UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG
(Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Periskila Dina Kali Kulla
NIM: 121434027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Karena Masa Depan Sungguh Ada, Dan Harapanmu Tidak Akan Hilang”
“Amsal 23: 18”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa selalu ada dalam hidupku dan selalu menopang
aku disaat keterpurukanku
Alm. Bapakku Himlel Kali Kulla yang selalu mengawasi dan menjaga aku dari Surga
Ibuku Margareta Loka yang selalu mensupport aku dalam kebutuhanku, kasih sayang
yang tak pernah padam dan selalu ada untuk menyemangati aku
Kakak dan adik-adikku yang selalu ada buatku
Seseorang yang spesial selalu ada buatku selama ini
Teman-teman tercinta Pendidikan Biologi 2012
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“JADILAH PRIBADI YANG TANGGUH, SIAP DITEMPA RIBUAN KALI
HINGGA BENAR-BENAR MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA”
NEVER GIVE UP
GOD ALWAYS BE WITH YOU
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 18 Maret 2016
Penulis
Periskila Dina Kali Kulla
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama : Periskila Dina Kali Kulla
NIM
: 121434027
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG
(Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Maret 2016
Yang menyatakan,
Periskila Dina Kali Kulla
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG
(Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Periskila Dina Kali Kulla
Universitas Sanata Dharma
2016
Obat tradisional telah lama digunakan oleh nenek moyang untuk
menyembuhkan berbagi macam penyakit, tanpa mengetahui kandungan dalam bahan
obat tersebut. Pengguna obat tradisional bermodalkan dampak positif yang dirasakan
setelah mengonsumsi obat tradisional tersebut. Bawang merupakan salah satu obat
tradisional yang tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur tetapi dipercaya mampu
mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu jenis bawang yang sering digunakan
oleh masyarakat Jawa sebagai obat ialah bawang lanang.
Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang
lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. Penelitian merupakan eksperimental laboratorium dengan
menggunakan variasi populasi bakteri gram positif dan gram negatif serta variasi
konsentrasi ekstrak yang digunakan konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%
serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (akuades steril).
Berdasarkan hasil uji One Way Annova, menunjukkan adanya pengaruh
aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli dengan
nilai sig. (α < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan
penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak bawang lanang dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Kesimpulan penelitian ini ialah ekstrak bawang lanang
memiliki aktivitas aktibakteri terhadap Staphylococcus aureus maupun Escherichia
coli. Konsentrasi ekstrak 90% merupakan konsentrasi paling baik dalam membentuk
diameter zona hambat (50.78 mm) terhadap Staphylococcus aureus serta (38.24 mm)
terhadap Escherichia coli. Kadar Hambat Minimum (KHM) Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli pada konsentrasi ekstrak 10%, sedangkan untuk Kadar Bunuh
Minimum (KBM) belum dapat ditentukan karena pada konsentrasi ekstrak 10%,
bakteri masih tumbuh pada media.
Kata kunci: ekstrak bawang lanang, berbagai konsentrasi, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, aktivitas antibakteri.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE TEST OF ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF LANANG GARLIC (Allium
sativum L.) EXTRACT ON THE GROWTH OF
Staphylococcus aureus AND Escherichia coli BACTERIA
Periskila Dina Kali Kulla
Universitas Sanata Dharma
2016
Traditional medicine has long been used by our ancestors to cure various
illnesses without knowing the ingredients. Its consumption is merely based on the
positive effect which is resulted after taking the medicine. Garlic is one of the
traditional medicines. It is not only used as herbs but also believed to cure various
diseases. One type of garlics that is often used by the Javanese as a medicine is
lanang garlic.
The study will test whether the antibacterial substances contained in lanang
garlic influence the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria.
The research is an experimental laboratory, using a variation of a population of
positive gram and negative gram. The variations of the concentration of the extract
used are 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, and a positive control (chloramphenicol)
and a negative control (sterilized Aquades).
Based on the results of One Way Annova test, there is an antibacterial
activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli with sig. (α <0.05). This
shows that there are significant differences in the use of various concentrations of
the extract of lanang garlic in inhibiting the growth of bacteria. The conclusion is
that lanang garlic has an antibacterial activity against Staphylococcus aureus and
Escherichia coli. A 90% concentration is the best to both in forming the inhibition
zone diameter against Staphylococcus aureus (50.78 mm) and Escherichia coli
(38.24 mm). The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Staphylococcus aureus
and Escherichia coli is at the concentration of 10%, whereas the Minimum Killing
Concentration (MKC) cannot be determined because the bacteria are still able to
grow on the media in the 10% concentration.
Keywords: lanang garlic extract, various concentrations, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, antibacterial activity
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus
yang telah membimbing, memberkati dan melimpahkan kasih karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri dari
Ekstrak Bawang Lanang (Allium Sativum L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli”. Skripsi ini juga dapat selesai karena
berbagai bantuan orang-orang sekitar yang selalu mendukung, memotivasi dan selalu
mendoakan sehingga dapat selesai dengan baik dan benar tepat pada waktunya.
Penulis ingin mengucapkan limpah terimakasih buat semua orang yang telah
terlibat dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih kepada:
1. Catarina Retno Herrani, M.Biotech. Selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam membimbing, memberi
arahan, memberi masukan, selalu mendukung penulis dalam setiap keadaan
dan selalu memberikan senyuman hangat dalam setiap konsultasi.
2. Rohandi, Ph,D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan
mengesahkan skripsi ini.
3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah banyak memberi masukan kepada
penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi (Pak Tri, Bu Maslichah, Bu Ika, Bu
Ratna, Bu Nia, Bu Wiwid, Rm. Wir, Rm. Paul) yang selama ini telah
membimbing dan selalu memberi arahan positif kepada penulis agar tetap
belajar dengan giat dan tidak mudah putus asa. Memberi penulis banyak bekal
selama kuliah yang akan sangat berguna kelak penulis memasuki dunia kerja.
6. Ibu Maslichah Asy’ari S.Pd, M.Pd. Selaku Kepala Laboratorium Pendidikan
Biologi yang telah memberi izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian
di Laboratorium.
7. Mas Agus selaku Laboran di Laboratorium Biologi yang selalu menyediakan
alat dan bahan yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi.
8. Bapakku Alm. Himlel Kali Kulla yang selalu menjadi pendoa bagi penulis
walau jauh namun semua nasehat beliau adalah kunci keberhasilan yang
penulis pegang erat selama ini.
9. Ibuku tersayang dan tercinta Margareta Loka yang selalu mendukung,
memberi kasih sayang, memenuhi semua kebutuhan penulis sehingga penulis
dapat kuliah dan memperoleh gelar sarjana. Beliau selalu menjadi
penyemangat penulis dalam hidup ini.
10. Kakakku Imanuel Yaflet Kali Kulla, adikku Eunike Rosita Kali Kulla, dan
Yoksan Kristopel Kali Kulla yang selalu mendukung dan menyemangati
penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Seseorang yang sangat spesial Osbi Rindi Rizki Panjaitan yang selalu
menemani penulis dalam suka maupun duka, selalu memikul setiap beban
yang penulis rasakan dan mendukung setiap langkah yang penulis ambil.
12. Kepada sahabatku Maranty Boy Rante Allo yang menemaniku saat penelitian
dalam Laboratorium serta Rointan Moris Sidabalok
13. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang selalu mendukungku,
memberi semangat dalam setiap langkah yang kita jalani selama ini. Semoga
pertemanan kita akan tetap teguh hingga nanti.
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.Oleh
karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan masukan dan
kritikan yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Penulis sangat berharap
semoga karya skripsi ini yang masih jauh dari kata sempurna dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Yogyakarta 18 Maret 2016
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xxii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................................... 8
A. Bawang Lanang (Allium sativum L.) .................................................................. 8
B. Bakteri ............................................................................................................... 12
C. Faktor Pertumbuhan Bakteri ............................................................................. 17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Peranan Bakteri .................................................................................................. 20
E. Antibakteri ......................................................................................................... 26
F. Penelitian yang Relevan .................................................................................... 31
G. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 32
H. Hipotesis ............................................................................................................ 34
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 35
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 35
B. Sampel dan Populasi ......................................................................................... 35
C. Batasan Penelitian ............................................................................................. 36
D. Desain Penelitian ............................................................................................... 36
E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 36
F. Alat dan Bahan .................................................................................................. 37
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 37
H. Analisis Data ..................................................................................................... 48
I. Variabel Penelitian ............................................................................................ 48
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 50
A. Uji Aktivitas Antibakteri ................................................................................... 50
B. Kadar Hambat Minimum (KHM) ..................................................................... 62
C. Kadar Bunuh Minimum (KBM) ........................................................................ 66
BAB V. IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH ................................................................................................................... 68
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 70
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 70
B. Saran .................................................................................................................. 71
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 72
LAMPIRAN ................................................................................................................. 76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Bawang Lanang ................................... 12
Tabel 2.2 Proses Pengecatan Gram .............................................................................. 16
Tabel 4.1 Diameter Daerah/ Zona Hambat Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus ................................................................................. 51
Tabel 4.2 Diameter Daerah/ Zona Hambat Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli ............................................................................................ 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli .............................................. 63
Tabel 4.4 Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ............................................... 67
Tabel 7.1 Hasil Uji Kemurnian Bakteri Staphylococcus aureus ................................... 81
Tabel 7.2 Hasil Uji Kemurnian Bakteri Escherichia coli ............................................. 96
Tabel 7.3 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang
terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus................................. 97
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7.4 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang
terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ........................................... 97
Tabel 7.5 Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus .................... 98
Tabel 7.6 Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ................ 98
Tabel 7.7 Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ........ 99
Tabel 7.8 Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus............. 99
Tabel 7.9 Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Staphylococcus aureus.. 100
Tabel 7.10 Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Escherichia coli .......................... 102
Tabel 7.11 Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Escherichia coli ...................... 102
Tabel 7.12 Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Escherichia coli............... 103
Tabel 7.13 Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Escherichia coli ................... 103
Tabel 7.14 Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Escherichia coli .......... 104
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bawang Lanang (Allium sativum L.)........................................................... 8
Gambar 2.2. Diferensiasi Zat Warna pada Proses Pewarnaan Gram ............................. 17
Gambar 2.3. Bakteri Staphylococcus aureus ................................................................. 22
Gambar 2.4. Bakteri Escherichia coli ............................................................................ 25
Gambar 2.5. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 33
Gambar 3.1. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak Bawang Lanang
(Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90%
dengan masing perlakuan terdapat 3 kali pengulangan
pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu Bakteri
gram positif Staphylococcus aureus ......................................................... 40
Gambar 3.2. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak Bawang Lanang
(Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90%
dengan masing perlakuan terdapat 3 kali pengulangan
pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu Bakteri
gram negatif Escherichia coli ................................................................... 40
Gambar 4.1.Perbandingan daerah hambat yang dihasilkan oleh masing-masing
konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ... 53
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2.Perbandingan daerah hambat yang dihasilkan oleh
masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan
bakteri Escherichia coli............................................................................. 58
Gambar 4.3.Perbandingan diameter zona hambat (mm) antara
Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ................................. 61
Gambar 7.1. Hasil pengecatan negatif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x) ....... 77
Gambar7.2. Hasil pengecatan gram positif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x) 77
Gambar 7.3. Hasil Uji morfologi Koloni Staphylococcus aureus .................................... 78
Gambar 7.4. Hasil pengecatan negatif Escherichia coli (perbesaran 1000x) .................. 79
Gambar 7.5. Hasil pengecatan gram positif Escherichia coli (perbesaran 1000x) ......... 79
Gambar 7.6. Hasil Uji morfologi Koloni Escherichia coli ............................................. 80
Gambar 7.7. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 83
Gambar 7.8. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 83
Gambar 7.9. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 84
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7.10. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 84
Gambar 7.11. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 85
Gambar 7.12. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap
bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 85
Gambar 7.13. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif (K+)
terhadap bakteri Staphylococcus aureus..................................................... 86
Gambar 7.14. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif (K-)
terhadap bakteri Staphylococcus aureus..................................................... 86
Gambar 7.15. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap
bakteri Escherichia coli .............................................................................. 87
Gambar 7.16. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap
bakteri Escherichia coli .............................................................................. 87
Gambar 7.17. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap
bakteri Escherichia coli .............................................................................. 88
Gambar 7.18. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap
bakteri Escherichia coli .............................................................................. 88
Gambar 7.19. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap
bakteri Escherichia coli .............................................................................. 89
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7.20. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap
bakteri Escherichia coli ............................................................................. 90
Gambar 7.21. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif (K+)
terhadap bakteri Escherichia coli ............................................................... 90
Gambar 7.22. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif (K-)
terhadap bakteri Escherichia coli ............................................................... 91
Gambar 7.23. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%,
11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan
pertama ....................................................................................................... 91
Gambar 7.24. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%,
11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus kedua.................. 91
Gambar 7.25. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%,
11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan pertama ....... 92
Gambar 7.26. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%,
11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan kedua ........... 92
Gambar 7.27. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri
Staphylococcus aureus ............................................................................... 93
Gambar 7.28. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri
Escherichia coli .......................................................................................... 94
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Bakteri
Staphylococcus aureus ............................................................................. 77
Lampiran 2.Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Bakteri
Escherichia coli ......................................................................................... 79
Lampiran 3. Hasil Uji Kemurnian Bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli........................................................................................ 81
Lampiran 4. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ......................... 83
Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ...................................... 87
Lampiran 6. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) Bakteri
Staphylococcus aureus ............................................................................... 91
Lampiran 7. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) Bakteri
Escherichia coli .......................................................................................... 92
Lampiran 8. Dokumentasi Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dan
Bakteri Escherichia coli Tanpa Tambahan Ekstrak Untuk
Menguji Keakuratan Data pada KHM ....................................................... 93
Lampiran 9. Dokumentasi Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Bakteri
Staphylococcus aureus ............................................................................. 94
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Dokumentasi Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Bakteri
Escherichia coli ……. ............................................................................... 95
Lampiran 11. Diameter Daerah Hambat Aktivitas Antibakteri Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli .............................. 96
Lampiran 12.Output Data Uji Statistik Aktivitas Antibakteri Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus dengan Perhitungan SPSS Versi 16 ...... 98
Lampiran 13.Output Data Uji Statistik Aktivitas Antibakteri Terhadap
Bakteri Escherichia coli dengan Perhitungan SPSS Versi 16 ........... 102
Lampiran 14. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 106
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obat tradisional telah lama digunakan oleh nenek moyang untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit, tanpa mengetahui zat/ kandungan
dalam bahan obat tersebut. Pengguna obat tradisional hanya bermodalkan
dampak positif yang mereka rasakan setelah mengonsumsi obat-obat
tradisional tersebut. Bawang merupakan salah satu obat tradisional yang
memiliki manfaat dan kegunaan yang besar bagi kehidupan manusia. Bagian
utama yang paling penting dari tanaman bawang adalah umbinya. Bawang
tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur tetapi dipercaya mampu
mengobati berbagai macam penyakit (Rukmana, 1994).
Salah satu jenis bawang yang sering digunakan oleh masyarakat
Jawa sebagai obat ialah bawang lanang. Bawang lanang sebenarnya
merupakan bawang putih yang hanya terdiri dari satu siung dikarenakan
bawang ini tumbuh di lingkungan yang tak sesuai (Untari, 2010). Bawang
lanang termasuk jenis bawang khusus yang hanya ditemukan di daerah-daerah
tertentu di Indonesia salah satunya pulau Jawa. Bawang lanang memiliki bau
yang sangat tajam bila dibandingkan dengan bawang yang lain. Hal ini bisa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menjadi salah satu indikator bahwa zat yang terkandung dalam bawang lanang
jumlahnya banyak dibandingkan jenis bawang lain (Untari, 2010).
Kemampuan bawang ini sebagai antibakteri juga didukung oleh
penelitian Yamada dan Azama (1997) yang menyatakan bahwa selain bersifat
antibakteri, bawang putih juga bersifat antijamur. Kemampuan bawang putih
ini berasal dari zat kimia yang terkandung dalam umbi bawang tersebut.
Komponen kimia itu ialah zat allicin. Allicin merupakan senyawa yang
penting dalam bawang putih. Senyawa ini memberikan bau yang khas pada
bawang putih karena mengandung sulfur. Zat allicin ini merupakan zat aktif
yang mempunyai daya antibiotika yang ampuh. Selain itu, zat allicin juga
berfungsi sebagai antibakteri (Najmuddin, 2012).
Penyakit yang sering diobati dengan menggunakan bawang putih
ialah penyakit diare dan luka bernanah akibat infeksi. Diare merupakan salah
satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Diare merupakan penyakit
buang air encer lebih dari empat kali sehari dan penyebabnya sangat beragam
bisa karena infeksi bakteri atau virus, ketidakcocokan makan, pencemaran
bakteri, makanan basi serta pencemaran makanan oleh zat berbahaya
(Widjaja, 2001). Penyebab utama penyakit diare ialah bakteri Escherichia
coli. E.coli merupakan bakteri gram negatif yang bersifat patogen. Perbedaan
antara bakteri gram positif dan negatif terletak pada dinding selnya (Yani,
2010). Beberapa strain bakteri E.coli merupakan penyebab diare akut terutama
pada balita. Beberapa strain ini disebut low birth weight infants. Bakteri ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terdapat di tinja, perairan yang kotor, atau jamban (WC). Jika diare
disebabkan oleh bakteri, pada saat diperiksa, di dalam usus halus terdapat
banyak bakteri E.coli. Bakteri ini mengeluarkan sejenis racun yang merusak
selaput lendir usus halus (Widjaja, 2001).
Menurut Widjaja (2001), gejala yang timbul pada diare akibat
bakteri E.coli sebagai berikut:
1. Buang – buang air.
2. Muntah-muntah sehingga anak tidak mau minum.
3. Jika terjadi dehidrasi, volume air kencing berkurang.
4. Tinja dapat bercampur dengan darah.
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang pada saat ini
masih harus serius untuk ditangani. Hal ini dikarenakan penyakit infeksi ialah
penyakit yang dapat menular kepada orang lain sehingga harus segera
ditangani. Penyebab utama terjadinya infeksi yaitu apabila diserang oleh
bakteri penyebab infeksi tersebut. Bakteri ialah mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi (Rostinawati, 2009). Infeksi ialah keadaan masuknya
mikroorganisme yang bersifat patogen tinggi ke dalam tubuh, kemudian
berkembang biak dan menimbulkan penyakit (Tan dan Raharjo, 2002).
Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu jenis bakteri gram positif
yang merugikan. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang ditandai dengan
kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah. Beberapa penyakit infeksi
yang disebabkan oleh S.aureus adalah bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
luka. S.aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial,
keracunan makanan, dan sindroma syok toksik (Warsa, 1994). Bisul atau
abses setempat, seperti jerawat dan borok merupakan infeksi kulit di daerah
folikel rambut, kelenjar sebasea, atau kelenjar keringat (Jawetz dkk, 1995).
Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat
dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
S.aureus dan E.coli, sehingga disini peneliti ingin menguji apakah ekstrak
bawang lanang memiliki zat antibakteri yang efektif berpengaruh terhadap
pertumbuhan kedua bakteri tersebut. Pelarut yang digunakan dalam penelitian
ini ialah menggunakan pelarut etanol absolut dengan konsentrasi 99.9%.
Peneliti menggunakan etanol dikarenakan zat allicin dalam bawang putih
yang sangat berperan dalam antibakteri termasuk dalam sifat yang dapat larut
dalam minyak sehingga untuk mengekstraknya lebih maksimal digunakan
pelarut yang non polar seperti etanol yang sangat baik melarutkan zat yang
non polar seperti zat allicin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Apakah ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai
konsentrasi
ekstrak
terhadap
pertumbuhan
Escherichia
coli
dan
Staphylococcus aureus?
3. Berapa konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.)
untuk menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menguji adanya aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang (Allium
sativum L.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
2. Mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai
konsentrasi
ekstrak
terhadap
pertumbuhan
Escherichia
coli
dan
Staphylococcus aureus.
3. Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum
L.) yang dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti mendapat tambahan informasi
bahwa ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ilmu
yang didapatkan selama kuliah diaplikasikan dalam bentuk tugas akhir
untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Bagi dunia pendidikan, peneliti berharap agar:
a.
Guru sebagai seorang pendidik dapat menjelaskan zat-zat antibakteri
tidak hanya pada bawang lanang tetapi bisa tanaman lain.
b.
Bahwa dengan adanya zat antibakteri tersebut, bakteri yang bersifat
patogen dapat dihambat pertumbuhannya. Dalam kasus ini bisa
diaplikasikan dalam pelajaran biologi tentang bakteri.
c.
Dapat diketahui potensi tanaman yang memiliki kandungan
antibakteri
serta
efektivitas
zat
antibakteri
tersebut
dalam
menghambat pertumbuhan bakteri. Kegiatan ini dapat dimasukkan
dalam kegiatan pembelajaran praktikum.
d.
Dalam mempelajari mikrobia, guru dapat mempelajari cara alternatif
untuk mengendalikan pertumbuhan mikrobia atau bakteri patogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dengan menggunakan berbagai macam tanaman yang mempunyai
zat antibakteri sehingga wawasan yang didapat oleh guru tidak
terbatas.
3. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat ialah sebagai pengetahuan
tambahan bagi masyarakat bahwa bawang lanang memiliki kandungan
antibakteri yang berkhasiat dalam mengobati penyakit diare maupun
infeksi kulit lainnya yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Bawang Lanang (Allium sativum L.)
1. Klasifikasi Bawang Lanang (Allium sativum L.)
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Familia
: Alliaceae
Genus
: Allium
Species
: A. sativum L.
Gambar 2.1. Bawang Lanang (Allium sativum L.)
(Anonim, 2005)
2. Bawang Lanang (Allium sativum L.)
Bawang lanang merupakan bawang putih (Allium sativum L.) yang
hanya terdiri dari satu siung (single bulb garlic). Berdasarkan jumlah
siungnya, bawang putih dapat dibagi menjadi dua, yaitu bawang putih
yang memiliki banyak siung (multi bulb garlic) serta hanya memiliki satu
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
siung (single bulb garlic). Walaupun sama-sama merupakan bawang
putih, namun antara single bulb garlic dan multi bulb garlic jika dilihat
dari karakteristik organoleptiknya, memiliki perbedaan mulai dari warna,
rasa, bau dan teksturnya. Multi bulb garlic memiliki warna krim yang
kekuningan, rasa yang tajam, bau yang khas karena kandungan alliaceous,
serta tekstur berupa serbuk yang kasar. Sedangkan untuk bawang lanang
(single bulb garlic) memiliki warna krim kuning keputihan, rasa yang
sangat kuat dan tajam, baunya sangat kuat karena kandungan alliaceous
serta tekstur berupa serbuk kasar (Bharat et.al., 2014).
Bawang lanang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya,
bawang lanang ini merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di
lingkungan yang tak sesuai, sehingga bawang ini tak berkembang dengan
baik dan hanya berkembang satu siung (Untari, 2010). Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Syamsiah dan Tajudin, (2005) bahwa bawang lanang
sebenarnya merupakan varietas yang terbentuk tidak sengaja karena
lingkungan penanaman yang tidak cocok. Bawang lanang pertama kali
ditemukan di daerah Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Umbi dari tanaman
ini hanya terdiri dari satu umbi utuh yang kecil. Hal ini disebabkan karena
gagalnya pembentukan tunas utama di tajuk dan menekan pembentukan
tunas-tunas bakal siung, daun yang biasanya membungkus siung-siung
hanya mampu membungkus umbi utuh, sehingga kulit umbi utuh lebih
tebal daripada kulit luar umbi yang bersiung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pada umumnya, bawang putih yang memiliki banyak siung (multi
bulb garlic) digunakan sebagai obat dalam dunia medis namun,
masyarakat tradisional lebih menggunakan bawang lanang sebagai obat
karena memiliki sifat terapi yang lebih kuat. Bawang putih biasanya
digunakan
untuk
mengobati
berbagai
macam
penyakit
seperti
dyslipedemia, penyakit arteri koroner, diabetes, hipertensi dan lain-lain.
(Bharat et.al., 2014).
3. Kandungan dan Manfaat Bawang Lanang (Allium sativum L.)
Sama halnya dengan bawang putih biasa, umbi bawang lanang
diyakini ampuh mengatasi berbagai macam penyakit misalnya penyakit
infeksi, hipertensi dan stroke. Keampuhan bawang lanang sebagai herbal
memang relatif lebih dahsyat dibandingkan dengan bawang putih biasa.
Bawang lanang mengandung zat aktif allicin dan saponin. Selain sebagai
zat antibakteri, kedua zat tersebut secara bersamaan dapat menghambat
sintesis kolesterol penyebab penyumbatan pembuluh darah (Utami dan
Mardiana, 2013).
Wahyu Suprapto, staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga dalam Utami dan Mardiana (2013), menyatakan bahwa
kandungan kimia bawang lanang yang bermanfaat untuk kesehatan relatif
sama dengan bawang putih, yang berbeda ialah kadarnya. Perbandingan
kandungan senyawa aktif dalam 1 siung bawang lanang setara dengan 5-6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
siung bawang putih biasa. Kandungan senyawa aktif dalam bawang
lanang relatif lebih tinggi dibandingkan bawang putih biasa, karena semua
zatnya terkumpul dalam siung tunggal tersebut. Inilah yang menyebabkan
bawang lanang dipercaya lebih berkhasiat dibandingkan dengan bawang
putih.
Adapun menurut dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura
Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Dini Dinarti M.Si, senyawa aktif dalam
bawang lanang ialah dialilsulfida. Kadar dialilsulfida bawang lanang lebih
tinggi daripada bawang putih. Itu terbukti dari aroma bawang lanang yang
lebih menyengat (Utami dan Mardiana, 2013).
4. Fitokimia Bawang Lanang (Allium sativum L.)
Penelitian yang dilakukan oleh Amin, (2015) tentang mendeteksi
kandungan kimia dalam ekstrak bawang lanang dengan menggunakan
pelarut etanol, didapatkan bahwa ekstrak bawang lanang positif
mengandung flavonoid serta saponin. Hal ini terbukti dari hasil penapisan
fitokimia ekstrak bawang lanang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 2.1. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Bawang Lanang
Golongan Senyawa
Kimia
Ekstrak bawang
lanang menggunakan
pelarut etanol
Alkaloid
-
Flavonoid
+
Saponin
+
Kuinon
-
Steroid dan Triterpenoid
-
Tanin dan Polifenol
-
Keterangan: + (positif mengandung)
- (negatif tidak mengandung)
B. Bakteri
Bakteri
merupakan
organisme
yang
sangat
kecil
(berukuran
mikroskopis). Bakteri rata-rata berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjang
hingga 10 mikron (1 mikron = 10-3mm). Bakteri termasuk mikroorganisme
yang sangat kecil. Sehingga, untuk melihat bakteri perlu diwarnai, pewarnaan
ini disebut pengecatan bakteri (Irianto, 2006).
Pengecatan bakteri sudah dilakukan sejak permulaan berkembangnya
mikrobiologi di pertengahan abad ke – 19 oleh Louis Pasteur dan Robert
Koch. Pada umumnya, ada dua macam zat warna (bahan cat) yang sering
dipakai, yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Zat warna yang bersifat asam; komponen warnanya adalah anion,
biasanya dalam bentuk garam natrium.
2. Zat warna yang bersifat alkalis; dengan komponen warna kation, biasanya
dalam bentuk klorida.
Setelah dilakukan pengecatan, dalam tubuh bakteri akan terjadi
proses pertukaran ion-ion zat warna dengan ion-ion protoplasma (misalnya
asam nukleat) bakteri. Pada umumnya, larutan-larutan zat warna yang
digunakan adalah larutan encer, jarang lebih dari 1 persen. Larutan encer yang
dibiarkan berkontak agak lama dengan bakteri bekerja lebih baik dari larutan
pekat dengan waktu yang singkat (Irianto, 2006). Untuk mendapatkan hasil
pengecatan yang lebih baik, tidak jarang dibutuhkan bahan penolong, yang
biasanya disebut pemantek (mordant). Pemantek ini dapat diartikan sebagai
suatu zat yang sanggup bergabung dengan komponen zat warna tertentu,
sehingga terbentuk senyawa yang tidak dapat larut dan melekat pada tubuh
bakteri. Pemantek dapat diberikan dalam berbagai keadaan yaitu sebelum
penambahan bahan cat, dimasukkan ke dalam larutan bahan cat, dan diberikan
antara pemakaian dua larutan bahan cat (Irianto, 2006). Terdapat beberapa
cara dalam pengecatan bakteri, antara lain:
1. Pengecatan Negatif
Tujuan pengecatan negatif adalah untuk mengamati morfologi
organisme. Metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
latar
belakangnya
menjadi
hitam
gelap.
Pada
pewarnaan
ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini
berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini
olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan
bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk
agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat.
Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif
memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin. Pewarna asam
memiliki muatan negatif kromogen, tidak akan menembus atau
berpenetrasi ke dalam sel karena muatan negatif pada permukaan bakteri.
Oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar belakang
berwarna (Lestari, 2012).
2. Pengecatan Gram
Pengecatan gram ialah pengecatan yang dilakukan pada bakteri
dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu bakteri termasuk ke dalam
bakteri gram positif atau bakteri gram negatif. Pengecatan ini pertama kali
dikemukakan oleh Christian Gram (1884). Pengecatan ini film bakteri
mula-mula dilapisi dengan larutan zat warna karbol gentinviolet (karbol
kristal violet, karbol metil violet) dan didiamkan beberapa lama, kemudian
disiram dengan larutan iodium dan dibiarkan terendam dalam waktu yang
sama. Sampai tingkat pengecatan ini selesai, semua bakteri akan terwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ungu. Selanjutnya, preparat didekolorisasi dengan alkohol atau campuran
alkohol dan aseton sampai semua zat warna tampak luntur dari film.
Setelah dicuci dengan air, preparat diberi warna kontras (counterstain)
seperti safranin.
Di antara bermacam-macam bakteri yang dicat, ada yang dapat
menahan zat warna ungu (metil violet, kristal violet, gentian violet) dalam
tubuhnya meskipun telah didekolorisasi dengan alkohol atau aseton.
Dengan demikian tubuh bakteri itu tetap berwarna ungu meskipun disertai
dengan pengecatan oleh zat warna kontras, warna ungu itu tetap
dipertahankan. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini dinamakan
bakteri gram positif. Sebaliknya bakteri yang tidak dapat menahan zat
warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan kembali menjadi tidak
berwarna dan bila diberikan pengecatan dengan zat warna kontras, akan
berwarna sesuai dengan zat warna kontras. Bakteri yang memperlihatkan
reaksi semacam ini dinamakan bakteri gram negatif (Irianto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel 2.2. Proses Pengecatan Gram (Irianto, 2006)
Hasil pada bakteri
Larutan
Kristal Violet
Larutan Iodium
Alkohol
Safranin
Waktu
Gram +
Gram -
60 detik
Sel berwarna ungu
Sel berwarna
ungu
60 detik
Sel tetap berwarna
ungu
Sel tetap
berwarna ungu
Dinding sel
mengalami dehidrasi
sehingga pori-pori
mengecil dan zat
warna ungu tidak
dapat keluar,
sehingga sel tetap
berwarna ungu
Lipid terekstraksi
dari dinding sel,
pori-pori
membesar
sehingga zat
warna ungu
keluar, sel
menjadi tidak
berwarna
Sel menyerap
warna safranin
sehingga sel tetap
berwarna merah
30 detik
60 detik
Sel tidak
terpengaruh
sehingga tetap
berwarna ungu
Keterangan: + = Positif; - = Negatif
Atas dasar pengecatan Gram ini dunia bakteri dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif (Irianto,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(Sumber: Radji, 2011)
Gambar 2.2.Diferensiasi Zat Warna pada Proses Pewarnaan Gram
C. Faktor Pertumbuhan Bakteri
Bakteri tumbuh pada kondisi tertentu yang sesuai (Irianto, 2006).
Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah:
1. Suhu
Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia.
Akan tetapi, beberapa bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrem
yang berada diluar batas pertahanan organisme eukariot. Bakteri
digolongkan menjadi tiga bagian besar berdasarkan suhu tumbuh.
a. Bakteri Psikrofil
Bakteri ini tumbuh pada suhu 0°C dengan suhu optimum 15°C dan
tidak tumbuh pada suhu kamar (25°C).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Bakteri Mesofil
Bakteri ini tumbuh optimal pada suhu 25-40°C dan merupakan
bakteri yang paling banyak ditemukan. Bakteri ini dapat beradaptasi
untuk hidup dan tumbuh pada suhu optimum di sekitar suhu inangnya.
Suhu optimum bakteri patogen umumnya sekitar 37°C dan suhu
inkubator untuk menginkubasi biakan bakteri ini diatur sekitar 37°C.
Bakteri mesofil termasuk sebagian besar bakteri yang menyebabkan
kerusakan dan penyakit. Contohnya S. aureus dan E. coli.
c. Bakteri Termofil
Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu tinggi 50-60°C. Bakteri
termofil tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah 45°C (Radji, 2011).
2. pH
pH adalah derajat keasaman suatu larutan. Kebanyakan bakteri
tumbuh subur pada PH 6,5-7,5. Sangat sedikit bakteri yang dapat tumbuh
pada pH asam (di bawah pH 4) misalnya bakteri asam laktat (Radji, 2011).
3. Tekanan Osmotik
Bakteri memperoleh semua nutrisi dari cairan disekitarnya. Bakteri
membutuhkan air untuk pertumbuhan. Tekanan osmotik yang tinggi dapat
menyebabkan air keluar dari dalam sel. Konsentrasi garam yang tinggi
akan menyebabkan air keluar dari sel bakteri sehingga menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pertumbuhan atau menyebabkan plasmolisis. Sebagian besar bakteri
tumbuh dalam media yang berair. Sebagai contoh, konsentrasi agar yang
digunakan untuk memadatkan media pertumbuhan bakteri adalah 1,5%.
Jika konsentrasi agar lebih tinggi, tekanan osmotik akan meningkat
sehingga dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri. Jika tekanan
osmotik di sekitar sel lebih rendah, air akan masuk ke dalam sel bakteri
melalui dinding sel bakteri (Radji, 2011).
4. Faktor Kimia
Selain air, unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme adalah unsur kimia antara lain karbon, nitrogen, sulfur,
fosfor, dan unsur mineral (Cu, Zn, dan Fe). Karbon merupakan unsur
penting dalam setiap makhluk hidup. Setengah berat kering suatu bakteri
adalah karbon. Nitrogen digunakan bakteri untuk membentuk gugus
amino berupa asam amino dan protein. Sulfur digunakan untuk sintesis
asam amino dan vitamin (misalnya, tiamin dan biotin). Fosfor merupakan
unsur penting untuk sintesis asam nukleat dan fosfolipida untuk membran
sel. Bakteri juga membutuhkan sejumlah kecil unsur mineral sebagai
kofaktor, yang merupakan unsur penting untuk memfungsikan beberapa
jenis enzim. Unsur-unsur ini terdapat dalam air dan komponen media lain
secara alamiah (Radji, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Oksigen
Mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih
banyak energi dari nutrien yang diperoleh daripada mikroba yang tidak
menggunakan oksigen (anaerob). Bakteri yang membutuhkan oksigen
untuk hidup disebut bakteri aerob obligat. Terdapat pula bakteri anaerob
fakultatif yang menggunakan oksigen bila ada oksigen, tetapi dapat terus
bertumbuh dengan menggunakan proses fermentasi atau respirasi anaerob
apabila oksigen tidak cukup tersedia. Contoh bakteri anaerob fakultatif
adalah E. coli (Radji, 2011).
D. Peranan Bakteri
Berbagai jenis bakteri yang terdapat di alam ada yang
menguntungkan serta ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan
biasanya digunakan dalam dunia industri, pangan serta kesehatan/ kedokteran.
Dalam dunia kesehatan, bakteri digunakan sebagai penghasil antibiotik.
Antibotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa
ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri
yang menghasilkan antibiotik adalah:
a. Streptomyces griseus menghasilkan antibiotik streptomycin
b. Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik tetracycline
c. Streptomyces venezuelae menghasilkan antibiotik chloramphenicol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin (Rosihan, 2015).
Namun beberapa bakteri juga dikenal sebagai agen penyebab
infeksi dan penyakit (bakteri patogen). Bakteri patogen adalah bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia. Bakteri-bakteri patogen
dikelompokkan berdasarkan kriteria bakteriologisnya, yaitu pewarnaan gram,
metabolisme, morfologi, pembentukan spora, serta kekerabatan secara
filogenik dan genetik. Pada dasarnya, bakteri patogen dibagi dalam kelompok
bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri-bakteri tersebut dapat
menyebabkan penyakit infeksi.
Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan dalam bidang
kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan
penyakit menular disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus,
bakteri, jamur, dan protozoa. Contoh infeksi yang disebabkan oleh bakteri
adalah E. coli dan S. aureus. Bakteri E. coli sering menyebabkan infeksi
saluran kemih, diare dan penyakit lain. Salah satu penyembuhannya dengan
antibiotik. S. aureus merupakan contoh bakteri penyebab penyakit infeksi
kulit yang terutama dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Penyakit
infeksi tersebut diatasi dengan antibiotik. Namun bakteri S. aureus telah lama
diketahui merupakan bakteri patogen yang telah lama bermutasi menjadi
kebal terhadap berbagai jenis antibiotik sehingga membutuhkan penanganan
serius dalam pengendaliannya (Radji, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Bakteri Staphylococcus aureus
a. Klasifikasi
Kingdom
: Eubacteria
Filum
: Firmicutes
Classis
: Bacilli
Ordo
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Species
: Staphylococcus aureus (Anonim, 2008)
b. Morfologi
Gambar 2.3. Bakteri Staphylococcus aureus
(Sumber :Anonim, 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bulat, bergaris tengah 0.5 – 1.5 µm, satu-satu atau berpasangan
serta tidak bergerak. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi. S. aureus
dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, empiema, endokarditis atau
sepsis dengan supurasi di tiap organ (Jawetz dalam Paju, 2013).
c. Karakteristik
Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan
bakteri dalam keadaan aerobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh
paling cepat pada suhu 37°C. Koloni pada pembiakan padat berbentuk
bundar, halus, menonjol dan berkilau. S. aureus membentuk koloni
berwarna abu-abu sampai kuning emas tua (Brooks, 1995).
Bakteri S. aureus termasuk bakteri patogen yang sering
menyebabkan infeksi pada manusia. Bakteri ini merupakan bakteri gram
positif yang memiliki dinding sel luar yang tebal yang terbuat dari polimer
kompleks yang disebut peptidoglikan. Bakteri gram positif memiliki
lapisan kandungan lipid yang rendah yaitu hanya sebesar 1-4% (Pelczar
dan Chan, 2005). Selain itu, dinding sel gram positif mengandung banyak
rantai samping asam amino yang berikatan silang yang membentuk suatu
lapisan kompleks menyerupai kawat berduri. Saat zat warna kristal violet
diberikan, zat warna tersebut terperangkap di dalam dinding sel
mikroorganisme gram positif, yang menyerupai kawat berduri tadi,
sehingga berwarna ungu (Sears dkk, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Bakteri Escherichia coli
a. Klasifikasi
Kingdom : Eubacteria
Filum
: Proterobacteria
Classis
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Family
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Species
: Escherichia coli (Reuters, 2009)
E. coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman,
Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi
hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai
komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala
perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama
“Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika
Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun
tipe spesies E. coli (Anonim, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Morfologi
Gambar 2.4. Bakteri Escherichia coli
(Reuters, 2009)
E. coli merupakan bakteri berbentuk batang pendek yang memiliki
panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat
anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan
halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary; Jawetz et al, dalam Kusuma
2010). Spesies ini ditemukan di dalam usus mamalia, dan bersifat patogen
opportunis (Bonang, 1982).
c. Karakteristik
Bakteri E. coli termasuk bakteri gram negatif yang dapat
merugikan. Berperan sebagai bakteri merugikan (bakteri patogen), bakteri
ini menyebabkan berbagai jenis penyakit. Sebagai bakteri gram negatif,
bakteri ini memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dibandingkan dengan bakteri gram positif. Kandungan lipid pada bakteri
gram negatif lebih tebal dari bakteri gram positif yaitu 11-22% (Pelczar
dan Chan, 2005). Karena berdinding sel tipis, bakteri ini tidak mampu
mempertahankan zat warna kristal violet. Zat warna ini dengan mudah
dapat dihilangkan dari dinding sel bakteri gram negatif yang sederhana
pada saat dicuci sehingga zat warna safranin membuat mikroorganisme
tersebut berwarna merah (Sears dkk, 2006).
E. Antibakteri
1. Pengertian Antibakteri
Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat atau
membunuh bakteri dengan penyebab infeksi. Infeksi disebabkan oleh
bakteri atau mikroorganisme yang patogen, dimana mikroba masuk ke
dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan (Jawetz,
2004)
Suatu zat aktif dikatakan memiliki potensi yang tinggi sebagai
antibakteri jika pada konsentrasi yang rendah memiliki daya hambat yang
besar. Zat bakteriostatik ialah zat yang menghambat pertumbuhan bakteri.
Agensia mikrobiostatik ialah zat atau kondisi yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan mikrobia. Zat antibakteri dapat bersifat
bakterisidal
(membunuh
bakteri),
bakteriostatik
(menghambat
pertumbuhan bakteri), dan germisidal (menghambat germinasi spora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bakteri). Kemampuan suatu zat antimikroba dalam menghambat
pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1)
konsentrasi zat antimikrobia, 2) jenis, jumlah, umur, dan keadaan
mikrobia, 3) suhu, 4) waktu dan 5) sifat-sifat kimia dan fisik makanan
termasuk kadar air, pH, jenis dan jumlah komponen didalamnya
(Agustrina, 2011).
Ruang lingkup bakteri yang dapat dipengaruhi oleh zat antibakteri
disebut dengan spektrum antibakteri. Berdasarkan spektrum aksinya, zat
antibakteri dibagi menjadi 3, yaitu: 1) Spektrum luas, zat antibakteri
dikatakan berspektrum luas apabila zat tersebut efektif melawan prokariot,
baik membunuh atau menghambat bakteri gram positif dan gram negatif
dalam ruang lingkup yang luas. 2) Spektrum sempit, zat antibakteri yang
efektif melawan sebagian bakteri gram positif atau gram negatif. 3)
Spektrum terbatas, zat antibakteri yang efektif melawan suatu spesies
bakteri tertentu (Agustrina, 2011).
Daya antibakteri dapat ditentukan berdasarkan nilai KHM dan
KBM terhadap pertumbuhan suatu bakteri. Konsentrasi minimal yang
diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dikenal sebagai
konsentrasi/ kadar hambat minimal (KHM). Antibakteri tertentu
aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakteriosida bila
kadar antibakterinya ditingkatkan melebihi KHM. Konsentrasi minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang diperlukan untuk membunuh 99,9% pertumbuhan bakteri dikenal
sebagai konsentrasi bunuh minimal (KBM) (Forbes, 2007).
Nazri dkk dalam Hapsari (2015) mengungkapkan bahwa kriteria
kekuatan antibakteri adalah sebagai berikut.
a. Diameter zona hambat > 20 mm : daya hambat sangat kuat
b. Diameter zona hambat > 10-20 mm : daya hambat kuat
c. Diamater zona hambat > 5-10 mm : daya hambat sedang
d. Diameter zona hambat 0-5 mm : daya hambat lemah
2. Mekanisme Kerja Antibakteri
Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam
bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek
antibakteri bawang putih. Zat aktif ini memiliki aktivitas antibakteri
dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak
penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup
tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri, baik itu bakteri gram
negatif maupun bakteri gram positif. Allicin (diallyl thiosulfinate)
merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang
terkandung dalam bawang putih. Komponen ini, bersamaan dengan
komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula
memberikan bau yang khas pada bawang putih. Allicin tidak ada pada
bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan (Majewski, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari
dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim
allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian
akan dimetabolisme menjadi Vinyldithiines dan Ajoene. Allicin tidak
hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga efek antiparasit, antivirus, dan
parasit.
Cara kerja Allicin dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah
dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun
sintesis DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh
Allicin, nampaknya RNA bakteri merupakan target utama Allicin. Allicin
merupakan senyawa yang bersifat tidak stabil, senyawa ini dalam waktu
beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur lain
seperti Vinyldithiines dan Diallyl disulfide (Ajoene) yang juga memiliki
daya antibakteri berspektrum luas, namun dengan aktivitas yang lebih
kecil (Majewski, 2014).
Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang
juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme
menghambat pembentukan membran sel bakteri. Namun, potensi minyak
atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding potensinya
sebagai antibakteri. Satu lagi kandungan bawang putih yang juga diyakini
memiliki aktivitas antibakteri ialah flavonoid, yang bekerja dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mendenaturasi protein yang dimiliki bakteri. Senyawa flavonoid ini juga
dikenal baik sebagai antioksidan (Majewski, 2014).
Flavonoid merupakan turunan senyawa fenol yang dapat
berinteraksi dengan sel bakteri dengan cara adsorpsi yang dalam
prosesnya melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar yang rendah, fenol
membentuk kompleks protein dengan ikatan lemah, yang akan segera
terurai dan diikuti oleh penetrasi fenol ke dalam sel, dan menyebabkan
presipitasi dan denaturasi protein. Selain itu pula, fenol dapat menghambat
aktivitas enzim bakteri, yang pada akhirnya akan mengganggu
metabolisme serta proses kelangsungan hidup bakteri tersebut (Majewski,
2014).
Menurut Farida dalam Wijaksana (2013), flavonoid bersifat
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein
ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Rusaknya
sel bakteri dapat menyebabkan tegangan permukaan membran sel bakteri
menurun sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran sel
bakteri. Hal ini menyebabkan kebocoran molekul dan ion sehingga dapat
menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Kebocoran intrasel bakteri
menyebabkan keluarnya komponen sel seperti nukleus, mitokondria,
lisosom, ribosom, badan golgi dan lainnya. Organel sel tersebut berfungsi
untuk menjalankan kehidupan sel bakteri dan mempertahankan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
normal kehidupan bakteri, apabila terganggu maka sel bakteri tersebut
akan rusak dan bakteri menjadi lisis.
Saponin adalah glikosida triperna dan sterol yang banyak terdapat
di dalam tanaman. Saponin memiliki rasa pahit, berbusa, dan bersifat
hemolisis terhadap sel darah merah. Saponin menurunkan tegangan
permukaan
membran
lipid
bakteri
sehingga
dapat
menghambat
pertumbuhan bakteri (Agustrina, 2011).
F. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang revelan dengan penelitian ini ialah:
1. Penelitian yang dilakukan Puspitasari (2008) berjudul “ Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus in vitro, menemukan bahwa bawang putih yang
diekstrak memiliki kandungan antibakteri sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 12,5%.
2. Penelitian Lingga dkk (2005) yang berjudul “ Uji Aktivitas Antibakteri
dari Ekstrak Air dan Etanol Bawang Putih (Allium sativum L) terhadap
Bakteri Gram Negatif dan Positif yang Diisolasi dari Udang Dogol
(Metapenaeus monoceros), Udang Lobster (Panulirus sp), dan Udang
Rebon (Mysis dan Acetes)” yang menemukan bahwa dalam ektrak bawang
putih dengan menggunakan etanol sebagi pelarut memiliki sifat antibakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram
negatif.
G. Kerangka Berfikir
Penelitian ini menggunakan bawang lanang sebagai sumber zat
antibakteri. Peneliti akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam
bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian menggunakan ke dua
bakteri tersebut dikarenakan mewakili bakteri gram positif dan gram negatif.
Cara ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini ialah blender
menggunakan pelarut etanol. Peneliti menggunakan etanol dikarenakan zat
allicin dalam bawang lanang yang sangat berperan dalam antibakteri. Zat
antibakteri tersebut, akan digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
dengan melihat hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh
Minimum (KBM).
Berdasarkan latar belakang dapat disusun suatu kerangka berfikir
yang disajikan dalam bentuk bagan berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bawang Lanang
Bakteri gram positif
(Staphylococcus aureus)
dan gram negatif
(Escherichia coli)
(Allium sativum)
Ekstrak dengan pelarut
Blender
etanol
Zat Allicin
Zat Antibakteri
Uji Antibakteri
Daerah hambat
Kadar Hambat
Minimum
Kadar Bunuh
Minimum
Gambar 2.5. Kerangka Berfikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini ialah:
1. Ekstrak bawang lanang mengandung zat antibakteri yang mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus.
2. Ada perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai
konsentrasi ekstrak 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% terhadap
pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
3. Terdapat konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum)
yang menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium
yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan
dan mengolah data berupa angka sedangkan penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.
B. Sampel dan Populasi
Sampel yang digunakan ialah bawang lanang (A. sativum L.) yang
dibeli dari Pasar Beringharjo, Malioboro, Yogyakarta. Ekstrak bawang lanang
ialah hasil ekstraksi umbi bawang lanang sehingga dihasilkan ekstrak bawang
lanang. Metode ekstraksi yang digunakan ialah dengan cara diblender dengan
pelarut etanol konsentrasi 99.9%.
Populasi dari penelitian ini ialah bakteri S. aureus yang mewakili
bakteri gram positif dan E. coli yang mewakili bakteri gram negatif. Biakan
murni kedua bakteri ini didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Biologi Universitas Gadjah Mada. Bakteri diidentifikasi terlebih dahulu
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel dan
pengecatan gram.
C. Batasan Penelitian
Batasan dalam penelitian ini ialah:
1. Pelarut etanol yang digunakan dalam membuat ekstrak bawang lanang
merupakan etanol absolut konsentrasi 99.9%
2. Konsentrasi ekstrak bawang lanang yang digunakan konsentrasi ekstrak
15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90%
D. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini ialah variasi populasi bakteri S. aureus
dan E. coli yang mewakili bakteri gram positif dan gram negatif serta variasi
konsentrasi ekstrak bawang lanang 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga
Februari 2016 di Laboratorium Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
F. Alat dan Bahan
1. Alat
Keseluruhan alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
blender, erlenmeyer, timbangan, autoklaf, inkubaktor, cawan petri, batang
bengkok, gelas ukur, magnetik stirer, hot plate, stopwacth, bunsen, tabung
reaksi, rak tabung, mikroskop, pipet tetes, kaca benda, pinset, vortex, pipet
volume, jarum ose, timbangan digital, corong, saringan, wadah, tabung
ukur dan jangka sorong.
2. Bahan
Keseluruhan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
bakteri S. aureus, E. coli, etanol absolut 99.9%, agar NA, akuades steril,
paper disk, kristal violet, iodium, alkohol 96%, safranin, tinta cina,
aluminium foil, minyak emersi, tusuk gigi dan kloramfenikol.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini terdiri dari beberapan tahapan penelitian yang
meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari pembuatan
ekstrak bawang lanang (A. sativum L.), pembuatan media uji Nutrient Agar
(NA), sterilisasi alat dan media, penyiapan mikroorganisme uji, uji
kemurniaan mikroorganisme uji dan tahap perlakuan yang terdiri dari uji
aktivitas antibakteri, uji Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji Kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Bunuh Minimum (KBM). Berikut ini tahapan yang dilakukan dalam
penelitian:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti mendata alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian. Sampel bawang lanang dibeli di Pasar Beringharjo
Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Populasi
mikroorganisme uji yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dilakukan kultur ulang terlebih
dahulu untuk memperbanyak populasi mikroorganisme uji. Langkah kerja
yang dilakukan ialah dengan menyiapkan terlebih dahulu media NA
miring
di
tabung
reaksi
lalu
menggoreskan
secara
zig-zag
mikroorganisme uji lalu dinkubasi selama 24 jam.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pembuatan Ekstrak Bawang Lanang (A. sativum L.)
Bawang lanang yang telah dibeli dari Pasar Beringharjo
terlebih dahulu dikupas bagian kulitnya lalu dicuci bersih di bawah air
mengalir hingga benar-benar bersih. Bawang yang baik ialah dilihat
dari warnanya yang putih bersih mengkilat tanpa adanya noda-noda
hitam pada bawang. Selanjutnya bawang tersebut ditimbang sebanyak
100 gram. Bawang yang telah ditimbang selanjutnya disterilkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kimia. Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan 10 ml Natrium
hipoklorit dalam 3 liter akuades. Bawang tersebut direndam selama 15
menit lalu dibilas dengan menggunakan akuades steril.
Ekstrak diperoleh dengan cara mengambil bawang yang telah
disterilisasi tadi, lalu dimasukkan dalam blender serta menambah 100
ml pelarut etanol konsentrasi 99.9%. Proses blender harus cukup lama
agar bawang tersebut benar-benar hancur secara sempurna. Kemudian,
bubur bawang disaring sebanyak 3 kali penyaringan. Pertama, disaring
menggunakan alat saring biasa dengan tujuan untuk mengeluarkan
ampas-ampas bubur bawang. Kedua, hasil saringan pertama disaring
menggunakan kain saring agar bubur halus yang masih bercampur
dengan ekstrak bawang keluar. Ketiga, disaring menggunakan kertas
saring hingga didapatkan ekstrak bawang lanang (A. sativum L.)
100%.
Setelah didapatkan ekstrak dengan konsentrasi 100%, ekstrak
diencerkan lagi untuk mendapatkan ekstrak dengan konsentrasi 15%,
30%, 45%, 60%, 75% dan 90% dengan menambahkan pelarut etanol.
Hasil pengenceran ekstrak dapat digunakan dalam uji aktivitas
antibakteri. Berbagai konsentrasi ekstrak pada tiap perlakuan dapat
dilihat pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
15%
15%
15%
60% 60%
60%
30%
30%
45%
30%
45%
45%
75% 75%
90% 90%
75%
90%
Gambar 3.1.Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak bawang lanang (Allium
sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing
perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri
terhadap bakteri uji yaitu bakteri gram positif S. aureus
15%
15%
15%
60%
60%
60%
30%
30%
45%
30%
75%
45%
45%
75%
75%
90%
90%
90%
Gambar 3.2. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak bawang lanang (Allium
sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri
terhadap bakteri uji yaitu bakteri gram negatif E. coli.
b. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA)
NA sebanyak 10 gram dilarutkan ke dalam 500 ml akuades lalu
dipanaskan dan dihomogenkan dengan menggunakan alat pemanas dan
magnetik stirer. Media NA harus benar-benar homogen terlihat dari
warna kuning bening yang menunjukkan bahwa NA telah bercampur
secara baik dengan akuades. NA sebanyak 50 ml dipisahkan untuk
membuat agar miring pada tabung reaksi dengan masing-masing
tabung berisi 10 ml NA yang akan digunakan untuk perbanyakan
bakteri/ mikroorganisme uji. Sisanya dimasukkan dalam erlenmeyer
sebagai stok untuk membuat media NA di cawan petri yang akan
digunakan sebagai media tumbuhnya bakteri.
c. Sterilisasi Alat dan Media
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian
disterilisasi
untuk
menghindari
terjadinya
kontaminasi
dalam
praktikum. Pertama, alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian
didetoks terlebih lalu dikeringkan. Selanjutnya alat yang telah didetoks
bersama dengan bahan media disterilisasi dalam autoklaf dengan
tekanan 121°C selama 15 menit. Alat-alat yang disterilkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menggunakan autoklaf ialah alat yang biasanya terbuat dari kaca seperti
tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer. Alat lainnya seperti pinset,
kaca benda cukup dengan dipijarkan di atas bunsen. Sedangkan batang
bengkok di celupkan kedalam alkohol sehingga saat akan digunakan
cukup dilewatkan diatas bunsen.
d. Penyiapan Mikroorganisme Uji
Mikroorganisme uji yang akan digunakan dalam penelitian
disiapkan dalam tabung reaksi dan cawan petri. Pertama, untuk tabung
reaksi disiapkan mikroorganime untuk memperbanyak populasi
mikroorganisme. Diambil kultur murni bakteri S. aureus dan E. coli
secara aseptis menggunakan jarum ose lalu digoreskan secara zig-zag
dalam agar miring NA lalu diinkubasi selama 24 jam.
Mikroorganisme uji yang akan digunakan dalam uji aktivitas
antibakteri dilakukan pengenceran bertingkat terlebih dahulu yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri. Satu ose bakteri
diambil dari tabung reaksi yang berisi bakteri lalu kultur murni
tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi lain yang telah berisi 10 ml
akuades steril. Selanjutnya, suspensi bakteri tersebut dihomogenkan
dengan menggunakan vortex kurang lebih selama 1 menit hingga
suspensi bakteri tersebut hingga benar-benar homogen. Untuk
pengenceran selanjutnya diambil 1 ml suspensi bakteri dari tabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
reaksi awal dan ditambahkan akuades steril 9 ml dan demikian
seterusnya hingga pengenceran mencapai hingga pengenceran kelima
(10-5).
Kemudian
diambil
0,1
ml
suspensi
bakteri
dengan
menggunakan pipet volume dan diletakkan suspensi bakteri tersebut di
atas media agar NA padat dalam cawan petri. Dengan menggunakan
batang bengkok/ trigalski disapukan atau diratakan suspensi bakteri
secara merata di atas media.
e. Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji
Mikroorganisme uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah
bakteri S. aureus dan E. coli. Uji kemurnian mikroorganisme tersebut
dengan beberapa cara yaitu:
1) Pengamatan morfologi koloni
Koloni bakteri diamati dari hasil teknik streak plate. Streak
plate ialah cara untuk menginokulasi bakteri dengan cara
digoreskan pada kuadran yang telah dibuat. Kuadran yang
digunakan ialah 4 kuadran dan diharapkan pada kuadran 4 akan
didapatkan koloni bakteri terpisah sehingga bisa diamati bentuk dan
warna dari koloni bakteri tersebut. Empat kuadran yang digunakan
dalam penelitian seperti pada gambar di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
I
II
III
IV
IV
III
2) Pengamatan Morfologi Sel
Mikroorganisme uji yang akan diamati morfologi selnya
dilakukan dengan metode pengecatan negatif. Langkah kerja dalam
pengecatan negatif ialah kaca benda terlebih dahulu dibersihkan
dengan menggunakan alkohol lalu dikeringanginkan. Selanjutnya
mengambil satu ose koloni bakteri dan diletakkan di atas
permukaan kaca benda lalu ditetesi dengan tinta cina dan
dihomogenkan dengan menggunakan tusuk gigi. Selanjutnya
setelah bakteri dan tinta cina telah homogen, diambil kaca benda
lainnya yang terlebih dahulu juga telah dibersihkan dengan alkohol.
Kaca benda tersebut diletakkan di ujung kaca benda yang ada
bakterinya hingga membentuk sudut 45° lalu ditarik hingga
bakterinya rata dan tipis. Pengamatan dilakukan di bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mikroskop hingga perbesaran 100 x 10 dengan menambahkan
minyak emersi secukupnya agar sel bakteri bisa terlihat lebih jelas.
3) Pengecatan Gram
Langkah kerja dalam pengecatan gram ialah awalnya bersihkan
kaca benda menggunakan alkohol lalu dikeringanginkan. Kemudian
letakkan satu ose koloni bakteri di atas permukaan kaca benda dan
difiksasi dengan menambahkan larutan akuades steril. Fiksasi
dilakukan di atas bunsen hingga kering. Tujuan fiksasi ialah agar
koloni bakteri dapat menempel pada kaca benda sehingga pada saat
dicuci bakteri tidak hanyut bersama air. Setelah kering bakteri
tersebut, ditetesi dengan larutan kristal violet secukupnya hingga
menutupi bagian bakteri selama 60 detik. Setelah 60 detik, dicuci di
bawah air mengalir lalu diberi iodin yang berfungsi untuk mengikat
warna dasar ungu pada bakteri selama 60 detik. Selanjutnya ditetesi
alkohol yang berfungsi untuk dekolorisasi dan terakhir memberikan
safranin yang berfungsi memberi warna merah.
Di antara bermacam-macam bakteri yang dicat, ada yang dapat
menahan zat warna ungu (kristal violet) dalam tubuhnya meskipun
telah didekolorisasi dengan alkohol. Dengan demikian tubuh
bakteri itu tetap berwarna ungu meskipun disertai dengan
pengecatan oleh zat warna kontras, warna ungu itu tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dipertahankan. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini
dinamakan bakteri gram positif. Sebaliknya, bakteri yang tidak
dapat menahan zat warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan
kembali menjadi tidak berwarna dan bila diberikan pengecatan
dengan zat warna safranin akan berwarna sesuai warna safranin
yaitu warna merah dan disebut bakteri gram negatif (Irianto, 2006).
3. Tahap Perlakuan
a. Uji Aktivitas Antibakteri
Penelitian ini menggunakan cakram kertas/ paper disk untuk
menghambat aktivitas dari bakteri. Cakram kertas dengan diameter 0,5
cm awalnya diambil secara aseptis menggunakan pinset lalu direndam
dalam masing-masing konsentrasi ekstrak bawang yaitu konsentrasi
15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% yang masing-masing terdiri atas
3 kali ulangan. Digunakan pula akuades steril sebagai kontrol negatif
dan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Lama perendaman selama
30 menit dimaksudkan agar esktrak bawang dapat terserap secara baik
dan benar pada cakram kertas.
Ekstrak yang digunakan dikatakan efektif apabila terlihat
daerah yang dihambat oleh ekstrak tersebut. Daerah hambat akan
terlihat lebih bening
daripada daerah sekitarnya. Daerah hambat
diukur menggunakan jangka sorong. Daerah hambat diukur dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
meletakkan jangka sorong dari batas luar cakram kertas hingga batas
terpanjang dan batas terpendek daerah hambat yang terbentuk
sehingga diperoleh jari-jari daerah hambat terpanjang dan jari-jari
daerah hambat terpendek. Setelah didapatkan jari-jari daerah hambat
terpanjang dan terpendek pada masing-masing kuadran, lalu nilainya
dirata-rata dan dihitung diameternya sehingga akan didapatkan nilai
diameter zona hambat pada masing-masing konsentrasi ekstrak
bawang lanang.
b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya,
akan didapat konsentrasi minimal antibakteri. Konsentrasi minimal
tersebut digunakan untuk menguji nilai Kadar Hambat Minimal
(KHM).
Cara mengujinya dengan menggunakan suspensi bakteri yang
telah diencerkan dengan pengenceran bertingkat lalu diambil sebanyak
1 ml dituang ke dalam cawan petri steril dan ditambahkan ekstrak
sampel yang digunakan lalu dituang media NA yang masih panas
sekitar suhu 45°C ke dalam cawan petri tersebut dan diinkubasi selama
24 jam. Penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah yang
tidak ditumbuhi bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM)
Setelah dilakukan pengujian pada KHM, selanjutnya menguji
Kadar Bunuh Minimal (KBM) dengan cara menggoreskan hasil yang
ditetapkan sebagai KHM dengan menggunakan cutton bud steril lalu
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C dan media yang tetap
terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai Kadar Bunuh
Minimal (KBM).
H. Analisis Data
Analisis data yang digunakan ialah ANOVA untuk One Factor
Between Subject Design. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 16.
I. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
Variabel bebas
: konsentrasi ekstrak bawang lanang
Variabel terikat
: daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM)
Variabel terkendali
: suhu inkubasi, waktu inkubasi, media, volume media
serta
lama
perendaman
kertas
cakram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak bawang lanang terhadap
pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dilakukan dengan berbagai konsentrasi
yaitu: konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol positif dan
negatif. Bakteri yang digunakan ialah bakteri S. aureus yang merupakan bakteri
gram positif serta E. coli bakteri gram negatif. Kedua bakteri ini didapatkan dari
laboratorium
Mikrobiologi
Fakultas
Biologi
Universitas
Gadjah
Mada
Yogyakarta. Dalam proses pengujian, bakteri yang akan digunakan terlebih
dahulu diencerkan dengan pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-5
dengan tujuan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri. Ekstrak yang
digunakan juga terlebih dahulu disterilkan agar pada ekstrak tersebut hanya
mengandung zat dalam bawang lanang untuk menghambat pertumbuhan bakteri
dan bukan sebaliknya agar tidak terjadi kontaminasi. Zona hambat diukur
menggunakan jangka sorong dengan ketelitian ukurannya milimeter (mm). Hasil
pengukuran zona hambat ekstrak bawang lanang terhadap bakteri S. aureus dan
bakteri E. coli dapat dilihat pada tabel berikut ini:
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.1. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri
Staphylococcus
aureus
Kriteria
kekuatan
antibakteri
Kosentrasi
Ekstrak
D (mm)
15%
46.83
Sangat kuat
30%
37.71
Sangat kuat
45%
41.15
Sangat kuat
60%
46.48
Sangat kuat
75%
49.93
Sangat kuat
90%
50.78
Sangat kuat
Kontrol +
46.14
Sangat kuat
Kontrol -
0
Tidak ada
Keterangan: R : Jari-jari daerah/ zona hambat
D: Diameter daerah/ zona hambat
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa diameter zona hambat pada masingmasing konsentrasi ekstrak bawang lanang 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%
terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus memiliki nilai yang berbeda namun
kriteria kekuatan antibakterinya sama karena termasuk dalam kategori sangat kuat
dengan zona hambat yang terbentuk > 20 mm. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
esktrak bawang lanang mengandung zat antibakteri yang sangat baik dan ampuh
dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Kemampuan bawang putih
sebagai antibakteri juga didukung oleh penelitian Yamada dan Azama (1977)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yang menyatakan bahwa selain bersifat antibakteri, bawang putih juga bersifat
antijamur. Kemampuan bawang putih ini berasal dari zat kimia yang terkandung
dalam umbi. Komponen kimia tersebut adalah allicin. Allicin berfungsi sebagai
penghambat atau penghancur berbagai pertumbuhan jamur dan bakteri.
Kandungan allicin tersebut bila bergabung dengan enzim allinase akan bereaksi
sebagai antibakteri (Anonymous, 2004 dalam Lingga, dkk 2005). Pada tabel 4.1
diatas, terlihat bahwa konsentrasi yang memiliki nilai diameter zona hambat
paling besar yaitu pada konsentrasi ekstrak 90% dengan diameter zona hambat
mencapai hingga 50.78 mm sedangkan rerata diameter zona hambat yang paling
kecil yaitu sekitar 37.71 mm pada konsentrasi ekstrak 30%.
Sesuai dengan hipotesis bahwa semakin besar/ tinggi konsentrasi
suatu ekstrak, maka akan semakin besar pula zona hambat yang akan terbentuk.
Namun, jika diperhatikan pada konsentrasi terendah 15% memiliki zona hambat
yang besar yaitu 46.83 mm. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan hipotesis
tersebut. Diameter zona hambat yang terbentuk ini, dapat dikarenakan saat
melakukan proses uji aktivitas antibakteri, suspensi bakteri yang akan digunakan
hanya divorteks tidak begitu lama sehingga suspensi bakteri masih berkumpul di
bagian dasar tabung reaksi. Oleh karena itu, dengan suspensi bakteri yang
mengandung jumlah bakteri yang sedikit, apabila di sapukan pada permukaan
media NA secara spread plate, bakteri yang terbentuk/ tumbuh sedikit sehingga
saat diberikan kertas cakram yang mengandung ekstrak, dapat menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pertumbuhan bakteri dengan zona hambat yang cukup besar. Sedangkan untuk
konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, diameter zona hambat yang terbentuk
sesuai dengan teori bahwa semakin besar konsentrasi yang digunakan maka zona
hambat yang terbentuk juga akan semakin besar. Perbandingan zona hambat yang
dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri S.
aureus dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Diameter Hambat (mm)
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
Gambar 4.1.Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing
konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Dalam penelitian ini, data yang didapat dianalisis secara statistik.
Pengujian yang dilakukan ialah uji One Way Annova dikarenakan hanya satu
variabel penguji yang diuji yaitu konsentrasi ekstrak bawang lanang. Syarat dalam
uji One Way Annova ialah data yang digunakan harus berdistribusi normal serta
data memiliki varian yang sama. Oleh sebab itu dilakukan terlebih dahulu uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Normalitas Kormogorov Smirnov serta uji Homogenitas dengan menggunakan
program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil uji normalitas, data zona hambat yang
didapatkan normal. Hal ini terbukti dari nilai sig. 0.447 > 0.05 sehingga hal ini
membuktikan bahwa data normal. Selanjutnya untuk pengujian homogenitas, data
yang didapat ternyata memiliki varian yang tidak sama dengan nilai sig. 0.028 <
0.05 sehingga hal ini membuktikan bahwa datanya tidak homogen. Uji One Way
Annova didapatkan nilai sig. 0.021 < 0.05 sehingga hasilnya signifikan. Bahwa
ada pengaruh penggunaan ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri.
Sebagai pembanding, uji yang akan dilakukan selanjutnya yaitu uji KruskalWallis. Dalam uji ini, kita akan membandingkan apakah nilai signifikan yang
didapat dalam uji Annova sesuai dengan hasil nilai signifikan pada uji KruskalWallis mengingat data yang tidak homogen. Uji Kruskal-Wallis ialah uji non
parametrik berbasis peringkat yang bertujuan untuk menentukan adakah
perbedaan signifikan secara statistik antara 2 atau lebih variabel independen pada
variabel dependen (Hidayat, 2014).
Syarat atau asumsi dalam uji ini ialah:
1. Variabel independen berskala kategorik lebih dari 2 kategori
2. Variabel dependen berskala numerik/ data rasio
3. Independen artinya sampel ditiap kategori harus bebas satu sama lain, yaitu tidak
boleh ada sampel yang berada pada 2 kategori atau lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Tiap kategori memiliki variabilitas yang sama, yaitu bentuk kurva histogram atau
sebaran data yang sama. Apabila bentuk sebaran data sama, maka uji KruskalWallis dapat digunakan untuk menilai perbedaan median antar kategori.
Sedangkan jika bentuk sebaran tidak sama, maka uji ini tidak dapat digunakan
untuk menilai perbedaan median, jadi hanya untuk menilai perbedaan peringkat
rata-rata (Hidayat, 2014).
Pengujian dengan Kruskal-Wallis hampir mirip dengan pengujian One Way
Annova tetapi bedanya uji dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis tidak harus
memenuhi syarat data harus homogen. Setelah dilakukan uji dengan Kruskal-Wallis,
didapatkan bahwa histogram variabilitasnya tidak sama sehingga dalam uji hanya
akan menilai perbedaan peringkat rata-rata dari masing-masing konsentrasi ekstrak.
Nilai signifikansi yang didapatkan ialah sig. 0.028 < 0.05 yang berarti bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap penggunaan berbagai ekstrak bawang lanang
terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima
dan Hipotesis Nol (Ho) ditolak. Berbeda secara signifikan, maka uji tes selanjutnya
ialah dengan uji Post Hoc yaitu uji BNT/ LSD untuk melihat perbedaan konsentrasikonsentrasi ekstrak yang satu dengan lainnya yang digunakan dalam penelitian untuk
menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini berarti secara statistik, penggunaan
berbagai konsentrasi ekstrak bawang lanang berbeda secara signifikan dalam
menghambat pertumbuhan bakteri. Output data uji statistik aktivitas antibakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
terhadap bakteri S. aureus dengan perhitungan SPSS versi 16 dapat dilihat pada
lampiran 4.
Tabel 4.2. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Bakteri
Escherichia
coli
Kriteria
kekuatan
antibakteri
Kosentrasi
Ekstrak
D (mm)
15%
9.11
Sedang
30%
4.65
Lemah
45%
18.96
Kuat
60%
19.59
Kuat
75%
30.46
Sangat kuat
90%
38.24
Sangat kuat
Kontrol +
47.27
Sangat kuat
Kontrol 0
Keterangan: R : Jari-jari daerah/ zona hambat
D: Diameter zona hambat
Tidak ada
Hasil pada tabel 4.2 merupakan diameter zona hambat yang terbentuk
pada masing-masing konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol
positif dan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak bawang lanang
mempunyai zat antibakteri yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Escherichia coli. Diameter zona hambat yang terbentuk berbeda-beda antara
konsentrasi yang satu dengan lainnya. Nilai diameter zona hambat yang paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
besar yaitu pada konsentrasi 90% yang memiliki diameter 38.24 mm. Namun jika
dibandingkan dengan kontrol positif yang digunakan, diameter zona hambat
kontrol positif hingga 47.27 mm karena kloramfenikol bersifat bakteriostatik
dengan menghambat sintesis protein bakteri gram negatif dan bakteri gram
positif. Kloramfenikol merupakan antibiotik yang mempunyai spektrum kerja
yang luas. Antibiotik ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif
maupun gram negatif dengan cara menghambat sintesa protein bakteri
(Handayani, dkk 2009).
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, ada data yang tidak sesuai dengan hipotesis
bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka zona hambat yang terbentuk
akan semakin besar. Hal ini terlihat pada konsentrasi 30%, diameter zona hambat
yang terbentuk hanya sekitar 4.65 mm. Jika dibandingkan dengan konsentrasi
yang lebih rendah yaitu 15%, zona hambat yang terbentuk 9.11 mm. Hal ini
dapat diakibatkan kurangnya proses aseptis saat mengambil kertas cakram dari
erlenmeyer serta saat meletakkan kertas cakram tersebut di atas permukaan media
NA. Hal ini terlihat dengan jelas pada hasil lampiran 4 bahwa pada kuadran 2 dan
3 kertas cakram mengalami kontaminasi dengan ditumbuhinya bakteri sehingga
zona hambat hanya terbentuk pada kuadran 1 yang menyebabkan perhitungan
zona hambat hanya bisa dilakukan pada kuadran 1 yang tidak ditumbuhi bakteri.
Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi
ekstrak pada pertumbuhan bakteri E. coli dapat dilihat pada Gambar 4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
45.00
Diameter Hambat (mm)
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
.Gambar 4.2.Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing
konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Berdasarkan
uji
statistik,
terhadap
pengujian
normalitas
dan
homogenitas bahwa data yang didapatkan berdistribusi normal serta memiliki
varian data yang sama (homogen). Uji normalitas dengan program SPSS versi 16
didapatkan nilai sig. 0.973 > 0.05 sehingga hal ini menunjukkan dengan jelas
bahwa secara statistik, data yang didapat ialah data normal. Salah satu syarat
dalam uji Annova selesai, dan selanjutnya ialah uji homogenitas. Hasil dalam uji
homogenitas menunjukkan nilai sig. 0.017 < 0.05 sehingga hal ini menunjukkan
datanya tidak homogen. Namun pengujian dengan uji One Way Annova tetap
dapat dilakukan karena datanya normal. Setelah uji Annova, nilai sig. 0.007 <
0.05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
antibakteri dari bawang lanang dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli
sebagai pembanding dari hasil Annova, kita akan uji dengan uji Kruskal-Wallis.
Uji ini merupakan uji nonparameterik yang tidak mempersyaratkan data yang
harus homogen. Nilai signifikan yang didapat setelah uji Kruskal-Wallis ialah
nilai sig. 0.038 < 0.05 sehingga hal ini membuktikan bahwa benar secara statistik
penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak dalam menghambat pertumbuhan
bakteri berbeda secara signifikan. Hasil yang menunjukkan terdapat perbedaan
secara signifikan, harus diuji lebih lanjut untuk mengetahui secara lebih spesifik
perbedaan diantara masing-masing konsentrasi yang digunakan. Uji yang
dilakukan ialah uji Post Hoc yaitu uji BNT/ LSD untuk melihat perbedaan
konsentrasi-konsentrasi ekstrak yang satu dengan lainnya yang digunakan dalam
penelitian untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini menunjukkan secara
statistik bahwa terdapat perbedaan secara signifikan terhadap masing-masing
konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dengan
perhitungan SPSS versi 16 dapat dilihat pada lampiran 5.
Berdasarkan hasil yang didapatkan di atas, ekstrak bawang lanang
memiliki zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dari
golongan bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini ditandai dengan adanya
zona hambat pada masing-masing konsentrasi yang digunakan. Zona hambat
menandai bahwa adanya aktivitas antibakteri sehingga indikator inilah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menjadi penentu/ acuan bahwa ekstrak bawang lanang berpotensi dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan kimia yang berperan sebagai
antibakteri adalah allicin. Berbagai hasil penelitian juga membuktikan bahwa
ekstrak bawang lanang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, antijamur dan
antivirus. Semua konsentrasi yang digunakan untuk uji antibakteri memiliki
potensi untuk membentuk zona hambat dengan kekuatan antibakteri yang
berbeda-beda.
Menurut hasil penelitian tersebut ekstrak bawang lanang yang efektif
dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah pada konsentrasi ekstrak 90%.
Semua konsentrasi ekstrak yang digunakan baik itu konsentrasi 15%, 30%, 45%,
60%, 75% dan 90% dalam penelitian memiliki kemampuan dalam menghambat
pertumbuhan bakteri, baik itu bakteri S. aureus maupun E. coli. Kontrol positif
seperti yang telah dijelaskan di atas, digunakan kloramfenikol. Kloramfenikol
sangat
mempengaruhi
pertumbuhan
bakteri
dengan
cara
menghambat
pertumbuhan bakteri tersebut sehingga terbentuk zona bening di sekitar kertas
cakram. Kloramfenikol yang digunakan sebanyak 250g/ml. Antibiotika ini dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif dengan cara
menghambat sintesa protein bakteri. Perbandingan diameter zona hambat antara
bakteri S. aureus dan bakteri E. coli terlihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Diameter Zona Hambat (mm)
60.00
50.00
40.00
30.00
Bakteri Sa
20.00
Bakteri Ec
10.00
0.00
15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
Gambar 4.3.Perbandingan diameter zona hambat (mm) antara bakteri
Staphylococcus aureus (Sa) dan Escherichia coli (Ec)
Hasil pada gambar 4.3 merupakan perbandingan antara bakteri S. aureus
dan E. coli dilihat dari diameter zona hambat yang terbentuk. Pada gambar
tersebut, terlihat dengan jelas bahwa bakteri S. aureus yang merupakan bakteri
gram positif memiliki diameter zona hambat yang lebih besar jika dibandingkan
dengan diameter zona hambat bakteri gram negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
bakteri gram positif lebih rentan terhadap ekstrak bawang lanang dengan
menggunakan pelarut etanol sehingga zat aktif dalam ekstrak dapat bekerja dalam
menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus.
Pada bakteri gram positif memiliki kandungan lipid yang rendah yaitu
hanya sebesar (1- 4%) apabila dibandingkan dengan bakteri gram negatif (11-22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
%) (Pelczar dan Chan, 2005). Bakteri gram positif hanya memiliki satu lapis
membran peptidoglikan yang tebal. Membran peptidoglikan ini mudah larut oleh
etanol (Brock, et al., 1994 dalam Lingga, 2005). Hal inilah yang terjadi pada
bakteri gram positif yang diuji dengan ekstrak bawang lanang dengan pelarut
etanol. Dengan demikian, terjadi kerusakan peptidoglikan oleh etanol yang
terdapat pada ekstrak etanol bawang lanang, sehingga zat terlarut dari bawang
yang larut dalam etanol mudah memasuki membran sel bakteri (Brock, et al.,
1994 dalam Lingga, 2005).
Sedangkan bakteri E. coli yang merupakan bakteri gram negatif yang lebih
resisten terhadap antibakteri ekstrak bawang lanang yang menggunakan pelarut
etanol. Hal ini berkaitan dengan kandungan lipid pada bakteri gram negatif yang
tebal. Zat antibakteri akan lebih sulit dalam melarutkan lipid yang tebal sehingga
tidak mudah dalam melarutkan peptidoligkan.
B. Kadar Hambat Minimum (KHM)
Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM) dilakukan setelah
didapatkan konsentrasi terendah pada pengujian aktivitas antibakteri yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dilakukannya KHM ialah
untuk mengetahui konsentrasi ekstrak paling rendah/ kecil yang mampu
menghambat pertumbuhan bakteri. Proses pengujian KHM menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
teknik penuangan media dengan cara pour plate. Suspensi bakteri yang
digunakan sebelumnya diencerkan hingga pengenceran 10-5. Konsentrasi
ekstrak yang digunakan ialah konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10%.
Perbandingan antara penggunaan suspensi bakteri dan ekstrak ialah 1:1
dengan media NA yang digunakan sebanyak 10 ml. Setelah diinkubasi selama
72 jam, hasil pengujian KHM dapat dimati. Hasil pengujian KHM dapat
dilihat dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
No
1
Bakteri
Staphylococcus
aureus
Konsentrasi
Ekstrak
(%)
Keterangan
14
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
13
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
12
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
11
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
10
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No
Bakteri
Konsentrasi
Ekstrak
(%)
Keterangan
bening tidak ditumbuhi bakteri
14
13
12
2
Escherichia coli
11
10
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
Mampu menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini
dapat dilihat pada media yang
bening tidak ditumbuhi bakteri
Pada tabel 4.3 di atas, terlihat dengan jelas bahwa semua konsentrasi
yang digunakan baik itu konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% mampu
menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang
bening tidak ada pertumbuhan bakteri. Baik pada bakteri S. aureus dan E. coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tidak menunjukkan adanya pertumbuhan kedua bakteri tersebut pada media
NA setelah diinkubasi 72 jam.
Media yang bening setelah diinkubasi selama 72 jam menunjukkan
bahwa ekstrak antibakteri dari bawang lanang memiliki potensi dalam
menghambat pertumbuhan bakteri
dengan sangat baik. Penelitian ini
dilakukan selama 2 kali untuk memastikan bahwa ekstrak bawang lanang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Setelah dilakukan penelitian yang
kedua didapatkan hasil yang juga sama dengan percobaan pertama yaitu
dengan konsentrasi ekstrak 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini juga dapat dilihat dari media yang
bening tidak adanya bakteri yang tumbuh.
Untuk menguji keakuratan hasil pada KHM ini, peneliti melakukan
percobaan yaitu membiakkan bakteri dalam media NA tanpa campuran
ekstrak bawang lanang. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah memang benar
hasil pada KHM murni dari aktivitas ekstrak bawang lanang sehingga media
tetap bening tidak ditumbuhi bakteri. Setelah bakteri diinkubasi selama 48
jam, bakteri S. aureus dan bakteri E. coli tumbuh dengan baik pada media
NA. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri yang sama digunakan pada
pengujian KHM yaitu bakteri dengan pengenceran 10-5 sehingga hal ini
terbukti bahwa bakteri ada dan tumbuh dalam media tersebut.
Beberapa faktor yang menyebabkan hasil pada percobaan KHM ini
ialah volume suspensi bakteri, ekstrak dan media NA yang di tentukan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dibatasi. Pada tahap ini, saat akan melakukan percobaan, bakteri yang
digunakan sebelumnya diencerkan terlebih dahulu hingga pengenceran
kelima. Untuk membatasi jumlah bakteri yang tumbuh, suspensi bakteri
dibatasi 1 ml tiap cawan petri sehingga semua perlakuan pada masing-masing
cawan petri sama. Ekstrak yang digunakan juga diberlakukan hal yang sama,
banyaknya ekstrak yang diambil dari masing-masing konsentrasi yaitu 1 ml.
Sedangkan jumlah media NA yang digunakan sebanyak 10 ml NA pada
masing-masing cawan petri.
C. Kadar Bunuh Minimum (KBM)
Pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM) bertujuan untuk
mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk
membunuh bakteri (Brooks, 2004). Pengujian KBM dilakukan dengan teknik
dilusi padat. Hasil pada KHM digunakan untuk pengujian dalam KBM.
Konsentrasi 10% digunakan pada uji KBM karena merupakan konsentrasi
terendah dalam KHM dan tidak ditumbuhi bakteri baik pada bakteri S. aureus
dan bakteri E. coli. Cutton bud steril digunakan untuk menggoreskan bakteri
diatas media NA yang steril secara aseptis. Setelah diunkubasi selama 48 jam,
hasil pengujian KBM dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.4. Hasil uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
No
Bakteri
Konsentrasi
Ekstrak
(%)
1
Stphylococcus aureus
10
2
Escherichia coli
10
Keterangan
Belum mampu
membunuh bakteri. Hal
ini terlihat dari media
yang ditumbuhi koloni
bakteri
Belum mampu
membunuh bakteri. Hal
ini terlihat dari media
yang ditumbuhi koloni
bakteri
Pada konsentrasi 10% yang digunakan, pada media NA masih
ditumbuhi koloni bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa esktrak bawang lanang
belum mampu membunuh bakteri S. aureus dan bakteri E. coli tetapi hanya
mampu
menghambat
pertumbuhan
bakteri
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
Penelitian tentang pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak
bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan bakteri E. coli
merupakan penelitian yang ingin menguji apakah dalam bawang lanang mengandung
zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil pada penelitian
ini menunjukkan bahwa dalam bawang lanang mengandung zat antibakteri tersebut.
Hal ini menjadi salah satu poin penting bahwa bakteri rentan terhadap zat antibakteri.
Atas dasar ini, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran biologi
tentang bakteri, harus lebih meneliti secara lanjut bagaimana proses hingga bakteri
tidak tumbuh saat adanya zat antibakteri tersebut. Ini merupakan tantangan tersendiri
bagi pada pengajar untuk merangkai pembelajaran secara ilmiah yang menyenangkan
sehingga siswa dapat aktif dalam pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013, materi tentang bakteri dipelajari dalam
bab Archaebacteria dan Eubacteria. Banyak hal yang dipelajari dalam bab tersebut
terkait dengan bakteri. Jika dalam penelitian ini menggunakan zat antibakteri bawang
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
lanang, guru bisa mencoba menggunakan bahan lainnya yang berbeda-beda sebagai
sumber zat antibakteri sehingga siswa akan mendapat pengetahuan yang lebih luas
lagi. Materi tentang bakteri terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.4 yang
berbunyi “Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan
eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis”. Sebisa mungkin dalam mempelajari bab tentang bakteri ini, siswa harus
dapat mengamati secara langsung struktur morfologi koloni dan sel bakteri serta
mengamati perbedaan bakteri gram positif dan negatif sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli.
2. Berbagai konsentrasi ekstrak yang digunakan 15%, 30%, 45%, 60%, 75%
dan 90% berbeda secara signifikan dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli.
3. Kadar
Hambat
Minimum
(KHM)
pada
masing-masing
bakteri
Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10%
mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
4. Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada bakteri Staphylococcos aureus
maupun bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10% belum mampu
membunuh bakteri.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Saran
1. Perlu adanya penelitian tentang kandungan zat allicin, flavonoid serta
saponin yang terdapat dalam bawang lanang mengingat masih sangat
kurang penelitian tentang kandungan zat tersebut dalam bawang lanang
karena lebih banyak tentang bawang putih.
2. Perlu dilakukan penelitian tentang pelarut selain etanol yang ampuh dalam
melarutkan zat allicin, flavonoid dan saponin yang terdapat dalam bawang
lanang.
3. Adanya penelitian untuk membandingkan antara aktivitas zat antibakteri
allicin pada bawang putih dan bawang lanang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Agustrina, G. 2011. Potensi Propolis Lebah Madu Apis Mellifera Spp sebagai Bahan
Antibakteri. Departemen Biokimia. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor
Agoes, H. Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia.Salemba Medika. Jakarta. Hal 5
Amin, Saeful. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Umbi Bawang Lanang (Allium
sativum)terhadap Radikal Bebas DPPH (1,1 Difenil – 2Pikrihidrazil). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 3 No 1
Anonim. 2005. Bawang Putih. www.bawangputih.org. diakses tanggal 23 Januari
2016
Anonim. 2008. Escherichia coli. Farmasi Universitas Sanata Dharma.Yogykarta.
Mikrobiologi.files.wordpress.com. diakses tanggal 21 Januari
2016
Basjir, Erlinda, T., Nikham. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri dari Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa) Hasil Radiasi Gamma dan
Antibiotik terhadap Bakteri Patogen. Prosiding Laporan Ilmiah
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan.ISSN 1411-2213. Hal
168-174
Bharat, Padhar. 2014. Comparative Analytical Study Of Single Bulb And Multi Bulb
Garlic (Allium sativum Linn.). Intenational Journal Of Ayurveda &
Alternative Medicine. Vol 2. Issue 4. Research Article. University
Jamnagar, India
Bonang, Gerard dan Koeswardono, Enggar. S. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk
Laboratorium dan Klinik.PT. Gramedia. Jakarta. Hal. 9
Breed, R.S., E.G.D., Murray, dan Nathan, R.S. 2001.Bergey’s Manual of
Determinative of Bacteriology. 7thed. The Williams and Wilkins
Company. Baltimore
Brooks, G.F., Butel, Janet, S., Ornston, L. Nicholas. 1995. Mikrobiologi Kedokteran.
Edisi 20. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 53, 211
Brooks, G.F., Butel , Janet, S.,dan S.A. Morese. 2004. Mikrobiologi Kedokteran.
Diterjemahkan oleh Hartanto, dkk. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Forbes, B.A., Sahm D.F.,Weissfeld A.S. 2007. Bailey & Scott’s Diagnostic
Microbiology 12th Edition. Missouri
Hapsari, Endah. 2015. Uji Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia
coli.Skripsi. Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta
Handayan, Dian., Aferu, Esa., Rustini. 2009. Isolasi Senyawa Kimia Utama dan Uji
Aktivitas Antibakteri dari Fraksi Etil Asetat Spon Laut Petrosia
nigrans.Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.Vol. 14. No 1
Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama Widya.
Bandung. Hal. 56-58
Irnaningtyas. 2013. Biologi. Erlangga. Jakarta. Hal. 109
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N.
Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih
Bahasa: Nugroho & R.F. Maulany). Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
Jawetz, E., Joseph Melnick dan Edward A. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke23 (Alih Bahasa: Huriawati H., Chaerunisa R., Alifa D dan
Aryana). Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Kusuma, Sri, Agung, F. 2010. Escherichia coli. Makalah Fakultas Farmasi.
Universitas Padjadjaran. Hal 1
Kristanti, M.I. Karenina, Ully. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Tanaman
Suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap Pertumbuhan
Escherchia coli dan Bacillus cereus Secara In-Vitro serta
Kaitannya dengan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Skripsi.
Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Latief, Abdul. 2009. Obat Tradisional. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 31
Lingga, Martha Elselina dan Rustama, Mia, Miranti. Uji Aktivitas Antibakteri dari
Ekstrak Air dan Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap
Bakteri Gram Negatif dan Gram Positif yang Diisolasi dari Udang
Dogol (Metapenaeus monoceros), Udang Lobster (Penulirus sp),
dan Udang Rebon (Mysis dan Acetes). Laporan Penelitian.
Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas
Padjadjaran, Sumedang.
Lestari, Rina. 2012. Pewarnaan Sederhana, Negatif, Kapsul dan Gram. Makalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Majewski, Michal. 2014. Allium sativum: Fact And Myths Regarding Human Health.
National Institute of Public Health. 65(1): hal 1-8
Najmuddin, Djamilah. 2012. Khasiat Bawang Putih. www. Djamilah-najmuddin.com.
diakses pada tanggal 21/03/2016
Paju, Niswah., V.Y., Paulina., Yamleon, Kojong, N. 2013. Uji Efektivitas Salep
Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) pada
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Terinfeksi Bakteri
Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmilah Farmasi- UNSRAT. Vol. 2.
No 01. Hal. 52
Puspitasari, Indri. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium
sativum L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus In Vitro.
Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro. Semarang
Pelczar dan Chan, E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan Hadioetomo.
Universitas Indonesia Press. Jakarta
Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi &
Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 21-29
Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta
Reuters. 2009. Bakteri di Kemasan Daging Sapi AS.www.jpnn.com. Diakses tanggal
25 Januari 2016
Rosihan, Amha. 2015. Peranan Bakteri di Bidang Kedokteran.www.astalog.com,
diakses tanggal 26 Februari 2016
Rostinawati, Tina. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L) terhadap Escherichia coli, Salmonella
typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar.
Laporan Penelitian Mandiri. Universitas Padjadjaran. Jatinagor
Sears, Benjamin., Spear, Lisa., Saenz, Rodrigo. 2006. Mikrobiologi & Imunologi.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 1-3
Syamsiah, I.S dan Tajudin, S. 2005. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja
Antibiotik Alami. Cetakan IV. Agromedia Pustaka. Jakarta
Tan, Hoan dan Raharjo, K. 2002. Obat-obat Penting. Edisi 5. Gramedia. Jakarta
Untari, Ida. 2010. Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan.
Jurnal GASTER. Vol. 7 No 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Utami, Prapti dan Mardiana, L. 2013. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar
Swadaya. Jakarta
Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.Edisi
Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta
Widjaja, M.C., 2001. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Kawan Pustaka.
Jakarta
Wijaksana, Evan, Komang. 2013. Daya Antibakteri Ekstrak Propolis Apis mellifera
spp. Terhadap Bakteri Campur Karies Dentin Profunda. Skripsi.
Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Airlangga, Surabaya. Hal 6,7& 18, 19
Yamada, Y dan Azama, K. 1997. Antimicrobe Agents Chemotheraphy. Diakses dari
http://www.Sirisimpex.com/ garlic.html. diakses pada tanggal
22/03/2016
Yani, Rizki. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Medan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 1
DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI
Staphylococcus aureus
Sel
Staphylococcus
aureus
Gambar 7.1. Hasil pengecatan negatif Staphylococcus aureus (perbesaran
1000x)
Sel
Staphylococcus
aureus
berwarna ungu
(Gram positif )
Gambar 7.2. Hasil pengecatan gram positif Staphylococcus aureus
(perbesaran 1000x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Koloni tunggal
Staphylococcus
aureus
Gambar 7.3. Hasil Uji morfologi Koloni Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 2
DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI
Escherichia coli
Sel
Escherichia
coli
Gambar 7.4. Hasil Pengecatan negatif Escherichia coli
Sel
Escherichia
coli
berwarna
merah
(Gram
negatif )
Gambar 7.5. Hasil Pengecatan Gram negatif Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Koloni
tunggal
Escherichia
coli
Gambar 7.6. Hasil Uji morfologi koloni Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 3
HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli
Tabel 7.1. Hasil Uji Kemurnian bakteri Staphylococcus aureus
No
Pengujian
Staphylococcus aureus
Hasil Uji
Morfologi koloni
Padat, bulat,
menonjol dan
berwarna
kekuningan
2
Morfologi sel
Berbentuk bulat
satu-satu atau
berpasangan
3
Pengecatan gram
Gram positif
1
Pustaka
Koloni berbentuk
bulat, padat serta
berwarna abu-abu
hingga kuning
(Brooks, 1995)
Bulat, bergaris
tengah 0.5 – 1.5
µm, satu-satu atau
berpasangan
(Bonang, 1982).
Gram positif
(Sears, dkk 2006).
Tabel 7.2. Hasil Uji Kemurnian bakteri Escherichia coli
No
1
Pengujian
Morfologi koloni
Esherichia coli
Hasil Uji
Koloni berbentuk
bulat, sedikit
cembung serta
warna putih
Pustaka
Koloni yang bulat/
bundar, cembung,
berwarna putih dan
halus (SmithKeary, 1988 ;
Jawetz et al., 1995
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2
Morfologi sel
Berbentuk batang
pendek, kadang
berbentuk rantai
yang pendek
3
Pengecatan gram
Gram negatif
dalam Kusuma
2010)
Berbentuk batang
pendekyang
memiliki panjang
sekitar 0.5-1 µm,
(Breed dkk 2001)
Gram negatif
(Sears dkk, 2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 4
DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK
BAWANG LANANG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.7. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah
hambat
(benin
g)
Gambar 7.8. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.9. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.10. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.11. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.12. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.13. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif
(K+) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Gambar 7.14. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif
(K-) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 5
DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK
BAWANG LANANG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Escherichia coli
Daerah
hambat
(benin
g)
Gambar 7.15. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15%
terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.16. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30%
terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.17. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45%
terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.18. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60%
terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.19. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75%
terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.20. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90%
terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Daerah
hambat
(bening)
Gambar 7.21. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang kontrol positif
(K+) terhadap bakteri Escherichia coli
Gambar 7.22. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang kontrol negatif (K-)
terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 6
DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM)
BAKTERIStaphylococcus aureus
Media bening
tidak
ditumbuhi
bakteri
Gambar 7.23. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%,
12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan
pertama
Media
bening
tidak
ditumbuhi
bakteri
Gambar 7.24. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%,
12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 7
DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM)
BAKTERIEscherichia coli
Media
bening
tidak
ditumbuhi
bakteri
Gambar 7.25. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%,
12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan pertama
Media
bening
tidak
ditumbuhi
bakteri
Gambar 7.26. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%,
12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 8
DOKUMENTASI PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus
aureusDAN BAKTERI Escherichia coli TANPA TAMBAHAN
EKSTRAK UNTUK MENGUJI KEAKURATAN DATA PADA KHM
Pertumbuh
an bakteri
pada
masingmasing
media
Gambar 7.27. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri
Escherichia coli pada pengenceran 10-5tanpa tambahan ekstrak bawang
lanang untuk menguji keakuratan hasil pada Kadar Hambat Minimum (KHM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 9
DOKUMENTASI UJI KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI
Staphylococcus aureus
Koloni bakteri
tunggal
(belum
mampu
membunuh
bakteri)
Gambar 7.28. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10%
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 10
DOKUMENTASI UJI KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI
Escherichia coli
Koloni bakteri
tunggal
(belum
mampu
membunuh
bakteri)
Gambar 7.29. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10%
terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 11
DIAMETER DAERAH HAMBAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Tabel 7.3. Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang
terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
Konsentrasi
Panjang (mm)
Pendek (mm)
R (mm)
D (mm)
15%
34.27
12.56
23.42
46.83
30%
31.23
6.48
18.86
37.71
45%
31.24
9.92
20.58
41.15
60%
32.25
14.23
23.24
46.48
75%
34.63
15.30
24.97
49.93
90%
35.56
15.23
25.39
50.78
K+
31.15
15.00
23.07
46.14
K-
0
0
0
0
Keterangan: R = jari- jari daerah/ zona hambat
D = diameter daerah/ zona hambat
mm = milimeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 7.4. Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang
terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli
Konsentrasi
Panjang (mm)
Pendek (mm)
R (mm)
D (mm)
15%
9.07
0.05
4.56
9.11
30%
4.54
0.12
2.33
4.65
45%
18.41
0.55
9.48
18.96
60%
19.03
0.57
9.80
19.59
75%
27.82
2.65
15.23
30.46
90%
31.67
6.58
19.12
38.24
K+
32.03
15.25
23.64
47.27
K-
0
0
0
0
Keterangan: R = jari- jari daerah/ zona hambat
D = diameter daerah/ zona hambat
mm = milimeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 12
OUTPUT DATA UJI STATISTIK AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP
BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN PERHITUNGAN SPSS VERSI 16
Tabel 7.5. Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Daya_Hambat
Perlakuan
18
18
Mean
22.7417
3.50
Std. Deviation
3.01577
1.757
Absolute
.203
.137
Positive
.126
.137
Negative
-.203
-.137
Kolmogorov-Smirnov Z
.862
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.447
.890
N
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.6. Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus
Test of Homogeneity of Variances
Daya_Hambat
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
3.739
5
12
.028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 7.7. Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus
ANOVA
Daya_Hambat
Sum of Squares df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
97.334
5
19.467
4.078
.021
Within Groups
57.279
12
4.773
Total
154.612
17
Tabel 7.8. Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus
Ranks
Daya_Hambat
Perlakuan
N
Mean Rank
Konsentrasi 15%
3
9.33
Konsentrasi 30%
3
4.33
Konsentrasi 45%
3
4.00
Konsentrasi 60%
3
9.33
Konsentrasi 75%
3
14.00
Konsentrasi 90%
3
16.00
Total
18
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat
Chi-Square
12.579
df
5
Asymp. Sig.
.028
a. Kruskal Wallis Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat
Chi-Square
12.579
df
5
Asymp. Sig.
.028
a. Kruskal Wallis Test
b.
Grouping
Variable:
Perlakuan
Tabel 7.9. Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus
Multiple Comparisons
Dependent Variable:Daya_Hambat
95% Confidence Interval
Mean
LSD
(I) Perlakuan
(J) Perlakuan
Konsentrasi 15%
Konsentrasi 30% 4.56000
Konsentrasi 30%
Difference (I-J) Std. Error
Sig.
Lower Bound Upper Bound
1.78386
.025
.6733
8.4467
Konsentrasi 45% 2.83833
1.78386
.138
-1.0484
6.7250
Konsentrasi 60% .17500
1.78386
.923
-3.7117
4.0617
Konsentrasi 75% -1.54833
1.78386
.402
-5.4350
2.3384
Konsentrasi 90% -1.97500
1.78386
.290
-5.8617
1.9117
1.78386
.025
-8.4467
-.6733
1.78386
.354
-5.6084
2.1650
*
Konsentrasi 15% -4.56000
*
Konsentrasi 45% -1.72167
Konsentrasi 45%
Konsentrasi 60% -4.38500
*
1.78386
.030
-8.2717
-.4983
Konsentrasi 75% -6.10833
*
1.78386
.005
-9.9950
-2.2216
Konsentrasi 90% -6.53500
*
1.78386
.003
-10.4217
-2.6483
Konsentrasi 15% -2.83833
1.78386
.138
-6.7250
1.0484
Konsentrasi 30% 1.72167
1.78386
.354
-2.1650
5.6084
Konsentrasi 60% -2.66333
1.78386
.161
-6.5500
1.2234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Konsentrasi 60%
Konsentrasi 75% -4.38667
*
1.78386
.030
-8.2734
-.5000
Konsentrasi 90% -4.81333
*
1.78386
.019
-8.7000
-.9266
1.78386
.923
-4.0617
3.7117
1.78386
.030
.4983
8.2717
Konsentrasi 45% 2.66333
1.78386
.161
-1.2234
6.5500
Konsentrasi 75% -1.72333
1.78386
.353
-5.6100
2.1634
Konsentrasi 90% -2.15000
1.78386
.251
-6.0367
1.7367
Konsentrasi 15% 1.54833
1.78386
.402
-2.3384
5.4350
Konsentrasi 15% -.17500
Konsentrasi 30% 4.38500
Konsentrasi 75%
Konsentrasi 90%
*
Konsentrasi 30% 6.10833
*
1.78386
.005
2.2216
9.9950
Konsentrasi 45% 4.38667
*
1.78386
.030
.5000
8.2734
Konsentrasi 60% 1.72333
1.78386
.353
-2.1634
5.6100
Konsentrasi 90% -.42667
1.78386
.815
-4.3134
3.4600
Konsentrasi 15% 1.97500
1.78386
.290
-1.9117
5.8617
Konsentrasi 30% 6.53500
*
1.78386
.003
2.6483
10.4217
Konsentrasi 45% 4.81333
*
1.78386
.019
.9266
8.7000
Konsentrasi 60% 2.15000
1.78386
.251
-1.7367
6.0367
Konsentrasi 75% .42667
1.78386
.815
-3.4600
4.3134
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 13
OUTPUT DATA UJI STATISTIK AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP
BAKTERI Escherichia coli DENGAN PERHITUNGAN SPSS VERSI 16
Tabel 7.10. Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Escherichia coli
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Daya_Hambat
N
Perlakuan
18
18
Mean
10.0872
3.50
Std. Deviation
7.08360
1.757
Absolute
.114
.137
Positive
.114
.137
Negative
-.090
-.137
Kolmogorov-Smirnov Z
.484
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.973
.890
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.11. Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Escherichia coli
Test of Homogeneity of Variances
Daya_Hambat
Levene Statistic
4.367
df1
df2
5
Sig.
12
.017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 7.12. Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Escherichia coli
ANOVA
Daya_Hambat
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Between Groups
598.133
5
119.627
Within Groups
254.882
12
21.240
Total
853.016
17
Sig.
5.632
.007
Tabel 7.13. Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Escherichia coli
Ranks
Perlakuan
Daya_Hambat
N
Mean Rank
Konsentrasi 15%
3
4.67
Konsentrasi 30%
3
3.67
Konsentrasi 45%
3
9.33
Konsentrasi 60%
3
10.00
Konsentrasi 75%
3
14.00
Konsentrasi 90%
3
15.33
Total
18
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat
Chi-Square
11.796
df
Asymp. Sig.
5
.038
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 7.14. Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri
Escherichia coli
Multiple Comparisons
Daya_Hambat
LSD
95% Confidence Interval
Mean Difference
(I) Perlakuan
(J) Perlakuan
Konsentrasi 15%
Konsentrasi 30%
2.23167
3.76299
.564
-5.9672
10.4305
Konsentrasi 45%
-4.92333
3.76299
.215
-13.1222
3.2755
Konsentrasi 60%
-5.24167
3.76299
.189
-13.4405
2.9572
Konsentrasi 75%
-10.67500
*
3.76299
.015
-18.8739
-2.4761
Konsentrasi 90%
-14.56500
*
3.76299
.002
-22.7639
-6.3661
Konsentrasi 15%
-2.23167
3.76299
.564
-10.4305
5.9672
Konsentrasi 45%
-7.15500
3.76299
.082
-15.3539
1.0439
Konsentrasi 60%
-7.47333
3.76299
.070
-15.6722
.7255
Konsentrasi 75%
-12.90667
*
3.76299
.005
-21.1055
-4.7078
Konsentrasi 90%
-16.79667
*
3.76299
.001
-24.9955
-8.5978
Konsentrasi 15%
4.92333
3.76299
.215
-3.2755
13.1222
Konsentrasi 30%
7.15500
3.76299
.082
-1.0439
15.3539
Konsentrasi 60%
-.31833
3.76299
.934
-8.5172
7.8805
Konsentrasi 75%
-5.75167
3.76299
.152
-13.9505
2.4472
Konsentrasi 90%
-9.64167
*
3.76299
.025
-17.8405
-1.4428
Konsentrasi 15%
5.24167
3.76299
.189
-2.9572
13.4405
Konsentrasi 30%
7.47333
3.76299
.070
-.7255
15.6722
Konsentrasi 45%
.31833
3.76299
.934
-7.8805
8.5172
Konsentrasi 75%
-5.43333
3.76299
.174
-13.6322
2.7655
Konsentrasi 90%
-9.32333
*
3.76299
.029
-17.5222
-1.1245
Konsentrasi 15%
10.67500
*
3.76299
.015
2.4761
18.8739
Konsentrasi 30%
12.90667
*
3.76299
.005
4.7078
21.1055
Konsentrasi 30%
Konsentrasi 45%
Konsentrasi 60%
Konsentrasi 75%
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Konsentrasi 90%
Konsentrasi 45%
5.75167
3.76299
.152
-2.4472
13.9505
Konsentrasi 60%
5.43333
3.76299
.174
-2.7655
13.6322
Konsentrasi 90%
-3.89000
3.76299
.322
-12.0889
4.3089
Konsentrasi 15%
14.56500
*
3.76299
.002
6.3661
22.7639
Konsentrasi 30%
16.79667
*
3.76299
.001
8.5978
24.9955
Konsentrasi 45%
9.64167
*
3.76299
.025
1.4428
17.8405
Konsentrasi 60%
9.32333
*
3.76299
.029
1.1245
17.5222
Konsentrasi 75%
3.89000
3.76299
.322
-4.3089
12.0889
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 14. PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas
:X
KI 1
KI 2
: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
: 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3
: 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi
keteraturan dan
kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang
keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan
lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur
sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung
jawab,dan peduli
dalam observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
Materi Pembelajaran
Pengertian
Archaebacteria,
Eubacteria dan
bakteri
Ciri- ciri dan
bentuk bakteri
Bakteri Gram
positif dan Gram
negatif
Peranan bakteri
dalam kehidupan
manusia
Pembiakan bakteri
Pengaruh
antibakteri
terhadap
pertumbuhan
bakteri
Kegiatan Pembelajaran
Mengamati
- Mengamati berbagai
gambar bakteri yang
memiliki bentuk
morfologi sel yang
berbeda-beda serta koloni
bakteri
- Mengamati perbedaan
antara bakteri gram positif
dan negatif
- Mengamati pembiakan
bakteri dalam cawan petri
Penilaian
Observasi
- Sikap saat
proses
pembelajaran
- Keterampilan
saat
eksperimen/
praktikum
Alokasi
Waktu
12 JP
Media, Alat
dan Bahan
-
-
Portofolio
- Laporan
tertulis
-
Menanya
- Apakah perbedaan antara
Archaebacteria dan
Eubacteria?
- Mengapa bakteri dapat
tergolong dalam bakteri
gram positif dan negatif?
- Apa peran bakteri dalam
kehidupan sehari-hari?
Tes tertulis
- Ulangan harian
-
Gambar
bakteri
LKS ciri
dan
struktur
bakteri
LKS
perbedaan
bakteri
gram
positif dan
negatif
LKS
panduan
praktikum
Alat dan
bahan
praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama,
cintadamai,
berpendapat secara
ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.4 Menerapkan prinsip
klasifikasi untuk
menggolongkan
archaebacteria dan
eubacteria
berdasarkan ciri-ciri
dan bentuk melalui
pengamatan secara
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/ Eksplorasi)
- Mendiskusikan tentang
struktur, ciri-ciri dan
reproduksi bakteri
- Mendiskusikan secara
berkelompok perbedaan
antara bakteri gram positif
dan negatif
- Melakukan percobaan
pengaruh antibakteri
terhadap pertumbuhan
bakteri
- Melakukan studi pustaka
tentang peranan bakteri
dalam kehidupan
- Mendiskusikan tentang
faktor pendukung
pembiakan bakteri
Mengasosiasikan
- Menyimpulkan perbedaan
antara Archaebacteria dan
Eubacteria dari berbagai
sumber/ referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
teliti dan sistematis
-
4.4 Menyajikan data
tentang ciri-ciri dan
peran archaebacteria
dan eubacteria dalam
kehidupan
berdasarkan hasil
pengamatan dalam
bentuk laporan
tertulis.
Mendiskusikan hasil
pengamatan pengaruh
antibakteri
Peranan bakteri dalam
kehidupan
Mengkomunikasikan
- Presentasi tentang struktur
dan ciri bakteri
- Presentasi tentang
perbedaan bakteri gram
positif dan gram negatif
- Melaporkan hasil
pengamatan secara tertulis
menggunakan format
laporan sesuai kaidah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/ 1
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atasberbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No
Kompetensi Dasar
Indikator
1.1.1
menghargai ciptaan Tuhan
1.1 Mengagumi keteraturan
berupa bakteri yang
dan kompleksitas ciptaan
termasuk makhluk hidup
Tuhan tentang
1
keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan
hidup.
Menunjukkan sikap
1.1.2
Menunjukkan sikap kagum
dan syukur akan manfaat
bakteri dalam kehidupan
sehari-hari
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti
tekun, jujur sesuai data dan
dalam melakukan/
fakta, disiplin, tanggung
mengerjakan eksperimen di
jawab,dan peduli dalam
dalam laboratorium
observasi dan eksperimen,
2
berani dan santun dalam
2.1.2 Menunjukkan sikap tekun
mengajukan pertanyaan
dalam mengamati
dan berargumentasi, peduli
pertumbuhan bakteri dari
lingkungan, gotong
awal percobaan hingga akhir
royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
ilmiah dan kritis, responsif
dalam menyajikan data hasil
dan proaktif dalam dalam
percobaan
setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.4.1 Menjelaskan pengertian
Archaebacteria, Eubacteria
dan bakteri
3.4.2 Menganalisis peran bakteri
yang menguntungkan dan
3.4 Menerapkan prinsip
klasifikasi untuk
menggolongkan
3
archaebacteria dan eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan
bentuk melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
merugikan dalam kehidupan
manusia
3.4.3 Mengidentifikasi perbedaan
bakteri Gram positif dan
Gram negatif
3.4.4 Mengidentifikasi peran
antibakteri terhadap
pertumbuhan bakteri
3.4.5 Menjelaskan faktor
pendukung dalam proses
pembiakan bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4.4.1 Mempresentasikan data
tentang ciri-ciri dan bentuk
4.4 Menyajikan data tentang ciri-
bakteri
ciri dan peran Archaebacteria
4
dan Eubacteria dalam
4.4.2 Menyajikan data dalam
kehidupan berdasarkan hasil
pengamatan dalam bentuk
laporan tertulis.
bentuk laporan tertulis
tentang pengaruh antibakteri
terhadap pertumbuhan
bakteri
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pengamatan berupa tumbuhnya bakteri siswa
dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa bakteri adalah makhluk
hidup yang dapat berkembang
1.1.2.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukkan rasa kagum dan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akan peran bakteri dalam
kehidupan sehari-hari
2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap teliti
dalam
mengerjakan/
melakukan
kegiatan
eksperimen
dalam
laboratorium
2.1.2.1 Selama melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan
sikap tekun dalam mengamati pertumbuhan bakteri dari awal hingga
akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan
sikap jujur dalam menyajikan data hasil percobaan
3.4.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian
archaebacteria, eubacteria dan bakteri
3.4.2.1
Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu
menjelaskan ciri-ciri dan bentuk bakteri
3.4.2.2 Melalui tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa mampu
menganalisis peran bakteri yang tergolong bakteri menguntungkan
dan bakteri yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari
3.4.3.1 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu
mengidentifikasi perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram
negatif
3.4.4.1 Melalui kegiatan praktikum siswa mampu mengidentifikasi peran
antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri
3.4.5.1 Melalui kegiatan studi pustaka siswa mampu menjelaskan faktorfaktor pendukung yang dapat menyebabkan suatu bakteri berkembang
biak
4.4.1.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi siswa mampu mempresentasi
tentang ciri-ciri dan bentuk bakteri
4.4.2.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu membuat
laporan tertulis tentang pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan
bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
D. Materi Pembelajaran
Materi pokok: Archaebacteria dan Eubacteria
Sub bab materi:
- Pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan bakteri
- Ciri- ciri dan bentuk bakteri
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif
- Peranan bakteri dalam kehidupan manusia
- Pembiakan bakteri
- Pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode
: Eksperimen, presentasi, diskusi dan tanya jawab, ceramah
F. Sumber Belajar
-
Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X, Erlangga
-
Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
-
LKS
-
Laptop
-
LCD
-
Papan
-
Penghapus
-
Gambar
-
Video
-
Spidol
-
Layar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
2. Alat dan bahan
-
Media NA
-
Cawan petri
-
Batang bengkok
-
Tabung reaksi berisi suspensi bakteri
-
Bunsen
-
Alkohol
-
Kertas Cakram
-
Ekstrak antibakteri
-
Erlenmeyer
-
Pinset
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
Kegiatan
(Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang
kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru menunjukkan beberapa
menyampaikan tujuan
gambar bakteri dengan bentuk
pembelajaran dan
yang beraneka ragam dan
memotivasi siswa
mengajukan beberapa pertanyaan
terkait dengan gambar yang
ditampilkan tersebut.
Pertanyaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
-
Gambar apakah ini?
-
Apakah yang berbeda dari
gambar tersebut?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memotivasi siswa agar
selalu semangat belajar dan tidak
mudah putus asa dalam
menggapai cita-cita. Agar siswa
lebih bersemangat, guru
menampilkan kata-kata motivasi
dan gambar yang mendukung
agar siswa termotivasi
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar 4-5 siswa dalam
1 kelompok
Inti (100
Mengamati
menit)
8. Guru membagikan LKS pada
masing-masing kelompok tentang
“Struktur Sel Bakteri”
9. Guru menjelaskan tentang LKS
yang dibagikan pada siswa
Menanya
10. Siswa secara berkelompok
menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang tertera pada LKS
Mengumpulkan
informasi/ mencoba
11. Siswa mengkaji pustaka untuk
menyelesaikan LKS yang
diberikan
Menalar
12. Siswa mencocokkan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
yang didapat dari berbagai
sumber dalam satu tim kelompok
Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang struktur sel
bakteri sesuai dengan porsinya
masing-masing yang telah
ditentukan oleh guru
14. Kelompok lain dapat mengajukan
Evaluasi
pertanyaan pada kelompok yang
presentasi serta pula dapat
memperbaiki serta memberi
masukan
Penutup (15
Apresiasi
menit)
15. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
kelompok yang presentasi, guru
bersama siswa memberi tepuk
tangan
Klarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
17. Guru mengajak siswa untuk
merangkum hal-hal apa saja yang
telah dipelajari
Merefleksikan
18. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari. Bisa dengan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
lisan menunjuk beberapa siswa
Tindak Lanjut
19. Guru memberi tugas mandiri
tentang peranan bakteri dalam
kehidupan sehari-hari, bakteri
yang merugikan dan
menguntungkan. Tugas ini di
kumpulkan minggu depan
20. Untuk
pertemuan
selanjutnya,
guru menyuruh siswa membaca
tentang bakteri gram positif dan
gram negatif.
Pertemuan II (3x45 menit)
Kegiatan
(Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang
kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Bagaimana dengan tugas
yang Ibu berikan? Apakah
ada yang ingin bertanya?
-
Sudahkan kalian membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
tentang bakteri gram positif
dan gram negatif?
-
Mengapa ada bakteri gram
positif dan gram negatif?ada
yang bisa jelaskan?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memotivasi siswa agar
selalu semangat belajar dan tidak
mudah putus asa dalam
menggapai cita-cita. Agar siswa
lebih bersemangat, guru
menampilkan kata-kata motivasi
dan gambar yang mendukung
agar siswa termotivasi
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar 4-5 siswa dalam
1 kelompok
Inti (100
menit)
Mengamati
8. Guru menampilkan 2 gambar
yang berbeda yaitu bakteri
Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli lalu mengajukan
pertanyaan pada siswa:
-
Apa yang berbeda dari kedua
bakteri ini?
-
Mengapa ada bakteri yang
berwarna ungu dan satunya
lagi berwarna merah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
-
Siapa yang dapat
menjelaskan?
9. Guru membagikan LKS pada
masing-masing kelompok tentang
“Perbedaan Bakteri Gram Positif
dan Gram Negatif”
10. Guru menjelaskan tentang LKS
yang dibagikan pada siswa
Menanya
11. Siswa secara berkelompok
menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang tertera pada LKS
Mengumpulkan
informasi/ mencoba
12. Siswa mengkaji pustaka untuk
menyelesaikan LKS yang
diberikan
Menalar
13. Siswa menganalisis jawaban yang
didapat dari berbagai sumber
terkait dengan ciri-ciri bakteri
yang ada dan hubungannya
dengan warna yang berbeda pada
masing-masing bakteri saat
pengecatan gram
Mengkomunikasikan
14. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
Evaluasi
15. Kelompok lain dapat mengajukan
pertanyaan pada kelompok yang
presentasi dan pada guru apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
masih ada hal yang belum
dimengerti
16. Kelompok lain juga dapat
memperbaiki serta memberi
masukan pada kelompok yang
presentasi
Penutup (15
Apresiasi
menit)
17. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
kelompok yang presentasi, guru
bersama siswa memberi tepuk
tangan
Klarifikasi
18. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
19. Guru mengajak siswa untuk
merangkum hal-hal apa saja yang
telah dipelajari
Merefleksikan
20. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari. Bisa dengan secara
lisan menunjuk beberapa siswa
Tindak Lanjut
21. Untuk pertemuan selanjutnya,
guru menyuruh siswa secara
berkelompok membawa tanamantanaman yang mengandung zat
antibakteri seperti bawang putih,
bawang merah, tanaman meniran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
tanaman binahong untuk
praktikum pengaruh antibakteri
terhadap pertumbuhan bakteri
22. Guru memberi tugas secara
berkelompok untuk menulis
faktor-faktor yang mendukung
dalam proses pembiakan bakteri
dan akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya sebelum praktikum
Pertemuan III (3x45 menit)
Kegiatan
(Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang
kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Bagaimana dengan tugas
yang Ibu berikan?
-
Faktor-faktor pendukung apa
saja dalam proses pembiakan
bakteri? (guru menunjuk
beberapa siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
5. Guru menampilkan beberapa
gambar pembiakan bakteri dalam
cawan petri
6. Guru menampilkan gambar
pembiakan bakteri namun sedikit
berbeda karena ada zona hambat/
zona bening pada cawan petri,
lalu guru mengajukan pertanyaan:
-
Apa maksud zona bening pada
cawan petri tersebut?
-
Apa kaitannya dengan
tanaman-tanaman yang kalian
bawa pada saat ini?
7. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
8. Guru memotivasi siswa agar
selalu semangat belajar dan tidak
mudah putus asa dalam
menggapai cita-cita. Agar siswa
lebih bersemangat, guru
menampilkan kata-kata motivasi
dan gambar yang mendukung
agar siswa termotivasi
9. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar 4-5 siswa dalam
1 kelompok
Inti (100
menit)
Mengamati
10. Guru membagikan LKS panduan
praktikum tentang “Pengaruh Zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Antibakteri terhadap
Pertumbuhan Bakteri”
11. Guru menjelaskan prosedur kerja
pada siswa
Menanya
12. Guru membuat pertanyaanpertanyaan dalam LKS yang
sesuai dengan prosedur kerja dan
hasil yang diperoleh siswa
Mengumpulkan
informasi/ mencoba
13. Siswa secara berkelompok dan
aseptis bekerja dalam
laboratorium sesuai dengan
prosedur kerja yang tertera dalam
LKS
Menalar
14. Siswa menjawab beberapa
pertanyaan dalam LKS
berdasarkan dari hasil
praktikumnya
Mengkomunikasikan
15. Masing-masing kelompok
menyajikan hasil praktikum
dalam bentuk laporan tertulis
Evaluasi
16. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang belum
dimengerti dari pertemuan I, II
hingga pertemuan ke III dalam
menghadapi ulangan harian
Penutup (15
Apresiasi
17. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
menit)
setiap kelompok yang telah
praktikum dengan baik dan teliti,
guru mengajak siswa saling
bertepuk tangan
Klarifikasi
18. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
19. Guru mengajak siswa untuk
merangkum materi –materi yang
telah dipelajari dari awal
pertemuan hingga hari ini
Merefleksikan
20. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari. Bisa dengan secara
lisan menunjuk beberapa siswa
Tindak Lanjut
21. Guru memberi tugas pada masing
kelompok melihat hasil praktikum
setelah 24 jam lalu laporan ditulis
dan dikumpulkan saat pertemuan
selanjutnya
22. Guru mengingatkan siswa bahwa
pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan harian terkait
dengan materi bakteri yang telah
dipelajari selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pertemuan ke- IV (3 x 45 menit)
Kegiatan
(Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(30 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang
kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Apakah semua sudah siap
untuk ulangan hari ini?
-
Apakah masih ada yang perlu
ditanyakan?
5. Baik kalau begitu, ibu berikan
kalian waktu 30 menit untuk
belajar
6. Guru memantau siswa untuk
belajar
7. Guru memotivasi siswa agar
selalu semangat belajar dan tidak
mudah putus asa dalam
menggapai cita-cita. Agar siswa
lebih bersemangat, guru
menampilkan kata-kata motivasi
dan gambar yang mendukung
agar siswa termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Inti (90 menit) Mengamati
8. Guru menampilkan beberapa
gambar bakteri agar siswa
mengingat lagi tentang materi
yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
9. Guru membagi kertas soal
ulangan dan memberi siswa
waktu 60 menit untuk
mengerjakan soal ulangan
Menanya
10. Siswa menjawab pertanyaan
dalam soal ulangan
Menalar
11. Siswa berpikir secara kritis soalsoal uraian yang diberikan dan
setelah selesai, jawaban bisa
langsung dikumpulkan
Mengkomunikasikan
12. Guru membahas soal ulangan
serta membahas soal ulangan
tersebut
Evaluasi
13. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan soal
ulangan yang telah berlangsung
Penutup (15
menit)
Apresiasi
14. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
kerja keras siswa dalam ulangan
ini yang telah menjawab baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
guru mengajak siswa bertepuk
tangan
Tindak Lanjut
15. Guru memberi tugas pada siswa
untuk pertemuan selanjutnya
silahkan membuat tabel
perbedaan antara protista mirip
hewan, protista mirip tumbuhan,
dan protista mirip jamur karena
minggu depan kita akan masuk
bab baru yaitu tentang Protista
I. Penilaian
Kompetensi dan Teknik Penilaian
Kognitif
: Tes tulis (Pilihan ganda dan uraian)
Afektif
: Lembar observasi
Psikomotorik : Kinerja dan Portofolio
Bentuk Instrumen
Tes tulis
: Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban dan pedoman skoring.
Observasi
: Pedoman observasi, rubrik penilaian, kriteria penilaian dan
lembar penilaian siswa
Kinerja dan Portofolio: Pedoman observasi, rubrik penilaian dan lembar
penilaian siswa
Yogyakarta, Februari 2016
Peneliti
Periskila Dina Kali Kulla
121434027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LEMBAR KERJA SISWA 1
Struktur dan Bentuk Sel Bakteri
Nama kelompok:
1..................................................
2..................................................
3..................................................
4..................................................
A. Tujuan
Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji
pustaka, siswa mampu:

Menyebutkan bagian-bagian pada sel bakteri

Menjelaskan masing-masing fungsi dari bagian sel bakteri tersebut

Menyebutkan macam-macam bentuk bakteri
B. Alat dan Bahan
1. Pena
2. Buku
3. Gambar
C. Pertanyaan
1. Struktur Sel Bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
B
A
C
D
E
F
Lengkapi keterangan pada gambar di bawah ini!
Kode
A
B
C
D
E
F
Keterangan
Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
2. Bentuk Bakteri
Lengkapi keterangan pada gambar di bawah ini!
Gambar
Keterangan
A._____________
Macam-macam bentuk bakteri
B. _____________
A
C. _____________
B
C
D. _____________
E. _____________
D
E
F. _____________
G. _____________
F
H. _____________
H
G
I
I. _____________
D. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………….........................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LEMBAR KERJA SISWA II
Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif
Nama kelompok:
1..................................................
2..................................................
3..................................................
4..................................................
A. Tujuan
Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji
pustaka, siswa mampu:

Menyebutkan bagian-bagian yang menyusun bakteri gram positif dan
gram negatif

Menjelaskan perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif

Menyebutkan macam-macam bakteri yang termasuk bakteri gram positif
dan gram negatif
B. Alat dan Bahan
1. Pena
2. Buku
3. Gambar
C. Pertanyaan
Gambarkanlah struktur dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif
beserta keterangannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Bakteri gram _____________
Keterangan:
Bakteri gram _____________
Keterangan:
1. Jelaskan 2 perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif!
Jawaban:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................
2. Sebutkan masing-masing 3 bakteri yang termasuk dalam golongan
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif?
Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................
D. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………….........................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
KISI-KISI SOAL ULANGAN
NO
1.
Jenjang Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ semester
: X/ 1
Jumlah Soal
: 10 soal Pilihan Ganda dan 5 soal uraian
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
POKOK
3.4 Menerapkan
prinsip klasifikasi
untuk
Archaebacteria
menggolongkan
dan eubacteria
archaebacteria dan
eubacteria
berdasarkan ciri-ciri
INDIKATOR
Menjelaskan
perbedaan dari
archaebacteria
dan eubacteria
Mengetahui
ciri-ciri bakteri
C1
C2
√
C3
C4
C5
C6
NO
SOAL
KUNCI
JAWABAN
BENTUK
SOAL
1
Terlampir
Uraian
√
1
B
Pilgan
√
10
E
Pilgan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
dan bentuk melalui
pengamatan secara
teliti dan sistematis.
Memahami
bagian-bagian
yang
menyusun
bakteri serta
fungsinya
Menjelaskan
perbedaan dari
bakteri gram
positif dan
gram negatif
Menganalisis
ciri bakteri
yang termasuk
bakteri gram
positif dan
gram negatif
Menganalisis
berbagai
macam bentuk
bakteri
√
2
E
Pilgan
√
4
D
Pilgan
√
9
A
Pilgan
2
Terlampir
Uraian
√
7
A
Pilgan
√
6
C
Pilgan
√
3
D
Pilgan
√
5
C
Pilgan
√
8
B
Pilgan
4
Terlampir
Uraian
3
Terlampir
Uraian
√
√
Menggambar
sruktur sel
bakteri
Menganalisis
peranan zat
antibakteri
dalam
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
menghambat
pertumbuhan
bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
SOAL ULANGAN
I.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar.
1. Ciri-ciri bakteri yang benar adalah ....
A. organisme eukariot
B. organisme prokariot
C. tidak memiliki dinding sel
D. memiliki membran inti
E. organisme multiseluler
2. Perhatikan gambar struktur sel bakteri berikut.
Nukleoid ditunjukkan oleh huruf ....
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
3. Bakteri Escherichia coli bermanfaat bagi manusia karena dapat ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
A. membunuh serangga
B. menghasilkan gas metana
C. menguraikan sampah
D. menghasilkan vitamin K
E. mampu mengikat nitrogen bebas
4. Organel sel bakteri yang berfungsi untuk menghasilkan energi adalah
....
A. pilus
B. vakuola
C. mesosom
D. ribosom
E. klorosom
5. Perhatikan gambar bentuk agregat (kumpulan) bakteri berikut ini.
3
2
1
4
5
Stafilokokus ditunjuk oleh nomor ....
A. 1
B. 2
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
C. 3
D. 4
E. 5 dan 6
6. Perhatikan beberapa spesies bakteri berikut.
1. Treponema pallidum
2. Streptococcus pyogenes
3. Neisseria gonorrhoeae
4. Vibrio cholerae
5. Clostridium tetani
6. Salmonella typhi
Bakteri penyebab penyakit menular seksual yaitu ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 5 dan 6
E. 1 dan 4
7. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri bakteri gram negatif adalah
....
A. dinding sel menyerap warna violet
B. dinding sel menyerap warna merah
C. lapisan peptidoglikan tipis
D. peptidoglikan terletak pada ruang periplasmik
E. merupakan bakteri patogen yang memiliki senyawa liposakarida
yang bersifat toksik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
8. Perhatikan gambar bakteri berikut ini.
1
2
3
4
5
Bakteri peritrik dintunjuk oleh nomor ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
9. ........................... berfungsi dalam sintesis protein.
A. ribosom
B. mesosom
C. lisosom
D. kromosom
E. klorosom
10. Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan cara ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
A. konjugasi
B. transduksi
C. meiosis
D. mitosis
E. amitosis
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Jelaskan perbedaan dari Archaebacteria, dan Eubacteria!
2. Jelaskan 3 perbedaan dari bakteri Gram positif dan Gram negatif,
beserta contohnya masing-masing.
3. Berdasarkan pada hasil pengamatanmu, apakah zat antibakteri
memberi pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri?
4. Gambarkan struktur sel bakteri lengkap dengan keterangan bagianbagiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
KUNCI JAWABAN
I.
Pilihan Ganda
1. A
2. E
3. D
4. C
5. C
6. C
7. A
8. E
9. A
10. E
II.
Uraian
1. Perbedaan dari Archaebacteria dan Eubacteria ialah:
a. Archaebacteria:
- dinding sel tidak mengandung peptidoglikan
-hidup di lingkungan yang ekstrem
-memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik
b. Eubacteria
-dinding sel mengandung peptidoglikan
- dapat hidup diberbagai kondisi lingkungan (kosmopolit)
- meliputi sebagian besar organisme prokariotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
2. Perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif ialah:
a. Bakteri Gram positif
-
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet
-
Lapisan peptidoglikan yang tebal
-
Contoh bakteri, yaitu Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium,
Eubacterium,
Bifidobacterium,
Arachnia,
Clostridium,
Peptostreptococcus, dan Staphylococcus.
b. Bakteri Gram negatif
-
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah
-
Lapisan peptidoglikan yang tipis
-
Contoh bakteri, yaitu Azotobacter, Rhizobium leguminosarum,
Neisseria
gonorrhoeae,
Haemophilus
influenzae, Pseudomonas
aeruginosa, Salmonella typhi dan Helicobacter pylori.
3. Berdasarkan pada hasil pengamatan, apabila dalam ekstrak mengandung
zat antibakteri, tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri.
Ekstrak akan menunjukkan aktivitas antibakteri dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat terlihat dari zona bening yang
terbentuk di sekitar kertas cakram.
4. Gambaran struktur sel bakteri serta keterangan pada bagian-bagia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PENILAIAN AFEKTIF
Pengamatan Perilaku/ Sikap Ilmiah
No.
Aspek yang dinilai
1.
Rasa ingin tahu (curiosity)
2.
Ketelitian dalam melakukan kerja
1
2
3
Keterangan
individu
3.
Ketelitian dan kehati-hatian dalam
kerja kelompok
4.
Ketekunan dan tanggung jawab
dalam bekerja secara individu
maupun kelompok
5.
Ketrampilan saat berkomunikasi
dalam diskusi kelompok
Rubrik Penilaian Perilaku
No
Aspek yang dinilai
1.
Menunjukkan
rasa
ingin tahu
Rubrik
1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu,
tidak antusias, pasif
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif
2.
Ketelitian
dalam
melakukan
kerja
individu
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai
prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa,
hasil tidak tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No
Aspek yang dinilai
Rubrik
tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3.
Ketelitian
dan
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
kehati-hatian dalam
secara bersama dengan teman
kerja kelompok
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4.
Ketekunan
dan
tanggung
jawab
dalam
bekerja
secara
individu
maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas, tidak mendapatkan
hasil
2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat
waktu
5.
Ketrampilan
saat
1. Tidak aktif bertanya, tidak
berkomunikasi
mengemukakan gagasan, menghargai
dalam
pendapat orang lain
kelompok
diskusi
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No
Aspek yang dinilai
Rubrik
lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat,
menghargai pendapat orang lain
Kriteria Penilaian
Jumlah Skor
Nilai
13 – 15
95
10 – 12
90
7–9
85
4–6
80
1–3
75
Lembar Penilaian Perilaku/ sikap (Afektif)
No.
Nama Siswa
1
Siswa A
2
Siswa B
3
......
4
5
Aspek yang dinilai
1
2
3
4
Jumlah
5
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK
Lembar Pengamatan Observasi Presentasi
No.
Tingkat Kemampuan
Aspek yang Dinilai
1
1.
Keterampilan menjelaskan
2.
Kecakapan dalam menanggapi pertanyaan
3.
Berpikir kritis dalam menjawab
2
3
Jumlah
Rubrik Penilaian Presentasi
No
1.
Aspek yang dinilai
Keterampilan
Rubrik
1. Menjelaskan presentasi dengan
menjelaskan
materi yang tidak sesuai dan hanya
sekedar membaca slide
2. Menjelaskan presentasi dengan
materi yang sesuai namun kurang
mengusai materi
3. Menjelaskan presentasi dengan baik
berdasarkan materi yang didapatkan
dengan secara aktif dan tanpa
tergantung pada buku
2.
Kecakapan
dalam
menanggapi pertanyaan
1. Tidak menjawab pertanyaan dengan
baik dan tegas serta tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
No
Aspek yang dinilai
Rubrik
melibatkan diskusi kelompok
2. Menjawab pertanyaan dengan baik
dan tegas namun secara individual
tanpa melibatkan diskusi kelompok
3. Menjawab pertanyaan dengan baik,
tegas, berdiskusi bersama teman
kelompok dan berani
mempertahankan jawaban
3.
Berpikir
menjawab
kritis
dalam
1. Tidak berpikir kritis dalam
menjawab sehingga jawaban yang
disampaikan kurang menjawab
pertanyaan dengan baik
2. Berpikir kritis dalam menjawab
namun jawaban yang disampaikan
kurang sesuai dengan teori dan
hanya berdasarkan pemikiran
sendiri
3. Berpikir kritis dalam menjawab
sehingga jawaban yang
disampaikan sangat baik sesuai
dengan teori dan dapat diterima
oleh penanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lembar Penilaian Observasi Presentasi
No.
Aspek yang dinilai
Nama Siswa
1
2
Jumlah
3
1
2
3
4
5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM
Lembar pengamatan keterampilan saat praktikum
No.
Aspek yang dinilai
1.
Sterilisasi diri
2.
Membuka bungkus cawan petri
3.
Menyalakan bunsen
4.
Jumlah inokulum yang dituang
sebanyak 0.1 ml pada cawan
petri
5.
Sterilisasi batang bengkok
6.
Cara menyapukan bakteri di
atas permukaan media NA
7.
Meletakkan
kertas
yang
telah
ekstrak
telah
di
atas
cakram
direndam
permukaan
media NA
8
Adanya daerah bening
1
2
3
4
5
Keterangan
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Rubrik Penilaian Praktikum
Aspek
Skor
1
1
Tidak
membersihkan
tangan dan
meja
2
3
Membersihkan Membersihkan
telapak tangan telapak dan
/ hanya meja
punggung
tangan
2
Tidak
membuka
bungkus
cawan petri
Membuka
bungkus
secara tidak
rapi
3
Tidak
menyalakan
bunsen
4.
Mengambil
suspensi
bakteri kurang/
lebih dari 0.1
ml namun
tidak aspetis
Mengambil
suspensi
bakteri
kurang/ lebih
dari 0.1 ml
namun kurang
aspetis
Mengambil
suspensi
bakteri kurang/
lebih dari 0.1
ml dengan
aseptis
5.
Batang
bengkok tidak
disterilkan
Batang
bengkok
hanya di siram
alkohol
Batang
bengkok hanya
disiram alkohol
dan dilewatkan
diatas bunsen
Mengambil
suspensi
bakteri tepat
0.1 ml dengan
aseptis namun
saat dituang
masig tersisa
pada pipet
Batang
bengkok
disimpan
dalam larutan
alkohol
6.
Bakteri tidak
Disapukan
Disapukan dua
Disapukan
Membuka
bungkus cawan
petri ketika
telah
mengambil
inokulum
4
Membersihkan
tangan dimulai
dari siku
hingga ujung
jari
Membuka
bungkus
cawan petri
diawal namun
tidak aseptis
Menyalakan
ketika akan
sterilisasi alat
5
Membersihkan
tangan dimulai
dari siku
hingga ujung
jari
Membersihkan
meja praktikum
Membuka
bungkus cawan
petri diawal
Menyalakan
bunsen diawal
saat akan
memulai
pratikum
Mengambil
tepat 0.1 ml
dengan aseptis
Batang
bengkok
disimpan dalam
larutan alkohol
dan saat hendak
digunakan
dilewatkan
sebentar diatas
api
Disapukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
disapukan
hanya satu kali kali namun satu berulang kali
arah
namun hanya
satu arah
7
Tidak
diletakkan
kertas cakram
Diletakkan
kertas cakram
namun tidak
aseptis
8.
Tidak ada
daerah bening
dan semua
kontaminasi
Tidak ada
daerah bening
dan sedikit
kontaminasi
Diletakkan
kertas cakram,
tidak aspetis
namun pada
bagian pinggir
cawan petri
Tidak ada
daerah bening
namun tidak
kontaminasi
Diletakkan
kertas cakram,
aspetis namun
pada bagian
pinggir cawan
petri
Terdapat
daerah being
namun sedikit
berulang kali
dengan segala
arah agar
merata
Diletakkan
kertas cakram,
aspetis pada
bagian tengah
cawan petri
Terdapat
daerah bening
dan tidak
terdapat
kontaminasi
Lembar Penilaian Observasi Praktikum
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
1
2
3
4
5
Jumlah
6
7
1
2
3
4
5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
8
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
A. Acara Praktikum (5)
Judul
:
Waktu
:
Tanggal :
Tempat :
B. Tujuan Praktikum (5)
C. Dasar Teori (10)
D. Alat dan Bahan (10)
E. Cara kerja (10)
F. Hasil (20)
G. Pembahasan (30)
H. Kesimpulan (5)
I. Daftar Pustaka (5)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Rubrik Penilaian Laporan
Aspek
Kriteria Penilaian
Menulis secara lengkap identitas dalam
acara praktikum yang mencakup judul,
tempat, waktu dan tanggal praktikum
Hanya menulis judul, tempat dan waktu
Acara praktikum
Hanya menulis judul dan tempat
Hanya menulis judul
Tidak menulis identitas
Menulis tujuan secara lengkap dengan
penulisan yang sesuai (tanpa tulisan
siswa)
Tujuan praktikum
Menulis lengkap namun kurang sesuai
Tidak menulis secara lengkap
Tidak menulis tujuan
Dasar teori
Skor
5
4
3
2
1
5
4
3
0
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan dari minimal 3 referensi
buku
10
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan dari 2 referensi buku
8
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan dari 1referensi buku
Dasar teori hanya sumber internet
Dasar teori tidak sesuai dengan isi
praktikum
6
4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Aspek
Kriteria Penilaian
Tidak menulis dasar teori
Menulis alat dan bahan sesuai yang
digunakan saat praktikum serta
penulisan alat dan bahan dipisah
Menulis alat dan bahan sesuai yang
digunakan saat praktikum serta
penulisan alat dan bahan tidak dipisah
Alat dan bahan
0
10
8
Menulis alat dan bahan tidak sesuai
yang digunakan saat praktikum serta
penulisan alat dan bahan dipisah
6
Menulis alat dan bahan tidak sesuai
yang digunakan saat praktikum serta
penulisan alat dan bahan tidak dipisah
4
Tidak menulis alat dan bahan
Menulis cara kerja dengan
menggunakan kalimat aktif dan
membuat bagan alir
Menulis cara kerja dengan
menggunakan kalimat aktif dan tidak
membuat bagan alir
Cara kerja
Skor
Menulis cara kerja dengan
menggunakan kalimat pasif dan
membuat bagan alir
Menulis cara kerja dengan
menggunakan kalimat pasif dan tidak
membuat bagan alir
Menulis cara kerja tidak sesuai prosedur
praktikum
0
10
8
6
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Aspek
Hasil
Kriteria Penilaian
Tidak menulis cara kerja
0
Menulis hasil sesuai dengan pengamatan
saat praktikum dan dibuat tabel hasil
pengamatan
20
Menulis hasil sesuai dengan pengamatan
saat praktikum tanpa tabel pengamatan
hasil
Menulis hasil tidak sesuai dengan
pengamatan
Tidak menulis hasil
Membahas secara baik dan benar,
disesuaikan antara hasil pengamatan
dengan teori yang ada
Membahas secara panjang namun
kurang tepat dan kurang dikaitkan
dengan teori yang ada
pembahasan
Skor
Membahas hanya berdasarkan hasil
pengamatan tidak dikaitkan dengan teori
yang sesuai
Hanya membahas teori yang ada tanpa
dikaitkan dengan hasil
Tidak membahas
Menyimpulkan hasil dengan tepat dan
dibuat bentuk point
15
5
0
30
20
10
5
0
5
Kesimpulan
Menyimpulkan secara baik namun
dibuat susun paragraf
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Aspek
Kriteria Penilaian
Kesimpulan tidak sesuai dengan hasil
yang dibahas
Tidak ada kesimpulan
Daftar pustaka
Skor
1
0
Referensi buku terkait minimal 3 dengan
penulisan yang benar
5
Referensi buku hanya 2 dengan
penulisan yang benar
4
Referensi buku hanya 1 dengan
penulisan yang benar
3
Referensi hanya jurnal dan blog
Referensi hanya blog/ jurnal
Tidak ada daftar pustaka
2
1
0
Download