelatihan
pengguna
Memfasilitasi pembelajaran Keuntungan
(user dan
training)
SDM
pembekalan organisasi
kemampuan karyawan
Sumber : AlSudairi (2013, p. 45)
2.6 SAP AG
SAP AG bermarkas di Walldorf , Germany telah berevolusi dari perusahaan start
up menjadi penyedia enterprise software yang internasional selama lebih dari tiga
dekade. Saat ini lebih dari 82.000 pelanggan dunia menggunakan aplikasi SAP dari
perusaan menengah kebawah sampai menengah keatas (Neuman & Srinivasan, 2009, p.
4).
SAP AG ini merupakan induk perusahaan yang menyediakan solusi best practice
enterprise software yang terpercaya di dunia. Produk-produk dari SAP yang banyak
dikenal antara lain SAP R/3 dan SAP Business One yang akan dibahas dalam karya tulis
ini.
2.7 SAP Business One
SAP Business One adalah sebuah solusi bisnis manajemen yang terintegrasi pada
keseluruhan bisnis terhadap finansial, penjualan, pelanggan dan operasi dengan
mengkombinasikan dengan kapabilitas tambahan dari industri. SAP Business One dapat
beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis yang cepat (Niefert, 2009, p. 30).
SAP Business One merupakan solusi enterprise resource planning yang terintegrasi
untuk bisnis kecil dan menengah yang juga merupakan subsidiary untuk perusahaan besar
(SAP Help Portal, 2013).
SAP Business One membantu kita untuk mengatur setiap aspek dari perusahaan
kita dengan menyediakan akses real time terhadap informasi bisnis melalui sistem
tunggal. Aplikasi pada SAP Business One dibagi kedalam sejumlah modul dimana setiap
modul menutupi fungsi bisnis yang berbeda. SAP Business One didesain untuk menjadi
solusi yang fleksibel dan ekstensibel, aplikasi tersedia dengan standar interface untuk
sumber data internal dan eksternal, perangkat mobile, dan tools analisa lainnya(SAP Help
Portal, 2013).
19
Sama halnya dengan sistem bisnis lain pada umumnya, SAP Business One
menawarkan beberapa licence berdasarkan fungsionalitasnya. Berikut merupakan tabel
tipe licence pada SAP Business One (SAP Community Network, 2013) :
2.7.1 Metodologi SAP Business One
Tahap-tahap dalam Accerelated Implementation Program (AIP) antara lain (SAP
Business One Accerelated Implementation Program 2.0, 2013) :
1. Project Preparation

Handover from sales : pada fase ini dilakukan pemahaman terhadap proses
penjualan dari klien dan tim penjualan yang membutuhkan dokumen penjualan
dan penilaian resiko internal sebagai referensi awal.

Project Kick-Off : pada fase ini dilakukan persiapan untuk memulai proyek
secara resmi dengan mempresentasikan SAP Business One kepada klien.
Berikut merupakan beberapa hal yang dibahas pada saat kick-off meeting :
-
Introduction and project Goals
-
Project Plan
-
Project Team Organization
-
Project Scope
-
Project Team Roles
-
Project Procedures
Kick-off meeting dilakukan dengan tujuan untuk :

-
Memahami harapan dan kebutuhan klien.
-
Membuat kesepakatan atas peran dan tanggung jawab masing-masing.
-
Mengklasifikasi perencanaan proyek dan jadwal pelaksanaan proyek.
-
Membuat kesepakatan atas Service Level Agreement (SLA).
Deliver Software : fase ini dilakukan setelah dokumen Service Level Agreement
disepakati oleh kedua belah pihak baik dari klien maupun developer.
Selanjutnya dilakukan pendifinisian software maupun hardware dari server
yang akandigunakan. Dalam fase ini dilakukan juga uji coba dengan
menggunakan database demo untuk melihat alternatif yang diberikan oleh SAP
Business One terhadapproses bisnis klien.

Review Project Phase : pada fase ini dilakukan review kembali terhadap fasefase yang akan dilakukan secara keseluruhan yang diakhiri dengan Project
20
phase Sign Off yakni persetujuan dari klien terhadap tahapan proyek yang akan
dilaksanakan.
2. Business Blueprint
 Manage Project : fase ini adalah fase dilakukannya pendifinisian dan peninjauan
kembali tujuan dan jadwal pelaksanaan proyek.
 Requirement Gathering : pada fase ini dilakukan pendefinisian dan analisa
terhadap proses bisnis baik secara keseluruhan maupun dari masing-masing unit
fungsional.
 Mapping Business Requirement to SAP Business One : setelah requirement
terdefinisi dengan baik, selanjutnya pada fase ini akan dilakukan mapping
dengan fitur yang terdapat di dalam SAP Business One. Mapping ini dilakukan
untuk menyesuaikan requirement dari klien dengan kondisi yang disediakan oleh
SAP Business One.
 Project Blueprint : pada fase ini dilakukan pendokumentasiandari fase
sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai pedoman secara teknis maupun
fungsional proyek. Fase ini diakhiri dengan Blueprint Sign-Off.
Business Blueprint Section merupakan poin-poin yang umumnya terdapat dalam
Blueprint SAP Business One yang terdiri dari :
1. Basic Company Set Up Information
2. General Company Setting
3. Currencies
4. General Ledger Account Segments & Chart of Accounts
5. Bank Information
6. Default G/L Account Determination for Transaction Postings
7. Warehouses
8. Item Group
9. Sales Tax Codes ( adjust for your localization)
10. Payment Terms
11. Credit Card Information for Incoming Customer Payments
12. Company Credit Card Information for Outgoing Business Payments
13. Users and Passwords
14. Territories, Commission Groups and Salespeople
15. Customer Groups
16. Vendor Groups
21
17. Manufactures
18. Shipping Types
19. System Wide Initial Document Setting
3. Project Realization :

Manage Project : pada fase ini dilakukan pelatihan (training) terhadap enduser yang akan menggunakan sistem. Dilakukan juga persiapan untuk migrasi
data dari sistem lama menuju sistem baru.

Set up Production System : pada fase ini dilakukan instalasi SAP Business One
Production System, inisialisasi dan konfigurasi sistem yang kemudian
dilanjutkan dengan proses migrasi data. Setelah migrasi data selesai,
ditentukan autorisasi untuk tiap pengguna di SAP Business one.

Conduct System Validation/Acceptance Testing : pada fase ini dilakukan
maintain Business partner master list.

Conduct System Testing : pada fase ini dilakukan persiapan test case and
scope, test environment, dan melakukan peninjauan kembali terhadap hasil tes
dengan perubahan implementasi yang dibutuhkan.

Plan Cut-Over and Support : pada fase ini dilakukan pendefinisian bagaimana
proses pergantian dari sistem lama menuju sistem baru. Selanjutnya dibuat
perencanaan support and system administration.
4. . Final Preparation :

Manage Project : pada fase ini dilakukan penyelesaian terhadap masalahmasalah kritis yang masih ada.

Complete Training : pada fase ini dilakukan pelatihan terhadap key user dan
administrator yang akan mengoperasikan sistem yang baru.

System Readiness : pada fase ini dilakukan penyetelan terakhir dari SAP
Business One yang diimplementasi yang kemudian dilanjutkan dengan
melakukan pengujian terakhir secara keseluruhan.

Cut-Over : pada fase ini dilakukan perpindahan sistem secara real dari sistem
lama menuju SAP Business One system.
5. Go-Liveand Support :
22

Set up production support : pada fase ini dilakukan pertemuan penyelesain
proyek.

Monitor System Transaction : pada fase ini dilakukan pemantauan terhadap
transaksi dan kinerja sistem secara berkala.

Implement Continues Improvement : pada fase ini dilakukan perbaikan
terhadap sistem secara terus menerus menuju kepada konsisi yang lebih baik.
2.7.2 Keuntungan SAP Business One
Keuntungan SAP Business One ialah sebagai berikut (SAP Community Network,
2013):
1.
Meningkatkan produktivitas
-
Tampilan user interface yang atraktif
Tampilan user interface yang lebih atraktif membuat pengguna menjadi
lebih mudah menggunakan sistem dan lebih menarik pada saat melakukan
pekerjaan dengan system SAP Business One tersebut.
-
System message yang intuitif
Terdapat online help yang membantu pengguna yang bersifat contextsensitive topic yang ditambahkan, adanya system message log yang
meningkatkan kemampuan untuk menelusuri riwayat pesan dimana secara
langsung berelevansi terhadap bagian bantuan.
2. Meningkatkan control bisnis
-
Mendukung adanya dokumen invoice
Sistem SAP Business One dapat secara langsung membuat dokumen
invoice tanpa menegecek terlebih dahulu balance due yang bersifat positif
atau negatif.
-
Adanya unit of measures
Adanya unit pengukuran pada dokumen purchasing, sales, dan warehouse
membatu banyak proses pelayanan terhadap pelanggan, meningkatkan
fleksibilitas unit pengukuran, dan meningkatkan basis untuk fungsionalitas
add-on.
-
Available to promise inventory
Adanya fitur untuk melihat future inventory berdasarkan purchase order
atau produksi, dimana kontrol terhadap inventory dilakukan secara
trasparan terhadap stok yang ada saat ini dan yang akan datang. Fitur ini
juga berfungsi untuk memberikan komitmen yang akurat kepada
23
pelanggan kapan produksi dapat selesai dan dikirimkan ke pelanggan, serta
mengurangi resiko stck tidak mencukupi.
-
Control accounts
Adanya kemampuan untuk membedakan control account pada setiap level
dokumen. Lebih fleksibel dalam mengatasi proses pembayaran dengan
bantuan payment wizard.
3. Mempermudah pembuatan laporan
-
Terintegrasi dengan crystal report
Terintergrasinya SAP Business One dengan crystal report menyediakan
pilihan presentasi grafik yang lebih atraktif, desain layout dan laporan
yang dapat diatur sesuai dengan identitas atau keinginan perusahaan.
Kemudahan dan kecepatan juga dirasakan dalam mengakses informasi dan
eksport data dalam bentukumum guna proses eksternal. Laporan yang
dihasilkan juga dapat terintegrasi dengan memanfaatkan sumber lain
sehingga membentuk suatu template laporan. Fungsi lainnya adalah
meningkatkan proses automatisasi untuk mencetak dokumen marketing,
secara bersamaan dapat mencetak dokumen marketing yang berbeda dalam
proses yang sama, menampilkan data bisnis dengan visualisasi yang
menarik, serta secara cepat dapat menjawab pertanyaan bisnis dengan
laporan yang dibutuhkan.
4. Mempercepat respon sistem
-
Performance improvement
Adanya peningkatan atau optimalisasi yang lebih cepat pada saat user
berkerja secara bersamaan pada sales and purchasing, pada saat
menjalankan balance sheet, dan mengcopy dari dokumen marketing.
-
Data archiving
Adanya peningkatan produktivitas database, performa sistem yang lebih
cepat dalam melakukan backup dan upgrade.
5. Meningkatkan konektivitas
Integrasi yang mudah antara local sap business one dengan sap business suite,
instalasi yang terpusat, adanya pembuktian bahwa scenario diluar ekspektasi
dapat memungkinkan pengaturan dalam waktu yang singkat, fleksibilitas dari
teknologi memungkinkan kustomisasi dan perluasan yang mudah, arsitektur
yang ringan serta membutuhkan kemampuan yang minimal dan mengurangi
maintenance.
24
2.7.3 Modul - Modul SAP Business One
Menurut SAP Help Portal (2013) Modul-modul pada SAP Business One antara
lain:
1. Administration
Guna menyiapkan SAP Business On eagar dapat digunakan pada perusahaan,
dapat menggunakan modul ini untuk :

Menspesifikasi informasi mengenai perusahaan anda dan informasi user pada
sistem seperti :
o Currencyexchange rates
o Authorizations and alerts
o Approvals
o Internal mail organization, basic E-mail settings and other information
o Access information from non-SAP software using data import and export
functions

Menspesifikasi system setup dan system parameters

Melakukan fungsi maintenance regular untuk system seperti backup dan
restore.
Fungsi-fungsi yang terdapat didalam modul administrasi antara lain:
-
Choose company
Fungsi ini digunakan untuk :
o Melakukan koneksi ke server dimana perusahaan SAP
Onedisimpan dan melakukan Log on
Business
ke perusahaan yang diinginkan
dengan menggunakan username dan password.
o Membuat perusahaan baru di SAP Business One
-
Exchanges Rates and Indexes
Fungsi ini memungkinkan untuk melakukan definisi baik secara manual
maupun secara otomatis terhadap rates, indexes untuk mata uang asing.
-
Initializing the system
Untuk memastikan bahwa SAP Business Onedapat beroperasi berdasarkan
spesifikasi perusahaan, dapat dilakukan kustomisasi terhadap semua area yang
diinginkan dan mendefinisikan pengaturan awal (default). Kustomisasi yang
dilakukan contohnya mendefinisikan bagaimana transaksi bisnis akan diproses
di sistem, autorisasi, dan preferensi didalam melakukan pencetakan.
25
-
Setup
Fungsi ini digunakan untuk mendefinisikan pengaturan dan defaults untuk
fields yang digunakan pada SAP Business One.
-
Data import/export
Fungsi ini digunakan pada SAP Business One untuk melakukan update
terhadap master data seperti customer, vendor, produk, dan transaksi pada
sistem. Sebagai tambahan dapat dilakukan import file dari perusahaan pada
SAP Business One atau melalui aplikasi software eksternal untuk melakukan
update terhadap peusahaan.
-
Utilities
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan period-end and year-end closing
untuk melakukan maintenance work.
-
Approval process
Proses persetujuan digunakan perusahaan dimana merupakan prosedur kerja
standar yang membutuhkan proses persetujuan dari manager atau senior
member sebelum pegawai dapat melakukan generate terhadap dokumen yang
ada.
-
Licenses
-
Integration framework
Kerangka kerja integrasi untuk SAP Business One terdiri dari sejumlah
skenario bisnis yang memungkinkan untuk melakukan integrasi terhadap
aplikasi SAP Business One dengan software 3rd party dan perangkat mobile :
o
Dashboards
o
Mobile
o
Date HV (currently Germany only)
Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.
26
Gambar 2.2 Integration Framework
Sumber : SAP (2013)
-
Add-ons
Fungsi ini digunakan untuk melakukan perpanjangan terhadap fungsionalitas
SAP Business One. Untuk dapat menggunakan add-ons yang tersedia harus
dilakukan pendaftaran dan instalasi add-ons pada SAP Business One
workstation. SAP add-ons secara otomatis akan terdaftar pada saat melakukan
instalasi pada SAP Business One.
SAP Business One menyediakan SAP Business One add-ons sebagai berikut:

DATEV FI interface for use with the German DATEV office accounting
system
-

ELSTER integration for electronic tax returns in Germany

Electronic File Manager: Format Definition

Microsoft Outlook integration

Payment Engine

Screen Painter
Working with workflow
Workflow adalah proses bisnis yang terdiri dari sejumlah tugas yang terkoneksi
atau kejadian yang berurut. Contoh workflow dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut.
27
Gambar 2.3 Purchasing workflow
Sumber : SAP (2013)
Workflow pada SAP Business One menyediakan masukan untuk pengguna
guna memproses semua tugas yang terlibat. Workflow juga menyediakan
kontrol pengelolaan terhadap proses bisnis dan membantu meningkatkan
efisiensi operasional perusahaan.
-
Setting up and working with alert
Fungsi ini digunakan agar SAP Business One secara otomatis melakukan
notifikasi
terhadap
user
yang
dipilih.
Alert
setting
memungkinkan
dilakukannya kustomisasi terhadap setiap user. Ada dua tipe alert yang
tersedia, yakni predefine alert dan defined-alert.
-
Send message
SAP Business One dapat melakukan definisi terhadap pesan yang berbeda-beda
untuk dikirim sebagai pesan internal, email, sms, faxes. Pesan tersebut dapat
dikirim ke pengguna sistem sesuai dengan business partner yang didefinisi.
-
BI on demand integration configuration
Fungsi ini digunakan untuk mengupload hasil query ke BI on demand. Jika
telah dilakukan unggah terhadap hasil query maka dapat menggunaka BI on
demand untuk melakukan generate laporan dan membagi data.
2. Financials
Modul ini melibatkan semua fungsi dan laporan yang dibutuhkan untuk
akuntansi dan operasi finansial perusahaan, termasuk didalamnya semua pajak yang
terkait pada laporan dimana berpedoman terhadap regulasi setiap negara. Fungsi ini
memungkinkan juga untuk melakukan dokumentasi terhadap semua transaksi
finasial dan akuntansi yang terkait.
Fungsi fungsi yang terdapat didalam modul finansial diantaranya:
-
Chart of accounts
Melakukan setting terhadap financial accounting muncul ketika pertama kali
melakukan implementasi terhadap SAP Business One. Selama implementasi,
partner, tax advisor, dan akuntansi mengikuti GAAP atau regulasi setempat
28
untuk menyiapkan akuntansi keuangan mereka. SAP Business One
menyediakan chart of account yang didefinisikan sebelumnya untuk setiap
negara berdasarkan kebutuhan local seperti digambarkan pada contoh gambar
2.4 berikut.
Gambar 2.4 Level of Chart of Account
Sumber : SAP (2013)
-
Journal entry
Fungsi ini digunakan membuat juornal entries untuk akun dan business
partner secara manual.
-
Journal Vouchers
Journal voucher merupakan dokumen yang dijadikan sebagai draft yang tidak
memiliki nilai di general ledger. Pada tahap ini jurnal voucher dapat dicek,
diselesaikan, dan dicatat, dengan template yangsama dengan journal entry.
-
Posting templates
Fungsi ini memungkinkan untuk membuat fixed templates seperti jurnal yang
berulang. Ketika melakukan pencatatan terhadap jenis transaksi ini pilih
template yang terkait dan isi item yang kurang. SAP Business One memisahkan
jumlahnya tergantung terhadap account assignment template.
29
-
Recurring posting
Setiap bisnis transaksi yang muncul baik itu perbulan atau perminggu dapat
memiliki objek yang sama dengan jumlah transaksi yang berbeda setiap waktu,
walaupun transaksi tersebut telah didefinisikan sebelumnya.
-
Reverse transactions
Fungsi ini menampilkan daftar journal entries manual yang dijadwalkan untuk
dilakukan pembalikan secara otomatis.
-
Exchange rate differences
SAP Business One menyediakan rekomendasi terhadap jurnal yang dieksekusi
secara otomatis untuk exchange rate differences pada foreign currency (FC)
dan akun, membenarkan tanggal. Exchange rate difference melakukan
rekonsiliasi terhadap FC dan local currency (LC) balances mempertimbangkan
fluktuasi pada FC exchange rate.
-
Conversation differences
Fungsi ini secara relevan untuk perusahaan yang mendefinisikan system
currency yang berbeda dengan local currency. SAP Business One melakukan
rekomendasi membuat jurnal entry secara otomatis untuk perbedaan di system
currency.
Dengan
menggunakan
conversion
differences
function,
account/business partner balance pada system currency dan balance pada local
currency dapat dibuat penyesuaian.
-
Ammount differences :Russia
Fungsi ini untuk membedakan exchange rates terhadap conventional units.
Jumlah perbedaan muncul ketika
adanya persetujuaan bahwa hutang dan
piutang sama terhadap jumlah di CU dan exchange rate terhadap local
currency berubah setiap waktu.
-
Control Account reposting Czech republic, hungary, Poland, russ
Fungsi ini untuk membuat jurnal entry yang baru pada control account.
Aplikasi ini digunakan untuk posting akun khusus yang parallel terhadap
control account, dan balances pada control account tidak berpengaruh.
Fungsi ini berguna ketika :

Menyiapkan financial statement selama akhir tahun

Transaksi seperti down payment business partner pada baris yang berbeda
di financial statement.
-
1099 editing :USA
30
Fungsi ini digunakan untuk mengupdate nilai 1099 dan jumlah 1099 yang ada
pada A/P invoices dan pada A/P credit memo yang tidak berdasarkan A/P
Invoices
-
Financial report templates
Fungsi ini digunakan untuk membuat template laporan finansial yang dapat
dikustomisasi untuk keperluan bisnis.
Template yang dapat dibuat untuk laporan sebagai berikut Balance Sheet :
 Profit and Loss Statement
 Trial Balance
 Cash Flow
 FA Historic Report
-
Journal Voucher report : china, korea, japan
Laporan ini menyediakan informasi yang luas pada jurnal voucher yang ada,
laporan ini digunakan untuk mendapatkan daftar jurnal voucher yang disetujui
atau untuk dismpan pada satu atau lebih jurnal voucher yang berstatus open
sebagai dokumen finansial yang permanen.
-
Working with fixed assets
Fungsi ini digunakan untuk mengatur fixed asset baik dari perspektif pajak
ataupun akuntansi. Fungsi fixed asset ini memungkinkan untuk memberikan
kontrol baik secara fisik maupun secara finansial terhadap siklus hidup aset
dari akuisisi sampai depresiasi, revaluasi, dan disposal.
-
Budgets
Fungsi ini digunakan untuk mendefinisikan anggaran terhadap akun yang
terkait berpedoman terhadap skenario yang dipilih.
-
Cost accounting
Fungsi ini memungkinkan untuk mendefinisikan sejumlah cost center dan
peraturan distribusi. Melakukan generasi laporan yang menyediakan informasi
biaya yang terkait. SAP Business One menyediakan dua metode biaya
akuntansi seperti distribution rules dan projects
-
Revaluation
Fungsi revaluasi memungkinkan untuk melakukan update terhadap nilai G/L
accountbalances, biaya penjualan, account balances dan inventori.
-
TDS : india
Fungsi ini memungkinkan untuk :
31
 Membuat adjustments ke TDS per invoices dimana dapat berupa A/P
invoices regular atau A/P down payments invoices
 Melakukan set up terhadap nomor acknowledgement
 Melakukan generate terhadap laporan 16A
 Melakukan generate terhadap file e-TDS return
-
Financial Reports
Fungsi ini untuk melakukan analisa terhadap aktivitas finansial dan
akuntansi perusahaan. Laporannya terdiri dari beberapa kategori :
 Finansial
 Accounting
 Comparison
 Budget Setup
3. Sales Opportunities
Modul Sales Opportunities memberikan fitur pelacakan dan analisis
pending opportunities berdasarkan progress dari berbagai aktivitas seperti
meeting, negoisasi, dan transaksi yang sedang berlangsung pada sales.
Beberapa fitur yang terdapat pada modul Sales Opportunities adalah sebagai
berikut:
-
Menghubungkan beberapa jenis dokumen.
-
Menentukan sebuah Sales Opportunity berdasarkan data data yang
dikumpulkan.
-
Menentukan hak akses karyawan terhadap data yang diciptakan oleh
modul Sales Opportunities.
-
Membuat Table dan laporan yang bersifat grafis untuk memberikan format
yang berbeda guna untuk kepentingan analisis.
 Analisis dapat dilakukan dengan per stage, per user, atau per level
overview.
 Laporan dapat di filter berdasarkan parameter.
Fungsi yang terdapat dalam Sales Opportunites antara lain:
-
Managing Sales Opportunities
Dalam melakukan Managing Sales Opportunities, penting untuk
mengelola data terlebih dahulu yang merupakan tingkat terendah dalam
32
sebuah proses. Setelah data dikelola dengan baik, maka berbagai aktivitas
seperti opportunity dimenangkan atau hilang sampai tutup dapat
dijalankan.
Dengan menggunakan Sales Opportunity window, user dapat :
 User dapat memprediksi seberapa besar potensi volume sales
 Mendapat update pada proses negoisasi yang sedang berlangunsg
 Analisa tahapan dalam setiap proses sales
 Menciptakan laporan
 Menutup atau menghapus sebuah file
 Membuka kembali sales opportunity yang telah di tutup
-
Sales Opportunity Reports
Sales Opportunitiy Reports secara konsisten membuat dan memperbaiki
hasil analisa laporan secara realtime. Laporan tersebut dapat dibentuk dari
berbagai parameter atau filter sesuai kebutuhan user.
4. Sales A/R
Modul ini mencakup keseluruhan proses sales, dari membuat quotation
untuk customer dan pihak yang berkepentingan, invoicing, pembuatan
document draft, dan printing. SAP Business one juga menyediakan berbagai
jenis dokumen sales. Modul SAP A/R juga memberikan fitur customize
dokumen untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai berikut :

Menggabungkan beberapa tipe dokumen sales menjadi satu dokumen sales
dengan Form Settings Window

Melakukan Batch Processing of target Document dengan Document
Generation Wizard
Berikut adalah fungsi yang terdapat dalam Modul Sales A/R :
-
Sales Quotation
Sales Quotation dibuat sebagai bentuk tawaran atau proposal yang dikirim
baik kepada pelanggan maupun kepada calon pelanggan. Sales Quotation
yang ditampilkan SAP Business One adalah dokumen yang bersifat tidak
terikat, umumnya hanya digunakan dengan tujuan memberikan informasi
semata saja, namun apabila disetujui oleh pelanggan atau calon pelanggan,
maka akan dijadikan sebagai panduan dalam membuat Sales Order.
33
-
Sales Order
Sales Order adalah komitmen dari pelanggan tau calon pelanggan untuk
membeli sebuah produk atau jasa. Dokumen ini menjadi pondasi dari
Planning Production atau Purchase Order.
Dalam SAP Business One, hanya membuat Sales Order tidak menciptakan
dokumen akuntansi.
-
Delivery
Pada proses ini, document delivery diciptakan dan menjadi indikasi bahwa
pengiriman barang atau jasa telah terjadi. Ketika dokumen delivery dibuat,
perubahan pada akuntansi terjadi, yaitu stok yang bersangkutan berkurang.
-
Return
Dokumen Return bertujuan menyelesaikan dokumen Delivery. Oleh
karena itu, apabila A/R Invoice belum di buat, maka kita menggunakan
document delivery. Namun apabila A/R invoice telah dibuat, maka kita
menggunakan A/R Credit Memo untuk membenarkan inputan yang salah
tersebut.
-
Down Payments
Nama
lain
dari
Down
Payment
adalah
uang
dibayar
dimuka,dimanapelanggan menjamin komitmen yang disetujui untuk
dijalankan.
-
A/R Invoice
A/R Invoice adalah dokumen yang terikat oleh hukum. Ketika invoice
diterima, posting dilakukan untuk akun pelanggan yang bersangkutan
tersebut. Apabila invoice dibuat tanpa document delivery, maka stokdi
gudang akan diedit pada saat dokumen invoice diposting.
-
A/R invoice + Payment
Menggunakan invoice dengan pembayaran cash secara langsung pada ontime customer, yang melakukan pembayaran dengan full amount.
Apabila inputan amount secara partial, maka akan menciptakan pesan
error.
-
A/R Credit Memo
Oleh karena alasan hukum, Delivery atau invoice dokumen yang sudah
diinput kedalam sistem tidak dapat dihapus. Namun, pelanggan
berkemungkinan mengirim balik barang berkaitan dengan berbagai alasan
atau kesalahan pada saat menginput data pada dokumen tertentu.
34
Apabila sebuah transaksi sales telah selesai atau secara parsial dibalik,
maka kita harus memasukan dokumen sales untuk menyelesaikan
dokumen tersebut. Credit Memo adalah dokumen yang menyelesaikan
dokumen sales tersebut. Dengan Credit Memo, kita dapat membenarkan
kuantitas dan nilai barang tersebut.
-
A/R Reserve Invoice
Dokumen A/R Reserve Invoice memberikan kemampuan untuk memesan
sebuah barang di gudang tanpa mengurangi jumlah barang tersebut dari
nilai Inventory.
SAP Business One memperbolehkan membuat A/R Reserve Invoice dengan
zero amount. Dimaksudkan untuk penggunaan seperti pengiriman barang
tanpa penagihan, contohnya seperti pemberian produk untuk testing atau
alasan promosi. Seperti invoice pada biasanya, reserve invoice menutup
incoming payment.
-
Recurring Transaction
Beberapa transaksi dalam bisnis melakukan perulangan, seperti contohnya
setiap bulan perusahaan memesan sekotak kertas cetak dari vendor.
Dalam SAP Business One, kita dapat membuat template atas recurring
tersebut dengan menggunakan template dokumen sales dan purchasing.
-
Document Generation Wizard
Fungsi ini membantu user dalam melakukan batch processing pada
sejumlah dokumen sales. Wizard tersebut memberikan fitur yang mudah
digunakan dengan memilih parameter sebagai filter yang kita inginkan.
Beberapa target dokumen tidak dapat dihapus setelah diciptakan, seperti
A/R invoices dan delivery.
-
Managing Document Draft
Dalam SAP Business One, kita dapat menyimpan dokumen kedalam
bentuk Draft. Dalam bentuk Draft, kita dapat mengubah data yang ada
sebelum dimasukannya kedalam database.
Tipe dokumen yang dapat disimpan kedalam bentuk draft antara lain :
 Sales dan Purchasing
 Incoming dan Outgoing Payment
 Checks for Payment
-
Document Printing
35
Document Printing membantu dalam mencetak dokumen yang dibutuhkan
sesuai dengan parameter yang kita input sebagai kriteria. Printing dapat
dilakukan secara individual maupun secara berkelompok.
-
Dunning Wizard
Dunning Wizard membantu dalam membuat dan mengirim surat kepada
pelanggan yang belum melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh
tempo, atau sebagai alat pemberitahuan atas pembayaran yang telah jatuh
tempo. Dunning Wizard bersifat otomatis, dan sebagai tambahan fungsi
membantu melacak payment behavior rcustomer dalam database.
-
Sales Report
Dengan menganalisa laporan sales, perusahaan dapat menentukan nilai
sukses dan efisiensi dari bisnis perusahaan tersebut. SAP Business One
menyediakan beberapa tampilan laporan pada modul Sales. Beberapa
laporan dapat berbentuk grafis dan lisan, antara lain :

Analisa transaksi sales

Memantau dokumen dengan status open

Membuat backorder report
 Melihat dan memproses dokumen yang terletak dalam draft
5. Purchasing A/P
Modul ini mencakup keseluruhan proses Purchasing, dari meminta
quotation dari vendor hingga proses A/P Invoice. SAP Business one juga
menyediakan berbagai jenis dokumen pembelian seperti volume analysis,
pricing information, vendor liabilities aging, dan seterusnya.
Fungsi yang terdapat dalam modul Purchasing A/P antara lain sebagai berikut
-
Purchase Request
Dengan membuat Purchase Request, perusahaan memberikan informasi
atas kebutuhan akan produk atau jasa kepada vendor. Purchase Request
dapat di reference untuk pembuatan purchase quotation atau purchase
order.
-
Requesting Quotations
Dalam pembelian, perusahaan akan mencari penawaran terbaik terhadap
barang dan jasa yang diinginkan, dengan demikian, perusahaan akan
mengirim, purchase invitation kebeberapa vendor.
36
Didalam purchase quotation sendiri, barang dan jasa dicantumkan secara
detil seperti kuantitas, tanggal, informasi vendor. Kemudian perusahaan
akan membandingkan quotation yang diterima dari vendor.
-
Purchase Order
Purchase order adalah dokumen yang digunakan untuk me-request barang
atau jasa kepada vendor dengan harga yang telah disetujui. Ketika
memasukan purchase order ke dalam SAP Business One, tidak ada akun
yang akan berubah, namun nilai kuantitas pesanan dicatat kedalam
inventory management.
-
Goods Receipt PO
Ketika perusahaan telah menereima barang atau jasa yang dijanjikan dari
vendor, maka perusahaan akan membuat Goods Reciept PO, tujuannya
adalah untuk mencatat masuknya barang ke gudang perusahaan.
-
Goods Return
Dokumen GoodsReturn dibuat pada saat barang yang telah diterima dari
vendor baik full atau partial, tidak sesuai dengan perjanjian dan harus
dikembalikan kepada vendor.
Dokumen good return bias dibuat berdasarkan referensi dari Goods receipt
PO atau tidak.
-
A/P Down Payment Invoice
Nama lain dari Down Payment adalah uang dibayar dimuka, dimana
perushaan menjamin komitmen yang disetujui dengan vendor untuk
dijalankan.
- A/P Invoice
A/P Invoice digunakan pada saat perusahaan telah menerima invoice dari
vendor dan ingin melakukan pembayaran. Pengguna mencatat invoice dari
vendor kedalam sistem SAP business one. A/P invoice bisa dibuat dengan
mereferensi dari dokumen purchase order atau good receipt PO.
-
A/P Credit Memo
Oleh karena alasan hukum, kita tidak dapat menghapus Delivery atau
invoice dokumen ketika sudah diinput kedalam sistem. Namun, pelanggan
berkemungkinan mengirim balik barang berkaitan dengan berbagai alasan
atau kesalahan pada saat menginput data pada dokumen tertentu.
Apabila sebuah transaksi sales telah selesai atau secara parsial dibalik,
maka kita harus memasukan dokumen sales untuk menyelesaikan
37
dokumen tersebut. Credit Memo adalah dokumen yang menyelesaikan
dokumen sales tersebut. Dengan Credit Memo, kita dapat membenarkan
kuantitas dan nilai barang tersebut.
-
A/P Reserve Invoice
Dokumen A/R Reserve Invoice memberikan kemampuan untuk memesan
sebuah barang di gudang tanpa mengurangi jumlah barang tersebut dari
nilai Inventory.
SAP Business One memperbolehkan membuat A/R Reserve Invoice dengan
zero amount. Dimaksudkan untuk penggunaan seperti pengiriman barang
tanpa penagihan, contohnya seperti pemberian produk untuk testing atau
alasan promosi. Seperti invoice pada biasanya, reserve invoice menutup
incoming payment.
6. Business partner
SAP Business one membedakan business partners dan G/L account, sebagai
berikut :
-
Business partners merupakan customer, vendor, dan lead ( calon customer
)
-
G/L account adalah seluruh entitas yang terdapat dalam Chart of Account
perusahaan, seperti pengeluaran, pendapatan, asset, dan liabilities.
Fungsi yang terdapat dalam Business partner antara lain :
-
Business Partner Master Data
Business partner master data digunakan untuk mendokumentasi dan
memperoleh data dari business partner yang bersangkutan.
Informasi tersebut antara lain :
 Company details, termasuk didalamnya alamat dan nomor telepon
 Business partner contact persons, termasuk didalamnya telepon dan
alamat
 Logistic details
 Tax information
 Accounting information
 Details of payment terms
-
Activities Management
38
Aktivitas yang dimaksud adalah interaksi yang terjadi antara perusahaan
dengan business partner, seperti acara telepon, meeting, dan aktivitas
lainnya.
Seluruh aktivitas didokumenasikan secara otomatis kedalam kalender dan
pada laporan aktivitas, yang kemudian dapat diguanakan sebagai :
 Merencanakan kegiatan dimasa mendatang
 Analisis komunikasi dengan business partners
 Memantau perkembangan dari salesopportunities dan service calls
dengan business partner
-
Blanket Agreements
Blanket Agreement adalah perjanjian jangka panjang antara purchasing
organization dengan vendor, atau sebaliknya sales organization dengan
pelanggan dalam memberikan barang atau saja dalam periode waktu yang
ditentukan sebelumnya.
Blanket agreement juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam memprediksi
keutungan, quantity reservation, dan perencanaan kapasitas.
Didalam SAP Business one terdapat dua jenis blanket agreement, antara
lain :
 General Blanket Agreements: digunakan untuk melacak tingkat
pemenuhan perjanjian untuk mendapatkan special bonus di akhir
periode.
 Specific Blanket Agreements: digunakan untuk melacak tingkat
pemenuhan perjanjian untuk mendapatkan potongan harga spesial dari
individual sales or transaksi pembelian/
-
Internal Reconciliations
Internal reconciliation berfungsi untuk mencocokan dan clearing transaksi
pada business partner / G/L account.
Contoh internal reconciliation antara lain selisih kurs.
-
Business partner reports
Memberikan laporan yang memberikan overview interaksi antara
perusahaan dengan business partner.
-
Campaign Management
SAP Business one membantu dalam membuat, memaintain, dan analisa
untuk kegiatan promosi seperti acara pada pemasaran.
39
7. Banking
Dalam SAP Business one, banking digunakan untuk melakukan seluruh
kegiatan transaksi yang berhubungan dengan akun bank, antara lain :
o Manual dan otomatis membuat incoming dan outgoing payment
o Manual dan otomatis melakukan internal dan external reconciliation
o Postdated dan cash deposit check dan credit card voucher
o Batchand single check printing
Fungsi yang terdapat dalam Banking antar lain:
-
Deposit
Deposit digunakan pada kondisi sebagai berikut :
 Membuat deposit dari cash, check, dan credit card voucher
 Membuat deposi dari postdated checks dan postdated credit card
voucher
 Melihat bills of exchange yang telah dideposit
-
External Reconciliation
External reconciliation adalah selisih antara transaksi yang terbuka dengan
external account statement.
-
Check Number Confirmation
Fungsi ini melakukan verifikasi pada checks yang telah dicetak secara
benar dan nomor yang terdapat pada cek sesuai dengan sistem SAP
Business one.
-
Banking Reports
Tujuan dari banking reports adalah untuk melakukan analisa dan
menampilkan:
 Memeriksa pembayaran yang diberikan dari vendor
 Draft yang masih terbuka
 External reconciliation
8. Inventory
Modul inventory memiliki fitur sebagai berikut :
-
Mengelola item master data records ( item master data )
SAP Business One memberikan kemampuan utuk mengelola seluruh item
yang di beli, produksi, jual, atau di simpan dalam inventory. Jasa juga
40
dapat dikategorikan sebagai item, namun lebih sering digunakan oleh sisi
sales.
-
Mengelola serial dan batch number ( item Management )
Pengelolan item kedalam bentuk serial dan batch numbering untuk
memberikan kemudahan dalam penjualan, pembelian, dan pegelolaan
inventory
-
Mengelola transaksi inventory ( InventoryTransaction )
Mempermudah transaksi yang berhubungan dengan inventory seperti
dokumen Goods Reciept, Goods issue,dan inventorytransfer.
-
Mengelola price list (Price list )
Dalam SAP Business One, price list untuk item memberikan fleksibilitas
bagi pelanggan.
-
Bekerja dengan proses pick and pack ( Pick and Pack )
Pick and pack dalam SAP Business One memberikan perusahaan
otomatisasi dalam pemrosesan salesorder dan A/R reserve invoices.
-
Menghasilkan
laporan
yang
berhubungan
dengan
inventory
(
InventoryReport )
Inventoryreport menampilkan laporan yang berhubungan dengan item
dan inventory, juga evaluasi keseluruhan dari inventory.
Dengan inventory report, perusahaan memiliki kemampuan untuk:

Membuat list dari item yang tercatat dalam sistem, juga informasi
spesifik seperti harga terakhir dan serial/batch information

Membuat daftar inventory posting

Analisa situasi inventory

Membuat laporan evaluasi untuk masing masing gudang inventory
9. Production
Beberapa fungsi yang terdapat dalam modul production antara lain :
-
Bill of Materials ( BOMs)
BOM digunakan untuk memberikan informasi mengenai jenis barang dan
kuantitas secara spesifik untuk membuat sebuah barang jadi/setengah jadi.
-
Production Orders
Production orders merupakan sekumpulan instruksi untuk perencanaan
dan manufaktur sebuah hasil dari produksi. Production order juga
41
menghitung biaya materi dan beban yang dibutuhkan pada saat proses
produksi, seperti gaji.
Dalam SAP business one terdapat tiga jenis production order, yaitu :
 Standar, menggunakan proses production pada umumnya. Komponen
keseluruhan diambil dari BOM.
 Spesial, digunakan untuk membuat barang atau aktivitas yang tidak
terdapat dalam BOM standar.
 Disassembly, laporan atas pemecahan sebuah barang dengan BOM
komponen produksi diambil dari BOM yang telah jadi.
-
Production report
Production report memberikan laporan dengan fungsi :
 Membuat daftar Bill of Material
 Menampilkan production order yang masih berstatus open
10. Material Requirement Planning (MRP)
Modul Material Requirement Planning
memungkinkan untuk
melakukan perencanaan terhadap kebutuhan material untuk manufacturing
atau proses procurement berdasarkan re-evaluasi dari inventori yang ada,
kebutuhan dan peralatan terhadap perubahan parameter perencanaan (seperti
penentuan lead time, keputusan untuk membuat atau membeli, dan
perencanaan liburan ).
MRP menghitung kebutuhan untuk level bill of materials (BOM)
berdasarkan inventori yang ada, sales order, purchase order, production
order, peramalan dan sebagainya. Hasilnya dari menjalankan MRP adalah
laporan dan rekomendasi yang memenuhi kebutuhan dengan mengambil
konsiderasi dan tingkat inventori yang ada, purchase order dan production
order. MRP juga menjalankan akun yang didefinisikan sebelumnya pada
perencanaan seperti penggandaan order, interval order, minimum kuantitas
order dan level inventory.
Fungsi fungsi yang terdapat didalam modul MRP :
- Managing Forecast
Fungsi ini memungkinkan untuk melakukan generate peramalan terhadap
pencatatan penjualan atau secara manual memasukkan kuantitas dari
42
peramalan, kita dapat menggunakan peramalan sebagai sumber data
tambahan atau untuk perhitungan MRP.
- Running MRP- General process, prerequisities, and procedure
Fungsi MRP memungkinkan untuk merencanakan kebutuhan material
untuk manufacturing yang kompleks dan proses pengadaan. Untuk
membuat dan menjalankan skenario MRP dapat menggunakan MRP
wizard. Wizard membuat rekomendasi (production orders, purchase order,
dan inventory transfer request) yang dibutuhkan untuk membuat atau
mengadakan produk final pada waktu dan kebutuhan kuantitas.
Gambar 2.5 Material Requirement process
Sumber : SAP (2013)
-
Generating document from saved recommendations
Fungsi ini dapat dijalankan jika telah melakukan eksekusi dan
menjalankan MRP dan menyimpan rekomendasi untuk skenario ini.
11. Service
Fungsi ini untuk mendukung pelayanan kepada pelanggan, dimana dapat
mengatur semua aktivitas yang terkait dengan pelayanan yang digunakan untuk
komponen servis.
Servis-servis yang disediakan antara lain :

Mengatur interaksi antara pihak penyelenggara dan pelanggan

Memaintain informasi pada kontrak servis,barang dan serial number yang
dikomplain oleh pelanggan
43

Memonitor dan mengatur aktivitas terhadap departemen servis dengan
menggunakan laporan standar atau kustomisasi yang membantu pekerjaan
manager atau staff

Melakukan pengoptimalan terhadap potensial dari departmen penjualan
dan servis dan membuat pendapatan tambahan dengan mendukung
beberapa fungsi bisnis sperti :
 Service operations
 Service contract management
 Service planning
 Tracking of customer interaction activities
 Customer support
 Management of sales opportunities
Fungsi fungsi yang terdapat didalam modul service antara lain :
-
Working with service call
Fungsi dari service call untuk mengatur sevis dan aktivitas pendukung
yang disediakan kepad pelanggan, contohnya seperti melakukan pencarian
terhadap masalah dan keluhan pelanggan dengan memberikan solusi untuk
masalah yang ada dan melihat aktivitas dan biaya yang berhubungan
dengan masalah tersebut. Servis ini mungkin dapat dilakukan dengan
kontrak atau garansi atau pelanggan dapat membayar untuk biaya servis.
Pada service call dapat dilakukan :

Mendokumentasi service call yang dipakai sebelumnya baik email,
telepon ataupun fax
 Mengatur aktivitas seperti meeting task atau notes pada service call
ketika menyelesaikan masalah
 Mengatur kerusakan dan membuat invoice untuk biaya yang terkait
dengan service call
 Mencari solusi untuk masalah pada solution knowledge base dan
mencatat solusi yang baru
 Menyimpan servis call history
 Menjadwalkan service call
-
Working with customer equipment card
Customer equipment card mengandung informasi seperti :
44
 Lokasi dari item tempat disediakannya servis
 Panggilan servis yang berelasi dengan item
 Kontrak servis yang mengcover item
 Informasi penjualan
 Data transaksi inventori
-
Working with service contract
Kontrak servis antara pelanggan dan perusahaan memungkinkan
perusahaan untuk menyediakan maintenance dan repair dari barang yang
memiliki garansi. Dengan fungsi ini dapat didefinisikan tipe servis untuk
pelanggan tertentu.
-
Creating the solution and using the solution knowledge base
Fungsi ini memungkinkan untuk :
 Membuat dan memperbaharui solusi umum untuk masalah dan
pertanyaan pelanggan
 Menampilkan semua solusi yang pernah di catat di SAP Business One
 Menghubungkan solusi yang ada ke panggilan servis atau mencatat
solusi yang baru dari panggilan servis
-
Service reports
12. Human Resources
Fungsi ini untuk memasukkan dan memaintain informasi mengenai
pegawai, dan untuk menampilkan tugas yang terkait sebagai berikut :

Memasukkan dan memaintain informasi pegawai yang general dan
personal seperti umur, status perkawinan, passport dan nomor ID, nomor
telepon dan alamat rumah atau kantor.

Mengatur informasi yang terkait dengan pendidikan pegawai, catatan
pekerjaan sebelumnya, hasil review dan absen

Menganalisa biaya dan gaj karyawan

Membuat berbagai laporan dan daftar karyawan untuk menjalankan bisnis
agar lebih efisien.
Fungsi fungsi yang terdapat di modul human resources :
-
Employee Master Data
Fungsi ini digunakan untuk mengspesifikasikan informasi mengenai
pegawai seperti alamat dan peran didalam oraganisasi begitu juga dengan
detail finansial. Fungsi ini juga dapat melacak progres dari pegawai, sakit,
45
atau cuti liburan dan menyimpan catatan terhadap pendidikan dan
pekerjaan sebelumnya dari pegawai.
-
Human Resources reports
Fungsi ini digunakan untuk memperoleh data berdasarkan pada kriteria
spesifik yang dipilih, yang memungkinkan untuk :
 Melihat absen pegawai untuk keseluruhan organisasi atau department
khusus
 Menampilkan detail kontak untuk setiap pegawai perusahaan
 Mencetak buku telepon atau daftar pegawai
13. Reports
SAP Business One mengandung laporan yang terintegrasi dan ekstensif dari
beberapa modul diantaranya yaitu :
-
Financials reports
Pada menu ini terdapat semua laporan yang berkaitan dengan analisa
terhadap aktivitas finansial dan akuntansi suatu perusahaan. Laporannya
terdiri dari beberapa kategori utama seperti :
 Financial
 Accounting
 Comparison
 Budget Setup
-
Sales Opportunities reports
Secara konsisten membuat dan mengoreksi laporan yang dapat
menyediakan nilai alasan bahwa untuk kegagalan dan kesuksesan sales
opportunities perusahaan.
-
Sales and Purchasing reporst
Menggunakan daftar laporan untuk :
 Menganalisa transaksi pembelian dan penjualan
 Melihat dokumen yang statusnya masih open
 Membuat laporan backorder
 Melihat dan memproses dokumen yang disimpan sebagai draft
-
Business Partners reports
Laporan ini menyediakan secara garis besar interaksi dengan business
partner.
-
Banking reports
46
Menggunakan laporan ini untuk menganalisan dan menggenerate secara
garis besar hal hal berikut :

Mengecek pembayaran yang telah di issued kepada vendor dan entitas
lainnya
-

Membuat draft untuk dokumen yang berelasi dengan banking.

Melakukan eksternal rekonsiliasi
Inventory reports
Laporan inventori memungkinkan untuk menampilkan informasi mengenai
barang dan inventori perusahaan, hal hal yang dapat dilakukan antara lain :

Men-generate daftar semua item yang didefinisikan di sistem aktif
atau tidak aktif

Membuat daftar posting inventori

Menganalisa situasi inventori untuk barang
atau menampilkan
inventori disetiap gudang

-
Memulai valuasi untuk gudang inventori
Production reports
Menggunakan laporan ini untuk men-generate daftar bill of materials,
melihat produksi order yang berstatus open.
-
Service reports
Menggunakan laporan servis untuk melakukan hal hal dibawah ini :

Mengeluarkan dan mengambil informasi penting mengenai performa
dan efisiensi dari depertemen servis

Memperoleh detil mengenai kontrak pelayanan pelanggan dan
equipment

Melihat service calls perushaan dalam rangka untuk mengaskses
progress perusahaan.
-
Human Resources reports
Laporan ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kriteria spesifik
yang dipilih, hal hal yang dapat dilakukan yaitu :

Melihat absensi pegawai untuk keseluruhan organisasi ataupun
departemen khusus.

Menampilkan detil kontak untuk setiap pegawai perusahaan

Mencetak buku telepon atau daftar pegawai degan berbagai
kombinasi.
47
2.8 Kerangka Berpikir
Menentukan tujuan dan
manfaat implementasi
tahapan proyek preparation
dan blueprint
Menentukan ruang lingkup
yakni pada modul
purchasing, sales, finance,
production dan inventory
Menjelaskan metodologi
accerelated implementation
program (AIP)
1. Project Preparation
2. Business Blueprint
3. project Realization
4. Final Preparation
5. Go-Live and support
Membuat Blueprint
Membuat Kesimpula hasil
yang didapatkan dari
sistem yang baru
Profil perusahaan, latar belakang,
isi misi, struktur organisasi PT.
Inti data Utama dan PT. MXX
Struktur organisasi proyek
Peran anggota proyek
Membuat saran bagi
perusahaan
Analisa proses bisnis PT.
MXX (as is, to be)
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir
Wawancara
kebutuhan sistem
baru yang ingin
dirancang
Download