Konstruksi Makna Tato pada Anggota Komunitas “Paguyuban Tattoo Bandung” Reza Pahlevy1, AtwarBajari2, AgusSetiaman3 Jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding author: [email protected] ABSTRACT Reza Pahlevy, 210110070308, 2012, Majoring in Communication Management, Faculty of Communication Science, University of Padjadjaran. Research title: "The meaning of Tattoos in Construction According To Member Of Pagyuban Tattoo Bandung Community", with the main conselor Dr. Atwar Bajari,M.Si., secondary conselor Agus Setiaman, S.Sos., M.Ikom.. The purpose of this research was to determine the reality of the meaning of tattoos in the view of Paguyuban Tattoo Bandung community members and to find out what factors behind their interest in tattoos.The research method usedis a qualitative method, withthe tradition ofphenomenology. Data collection techniquesarein-depth interviewsas themain technique, documentationandobservationtoincrease the wealth ofresearch data.The study produced three categories of social meaning of the tattoo, and categories of interest factors against tattoos based on two categories of domains, which is obtained through knowledge, awareness, and good individual life experiences. Meaning construction is done in individual cognitive intersubjective up with others to build knowledge and views on social tattoos. This study concludes that the reality of the meaning of tattoos in the view of members of Paguyuban Tattoo Bandung community is the identity, art, and business. Factor of their interest in tattoo form in the realm of individual and community domains.The authors suggesttoassessoftattooingcomprehensivelyorthoroughlyfrom many aspects based onthe factorsbehind it, andfor potentialuserstoconsidercarefullytattoosgoalsandusemotivation, andattention tosocialrealitiesinthetattoo, becausetattoosembedded in the bodyfor life. Keywords: the meaning of tattoos 1 Penulis PembimbingUtama 3 PembimbingPendamping 2 PENDAHULUAN terjadi peristiwa petrus (penembakan Konteks Penelitian misterius) terhadap orang-orang jahat. Kita sering melihat Saat ini banyak bermunculan orang- orangyang menggunakan tato, baik di komunitas lingkungan tempat tinggal maupun di didirikannya tidak lain adalah untuk media massa. Tato tersebut menghiasi memenuhi kebutuhan manusia, salah satu atau beberapa bagian dari tubuh satunya mereka. Jika ditinjau dari sejarahnya, Bandung. Kebutuhan yang dimaksud di tato tidak gunakan oleh orang-orang sini secara ada karakteristik dari komunitas tersebut. tujuan-tujuan dan makna-makna khusus Mereka yang tergabung dalam suatu dari penggunaan tato tersebut. Melihat komunitas artinya memiliki ketertarikan sejarah tato di Indonesia, realitas tato yang sama terhadap suatu hal. sembarangan, melainkan tertentu adalah sesuai yang Paguyuban dengan tujuan tujuan Tattoo dan yang Dari sisi komunikasi, penelitian negatif. Orang-orang yang menggunakan terhadap pemaknaan tato oleh anggota tato dinilai buruk, sering membuat komunitas Paguyuban Tattoo Bandung keonaran, sangat sempat mendapat dan tanggapan sering diidentikkan menarik dapat untuk dilakukan. dengan penjahat. Realitas ini terbentuk Penelitian dilakukan dan mendapat pengesahan secara tidak mengkaji bagaimana pemaknaan dan langsung ketika pada tahun 1980-an faktor-faktor yang dengan mendorong ketertarikan terhadap tato yang dilakukan oleh anggota Paguyuban penelitian dan menuangkannya ke dalam bagaimana sebuah karya ilmiah dalam bentuk tulisan interaksi yang terjadi pada komunitas dengan judul Konstruksi Makna Tato tersebut. Pendekatan dengan metode Pada Anggota Komunitas “Paguyuban kualitatif dirasakan oleh penulis sesuai Tattoo Bandung”. untuk penelitian ini karena penelitian Fokus Penelitian Tattoo yang komunitas Bandung, dilakukan dinamika serta berkaitan kehidupan dengan manusia, yaitu Berdasarkan diperoleh penulis data yang dalam melakukan pemaknaan dan interaksi yang dilakukan penelitian, oleh konstruksi fenomena dari realitas pemaknaan tato realitas sosial merupakan pendekatan pada anggota komunitas Paguyuban yang sesuai untuk melakukan kajian Tattoo Bandung. Penulis menetapkan terhadap hal ini. Penulis menggunakan fokus penelitian tersebut yaitubagaimana perspektif secara realitas sosial dari pemaknaan terhadap dalam tato manusia. sosial Perspektif konstruksi sebagai realitas pedoman yang penulis telah menemukan dilakukan oleh anggota menafsirkan konstruksi makna yang komunitas Paguyuban Tattoo Bandung. dilakukan Pertanyaan Penelitian oleh anggota komunitas Paguyuban Tattoo Bandung terhadap tato. Menyadari kapasitas dan intensitas keilmuan, pengalaman dan Berkaitan dengan hal tersebut, faktor-faktor lain penulis berusaha mengkaji fenomena mendukung kesempurnaan pemaknaan tato pada anggota komunitas penelitian, Paguyuban Tattoo Bandung melalui dan guna yang mampu hasil memfokuskan pembahasan, maka pokok permasalahan penulis baik dari segi teoritis maupun yang akan diteliti oleh penulis, yaitu: praktis 1. Bagaimana tato realitas menurut anggota makna pandangan 2. Faktor berhubungan apa saja permasalahan dengan yang pembentukan realitas makna tato secara sosial. komunitas Paguyuban Tattoo Bandung? tentang Dari segi keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk yang menambah wawasan ilmiah di bidang melatarbelakangi ketertarikan ilmu komunikasi khususnya dalam kajian mereka terhadap tato? Sosiologi Komunikasi, terkait dengan pembentukan makna melalui proses dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: interaksi sosial, dengan menggunakan perspektif 1. Mengetahui realitas makna tato menurut anggota pandangan yang dikemukakan oleh Peter L Berger dan pandangan Thomas komunitas konstruksi realitas secara sosial. Selain Paguyuban Tattoo Bandung. 2. Mengetahui faktor apa saja yang atau melatarbelakangi Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini berguna untuk menambah wawasan bagi terkait dengan itu, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitianpenelitian selanjutnya. ketertarikan mereka terhadap tato. Luckmann Kegunaan praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan bagi pembaca dalam memahami dan memandang realitas makna tato secara sosial. Selain itu, penulis berharap penelitian ini Antapani. Studio kelima adalah Yonk memberikan konstribusi positif bagi Tattoo Studio yang terletak di Mall komunitas Paguyuban Tattoo Bandung Lucky Square di jalan Jakarta, Antapani. terkait dengan tujuan yang ingin dicapai Studio keenam adalah Till Drop yang oleh komunitas tersebut. terletak di salah satu kafe di kota Waktu dan Tempat Penelitian Bandung bernama Birheisen Cafe, Penelitian ini dilakukan di tujuh tepatnya di jalan Buah Batu. Studio studio di kota Bandung, yaitu studio ketujuhyaitu Login Tattoo yang terletak Cherry Bomb Tattoo, Lucky Peter di Komplek Dago Asri IV no.4 Alpina – Tattoo, Lucky Tattoo, Dadu Tattoo Albatros, Bandung, saat ini studio Login Studio, Yonk Tattoo Studio, Till Drop, Tattoo yang dijadikan kesekretariatan dan Login Tattoo. Studio tato Cherry dari Bomb Bandung. terletak di dalam mall yang komunitas Paguyuban Tattoo bernama BE-Mall di kota Bandung, yang Penelitian ini dilakukan oleh beralamat di JL. Naripan 89 Lantai UG penulis sejak bulan Juni 2011 sampai Block G25-G26. Studio kedua adalah dengan April 2012 yang diawali dengan Lucky Peter Tattoo yang terletak di JL. Ir telaah dokumen atau dokumentasi terkait H Juanda No. 374 A "Dago", Bandung. dengan fenomena yang sedang diteliti Studio ketiga adalah studio Lucky Tattoo oleh penulis dan dilanjutkan dengan yang terletak di Jalan Cihampelas. Studio observasi yang dilakukan di lokasi keempat adalah Dadu Tattoo Studio yang penelitian, kemudian yang utama adalah terletak di jalan Surapati kemudian melakukan wawancara pada narasumber pindah ke jalan Subang 1 no.100, untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian ini. Penulis penelitian menggunakan fenomenologi tradisi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Alasan penulis menggunakan tradisi METODE fenomenologi karena penulis berusaha Kualitatif mencari pemahaman tentang makna dari Metode penelitian yang sebuah realitas berdasarkan pengalaman digunakan oleh penulis dalam melakukan yang dilalui oleh manusia. Realitas yang penelitian terhadap pemaknaan tato pada dimaksud oleh penulis adalah anggota komunitas Paguyuban Tattoo pemaknaan tato yang dilakukan oleh Bandung adalah metode penelitian anggota komunitas Paguyuban Tattoo kualitatif. Alasan penulis menggunakan Bandung. Penulis berusaha mencari metode ini karena metode penelitian pemahaman tentang makna tato bagi kualitatif lebih cocok digunakan untuk anggota komunitas Paguyuban Tattoo penelitian yang kehidupan manusia berkaitan dengan Bandung dan bagaimana makna tersebut yang senantiasa dihasilkan. mengalami perubahan. Selain itu, Deddy Mulyana mengatakan bahwa “metode Unit Analisis Penulis menentukan unit analisis kualitatif terutama layak untuk menelaah dalam penelitian terhadap pemaknaan sikap atau perilaku dalam lingkungan tato pada anggota komunitas Paguyuban alamiah ketimbang dalam lingkungan Tattoo Bandung, meliputi: yang agak artifisial”(Mulyana 2008:13). 1. Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya TradisiFenomenologi ketertarikan subjek penelitian terhadap realitas sosial tato di terhadap tato; masyarakat; 2. Pandangan menurut atau perspektif Teknik Analisis Data subjek penelitian Teknik analisis adalah data model yang tentang pengertian dan makna digunakan interaktif. tato bagi dirinya sendiri; Alasan penulis menggunakan metode 3. Proses dan interaksi sosial pengolahan data ini karena penulis subjek dan keberadaan objek memperoleh data dan informasi yang penelitian masyarakat berbentuk naratif, dalam melakukan konstruksi penafsiran terhadap terhadap makna dan realitas situasi sosial.Teknik analisis data model sosial tato; interaktif ini dikembangkan oleh Miles 4. Unit di makna penjelasan, dan gambaran dari yang berupa dan Huberman. Mereka menjelaskan kesadaran dan kesengajaan bahwa analisis data dalam penelitian dalam pemahaman kualitatif dilakukan secara interaktif dan terhadap identitas diri subjek berlangsung secara terus-menerus hingga dan tuntas, sehingga data yang diperoleh bentuk realitas tato di masyarakat; bersifat jenuh. Data bersifat jenuh 5. Pemahaman subjek penelitian mengandung arti bahwa setelah tidak terhadap fungsi dan tujuan ditemukan lagi data yang baru setelah dari yaitu dilakukan pengumpulan data dengan Paguyuban Tattoo Bandung, menggunakan berbagai teknik. Oleh berdasarkan karena data yang diperoleh berbentuk komunitasnya, pemahamannya tindakan nonverbal berupa triangulasi metode, triangulasi sumber deskripsi kalimat, tulisan, atau gambar, data, dan triangulasi waktu. Triangulasi maka yang metode yang dilakukan oleh penulis dilakukan terbagi ke dalam tiga bentuk, yaitu dengan cara membandingkan data yaitu data reduction, data display, dan yang telah dikumpulkan dari berbagai conclusion drawing / verification. metode Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data wawancara, aktivitas yang analisis data pengumpulan telaah data, dokumen yakni atau Teknik pemeriksaan keabsahan dokumentasi, dan observasi. Teknik data merupakan teknik yang digunakan triangulasi sumber data digunakan oleh oleh peneliti untuk menguji kebenaran penulis dan dilakukan dengan cara data yang diperoleh dan dilaporkan menggunakan berbagai sumber data, dalam hasil penelitian dengan keadaan Teknik triangulasi waktu yang dilakukan objek di lapangan sesungguhnya. Susan oleh Stainback membandingkan menyatakan bahwa penulis adalah dengan hasil cara wawancara “penelitian kuantitatif lebih menekankan dengan narasumber pada waktu yang pada berbeda. aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas” (Sugiyono 2010:268). Penulis triangulasi menggunakan untuk melakukan Teknik Pengumpulan Data Wawancara Mendalam teknik uji Teknik pengumpulan data dengan wawancara dilakukan dalam untuk studi keabsahan data dari hasil penelitian yang pendahuluan menemukan telah diperoleh. Teknik triangulasi yang gambaran dari objek yang diteliti, juga digunakan oleh penulis adalah teknik untuk memperoleh data dan informasi secara mendalam dari narasumber. Penulis menggunakan pedoman Penulis menggunakan teknik wawancara pertanyaan untuk menggali pandangan subjektif dan garis-garis besar pertanyaan wawancara pengalaman dari anggota komunitas yang telah dibuat sebelumnya, kemudian Paguyuban mengingat Tattoo Bandung yang wawancara dan yang mencatat berupa data dari berkaitan dengan kepentingan penelitian pernyataan narasumber yang dianggap ini. penting dan diperlukan untuk penelitian Pendapat Esterberg yang disadur oleh Sugiyono mendefinisikan wawancara sebagai berikut: ini ke dalam catatan harian untuk disusun dan dianalisis secara sistematis. Telaah Dokumen “’A meeting two persons to Teknik pengumpulan data dengan exchange information and idea dokumentasiatau through question and responses, dilakukan resulting in communication and memperoleh data tambahan. Teknik ini joint construction of meaning dilakukan oleh penulis sebelum terjun ke about lapangan, ketika proses penelitian di a particular wawancara pertemuan topic’, merupakan setelah untuk penelitian dilakukan. Penulis mengumpulkan data ide dan informasi dari berbagai sumber melalui tanya jawab, sehingga tertulis yang dapat membantu dalam dapat melakukan dalam orang dan penulis dokumen untuk bertukar dua lapangan, oleh telaah informasi dan dikonstruksikan suatu makna topik tertentu”(Sugiyono 2010:231) menyatakan penelitian ini. Bogdan “in most tradition of qualitative Teknik pengumpulan data ini research, the phrase personal dimaksudkan untuk memperoleh data documentation is used broadly to pelengkap refer to any forst person narative penyususnan karya ilmiah ini dengan produced by an individual which cara terjun secara langsung ke lapangan describes his or her own actions, (field research). Maksud penulis terjun experience and belief” (Sugiyono ke lapangan adalah penulis melakukan 2010:240). kunjungan ke beberapa studio milik yang dibutuhkan dalam anggota Paguyuban Tattoo Bandung Penulis mengumpulkan, untuk mengamati apa yang dimaksud membaca, dan menelaah data yang oleh penulis sebagai objek penelitian. berbentuk tulisan dan Subjek Penelitian gambar dari berbagai sumber tertulis dan jurnal Paguyuban Tattoo Bandung atau elektronik mengenai tato, juga mengenai disingkat komunitas Paguyuban Tattoo Bandung. sebuah komunitas yang terdiri dari para dengan PTB, merupakan Observasi pencinta dan penggemar tato di Kota Pada penelitian kualitatif, teknik Bandung. Sebagian besar anggota yang pengumpulan data dengan observasi tergabung dalam komunitas ini adalah merupakan teknik untuk memperoleh seniman data pelengkap dengan mengamati secara sedangkan yang lainnya adalah anggota langsung fenomena di lapangan yang partisipan. Komunitas ini berdiri pada kemudian dapat dibandingkan dengan tanggal teknik-teknik lainnya. Bandung. tato 9 atau Agustus tattoo 2010 di artist, Kota Komunitas ini memiliki fungsi di Kota Bandung selama dua hari, yaitu sebagai wadah bagi para pencinta dan 18 s.d. 19 Desember 2010, dengan nama penggemar seni tato di Kota Bandung. kegiatannya PAGUYUBAN TATTOO Namun, keanggotaan BANDUNG terbatas untuk tidak hanya & INDONESIAN yang SUBCULTURE present: “BANDUNG berdomisili di Bandung, melainkan siapa BODY ART FESTIVAL DECEMBER saja di luar Kota Bandung diperbolehkan 2010” dan memiliki tema TATTOO untuk bergabung EXPO, selama memiliki orang-orang dan berkontribusi SHOW, TATTOO pada CONTEST, ARTFUSION, LIVE BAND, komunitas ini. Tujuan dari berdirinya AND MANY MORE. Acara ini dihadiri komunitas untuk oleh berbagai artis tato baik dari Kota meningkatkan citra positif tato dan Bandung maupun luar Bandung. Festival orang-orang bertato di mata masyarakat, tato yang kedua atau 2nd Bandung terutama pandangan negatif yang selama Bodyart Festival dilaksanakan di Dome ini melekat pada tato dan penggunanya. NHI, pada tanggal 17 s.d. 18 Desember Tujuan ini tidak lain adalah salah satu 2011. Festival yang kedua ini dihadiri bentuk untuk memasyarakatkan tato. oleh 83 tattoo artist baik dalam kota, luar ini ketertarikan TATTOO adalah Kegiatan dari Paguyuban Tattoo Bandung lebih bersifat sosial, kota, maupun luar negeri. di Selain acara tersebut, Paguyuban antaranya adalah festival pameran tato. Tattoo Bandung sering melaksanakan Festival tato ini sempat diadakan dua kali kegiatan-kegiatan di tahun 2010 dan 2011. Festival tato adalah buka puasa bersama anak yatim di pertama dilaksanakan di salah satu Mall panti asuhan. Acara ini dilaksanakan amal diantaranya ketika bulan Ramadhan pada tanggal 17 mereka Agustus 2010. Acara ini merupakan memiliki salah satu upaya bagi anggota Paguyuban realitas makna tato secara sosial menurut Tattoo mengubah pandangan mereka sendiri. Status mereka pandangan masyarakat terhadap tato dan sebagai pencinta dan penggemar seni orang-orang bertato. Selain buka puasa tato, yang mayoritas adalah seniman tato bersama, kegiatan amal lainnya adalah di kota Bandung, merupakan suatu bagi-bagi tindakan kesengajaan terhadap kesadaran Bandung rezeki untuk yang dilaksanakan ketika bulan Ramadhan. dan dengan peranan lingkungannya, dalam konstruksi akan nilai-nilai tato bagi mereka. Nilainilai tato yang dimaksud di sini adalah ketertarikan yang berupa perasaan HASIL DAN PEMBAHASAN senang, bangga, dan kegemaran terhadap Makna Tato Pada Anggota Komunitas seni tato. Paguyuban Tattoo Bandung Anggota Paguyuban Tato Anggota dari Paguyuban Tattoo Bandung terdiri dari tattoo artist dan Bandung merupakan pencinta dan anggota partisipan. Lima dari penggemar seni tato di kota Bandung. narasumber yang diwawancarai oleh Mereka memiliki makna sendiri terkait penulis adalah tattoo artist, sedangkan dengan aktualisasi dirinya dalam tato. tiga narasumber lainnya adalah anggota Pengalaman yang mereka alami, partisipan. Kedua kategori anggota kesadaran mereka akan segala sesuatu tersebut merupakan dua kategori anggota yang berhubungan dengan tato, serta dalam komunitas Paguyuban Tattoo tindakan sosial yang terjadi di antara Bandung. Makna tato pada anggota komunitas Paguyuban Tattoo Bandung bahwa mereka sebagai pencinta dan penggemar tato. dimaknai dari tiga aspek, yaitu dari aspek Bagi tattoo artist atau anggota seni, aspek bisnis, dan identitas.Sebagai partisipan di Paguyuban Tattoo bandung, tattoo artist, tato dimaknai dari tiga tato pun dimaknai sebagai bentuk dari aspek, yaitu seni, bisnis, dan identitas. ekspresi. Sedangkan bagi anggota partisipan tato memaknai tato sebagai simbol untuk dimaknai dari dua, yaitu aspek seni dan mengingat atau mengenang sesuatu. identitas. Tato dari aspek seni dimaknai Makna dalam bentuk hobi, ekspresi, kreativitas, berhubungan dan gaya hidup. Sedangkan dari aspek karya tato yang mereka buat. Makna tato bisnis, tato dimaknai sebagai sumber bagi anggota Paguyuban Tattoo Bandung penghasilan, sebagai atau lahan pekerjaan Di antaranya, tato sebagai dengan gaya mereka kreativitas berbagai hidup hasil merupakan terutama oleh mereka yang berprofesi perwujudan dari keputusan mereka untuk sebagai tattoo artist dan pemilik studio. menggunakan tato. Makna tato sebagai Tato merupakan sumber penghasilan dapat dilihat dari perwujudan dari diri seseorang atau penandaan yang melekat pada mereka, sebagai simbol untuk menggambarkan yaitu latar belakang dan pengalaman diri seseorang berdasarkan maksud dan mereka sebagai tattoo artist baik di tujuan dari tato yang dimilikinya. Selain studio miliki sendiri maupun bekerja itu, dan sebagai tattoo artist di studio orang lain. lingkungan sosial, tato pun menjadi Selain itu, identitas pun dapat dimengerti identitas mereka yang menunjukkan melalui sebagai dalam identitas ranah komunitas kesengajaan mereka untuk mengungkapkan identitasnya sebagai Kajian motivasi, tujuan, serta pencinta dan penggemar tato, terutama konsep pada memberikan komunitas Paguyuban Tattoo Bandung. dan gagasan gambaran lainnya, bagi penulis bahwa dalam perilaku dan tindakan Merujuk Husserl pada yang fenomenologi seseorang terdapat faktor-faktor yang memfokuskan memicu perilaku dan tindakan tersebut. dimulai dari Terkait dengan penelitian ini, penulis hingga menemukan adanya faktor-faktor yang pembentukan makna kesadaran, kesengajaan, pengetahuan individu terhadap objek, mendorong penulis mendapat gambaran mengenai anggota komunitas Paguyuban Tattoo proses pembentukan makna tersebut. Bandung dalam memaknai tato menurut Kesadaran pandangan dari anggota komunitas subjek mereka penelitian sendiri, yaitu melalui Paguyuban Tattoo Bandung terhadap tato konstruksi makna dan realitas sosial tato terlihat yang dilakukannya. dari memandang bagaimana dan mereka menilai tato. Anggota Paguyuban Tattoo Kesengajaan mereka untuk terjun ke Bandung mengkonstruksi makna tato dunia bagi tato merupakan bentuk dari mereka sendiri berdasarkan keputusan mereka berdasarkan penilaian pengalaman yang mereka alami sebagai mereka terhadap tato. pencinta dan penggemar tato baik tattoo Faktor-faktor Ketertarikan Anggota artist atau seniman tato maupun anggota Komunitas partisipan. Penulis mendapat gambaran Paguyuban Bandung terhadap Tato Tattoo bahwa kesadaran mereka dalam bentuk ketertarikan pada seni tato dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Motivasi internal yang dimaksud Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan di sini adalah timbulnya rasa suka, konsep fenomenologi Husserl terkait senang, hobi, dan ketertarikan dari dengan unit analisis dalam fenomenoogi individu terhadap seni tato itu sendiri. transedental (mental) miliknya, yaitu Sedangkan kesengajaan (intensionality), noema dan mengkonstruksikan makna tato bagi noesis, intuisi, dan intersubjektivitas. mereka Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan motivasi adalah eksternal lingkungan, yang yaitu lingkungan keluarga, teman-teman, dan terpaan informasi dari media massa. individu pada tato, penulis menggunakan Ttujuan, konsep fenomenologi Alfred Schutz stigma tato yang melekat di masyarakat. yang memandang bahwa esensi makna Dengan dapat memasyarakatkan tato dan membuktikan ditinjau melalui perspektif tindakan sosial dari Max Weber. Berdasarkan wawancara yaitu ingin kata menghilangkan lain, mereka ingin bahwa stigma yang melekat pada tato di yang masyarakat bergantung dari konteks dan dilakukan penulis dan merujuk pada sudut konsep fenomenologi Alfred Schutz, yang penulis mendapat kontribusi terhadap pemaknaan tato. Satu gambaran tentang faktor-faktor yang ketertarikan anggota mempengaruhi komunitas dari pandang dimiliki tertentu.Keterampilan narasumber narasumber wawancarai memberi yang penulis mengatakan bahwa Paguyuban Tattoo Bandung terhadap keterlibatannya pada tato, meliputi:Motivasi internal, Motivasi merupakan salah satu upaya untuk eksternal, Keterampilan, danTujuan. menyalurkan bakatnya dunia di tato bidang pendidikan, yaitu pendidikan desain. Sedangkan narasumber mengatakan bahwa lainnya keterampilannya dalam membuat tato diperolehnya secara otodidak dengan cara belajar dari teman dan tattoo artist lainnya. Berger dan Luckmann menjelaskan bahwa pembentukan dunia dan realitas sosial melalui tahapan yang simultan, yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Dalam tahapan tersebut, terdapat realitas-realtias yang dipandang objektif, dan secara simbolik. sebagai Masyarakat realitas maupun realitas objektif. Secara Sosial subjektif, menurut Berger dan Luckmann dapat dipandang Gambar 0.1 Konstruksi Realitas Tato subjektif Anggota-anggota Paguyuban Tattoo Bandung melaksanakan aktivitas komunikasi internal dalam bentuk saling bertukar informasi mengenai hal-hal yang menyangkut perkembangan atau trend dalam seni tato. Di antaranya, para angota biasa berkumpul untuk bertukar informasi terkait alat dan bahan yang digunakan untuk menato tubuh seseorang. Sebagai salah satu aktivitas memvisualisasikan bisnis, Penulis menggambarkan uraian tersebut studio tato perlu mempertimbangkan tentang kebersihan uraian tersebut. dalam bentuk diagram sebagai berikut: dari alat dan bahan yang digunakan sebelum menato atau menindik tubuh seseorang. Karena sterilitas dari bahan dan alat yang digunakan menjadi hal yang sangat dipertimbangkan dalam industri tersebut. Selain membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan industri jasa pembuatan tato, para anggota biasa berkumpul untuk membahas kegiatan-kegiatan apa yang Gambar 0.2 Model Konstruksi Makna akan dilaksanakan. Dari uraian mengenai realitas makna tato dan faktor-faktor pembentuk ketertarikan “Paguyuban Tattoo Bandung” komunitas Melalui gambar di atas, penulis Pgauyuban Tattoo Bandung terhadap menggambarkan apa saja dan bagaimana tato, penulis menggambarkan konstruksi proses konstruksi makna tato yang makna tato pada anggota komunitas dilakukan Paguyuban Tattoo Bandung ke ke dalam Paguyuban Tattoo Bandung. Makna tato sebuah diagram yang bertujuan untuk pada anggota komunitas Paguyuban lebih anggota Tato Pada Anggota Komunitas menjelaskan dan oleh anggota komunitas Tattoo Bandung dihasilkan melalui lingkungan. Di antaranya adalah anggota konstruksi dalam ranah kognitif individu keluarga dan ranah komunitas. Dalam ranah memberikan individu, langsung konstruksi melibatkan eksternal, faktor makna internal, keterampilan, dan tato faktor tujuan. yang pengaruh kepada melakukan hal keluarga, mempengaruhi adalah perasaan suka terhadap tato dan terhadap tato. tato secara tidak individu yang lingkungan Faktor internal yang dimaksud penulis hobi dalam menggunakan tato. Perasaan menggunakan untuk sama. Selain pergaulan ketertarikan pun individu Kategori pertama adalah orientasi suka terhadap suatu hal merupakan terdahulu, bentuk dari kesadaran individu dalam pengalaman melakukan kesengajaan. Sama dengan terkait perasaan suka yang dimiliki oleh anggota melekat pada tato. Kategori waktu komunitas Paguyuban tattoo bandung berikutnya adalah orientasi terhadap terhadap masa seni tato menimbulkan yaitu yang dengan pemahaman mereka image sekarang, dan memiliki negatif artinya yang mereka kesengajaan untuk menggunakan tato, memahami fungsi dari hingga menjadi suatu kebiasaan atau Paguyuban Tattoo Bandung hobi. Selain itu, keterampilan yang sebagai wadah bagi para pencinta dan diperoleh individu di bidang desain penggemar seni tato. Orientasi masa maupun secara otodidak mendorong yang akan datang memiliki arti bahwa individu untuk tertarik terhadap seni tato. mereka Ketertarikan tato kontribusi untuk memasyarakatkan seni disebabkan pula oleh pengaruh dari tato. Artinya, mereka berharap bahwa mereka terhadap berharap dapat komunitas adalah memberi masyarakat tidak harus selalu mengidentikkan tato dan pengguna tato dengan hal-hal yang bersifat negatif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan Dari uraian di atas, penulis menuangkan analisis konstruksi makna dan realitas sosial tato pada anggota pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Realitas makna tato menurut komunitas Paguyuban Tattoo Bandung pandangan ke dalam model konstruksi makna. komunitas Paguyuban Tattoo Penulis Bandung, menggunakan konsep anggota yaitu sebagai fenomenologi transedental Husserl untuk identitas, karya seni, melakukan bisnis. Makna tato Sebagai analisis terhadap dan pembentukan makna secara mental pada identitas ranah individu. Penulis menggunakan identitas fenomenologi pencinta dan penggemar tato. melakukan faktor Alfred analisis yang Schutz untuk terhadap faktor- melatarbelakangi Makna menunjukkan mereka tato meliputi sebagai sebagai hobi, seni ekspresi, ketertarikan terhadap tato. Sedangkan kreativitas, dan gaya hidup. untuk proses konstruksi makna dan Sedangkan realitas sebagai bisnis yaitu sumber tato menggunakan secara konsep sosial, penulis Berger dan Luckmann tentang konstruksi realitas secara sosial. makna tato penghasilan. 2. Faktor yang melatarbelakangi ketertarikan anggota komunitas Paguyuban Tattoo Bandung terhadap tato Indonesia terbentuk dalam dua lingkup, mendapat yakni ranah individu dan negatif pada tahun 1980-an, ranah namun saat ini penggunaan komunitas. Dalam sempat tanggapan tato mereka perkembangan fashion dan tato dilatarbelakangi oleh empat kepada yang ranah individu, ketertarikan terhadap lebih tato trend gaya hidup seseorang. faktor, yaitu motivasi internal, motivasi eksternal, keterampilan, dan tujuan. Sedangkan dalam ranah komunitas dilatarbelakangi Saran 1. Pemaknaan yang dilakukan oleh individu terhadap tato saat ini beragam dan yaitu dilatarbelakangi oleh berbagai orientasi terdahulu, orientasi aspek. Penulis menyarankan sekarang, dan orientasi masa penilaian secara komprehensif depan. atau oleh 3. Makna tiga tato faktor, mengalami aspek saat faktor kebudayaan budaya mulai dari tradisional, populer, budaya terhadap penggunaan tato dari berbagai pergeseran dari dulu hingga ini, menyeluruh berdasarkan faktoryang melatarbelakanginya. 2. Penulis menyarankan bagi tandingan, hingga konsumsi calon pengguna tato untuk dan mempertimbangkan komersialisme. Di secara matang tujuan dan motivasi dari penggunaan tato tersebut,serta memperhatikanperkembangan dari realitas tato secara sosial di masyarakat, karena tato melekat hidup. di tubuh seumur DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong U. 1989. Kamus Komunikasi: Polarisasi. Bandung: Mandar Maju. Fisher, Aubrey. 1997. Teori-teori Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Fiske, John. 2006. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Komprrehensi. Yogyakarta: Jalasutra. Goldberg, Alvin A. and Carl E. Larson. 2006. Komunikasi Kelompok: Proses-proses Diskusi Dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran. _______ . 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran. Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS. Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______ . 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Olong, Hatib A. K. 2006. Tato. Yogyakarta: LkiS. Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdkarya. Severin, Werner J. and James W. Tankard. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, Dan Terapan Di Dalam Media Massa. 5th ed. Jakarta: Kencana. Soekanto, Soerjono. 1975. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia. Sugiharto, Bambang. 1996. Postmodernisme. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Thoha, Miftah. 1998. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo persada. Unpad, Tim D. F. 2007. Jurnal Komunikasi Dan Informasi. Jatinangor, Indonesia/Jawa Barat: FIKOM Unpad. Unpad, Fakultas I. K. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan. Jatinangor, Indonesia/Jawa Barat: FIKOM Unpad. Jurnal Elektronik: Banuah Ujung Tanah. 2010. “Arti Dan Makna Tato Bagi Masyarakat Dayak Di Kalimantan.” Retrieved October 3 (http://banuahujungtanah.word press.com/2010/03/10/arti-danmakna-tato-bagi-masyarakatdayak-di-kalimantan/). Blog Sejarah. 2010. “Sejarah tato Mentawai Tato Tertua Di Dunia.” (http://blogsejarah.blogspot.com/2010/11/s ejarah-tato-mentawai-tatotertua-di.html). Departemen Sosiologi FISIP UNAIR. n.d. “Teori Interaksi Simbolik mead.” (http://sosiologi.fisip.unair.ac.i d/index.php?option=com_conte nt&view=article&id=74:teoriinteraksi-simbolikmead&catid=34:informasi). Gambar Seni Tattoo. 2011. “Tato Dalam Perspektif Agama Islam.” (http://gambar-senitattoo.blogspot.com/2011/09/ta ttoo-dalam-perspektif-agamaislam.html). Iman Harap Kasih Ministry. 2009. “Fakta Tentang Tato.” (http://ihakaministry.blogspot.c om/2009/11/fakta-tentangtato.html). Jurnal SDM. 2009. “Komunikasi antar Budaya ; Definisi, dan Hambatannya.” (http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/05/ko munikasi-antar-budayadefinisi-dan.html). Manuaba, Putera. 2010. “Memahami Teori Konstruksi Sosial.” Masyarakat Kebudayaan Dan Politik. Retrieved 2012 (http://mkp.fisip.unair.ac.id/ind ex.php?option=com_content&v iew=article&id=119:memaham i-teori-konstruksisosial&catid=34:mkp&Itemid= 61). Media Indonesia. 2010. “Tindik Berkaitan Dengan Perilaku Berisiko.” (http://www.mediaindonesia.co m/mediahidupsehat/index.php/r ead/2010/04/05/2357/2/TindikBerkaitan-dengan-PerilakuBerisiko). Nonadita. 2010. “Tato Mentawai, tato Tertua Di Dunia.” Travel Nonadita. (http://travel.nonadita.com/tato -mentawai-tato-tertua-didunia/). Rahardjo, Mudjia. 2010. “Triangulasi Dalam Penelitian Kualitatif.” Prof. Dr. Mudjia Rahadjo, M.Si. (http://www.mudjiarahardjo.co m/component/content/270.html ?task=view). Tatang Manguni's Blog. 2009. “UNIT Analisis (Unit Of Analysis) Dan Unit Amatan (Unit Of Observation) Dalam Penelitian.” (http://tatangmanguny.wordpre ss.com/2009/05/27/unitanalisis-unit-of-analysis-danunit-amatan-unit-ofobservation-dalam-penelitian/). Wikipedia. 2011. “Komunitas.” (http://id.wikipedia.org/wiki/K omunitas). Wikipedia. 2012. “Tattoo.” (http://en.wikipedia.org/wiki/T attoo).