LOGIKA Logika adalah suatu metode atau teknik yang digunakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Ketepatan penalaran adalah kemampuan untuk menarik konklusi (kesimpulan) yang tepat dari bukti-bukti yang ada. Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran. Secara umum logika dibedakan menjadi logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif menelaah tentang bentuk atau pola dari prinsip-prinsip penarikan kesimpulan yang sah. Logika deduktif juga disebut logika formal, karena yang dibicarakan hanyalah bentuk dari penarikan kesimpulan yang sah terlepas dari isi yang dibicarakan. Sedangkan logika induktif membahas tentang prinsip-prinsip penarikan kesimpulan yang sah yang bersifat umum berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus. Logika induktif juga disebut logika material karena berusaha menemukan prinsip penalaran yang tergantung kesesuaiannya dengan kenyataan. I. Pernyataan Penyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah, dan pernyataan itu disebut kalimat tertutup. contoh : 1. 3 − 7 < 0 (salah) 2. 3 adalah bilangan prima (benar) 3. 10 habis dibagi 3 (salah) II. Kalimat Terbuka Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya yang memuat variabel (peubah), dan tergantung pada nilai pengganti variabelnya. contoh : 1. π₯ − 7 = 3 Jika x = 10 maka π₯ − 7 = 3 bernilai benar, sedangkan jika π₯ ≠ 10 maka π₯ − 7 = 3 bernilai salah. 2. Dia adalah mahasiswa teladan Kalimat terbuka dia mahasiswa teladan, dia diganti dengan Arnum menjadi pernyataan Arnum mahasiswa teladan. Jika dia diganti dengan batu maka menjadi batu mahasiswa teladan, dan itu bukan pernyataan. Himpunan Penyelesaian Kalimat Terbuka 1. Penyelesaian suatu kalimat terbuka adalah konstanta-konstanta pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka tersebut menjadi pernyataan yang benar. 2. Himpunan yang memuat semua penyelesaian yang mungkin disebut himpunan penyelesaian. III. Lambang-lambang (operator) Proposional Dalam logika matematika, ada beberapa lambang-lambang (operator) proposisional yang digunakan didalam pengoperasiannya. Adapun lambanglambang tersebut adalah : No. Urut OPERATOR Nama Lambang Arti dalam Bahasa Sehari-hari 1. Negasi ∼ tidak, bukan 2. Konjungsi β dan, tetapi, meskipun, walaupun 3. Disjungi β atau 4. Implikasi ⇒ jika … maka … 5. Biimplikasi βΊ jika dan hanya jika … maka … IV. Nilai dan Tabel Kebenaran 1. NEGASI Suatu pernyataan π adalah pernyataan ~ π yang bernilai benar jika π bernilai salah dan bernilai salah jika π bernilai benar. Nilai kebenaran konjungsi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini. π ~π B S S B contoh : a. π βΆ 3 + 2 = 7 ………………………………….. (S) ~ π βΆ 3 + 2 ≠ 7 …………………………………. (B) b. π βΆ Putri memakai baju putih ~ π βΆ Putri tidak memakai baju putih 2. KONJUNGSI Merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “dan”. Dua pernyataan π dan π yang dinyatakan dalam bentuk π ∧ π disebut konjungsi dan dibaca π dan π. Nilai kebenaran konjungsi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini. π π π∧π B B B B S S S B S S S S contoh : a. ~π ∧ π b. π π ∼π ~π ∧ π B B S S B S S S S B B B S S B S π βΆ Dana lahir di Madura π βΆ Dana Kuliah di Malang π ∧ π βΆ Dana lahir di Madura dan Kuliah di Malang. 3. DISJUNGSI Merupakan pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Dua pernyataan π dan π yang dinyatakan dalam bentuk π ∨ π disebut disjungsi dan dibaca π atau π. Nilai kebenaran disjungsi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini. π π π∨π B B B B S B S B B S S S contoh : a. ∼ π ∨∼ π b. π π ∼π ∼π ∼ π ∨∼ π B B S S S B S S B B S B B S B S S B B B π βΆ Zahro membeli baju π βΆ Zahro membeli tas π ∨ π βΆ Zahro membeli baju atau tas 4. IMPLIKASI Dua pernyataan π dan π yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “jika π maka π” disebut implikasi / kondisional / pernyataan bersyarat dan dilambangkan sebagai π ⇒ π. Nilai kebenaran implikasi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini. π π π⇒π B B B B S S S B B S S B contoh : a. π ⇒ (π ∧ π) π π π∧π π ⇒ (π ∧ π) B B B B B S S S S B S B S S S B π βΆ Lisa memilih jurusan IPA b. π βΆ nilai rata-rata dibidang studi MIPA sekurang-kurangnya 8 π ⇒ π βΆ Lisa memilih jurusan IPA maka nilai rata-rata bidang studi MIPA sekurang-kurangnya 8 5. BIIMPLIKASI Biimplikasi adalah pernyataan π dan π, yaitu π ⇔ π bernilai benar jika π dan π mempunyai nilai kebenaran yang sama. Nilai kebenaran biimplikasi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini. π π π⇔π B B B B S S S B S S S B Untuk menentukan kebenaran nilai biimplikasi dapat digunakan table kebenaran dengan meninjau π ⇔ π ≡ (π ⇒ π) ∧ (π ⇒ π). π π πβΊπ π⇒π π⇒π (π ⇒ π) ∨ (π ⇒ π) B B B B B B B S S S B S S B S B S S S S B B B B contoh : a. π ⇔ (π ∧ π) π π π∧π π ⇔ (π ∧ π) B B B B B S S S S B S S S S S B b. π βΆ 3 bilangan prima π βΆ 3 hanya mempunyai dua faktor pembagi π βΊ π βΆ 3 bilangan prima jika dan hanya jika 3 hanya mempunyai dua faktor pembagi V. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan suatu argumen dimulai dari ditentukannya himpunan pernyataan tunggal yang saling berelasi dan telah diketahui kebenarannya , kemudian dapat diturunkan suatu pernyataan tunggal atau pernyataan majemuk. Himpunan pernyataan tunggal atau pernyataan majemuk yang ditentukan (diketahui) disebut premis. Pernyataan tunggal atau pernyataan majemuk yang diturunkan dari premis-premis disebut kesimpulan (konklusi). Kumpulan satu atau lebih premis yang sudah dibuktikan kebenarannya dan satu konklusi yang diturunkan dari premis-premisnya disebut argumen. Suatu argumen dikatakan sah (valid) jika dapat dibuktikan bahwa argumen itu merupakan suatu tautologi untuk semua nilai kebenaran premispremisnya. Metode yang sederhana untuk membuktikan suatu argument sah (valid) adalah dengan bantuan tabel kebenaran. Pola penarikan kesimpulan disajikan dengan bentuk. Premis (1) π1 Premis (2) π2 Premis (3) π3 ………… … Premis (n) ππ ∴ Konklusi ∴π Berberapa pola penarikan kesimpulan yang sah, yaitu : 1. MODUS PONENS Modus ponens adalah argumentasi yang berbentuk {(π ⇒ π) ∧ π} → π atau dituliskan : ππππππ 1 βΆ π ⇒ π (suatu pernyataan yang benar) ππππππ 2 βΆ π (suatu pernyataan yang benar) πΎπππππ’π π βΆ π (suatu pernyataan yang benar) Dapat ditunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa modus ponens merupakan argumentasi yang sah yaitu : π π π→π (π → π) ∧ π {(π → π) ∧ π} → π B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B contoh : Tunjukkan bahwa persamaan kuadrat π₯ 2 − 14π₯ + 49 = 0 mempunyai dua akar real yang sama. ππππππ 1 βΆ Jika diskriminan persamaan π₯ 2 − 14π₯ + 49 = 0 sama dengan nol, maka persamaan tersebut mempunyai dua akar real yang sama (π₯1 = π₯2 ) ππππππ 2 βΆ π· = (−14)2 − 4,49 = 0 πΎπππππ’π π βΆ Persamaan π₯ 2 − 14π₯ + 49 = 0 mempunyai dua akar real yang sama. 2. MODUS TOLLENS Modus tollens adalah argumentasi yang berbentuk {(π ⇒ π) ∧∼ π} →∼ π atau dituliskan: ππππππ 1 βΆ π ⇒ π (benar) ππππππ 2 βΆ ∼ π (benar) πΎπππππ’π π βΆ ∼ π (benar) Dapat ditunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa modus tollens merupakan argumentasi yang sah yaitu : π π ~π ~π π→π (π → π) ∧ [(π → π) ∧∼ π] ∼π → ~π B B S S B S B B S S B S S B S B B S B S B S S B B B B B contoh : ππππππ 1 βΆ Jika β³ π΄π΅πΆ sama sisi, maka∠π΄ = ∠π΅ = ∠πΆ ππππππ 2 βΆ ∠π΄ ≠ ∠π΅ ≠ ∠πΆ πΎπππππ’π π βΆ β³ π΄π΅πΆ bukan segitiga sama sisi 3. SILOGISME Silogisme adalah argumentasi yang berbentuk {(π ⇒ π) ∧ (π ⇒ π)} → (π ⇒ π) atau dituliskan : ππππππ 1 βΆ π ⇒ π (benar) ππππππ 2 βΆ π ⇒ π (benar) πΎπππππ’π π βΆ π ⇒ π (benar) Dapat ditunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa silogisme merupakan argumentasi yang sah yaitu : π π ~π π∨π (π ∨ π) [(π ∨ π) ∧∼ π] ∧ ~π →π B B S B S B B S S B S B S B B B B B S S B S S B contoh : ππππππ 1 βΆ Jika pada β³ π΄π΅πΆ berlaku (π − π) cos πΆ = 0 maka π = π ∨ πΆ = 900 ππππππ 2 βΆ Jika π = π atau πΆ = 900 maka β³ π΄π΅πΆ adalah sama kaki atau siku-siku πΎπππππ’π π βΆ Jika pada β³ π΄π΅πΆ berlaku (π − π) cos πΆ = 0 maka β³ π΄π΅πΆ sama kaki atau siku-siku VI. Menyelesaikan Soal-soal yang Berkaitan dengan Aljabar dari Proposisi, Implikasi, dan Biimplikasi Dalam Logika, kita dapat menyelesaikan pernyataan dalam bentuk aljabar. Misal : Tentukan kebenaran x agar kalimat “(2π₯ + 1 = 11) ∧ 5 adalah bilangan prima” bernilai : a. Benar b. Salah Jawab : π(π₯) βΆ 2π₯ + 1 = 11 π βΆ 5 adalah bilangan prima ............................................(B) Agar kalimat π(π₯) ∧ π bernilai benar maka π(π₯) harus benar. π(π₯) βΆ 2π₯ + 1 = 11 2π₯ = 10 → π₯ = 5 Untuk π₯ = 5 maka π(π₯) βΆ 2π₯ + 1 = 11 bernilai benar, sehingga π(π₯) ∧ π bernilai benar. Untuk π₯ ≠ 5 maka π(π₯) ∧ π bernilai salah. π₯ π(π₯) π π(π₯) ∧ π π₯=5 B B B π₯≠5 S B S SOAL LATIHAN 1. Selidiki apakah penarikan kesimpulan berikut sah! Jika ia mahasiswa ITB, maka ia pandai. Ia mahasiswa ITB. ∴ Ia pandai 2. Buatlah tabel kebenaran (π ∧ π) ∧ (∼ π ∧∼ π)! 3. Tentukan nilai x agar kalimat π₯ 2 − 4 = 0 ∨ 1 − (1) = 0 bernilai salah! 4. Buatlah tabel kebenaran (π ∧∼ π) ⇒ π! 5. Tentukan x agar ”2π₯ + 3 = 13 ⇔ 5 adalah bilangan prima” bernilai benar! DAFTAR PUSTAKA 1. Noormandiri, B.K. dan Sucipto Endar. 2004. Matematika SMA untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta. 2. Budiono, Drs. 1997. Matematika untuk SMU Kelas 1. Dian Ilmu. Jakarta. 3. Mahfud. 2002. Logika Dasar. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. MAKALAH LOGIKA Di susun oleh : Kelompok 9 1. Sustrika Perdanawati (09320018) 2. Arnum Saputri (09320021) 3. Zahrotun Thoyyibah (09320024) Jurusan Matematika dan Komputasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang 2010